KEPEDULIAN SOSIAL ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT MARGOSARI STUDI DESKRIPTIF ANAK-ANAK SANGGAR BELAJAR MARGOSARI, SIDOREJO, SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

KEPEDULIAN SOSIAL ANAK

DI LINGKUNGAN MASYARAKAT MARGOSARI

STUDI DESKRIPTIF ANAK-ANAK SANGGAR BELAJAR

MARGOSARI, SIDOREJO, SALATIGA TAHUN 2017

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

OLEH:

NUR IKHWANI

NIM 111-13-192

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

  

SALATIGA

2017

MOTTO HIDUP

  

ِسانلِل ْمُهُعَفْنَأ ِسانلا ُرْيَخ

  “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi manusia lainnya” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam

  Shahihul Jami‟ no:3289)

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1.

  Bapak Ibuku yang tercinta Bapak Sukarmin (alm) dan Ibu Suparti yang selalu memberiku nasihat, kasih sayang, bimbingan dan do’a yang tak pernah putus untuk anak-anaknya.

  2. Kakak-kakakku yang tersayang mbak Sulis, mas Mahbub, mas Hamid, mbak Karti, mas Syarif, dan mbak Prapti yang selalu memberikan dorongan motivasi dan nasehat yang membangun.

  3. Keponakan-keponakan ku yang selalu memberikan semangat.

KATA PENGANTAR

  Segenap rasa puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang dengan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, skripsi dengan judul Kepedulian Sosial

  

Anak di Lingkungan Masyarakat (Studi Kasus Anak-anak Sanggar Belajar

Margosari, Sidorejo, Salatiga) ini bisa terselesaikan.

  Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, manusia inspiratif penuh keteladanan yang senantiasa dinantikan syafa’atnya di hari kiamat. Tidak lupa shalawat dan salam juga disampaikan kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa istikomah di jalan kebaikan.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga yang senantiasa memberikan wejangan inspirasinya.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga.

  4. Bapak Imam Mas Arum M.Pd., selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. Nasafi, M.Pd.I., selaku dosen pembimbing akademik penulis yang dengan kesabarannya, membimbing penulis dari waktu ke waktu.

  6. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, semangat, dan inspirasinya kepada penulis.

  7. Mas Indra Apriyanto Selaku pimpinan Sanggar Belajar Margosari yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.

  8. Anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga 9.

  Sahabat perjuangan di masjid Baiturrahman Margosari yang telah membersamai dalam setiap waktu.

  10. Sahabat perjuangan di GEMAS (Generasi Masjid) Margosari. Tetaplah dalam semangat nafas perjuangan.

  11. Sahabat perjuangan di IMADISA. Tetaplah dalam semangat nafas perjuangan.

  12. Sahabat perjuangan teman-teman PAI angkatan 2013. Terima kasih kawan dan tetaplah dalam semangat nafas perjuangan.

  13. Teman inspiratif di masa senang dan sedih yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis.

  14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis. Terima kasih atas dorongan, semangat, motivasi, dan inspirasinya.

  Terima kasih atas kebersamaan selama ini, penulis hanya bisa turut do’a semoga Allah Swt meridloi setiap langkah dan mencatatnya sebagai amal sholeh.

  Jazakumullahu bi ahsanil jaza‟.

  Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, baik secara substantif ataupun teknis. Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar bisa menjadi evaluasi dan perbaikan untuk ke depannya. Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca semua khususnya kepada pribadi penulis.

  Salatiga, 11 September 2017 Penulis

  

ABSTRAK

  Ikhwan, Nur. 2017. Kepedulian Sosial Anak di Lingkungan Masyarakat Margosari

  Studi Deskriptif Anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga Tahun 2017 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

  Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri. Dosen Pembimbing; Imam Mas Arum M.Pd.

  Kata Kunci: Kepedulian Sosial, Dukungan masyarakat.

  Latar belakang penelitian ini yaitu Kehidupan masyarakat sekarang bergeser menjadi individualis, kebersamaan dan tolong menolong yang dulu menjadi ciri khas masyarakat kita semakin menghilang. Kepedulian kepada sesamapun semakin menipis, pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah faktor arus moderenitas menjadi faktor pendukung utama perubahan sosial. Kepedulian sosial perlu diajarkan sejak kecil karena kepedulian seseorang tidak tumbuh begitu saja tanpa adanya rangsangan baik itu berupa pendidikan ataupun pembiasaan. Salah satu upaya dalam mengajarkan anak-anak pentingnya mempunyai kepedulian sosial dalam berteman dan bermasyarakat yang baik, seperti yang dilakukan anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga. Objek penelitian ini yaitu anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin peneliti jawab adalah: (1) Bagaimana kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga di lingkungan masyarakat? (2) Bagaimana dukungan masyarakat terhadap anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga? dan (3) Bagaimana problematika kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga di lingkungan masyarakat?

  Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan metode pengumpulan datanya antara lain: wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  Temuan ini menunjukkan bahwa (1) Kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margasari Sidorejo, Salatiga yaitu: Tolong menolong, Tanggung jawab dan gotong royong. (2) Dukungan masyarakat terhadap anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga yaitu: dukungan yang berupa material yang bisa berbentuk barang atau uang dan motivasi yang membangun. (3) Problematika kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga di lingkungan masyarakat yaitu: masih ada anak yang sesuka dirinya sendiri dan tidak hadir dalam acara kegiatan dan faktor material yang menghambat.

DAFTAR ISI

  Sampul i

  Persetujuan Pembimbing ii

  Pengesahan Naskah Skripsi iii

  Pernyataan Keaslian Tulisan iv

  Motto dan Persembahan v

  Kata Pengantar vi

  Abstrak ix

  Daftar Isi x

  Daftar Tabel xii

  Daftar Lampiran xiii

  BAB I PENDAHULUAN

  1 A.

  1 Latar Belakang B.

  4 Fokus Penelitian C.

  4 Tujuan Penelitian D.

  5 Kegunaan Penelitian E.

  6 Batasan operasional F.

  7 Metode Penelitian G.

  14 Sistematika Penulisan

  BAB II KAJIAN TEORI

  17 A.

  16 Kajian Yang terdahulu B.

  29 Kajian pustaka

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN

  38 A.

  38 Paparan Data B.

  46 Temuan Penelitian

  BAB IV PEMBAHASAN

  61 A. Kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margosari,

  Sidorejo, Salatiga di lingkungan masyarakat

  61 B. Dukungan masyarakat terhadap anak-anak Sanggar Belajar

  Margosari, Sidorejo, Salatiga

  71 C. Problematika kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar

  Margosari, Sidorejo, Salatigadi lingkungan masyarakat

  73 BAB V PENUTUP

  76 A.

  76 Kesimpulan B.

  77 Saran Daftar Pustaka

  78 Lampiran-lampiran

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 - Struktur Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga

  43 Tabel 3.2 - Acara Kegiatan Sanggar

  44

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Nota Pembimbing Skripsi 2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 3. Daftar SKK(Satuan Kredit Kegiatan) 4. Lembar Konsultasi 5. Pedoman Wawancara 6. Hasil Wawancara 7. Triangulasi Data 8. Dokumentasi 9. Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memang tidak akan pernah lepas dari apa yang disebut sosial. Karena memang manusia itu merupakan makhluk sosial, makhluk yang

  memerlukan orang lain, berkomunikasi dengan sesama, bertukar pikiran, tolong-menolong. Dalam pandangan Islam seseorang tidak akan dikatakan sempurna imannya sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Meskipun pandangan Islam sudah demikian benar, namun kenyataannya masih banyak orang yang kurang peka terhadap permasalahan sosial sekarang ini. Sehingga tatanan sosial menjadi kurang seimbang yang akhirnya terjadilah banyak kekacauan seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, yang mungkin saja hal ini terjadi yang disebabkan salah satunya karena faktor kurang peduli terhadap permasalahan sosial. Hal tersebut dapat dimanifestasikan dalam berbagai hal, seperti saling menolong, memberi, mengasihi akan tetapi dalam kenyataanya masih banyak muslim yang apatis terhadap tanggung jawab sosial tersebut.

  Kehidupan masyarakat sekarang bergeser menjadi individualis, kebersamaan dan tolong menolong yang dulu menjadi ciri khas masyarakat kita semakin menghilang. Kepedulian kepada sesamapun semakin menipis. Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah faktor arus moderenitas menjadi faktor pendukung utama perubahan sosial. interaksi antara satu orang dengan yang lainnya didasari atas kepentingan, baik itu kepentingan karir, politik, bisnis, ekonomi dan kepentingan lainnya. Setiap manusia dengan hati nuraninya sesungguhnya memiliki kepekaan sosial, manusia memiliki perasaan dan emosi yang mudah trenyuh, terharu, prihatin dan sebagainya, bila melihat sekelilingnya membutuhkan bantuan atau pertolongan.

  Persoalannya, tidak semua perasaan trenyuh melihat penderitaan atau kekurangan di sekitar kita. Empati itu lebih banyak dilokalisasi pada partisipasi pribadi. Kita mengetahui penderitaan orang lain maupun merasa prihatin terhadap sebuah masalah sosial yang kita ketahui langsung maupun lewat media, namun keprihatinan hanya tersimpan dalam hati karena berbagai alasan ketidak mampuan, jarak dan waktu atau alasan situasi lainnya.

