HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG DI MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN 2016 SKRIPSI

  

HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN

MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG DI MASJID

KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS

TAHUN 2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

Oleh :

ABDUL CKAMIM

NIM: 11111 075

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

KEMENTRIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar No. 2 SalatigaTelp. (0298) 323706

  Website Email:administrasi@iainsalatiga.ac.id Prof. Dr.Mansur, M.Ag Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Di sampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, makanaskahskripsimahasiswa: Nama : Abdul Ckamim NIM : 111 11 075 Judul : HUBUNGAN AKIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA

IAIN SALATIGA YANG DI MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN 2016

  Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk ditujukan dalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, Maret 2016 Pembimbing,

  Prof. Dr.Mansur, M.Ag NIP. 19750905 200112 1 001

KEMENTRIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar No. 2 SalatigaTelp. (0298) 323706

  Website Email:administrasi@iainsalatiga.ac.id

  PENGESAHAN Judul Skripsi

HUBUNGAN AKTIVITAS KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG TINGGAL DI MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN 2016

  Oleh

ABDUL CKAMIM NIM: 111 11 075

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 30 maret 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Pendidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Fatchurrohman, S.Ag,. M.Pd Sekretaris Penguji : Prof. Dr. Mansur, M.Ag Penguji I : Dra. Sri Suparwi Penguji II : Imam Mas Arum, SP.d,.M.Pd

  Salatiga, April 2016 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 10002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Abdul Ckamim NIM : 111 11075 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Maret 2016 Penulis Abdul Ckamim 111 11 075

  

MOTTO

Ar tinya:“Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan

masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah

dan hari akhir, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat dan

tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Karena itu semoga

mereka termasuk orang-orang yang mendapat hidayah“.

(QS. At-Taubah:18)

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

  skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah hadir di hidupku dan selalu menemaniku dalam menggapai mimpi-mimpiku:

  1. Ibunda tercinta Sriyatun dan bapak tersayang Muhammad Sidik, yang senantiasa memberikan nasehat padaku sebaik-baik nasehat, yang telah mendidikku dari kecil sampai bisa kuliah S1 di IAIN Salatiga ini serta tidak lelah mendoakanku tanpa henti untuk menjadi orang yang berguna untuk semua orang.

  2. Nenekku tercinta Wasiyem (almarhum), yang terus menyemangatiku untuk terus maju menghadapiku hidup ini. semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT dan ditempatkan di surga-NYA.

  3. Adikku tersayang Ahmad Agus Nawawi yang selalu memberikanku semangat untuk terus maju merubah hidup ini menjadi lebik baik, terus pupuk semangatmu dalam perkuliahan sampai tercapai cita-cita mu.

4. Segenap keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayangnya dari aku kecil hingga saatini.

  5. IAIN Salatiga yang telah memberiku kesempatan melanjutkan kuliah dengan berbagai pengalaman dalam organisasi ataupun ilmu yang sangat banyak diberikan.

  6. DEMA IAIN Salatiga kabinet SAHABAT, dan kabinet TOTALITAS, keluarga besar Al Khidmah Kampus Salatiga, JQH Al Furqon IAIN Salatiga,

  Forum Komunikasi Mahasiswa Boyolali (FKMB) Salatiga, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) FATHIR AR RASYID, ITTAQO, RACANA Kusuma Dilaga Woro Srikandi dan Sahabat keluarga besar PMII Kota Salatiga yang telah mendidikku, mengajariku dan memberikan banyak pengalaman padaku, yang sangat berjasa dalam ilmu sosial, ilmu organisasi, ilmu politik dan lain lain, sehingga saya bisa memanfaatkan ilmu yang telah diberikan.

7. Seluruh sahabat-sahabatku Ahmad Fikri Sabiq (calon guru besar - Amin),

  Lukman Hakim, Nur Rohim, Muhammad Sholikhuddin dan yang lainnya tanpa bisa menyebut satu persatu yang telah memberi warna dihidupku, menemani dan memberi semangat selama perjalanan perkuliahanku.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

  “HUBUNGAN AKTIVITAS

  

KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG TINGGAL DI

MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN

2016”

  Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  3. Prof. Dr. H. Mansur ,M.Ag selaku dosen pembimbing akademik serta dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menjadi yang terbaik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak, ibu dan seluruh keluargaku yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

  6. Seluruh mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga yang telah banyak memberikan informasi, pengetahuan dan telah bersedia membantu dalam memberikan informasi yang berguna dalam pembuatan karya ini dengan baik.

