PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD DALAM

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD DALAM BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMU IMAM BONJOL MANADO SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam Pada Fakultas Tarbiyah IAIN Manado

Oleh:

FATIMA DANYA NIM. 11.2.3.100

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sebagai agama yang mengandung tuntutan komprehensif, Islam membawa sistem nilai yang dapat menjadikan pemeluknya sebagai makhluk yang dapat menikmati hidupnya dalam situasi dan kondisi serta bertawakal terhadap kehendak Allah swt. Allah telah memberikan kepada manusia suatu kemampuan kecerdasan berpikir dan menganalisis gejala alam. Allah swt. senantiasa mendorong manusia agar memfungsikan akal pikirannya untuk menganalisis tanda-tanda kekuasaan-Nya yang tampak dalam alam semesta.

Keutamaan manusia dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya, terletak pada kemampuan akal kecerdasannya. 1 Kemampuan ”membaca” dan ”menulis”

merupakan perintah pertama yang diberikan oleh Allah swt. kepada Rasulullah Muhammmad saw., dalam wahyu pertama yang diturunkan Allah swt. kepadanya, yaitu surat al- ‟Alaq ayat 1 sampai 5. Setelah dapat membaca dan menulis, manusia baru melangkah ke tingkat proses ”mengetahui” hal-hal yang belum

diketahui, sebagaimana Allah swt. mengajarkan hal tersebut dalam Q.S. al- ‟Alaq/96: 1-5.

1 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Cet. 1; Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 3.

Terjemahnya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan 2 manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dengan mengetahui segala sesuatu yang terhampar di alam semesta, barulah manusia dapat beriman melalui kesadarannya. Jadi melalui proses ”membaca” dan ”menulis”, kemudian beriman, manusia dapat menduduki tingkat atau derajat yang tinggi.

Pengetahuan itulah yang mengantarkan manusia selalu berpikir dan menganalisis tanda-tanda kekuasaan Allah swt. yang dilandasi dengan dzikir kepada-Nya untuk menghasilkan berbagai jenis pengetahuan demi kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan zaman yang menyebabkan perubahan yang terjadi pada setiap dimensi kehidupan manusia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam pembelajaran. Untuk itu, guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media.

2 Departemen Agama RI., Al- Qur’an dan Terjemahnya (Surakarta: Media Insani Publishing, 2007), h. 597.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial , budaya maupun pendidikan. oleh karena itu, negara pendidikan tidak tertinggal dari pekembangan iptek perlu adanya penyusuaian terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Media merupakan salah satu faktor penunjang dalam proses belajar mengajar karena dengan adanya media sehingga dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.

Jika dilihat dari aspek kualitas maupun kuantitas penyelenggaraan pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan. Mengingat pendidikan selalu berkenan dengan upaya pembinaan manusia, maka yang paling menentukan keberhasilan pendidikan adalah guru dan siswa, dalam hal ini guru dituntut untuk menjadi tenaga pengajar dan pendidik yang professional. dilain pihak siswa harus sadar bahwa pendidikan sangat menentukan kemajuan peradaban manusia.

Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai suatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai suatu yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat pada isi Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 alinea IV (empat) yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. 3

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan tidak pernah berhenti. Dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan formal merupakan lembaga kepercayaan masyarakat sebagai komponen penting dalam mempersiapkan dan mengantarkan generasi anak bangsa untuk menghadapi kompetisi secara global yang kian hari semakin jelas dan terasa dampaknya terhadap aktifitas kehidupan masyarakat.

Proses pendidikan merupakan aktifitas yang sangat panjang dan penuh dengan perencanaan yang matang dengan tujuan yang jelas, seperti tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung 4 jawab.

3 Redaksi Indonesia Tera, UUD 1945 dan Perubahannya + Struktur Ketatanegaraan (Cet. 1: Yogyakarta: Indonesia Tera, 2008), h. 5.

4 Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 (Cet. 4; Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 7.

Dalam pembelajaran salah satu hal yang sangat penting dan strategis untuk diperhatikan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran adalah penggunaan media. Penggunaan media yang tepat akan mempengaruhi respon dan sikap siswa dalam menerima pelajaran. Pelajaran yang dianggap rumit apabila disampaikan melalui media yang tepat maka siswa akan tetap memperhatikan dan menyimak secara menyeluruh materi pelajaran yang disampaikan. Begitu pula sebaliknya, penggunaan media yang tidak tepat, akan berimplikasi terhadap kurangnya perhatian dan minat siswa. Karenanya inovasi dan kreatifitas guru dalam menggunakan media pembelajaran pada pembelajaran menjadi hal yang mutlak diperhatikan dan tidak akan tercapai apabila guru tidak profesional.

