PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTS NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidika

  

PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT

TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR

MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTS

NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

S K R I P S I

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

  

INNA LAILA RAHMAH

NIM: 111-13-271

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  Dr.Imam Sutomo, M.Ag

  Dosen IAIN Salatiga

  Persetujuan Pembimbing

  Lampiran : 4 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Inna Laila Rahmah

  Kepada Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini, Kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Inna Laila Rahmah NIM : 111-13-271 Fakultas/ Jurusan : FTIK/ PAI Judul : PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT

  TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTS NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan.Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 27Agustus 2017 Pembimbing

  Dr. Imam Sutomo, M.Ag

  NIP. 19580827 198303 1002

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  Jalan Lingkar Salatiga KM 2 Telepon ( 0298) 6031364Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email : tarbiyah@iainsalatiga.ac.id Lembar Pengesahan SKRIPSI PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTS NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Disusun Oleh:

INNA LAILA RAHMAH NIM: 111 13 271

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 00 September 2017 dantelah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman, M.Pd. Sekretaris Penguji : Dr. Imam Sutomo, M.Ag. Penguji I : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd Penguji II :

  Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag Salatiga, 28 September 2017 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Suwardi, M.Pd.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan, di bawah ini: Nama : INNA LAILA RAHMAH NIM : 11113 271 Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah dan naskah skripsi ini boleh untuk dipublikasikan.

  Demikian pernyataan ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 27 Agustus 2017 Yang Menyatakan,

INNA LAILA RAHMAH

  111 13 271

  

MOTTO

Kesabaran Adalah Sumber Kekuatan

  

اَمَّنِإَف ْرُكْشَي نَمَو ِهَّلِل ْرُكْشا ِنَأ َةَمْكِحْلا َناَمْقُل اَنْ يَ تآ ْدَقَلَو

ديِمَح ٌّيِنَغ َهَّللا َّنِإَف َرَفَك نَمَو ِهِسْفَ نِل ُرُكْشَي

Artinya:“Dan sesungguhnya telah Kami berikan

hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah

kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur

(kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur

untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang

tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah

Maha Kaya lagi Maha Terpuji .” (QS. Luqman,

31:12)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan penuh ketulusan hati dan segenap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Ibu Trimah Istiyati dan Bapak Muh Muslih tercinta yang telah mendidik, membimbing, memberikan kasih sayang, do‟a dan segalanya, yang menjadi perantaraku untuk memperoleh tujuan hidupku, ilmu, iman, amal shalih dan ridho Allah.

  2. Kakak dan adikku tercinta, Wahid Nugroho, Yahya Muhaimin, Ikhlasul Amal dan setyaning Surya Utami yang selalu mendukung dan membantuku.

  3. Bapak Dr.Imam Sutomo, M.Ag selaku dosen Pembimbing Akademik dan dosen Pembimbing skripsi.

  4. Bapak Sutrisno, Aisyah Setyaningrum, Nurul Aini Elok, Mbak Fatimah, Siti Qomariyah, Diah Fajar Utami, Lutfi Hanifah, Neli Kamalia, Nurul Fadilah, Landia dan Neni yang selalu memberi motivasi dan mendo‟akanku.

5. Amat Ikhsan, Nurul „aisytus dan Muhammad Rizal yang telah memberikan dukungan, do‟a dan semangat untukku.

  6. Teman-teman PPL MTsN Salatiga, KKN 2017 Posko 54 dan teman satu angkatan 2013 yang telah membantu dan mendukung saya.

KATA PENGANTAR

  

ِِمْيِحَّرل ِِن ْحْْ رلا ِِلل ا ِِمْسِب

  Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas VIII MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017 ”. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

  Skirpsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah terbatas sehingga dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.Arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah membantu terselesainya skripsi ini.oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Bapak Dr.Imam Sutomo, M.Ag selaku dosen Pembimbing Akademik dan dosen Pembimbing skripsi.

  5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan

  6. Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara tercinta yang telah memberikan dukungan mo ril dan materil serta do‟a yang tiada henti-hentinya hingga terselesaikannya skripsi ini.

  7. Sahabat-sahabat perjuangan yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun material dalam penulisan skripsi ini.

  Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, skripsi ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga 27 Agustus 2017 Penulis

  Inna Laila Rahmah 111 13 271

  

ABSTRAK

  Rahmah , Inna Laila, 2017. “Pengaruh Reward dan Punishment terhadap

  peningkatan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017

  ”. Skrpsi. Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Imam Sutomo, M.Ag Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi Belajar Siswa.

  Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dalam diri untuk menghadapi perubahan yang terjadi dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Dalam pendidikan khususnya bidang pengajaran terdapat masalah yang kompleks di mana banyak faktor yang mempengaruhinya. Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji 1)bagaimana penerapan reward dan punishment dalam meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII di MTs Negeri Salatiga tahun pelajaran 2016/2017. 2)apakah ada pengaruh antara reward dan punishment terhadap motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII di MTs Negeri Salatiga tahun pelajaran 2016/2017.

  Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian kuantitatif. Dengan metode penelitian analisis regresi berganda, yaitu mengkorelasikan antara reward dan

  

punishment dengan motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Salatiga.

  Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan menyebar angket penelitian dengan 15 soal pervariabel yang ditujukan kepada siswa untuk dijawab secara individu dengan sempel 68 siswa dengan acak.

  Adapun hasil dari penelitian dengan uji SPSS 21 sebagai berikut: (1) reward dengan hasil analisis koefisien regresi diperoleh hasil yang positif sebesar 0.422 yang berarti ada pengaruh reward terhadap motivasi belajar siswa, sedangkan. (2)

  

Punishment dengan hasi analisis koefisien regresi dieroleh hasil yang negatif

  sebesar -0.193 yang berarti tidak signifikan terhadap motivasi belajar. (3) Namun jika keduanya (reward dan punishment) diujikan bersama-sama dengan hasil 10.506 yang berarti secara serempak reward dan punishment berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa.

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ........................................................ 46Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Reward ....................................................................... 47Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Punishment ................................................................ 48Tabel 3.4 Rekapitulasi Uji Validitas Reward, Punishment dan Motivasi Belajar 51Tabel 3.5 Nilai F hitung ........................................................................................ 54Tabel 4.1 Nama Guru MTs Negeri Salatiga.......................................................... 57Tabel 4.2 Nama Responden .................................................................................. 59Tabel 4.3 Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean dan Standar Deviasi . 61Tabel 4.4 Motivasi belajar 1.................................................................................. 62Tabel 4.5 Motivasi belajar 2.................................................................................. 65Tabel 4.6 Motivasi belajar 3.................................................................................. 67Tabel 4.7 Reward 1 ............................................................................................... 70Tabel 4.8 Reward 2 ............................................................................................... 72Tabel 4.9 Reward 3 ............................................................................................... 74Tabel 4.10 Punishment 1 ....................................................................................... 77Tabel 4.11 Punishment 2 ....................................................................................... 79Tabel 4.12 Punishment 3 ....................................................................................... 82Tabel 4.53 Rekapitulasi Uji t Reward, Punishment dan Motivasi Belajar ........... 85Tabel 4.14 Analisis Regresi (Uji F) ...................................................................... 87Tabel 4.15 Nilai Adjusted R Square ...................................................................... 88Tabel 4.16 nilai Normalitas ................................................................................... 89

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka berfikir Reward, Punishment dan Motivasi Belajar ......... 41

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Angket Penelitian Lampiran 2 Nama Siswa, Kelas dan Jenis Kelamin Lampiran 3 Jawaban Angket Reward Huruf Lampiran 4 Jawaban Angket Reward Angka Lampiran 5 Jawaban Angket Punishment Huruf Lampiran 6 Jawaban Angket Punishment Angka Lampiran 7 Jawaban Angket Motivasi Belajar Huruf Lampiran 8 Jawaban Angket Motivasi Belajar Angka Lampiran 9 SPSS Uji Validitas Reward (X1) Lampiran 10 SPSS Uji Validitas Punishment (X2) Lampiran 11 SPSS Uji Validitas Motivasi (Y) Lampiran 12 SPSS Uji Regresi Reward (X1) Lampiran 13 SPSS Uji RegresiPunishment (X2) Lampiran 11 SPSS Uji Regresi Motivasi (Y) Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan pendidikan merupakan permasalahan semua orang, karena

  setiap orang sejak dulu hingga sekarang selalu berusaha mendidik anak-anaknya atau anak-anak yang diserahkan kepada guru untuk dididik.Pada era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Untuk itu dalam menciptakan sumber daya manusia tersebut salah satunya adalah melalui pendidikan. Tidak hanya itu saja, yang terpenting adalah dalam proses belajarnya harus ada motivasi bagi siswa karena motivasi merupakan dorongan atau kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan belajar agar tercipta tujuan yang diharapkan sehingga fungsi motivasi sebagai pendorong, penggerak dan pengarahan kegiatan siswa dalam belajar. Di dalam kegiatan belajar mengajar peran motivasi baik instrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

  Sekarang ini masih dijumpai guru yang mengabaikan hal-hal kecil seperti kurangnya memberi suatu penghargaan pada siswa, atau memberikan

  reward kepada siswa yang berprestasi dan memberi hukuman, sanksi atau

  memberikan punishment kepada siswa yang belum bisa mencapai target yang ingin dicapai, atau ada perilaku anak yang tidak sesuai dengan norma-norma yang diyakini oleh sekolah tersebut. Jika reward sebagai bentuk

  

reinforcement yang positif, maka punishment sebagai bentuk reinforcement

  yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi salah satu alat untuk mendorong atau motivasi bagi anak.

  Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dalam diri untuk menghadapi perubahan yang terjadi dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Dalam pendidikan khususnya bidang pengajaran terdapat masalah yang kompleks di mana banyak faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor tersebut antara lain terletak pada peran guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Di mana guru memegang peran penting dalam menyajikan materi pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru berkaitan juga dengan penentuan metode yang tepat. Penentuan motode pembelajaran yang akan digunakan untuk menyampaikan bahasan dalam setiap mata pelajaran harus relevan.

  Salah satunya adalah seorang guru dapat menggunakan metode reward dan

  

punishment dalam proses pembelajaran untuk memotivasi para peserta

didiknya.

  Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Reward

  sebagai alat pendidikan diberikan ketika seorang anak melakukan sesuatu yang baik, atau telah berhasil mencapai sebuah tahap perkembangan tertentu, atau tercapainya sebuah target. Dalam konsep pendidikan, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para peserta didik. Metode ini bisa senang dan biasanya akan membuat mereka melakukan sesuatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Dalam agama Islam reward terbukti dengan adanya pahala Allah SWT akan melipat gandakan pahala bagi siapa saja yang berbuat kebaikan termasuk dalam hal memberi reward, ini dikarenakan kita telah berbuat baik pada orang lain (siswa) yaitu membari hadiah yang dapat menyenangkan hati orang lain. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya (Kosim, 2008:1)

  Sementara punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi.

  

Punishment biasanya dilakukan ketika apa yang menjadi target tertentu tidak

  tercapai, atau ada perilaku anak yang tidak sesuai dengan norma-norma yang diyakini oleh instansi sekolah. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif; maka punishment sebagai bentuk reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

  Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke arah yang lebih baik lagi (Kosim, 2008:1).

  Peristiwa yang terjadi pada saat ini adalah bagian dari pengalaman anak sejak dini. Dimaksudkan bahwa pengalaman di masa ini memegang peran penting dalam sejarah kehidupan seseorang karena lewat pengalaman itulah dapat terbentuknya kepribadian pada diri anak di masa yang akan lingkungannya mengharuskan orang tua serta pendidik untuk berhati-hati dalam menanamkan nilai-nilai terhadap anak. Oleh sebab itu, pemberian

  

reward dan punishment diharapkan mampu memberikan keseimbangan untuk

anak agar tidak menjadi tergantung pada reward saja sebagaimana contoh.

  Pada akhirnya, pemberian reward dan punishment memberikan dampak yang positif bagi pembentukan kepribadian anak, yaitu sebagai pemicu timbulnya motivasi untuk berbuat baik yang tidak bisa muncul begitu saja dari seseorang di usia dini. Namun dalam prakteknya, hal ini harus senantiasa diawasi dan diarahkan, baik oleh orang tua maupun pendidik, sehingga anak tidak menjadi salah paham dan orientasinya tetap terkontrol pada motivasinya untuk bertingkah laku sesuai yang diharapkan, bukan pada keinginanmencapai reward dan menjauhi punishment.

  Pada saat PPL Integratif, dalam pembelajaran masih dijumpai siswa yang banyak diam, tidak aktif meski sudah memakai kurikulum 2013, dimulai dari malas berdiskusi dan bermalas-malasan untuk membaca. Keadaan seperti itu peneliti jumpai pada saat observasi pembelajaran Fiqih kelas VIII. Hal tersebut adalah salah satu faktor peneliti ingin meneliti di MTs Negeri Salatiga.

  Banyak yang menentukan keberhasilan siswa dalam pendidikan, salah satunya melalui perbaikan proses pembelajaran. Guru sebagai komponen yang terlibat langsung dalam interaksinya dengan siswa seharusnya mengusai materi dengan baik, mampu menggunakan strategi atau metode yang tepat penting yang perlu mendapatkan perhatian dari guru sebagai pendidik maupun orang tua. Seorang siswa dapat terdorong untuk melakukan kegiatan karena mereka mempunyai motivasi. Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan berusaha untuk mencapai tujuan belajarnya, motivasi siswa tercermin pada gairah dan semangat belajar serta keinginan untuk mencapai prestasi belajar.

