Hubungan Antara Stres Akademik Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Iain Salatiga Jurusan Pai Angkatan Tahun 2015) - Test Repository
HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIK DENGAN
PERILAKU MEROKOK MAHASISWA
(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI
Angkatan Tahun 2015)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
SHINTA AMALIA
NIM: 111-13-275
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2017
MOTTO اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإَف اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ
“Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan” (5)
“Sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan” (6)
(QS Al Insyirah ayat 5-6)
Man Jadda wa Jada
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Stw. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi
ini penulis persembahkan untuk:1. Bapak dan Ibuku tersayang, Fahroni dan Walimah yang senantiasa membimbing, merawat, mendidik dan memberikan kasih sayang sedari kecil sampai sekarang, semoga Allah SWT memberikan kesehatan, umur panjang dan rezeki yang barokah dan bermanfaat untuk beliau.
2. Dua saudara kandungku, Mas Roni Rahmat Andika dan dek Fahma Alifia, kakak iparku mbak Erni Cahyani, dan dua ponakanku yang lucu tiada duanya, Zada dan Bahy, atas semua motivasi yang tiada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.
3. Seluruh keluargaku, Bani Khaeruddin dan Bani Zaenuddin yang selalu
mendo’akan dan memotivasi, agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Sahabat-sahabatku yang selalu membantu, memotivasi, menyemangati, mendukung dan menemani, Choirunnisa Nurul Fitri, Fika Dwi Handayani, Auliya Putri Isdaryanti, Setiati Prihatini, Arina Nurul Izza, Windi Lestiyanti, Siti Mahmudah dan masih banyak lagi yang tidak bisa ditulis semuanya.
5. Muhammad Qosim Maghfur, yang selalu membantu, menyemangati,
memotivasi dan mendo’akan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang selalu mendo’akan terselesaikannya skripsi ini.
KATA PENGANTAR
ميحرلا نحمرلا للها مسب
Puji syukur alhamdulillahirobbil’alamin, penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, kepada keluarga,
sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri
tauladan, yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat
mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang
benderang yakni dengan ajaran agama Islam.Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini
adalah “HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIK DENGANPERILAKU MEROKOK MAHASISWA (STUDI KASUS MAHASISWA
IAIN SALATIGA JURUSAN PAI ANGKATAN TAHUN 2015) ”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Oleh karena itu, dengan penuh
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga
4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.
ABSTRAK
Amalia, Shinta. 2017. Hubungan Antara Stres Akademik dengan Perilaku
Merokok Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAITahun 2015). Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Kata Kunci: Stres Akademik dan Perilaku Merokok Stres akademik merupakan hal yang terjadi dalam dunia pendidikan,
dampak dari stres akademik dapat berupa dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif berupa peningkatan kualitas dan juga pengembangan diri,
sedangkan dampak negatif dapat berupa perilaku yang menyimpang seperti
merokok, mencontek, berkelahi, tawuran, penggunaan narkoba dan juga seks
bebas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana variasi stres
mahasiswa, bagaimana perilaku merokok mahasiswa, dan adakah hubungan yang
positif dan signifikan antara stres akademik dan perilaku merokok mahasiswa
Jurusan Pendidikan Islam angkatan tahun 2015 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian kuantitatif. Subjek penelitian
adalah seluruh mahasiswa laki-laki Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan
tahun 2015 yang merokok secara aktif yang terdiri dari 100 mahasiswa. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket
atau kuesioner penelitian yang diisi oleh responden. Alat ukur yang digunakan
adalah skala stres akademik dan juga skala perilaku merokok. Data dianalisis
menggunakan uji hipotesis oleh Pearson. Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara stres
akademik dengan perilaku merokok pada mahasiswa IAIN Salatiga jurusan PAI
angkatan tahun 2015.Berdasarkan uji hipotesis menunjukkan bahwa diperoleh hasil nilai
koefisien r = 0,405 dengan p = 0,000 (p < 0,05), r tabel dalam penelitian ini
adalah 0,195. Dapat disimpulkan bahwa r hitung ˃ r tabel yang mana nilai r terletak pada peringkat antara 0,400- – 0,700 yang berarti korelasi sedang atau
cukup. Hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
yang signifikan antara stres akademik dengan perilaku merokok mahasiswa. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa ada keterkaitan antara kedua variabel, yaitu
variabel stres akademik yang dialami mahasiswa dan perilaku merokok
mahasiswa.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii
HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ iv
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ vHALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi
MOTTO .................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .............................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ......................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1 B. Rumusan Masalah .........................................................................
