Partisipasi siswa SMA Bopkri I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009 dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah demi perkembangan diri - USD Repository

  PARTISIPASI SISWA SMA BOPKRI I YOGYAKARTA KELAS XI IPA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH DEMI PERKEMBANGAN DIRI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Nama: A. F. Titiari NIM: 021114059

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

”Keberhasilan bukanlah hanya mendapatkan sesuatu. Namun

proses untuk mendapatkan sesuatu, merupakan hal terpenting

demi keberhasilan”

  PERSEMBAHAN:

  Skripsi ini dipersembahkan untuk kakek, nenek, bapak Syter, ibu Henywati, kakak Wiwin dan Sinta, Anggun, serta seluruh keluarga.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini, tidak memuat karya atau bagian skripsi orang lain, kecuali yang telah dinyatakan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 24 Juli 2009 Peneliti

  A. F. Titiari

  

ABSTRAK

PARTISIPASI SISWA SMA BOPKRI I YOGYAKARTA KELAS XI IPA

TAHUN PELAJARAN 2008-2009

DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH

DEMI PERKEMBANGAN DIRI

  A. F. Titiari NIM: 021114059

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2009

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi siswa SMA BOPKRI

  I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009 dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bagi perkembangan diri mereka.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI

  IPA tahun pelajaran 2008-2009, yang berjumlah 80 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan perkembangan diri. Data hasil penelitian dianalisis secara teknik statistik deskriptif.

  Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa (1) Sebanyak 62,5 % siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009 mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah, (2) Kegiatan ekstrakurikuler yang banyak diikuti oleh siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009 diantaranya adalah tari atau karawitan, bahasa Mandarin, karya ilmiah remaja, dan TOEIC (Tes Of English For International Comunication), (3) Kegiatan ekstrakurikuler di SMA BOPKRI I Yogyakarta dapat menunjang sembilan aspek perkembangan diri siswa, (4) Kecendrungan minat siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009 mengarah pada pengembangan minat seni, bahasa, dan karya ilmiah. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan cenderung tidak diminati, (5) dari keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler para siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (6) Kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan wajib, tetapi tidak diikuti oleh seluruh siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009.

  

ABSTRACT

THE PARTICIPATION OF ELEVENTH GRADE NATURAL SCIENCE

STUDENTS OF SMA BOPKRI I YOGYAKARTA

IN ACADEMIC YEAR 2008-2009

  A.F.Titiari Student Number 021114059

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2009

  The aim of the research was to find out the participation of eleventh grade natural science students of SMA BOPKRI I Yogyakarta in academic year 2008- 2009 in extracurricular activities dan benefits of their participation in the extracurricular activities for their self development.

  This was a descriptive research using survey method. The population of the research was all of the students (80 students). The research instrument used in the research was a questionnaire on participation in extracurricular activities and its benefits for self development. Data gained in the research was analyzed using descriptive statistic technique.

  The result showed portraits of the students participation bellow (1) 62.5% of the students participated in extracurricular activities, (2) The extracurricular activities where the most students predicated in were Javanese traditional dance and karawitan, mandarin language course, juvenile research activity, and TOEIC (Test of English for International Communication) preparation course, (3) The extracurricular activities could support nine aspect of students’ self development, (4) The students tended to be interested into certain extracurricular activities such as art, language, and research activities. Otherwise, religious extracurricular activities tended to be not interesting for them, (5) Based on the students participation in extracurricular activities they were considered to gain knowledge and skill, physical and mental health, strong and autonomous personality, sense of responsibility toward society and nation, (6) Boy scout was an obliged extracurricular activity for all students, but very few students participated in the activity.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : A. F. Titiari

  Nomor Mahasiswa : 021114059

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PARTISIPASI SISWA SMA BOPKRI I YOGYAKARTA KELAS XI IPA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH DEMI PERKEMBANGAN DIRI

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem-

berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 20 Agustus 2009 Yang menyatakan ( A. F. Titiari )

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat karunia dan

bimbingan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi

ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

di program studi Bimbingan dan Konseling.

  Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus memberikan bantuan dan dukungan selama penulisan skripsi ini, yaitu:

  

1. Ibu Dr. M. M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma.

  

2. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M. Hum., dosen pembimbing yang telah memberikan

waktu, dukungan, dan bimbingan dalam membantu peneliti hingga dapat menyelesaikan skripsi.

