PENGARUH MODERNISASI DALAM PELAKSANAAN PESTA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA SIPULTAK RURAJULU KECAMATAN PAGARAN KABUPATEN TAPANULI UTARA.

PENGARUH MODERNISASI DALAM PELAKSANAAN PESTA PERKAWINAN
PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA SIPULTAK RURAJULU
KECAMATAN PAGARAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Bornalun Nababan
NIM. 308111017

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
Bornalun Nababan, NIM 308 111 017 jurusan PP-Kn, Fakultas Ilmu Sosial.
Pengaruh Modernisasi Dalam Pelaksanaan Pesta Perkawinan Pada
Masyarakat Batak Toba Di Desa Sipultak Rurajulu Kecamatan Pagaran

Kabupaten Tapanuli Utara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modernisasi dalam
pelaksanaan pesta perkawinan pada masyarakat Batak Toba di Desa Sipultak
Rurajulu Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara. Adapun metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
angket dan wawancara. Penelitian ini dilakukan di Desa Sipultak Rurajulu
Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara dengan populasi yang
berumahtangga adalah 300 KK. Sampel penelitian ditentukan sebesar 10% dari
jumlah populasi yakni 30 KK.
Dari hasil analisis data dan perhitungan dapat diketahui bahwa �ℎ����� (�ℎ )
sebesar 0, 683 sedangkan ������ (�� ) sebesar 0, 361 dengan demikian harga �ℎ > ��
yaitu 0, 683 > 0, 361 sehingga koefisien korelasi X terhadap Y adalah signifikan.
Untuk pengujian hipotesis digunakan uji t. Dari hasil perhitungan diperoleh
�ℎ����� > ������ yakni 4, 927 > 2, 048. Berdasarkan hasil pengujian maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Dari hasil analisis regresi linear menghasilkan Y positif
sehingga ada pengaruh yang signifikan modernisasi dalam pelaksanaan pesta
perkawinan masyarakat Batak Toba di Desa Sipultak Rurajulu.

ABSTRACTION


Bornalun Nababan, NIM 308 111 017 PP-KN majors, Faculty Social Science.
Influence Modernize In Execution Wedding Ceremony At Society Batak
Toba In Countryside Sipultak Rurajulu District of Pagaran Sub-Province
Tapanuli North.
Target of this research is to know influence modernize in wedding ceremony
execution at Batak Toba society in Countryside Sipultak Rurajulu District of
Pagaran Sub-Province Tapanuli North. As for used method in this research is
quantitative descriptive research method. used Technique data collecting in this
research is observation, interview and enquette. This research is [done/conducted
by in Countryside Sipultak Rurajulu District of Pagaran Sub-Province Tapanuli
North with population which is berumahtangga is 300 KK. Sampel Research
determined equal to 10% from amount of population namely 30 KK.
From result of data analysis and calculation can be known that r_hitung ( rh) equal
to 0, 683 while r_tabel ( rt) equal to 0, 361 thereby r_h price > r_t that is 0, 683 >
0, 361 so that X correlation coefficient to Y is signifikan. For the examination of
hypothesis used by test t. From result of calculation obtained by t_(hitung )>
t_tabel namely 4, 927 > 2, 048. Pursuant to result of examination hence Ho
refused and Is ha accepted. From result of linear regression analysis yield positive
Y so that there is influence which is signifikan modernize in execution wedding

ceremony of Batak Toba society in Countryside Sipultak Rurajulu

KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur dan Hormat hanya bagi Mu Tuhan Yesus Kristus, dimana
atas Kasih dan Anugerah yang Engkau curahkan kepada Penulis, sehingga saya
mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun penulisan skripsi ini adalah Pengaruh Modernisasi Dalam
Pelaksanaan Pesta Perkawinan Pada Masyarakat Batak Toba Di Desa Sipultak
Rurajulu Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara. Penyusunan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri
Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, arahan
dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan
hati penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada
1.

Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.


2.

Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.

3.

Ibu Dra. Nurmala Berutu, M. Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial, Bapak Drs. Sugiharto, M. Si selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu
sosial Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Drs. Liber Siagian, M. Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial Unersitas Negeri Medan dan juga sebagai dosen pembimbing skripsi
penulis yang telah banyak member bimbingan demi kesempurnaan skripsi ini.

5.

Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dan selaku dosen Pembimbing Akademik penulis.

6.

Bapak Parlaungan G Siahaan SH, M. Hum selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

7.

Bapak Drs. Buha Simamora, SH, MH dan Bapak Drs. Suady Husin, SH, MS
selaku dosen penguji skripsi penulis.

8.

Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama dalam mengikuti
perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

9.