Media adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran, demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Dua unsur yang sangat penting dan saling berkaitan dalam pembelajaran adalah metode dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu metode pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang digunakan, meskipun masih ada berbagai aspek yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan dikuasai siswa setelah pembelajaran berlangsung, termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran yang turut mempengaruhi kondisi lingkungan pembelajaran yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah ( facilitated ) pencapaiannya. Dalam kegiatan pembelajaran perlu dipilih strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat Pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah ( facilitated ) pencapaiannya. Dalam kegiatan pembelajaran perlu dipilih strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Karenanya, media pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan tiga hal, yaitu: tujuan, materi dan

strategi pembelajarannya. 5 Jadi media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.

Media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk memperoleh pendidikan. Sebab pendidikan adalah sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup dalam segala bidang, sehingga sepanjang sejarah hidup manusia di permukaan bumi ini, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas hidupnya sekalipun dalam kelompok masyarakat primitif.

Media pembelajaran mempunyai peran yang cukup penting dalam dunia pendidikan. Salah satu kegagalan dalam proses pendidikan melalui pembelajaran kepada siswa, disebabkan karena media pembelajaran yang digunakan di kelas tidak tepat. Begitu juga apabila dilihat dari sudut pandang psikologis, siswa akan merasa jenuh jika media pembelajaran yang digunakan monoton atau tidak variatif dan tidak optimal. Atas dasar itu maka perlu penggunaan media pembelajaran yang variatif dan optimal.

5 Arif S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya (Cet. XIV; Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 190.

Penggunaan media pada pembelajaran akan berpengaruh terhadap sikap dan respon siswa dalam menerima pelajaran. Sehingga siswa merasa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Secara fakta empiris, masih banyak guru menggunakan media pembelajaran pada pembelajaran yang monoton atau tidak variatif, sehingga kurang menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru masih banyak yang menganggap bahwa media pembelajaran tidak terlalu penting dalam pembelajaran khususnya bagi guru yang belum memahami dan mengetahui tentang penggunaan media pembelajaran. Masih ada guru yang hanya mengandalkan buku paket sebagai media pembelajaran, akibatnya prestasi siswa rendah. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, penggunaan media pembelajaran yang optimal sangat diharapkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Azhar Arsyad berpendapat bahwa ”Media pembelajaran adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran 6 ”. Dengan per-

kembangan teknologi saat ini, media tidak lagi dianggap sebagai alat bantu belaka buat pendidik, tetapi juga sebagai alat penyalur pesan dari pemberi pesan (pendidik, peneliti buku, prosedur dan sebagainya) ke penerima pesan

(siswa/pelajar/siswa). 7 Pentingnya media dalam pembelajaran dapat memberikan perubahan tingkah laku melalui pengalaman langsung. Pengalaman langsung

6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Cet. XIII; Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2010), h. 4. 7 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat (Yogyakarta: LKIS Printing Cemerlang, 2009), h. 70.

adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktifitas sendiri pada situasi yang sebenarnya. 8

Fakta empiris lainnya, masih ditemukan media pembelajaran yang terbatas, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitasnya, sehingga tidak seimbang antara jumlah kelas dengan siswa yang ada. Selain itu kemampuan guru terhadap berbagai macam media khususnya media elektronik masih sangat kurang, sehingga belum mampu memanfaatkan media yang tersedia secara optimal, bila media pembelajaran dipilih dan dikembangkan serta digunakan secara tepat dan baik, akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi guru dan siswa, bahkan proses pembelajaran akan lebih menarik dan lebih interaktif. Karena itu media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi, ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar

dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. 9 Pentingnya penggunaan media LCD dalam pembelajaran mengharuskan

guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar dan media. Media LCD merupakan alat bantu dalam pembelajaran, termasuk salah satu komponen lingkungan belajar yang dirancang guru. Media pembelajaran merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran LCD merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk menciptakan pengalaman yang dapat membelajarkan siswa, sehingga pada

8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 5. 9 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami (Cet. IV; Bandung: Refika Aditama, 2010), h. 65.

akhirnya dihasilkan lulusan yang berkualitas. Pemanfaatan media pembelajaran LCD yang optimal perlu didasarkan pada kebermaknaan dan nilai tambah yang dapat diberikan kepada siswa melalui suatu pengalaman belajar yang menggunakan media pembelajaran.