  7. Semua pihak yang telah membantu baik doa, motivasi maupun dukungannya Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 17 Maret 2016 Penulis

  Abdul Ckamim NIM. 111 11 075

  

ABSTRAK

Ckamim, Abdul. 2016.

  “Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga Yang Tinggal Di Masjid Kota Salatiga dengan Perilaku

Religius Tahun 2016” Pembimbing: Prof. Dr. Mansur, M.Ag

  Kata kunci :Hubungan Aktivitas Ketakmiran dan Perilaku Religius

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitianini adalah: 1) Bagaimana aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016 2) Bagaimana perilaku religiusitas mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016. 3) Adakah Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, subyek penelitian ini adalah data Mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga. Penulis menggunakan metode kuesioner. Temuan peneliti menunjukkan bahwa 1) aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid berada kategori tinggi ada 18 responden dengan tingkat persentase 52,94%, kategori sedang ada 10 responden dengan tingkat persentase 29,41%, kategori rendah 6 responden dengan tingkat persentase 17,65%, sedangkan 2) perilaku religius yang termasuk kategori tinggi ada 10 responden dengan tingkat persentase 32,35%, kategori sedang ada 17 responden dengan tingkat persentase 58,82%, dan kategori rendah ada 9 responden dengan tingkat persentase 8,83 % . Setelah dianalisis menggunakan product moment terbukti bahwa r hitung lebih besar dari

  

r tabel pada taraf signifikan 5% dan1 % yaitu r hitung = 0,8248 dan r tabel (5%) =

  0,339, r tabel (1%) = 0,436 atau r hitung > r tabel yang berarti 3)s ada hubungan dan signifikan aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016. Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima dan terbukti kebenarannya baik untuk signifikan 5 % atau 1 %.

DAFTAR ISI

  COVER PERSETUJUAN PEMBIMBING iii PENGESAHAN iv

  PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v MOTTO vi

  PERSEMBAHAN vii

  KATAPENGANTAR ix

  ABSTRAK xi

  DAFTAR ISI xii

  DAFTAR TABEL xiv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang B.

  4 Rumusan Masalah C.

  4 Tujuan Penelitian D.

  4 Hipotesis Penelitian E.

  6 Manfaat Penelitian F.

  7 Definisi Oprasional G.

  10 Metode Penelitian H.

  18 Sistematika Penulisan

  BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di Masjid

  20 B.

  27 Perilaku Religius C.

  Menerapkan Perilaku Religius dalam kehidupan

  32 D. Hubungan Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di Masjid Kota Salatiga dengan Perilaku

  Religius Tahun 2016

  38 BAB III HASIL PENELITIAN A.

  Masjid Kota Salatiga

  41 B. Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

  41 C. Penyajian Data

  44 BAB IV ANALISIS DATA A.

  Analisis Pertama

  47 B. Analisis Kedua

  53 C. Analisis Ketiga

  58 D. Analisis Lanjut

  60 BAB V PENUTUP A.

  Kesimpulan

  63 B. Saran

  64 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  46 Tabel4.1 Daftar Nilai Hasil Observasi Angket Aktvitas Ketakmiran …………………...……………......................................................

  58 Tabel 4.7 Mencari hubungan Aktivitas Ketakmiran dengan Perilaku Religius.................................................................... ……………….

  56 Tabel 4.6 Prosentase Frekuensi Perilaku Religius................ …………………

  54 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Perilaku Religius …………………..

  53 Tabel 4.4 Daftar Nilai Hasil Observasi Jawaban Perilaku Religius ……………………………………………………………………...

  51 Tabel4.3 Persentase Frekuensi Aktvitas Ketakmiran ……………………….

  49 Tabel4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Aktivitas Ketakmiran ………………………………………….......................

  45

Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Angket Aktivitas Ketakmiran ….......................

  Jawaban Angket Perilaku religius...................................................

  Jawaban Angket Aktivitas ketakmiran …………………………………...................................

  44 Tabel3.3 Tabel 3.4

  43 Tabel3.2 Data Tentang Responden..... ………………………………………

  16 Tabel3.1 Data Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di masjid Kota Salatiga Tahun 2016.........................................................................