  

3. Bapak Drs. Wens Tanlain M. Pd, dan Fajar Santoadi, S.Pd, dosen penelitian yang

memberikan saran berguna selama melakukan pengolahan data hasil penelitian.

  

4. Ibu A. Setyandari, S.Pd., Psi., MA, sekretaris prodi Bimbingan dan Konseling

yang membantu kelancaran proses pengujian penelitian.

  5. Para Dosen program studi Bimbingan dan Konseling, yang memberikan ilmu.

  

6. Para staf dan karyawan Universitas Sanata Dharma, yang banyak membantu

peneliti selama menempuh kuliah.

  

7. Dra. Tyas Rahwinarni beserta staf Bimbingan dan Konseling SMA Bopkri I

  

8. Siswa SMA Bopkri I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008–2009, yang

telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian.

  

9. Bapak M. S. Syter Lapin dan ibu Henywati, orang tua peneliti yang selalu

memberikan kasih sayang dan pengetahuan.

  10. Florina Wiwin dan Yasinta Lisa, kakak yang selalu memberi motivasi dan cinta.

  

11. Seluruh keluarga besar di Menjalin Kalimantan Barat, yang dengan sabar

memberikan dukungan moral dan spiritual.

  

12. Anggun Gita Sari beserta seluruh keluarga besar di Jawa, yang dengan tulus

memberikan waktu dan perhatian selama peneliti menempuh kuliah.

  

13. Donal Sinaga, Agung, dan seluruh mahasiswa program studi Bimbingan dan

Konseling, atas kebersamaan selama menempuh kuliah.

  14. Teman-teman UKPM Natas, yang selalu berbagi pengalaman dan keceriaan.

  

15. Aryono, Marci, Morris, Evan, Andre dan teman-teman 8A United, atas

dukungannya.

  16. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun peneliti

berharap, skripsi ini tetap berguna bagi siapa saja yang berkecimpung dalam dunia

Bimbingan dan Konseling.

  Yogyakarta, Juli 2009 Peneliti

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT

  10 A. Partisipasi.............................................................................................

  34 2. Ciri-ciri Siswa Sebagai Remaja.......................................................

  34 1. Pengertian Siswa Sebagai Remaja...................................................

  26 C. Siswa Sebagai Remaja..........................................................................

  25 2. Kegiatan Ekstrakurikuler SMA BOPKRI I Yogyakarta...................

  25 1. Hakikat dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler.................................

  13 B. Kegiatan Ekstrakurikuler ......................................................................

  11 3. Macam-macam Partisipasi ..............................................................

  10 2. Tahap-tahap Partisipasi ...................................................................

  10 1. Pengertian Partisipasi......................................................................

  8 BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..............................................................................

  ........................................................................................................... vii

  7 E. Definisi Operasional .............................................................................

  7 D. Manfaat Penelitian................................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian..................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

  ........................................................................................ xii BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................

  

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN

  ........................................................................................................ x

  

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI

  36

  4. Siswa Jurusan IPA ..........................................................................

  37 ..........................................................

  39 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.....................................................................................

  39 B. Subjek Penelitian..................................................................................

  39 C. Instrumen Penelitian .............................................................................

  41 D. Prosedur Pengumpulan Data.................................................................

  46 E. Teknik Analisis Data ............................................................................

  47 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................

  48 A. Hasil Penelitian ....................................................................................

  48 B. Pembahasan..........................................................................................

  61 ..............................................................................................

  64 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................................

  64 B. Saran ....................................................................................................

  65 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

  68

  DAFTAR TABEL Tabel 1 Rincian Anggota Populasi Siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2008-2009 ......................................................

  40 Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Kegiatan Ekstrakurikuler SMA BOPKRI I Yogyakarta Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2008-2009 .........................

  43 Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Aspek-aspek Perkembangan Diri ...........................

  44 Tabel 4 Jadwal Pelaksanaan Pengumpulan Data Penelitian................................

  46 Tabel 5 Siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2008-2009 yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler ...........................

  48 Kegiatan Ekstrakurikuler yang Diikuti Siswa SMA BOPKRI I

  Tabel 6 Yogyakarta Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2008-2009 .........................