  Kepedulian sosial perlu diajarkan sejak kecil karena kepedulian seseorang tidak tumbuh begitu saja tanpa adanya rangsangan baik itu berupa pendidikan ataupun pembiasaan. Seseorang akan peka terhadap kondisi sosial yang ada pada lingkungan sekitarnya apabila ketika seseorang itu sudah menanamkan jiwa sosialnya dan seseorang tersebut akan lebih mudah dalam bersosialisasi serta akan lebih dihargai di masyarakat. Dimulai dengan hal yang kecil seperti membantu teman sebayanya untuk belajar bersama semisal mengerjaka PR(pekerjaan rumah) atau membantu temannya ketika temannya mendapatkan kesuliatan memahami materi pelajaran yang sudah diajarkan oleh guru, memberikan buku bacaan yang sudah tidak dipakai diberikan pada temannya atau di sumbangkan ke tempat yang menampung buku bacaan semisal perpustakaan, menjenguk temannya yang sakit, aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat semisal kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan, meramaikan masjid dan suka berinfaq.

  Salah satu upaya untuk melatih anak supaya bisa bersosialisasi dalam masyarakat dengan baik sebagaimana yang ada di Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga. Setiap hari anak-anak datang melakukan berbagai aktifitas kegiatan. Sanggar ini mengajarkan anak-anak pentingnya mempunyai rasa kepedulian dalam berteman dan bermasyarakat seperti perilaku anak-anak di Sanggar tersebut perilakunya waktu memperlakukan teman seumuran atau lebih muda darinya tersebut saling menghormati, berbicara sopan, tanggung jawab, dan saling membantu meringankan kesusahan temannya.

  Anak-anak di Sanggar juga aktif dalam kegiatan di masyarakat seperti kegiatan infaq mandiri, kerja bakti, dan di Sanggar tersebut ada sebuah kegiatan yang sampai sekarang masih aktif berjalan yaitu santunan warga muslim yang kurang mampu, pengajian akbar satu tahun dua kali, pengajian satu bulan dua kali pada hari minggu pagi, pengajian remaja di hari J um’at selepas maghrib setiap minggunya dan infaq keluarga mandiri. Dalam semua program tersebut, anak-anak Sanggar bertugas untuk menghendel semua.

  Keadan anak yang ada di Sanggar tersebut ada yang masih dalam taraf belajar dan ada juga yang sudah berwirausaha. Anak yang sudah dewasa atau remaja memiliki peran untuk selalu membimbing anak-anak yang masih muda yaitu anak-anak yang masih dalam taraf pendidikan umum. Peran anak remaja tersebut sangat berpengaruh dalam kontribusinya di Sanggar terutama dalam memberikan contoh dan menuntun anak-anak yang masih muda dalam menjalankan kegiatan atau program-program yang sudah di sepakati bersama.

  Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk mengadakan penelitian kualitatif dengan judul kepedulian sosial anak di lingkungan masyarakat Margosari studi deskriptif anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga Tahun 2017.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margosari,

  Sidorejo, Salatiga di lingkungan masyarakat? 2. Bagaimana dukungan masyarakat terhadap anak-anak Sanggar Belajar

  Margosari, Sidorejo, Salatiga? 3. Bagaimana problematika kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar

  Margosari, Sidorejo, Salatiga di lingkungan masyarakat? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan fokus penelitian dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga di lingkungan masyarakat.

  2. Untuk mengetahui dukungan masyarakat terhadap anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga.

  3. Untuk mengetahui problematika kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga di lingkungan masyarakat.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Manfaat teoritik Manfaat yang dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai bahan pengembangan khazanah terkait dalam pelaksanaan kepedulian sosial anak, khususnya bagi anak-anak Sanggar Belajar Margosari Sidorejo Salatiga supaya lebih bisa meningkatkan kepedulian sosialnya.

2. Secara praktis a.

  Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi Sanggar bahwa kepedulian sosial sangat diperlukan untuk dipertahankan dan dikembangkan untuk anak-anak dan masyarakat.

  b.

  Bagi pimpinan Sanggar Belajar bisa dijadikan sebagai bahan acuan untuk terus berkarya dalam meningkatkan kepedulian sosial.

E. Batasan operasional

  Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran judul di atas, maka perlu adanya batasan pada beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi yaitu:

  1. Kepedulian Sosial Kepedulian Sosial merupakan sikap memperlakukan orang lain dengan penuh kebaikan dan kedermawanan, peka terhadap perasaan orang lain, siap membantu orang yang membutuhkan pertolongan, tidak pernah berbuat kasar, dan tidak menyakiti hati orang lain (Samani, 2013:56)

  2. Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan.

  Sanggar Belajar Margosari adalah suatu tempat berkumpul anak-anak Margosari, letaknya berada di tengah-tengah lingkungan pemukiman masyarakat Margosari, Sidorejo, Salatiga. Sanggar ini berdiri dari gagasan beberapa pemuda setempat yang awalnya melihat konsep kehidupan sosial di Jogokaryan letaknya di daerah kota Jogjakarta yang membuatnya termotivasi dan ingin menciptakan suasana di lingkungannya seperti apa yang sudah di lihat dan dirasakan selama berada di Jogokaryan. Kemudian konsep tersebut di bawa ke kampungnya dengan melibatkan bantuan dan dukungan berbagai pihak untuk membentuk suatu Sanggar. Sanggar tersebut terbentuk pada tanggal 5 Muharam 1434H/ 19 November 2012. Sanggar Belajar Margosari ini dapat naungan dari Yayasan Nururl Iman letaknya yang berada di Jl. Margosari II No.26 RT 05/01 Salatiga tepatnya di kelurahan Margosari, Sidorejo, Salatiga.