SMU Imam Bonjol Manado Manado yang terletak di Kecamatan Bunaken Kota Manado yang sebagai wahana pendidikan mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyiapkan siswa menjadi anak yang cerdas dan berkepribadian, terutama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam serta mempunyai keterampilan yang cukup. Dalam setiap pembelajaran dituntut untuk meningkatkan sarana dan prasarana serta kualitas gurunya, untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran LCD yang menjadi pilihan dapat dimanfaatkan oleh guru bersama siswa sebagai sarana dalam penyampaian pesan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana penggunaan media pembelajaran LCD terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMU Imam Bonjol Manado. Adapun sub rumusan masalah yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran LCD terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMU Imam Bonjol Manado.?

2. Apakah kendala guru dan solusinya dalam penggunaan media pembelajaran LCD di SMU Imam Bonjol Manado.?

C. Pengertian Judul Penelitian ini berjudul “Penggunaan media pembelajaran LCD terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMU Imam Bonjol Manado ”.

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dalam memahami judul skripsi ini maka perlu dikemukakan definisi opersional variabel sebagai berikut:

a. Penggunaan adalah fungsi atau tujuan bahkan bisa diartikan sebagai tatacara penggunaan. Penggunaan, proses atau cara mempergunakan sesuatu atau

pemakaian . 10

b. Media pembelajaran LCD. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara 11 harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Sedangkan LCD

(Liquid Crystal Display) merupakan sebuah teknologi yang umum digunakan pada proyektor digital. LDC Proyektor sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar ukuran besar. Jadi media LCD adalah media yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menampilkan gambar atau materi dengan ukuran besar.

c. Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Bidang studi Pendidikan Agama Islam adalah suatu program studi atau mata pelajaran pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Islam melalui proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas yang dikemas dalam bentuk

10 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 505

11 Azhar Arsyad, op. cit., h. 3.

mata pelajaran dan diberi nama Pendidikan Agama Islam yang disingkat PAI. 12 Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa:

Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya 13 sebagai pandangan hidup ( way of life ).

Konklusi yang dapat ditarik dari beberapa pendapat pakar di atas adalah bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan usaha pembinaan atau asuhan yang diberikan kepada siswa agar nantinya dapat mengamalkan apa yang telah dipelajarinya atau aktivitasnya senantiasa dilandasi dengan norma-norma islami baik dalam rumah tangga maupun di tengah-tengah masyarakat.

Bertolak dari beberapa defenisi di atas, maka secara operasional penggunaan media pembelajaran terhadap bidang studi Pendidikan Agama Islam yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah proses penggunaan media LCD yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam untuk mencapai suatu hasil yang terbaik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

12 Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam al-Quran (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 1.

13 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. 9; Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 86.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini menitikberatkan pada peranan media pembelajaran terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMU Imam Bonjol Manado.

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang penggunaan media pembelajaran LCD dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMU Imam Bonjol Manado.

b. Untuk mengetahui kendala dan solusi guru Pendidikan Agama Islam dalam penggunaan media pembelajaran LCD di SMU Imam Bonjol Manado

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Ilmiah Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemikiran mengenai penggunaan media pembelajaran LCD dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMU Imam Bonjol Manado. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan pembanding bagi peneliti yang melakukan penelitian sejenis.

b. Kegunaan Praktis

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang edukatif konstruktif untuk dijadikan pertimbangan, umpan balik ( feedback ) atau masukan bagi lembaga pendidikan SMU Imam Bonjol Manado.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan kontribusi kepada pengawas dan guru tentang penggunaan media pembelajaran

LCD dalam pembelajaran khususnya bidang studi Pendidikan Agama Islam, agar pencapaian dan tujuan pembelajaran secara maksimal.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 14 Mukhtar mengemukakan secara harfiah media berarti perantara, pengantar atau wahana penyalur pesan dan

mengantar informasi belajar, ini menunjukkan bahwa media merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh nara sumber yang disalurkan oleh guru, yang

diteruskan kepada sasaran penerimaan, yakni siswa yang sedang belajar. 15 Dari pengertian etimologis, nampaknya kata media berlaku untuk umum,

berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan. Istilah media juga ada dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya

menjadi media pendidikan atau media pembelajaran. 16 Menurut Gerlach dan Ely dalam bukunya YusufHandi Miarso,

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

14 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Cet. 13; Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2010), h. 3.