  49

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Permohonan Ijin Penelitian Kepada Walikota Yogyakarta .......

  70 Lampiran 2 : Ijin Penelitian dari Walikota Yogyakarta .................................

  71 Lampiran 3 : Ijin Penelitian Kepada SMA BOPKRI I Yogyakarta ................

  72 Lampiran 4 : Kuesioner ................................................................................

  73

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dipaparkan latar belakang pengambilan topik, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi oprasional. A. LATAR BELAKANG Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan remaja yang berada

  pada masa mencari identitas diri. Erickson mengatakan identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat (Hurlock, 1997: 206).

  Siswa SMA kelas XI berusia sekitar 15-18 tahun. Pada usia ini, siswa berada pada masa remaja pertengahan. Dalam masa tersebut, siswa berada pada masa remaja yang mengalami perkembangan sangat pesat, baik fisik maupun psikis (Rahayu, 2006: 288). Seiring dengan perkembangan tersebut, pemahaman dan pengetahuan siswa semakin bertambah sehingga siswa mulai memahami potensi-potensi, bakat, dan minat yang dimiliki siswa.

  Siswa SMA kelas XI IPA merupakan siswa yang mempelajari

  pelajaran IPA (Kimia, Fisika, dan Biologi). Kegiatan siswa yang mempelajari

  pelajaran IPA mencakup bertanya jawab, berdiskusi, bekerja dalam kelompok membaca, mencatat, berlatih mengerjakan soal-soal latihan, melakukan demonstrasi, melakukan eksperimen, melakukan penemuan, menggunakan perpustakaan, mengulang bahan pelajaran, membuat ringkasan, dan

  IPA membutuhkan waktu yang cukup dan penjadwalan yang tepat agar siswa kelas IPA dapat mempersiapkan kegiatannya dengan baik. Pada situasi ini, akan dilihat kesediaan siswa kelas IPA untuk tetap mengikuti kegiatan ekstrakurikuler demi penyaluran potensi-potensi, bakat dan minat dalam bidang selain akademik.

  Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam rangka peningkatan potensi, bakat dan minat, terutama pada perkembangan diri siswa sebagai remaja. Ali (2005) mengungkapkan bahwa perkembangan diri siswa sebagai remaja nampak pada perubahan aspek jasmani atau fisik dan rohani atau psikis siswa. Gejala-gejala perkembangan diri siswa sebagai remaja nampak pada perkembangan dan pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual, perkembangan kreativitas, perkembangan emosi, perkembangan bakat khusus, perkembangan hubungan sosial, perkembangan kemandirian, perkembangan bahasa, dan perkembangan nilai.

  Sekolah Menengah Atas sebagai lembaga pendidikan harus dapat betul-betul memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja (Van Der Linden & Roeders dalam Rahayu, 2006: 288). Pada umumnya pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa mengembangkan potensi, bakat, dan kemampuannya secara optimal sehingga siswa mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat (Munandar, 2002: 4). Setiap individu mempunyai potensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, siswa membutuhkan layanan pendidikan yang berbeda pula. Pendidikan bertanggung jawab untuk membina dan mengembangkan potensi-potensi, bakat, dan minat siswa.

  Dalam upaya mengembangkan potensi-potensi, bakat, dan minat siswa, keputusan Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Depdiknas tahun 2005–2009 menekankan bahwa pelaksanaan pembelajaran di sekolah saat ini harus bertujuan mengembangkan diri siswa melalui: (1) Olah hati untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan, meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti atau moral, membentuk kepribadian unggul, dan membangun kepemimpinan; (2) Olah pikir untuk membangun kompetensi dan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) Olah rasa untuk meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya; dan (4) Olahraga untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, dan kesiapan fisik serta keterampilan kinestetis (Renstra Depdiknas Tahun 2005 - 2009, 2005: 15).