  16 Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Perilaku Religius.............. ……………

  59

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid adalah suatu tempat yang suci yang digunakan oleh umat/orang Islam untuk ber ibadah kepada Allah SWT, dengan salah satu tujuannya supaya

  bahagia di dunia dan akhirat. Masjid sebagai pemicu sejahtera dan berkah dalam hidup umat manusia di muka bumi ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional 2008, makna masjid yaitu bangunan atau tempat shalat orang Islam. Dari keterangan di ataskita sebagai orang Islam memahami apa yang menjadi fungsi masjid dari pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sehingga masjid dapat digunakan sebagaimana mestinya sekaligus kita paham bagaiamana cara menjaganya dari kegunaan yang tepat. Dalam masjid diperlukannya orang-orang yang bisa membuat kegiatan untuk melestarikan masjid, baik pemuda masyarakat, orang tua atau pelajar seperti halnya siswa ataupun mahasiswa yang bisa menumbuh kembangkan agenda kegiatan di dalam masjid.

  Mahasiswa adalah pelajar yang berada di perguruan tinggi, mereka dipandang menjadi orang yang cerdas baik intelektual maupun emosional spiritual. Dalam kejadian nyata terkadang mahasiswa bersikap yang tidak sesuai, maraknya kasus demo yang tidak beretika membuat suatu pihak tertentu ada nilai yang kurang dalam diri mahasiswa, hal itu salah satu faktornya adalah kecerdasan emosional dan spiritual yang kurang matang. Selain itu kurangnya keseimbangan antara kualitas jasadiyah, fikriyah, dan ruhiyah dapat mengakibatkan perlakuan yang tidak seimbang pula. Jika dalam pengalaman keberagamaan kita dapat seimbang terutama dari segi ruhiahnya baik maka kegiatan ataupun aktivitas yang dijalankannya juga akan menghasilkan nilai atau prilaku positif pula, sebagaimana kebiasaan akan menjadi karakter.

  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga merupakan sebuah kampus berbasis religius, yang berusaha menanamkan nilai-nilai religius kepada para mahasiswa. Dalam hal ini perilaku religius bisa digambarkan seperti solat wajib tepat waktu atau berjama’ah, shalat sunnah, puasa sunnah, bersodakoh, praktikum Baca Tulis Qur’an (BTQ) untuk menunjang kelancaran serta kefasihan dalam membaca Al Qur’an, berpakaian sopan dan rapi dan masih banyak yang lainnya. Sikap religius dewasa realitanya masih banyak mahasiswa yang kurang memahami lebih mendalam tentang agama terutama terkait fadhilah amal. Suatu contoh lemahnya perilaku religiusitas mahasiswa banyak yang masih sering menunda-nunda shalat atau kurang termotivasi untuk melaksanakan solat berjama’ah di masjid, padahal sesungguhnya banyak sekali fadhilah yang bisa didapatkan.

  Mahasiswa IAIN Salatiga berasal dari berbagai tempat, baik dari dalam lingkungan salatiga sendiri, daerah di sekeliling Kota Salatiga seperti Boyolali, Demak, Kudus, Magelang, Jepara, Temangging, bahkan dari luar Jawa juga ada seperti Kalimantan ataupun Sumatera. Dari semua itu mahasiswa yang rumahnya dekat atau bisa dijangkau dengan sepeda motor atau dengan angkutan yang tersedia walaupun ada juga yang memilih untuk tinggal di pondok, sedangkan jika rumahnya tidak dapat ditempuh dengan cepat, selama ini menurut pandangan sebagian besar mahasiswa ada yang memilih tinggal di pondok, kos, kontrakan ada pula yang tinggal di masjid, dari sini kita setidaknya bisa pula mengklasifikasikan terkait perbedan aktivitas dari masing masing tempat yang mereka tempati.

  Dalam sebuah realita saya pernah bertemu dengan salah satu mahasiswa

  IAIN Salatiga yang tinggal dimasjid, tetapi dengan alasan sibuk diluar sehungga dia tidak aktif dalam agenda ketakmiran di masjid yang dia tempati sehingga dilihat dengan akhlaknya perilaku religiusnya tidak ada, disisi lain ada yang aktif dengan kegiatan ketakmiran, dan setelah saya lihat keseharianya dia sangatlah baik dengan perilaku religiusnya. Mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di lingkungan atau di masjid Kota Salatiga, apakah menjadi jaminan jika menjadi takmir atau tinggal di masjid mereka shalatnya tepat waktu, baik shalat wajib atau sunnah, punya akhlak yang baik, berbicara sopan, sering puasa sunnah, tilawahnya rutin. Dari hal ini diperlukannya penelitian apakah ada hubunngan antara mahasiswa yang menjadi takmir masjid atau tinggal di lingkungan masjid terhadap perilaku relegius agar kita mengetahui ada tidaknya hubungan aktivitas ketakmiran mahasiswa yang tinggal di lingkungan masjid dengan perilaku religius. Dari uraian di atas lebih saya jelaskan, bahwa penulis tertarik meneliti tentang

  ”HUBUNGAN AKTIVITAS

KETAKMIRAN MAHASISWA IAIN SALATIGA YANG TINGGAL DI

  MASJID KOTA SALATIGA DENGAN PERILAKU RELIGIUS TAHUN 2016” B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016?