8 C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
8 D. Kegunaan Penelitian ......................................................................
9 E. Definisi Operasional ......................................................................
10 F. Sistematika Penulisan .................................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka (Kajian Terdahulu) ............................................... 17 B. Landasan Teori ..............................................................................
20
1. Stres Akademik .....................................................................
20 a. Pengertian Stres ..............................................................
20 b. Pengertian Stres Akademik .............................................
21 c. Mekanisme Terjadinya Stres ..........................................
22 d. Faktor yang Mempengaruhi Stres ..................................
22 e. Jenis-jenis Stres ..............................................................
25 f. Tahapan Stres .................................................................
26 g. Aspek-aspek Stres ..........................................................
28 h. Stres dalam Pandangan Islam..........................................
2. Perilaku Merokok ..................................................................
31 a. Pengertian Perilaku Merokok ...........................................
31 b. Dampak Perilaku Merokok .............................................
32 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok ...
34 d. Tahapan perilaku Merokok .............................................
38 e. Tipe Perilaku Merokok ....................................................
39 C. Kerangka Berpikir ........................................................................
41 D. Hipotesis Penelitian ......................................................................
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................
44 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................
44 C. Populasi dan Sampel .....................................................................
44 D. Variabel Penelitian ........................................................................
46 E. Instrumen Penelitian ........................................................
46 F. Uji Coba Instrumen Penelitian ......................................................
53 G. Metode Pengumpulan Data ...........................................................
54
H. Teknis Analisis Data .....................................................................
55 BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek penelitian .............................................
57 1. Sejarah Singkat Berdirinya IAIN Salatiga ........................
57 2. Letak Geografis IAIN Salatiga ..........................................
58 3. Visi dan Misi IAIN Salatiga ..............................................
60 4. Dasar dan Tujuan IAIN Salatiga .......................................
60 5. Fungsi IAIN Salatiga .........................................................
62 6. Logo IAIN Salatiga ...........................................................
63 7. Pimpinan IAIN Salatiga ....................................................
64 8. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan .....................
65 9. Sarana dan Prasarana IAIN Salatiga ..................................
65 10. Daftar Fakultas dan Jurusan ..............................................
66 11. Visi dan Misi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan .......
68 12. Struktur Organisasi FTIK ..................................................
68 13. Visi dan Misi Jurusan Pendidikan Islam ...........................
69 B. Deskripsi Data ...............................................................................
70 C. Analisis Data ................................................................................
77 1. Uji Validitas ...................................................................
77 2. Uji Normalitas ...................................................................
81 3. Uji Linieritas ...................................................................
83 4. Uji Hipotesis ...................................................................
84 D. Pembahasan ...................................................................................
86 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................
93 B. Saran ..............................................................................................
93
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR 1. Tabel 3.1 Sebaran aitem skala stres akademik ..........................
78 12. Tabel 4.9 Distribusi aitem skala akademik setelah uji coba ......
85 20. Gambar 4.1 Logo IAIN Salatiga ................................................
84 19. Tabel 4.16 Hasil uji hipotesis ....................................................
83 18. Tabel 4.15 Koefisien Korelasi ...................................................
82 17. Tabel 4.14 Hasil uji linieritas.....................................................
16. Tabel 4.13 Hasil uji normalitas ..................................................
15. Tabel 4.12 Hasil uji reabilitas perilaku merokok.......................
80 14. Tabel 4.11 Hasil uji validitas perilaku merokok ........................
13. Tabel 4.10 Distribusi aitem skala akademik untuk penelitian
kedua .........................................................................................
79
78 11. Tabel 4.8 Uji reabilitas stres akademik......................................
48 2. Tabel 3.2 Sebaran aitem skala perilaku merokok ......................
77 10. Tabel 4.7 Hasil uji validitas stres akademik ..............................
9. Tabel 4.6 Distribusi aitem skala stres akademik untuk penelitian kedua .........................................................................
78
8. Tabel 4.5 Distribusi aitem skala stres akademik setelah uji coba ............................................................................................
76
74 7. Tabel 4.4 Kategorisasi data penelitian .......................................