  Pada hakekatnya, siswa selalu ingin mengetahui dan mengembangkan potensi, bakat, dan minatnya. Dalam konteks pendidikan, pengembangan potensi, bakat, dan minat siswa diupayakan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah, pada jam pelajaran, di mana mata pelajaran yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kegiatan Kokurikuler adalah kegiatan yang ditentukan oleh guru dan dilakukan di luar jam pelajaran intrakurikuler, bisa dilakukan di lingkungan sekolah, ataupun di luar sekolah, dan dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran intrakurikuler dengan tujuan memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan bakat minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya (Direktorat Pembinaan Kesiswaan, 1990: 2)

  Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari pengembangan institusi sekolah. Berbeda dari pengaturan kegiatan intrakurikuler yang secara jelas disiapkan dalam perangkat kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikembangkan dalam beragam cara dan isi. Penyelenggaraan kegiatan yang memberikan kesempatan luas kepada pihak sekolah, selanjutnya menuntut pimpinan sekolah, guru, siswa, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya untuk secara kreatif merancang sejumlah kegiatan sebagai muatan kegiatan ekstrakurikuler. Sejalan dengan visi dan misi sekolah untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat siswa, SMA BOPKRI I Yogyakarta merancang kegiatan ekstrakurikuler yang menitikberatkan pada perkembangan diri siswa. Muatan-muatan kegiatan ekstrakurikuler SMA BOPKRI I Yogyakarta, yaitu program keagamaan, pelatihan profesional, organisasi siswa, olahraga, rekreasi dan waktu luang, kegiatan seni dan budaya, perkemahan, dan live in exposure.

  Program keagamaan, bermanfaat bagi peningkatan kesadaran moral

  beragama peserta didik. Pelatihan profesional, ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu dan bermanfaat bagi siswa dalam pengembangan keahlian khusus. Organisasi siswa, menyediakan sejumlah program dan tanggung

  

Olahraga, bermanfaat untuk mengembangkan bakat olahraga dan pengembangan

  fisik siswa. Rekreasi dan waktu luang, dapat membimbing siswa untuk penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan. Kegiatan seni dan

  

budaya, berhubungan dengan penyadaran peserta didik terhadap nilai-nilai

  budaya. Program perkemahan, mendekatkan peserta didik dengan alam. Program

  

live in exposure, dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mengetahui nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.

  Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di luar jam pelajaran, selain membantu siswa dalam pengembangan minatnya, juga membantu siswa agar mempunyai semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang mandiri. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tertera rumusan tentang kegiatan ekstrakurikuler, sebagai berikut:

  “Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, moral, belajar, dan pengembangan karir peserta didik”.

  Hurlock (1997: 209) juga menegaskan bahwa:

  ”Sekolah dan pendidikan tinggi menekankan perkembangan intelektual dan konsep yang penting pada kecakapan sosial, namun hanya sedikit remaja yang mampu menggunakan ketrampilan dan konsep ini dalam situasi praktis. Mereka yang aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler menguasai praktek ini. Namun mereka yang tidak aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, tidak memperoleh kesempatan ini”.

  Berdasarkan dua rumusan mengenai kegiatan ekstrakurikuler di atas, dapat diketahui bahwa perkembangan diri siswa sebagai remaja difasilitasi dan dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan pengalaman-pengalaman yang bersifat nyata yang dapat membawa siswa pada kematangan jasmani dan rohani. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, siswa lebih dapat mengembangkan diri dari pada siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang diminati siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang pada suatu saat nanti bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari siswa.

  Partisipasi merupakan proses aktif untuk terlibat secara mental dan emosional berdasarkan inisiatif sendiri untuk melaksanakan tujuan dan tanggung jawab dalam kelompok. Kematangan perkembangan diri siswa sebagai remaja melalui kegiatan ekstrakurikuler tidak akan terlaksana tanpa ada partisipasi dari siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Keinginan untuk mengetahui bagaimana partisipasi siswa SMA dalam kegiatan ekstrakurikuler merupakan hal yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti topik mengenai partisipasi siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009 dalam kegiatan ekstrakurikuler demi perkembangan diri. Apabila siswa berpartisipasi dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sehingga aspek perkembangan diri terbina, maka hal ini akan terus didukung; apabila siswa tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, maka perlu ada kegiatan bimbingan kepada siswa.

  B. RUMUSAN MASALAH

  Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui :

  

1. Bagaimana partisipasi siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA

tahun pelajaran 2008-2009 dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah demi perkembangan diri?

  

2. Apa saja manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler menurut siswa SMA

BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009? C. TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan

  1. Partisipasi siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009 dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah demi perkembangan diri.