15 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Cet. 1; Jakarta: Misaka Galiza, 2003), h. 103.

16 Heri Gunawan, Kurikulum Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Cet. 1; Bandung: Alfabeta, 2012), h. 184 16 Heri Gunawan, Kurikulum Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Cet. 1; Bandung: Alfabeta, 2012), h. 184

Menurut Heinich dalam bukunya Rusman, mengatakan media merupakan alat saluran komunikasi. 18

Peneliti memahami bahwa media pembelajaran adalah alat atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, guna untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan. Jadi media itu tidak hanya berkaitan dengan materi melainkan manusia juga bisa dikatakan media. Apabila dihubungkan dengan pembelajaran, maka manusia disini adalah guru atau pendidik sedangkan materi yang dimaksud adalah alat atau benda yang digunakan dalam kelas.

Pembelajaran adalah proses pencarian ilmu pengetahuan secara aktif atau proses perumusan ilmu, bukan proses pengungkapan ilmu semata. Peserta didik membangun pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran pribadi yang dilakukannya.

Dalam proses pembelajaran pada diri peserta didik harus ditanamkan rasa percaya diri dan rasa mampu (bisa melakukan sesuatu), berguna (bisa menyumbangkan sesuatu), memiliki (menjadi bagian dari masyarakat dan

17 Yusuf Handi Miarso, Benih Teknologi Pendidikan (Cet. 5; Jakarta: Kencana, 2011), h. 458 18 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Cet. 1; Bandung: Alfabeta, 2012), h. 159 17 Yusuf Handi Miarso, Benih Teknologi Pendidikan (Cet. 5; Jakarta: Kencana, 2011), h. 458 18 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer (Cet. 1; Bandung: Alfabeta, 2012), h. 159

Azhar Arsyad mengemukakan bahwa media adalah ”segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.” 20 Sejalan

dengan itu Rayandra Asyhar mengemukakan bahwa media adalah apa saja yang digunakan untuk menyalurkan informasi. 21 Menurut Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan

Amri mengemukakan bahwa media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat

diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan. 22 Dari beberapa pengertian di atas memberikan pemahaman bahwa media adalah alat bantu atau

perantara untuk menyampaikan informasi/pesan dari pemberi informasi/pesan terhadap penerima informasi/pesan.

Selain itu menurut Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa: Media merupakan bentuk komunikasi individu maupun kelompok sosial

dalam melakukan berbagai kegiatan demi perubahan sosial menuju tercapainya tujuan tertentu, sesuai dengan kelompok masyarakat yang dijalankan seiring dengan polanya masing-masing, begitu pula berlangsung pada lingkungan sekolah dalam bentuk komunikasi interaksi edukatif antara

siswa dan guru. 23

19 Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Cet. 2; Bandung: Alfabeta, 2010), h. 152

20 Azhar Arsyad, op. cit., h. 3. 21 Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran (Cet. 1; Jakarta:

Gaung Persada, 2011), h. 4. 22 Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional dan Nasional (Cet. 1; Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010), h. 115. 23 Zakiah Daradjat, dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Cet. 1; Jakarta Bumi Aksara,1996), h.112.

Senada dengan pernyataan tersebut Arief S. Sadiman dkk., menyatakan bahwa: Media merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio

visual serta peralatannya untuk itu, media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat di dengar dan dibaca. 24 Hal ini memberikan gambaran bahwa media adalah

sarana serta teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan benda ataupun peristiwa yang membuat kondisi siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang positif dalam kehidupannya. Media pembelajaran secara umum merupakan sarana dan prasarana pendidikan yang mempunyai fungsi membantu tercapainya tujuan pembelajaran kepada siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran adalah alat dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat membantu proses pencapaian pembelajaran.

Roestiyah Nk, dalam Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa: Media pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam

rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. 25

Sementara Vernon S. Gerlach dan Donald P. Ely masih dalam Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa:

24 Arief S. Sadiman dkk., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya (Cet. 11: Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 7.

25 Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. 6; Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 80.

Media pembelajaran adalah sumber belajar. Secara luas dapat diartikan dengan manusia, benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa yang

memungkinkan memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap. 26

Pendapat di atas dapat dimaknai bahwa alat atau media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat membantu proses pencapaian tujuan pembelajaran, dapat berupa manusia maupun benda. Alat atau media pembelajaran digunakan untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran, keefektifan komunikasi dan interaksi tersebut dibangun dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.