71 6. Tabel 4.3 Interval perilaku merokok .........................................
65 5. Tabel 4.2 Interval stres akademik ..............................................
56 4. Tabel 4.1 Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan ................
51 3. Tabel 3.3 Rencana analisis data dan tarif signifikansinya .........
63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Penelitian 1 Lampiran 2. Angket Penelitian 2 Lampiran 3. Uji Validitas Angket 1 Lampiran 4. Hasil Stres Akademik Penelitian Kedua Lampiran 5. Hasil Perilaku Merokok Penelitian Kedua Lampiran 6. Uji Validitas dan Reabilitas Stres Akademik Penelitian Kedua
Lampiran 7. Uji Validitas dan Reabilitas Perilaku Merokok Penelitian Kedua
Lampiran 8. Uji Normalitas Lampiran 9. Uji Linieritas Lampiran 10. Uji Hipotesis Lampiran 11. Daftar Riwayat HidupLampiran 12. Surat Penunjukan Pembimbing dan Asisten Pembimbing Skripsi
Lampiran 13. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 14. Lembar Permohonan Izin Penelitian Lampiran 15. Surat Keterangan Sudah Penelitian Lampiran 16. Contoh Angket yang Sudah diisi Lampiran 17. Daftar Nilai SKKBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat
ditemui hampir di setiap kalangan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari usia muda hingga tua. Rokok bukan lagi menjadi hal yang baru atau asing lagi di masyarakat. Sangat mudah untuk menemukan orang yang merokok, seperti di rumah, kantor, cafe, tempat-
tempat umum, di dalam kendaraan, bahkan hingga di sekolah-sekolah.
Merokok sudah menjadi lifestyle pada kebanyakan penduduk di negara bekembang, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di Dunia. Dari data World Health Organization (WHO) pada tahun 2008, dapat disimpulkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga setelah China dan India pada sepuluh negara perokok terbesar. Jumlah perokok di Indonesia mencapai 65 juta penduduk. Sementara China mencapai 390 juta perokok dan India 144 juta perokok (Fikriyah & Febrijanto, 2012: 100).
Penelitian yang dilakukan di Jakarta menemukan bahwa 64,8% laki-laki dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2001 menemukan bahwa jumlah remaja usia 15-19 tahun yang merokok adalah sebesar 12,7%, sedangkan pada tahun 2004 ditemukan terjadinya peningkatan menjadi 17,3% (Sanjiwani & Budisetyani, 2014: 345).
Rohman (dalam Sanjiwani dan Budisetyani, 2014: 345)
menyatakan bahwa berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey tahun
2006 yang diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Dunia, terbukti jika
24,5% anak laki-laki dan 2,3% anak perempuan berusia 13-15 tahun di
Indonesia adalah perokok, di mana 3,2% dari jumlah tersebut telah berada
dalam kondisi ketagihan atau kecanduan. Data terbaru berdasarkan hasil
survei yang dilakukan oleh Lembaga Modernisator dan Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti menunjukkan jika 31,3% pelajar menjadi perokok,
dimana 20,6% diantaranya merupakan perokok aktif dan 10,7% mengaku
pernah merokok. Pelajar termasuk dalam kategori remaja.Remaja atau yang biasa disebut dengan istilah adolescence berasal
dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Dilihat dari asal katanya dapat diartikan bahwa remaja merupakan
seseorang yang sedang berada dalam masa peralihan antara masa kanak-
kanak dan dewasa. Dalam masa ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan fisik maupun psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik
dari bentuk badan maupun cara berpikirnya, tetapi bukan pula orang
dewasa yang telah matang. Menurut Murtiyani (dalam Sanjiwani &
Budisetyani, 2014: 38), masa remaja merupakan masa yang rentan bagi
seseorang untuk terlibat dalam perilaku menyimpang seperti merokok.