  2. Manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler menurut siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009

  D. MANFAAT PENELITIAN

  1. SMA BOPKRI I Yogyakarta Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi sekolah mengenai kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi siswa kelas XI IPA dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah. Kemudian menjadi dasar untuk menentukan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

  2. Siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman pada siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta tentang pentingnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, karena dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat menyalurkan potensi, bakat dan minatnya.

  3. Peneliti Dengan mengetahui partisipasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler, maka jika kelak menjadi guru pembimbing, peneliti termotivasi untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

E. DEFINISI OPERASIONAL

  1. Partisipasi siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun

  pelajaran 2008-2009 dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah demi perkembangan diri adalah keikutsertaan siswa SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI IPA tahun pelajaran 2008-2009 dalam kegiatan pendidikan sekolah.

  2. Manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah perkembangan dan pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual, perkembangan kreativitas, perkembangan emosi, perkembangan bakat khusus, perkembangan hubungan sosial, perkembangan kemandirian,

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PARTISIPASI

1. Pengertian Partisipasi

  Nasdian (2004) memaknai partisipasi sebagai proses aktif, inisiatif yang diambil oleh individu sendiri, dibimbing oleh cara berfikir mereka sendiri, dengan menggunakan sarana dan proses dimana mereka dapat menegaskan kontrol secara efektif.

  Partisipasi menurut Huneryager dan Heckman (1992: 30) adalah keterlibatan mental dan emosional individu dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab bersama mereka.

  Suharsono (2005) mengartikan partisipasi sebagai hal atau usaha ikut berperan serta dalam suatu kegiatan, sedangkan partisipan adalah orang yang ikut berperan serta dalam kegiatan tersebut.

  Dari tiga definisi partisipasi diatas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi merupakan proses aktif untuk terlibat dan berperan serta secara mental dan emosional berdasarkan inisiatif sendiri untuk melaksanakan tujuan dan tanggung jawab dalam kelompok.

  2. Tahap-tahap Partisipasi

  Cohen dan Uphoff dalam Intania (2003) membagi partisipasi ke dalam beberapa tahapan, yaitu: a. Tahap pengambilan keputusan (perencanaan) yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam pertemuan kelompok.

  b. Tahap pelaksanaan dengan wujud nyata partisipasi berupa: 1) Partisipasi dalam bentuk sumbangan pikiran 2) Partisipasi dalam bentuk sumbangan materi 3) Partisipasi dalam bentuk keterlibatan sebagai anggota kelompok.

  c. Tahap menikmati hasil, dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan partisipasi pada tahap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Selain itu, dengan adanya peran langsung dalam kegiatan, maka semakin bermanfaat kegiatan yang dirasakan berarti kegiatan tersebut sesuai kebutuhan.

  d. Tahap evaluasi, dianggap penting karena partisipasi pada tahap ini dianggap sebagai umpan balik yang dapat memberi masukan demi perbaikan pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

  3. Macam-macam Partisipasi

  Menurut Effendi (2002: 5) partisipasi terbagi atas dua macam, yaitu: a. Partisipasi vertikal, terjadi dalam kondisi tertentu bahwa satu pihak mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, berperan sebagai b. Partisipasi horizontal, terjadi dalam bentuk usaha bersama, melakukan kegiatan atas dasar kerjasama antara satu pihak dengan pihak lain.

B. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

1. Hakikat dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Hakikat Kegiatan Ekstrakurikuler

  Direktorat Pendidikan Kesiswaan (1990: 2), mendefinisikan kegitan ekstrakurikuler sebagai berikut:

  “Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam

  

pelajaran intrakurikuler dengan tujuan memperdalam dan memperluas

pengetahuan siswa, menyalurkan bakat minat, serta melengkapi

pembinaan manusia seutuhnya.”

  Sedangkan Hastuti (2004: 575), merumuskan kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut:

  ”Kegiatan ekstrakurikuler terbagi atas kegiatan yang diatur

dalam kegiatan pendidikan di sekolah, kegiatan yang berhubungan

dengan rekreasi, kebudayaan, olahraga, dan pelayanan sosial. Semua

kegiatan dapat dilakukan di dalam dan di luar sekolah.”