F. Metode Penelitian

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai beriku: 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang mempunyai maksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, sikap, motivasi, dll dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (moelong, 2009:6).

  Menurut bogdan dan Biklen (1992, 22) teori pendekatan kulaitatif ada 5 yaitu: pendekatan fenomenologis, interaksi simbolis, kebudayaan dan etnometodologi. Dari 5 teori pendekatan tersebut, maka jenis penelitian ini termasuk pendekatan etnometodologi, yaitu berupaya memahai bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri. Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulaimelihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup.

2. Kehadiran Peneliti Pada penelitian kualitatif ini kehadiran peneliti mutlak diperlukan.

  Hal ini dikarenakan instrument penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Moleong (2009:168) mengemukakan kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis penafsiran data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian atau tempat dimisalkan seperti penelitian di suatu perusahaan, lembaga, organisasi, program studi. Peneliti tidak sulit mencari, menetapkan dan mengidentifikasikan responden yang memenuhi kriteria (Hamidi, 2010:78). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data adalah di Sanggar Belajar Anak-anak di Margosari Sidorejo Salatiga. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data mengenai kepedulian sosial anak di lingkungan masyarakat.

  4. Sumber Data a.

  Data utama atau data primer Data primer atau utama adalah data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian. Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong,

  2009:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata- kata dan tindakan. Sumber data utama di catat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio recorder. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data dari ketua Yayasan Nururl Iman yang menaungi Sanggar Belajar anak-anak Margosari Sidorejo Salatiga, pimpinan Sanggar Belajar Margosari Sidorejo Salatiga, anak-anak Sanggar yang aktif, dan warga masyarakat sekitar Sanggar. b.

  Data kedua atau data sekunder Data kedua atau data sekunder adalah data tambahan yang berasal dari sumber tertulis dan berbagai sumber lainnya yang berkaitan dengan kepedulian sosial anak dalam masyarakat di Sanggar Belajar anak-anak Margosari Sidorejo Salatiga.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Sugiyono (2011:309) mengatakan bahwa data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Pada penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan dengan natural setting (kondisi alamiah), dan sumber data primer. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penjelasan dan penggunaan dari macam-macam teknik pengumpulan data tersebut dipaparkan dalam uraian berikut ini.

  a.

  Teknik observasi Nasution (Sugiyono, 2011:310) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Lalu Moleong, lexy (2002:126) menyatakan bahwa pengamatan atau observasi mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi kepercayaan, perhatian, perilaku taksadar, kebiasaan sehingga memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subjek penelitian. Dan Suharsimi Arikunto (2013:199) menjelaskan metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.

  Maka dalam penelitian ini data dikumpulkan berdasarkan fakta kenyataan dengan mengoptimalkan dari segi kepercayaan, perilaku, perhatian, terhadap sesuatau objek dengan seluruh alat panca indra.

  b.

  Teknik wawancara Wawancara adalah “percakapan dengan maksud tertentu”

  (Moleong, 2009:186). Deddy Mulyana (2010:180) mengemukakan wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperolech informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Teknik ini penulis gunakan untuk mencari data yang didapat baik dari sumber data primer maupun data sekunder. Penulis dalam penelitian ini akan melakukan wawancara dengan pimpinan Sanggar, Ketua Yayasan Nururl Iman, anak-anak Sanggar dan masyarakat setempat.

  c.

  Teknik dokumentasi.

  Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang- barang tertulis. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen yang dapat berupa benda- benda yang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian (Arikunto, 2013:201) sedangkan menurut (Hasan, 2002:87) dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen-dokumen. Teknik dokumentasi ini peneliti mencari dokumen-dokumen penting atau arsip-arsip yang mendukung data yang berkaitan dengan penelitian dan untuk memperkuat data-data yang didapat.

6. Analisis Data

  Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2009:248) mendenifisikan analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.

  Analisis data penelitian ini dijabarkan sebagaimana uraian berikut: a.

  Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode atau teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2012:240). Hal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa penelitian ini penting untuk dikaji dan diteliti serta diketahui keasliannya. b.

  Reduksi Data Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polannya

  (Sugiyono, 2012:247). Reduksi data ini berguna untuk meninjau kembali data-data yang kurang atau data-data yang sekiranya tidak perlu dapat dipertimbangkan kembali apakah data tersebut perlu tidak dicantumkan dalam penulisan penelitian.

  c.

  Penyajian Data Penyajian data ini diatasi sebagai sekumpulan informasi yang bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya.

  Penyajian data diharapkan agar pembaca lebih cepat memahami isi dalam penelitian ini.

  d.