  Dari pengalaman yang penulis ketahui, dalam pembelajaran masih dijumpai siswa yang banyak diam, tidak aktif meski sudah memakai kurikulum 2013, dimulai dari malas berdiskusi dan bermalas-malasan untuk membaca. Hal yang demikian ini menunjukkan rendahnya motivasi dari siswa dalam proses pembelajaran.

  Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar. Seseorang yang mempunyai kecerdasan tinggi bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajar. Motivasi tidak hanya berpengaruh pada siswa saja, tetapi bagi seluruh pendidiknya. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar, sedangkan bagi pendidik motivasi belajar siswa untuk memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa.

  Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa problem pembelajaran Fiqih di MTs Negeri Salatiga adalah kurangnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang salah satu penyebabnya adalah cara menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Adapun salah satu cara upaya pemberian reward dan punishment dengan tujuan memberikan stimulus siswa agar lebih giat lagi usahanya dalam memperbaiki dan meningkatkan prestasi yang telah dicapai. Dengan kata lain, siswa menjadi lebih giat lagi kemauannya untuk belajar (Purwanto, 1985:182).

  Penerapan reward dan punishment merupakan sarana untuk memotivasi siswa agar berperan aktif dalam proses pembelajaran. Maka dari itu saya tertarik untuk mencoba meneliti penerapan pemberian reward dan

  punishment dalam pembelajaran Fiqih dikelas VIII. Dengan asumsi bahwa

  dengan peran pemberian reward dan punishment, siswa akan lebih tertarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar dalam mengikuti proses pembelajaran.

  Maka dari uraian penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas VIII MTs Negeri Salatiga Pada Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana penerapan reward dalam meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VIII di MTs Negeri Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017?

  2. Bagaimana penerapan punishment dalam meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VIII di MTs Negeri Salatiga Tahun

  3. Apakah ada pengaruh antara reward dan punishment terhadap motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VIII di MTs Negeri Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Dalam penulisan skripsi ini, ada beberapa tujuan yang dapat diambil oleh penulis sesuai dengan rumusan masalah diatas, diantaranya:

  1. Untuk mengetahui penerapan reward dalam meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VIII di MTs Negeri Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017

  2. Untuk mengetahui penerapan punishment dalam meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa kelas VIII di MTs Negeri Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017

  3. Untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan antara reward dan

  punishment terhadap motivasi belajar siswa pelajaran Fiqih siswa kelas

  VIII di MTs Negeri Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017 D.

   Manfaat Penelitian

  Suatu penelitian diharapkan hasilnya dapat berguna bagi semua pihak yang terkait, baik secara teoretik maupun praktis:

  1. Manfaat Teoretik Menambahkan pengetahuan tentang pengaruh reward dan

  punishment terhadap peningkatkan motivasi belajar dalam mata pelajaran Fiqih pada siswa MTs Negeri Salatiga.

  2. Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi kepada guru ataupun orang tua tentang pengaruh reward dan punishment agar penerapannya memiliki pengaruh yang positif dan signifikan antara

  reward dan punishment terhadap peningkatan motivasi belajar dalam pembelajaran Fiqih pada siswa.

E. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dan pengertian dalam memahami judul diatas, serta untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan dalam beberapa pengertian yang terkait dalam judul skripsi ini, yaitu:

  1. Reward (ganjaran)

  Reward dalam kamus bahasa Inggris artinya adalah ganjaran,

  hadiah (Echols&Shadily, 2010:485). Ganjaran adalah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang. Umumnya, anak mengetahui bahwa pekerjaan atau perbuatannya yang menyebabkan mendapat ganjaran itu baik (Purwanto, 2007:182). Sedangkan Hadiah adalah sesuatu yang menyenangkan yang diberikan setelah seseorang melakukan tingkah laku yang diinginkan (Arikuanto, 1980:182).

  Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa ganjaran adalah hadiah (sebagai pembalasan jasa), hukuman (balasan). Dari definisi ini dapat dipahami bahwa ganjaran dalam Bahasa Indonesia bisa dipakai Arab “ganjaran” diistilahkan dengan tsawab Kata tsawab juga berarti pahala, upah dan balasan. Dalam Al Qur‟an, khususnya ketika kitab suci ini berbicara tentang apa yang akan diterima oleh seseorang baik di dunia maupun di akhirat dari amal perbuatannya (Arief, 2002:127).

  Jadi maksud ganjaran itu yang terpenting bukanlah hasilnya yang dicapai seorang anak, melainkan dengan hasil yang telah dicapai anak itu.