  Berdasarkan dua rumusan mengenai kegiatan ekstrakurikuler di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari pengembangan institusi sekolah. Berbeda dari pengaturan kegiatan intrakurikuler yang secara jelas disiapkan dalam perangkat kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah untuk memperdalam dan memperluas serta mengembangkan potensi, pengetahuan maupun kemampuan siswa berdasarkan bakat dan minatnya.

b. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

  Tujuan ekstrakurikuler dengan sendirinya harus sejalan dengan tujuan pendidikan. Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler juga bermuara pada pembentukan manusia seutuhnya, seperti tercakup dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. Kegiatan ekstrakurikuler mempunyai tujuan sebagai berikut (SK Dirjen Dikdasmen No. 226/C/Kep/1992):

  1) Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya dalam arti, sebagai berikut

  a) Beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

  b) Berbudi pekerti luhur

  c) Memiliki pengetahuan dan keterampilan

  d) Sehat jasmani dan rohani

  e) Berkepribadian yang mantap dan mandiri

  f) Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

  2) Siswa dapat lebih memantapkan kepribadian dan lebih mampu menarik hubungan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.

  Berdasarkan kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah:

  1) Untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan, meningkatkan akhlak mulia, budi pekerti, atau moral, membentuk kepribadian unggul, dan membangun kepemimpinan. 2) Untuk membangun kompetensi dan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi.

  3) Untuk meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya.

  4) Untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, dan kesiapan fisik serta ketrampilan kinestetis.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler SMA BOPKRI I Yogyakarta

a. SMA BOPKRI I Yogyakarta

  SMA BOPKRI I Yogyakarta di kalangan masyarakat lebih di kenal dengan nama SMA BOSA, beralamat di jalan Wardhani 2 Yogyakarta.

  Berdiri pada awal Agustus 1946 di bawah naungan Yayasan BOPKRI (Badan Oesaha Pendidikan Kristen Repoeblik Indonesia). SMA BOPKRI I Yogyakarta menempati gedung bekas Christelijke MULO School yang pada masa kemerdekaan ditempati oleh Militer Akademi Yogyakarta (Mei 1946-Desember 1948).

  SMA BOPKRI I Yogyakarta selalu berupaya mengembangkan pendidikan dengan melakukan pembaharuan-pembaharuan di segala bidang agar pelayanan pendidikan di SMA BOPKRI I Yogyakarta semakin berkualitas dan diminati masyarakat. Untuk menuntun pengembangan pendidikan, SMA BOPKRI I Yogyakarta memiliki visi dan misi yang dijadikan pedoman untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Visi SMA BOPKRI I Yogyakarta yaitu ”Menuju mutu pendidikan dengan dasar kasih serta didukung tenaga kependidikan profesional yang mampu melayani setiap peserta didik untuk menjadi manusia kritis dan humanis”. Sedangkan misi SMA BOPKRI I Yogyakarta sebagai berikut:

  1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien 2) Memberi kesempatan bagi setiap warga sekolah untuk saling mengenali potensi diri dan mengembangkannya secara optimal 3) Membentuk manusia berbudi luhur dan memiliki kompetensi tinggi 4) Menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri, mampu menanggapi dan menjawab setiap perubahan kini dan masa depan 5) Saling memberikan yang terbaik pada sesama

b. Program Kegiatan Ekstrakurikuler SMA BOPKRI I Yogyakarta

  Kegiatan ekstrakurikuler terbagi atas kegiatan yang diatur dalam rekreasi, kebudayaan, olahraga, dan pelayanan sosial. Semua kegiatan dapat dilakukan di dalam dan di luar sekolah (Winkel, 2004: 575).

  Kegiatan ekstrakurikuler SMA BOPKRI I Yogyakarta yang telah disusun berdasarkan beberapa program, disajikan pada siswa berdasarkan tiga kategori: ekstrakurikuler wajib, ekstrakurikuler pilihan, dan ekstrakurikuler keagamaan. Pembagian kegiatan ekstrakurikuler SMA BOPKRI I Yogyakarta terinci sebagai berikut (Program pendidikan di SMA BOPKRI I Yogyakarta, 2008): 1) Ekstrakurikuler wajib

  a) Pramuka Kegiatan ini dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat mengarahkan siswa untuk menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur dan kuat keyakinan beragamanya, tinggi kecerdasan dan keterampilannya, kuat dan sehat fisiknya, warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  Sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara. Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Sabtu.

b) Student Research

  Kegiatan ini melatih siswa untuk dapat meneliti, mengevaluasi kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Jumat. Peneliti tidak akan meneliti kegiatan ini, karena kegiatan ini hanya untuk kelas khusus Rintisan Sekolah Berbasis International (RSBI).

c) English Experience Day

  Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang berminat dan ingin mengembangkan kemampuan berbahasa ingris. Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Sabtu. Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Jumat. Peneliti tidak akan meneliti kegiatan ini, karena kegiatan ini hanya untuk kelas khusus Rintisan Sekolah Berbasis International (RSBI).