Seorang remaja memilih untuk merokok erat kaitannya dengan belum
matangnya mental seorang remaja. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat
dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk
dikatakan dewasa sehingga masih sering gagal untuk mempertimbangkan
dampak dari perilakunya sendiri. Remaja juga sedang mencari pola hidup
yang paling sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan melalui metode
coba-coba, yang kadang kala berdampak negatif bagi dirinya sendiri dan
orang lain seperti merokok. Namun remaja kerap kali mengabaikan
dampaknya karena remaja masih dalam rangka mencari identitas diri dan
tidak ragu untuk mencoba sesuatu yang baru meski berbahaya dalam
rangka meningkatkan status sosial di lingkungan pergaulan.Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada
remaja. Secara umum perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan
dan individu. Artinya perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor
dari dalam diri, juga disebabkan faktor lingkungan. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Widiansyah (2014: 21) menyatakan bahwa perilaku
merokok pada mahasiswa dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu: Pertama
aspek kognitif karena remaja ingin mendapatkan pengakuan dari temen-
temannya sehingga mereka belajar cara merokok atau mencoba merokok
pada saat berkumpul bersama teman-temannya. Kedua aspek afektif
karena stres yang dialami remaja, mereka merasa bahwa dengan merokok
maka stres mereka akan hilang. Ketiga aspek lingkungan yaitu keluarga
serta teman-temannya. Saat remaja melihat orang tuanya maupun anggota
keluarga lainnya merokok maka remaja tersebut akan meniru perilaku
tersebut. Sama halnya dengan ajakan teman maupun saat melihat orang
lain merokok maka akan timbul keinginan mereka untuk merokok.Banyak faktor yang mendorong individu untuk merokok. Menurut
Komalasari & Helmi (dalam Hasnida & Kemala, 2005: 106) faktor yang
mempengaruhi perilaku merokok adalah faktor lingkungan yang terdiri
dari lingkungan keluarga dan lingkungan sebaya, serta kepuasan
psikologis. Kepuasan psikologis memberi sumbangan yang lebih tinggi,
yaitu mencapai 40,9% daripada sumbangan sikap keluarga dan lingkungan
teman sebaya yang hanya mencapai 38,4%. Hal ini memberikan gambaran
bahwa perilaku merokok bagi subjek dianggap memberikan kenikmatan
yang menyenangkan. Perilaku merokok ini berkaitan erat dengan kondisi
emosi. Kondisi yang paling banyak terdapat perilaku merokok yaitu
kondisi dimana ketika individu berada dalam keadaan tertekan atau stres.
Stres merupakan salah satu reaksi atau respon psikologis manusia
saat dihadapkan pada hal-hal yang dirasa telah malampaui batas atau
dianggap sulit untuk dihadapi. Menurut Selye (dalam Rohman, 2012: 3)
stres adalah respon fisiologis, emosi dan psikologis yang dialami oleh
seseorang terhadap peristiwa-peristiwa yang mengancam dan
membahayakan. Reaksi-reaksi fisiologis yang dimaksudkan adalah seperti
meningkatnya tekanan darah, detak jantung, frekuensi pernafasan, dan
juga bertambah banyaknya sekresi adrenalin. Reaksi-reaksi emosional
terhadap stres termasuk perasaan-perasaan cemas, takut, dan frustrasi.
Stres normal dialami oleh setiap individu, sehingga stres sudah menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masing-masing individu.
Seseorang yang mengalami stres akan berpikir dan berusaha keras untuk
menyelesaikan permasalahan atau tantangan hidup yang dihadapinya
sebagai respon adaptasi untuk tetap bertahan Mahasiswa termasuk bagian
dari invidu yang mengalami stres dalam kehidupanya. Tugas, tanggung
jawab, dan tuntutan kehidupan akademik pada mahasiswa menjadi pemicu
stres yang biasa dialami oleh mahasiswa.Menurut Govaerst dan Gregoire mahasiswa mengalami stres
sebagai tuntutan kehidupan akadamik yang harus dijalani. Kegiatan
akademik seorang mahasiswa bukan hanya datang ke kampus, menghadiri
perkuliahan, ikut serta dalam ujian, dan kemudian lulus. Namun banyak
aktivitas yang terlibat dalam kegiatan akademik. Bersosialisasi dan
menyesuaikan diri dengan teman sesama mahasiswa yang memiliki
karakteristik dan latar belakang yang berbeda, mengembangkan bakat dan
minat melalui berbagai kegiatan, bekerja untuk menambah uang saku
(Purwati, 2012: 2).Stres yang dialami mahasiswa muncul dari berbagai sumber.