Selanjutnya Kemp dan Dayton dalam Azhar Arsyad mengemukakan bahwa:

Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu dipergunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi

dan memberi intruksi. 27

Dari beberapa pengertian di atas memberikan gambaran bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, sehingga dapat merangsang pemikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media, sebab media dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan oleh

26 Ibid. 27 Azhar Arsyad, op. cit., h. 19.

pendidik melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikongkritkan dengan kehadiran media atau dengan kata lain media sebagai alat untuk mempermudah siswa untuk memahami segala yang disampaikan oleh guru.

Kehadiran media membuat siswa lebih mudah mencerna materi pelajaran daripada tanpa bantuan media, peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Hal ini karena tujuan pembelajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media, manakala diabaikan maka media bukan lagi sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.

B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut Rayandra Asyhar pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik materi ajar dan pembelajaran, serta peserta didik. Tidak semua jenis media cocok untuk semua materi pembelajaran dan peserta didik. Pembahasan meliputi beberapa hal yang berkaitan dengan dasar dan prosedur pemilihan media pembelajaran termasuk prinsip dan kriteria yang digunakan:

1. Pentingnya pemilihan media pembelajaran. Dalam desain pembelajaran, keputusan perlu dibuat mengenai media apa yang digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran.

2. Jenis pemilihan media pembelajaran.

Dilihat dari mekanismenya, Anderson dalam Rayandra Asyhar membagi model pemilihan media menjadi dua macam, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemillihan terbuka.

a. Pemilihan tertutup adalah proses pemillihan yang dilakukan dari atas (Dinas Pendidikan). Sekolah hanya terima jadi keputusan yang sudah diambil oleh Dinas Pendidikan. Dalam hal ini, sekolah tidak punya alternatif lain kecuali menerima dan menggunakannya. Dalam kondisi seperti ini, yang bisa dilakukan guru hanyalah memilih topik/pokok bahasan yang cocok untuk dimediakan pada jenis media yang tersedia. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio.

b. Pemilihan terbuka adalah kebalikan dari cara tertutup yaitu pemilihan yang bersifat “bottom up” artinya guru atau sekolah bebas memilih dan

mengusulkan jenis media apa saja yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di sekolah masing-masing. 28

Prinsip-prinsip keterampilan menggunakan media pembelajaran, yaitu:

1. Tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kompetensi dasar.

2. Berdaya guna, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu meningkatkan motivasi siswa.

28 Rayandra Asyhar, op. cit., h. 81.

3. Bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu mendorong sikap aktif siswa dalam belajar. 29

Sebagai alat bantu, media media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajr anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar peserta didik dengan bantua media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantua media. Walaupun begitu, penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan. Media yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran tentu lebih diperhatiakan. Sedangkan media yang tidak menunjang tentu harus disingkirkan jauh-jauh untuk sementara. Kompetensi guru sendiri patut dijadikan perhitungan. Apakah mampu atau tidak untuk

mempergunakan media tersebut. 30 Akhirnya dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar, dan gurulah yang mempergunakannya

untuk membelajarkan peserta didik demi tecapainya tujutan pengajaran, karena gurulah yang menghendaki untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk

29 Udin Syaefudin Saud, Pengembangan Profesi Guru (Cet. 3; Bandung: Alfabeta, 2010), h. 67. 30 Syaiful Bahri Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar, ( Cet. 4; Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 122.

dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan.

Tujuan pendidikan adalah mengubah anak, yaitu caranya berpikir, merasa, berbuat, jadi mengubah kelakuan. Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang kearah tujuan itu. Sudah selayaknya pendidikan maupun anak didik harus tahu apa yang harus dicapai. Atau tegasnya harus diketahui dengan jelas apa yang dapat dilakukan sebelum ia mempelajarinya. Adanya tujuan yang jelas sekaligus memberikan ukuran tentang keberhasilan pelajaran. Bila tujuan itu tidak dapat tercapai maka ada kekurangan dalam proses megajar-belajar itu. Secara empiris dapat dicari melalui percobaan, cara manakah yang paling serasi untuk mencapai hasil yang ditentukan. Dengan pendekatan teknologi pendidikan kita dapat menggunakan metode ilmiah untuk menguji-cobakan hipotesis-hipotesis tentang cara yang paling efektif diguna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dalam garis besarnya, langkah-langkah yang diikuti dalam metode teknologi pendidikan adalah:

a. Merumuskan tujuan yang jelas yang harus dicapai yang dapat dipandang sebagai masalah.

b. Menyajikan pelajaran menurut cara yang dianggap serasi yang kita pandang sebagai “hipotesis” yang perlu dites.