  Pendidikan bertujuan membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak itu.

  Reward merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat

  meningkatkan kemungkinan terulang kembali perilaku tersebut. Reward dapat dilakukan secara verbal ataupun non verbal dengan prinsip kehangatan, keantusiasan dan kebermakanaan (Mulyasa, 2011:77)

  2. Punishment (hukuman) Dalam Bahasa Inggris punishment artinya adalah hukuman atau siksaan (Echols, 2010: 456). Hukuman adalah sanksi fisik maupun psikis atas kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan anak. Hukuman mengajarkan anak tentang apa yang tidak boleh dilakukan, bukan apa yang harus dilakukan di masa berikutnya (Tim Pustaka Familia, 2007:99)

  Dalam istilah pondok pesantren, punishment sering diartikan sebagai

  ta’zir. Pengertian ta’zir menurut bahasa ialah ta‟dib atau memberi pelajaran.

  Ta’zir juga diartikan Ar Rad wa Al Man’u, artinya menolak dan

  mencegah. Dalam menentukan hukuman tersebut, penguasa (pengajar) undang-undang tidak menetapkan hukuman untuk masing-masing ta’zir. Melainkan hanya menetapkan sekumpulan hukuman, dari yang seringan-ringanya sampai yang seberat-beratnya (Muslich, 2005:18-19)

  Jadi maksud hukuman itu sebagai tindakan edukatif berupa perbuatan pendidik yang dilakukan dengan sadar pada anak dengan memberi peringatan dan pelajaran kepadanya atas pelanggaran yang diperbuatnya sesuai prinsip-prinsip dan nilai-nilai keislaman.Sehingga anak sadar dan menghindari segala macam pelanggaran dan kesalahan yang tidak diinginkan atau berhati-hati dalam setiap melakukan sesuatu.

  3. Motivasi Pengertian Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2001:158). Motivasi adalah suatu proses didalam individu. Pengetahuan tentang proses ini membantu kita untuk menerangkan tingkah laku yang kita amati dan meramalkan tingkah laku lain dari orang itu (Soemanto, 1990:203).

  Motivasi belajar siswa merupakan segala sesuatu yang ditunjukan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada siswa agar menajdi lebih giat lagi dalam belajarnya untuk memperoleh prestasi yang lebih baik lagi (Atmaja, 2012:320).

  Menurut Ngalim Purwanto secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk mengerakkan atau menggugah seseorang memperoleh hasil untuk mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru tujuan motivasi adalah menggerakkan atau memacu para siswa agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan (Purwanto, 2007:73).

  Menurut Purwa Atmaja Prawira guru menggunakan hasil belajar yang tidak memuaskan dipakai sebagai cambuk untuk mempergiat belajar yang nilainya lebih baik lagi, atau konsep untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan menggunakan pujian dan hukuman. Dengan pujian dan hukuman siswa akan lebih bersemangat untuk belajar sehingga prestasi siswa juga akan semakin tinggi. Artinya dengan motivasi yang tinggi maka prestasi belajar siswa juga akan semakin tinggi (Atmaja, 2012:349).

  Menurut Oemar hamalik motivasi dapat mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Timbulnya kelakuan suatu perbuatan tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. Mengarahkan perbuatan untuk kencapaian tujuan yang diinginkan dan sebagai penggerak untuk menetukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan (Hamalik, 2001:158).

  4. Fiqih Matapelajaran Fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran yang harus/wajid ada nanti akan menghayati, dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidup (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalamandan pembiasaan (Depag RI, 2015:46).

  Seperti dalam hadits Shahih Bukhari dalam bab 69 tentang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Allah pahamkan dia tentang agama.

   ِنْيِّدلا يِف ُهْهِقَفُ ي رْيَخ ا ِهِب ُللاْدِرُي ْنَم

  Artinya: “Barangsiapa yang Allah kehendaki dengannya kebaikan, maka ia akan difahamkan dalam masalah agama” (Shahih Bukhari).

  Dikarenakan mata pelajaran Fiqih sangat berhubungan erat dengan dunia nyata siswa sehari-hari, misalnya thaharah, shalat, haji dan umrah, merawat jenazah, jual beli, warisan dan lain-lain. Untuk itu seorang guru harus kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran, menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa merasa tertarik dan mampumemahami materi yang disampaikan oleh guru secara maksimal.

F. Sistematika Penulisan

  Sistematika pembahasan dalam penyusunan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian penulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,

  Adapun sistematika bagian inti dari skripsi terdiri dari lima bab, yaitu:

  Bab I pendahuluan, pada bab ini memuat uraian yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan.