Davidson mengatakan bahwa sumber stres akademik meliputi: situasi yang
monoton, kebisingan, tugas yang terlalu banyak, harapan yang mengada-
ada, ketidakjelasan, kurang adanya kontrol, keadaan bahaya dan kritis,
tidak dihargai, diacuhkan, kehilangan kesempatan, aturan yang
membingungkan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas
perkuliahan (Purwati, 2012: 2). Stres yang tidak segera ditangani akan
menimbulkan berbagai masalah bagi mahasiswa.Dampak dari stres akademik yang dialami oleh mahasiswa dapat
berdampak positif maupun negatif. Peningkatan jumlah stres akademik
akan menurunkan kemampuan akademik yang berpengaruh terhadap
indeks prestasi. Beban stres yang dirasa berat dapat memicu gangguan
memori, konsentrasi, penurunan kemampuan penyelesaian masalah, dan
kemampuan akademik. Dampak dari stres itu sendiri dapat berupa dampak
positif maupun negatif. Dampak positif dapat berupa peningkatan
kreativitas dan pengembangan diri selama stres yang dialami masih dalam
batas kapasitas individu. Sedangkan dampak negatifnya seorang remaja
dapat berperilaku negatif seperti merokok, alkohol, tawuran, seks bebas
bahkan hingga penyalahgunaan NAPZA (Widianti, 2007) Merokok merupakan kegiatan yang banyak dilakukan olehmahasiswa khususnya laki-laki. Banyak dari mahasiswa perokok
mengetahui akan dampak yang ditimbulkan dari merokok itu sendiri
namun kebanyakan dari mereka akan mengabaikan berbagai dampak yang
mungkin akan muncul dalam diri mereka. Apabila diperhatikan lebih
dalam, merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit yang dapat terjadi
baik secara langsung maupun tidak langsung.Menurut Baradja (2013: 55-58) dalam bukunya yang berjudul
“Hari gini masih ngerokok... Apa kata dunia?” menjelaskan bahwa
beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok yang
mungkin saja dapat terjadi yaitu: impotensi atau yang dimaksud dengan
penurunan seksual karena aliran darah ke penis berkurang sehingga tidak
terjadi ereksi, osteoporosis yaitu berkurangnya daya angkut oksigen darah
perokok sebesar 15% mengabibatkan kerapuhan tulang sehingga lebih
mudah patah, jantung koroner terjadi karena rokok akan merusak
pembuluh darah perifer, rokok membunuh sel rambut getar (silia) yang
dapat mengakibatkan penyakit pada sistem pernapasan yang merupakan
awal dari bronkitis yang lain sebagainya, dan yang terakhir bagi kehamilan
yaitu rokok dapat menyebabkan pertumbuhan janin lambat dan dapat
meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada bayi.Apabila dalam penelitian ini terbukti bahwa perilaku merokok pada
mahasiswa berada pada tingkat yang tinggi, maka sudah menjadi
kewajiban bagi pihak universitas untuk melakukan berbagai upaya
pencegahan untuk mengurangi tingkat merokok mahasiswa, hal ini
dilakukan untuk mencegah munculnya berbagai resiko yang tidak
diharapkan. Hal tersebut dapat berupa pencegahan bagi mahasiswa yang
belum merokok ataupun penyembuhan bagi perokok itu sendiri.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin
melakukan penelitian mengenai stress akademik dan juga perilaku
merokok dengan judul “HUBUNGAN HUBUNGAN ANTARA STRES
AKADEMIK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA
(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga Jurusan PAI Angkatan Tahun
2015)B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana variasi stres akademik pada mahasiswa laki-laki IAIN Salatiga angkatan tahun 2015?
2. Bagaimana perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki IAIN Salatiga angkatan tahun 2015?
3. Apakah terdapat hubungan antara stress akademik dengan kecenderungan perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki IAIN Salatiga angkatan tahun 2015?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana variasi stres akademik pada
mahasiswa laki-laki IAIN Salatiga angkatan tahun 2015
2. Untuk mengetahui bagaimana perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki IAIN Salatiga angkatan tahun 2015
3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara stres akademik dengan perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki IAIN Salatiga angkatan tahun 2015.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis,antara lain:
1. Manfaat teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan terutama yang berkaitan dengan stres akademik dan perilaku merokok pada mahasiswa.
b. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai ada atau tidaknya hubungan antara stres akademik dengan kecenderungan perilaku merokok pada mahasiswa.
c. Memberikan pengetahuan terhadap remaja mengenai hubungan antara stres akademik dan perilaku merokok.
d. Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.