  Penarikan Kesimpulan Kegiatan analisis selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2012:252). Penarikan kesimpulan ini digunakan peneliti untuk menarik suatu masalah yang ada.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini peneliti berusaha memperoleh keabsahan temuan. Teknik yang dipakai untuk menguji keabsahan temuan tersebut yaitu teknik triangulasi. Triangulasi dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kembali data-data yang sudah terkumpul, agar tidak terjadi salah memasukkan data yang terkumpul.

  Teknik triangulasi Menurut Lexy J. Moleong (2009:330-331) adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Sama seperti pendapat Sugiyono (2012:273) bahwa triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulangi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu : a.

  Triangulasi Sumber Data Triangulasi sumber data berarti, untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data yang teleh diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2012:274). Triangulasi sumber data berarti membandingkan data-data yang diperoleh dari informasi satu dengan informan yang lainnya dan juga mengecek kebenaran dan kepercayaan suatu informasi.

  b.

  Triangulasi Metode Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono,

  2012:274). Metode ini digunakan untuk pengecekan keabsahan data untuk mengetahui hasil temuan ini benar-benar hasil temuan sendiri tidak hasil penelitian orang lain.

8. Tahap-tahap Penelitian a.

  Tahap sebelum ke lapangan Penulis menentukan fokus penelitian yang akan menjadi pokok pembahasan, selain itu penulis melakukan konsultasi kepada pembimbing dalam penyusunan surat ataupun proposal penelitian, dilanjutkan penyelesaian perizinan lokasi penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan Penulis melakukan pengumpulan bahan yang berkaitan dengan wawanacara, observasi, dan dokumentasi penelitian. Pada tahap ini penulis memulai terjun ke lapangan tempat penelitian tersebut dilakukan.

  c.

  Tahap analisis data Penulis melakukan analisis data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan dokumentasi dengan anak anak Sanggar dan masyarakat sekitar Margosari.

G. Sistematika Penulisan

  Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh maka penulis membuat sistematika yang terbagi dalam beberapa bab: Bab I Pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan operasional, metode penelitian, dan sistemtikan penulisan skripsi.

  Bab II landasan teori yaitu berisi : kajian terdahulu dan kajian pustaka yang berupa pengertian kepedulian sosial faktor-faktor dan bentuk-bentuk kepedulian sosial

  Bab III paparan data dan temuan penelitian yang berisi tentang : Gambaran Lokasi Penelitian,Sejarah Singkat tentang Sanggar Belajar, Keadaan Geografis Sanggar Belajar, Keadaan Masyarakat di sekitar Sanggar Belajar, Sarana dan Prasarana, Visi dan Misi, Struktur Sanggar, Gambaran Informan dan temuan Bab IV pembahasan yaitu berisi tentang : bentuk-bentuk kepedulian sosial anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga dilingkungan masyarakat, dukungan masyarakat terhadap anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga, dan problematika anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga di lingkungan Masyarakat

  Bab V penutup yang merupakan bab terakhir yang berupa : Kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian yang terdahulu Berdasarkan penelusuran terhadap berbagai penelitian yang telah

  ada, ditemukan berbagai penelitian karya ilmiah (skripsi) terdahulu yang sealur dengan tema kajian ini. Berikut hasil penelusuran tentang skripsi yang berkaitan dengan tema penelitian ini, diantaranya:

  Pertama : Lita Ayu Sofiana, Program Studi Pendidikan Pancasila

  dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang berjudul:

  “Implementasi Karakter Kepedulian Sosial Melalui Kegiatan Gotong Royong (Studi Kasus Pembangunan Jalan Di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

  mendeskripsikan implementasi karakter kepedulian sosial melalui kegiatan gotong royong di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi, mendeskripsikan hambatan-hambatan yang mempengaruhi implementasi karakter kepedulian sosial melalui kegiatan gotong royong di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi, mendeskripsikan solusi untuk mengatasi implementasi karakter kepedulian sosial melalui kegiatan gotong royong di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi. Hasil dari penelitian ini yaitu: Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) warga masyarakat di Desa

  Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi memiliki karakter kepedulian sosial yaitu mampu bekerja sama, mau terlibat dalam kegiatan masyarakat, dan cinta damai dalam menghadapi persoalan. (2) hambatan yang mempengaruhi adalah kurangnya semangat warga dalam melakukan pembangunan jalan, rendahnya sarana prasarana, dan ada warga yang tidak mengikuti kegiatan. (3) solusi untuk mengatasi hambatan adalah tidak ada warga yang marah karena ada yang tidak mengikuti kegiatan, memberikan denda berupa uang atau makanan, dan membangun semangat gotong royong dalam pembangunan jalan 18.38, 20-07- 2017).