  2) Ekstrakurikuler pilihan

  a) Paduan Suara Kegiatan ini merupakan kelompok seni olah vokal sebagai wadah bagi siswa yang berminat dan ingin mengembangkan daya apresiasi dalam bidang seni suara Pelatihan kegiatan ini dilaksanakan dua kali seminggu, yaitu pada hari Senin dan Rabu.

  b) Musik Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang berminat dan ingin mengembangkan daya apresiasi dalam seni musik maupun band. c) Tari / Karawitan Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang berminat dan ingin mengembangkan daya apresiasi dalam seni tari tradisional.

  Kegiatan ini juga berguna untuk mengisi kegiatan seni di sekolah. Pelatihan kegiatan ini dilaksanakan dua kali seminggu, yaitu pada hari Rabu dan Kamis.

  d) Bahasa Mandarin Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang berminat dan ingin mengembangkan kemampuan berbahasa Mandarin. Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Jumat.

  e) Bahasa Jepang Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang berminat dan ingin mengembangkan kemampuan berbahasa Jepang. Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Jumat.

  f) Basket Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang berminat dan ingin mengembangkan daya apresiasi dalam bidang olah raga basket.

  Pelatihan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis untuk tim inti serta pada hari Selasa dan Jumat untuk anggota umum.

  g) Volley Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang berminat dan ingin volley. Pelatihan kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Kamis dan Sabtu.

  h) Futsal Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang berminat dan ingin mengembangkan daya apresiasi dalam bidang olah raga futsal.

  Pelatihan kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin untuk tim inti dan setiap hari Selasa dan Jumat untuk anggota umum. i) Tae Kwon Do

  Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa yang berminat dan ingin mengembangkan bakat dalam bidang bela diri, khususnya bela diri yang menggunakan kaki sebagai andalannya. Kegiatan ini juga berguna untuk mengembangkan mental dari para anggotanya.

  Pelatihan kegiatan ini dilaksanakan dua kali seminggu, yaitu pada hari Rabu dan Minggu. j) Jurnalistik

  Kegiatan ini merupakan wadah pengembangan minat dan kreativitas siswa dalam bidang jurnalistik dengan menerbitkan majalah BOSA sebagai media jurnalistik di sekolah. Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Jumat. k) Fotografi

  Kegiatan ini menjadi wadah untuk membina dan melatih kepekaan siswa dalam seni khususnya seni fotografi. Kegiatan ini juga pendokumentasian yang diawali dengan mengabadikan dan mendokumentasikan kegiatan yang dilaksanakan sekolah.

  Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Jumat. l) PMR (Palang Merah Remaja) Kegiatan ini merupakan kegiatan siswa yang bersifat sosial.

  Kegiatan PMR melatih siswa untuk tanggap memberikan pertolongan pada orang lain yang mengalami penderitaan.

  Kegiatan ini juga mengembangkan semangat sukarela dan tanpa pamrih. Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Rabu. m) DMSC (Pecinta Alam)

  Kegiatan ini mendekatkan siswa dengan alam. Karena itu, agar kegiatan ini tidak hanya sekedar hiburan atau menginap di alam terbuka, sejumlah kegiatan seperti perlombaan olahraga, kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji keberanian, dan penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan dalam kegiatan ini. Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Rabu. n) Karya Ilmiah Remaja

  Kegiatan ini sengaja dirancang untuk memberikan kesempatan kepada siswa menyingkap suatu hal yang berkembang di menganalisis hal tersebut dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah. o) TOEIC (Tes Of English For International Comunication)