  2. Bagaimana perilaku religius mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016?

  3. Adakah hubungan aktivitas ketakmiran dengan Perilaku religius pada mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016?

  C. Tujuan Penelitian 1.

  Mengetahui bagaimana aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016.

  2. Mengetahui bagaimana perilaku religius mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016

  3. Mengetahui adakah hubungan antara aktivitas ketakmiran dengan Perilaku religius pada mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga tahun 2016.

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis penelitian adalah asumsi atau dugaan logis yang memberikan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian berdasarkan penyelidikan awal. Dalam penelitian kita perlu menduga atau mengungkapkan pendapat terhadap hasil yang bakal diperoleh, baik hasil itu di dukung banyak orang atau tidak, yang terpenting ketika kita akan mengungkapkan hipotesis harus berdasarkan informasi-informasi yang ada. Hipotesis mengarahkan kita kesumber-sumber informasi yang membantu kita untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang sudah ditetapkan. Hipotesis bisa lebih dari satu.Hipotesis mempuyai kemungkinan didukung atau tidak didukung oleh data (Darmawan, 2014:33).

  Aktivitas di masjid yang positif akan membentuk jiwa karakter yang baik bagi orang yang bisa melakukannnya dengan benar, seperti menjaga shalat tepat waktu, akan membuat seorang itu terdidik menjadi orang yang disiplin dalam setiap hal yang akan dilakukan sehingga pekerjaannya akan selesai tepat pada waktunya, orang yang kebiasaan atau sering beraktivitas mengerjakan shalat sunnah dalam mengisi hari harinya, sepertishalat dhuha, shalat tahajjud, rowatib dan lain lain, akan membentuk karakter orang yang pandai memanfaatkan sela waktu dengan agenda yang produktif.

  Aktivitas baik buruknya seseorang yang dilakukan secara kebiasaan dan terus menerus akan membentuk sebuah karakter dalam dirinya, dan jika seseorang mempunyai kebiasaan yang baik maka akan menimbulkan perilaku religius yang baik pula. Masjid jika dibandingkan tempat tinggal oleh mahasiswa yang tinggal di kos, kontrakan mempunyai kultur wadah yang lebih positif karena dipengaruhi lingkungan yang ada di sekitar masjid, dan kegiatan masjid yang ada. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara aktivitas ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016. Dengan kata lain jika seorang mahasiswa melakukan aktivitas ketakmiran dengan baik maka perilaku religius akan menancap dalam diri individu tersebut atau ada hubungan antara aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga dengan perilaku religius.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas manfaat penelitian hubungan antaraaktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016. Sehingga dari informasi tersebut dapat diambil manfaat, baik secara teoritis maupun praktik, yaitu:

  1. Teori Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan di Indonesia khususnya pentingnya mengelola masjid dengan cara yang baik sehingga dapat memperkaya khazanah keilmuan di bidang pendidikan Islam tentang pentingnya membentuk lingkungan yang positif untuk menghasilkan perilaku yang religius.

  2. Praktik a.

  Mahasiswa Diharapkan dapat memberikan pengetahuan bahwa dengan kita berada di lingkungan yang baik setidaknya kita akan cenderung ikut mengerjakan aktivitas yang baik juga, serta lebih semangat dalam beribadah sehingga perilaku religius dapat diperoleh. Perilaku baik oleh mahasiswa IAIN Salatiga sungguh menjadi pemicu dari kesuksesan dalam hidupnya.

  b.

  Lembaga Secara kelembagaan kampus IAIN Salatiga, dapat dijadikan sebagai dorongan untuk menyemangati setiap mahasiswa dalam segi memakmurkan masjid secara umum, dan meningkatkan perilaku religius individu secara khusus. Dengan mahasiswa IAIN Salatiga didorong untuk terus membantu menjaga kemakmuran masjid, maka lambaga

  IAIN Salatiga juga akan lebih dikenal masyarakat dan ilmu yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa bermanfaat untuk masyarakat Sehingga nama baik kampus bisa tersebar ke berbagai penjuru desa atau masyarakat secara luas.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian di atas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut, yaitu: 1.