  Bab II berisi tentang kajian pustaka, landasan teori, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian, pada bab ini memuat uraian yang berisi kajian pustaka (kajian terdahulu), landasan teori (telaah teoretik terhadap pokok permasalahan/variabel penelitian), kerangka berpikir (alur berpikir yang memberi penjelasan tentang keterkaitan antara variabel penelitian) dan hipotesis penelitian.

  Bab III membahas tentang metode penelitian yang berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.

  Bab IV deskripsi data, analisis dan pembahasan pada bab ini memuat uraian yang berisi deskripsi data, analisi data dan pembahasan. Bab V penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka (Kajian Terdahulu) Kajian pustaka merupakan uraian singkat tentang hasil-hasil penelitian

  yang telah dilakukan sebelumnya tentang masalah yang sejenis, sehingga diketahui secara jelas posisi dan kontribusi peneliti.Kajian pustaka ini berfungsi sebagai dasar outentik tentang keaslian penelitian. Namun ada beberapa karya yang cukup berkaitan diantaranya:

  Jurnal Rusdiana Hamid , (2006) dengan judul “Reward dan Punishment dalam perspektif pendidikan Islam”, dengan hasil penelitian sebagai berikut

  “Penghargaan dan hukuman adalah alat pendidikan represif, dan kuratif terhadap apa yang dilakukan dan diperbuat anak didik. Penghargaan dan hukuman diberikan dengan maksud memperbaiki dan mempertinggi sifat, sikap dan tingkah laku anak serta memberikan kesadaran akan segala kesalahan yang dilakukannya dan bagaimana memperbaikinya ”.

  Jurnal Ika Suci Wulandari, (2014) dengan judul “Pengaruh pemberian

  Reward dan Punishment terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Passing bawah Bolavoli studi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1

  Yosowilangun Lumajang”, dengan hasil penelitian sebagai berikut “ bahwa pemberian reward dan punishment pada kelompok eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Passing bawah bolavoli”.

  Jurnal Ahmad Bahril Faidy (2014) dengan judul “ Hubungan pemberian

  reward dan punishment dengan motivasi belajar pendidikan kewarganegaan

  siswa kelas XI SMA negeri 1 Ambunten kabupa ten Sumenep”, dengan hasil penelitian “hasil dari perhitungan korelasi ganda menggunakan korelasi produk moment terdapat korelasi antara pemberian reward dan punishment dengan motivasi belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa secara bersama-sama dan h ubungan dikatakan kuat”.

  B.

  

Landasan Teori (Telaah Teoretik terhadap pokok permasalahan

/variabel penelitian)

  1. Reward

  a. Pengertian Reward (ganjaran) Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa ganjaran adalah hadiah (sebagai pembalasan jasa), hukuman (balasan).

  Dari definisi ini dapat dipahami bahwa ganjaran dalam Bahasa Indonesia bisa dipakai untuk balasan yang baik maupun yang buruk.Sementara itu dalam Bahasa Arab “ganjaran” diistilahkan dengan tsawab. Kata tsawab juga berarti pahala, upah dan balasan. Dalam Al Qur‟an, khususnya ketika kitab suci ini berbicara tentang apa yang akan diterima oleh seseorang baik di dunia maupun di akhirat dari amal perbuatannya ( Arief, 2002:127).

  Menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya Kompri, reward adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Reward merupakan alat pendidikan yang mudah dilaksanakan dan sangat menyenangkan bagi para siswa. Untuk itu, reward dalam suatu proses pendidikan sangat dibutuhkan keberadaannya demi meningkatkan motivasi belajar siswa. Maksud dari pendidik memberikan reward kepada siswa adalah supaya siswa menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya, dengan kata lain siswa menjadi lebih keras kemauannya untuk belajar lebih baik (Kompri 2015:90).

  Penghargaan reward adalah suatu bentuk apresiasi suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perseorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan (Kompri 2015:290).

  Reward adalah sesuatu yang menyenangkan. Jika guru

  (pendidik) berkomentar baik terhadap anak didiknya maka dapat dikatakan sebagai reward. Karena anak didik menganggap komentar guru menyenangkan baginya, sehingga perkataan baik itu dianggap sebagai hadiah (Sriyanti 2009:42).

  Dalam kegiatan belajar mengajar, reward (penguatan positif) mempunyai arti penting. Tingkah laku dan penampilan siswa yang pujian. Pemberian reward dalam kelas akan mendorong siswa meningkatkan usahanya dalam kegiatan belajar mengajar dan mengembangkan hasil belajar (Mulyadi 2009:36).