  Kegiatan ini dirancang untuk mempersiapkan siswa untuk mengikuti TOEIC dan kemudian ingin mengikuti pendidikan internasional di luar negeri. Kegiatan ini menuntut kemampuan menggunakan komunikasi dengan bahasa Inggris. Pelatihan kegiatan ini setiap satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari Sabtu. 3) Ekstrakurikuler keagamaan

  Program ini bermanfaat bagi peningkatan kesadaran moral beragama siswa. Program ekstrakurikuler keagamaan terintegrasi dalam bentuk kegiatan sebagai berikut: (a) Persekutuan Anak BOSA

  Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaksanaan kegiatan keagamaan di sekolah, misalnya persekutuan doa, kegiatan doa harian, dan seminar keagamaan. (b) Katekisasi

  Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam mendalami keimanan dan persiapan untuk menuju pengalaman iman dan baptis. Semua kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan sekolah dalam rangka pengembangan potensi-potensi siswa demi pembinaan manusia

C. SISWA SEBAGAI REMAJA

1. Pengertian Siswa Sebagai Remaja

  Siswa adalah individu yang berada pada usia remaja. Ada banyak buku yang berusaha membahas secara jelas pengertian “Remaja”. Remaja atau

  adolescence berasal dari bahasa Latin “adolescere” yang berarti tumbuh

  menjadi dewasa (Hurlock, 1997: 206). Piaget menjelaskan bahwa istilah

  adolescence adalah individu yang sedang tumbuh menjadi dewasa, baik secara

  mental, emosional, dan fisik. Secara psikologis, remaja berusaha masuk ke dalam lingkungan orang dewasa (Hurlock, 1997: 206). Jadi, remaja adalah individu yang berkembang menuju kedewasaan. Remaja merupakan periode transisi ketika individu berubah secara fisik dan psikologis dari kanak-kanak menuju dewasa (Rahayu, 2006: 262).

  Siswa SMA merupakan remaja yang berusia sekitar 15-18 tahun. Sesuai dengan usia perkembangan, masa remaja berada diantara umur 12–21 tahun. Dengan pembagian 12–15 tahun merupakan masa remaja awal, 15–18 tahun merupakan masa remaja pertengahan, 18–21 tahun merupakan remaja akhir (Rahayu, 2006: 262). Berdasarkan usia siswa, dapat disimpulkan bahwa mereka berada pada masa remaja pertengahan. Pada masa remaja pertengahan, siswa tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik fisik maupun psikis. Seiring dengan perkembangan tersebut, siswa memiliki karakteristik tertentu sebagai ciri-ciri perkembangan remaja.

2. Ciri-ciri Siswa Sebagai Remaja

  Masa remaja berada diantara masa kanak-kanak dan masa dewasa (Rahayu, 2006: 259). Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya (Hurlock, 1997: 207). Ciri-ciri khas remaja dapat menjadi gambaran mengenai pola perilaku dan minat remaja terhadap sesuatu, khususnya minat remaja terhadap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Ciri-ciri khas masa remaja diantaranya adalah:

  a. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting

  Masa remaja sebagai periode yang penting karena pada periode ini terjadi perubahan pada sikap dan perilaku. Perubahan tersebut terjadi karena adanya perkembangan fisik dan mental. Perkembangan ini menuntut penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai, dan minat yang baru.

  b. Masa Remaja sebagai Periode Peralihan

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal identitas trigonometri pada siswa kelas X-E SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

2 17 245

Hubungan motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstarkurikuler dengan partisipan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler - USD Repository

0 1 146

Deskripsi minat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 terhadap kegiatan ekstrakurikuler - USD Repository

0 0 98

Tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tata tertib sekolah tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 57

Kompetensi konselor yang diharapkan oleh para siswa Kelas XI SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 96

Hambatan-hambatan aktualisasi diri siswa-siswi kelas XI SMA Stella Duce Bantul, Yogyakarta tahun pelajaran 2008/2009 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 132

Tingkat kebiasaan belajar siswa dalam pelajaran ekonomi para siswa Kelas XI Program IPS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 86

Tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah - USD Repository

0 0 96

Hubungan kedisiplinan dalam keluarga dengan kedisiplinan dalam sekolah para siswa kelas VIII SMP Stella Duce II Yogyakarta tahun pelajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 105

Perbedaan tingkat kebiasaan belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia para siswa jurusan IPS dan IPA kelas II SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun 2007/2008 - USD Repository

0 0 75