  Kedua : Skripsi Cahyo Waskito Adi, Fakultas Tarbiyah Ilmu

  Keguruan, Program studi Ilmu Pendidikan Agama Islam, yang berjudul:

  

“Penanaman Kepedulian Sosial Di Mts Satu Atap Hidayatul Mubtadi‟in

Kalitapen Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyuma s”. Tujuan dari

  penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penanaman kepedulian sosial di MTs Satu Atap Hidayatul Mubtadi’in Kalitapen, Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penanaman nilai kepedulian sosial di MTs Satu Atap Hidayatul Mubtadi’in Kalitapen terdapat beberapa tahapan sebagai berikut: Tahap Transformasi, tahap transaksi nilai dan tahap traninternalisasi. untuk menunjang dalam menanamkan kepedulian sosial pada siswa guru menggunakan metode keteladanan, pembiasaan, nasihat, hukuman dan pengkondisian lingkungan 18.38, 20-07-2017).

  Ketiga : Galing Faizar Rahman, Fakultas Ilmu Pendidikan,

  Universitas Negeri Yogyakarta, yang berjudul:

  “Pendidikan Nilai

Kepedulian Sosial Pada Siswa Kelas Tinggi Di Sekolah Dasar Negeri

Muarareja 2 Kota Tegal Tahun Ajaran 2013/2014”. Tujuan dari penelitian

  ini adalah untuk mengetahui pendidikan nilai kepedulian sosial pada siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar Negeri Muarareja 2 Kota Tegal. Hasil penelitian tersebut yaitu guru sudah menanamkan nilai kepedulian sosial di SD N Muarareja 2 Kota Tegal. Penanaman tersebut meliputi; (1) cara verbal melalui motivasi, nasihat, cerita, teguran, hukuman, pujian, dan cara non verbal melalui pembiasaan perilaku, teladan; (2) strategi keteladanan, kegiatan spontan teguran, pengondisian lingkungan, dan kegiatan rutin belum dilaksanakan dengan baik dan maksimal; (3) guru menggunakan model gabungan dengan mengintegerasikan penanaman nilai melalui pelajaran dan luar pelajaran 18.38, 20-07-2017).

  Dari ketiga karya ilmiah di atas memiliki kesamaan yaitu sama- sama membahas mengenai kepedulian sosial, akan tetapi dari tiga karya ilmiah di atas memiliki perbedaan dengan karya ilmiah yang saya teliti sekarang ini.

  Perbedaan dari skripsi yang pertama dari saudari Lita Ayu Sofiana skripsi dari saudari Lita Ayu Sofiana ini mencakup tentang karakter dalam kepedulian sosial, sedangkan skripsi yang kedua dari saudara Cahyo Waskito Adi skripsi tersebut membahas tentang tahapan penanaman nilai kepedulian sosial, dan skripsi yang terakhir atau ketiga dari saudara Galing Faizar Rahman skripsinya tersebut juga membahas tentang penanaman pendidikan nilia kepedulian sosial.

  Dari tiga kajian karya Ilmiah yang relevan di atas tersebut dengan penelitian yang sekarang saya teliti, tidak memiliki kesamaan sama sekali, karena yang saya teliti adalah kepedulian sosial dan dukungan masyarakat yang berjudul kepedulian sosial anak di lingkungan masyarakat Margosari studi deskriptif anak-anak Sanggar Belajar Margosari, Sidorejo, Salatiga tahun 2017.

B. Kajian pustaka 1.

  Dukungan sosial Dukungan sosial yaitu suatu kenyamanan perhatian, penghargaan, atau bantuan yang dirasakan individu dari orang-orang atau kelompok lain (maslihah 2011, 106) 2. Problematika pengertian problematika istilah problema atau problematika berasal dari bahasa inggris yaitu Problematic yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan yang menimbulkan permasalahan (Diknas, 2008, 276)

3. Kepedulian Sosial

  Kepedulian Sosial merupakan sikap memperlakukan orang lain dengan penuh kebaikan dan kedermawanan, peka terhadap perasaan orang lain, siap membantu orang yang membutuhkan pertolongan, tidak pernah berbuat kasar, dan tidak menyakiti hati orang lain (Samani, 2013:56). Darmiyati Zuchdi (2011: 170) menjelaskan bahwa, kepedulian sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

  Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, kepedulian sosial merupakan sikap selalu ingin membantu orang lain yang membutuhkan dan dilandasi oleh rasa kesadaran.

  a.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap sosial Abu Ahmadi (1999: 172) mengemukakan pendapat dalam bukunya Psikologi Sosial bahwa faktor yang mempengaruhi sikap sosial ada dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Sama apa yang di kemukakan oleh Sarwono (1997: 89 ) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap sosial seseorang ada dua; pertama faktor intern yaitu faktor pada diri anak itu sendiri, adapun faktor intern ini seperti faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati dan yang kedua adalah faktor ekstern yaitu faktor faktor yang berasal dari luar, adapun faktor ini seperti faktor lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah.

  Dari pendapat para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap sosial adalah sebagai berikut; pertama faktor intern yaitu faktor yang muncul dari dirinya sendiri seperti faktor sugesti, identifikasi, dan imitasi.