Bapak Janter Nababan, selaku Kepala Desa Sipultak Rurajulu yang sudah
membantu penulis dalam mengadakan penelitian di Desa Sipultak Rurajulu.

10.

Dan teristimewa penulis sampaikan kepada Orangtua tercinta, Ibunda Rusmin
Br Tohang yang telah membesarkan, mendidik, mengajar, membimbing,
memberi dukungan baik yang bersifat moril maupun materiil, doa Ibunda yang
sangat berarti bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, dan juga
kepada Ayahanda M. Nababan yang telah tenang disisi Tuhan Yang Maha
Kuasa.

11.

Kakakku tersayang Gabdens F Nababan yang sudah banyak mendukung
perkuliahan penulis, adik-adikku tersayang Paiber Nababan, Jasahi Nababan, si

Pudan Indon Jeklin Nababan keberadaan mereka yang melengkapi kehidupan
penulis dan semua Keluarga yang memberi dukungan yang bersifat membangun
kepada penulis.

12.

Tak lupa juga kepada Jepsen Karnato S selaku teman teristimewa penulis yang
banyak membantu dalam melakukan penelitian yang selalu setia memberi
dukungan dan motivasi yang baik.

13.

Teman-teman dekat yang ada di Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, terkhusus buat Darmawati Rumapea teman yang paling setia
dalam melewati hari-hari perkuliahan dan semua rekan-rekan mahasiswa
stambuk 2008 yang tidak bisa disebut namanya satu-persatu.

14.

Kepada Bapak Wasinton Nababan selaku Tokoh Adat di Desa Sipultak
Rurajulu selaku narasumber dalam pembuatan skripsi ini, dan juga masyarakat
Desa Sipultak Rurajulu yang sudah menyisihkan sedikit waktu untuk mengisi
angket penelitian demi tercapainya tujuan penelitian yang diinginkan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan


terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Medan, Juli 2012
Penulis

Bornalun Nababan
NIM.308111017

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembaran Angket
2. Lembaran wawancara
3. Nota Tugas
4. Surat Ijin penelitian dari Jurusan
5. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas
6. Surat Tanda Melaksanakan Penelitian dari Tempat Penelitian
7. Surat Keterangan dari Perpustakaan Jurusan
8. Surat Keterangan dari Perpustakaan umum
9. Kartu Bimbingan Skripsi

10. Kartu Peserta Seminar
11. Pernyataan Keaslian Tulisan
12. Daftar Riwayat Hidup

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bagi masyarakat Batak Toba pesta perkawinan menurut adat sebenarnya
adalah suatu hal yang suci, karena itu selalu diusahakan agar dapat berjalan
menurut semestinya, artinya disini menyangkut kehendak untuk menjaga
martabat.
Menurut Koentrajaningrat (2007:102) menyebutkan
Perkawinan pada orang Batak pada umumya, merupakan suatu pranata
yang tidak hanya mengikat seorang laki-laki dengan seorang wanita, tetapi
juga mengikat dalam suatu hubungan yang tertentu, kaum kerabat dari si
laki-laki (paranak dalam bahasa Toba) dengan kaum kerabat si wanita
(parboru dalam bahasa Toba).
Pelaksanaan pesta perkawinan pada masyarakat Batak Toba dianggap
sebagai suatu yang sakral, dimana perkawinan tidak dapat dilaksanakan dengan

suka-suka, melainkan memiliki sebuah patron atau keturunan secara berjenjang
dan membutuhkan waktu. Maka perkawinan yang begitu sakral, penting dan berat
karena mempertemukan dua keluarga. Perkawinan bagi masyarakat Batak Toba
secara filosofi yang mengadakan pesta adalah orang tua kedua mempelai. Calon
kedua mempelai tidak memiliki tanggungjawab dalam pesta perkawinan, akan
tetapi yang bertanggungjawab adalah kedua orang tua calon mempelai terutama
orang tua calon mempelai laki-laki.

Perkawinan menurut hukum adat Batak Toba ada dua bentukyang sering
tampak dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perkawinan dalam bentuk taruhon jual
dan perkawinan dialap jual. Dalam hal ini yang lebih ditekankan adalah
pelaksanaan perkawinan yang dilakukan dalam bentuk taruhon jual. Perkawinan
taruhon jual adalah perkawinan yang mempelai perempuan diantar oleh pihak
kaluarga besar orang tua perempuan ke rumah mempelai laki-laki.
Tahapan-tahapan pelaksanaan pesta perkawinan masyarakat Batak Toba
yang dilaksanakan dalam bentuk taruhon jual yakni dimulai dari marhori-hori
dinding/marhusip, martumpol, marhata sinamot, sibuha-buhai, mangan juhut,
paulak une, dan maningkir tangga.
Namun pada saat sekarang ini sudah terjadi perubahan, banyak hal yang
sudah dirubah melalui kesepakatan bersama. Penyebab dari perubahan ini yaitu