  Aktivitas Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Aktivitas/ak·ti·vi·tas/

  n 1) keaktifan; kegiatan; 2) kerja atau salah satu kegiatan kerja yang

  dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan; kebudayaan Antr aktivitas manusia yang bernilai budaya pemerincian tahap pertama unsur kebudayaan yang universal (Depdiknas, 2008:32). Makna aktivitas di atas dapat dipahami bahwa aktivitas adalah Suatu kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup dalam keadaan apapun dan dalam suasana bagaimanpun.

  Semua yang dilakukan oleh mahasiswa atau manusia termasuk aktivitas. Seorang yang bekerja di sawah termasuk aktivitas, orang yang di pasar termasuk aktivitas, gunung yang meletus termasuk aktivitas, bahkan orang tidur juga termasuk aktivitas tetapi hal itu aktivitas yang pasif. Dalam aktivitas manusia atau dalam ini mahasiswa akan membentuk sebuah karekter bagi diri kita masing-masing, maka dari itu perlunya mahasiswa membuat atau melakukan aktivitas yang terbaik dalam kesehariannya.

2. Ketakmiran

  Ketika masjid hendak kita maksimalkan peran dan fungsinya sebagai pembinaan umat, maka ada banyak sisi aktivitas yang harus dikembangkan.

  Apa lagi aktivitas masjid itu tidak hanya melibatkan sekelompok orang dan aktivitasnya tidak hanya berupa ibadah tertentu yang berupa ritual. Oleh karena itu, semestinya aktivitas masjid menyentuh dan melibatkan semua kelompok jamaah mulai dari kanak-kanak, anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa, sampai orang tua yang sudah lanjut usia sekalipun. Oleh karena itu masjid harus mempunyai progam yang banyak dan bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan melaksanakannya, menyiapkan fasilitas fisik masjid yang memadai, menejemen kepengurusan yang solid, dan administrasi yang baik. (Yani, 2009:52)

  Takmir masjid dibentuk oleh pengurus masjid yang punya hak dalam pembentukan ketakmiran suatu kepengurusan. Takmir masjid mempunyai tugas yang bermacam-macam dengan tidak hanya bersih-bersih berada di masjid ataupun lingkungan masjid, tetapi juga berfikir bagaimana masjid itu bisa makmur dengan berbagai kegiatan. Kegiatan keagamaan seperti kegiatan anak- anak di sore hari yang disebut Taman Pendidikan Qur’an

  (TPQ), pengajian rutin mungkin setiap bulan atau setiap minggu, kegiatan di hari-hari besar dan lain lain itu perlu dilakukan dalam kegiatan masjid. Jika dapat disederhanakan bahwa aktivitas ketakmiran menjaga kenyamanan kegiatan di masjid dan membuat acara yang menjadikan masjid makmur dalam rangkaian kegiatan yang disusun oleh takmir masjid atau pengurus masjid, sehingga masjid terasa hidup kegiatannnya.

  Dalam buku “pedoman perpustakaan masjid” yang diterbitkan oleh Proyek Peningkatan Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf Jakarta tahun 1995/1996:5 disebutkan bahwa apabila masjid berfungsi tidak hanya sebagai tempat melaksanakan ibadah, maka yang datang di masjid tidak hanya terbatas pada orang-orang yang datang pada saat melaksanakan ibadah. Maka ramai pula dengan mereka yang mengunjungi masjid untuk keperluan belajar mengajar. Dengan demikian akan semaraklah masjid, karena tidak hanya merupakan tempat ibadah. Sejauh mana tingkat kemakmuran masjid itu, akan banyak tergantung pada besarnya daya tarik dan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat.

  3. Mahasiswa IAIN Salatiga Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga adalah

  Mahasiswa yang terdaftar di dalam akademik kemahasiswaan yang mempunyai kewajiban untuk mengikuti peraturan di dalam kampus dan mempuyai hak fasilitas yang tercukupi berupa pelayanan yang sesuai.

  4. Perilaku Religius Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku mengandung arti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2008:755). Religius sangat berhubungan berhubungan dengan keyakinan iman dan agama, yang dapat dilihat melalui aktivitas atau perilaku individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman yang dianut.

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Rancangan Penelitian a.

  Pendekatan Penelitian Setiap penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena menurut perspektif peneliti (Purwanti, 2010:8) dalam penelitian kuantitatif sering digunakan rumus-rumus statistik. Statistik yang sudah dirumuskan akan diolah untuk mendapatkan hasil yang jelas.