c. Menilai hasil pelajaran untuk memuji hipotesis itu.

d. Mencari perbaikan andaikan hasilnya belum memenuhi syarat atau standar yang ditentukan dan melangsungkan percobaan dengan cara lain sampai

tercapai apa yang diharapkan. 31 Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar

baik dalam pendidikan formal maupun non formal. Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain: kesesuaian dengan materi pembelajaran, kemudahan dalam penggunaan, dan menarik bagi peserta didik, tercapai tujuan pembelajaran secara optimal. Salah satu media yang menarik perhatian bagi peserta didik diera teknologi informasi ini adalah berbasis multi

media. 32 Sebelum membahas pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran di

sekolah, terlebih dahulu membahas perkembangan teknologi komputer dan kemudian membahas komputer sebagai media pembelajaran, dengan berbagai kelebihan serta keterbatasan komputer, serta pemanfaatan jaringan komputer untuk pembelajaran interaktif:

1. Perkembangan teknologi komputer; Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus sehingga pencapaian hasil pembelajaran secara optimal.

2. Komputer sebagai media pembelajaran; Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran mungkin merupakan suatu hal yang baru bagi sekolah- sekolah di Indonesia. Apabila komputer digunakan sebagai media

31 Nasution, Teknologi Pendidikan (Cet. 5; Jakarta: Bumi Aksar, 2010), h. 9. 32 Widada HR, Mudah Membuat Media Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk Guru

dan Profesional (Cet. 1; Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2010), h. 99.

pembelajaran yang baik di sekolah, harus memenuhi beberapa syarat. Sebab suatu media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk meningkatkan motivasi belajar pembelajar. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran harus mempunyai tujuan untuk memberikan motivasi kepada

pembelajar. 33 Berbeda dengan media audio visual, komputer adalah suatu media

interaktif, dimana peserta didik memiliki kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan. Sebagaimana halnya dengan penggunaan sumber-sumber audio visual yang dapat meningkatkan motivasi dan menyajikan informasi dan prakarsa melalui stimuli visual dan audio, komputer punya nilai lebih karena dapat memberi peserta didik pengalaman kinestetik melalui penggunaan keyboard komputer.

Ada tiga bentuk penggunaan komputer dalam kelas, yaitu untuk mengajar peserta didik menjadi mampu membaca komputer atau computer literatur, untuk mengajarkan dasar-dasar pemrograman dan pemecahan masalah komputer, dan

untuk melayani pesrta didik sebagai alat bantu pembelajaran. 34 Komputer menjadi suatu teknologi penting dalam masyarakat, karena

banyak digunakan dalam kegiatan bisnis, di sekolah, dan di rumah. Banyak materi pelajaran yang dapat disampaikan melalui komputer, jika peserta didik memiliki kemampuan menggunakan komputer. Materi tersebut terkait dengan tujuan pendidikan, oleh karena itu harus dijadikan ukuran dalam kurikulum di sekolah

33 Hujair AH Sanaky, op.cit., h. 181. 34 Oemar Hamalik, Proes Belajar Mengajar (Cet. 10; Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 236.

dasar dan sekolah menengah. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk memperkenalkan komputer pada peserta didik. 35

Komputer dapat digunakan sebagai alat instruksional yang disebut pengajaran dengan bantuan komputer ( computer Aided Instruction disingkat CAI ). Bentuk pengajaran ini menjadi pelengkap pengajaran kelas yang sedang berlangsung, dalam hal mana siswa memperoleh infirmasi dan keterampilan serta

manerima bantuan langsung. 36

Keuntungan penggunaan multi media dalam pembelajaran diantaranya dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami suatu konsep abstrak dengan lebih mudah, selain itu juga penggunaan media komputer dalam bentuk multi media dapat memberikan kesan yang positif kepada guru karena dapat membantu guru menjelaskan isi pelajaran kepada peserta didik, menghemat

waktu dan meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar. 37 Bahan pembelajaran merupakan isi yang diberikan kepada peserta didik

pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Bahan yang disajikan inilah mengantarkan peserta didik pada tujuan pembelajaran. Salah satu cara untuk mempermudah dalam pencapaian tujuan pembelajaran tentunya menggunakan media yang mana media mempunyai keterkaitan dengan bahan yang disampaikan (relevansi).

35 Ibid. 36 Ibid.,

h. 237. 37 Rayandra Asyhar, op. cit., h. 76.