karena adanya modernisasi. Dimana modernisasi adalah proses pergeseran sikap
dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan kondisi
masa kini.
Pada saat sekarang ini begitu banyak ditemui pelaksanaan upacara
perkawinan pada masyarakat Batak Toba tidak lagi sesuai dengan tahapantahapan perkawinan sebagaimana mestinya dilakukan pada jaman sebelumnya.
Adapun tahapan dalam pesta perkawinan yang dapat

dilihat atau dijumpai

sekarang ini dalam masyarakat Batak Toba adalah yang dimulai dengan marhorihori dinding, martumpol, marhata sinamot, pamasu-masuon, mangan juhut.
Perubahan itu bukan hanya terjadi pada tahapan-tahapan upacara
perkawinan pesta Batak Toba, akan tetapi bisa juga terlihat dari pakaian

penganten laki-laki yang menggunakan jas yang merupakan pakaian dari Negara
Barat. Dahulu sebelum ada modernisasi masyarakat hanya menggunakan pakaian
ulos sebagai pakaian adat Batak Toba.
Bentuk perkawinan dalam masyarakat Batak Toba yang dikenal dengan
ditaruhon jual baru terjadi belakangan ini, karena dahulu cara yang demikian jelas
dianggap penghinaan terhadap pihak parboru. Sudah sepantasnyalah pamulihon
boru itu dengan cara dialap jual sehingga nyata benar kedudukan pihak hula-hula.
Namun pada saat sekarang ini dengan mempertimbangkan berbagai hal, maka
pesta dilaksanakan dengan taruhon jual. Karena pesta adat sekarang ini biasanya
tidak lagi diadakan di halaman i, ataupun paranak, tetapi di Sopo Godang ataupun
Wisma Adat, persoalan dialap jual ataupun ditaruhon jual tidak lagi begitu
dipersoalkan.
Modernisasi membawa pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pesta
perkawinan Batak Toba, karena modernisasi merupakan sesuatu yang pasti terjadi
dan sulit untuk dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang
masuk ke seluruh belahan dunia, membawa pengaruh bagi seluruh bangsa di
dunia, termasuk masyarakat

Batak Toba,

dan itu semua diakibatkan

perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Dalam sehari-hari perkataan modernisasi sering diartikan sebagai suatu
perubahan atau pembaharuan yang datangnya dari perkembangan jaman.
Modernisasi mencakup proses yang luas sehingga tidak dapat ditetapkan
batasannya secara mutlak, sebab meliputi berbagai bidang kehidupan yang
mengalami banyak perubahan.

Dalam Setiadi (2007:59) menyatakan bahwa “modernisasi merupakan
salah satu model kehidupan yang ditandai dengan cirri-ciri
1.
2.
3.
4.
5.

Kesiapan menerima pengalaman baru dan keterbukaan terhadap inovasi
baru.
Kebutuhan materi menjadi ajang persaingan kebutuhan manusia.
Modernisasi banyak memberikan kemudahan bagi manusia.
Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta
orientasi kebendaan yang berlebihan.
Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan
menumpuk harta kekayaan.

Dampaknya bagi masyarakat adalah
1.

Kegotong-royongan, kebersamaan, tradisi lama akan goyah, sementara
nilai-nilai baru belum mengkristal.

2.

Kebutuhan material semakin meningkat, sementara kemampuan untuk
mencapainya masih terbatas.
Memang secara umum tahapan-tahapan acara adat yang dipersingkat ini

jika dilihat dari segi waktu sangat menguntungkan karena memberikan
masyarakat kesempatan untuk mengejar kebutuhan yang lain. Namun jika ditinjau
dari segi pendidikan dan pengetahuan, hal tersebut merugikan generasi muda
sekarang karena dengan dipersingkatnya tahap-tahap perkawinan yang disebabkan
modernisasi menyebabkan generasi muda tidak lagi mengetahui bagaimana
seharusnya tahapan-tahapan perkawinan tersebut yang sesuai dengan nilai-nilai
budaya asli Batak Toba.
Berdasarkan latar belakang masalah inilah yang mendorong penulis
malakukan penelitian dengan mengambil judul : Pengaruh Modernisasi Dalam