  Proses pendekatan penelitian membutuhkan tahapan berpikir ilmiah sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat dipertanggung- jawabkan. Pada dasarnya untuk memperoleh pemahaman dan jawaban yang sempurna tentang permasalahan yang dikaji atau diteliti, perlunya penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif untuk membuktikannya.Penelitian ini untuk mencari hubungan antara variabel X, yaitu aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga dengan variabel Y, yaitu perilaku religius.

  b.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode korelasional. Dimana penulis mendeskripsi dan menginterpretasi data yang ada. Data deskriptif dalam penelitian ini diperoleh melalui angket dan observasi. Angket yang kita buat berdasarkan informasi kegiatan atau aktivitas yang biasa dilakukan oleh takmir masjid secara umum, selanjutnya kita minta responden untuk bisa mengisi angket. Observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi langsung masjid atau bertemu langsung dengan responden.

  c.

  Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Masjid Kota Salatiga yang berada di 4 kecamatan dengan mengambil sampel 34 Responden Mahasiswa IAIN

  Salatiga yang tinggal di masjid atau menjadi takmir di masjid Kota

  Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015 sampai dengan selesai.

2. Populasi dan Sampel

  Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitan, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono, 2011: 74). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pada dasarnya di Kota Salatiga sangatlah banyak masjid yang berdiri kurang lebih ada 200 masjid, tetapi peneliti tidak meneliti semua masjid yang ada di Kota Salatiga, dikarenakan tidak semua masjid yang berada di Kota Salatiga di dalamnya ada mahasiswa IAIN Salatiganya. Berdasarkan penulis mengambil sampel sebanyak 34 mahasiswa dengan menggunakan purposive sampling. System purposive

  sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

  tertentu.Kita memilih orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan topik penelitian kita. (Martono, 2011:79).

  Populasi dalam penelitian harus jelas karena menjadi dasar utuk menentukan sampel sebuah penelitian, sehingga objek yang akan kita teliti lebih jelas dalam proses penelitian. Menurut Ruslan (2010:133) populasi penelitian adalah keseluruhan subyek yang akan diteliti yang dapat berupa sekelompok orang atau manusia, kejadian, peristiwa-peristiwa, benda- benda, dan gejalanya yang memiliki karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi mahasiswa yang tinggal di masjid di Kota Salatiga dengan aktivitas ketakmirannya terhadap perilaku religius tahun 2016. Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini, yaitu dengan cara peneliti mencari informasi melalui bertanya langsung dengan mahasiswa yang sekiranya tahu dimana lokasi mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid Kota Salatiga. Selain itu juga lewat sms atau facebook yang penulis sebarkan pencarian informasi masjid dimana saja yang ada mahasiswa IAIN Salatiganya. Dengan cara tersebut, penulis tidak tidak menggunakan persentase dari jumalah masjid atau semua jumalah mahasiswa yang tinggal di masjid kota Salatiga dan sudah memenuhi persyaratan dari sebuah teori Penunjukan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan (purposive Sampling).

3. Teknik Pengumpulan Data

  Ada banyak teknik pengumpulan data dalam melakukan proses penelitian. Salah satu macam teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: a.

  MetodeAngket MenurutKoencoroningrat (1997:137) angket adalah instrument pengumpulan data dengan daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban dari para responden. Metode angket ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel X yaitu aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga dan data mengenai variabel Y yaituperilaku religius, yang masing-masing variabel berisi 15 butir soal. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Sehingga responden tidak bisa memberikan jawaban lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Penulis sudah menyediakan jawaban yaitu pada pilihan ganda

  A, B, dan C. Responden tinggal membubuhkan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia. Adapun skor yang diberikan sesuai dengan jawaban dari masing-masing pertanyaan, yaitu untuk pilihan ganda (A) nilainya 3, untuk pilihan ganda (B) nilainya 2, dan untuk pilihan ganda (C) nilainya 1. Maka skor maksimal yang mungkin dicapai responden adalah 45 dan skor minimalnya adalah 15. Adapun penyebaran angket tersebut terdapat di dalam lampiran.

  b.

  Metode Observasi Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan (Arikunto, 1998:234).

  Dalam penelitian ini, penulis mengikuti dan mengamati Kegiatan ketakmiran oleh Mahasiswa IAIN Salatiga sebagai responden. Penulis juga melakukan pengamatan terhadap keadaan masjid, keadaan mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid.

  c.

  Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas pemikiran terhadap peristiwa itu, dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan keterangan atau merumuskan keterangan mengenai peristiwa untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, atausoal (Arikunto, 1998:201). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan informasi bahwa

  “dokumentasi/do·ku·men·ta·si/ /dokuméntasi/ n1) pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan; 2) pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, gunt ingan koran, dan bahan referensi lain)” (depdiknas, 2008:361) Metode ini penulis menggunakan untuk mendapatkan data mengenai gambaran umum aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga yang tinggal di masjid.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakanoleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 1998:151).Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah butir-butir pertanyaan dalam angket untuk masing-masing variabel, yaitu variabel aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga dan variable perilaku religius. Adapun kisi- kisinya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

  Dalam mendukung variabel yang diambil dari judul, maka dalam menentukan instrumen aktivitas ketakmiran, maka dengan berdasarkan ad/art Dewan Masjid indonesia tentang fungsi dan tugas takmir masjid, yaitu dengan adanya kegiatan dibidang Ibadah, pendidikan dan dakwah, kemudian bertugas peringatan hari besar, kegiatan kerumahtanggaan, dan lain lain. Dalam variabel perilaku religius dengan kita mengethui arti dari perilaku religius bahwa Perilaku religius menurut Abdul Rohman

  (2010:25), dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri dalam dimensi akidah, dimensi ibadah, dimensi wawasan berfikir atau pengetahuan agama, dan dimensi amal.

  9 No Dimensi Indikator Jumlah Soal

  3 11, 12, 13 Menyediakan dan merapikan sarana prasarana masjid

  3 Kerumahtangg aan Menata dan membersihkan masjid

  Mengikuti kegiatan PHBI 3 8,9,10

  2 Peringatan hari besar Islam (PHBI)

  7

  1

  4 Melakukan Jadwal Petugas Ibadah 2 5,6 Bergabung dalam remaja masjid

  1

  Tinggal di lingkungan masjid 3 1,2, 3 Aktif kegiatan di masjid

  1 Ibadah, Pendidikan, dan Dakwah

  Sebaran Soal

  1

  Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Angket Aktivitas Ketakmiran

  Qur’an

  2 7,8 Membaca Al-

  2 Ibadah Melaksanakan shalat 2 5,6 Puasa Ramadhan dan puasa sunnah

  4

  1

  1 Ketika ada masalah, dikembalikan kepada Allah SWT 2 2,3 Membentengi dari sifat syirik

  1

  1 Akidah Meyakini bahwa Allah menjamin rizki bagi semua makhluk

  Sebaran Soal

  No Dimensi Indikator Jumlah Soal

  Tabel 1.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Perilaku Religius

  4 14, 15

  3 Wawasan Berfikir dan Pengetahuan Agama

  Suka membaca buku keagamaan

  1

  10 Memahami ikmu tajwid

  1

  11

  4 Amal dan sikap kepribadian

  Memiliki sikap kepedulian 3 12, 13, 14 Memiliki akhlak yang baik

  1

  15 5. TeknikAnalisis Data

  Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

  Untuk memperoleh hasil yang dapat digeneralisasikan, setiap data yang masuk harus dianalisis. Untuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan uji statistik, yaitu: a.

  Untuk mengetahui variasi/analisis pendahuluan digunakan teknik analisis data prosentase frekuensi dengan rumus: P

  = × 100 % Keterangan: P : Prosentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah responden Analisis ini untuk mengetahui variabel aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga dan perilaku religius. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada hubungan antara aktivitas ketakmiran Mahasiswa

  IAIN Salatiga terhadap perilaku religius, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data koefisien korelasi product moment.

  N ∑XY −(∑X)(∑Y) r xy = 2 2 2

  ][N [N ∑ X − ∑X ∑Y −(∑Y)²]

  Keterangan:

  r xy : Koefisien korelasi pengaruh antara variabel X dan variabel Y X : Jumlah variabel X Y : Jumlah variabel Y

  2

  : Kuadrat dari variabel X

  ∑X

  2

  :Kuadrat dari variabel Y

  ∑Y N : Banyaknya sample penelitian

  XY : Product dari variabel X dan Y : Jumlah

H. Sistematika Penulisan 1.

  Bagian Awal Berisi mengenai halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan skripsi, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, dan daftar isi.