  Reward harus diberikan pada saat yang tepat, yaitu segera

  sesudah anak didik berhasil (jangan ditunda), jangan diberikan janji karena akan dijadikan sebagai tujuan kegiatan. Reward diberikan pada anak dengan maksud sebagai penghargaan dan rasa bangga atas pekerjaan dan prestasi anak, sekaligus dengan niat agar anak melakukannya terus menerus, meningkatkan semangat dan motivasi serta minatnya dalam bekerja dan belajar (Wens Tanlain dkk 1989:55).

  Pemberian reward dalam pembelajaran harus mengandung nilai-nilai pendidikan yang bisa mendidik dan memotivasi seorang anak, sehingga lebih baik dalam mengikuti pembelajaran. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penghargaan yang diberikan guru bisa bermakna: 1) Dari hal yang menyebabkan anak didik memperoleh penghargaan, anak didik mengetahui norma-norma kehidupan yang baik.

  2) Penghargaan memupuk rasa suka pada perbuatan atau norma yang baik dan memperbesar semangat berbuat luhur, lebih-lebih kalau penghargaan berasal dari pendidik yang dihormati dan disayangi anak didik.

  3) Penghargaan yang akan diterima menolong kata hati anak didik menjatuhkan pilihannya pada motif yang tepat pada waktu anak didik mengalami perjuangan motif. 4) Di dalam pendidikan sosial rumah tangga, di sekolah maupun di dalam masyarakat pemberian penghargaan menimbulkan suasana gembira. 5) Penghargaan memperkeras kemauan anak didik melaksanakan perbuatan luhur yang telah ia pilih.

  6) Penghargaan mempertinggi prestasi perbuatan anak didik dan rombongan sosialnya (Soejono, 1990) dalam buku (Kompri 2015:297).

  b. Prinsip-prinsip pemberian reward (hadiah).

  Menurut Good dan Bropy, seperti dikutip oleh Suharsimi Arikunto (1990) menjelaskan prinsip-prinsip reward adalah; 1) Hadiah harus benar-benar berhubungan dengan prestasi yang dicapai.

  2) Hadiah yang berbentuk materi hendaknya diberikan secara spontan, artinya jangan sampai ditangguhkan terlalu lama.

  3) Hendaknya dipertimbangkan efek psikologis, bukan hanya bagi anak yang akan memperoleh reward tersebut, tapi juga bagi anak yang lain. 4) Hadiah hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan sifat dari aspek

  5) Pada waktu menyerahkan hadiah hendaknya disesuaikan dengan penjelasan rinci tentang alasan dan sebab musabab mengapa yang bersangkutan menerima hadiah tersebut. (Kompri 2015:295)

  Sedangkan Menurut Andrian Gostik dan Chester Elton prinsip-prinsip dalam pemberian reward sebagai berikut: 1) Penghargaan harus difokuskan pada perilaku yang tepat dan penghargaan yang tepat. Menurutnya jauh sebelum penghargaan diberikan seharusnya mereka terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang hal-hal yang harus mereka lakukan dan memberikan penghargaan sesuai dengan kerja keras dan prestasinya. 2) Pujian dan pengakuan harus sering diberikan. Menurutnya sebagaian besar manusia tidak pernah merasa cukup menerima pengakuan yang tulus. Pujian tidak pernah usang dalam sejarah hidup manusia.

  c. Bentuk-bentuk reward Secara garis besar menurut (Indrakusuma, 1973:159-161)

  reward (ganjaran) dalam konteks pendidikan atau pembelajaran dapat

  digolongkan menjadi empat bentuk, sebagai berikut: 1) Pujianadalah bentuk reward (ganjaran) yang paling mudah dilakukan. Pujian secara umum bisa berbentuk verbal maupun non verbal. Bentuk verbal bisa berupa kata-kata misalnya bagus, baik, bagus sekali, hebat kamu dan lain sebagainya, atau bisa berupa jawabanmu belajar yang giat lagi” dan lain sebagainya. Pujian non verbal seperti tepuk tangan, menepuk bahu, mengacungkan jepol (ibu jari) dan lain sebagainya. 2) Penghormatan Reward (ganjaran) dalam konteks penghormatan dapat berupa: penobatan dan pemberian tanggungjawab atau kuasa.