Karakteristik media pembelajaran sebelum mulai pokok bahasan baru memang telah dibayangkan berbagai kegiatan dalam mengajar, atau pada saat pembelajaran berlangsung. Menentukan media yang sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan. Dengan kata lain, untuk setiap tahap pembelajaran mungkin diperlukan penggunaan media yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan bahan pelajaran yang akan diajarkan.

Kegiatan belajar mengajar, tentunya mempunyai hubungan yang erat dengan materi pelajaran. Guru mempunyai keinginan supaya anak didiknya berkembang perlu dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar. Dimana kegiatan itu dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan peserta didik sebagai

penerima materi di dalam interaksinya dalam mengajar. 38

C. Penggunaan Media LCD pada Proses Pembelajaran

Tekhnologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus sehingga pembelajaran lebih optimal namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan para pengajar yang mempunyai kemampuan untuk merealisasikan pembelajaran dengan menggunakan computer dan projector LCD. Sebab kebanyakan pengajar yang tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan dan menghadirkan program komputer dan LCD dalam Pembelajaran.

Projector LCD ( Liquid Crystal Display ) adalah salah satu jenis projector yang digunakan untuk menapilkan vedio, gambar, atau data dari komputer pada

38 Iif Khoirun Ahmadi dan Sofan Amri, op. cit., h. 124.

sebuah layar atau dengan permukaan datar seperti tembok. Projector LCD jenis ini merupakan salah satu alat optik dan elektronik dengan sistem optik yang efesien, menghasilkan cahaya amat terang tanpa mematikan atau menggelapkan lampu ruangan, sehingga dapat menproyeksikan tulisan, gambar, atau tulisan dan gambar

yang dapat dipancarkan dengan baik kelayar. 39 Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa LCD ( Liquid Crystal

Display ) adalah salah satu metode tampilan yang menggunakan panel – panel kristal cair sebagai pembentuk gambar. Pada LCD projector, gambar yang dilayar dibentuk dari 3 buah LCD panel, yaitu red, green, blue, yang masing-masing membentuk element merah, hijau dan biru. Dari ketiga element tersebut, kemudian disatukan lewat prisma dan kemudian difokuskan ke layar. Dalam hal ini LCD panel, seperti deretan deretan jendela yang bisa membuka tutup, dengan sudut bukaan dari tertutup rapat hingga membuka lebar, lalu disorot oleh lampu dari belakang. Dari kombinasi susunan jendela-Jendela yang terbuka dan tertutup tersebut, maka terbentuklah sebuah gambar.

Media pembelajaran LCD Projector merupakan penggabungan antara Note Book atau Laptop dengan LCD Projector. LCD Projector sebagai hardwarenya, sedangkan program yang sudah terdesain dan tersusun di dalam laptop sebagai softwarenya. LCD Projector termasuk ke dalam kategori media audio visual gerak, karena dapat menyajikan berbagai tampilan informasi baik berupa audio, visual diam, maupun gabungan audio visual gerak.

39 Hujar Sanaki, Media Pembelajaran Interaktif-inovatif (Cet;I, Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013), h. 144

Berikut adalah cara pemanfaatan media LCD yaitu sebagai berikut: LCD Proyektor ( Liquid Crystal Display ) dapat bekerja apabila dilengkapi dengan peralatan tambahan, yaitu :

a. Kabel Data. Kabel data yaitu kabel yang digunakan untuk menghubungkan antara LCD Proyektor dengan komputer. Dua kabel data yang sering digunakan dalam LCD proyektor, yaitu : USB ( Universal Serial Bus ) dan parallel

b. Wireless. Tanpa menggunakan kabel data, LCD proyektor bisa disambungkan dengan berbagai koneksi wireless.

c. Power Supply. Power supply berfungsi menghubungkan LCD proyektor dengan sumber listrik, dan terdiri dari adaptor dan kabel penghubung tegangan ke LCD proyektor.

Dalam pengoperasian LCD proyektor, perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :

a. Hubungkan proyektor dengan listrik dengan menggunakan kabel power, apabila lampu indicator power menyala orange, berarti proyektor sudah siap untuk dipakai.

b. Buka tutup lensa.

c. Tekan tombol power sekitar 2 detik ( dipanel proyektor atau remote ), tunggu sampai indicator berwarna hijau dan display tampil penuh selama 10

– 30 detik.

d. Nyalakan semua peralatan yang menjadi input ( CPU, Notebook, video player, dll d. Nyalakan semua peralatan yang menjadi input ( CPU, Notebook, video player, dll

f. Port LCD dihubungkan ke PC atau Notebook melalui kabel USB, begitu pula ke kabel VGA dan kabel audio.