2. Manfaat praktis
a. Peneliti mendapatkan pengalaman langsung dalam mengetahui hubungan antara stres akademik dengan perilaku merokok pada mahasiswa. Jika penelitian ini terbukti adanya hubungan antara stres akademik dengan perilaku merokok pada mahasiswa, maka dapat digunakan untuk mengurangi perilaku merokok yang diakibatkan oleh stres akademik pada mahasiswa.
b. Jika dalam penelitian ini terbukti adanya hubungan antara stres akademik dengan perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki, maka dapat digunakan untuk mengurangi perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki yang diakibatkan oleh stres akademik.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari interpretasi yang salah dalam membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini perlu di jelaskan istilah yang terkandung dalam judul penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 variabel yang terbagi dalam 2 kategori meliputi variabel independent atau variabel bebas yaitu variabel pertama stres akademik, sementara variabel kedua perilaku merokok merupakan variabel dependent atau variabel terikat, yaitu sebagai berikut:
1. Stres akademik Menurut Govaerst dan Gregoire (2004: 261) stres akademik adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kehidupan akademik, hal ini disebabkan oleh tuntutan yang timbul saat seseorang dalam masa pendidikan. Stres akademik diartikan sebagai suatu kondisi
atau keadaan individu yang mengalami tekanan sebagai hasil
persepsi dan penilaian mahasiswa tentang stressor akademik, yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan.Lazarus dan Folkman (1984: 42) mengatakan bahwa
kondisi stres terjadi bila terdapat kesenjangan dan
ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan. Tuntutan
adalah segala sesuatu yang jika tidak dipenuhi makan akan dapat
menimbulkan konsekuensi yang tidak menyenangkan.Jadi stres akademik merupakan hal yang dialami oleh tiap
mahasiswa dalam menempuh pendidikan yang berasal dari
lingkungan tempat menempuh pendidikan seperti menyelesaikan
tugas yang banyak dan membutuhkan waktu yang lama,
perkuliahan di kelas, ujian, kempetisi prestasi dengan teman,
kegagalan dalam proses belajar, dan lain sebagainya.Secara operasional, definisi stres akademik dalam
penelitian ini adalah sebagai derajat tinggi/rendah skor responden
terhadap pernyataan yang mengidentifikasikan reaksi mahasiswa
terhadap tuntutan (stressor) yang berupa peristiwa, objek atau
orang di lingkungan akademik yang dinilai sebagai ancaman atau
tekanan sehingga mempengaruhi kondisi fisik, perilaku sosial,
kognitif, dan emosi.Indikator dari masing-masing gejala tersebut adalah:
a. Biologis Kondisi fisik ditandai dengan jantung berdebar, memegang benda erat-erat atau mengepalkan tangan, tangan lembab dan dingin, otot tegang, sakit perut, sakit kepala/pusing, sering buang air kecil, keluar keringat dingin, kelelahan fisik dan tubuh yang tidak mampu beristirahat dengan maksimal.
b. Perilaku individu Perilaku ditandai dengan menggerutu, kesulitan tidur (insomnia), suka menyendiri, berbohong, gugup, menyalahkan orang lain, membolos, melarikan diri dari masalah, ketidakmampuan menolong diri sendiri, mengambil jalan pintas (seperti mencontek), banyak mengeluh, dan kesulitan mendisiplinkan diri.
c. Kognisi Pikiran ditandai dengan mudah lupa, tidak memiliki tujuan atau makna hidup, tidak mampu menentukan prioritas hidup, sulit berkonsentrasi, bingung/pikiran kacau, prestasi menurun, kehilangan harapan, berpikiran negatif, merasa diri tidak berguna, dan tidak menikmati hidup (jenuh). d. Emosi Emosi ditandai dengan gelisah, mudah marah, takut, kesedihan yang berkepanjangan, merasa diabaikan, mudah tersinggung, mudah menangis, cemas, putus asa, tidak merasakan kepuasan, mudah panik, tidak merasakan bahagia dan damai.
2. Perilaku merokok Perilaku merokok adalah suatu perilaku yang melibatkan proses membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok ataupun pipa. Perilaku merokok ternyata tidak hanya dijumpai pada kalangan orang dewasa, namun juga dapat ditemui pada kalangan remaja. Perilaku merokok pada remaja umumnya semakin lama akan semakin meningkat sesuai dengan tahap perkembangannya yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok (Hasnida dan Kemala, 2005: 106).