2. Bagian Isi

  Bagian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu: BAB I: Pendahuluan yang memuat tentang pembahasan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan signifikansi penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: Kajian pustaka yang memuat tentang teori dan konsep (yang mendukung penelitian) yaitu terbagi menjadi dua sub pokok bahasan. Yang pertamatentangpengertian aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga. Dan yang kedua adalah tentang perilaku religius. BABIII: Laporan hasil penelitian yang meliputi: penjelasan tentang masjid Kota Salatiga gambaran umum aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga terhadap prilaku religius tahun 2016 danpenyajian data. BAB IV: Analisis data yang meliputi analisis aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga, analisis perilaku religius 2016, juga analisis hubungan antara aktivitas ketakmiran mahasiswa IAIN Salatiga dengan perilaku religius tahun 2016.

  BAB V: Merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan, saran, dan penutup.

3. Bagian Akhir

  Pada bagian akhir termuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Ketakmiran Mahasiswa IAIN Salatiga yang Tinggal di Masjid 1. Pengertian Aktivitas Ketakmiran Masjid Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata aktivitas

  mempunyai arti: 1). keaktifan, kegiatan 2). Kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilakukan dalam tiap bagian di dalam perusahaan(Depdiknas, 2008:32).Takmir Masjid adalah sekumpulan orang yang mempunyai kewajiban memakmurkan masjid. Takmir masjid sebenarnya telah bermakna kepengurusan masjid, namun tidak salah bila kita menyebut “Pengurus Takmir Masjid” (Wibowo 2008:29).

  Firman Allah SWT (QS.At-Taubah:18).

  Artinya:“Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat dan tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Karena itu semoga mereka termasuk orang- orang yang mendapat hidayah“. (QS. At-Taubah:18) Terjemahan oleh Departemen Agama RI .

  Dari ayat di atas dapat dipahami, bahwa salah satu tanda orang beriman yaitu orang yang mau memakmurkan masjid dengan landasan iman kepada Allah SWT. Orang yang menegakkan shalat di masjid adalah salah satu tanda memakmurkan masjid, karena dengan adanya orang yang shalat di masjid, menjadikan syiar Islam lebih terlihat. Allah SWT tidak memandang siapa yang berada di masjid dengan pangkat jabatan apapun, tetapi yang di pandang adalah ketaqwaannya.

  Sedangkan masjid berasal dari bahasa Arab yaitu

  “sajada” yang

  berarti tempat sujud atau tempat menyembah Allah SWT. Bumi yang kita tempati ini adalah masjid bagi kaum muslimin. Setiap muslim boleh melakukan shalat di wilayah manapun di bumi ini, terkecuali diatas kuburan, di tempat yang bernajis, dan di tempat-tempat yang menurut ukuran syariat Islam tidak sesuai untuk dijadikan tempat shalat (Gazalba, 1975:108-109). Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariat adalah bentuk lahiriah yang paling nyata dari makna-makna diatas. Itulah sebabnya mengapa bangunan yang dikhususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang artinya "Tempat Bersujud."(Wibowo 2010:23). Masjid tidak bisa dilepaskan dari masalah shalat, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW setiap orang bisa melakukan shalat dimana saja, baik itu dirumah, dikebun, dijalan, di kendaraan, dan tempat lainnya. Selain itu masjid merupakan tempat orang berkumpul dan melaksanakan shalat secara berjamah, dengan meningkatkan solidaritas dan silaturahmi di kalangan kaum muslimin. Di masjid pulalah tempat terbaik untuk melangsungkan shalat Jum’at.

  Di masa Nabi Muhammad SAW ataupun dimasa sesudahnya masjid menjadi pusat atau sentral kegiatan kaum muslimin. Kegiatan di bidang pemerintahan pun mencakup idiologi, politik, ekonomi, sosial, peradilan, dan kemiliteran yang dibahas dan dipecahkan di lembaga masjid. Masjid berfungsi sebagai pusat pengembangan kebudayaan Islam. Masjid merupakan ajang halaqah atau diskusi, tempat mengaji, dan memperdalam ilmu-ilmu agama dan umum. Pertumbuhan remaja masjid dewasa ini juga termasuk upaya memaksimalkan fungsi kebudayaan yang diemban masjid.Kalau saja tidak ada kewajiban shalat, tentu tidak ada yang namanya masjid dalam Islam. Shalat sudah disyariatkan pada awal kelahiran Islam sebanyak empat rakaat, dua di pagi hari dan dua di sore hari. Penetapan shalat lima waktu seperti sekarang ini baru disyariatkan menjelang Nabi hijrah ke Madinah. Sampai saat itu ibadah shalat dilakukan di rumah-rumah, tidak usaha mendirikan masjid karena lemahnya kedudukan umat Islam yang sangat lemah, sedangkan tantangan dari penduduk Makah begitu ganasnya yang menyebabkan sulitnya Islam masuk ke hati masyarakat.