g. LCD proyektor dapat dihubungkan dengan monitor komputer melalui VGA kabel port. Penempatan dalam pembelajaran dengan menggunakan media LCD proyektor, gambar yang dipancarkan dapat berupa dari komputer, video player atau siaran televisi. Power Point merupakan salah satu pogram yang digunakan, karena mudah penggunaannya dan memiliki kekayaan warna

Pentingnya peran media dalam pembelajaran mengharuskan para pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar dan media. Media merupakan alat bantu mengajar, termasuk salah satu komponem lingkungan belajar yang dirancang oleh pendidik. Media pembelajaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. pemanfaatan media pembelajaran merupakan kreatif dan sistematis untuk menciptakan pengalaman yang dapat membelajarkan peserta, sehingga pada akhirnya dihasilkan lulusan yang berkualitas. Pemanfaatan media pembelajaran yang optimal perlu didasarkan pada kebermaknaan dan nilai tambah yang dapat diberikan kepada peserta didik

melalui suatu pengalaman belajar yang menggunakan media pembelajaran. 40

40 Ibid. , h. 28.

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran, kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan peserta didik menguasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik, meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,

kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. 41 Dengan peranan media yang semakin meningkat, sering kali menimbulkan

kekhawatiran dipihak guru, karena guru khawatir apabila fungsinya akan digeser oleh media pembelajaran. Tetapi sebenarnya, pihak pendidik tidak perlu khawatir, asalkan mampu memahami peran dan tugas yang sebenarnya. Tugas dan peranan guru selain mendidik juga memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada peserta didik yang merupakan tugas penting. Tugas ini tidak mungkin digantikan atau diwakilkan kepada media pembelajaran. Sedangkan informasi berupa bahan pelajaran, dapat dikemas dan disajikan secara jelas, menarik, teliti, efisien, efektif dengan menggunakan media pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, menggunakan media merupakan hal yang harus dilakukan, agar proses pembelajaran berjalan secara mengasyikkan. Hal ini karena mengajar merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Dan

41 Azhar Arsyad, op. cit., h. 15.

belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman, baik pengalaman langsung maupun tidak langsung.

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme , ketidaksiapan siswa/mahasiswa, kurangnya minat belajar dan gairahnya, dan sebagainya.

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-

lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. 42 Jadi pemanfaatan teknologi pendidikan ini dimaksudkan untuk

mengoptimalkan pelayanan kepada peserta didik agar mereka dapat menjadi manusia masa depan yang bahagia. 43

42 H. Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran (Cet. 1; Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 13-14 43 Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan (Cet. 1; Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 5

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:

a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa. Dua orang anak yang hidup di dunia lingkungan yang berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.

b. Media dapat mengatasi ruang kelas.

c. Media kemungkinan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.

d. Media menghasilkan keragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Penggunaan media, seperti; gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar.

f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Contoh; pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan konsep dengan sendirinya semakin lengkap.

g. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.

h. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak. 44

Dari beberapa kegunaan media di atas tentunya member peluang dan motivasi bagi para guru untuk menggunakan media khususnya media LCD yang dimana media LCD tersebut merupakan hal yang mudah dan menambah keilmuan bagi para guru dalam mendesain pembelajaran.

D. Pendidikan Agama Islam dan Tujuannya

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Islam sebagai agama yang mengandung nilai universal, berlaku sepanjang zaman, dijamin pasti benar, sesuai dengan fitrah manusia, mengandung prinsip keseimbangan dan seterusnya dijamin dapat menyelamatkan kehidupan manusia didunia dan akhirat. Atas dasar ini, maka Pendidikan Agama Islam pada umumnya, memiliki tujuan yang didasarkan pada kepentingan agama, namun tujuannya untuk menyejahterakan dan membahagiakan manusia. Intinya ialah bahwa dengan berpegang teguh pada agama Islam, kehidupan manusia dijamin

pasti sejahtera dan bahagia di dunia dan akhirat. 45 Membahas Pendidikan Agama Islam tidak terlepas dari pengertian

pendidikan secara umum, untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan tepat diberikan batasan dalam pembahasan ini, sekitar penjelasan Pendidikan Agama Islam. Para ahli dalam bidang pendidikan telah banyak memberikan konsep

44 H. Asnawir dan M. Basyirudin Usman, op. cit, h. 14-15 45 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. 1; Jakarta: Prenada Media Group, 2010),

h.67.