Menurut Silvan Tomkins (dalam Adistie, 2015: 83) terdapat 4 tipe perilaku merokok berdasarkan management of affect theory, keempat teori tersebut adalah:
a. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif (positive affect smoking). Dengan merokok, seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Terdapat tiga sub tipe dari tipe perokok ini, meliputi:
1) Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah di dapat. Misalnya merokok setelah minum kopi atau setelah makan.
2) Stimulation to pick them up, perilaku merokok hanya dilakukan sekadarnya untuk menyenangkan perasaan. 3) Pleasure of handling cigarette, kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa, perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Contoh lainnya, perokok lebih senang berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya sebelum ia nyalakan rokoknya dengan api.
b. Perilaku merokok yang dipengaruuhi oleh perasaan negatif
(negative affect smoking) yang meliputi: 1) Individu merokok saat merasa marah.
2) Individu merokok karena sedang merasa cemas, gelisah, khawatir, dan takut.
3) Individu merokok ketika sendirian, merasa kesepian atau bosan. c. Perilaku merokok yang adiktif (addictive smoking) Perilaku merokok yang adiktif yaitu individu tidak dapat menahan keinginannya untuk merokok dan menambah dosis rokok setiap hari. Merekan pada umunya akan pergi keluar rumah untuk membeli rokok, walapun tengah malam sekalipun, karena ia akan khawatir apabila tidak tersedia rokok setiap saat ia menginginkannya.
d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan (pure
habits smoker) Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan yaitu individu merasa bahwa merokok adalah kebiasaan rutin dan merasa bahwa merokok merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis dilakukan.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, penulis menyusun hasil penelitian ini dalam V bab yang dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan bab pertama dalam skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa, dan mengapa penelitian tersebut dilakukan.
Bab pendahuluan ini memuat: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
definisi operasional, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini berisi tentang: kajian pustaka ( kajian terdahulu), landasan teori (telaah teoritik terhadap pokok permasalahan/variable penelitian), kerangka berpikir (alur berpikir yang memberi penjelasan tentang keterkaitan antara variabel penelitian), dan hipotesis penelitian.BAB III METODE PENELITAN Bab ini berisi tentang: jenis penelitian yang dilakukan, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel yang diteliti, variable penelitian (pokok permasalahan penelitian yang mengandung variasi nilai yang dapat diukur), instrumen penelitian (alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian), uji coba instrumen penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini meliputi deskripsi data (gambaran umum subjek penelitian, paparan data yang telah dikumpulkan selama penelitia), analisis data (kerja ilmiah peneliti dalam mengolah data sesuai dengan teknis analisis data), dan pembahasan (pemaknaan angka-angka statistik sebagai hasil uji hipotesis).
BAB V PENUTUP Penutup berisi kesimpulan dan saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka Kajian tentang stres akademik dan perilaku merokok bukan pertama
kali diteliti oleh peneliti, baik penelitian jurnal maupun skripsi. Sejauh penelitian yang dilakukan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara stres akademik dengan perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki, berikut kajian penelitian yang relevan dengan penelitian yang diangkat oleh penulis sebagai acuan.
1. Penelitian yang berkaitan dengan stres akademik, merujuk pada skripsi yang ditulis oleh Susi Purwati mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Progam Studi Sarjana Strata-1 Universitas Indonesia tahun 2012 yang berjudul “Tingkat Stres Akademik pada Mahasiswa Reguler Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia”. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwati, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tingkat stres akademik, semakin tinggi tingkat usia mahasiswa maka semakin rendah tingkat stres akademiknya. Namun jika ditinjau dari karakteristik jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, tidak terdapat berbedaan yang signifikan. Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwasanya stres akademik tidak bergantung pada nilai atau prestasi akademik.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Novi Indrasari, mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas tahun 2011 dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok pada Siswa Laki- laki Perokok SMK N 2 Batusangkar”. Berdasarkan penelitian ini peneliti mendapatkan hasil bahwa lebih dari separuh responden mengalami stres tingkat sedang dan separuh dari responden merupakan perokok sedang. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat stres pada siswa maka semakin tinggi pula keinginan siswa tersebut untuk merokok.
3. Fikriyah & Febrijanto (2012) melakukan penelitian mengenai faktor-