  Reward dalam bentuk penobatan misalnya ketika anak

  mendapatkan suatu prestasi yang membanggakan dapat diumumkan/disampaikan kepada teman-teman dalam satu kelas/sekolah, disampaikan kepada wali murid baik dalam forum pengambilan raport, rapat komite (wali murid) maupun ketika perpisahan. Adapun penghormatan dalam bentuk pemberian kuasa/tanggungjawab ketika ada siswa yang mampu mengerjakan soal yang dianggap sulit oleh teman-temannya, dia diberi tanggungjawab untuk membantu temannya dengan jalan mengerjakan di papan tulis. Disisi lain reward dalam bentuk penghormatan bisa berupa pemberian suatu tanda/simbul bagi peserta didik yang disiplin seperti tanda bintang atau lainnya, dan juga sebaliknya bagi siswa yang tidak disiplin juga diberi tanda/simbul. 3) Hadiah Reward (ganjaran) yang berupa hadiah disini lebih bersifat material seperti pemberian buku, pensil, penggaris, bolpoin dan sebagainya.

  4) Tanda penghormatan berbeda dengan hadiah, reward (ganjaran) dalam bentuk tanda penghormatan tidak bersifat materi tapi immateri, maksudnya tanda penghormatan tidak dinilai dari segi harga dan kegunaan dari barang tersebut, melainkan tanda penghormatan dinilai dari segi kesan dan nilai kenangannya. Oleh karena itu reward (ganjaran) yang berupa tanda penghormatan lebih bersifat simbolik. Hal ini bisa berupa tanda jasa, sertifikat atau piagam.

  d. Fungsi dan tujuan reward 1) Fungsi reward

  Dalam pembelajaran reward mempunyai peranan penting dalam mengajak peserta didik berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Menurut Elisabeth B. Hurlock (1990:90) reward memiliki fungsi sebagai berikut: Pertama, mempunyai nilai didik, bila suatu tindakan disetujui, anak merasa bahwa hal itu baik, reward mengisyaratkan kepada mereka bahwa perilaku itu baik. Bila penghargaan bervariasi intensitasnya agar sesuai dengan usaha anak untuk berperilaku menurut standar yang disetujui secara sosial, nilai edukatif reward itu meningkat.

  Kedua, berfungsi sebagai motivasi untuk mengulangi

  perilaku yang disetujui secara sosial, karena anak bereaksi dengan

  Sehingga di masa mendatang mereka berusaha untuk berperilaku dengan cara yang akan lebih banyak memberikannya penghargaan.

  Dengan kata lain reward memberikan dorongan kepada anak untuk berbuat baik dan mengulanginya kembali.

  Ketiga, berfungsi memperkuat perilaku yang disetujui

  secara sosial, dan tindakannya penghargaan melemahkan keinginan untuk mengulangi perilaku ini. Bila anak harus belajar berperilaku dengan cara yang disetujui secara sosial, ia harus merasa bahwa berbuat demikian cukup menguntungkan baginya. Karenanya penghargaan harus digunakan untuk membentuk asosiasi yang menyenangkan dengan perilaku yang diinginkan.

  2) Tujuan reward Tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward

  (ganjaran) adalah lebih mengembangkan motivasi yang bersifat intrinsik dari motivasi ekstrinsik, maksudnya siswa melakukan sesuatu perbuatan, maka perbuatan itu timbul dari kesadaran siswa itu sendiri bukan karena hal yang lain seperti mendapat hadiah.

  Dengan reward (ganjaran) diharapkan dapat membangun suatu hubungan yang positif antara guru dan siswa, karena reward merupakan salah satu bentuk dari perwujudan rasa cinta, kasih sayang seorang guru kepada siswa.

  Maksud dari reward (ganjaran) yang terpenting bukanlah tersebut, guru bertujuan membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada siswa. Perubahan perilaku dan pembentukan karakter menjadi fokus tujuan dalam pemberian reward (ganjaran) dapat tercapai.

  2. Punishment

  a. Pengertian Punishment (

  

Ta’zir/Hukuman)

Dokumen yang terkait

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PENGARUHNYA TERHADAP PREjTASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN 20072008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agam

0 0 130

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 153

REWARD BINTANG UNTUK PEMBIASAAN AKHLAK MULIA MELALUI CERITA ISLAM PADA ANAK TK A DI RA PERWANIDA 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah

0 0 111

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH MATERI TUGAS DAN MUKJIZAT PARA RASUL DENGAN METODE STUDENT RECAP PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 150

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM, PADA SISWA MTS NEGERI SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 6 141

PENGARUH INTENSITAS KEGIATAN KEAGAMAAN TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL (STUDI KASUS SANTRI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 0 147

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 114

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

0 0 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER I MTs NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

0 5 130

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA MEMBACA DAN FASILITAS PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI ANGGASWANGI KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar S

0 0 156