  Selanjutnya yang kedua adalah faktor ekstern faktor ini berasal dari luar seperti lingkunga keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah.

  Berikut ini akan dijelaskan mengenai masing-masing faktor yang mempengaruhi sikap sosial trsebut.

  1) Faktor Intern

  Faktor intern adalah faktor yang mempengaruhi sikap sosial anak yang datang dari dalam dirinya sendiri. faktor ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: faktor sugesti, faktor imitasi dan faktor identifikasi.

  Berikut ini akan dijelaskan masing-masing faktor tersebut.

  a) Faktor Sugesti

  Sugesti adalah suatu proses mempengaruhi dari individu terhadap individu lain, sehingga ia dapat menerima norma atau pedoman tingkah laku tertentu Mei 17. 22.30WIB. Hal 21).

  Sehubungan dengan hal ini pula dalam buku Psikologi Sosial dijelaskan bahwa: “Baik tidaknya sikap sosial anak dipengaruhi oleh sugestinya, artinya apakah individu tersebut mau menerima tingkah laku maupun perilaku orang lain, seperti perasaan senang, kerjasama” (Sarwono, 1997 : 65).

  Dari pendapat ahli tersebut di atas, dapat dikatakan sugesti dapat mempengaruhi sikap sosial seseorang sedangkan anak yang tidak mampu bersugesti cenderung untuk tidak mau menerima keadaan orang lain, seperti tidak merasakan penderitaan orang lain, tidak bisa bekerjasama dengan orang lain dan sebagainya.

  b) Faktor Imitasi

  Imitasi berasal dari bahasa latin Imitari yang artinya meniru atau mencontoh. Imitasi yaitu setiap individu memiliki sifat kecendrungan untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh orang lain Mei 17.

  22.30WIB. Hal 21).

  Purwanto menjelaskan dalam buku Psikologi Pendidikan karyanya bahwa, Sikap seseorang yang berusaha meniru bagaimana orang yang merasakan keadaan orang lain maka ia berusaha meniru bagaimana orang yang merasakan sakit, sedih, gembira, dan sebagainya, hal ini penting di dalam membentuk rasa kepedulian sosial seseorang (Purwanto, 1999 : 65).

  Dari pengertian tersebut di atas sudah jelas bahwa imitasi dapat mempengaruhi sikap sosial seseorang, di mana seseorang yang berusaha meniru (imitasi) keadaan orang lain akan lebih peka dalam merasakan keadaan orang lain, apakah orang sekitarnya itu dalam keadaan susah, senang ataupun gembira.

c) Faktor Identifikasi.

  Identifikasi adalah suatu kecendrungan yang tanpa disadari untuk menyamakan diri atau bertingkah laku yang sama seperti yang dilakukan pihak lain Mei 17. 22.30WIB. Hal 22).

  Selanjutnya dalam buku Psikologi Sosial dijelaskan bahwa; anak yang menggangap keadaan dirinya seperti persoalan orang lain ataupun keadaan orang lain seperti keadaan dirinya akan menunjukkan perilaku sikap sosial yang positif, mereka lebih mudah merasakan keadaan orang di sekitarnya, sedangkan anak yang tidak mau mengidentifikasikan dirinya lebih cenderung menarik diri dalam bergaul sehingga lebih sulit untuk merasakan keadaan orang lain” (Sarwono, 1997 : 88).

  Menurut pendapat para ahli di atas sudah jelas bahwa seseorang yang berusaha mengidentifikasikan diri dengan keadaan orang lain akan lebih mampu merasakan keadaan orang lain, dari pada seorang anak yang tidak mau mengidentifikasikan dirinya dengan orang lain yang cenderung mampu merasakan keadaan orang lain.

  2) Faktor ekstern

  Faktor ekstern adalah faktor yang yang terdapat di luar pribadi anak. Dalam pembentukan dan perubahan sikap ini lingkungan yang paling dekat dalam kehidupan sehari-hari banyak memiliki peranan. Lingkungan yang dimaksud merupakan lingkungan di mana seseorang hidup dan berinteraksi dengan orang lain yang biasa disebut lingkungan sosial. Menurut Elly M. Setiadi, dkk (2012: 66), lingkungan sosial merujuk pada lingkungan di mana seseorang melakukan interaksi sosial, baik dengan anggota keluarga, teman, dan kelompok sosial lain yang lebih besar. Buchari Alma, dkk (2010: 205-208) membagi faktor yang mepengaruhi sikap kepedulian sosial berdasarkan lingkungan ada tiga yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

  Dari tiga lingkungan di atas akan di jelaskan sebagai berikut.

  a) Faktor Lingkungan Keluarga

  Keluarga merupakan tumpuan dari setiap anak, keluarga merupakan lingkungan yang pertama dari anak dan dari keluarga anak menerima pendidikan, maka dari itu keluarga mempunyai peranan yang sangat penting di dalam perkembangan anak. Keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil yang dialami oleh seorang manusia, lingkungan inilah yang pertama kali mengajarkan manusia bagaimana berinteraksi.

  Abu Ahmadi (1991: 278) menjelaskan bahwa interaksi tersebut dapat diwujudkan dengan air muka, gerak-gerik dan suara lalu anak akan belajar memahami gerak-gerik dan air muka orang lain tersebut. Hal ini penting sekali untuk perkembangan anak, dengan belajar memahami gerak-gerik dan air muka seseorang anak tersebut telah belajar memahami keadaan orang lain.

  Keluarga yang baik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap perkembangan anak demikian pula sebaliknya, “Anak yang tidak mendapatkan kasih sayang, perhatian, keluarga yang tidak harmonis, yang tidak memanjakan anak-anaknya dapat mem-pengaruhi sikap sosial bagi anak- anaknya” (Purwanto, 1999 : 89). Sedangkan pandangan Abuddin nata dalam bukunya ilmu pendidikan Islam mengatakan bahwa tanggung jawab orang tua pada anak tidak hanya bersifat duniawi, melainkan ukhrawi dan teologis untuk itu lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling berpengaruh pada pembentukan kepribadian anak (2010:299).

  Sama seperti pendapat Sarwono (1997 : 66) bahwa Keluarga adalah bagian dari keperibadian anak sejak saat dilahirkan, pengaruh orangtua sangatlah besar, didikan orangtua yang terlallu keras, terlalu memberikan kebebasan akan mempengaruhi timbulnya permasalahan pada anak dan anak lebih mudah merasakan keadaan orang lain.

  Dari pendapat para tokoh tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa keharmonisan dalam lingkungan keluarga, sebab tanggung jawab otang tua ke anak sangat besar dan anak yang mendapatkan kasih sayang serta keluarga yang selalu memberikan perhatian yang lebih kepada anak-anaknya merupakan sebuah peluang yang cukup besar di dalam mempengaruhi dan membentuk timbulnya sikap kepedulian sosial anak, karena anak-anak akan mempelajari mimik muka dari lingkungan keluarganya.

  Sudah jelas bahwa lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya di dalam membentuk sikap kepedulian sosial seorang anak, apalagi dengan didikan orangtua yang penuh dengan kasih sayang, akan lebih mudah dalam membentuk sikap sosial pada anak.

  b) Faktor Lingkungan Sekolah

  Sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk belajar meningkatkan kemampuan intelektual akan tetapi juga membantu anak untuk dapat mengembangkan emosi, berbudaya, bermoral, bermasyarakat, dan kemampuan fisiknya.

  Menurut Abuddin nata lingkungan sekolah adalah tempat seorang anak mendapatkan berbagai informasi tentang ilmu pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan dalam kehidupannya (2010:300).

  Berbeda dengan pandangan Ahmadi bahwa ketika lingkungan sekolah cara penyajian materi yang kurang tepat serta antara guru dengan murid mempunyai hubungan yang kurang baik akan menimbulkan gejala kejiwaan yang kurang baik bagi anak yang akhirnya mempengaruhi sikap sosial seorang anak (1996 : 65).

  Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka faktor lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi sikap sosial anak adalah cara penyajian materi, perilaku maupun sikap dari para gurunya, serta fasilitas atau peraturan-peraturan sekolah yang didapat oleh anak itu juga dapat mempengaruhi sikap kepedulian sosial anak.

  c) Faktor Lingkungan Masyarakat

  Lingkungan masyarakat merupakan tempat berpijak para remaja sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa melepaskan diri dari masyarakat. Anak dibentuk oleh lingkungan masyarakat dan dia juga sebagai anggota masyarakat, kalau lingkungan sekitarnya itu baik maka akan membantu di dalam pembentukkan kepribadian dan mental seorang anak, begitu pula sebaliknya kalau lingkungan sekitarnya kurang baik maka akan berpengaruh kurang baik pula terhadap sikap sosial seorang anak, seperti tidak mau merasakan keadaan orang lain.

  Menurut Sarwono lingkungan masyarakat sangat berpengaruh pada anak- anak karena “Lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi timbulnya berbagai sikap sosial pada anak seperti cara berperilaku yang baik atau sebaliknya berperilaku yang kurang baik” (1997 : 59).

Dokumen yang terkait

PEMBINAAN KEAGAMAAN DALAM KONSEP SAPTA MARGA DI LINGKUNGAN TNI YONIF 411 KOSTRAD SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT PERINDUSTRIAN DESA KLEPU KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 98

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 97

PENGARUH KEHIDUPAN KOS TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 118

PEMBELAJARAN AL-QURAN PADA SISWA TUNARUNGU DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PEMBELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 115

PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DESA MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 169

PENGEMBANGAN SIKAP SOSIAL DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL BAKIAK PADA ANAK KELAS B 1 RA MA’ARIF PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 102

IMPLEMENTASI SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA JAMAAH MAJELIS DOA MAWAR ALLAH DI IAIN SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 168

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 132