Pelaksanaan Pesta Perkawinan pada Masyarakat Batak Toba di Desa
Sipultak Rurajulu, Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara.
B. Identifikasi Masalah
Agar suatu penelitian lebih terarah dan jelas tujuannya maka perlu
dijelaskan identifikasi masalah.
Mardalis (2009:38) menyebutkan bahwa” identifikasi diartikan dimana
diharapkan peneliti menentukan dan menetapkan masalah yanmg akan diteliti”.
Dengan demikian berdasarkan judul dan latar belakang maka identifikasi
masalah dalam hal ini adalah
1. Modernisasi terhadap pesta perkawinan Batak Toba.
2. Perkawinan pada masyarakat Batak Toba.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi modernisasi.
4. Pengaruh modernisasi dalam pelaksanaan pesta perkawinan Batak Toba
mengenai tahapan-tahapan pelaksanaan perkawinan adat.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar peneliti membatasi ruang lingkup
penelitiannya secara tegas dan jelas hingga dapat diketahui secara terperinci
masalah yang akan diteliti, dan tidak akan menjadi sedemikian luas dan kabur,
tapi akan menjadi jelas dan spesifik dan akan membantu peneliti mengarahkan
sasaran kerjanya.
Perumusan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar
peneliti terarah dan juga tidak terlalu luas. Dengan demikian, adapun pembatasan

masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh modernisasi dalam Pelaksanaan
Pesta Perkawinan pada Masyarakat Batak Toba.
D. Rumusan Masalah
Untuk dapat memperjelas masalah yang akan diteliti serta memberikan
arah dan pedoman dalam malakukan penelitian maka perlu membuat rumusan
masalah.
Maleong (2005:94) menyebutkan “Perumusan masalah dilakukan dengan
jalan mengumpulkan sejumlah pengetahuan yang memadai dan yang mengarah
pada upaya-upaya untuk memahami atau menjelaskan faktor-faktor yang
berkaitan dengan masalah tersebut”.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Bagaimana Pengaruh Modernisasi dalam Pelaksanaan Pesta Perkawinan Pada
Masyarakat Batak Toba di Desa Sipultak Rurajulu, Kecamatan Pagaran,
Kabupaten Tapanuli Utara.
E. Tujuan Penelitan
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena
setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan tertentu, dengan
berpedoman pada tujuannya akan lebih mudah mencapai sasaran yang diharapkan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh modernisasi dalam upacara perkawinan pada
masyarakat Batak Toba di Desa Sipultak Rurajulu, Kecamatan Pagaran,
Kabupaten Tapanuli Utara.

2. Agar masyarakat Batak Toba dapat mempertahankan pelaksanaan pesta
parkawinan sesuai dengan adat Batak Toba asli sehingga modernisai tidak
merusak citra pernikahan masyarakat Batak Toba.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan lebih bermanfaat apabila tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka diharapkan dapat bermanfaat
untuk:
a. Penulis
Bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan, penelitian ini sangat bermanfaat sekali. Disamping itu juga untuk
menambah wawasan pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian bidang
kebudayaan adat istiadat masyarakat Batak Toba yang dipengaruhi oleh
modernisasi.
b. Perguruan Tinggi
Dalam Perguruan Tinggi bermanfaat sebagai informasi, bahan kajian maupun
dalam manambah literatur dalam kebudayaan adat istiadat masyarakat Batak
Toba yang sudah dipengaruhi oleh modernisasi.
c. Masyarakat
Bagi masyarakat Batak Toba pada khususnya dan masyarakat luas pada
umunya tulisan ini merupakan informasi ilmiah untuk dikaji lebih mendalam
lagi demi kelestarian kebudayaan adat istiadat Batak Toba sehingga dapat
dilestarikan di tengah-tengah jaman yang semakin maju. Disamping itu juga
penelitian ini merupakan sebuah sumbangan pengetahuan bagi masyarakat,

khususnya masyarakat Batak Toba di Desa Sipultak Rurajulu, Kecamatan
Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara dalam memahami masalah pengaruh
modernisasi dalam pesta perkawinan pada masyarakat Batak Toba.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari semua pembahasan penulis dapat menarik kesimpulan dan saransaran sebagai berikut
1.

Adat istiadat sangatlah diperlukan dalam kehidupan semua masyarakat
khususnya masyarakat Batak Toba yang bertempat tinggal di Desa Sipultak
Rurajulu, dengan adanya adat maka hubungan kekeluargaan akan semakin
terjalin, begitu juga dengan hubungan kekerabatan semakin lama akan
semakin luas dan berkembang.

2.

Modernisasi sangat berpengaruh di dalam kehidupan masyarakat di Desa
Sipultak Rurajulu. Khususnya dalam pelaksanaan pesta perkawinan dimana
pelaksanaannya itu tidak lagi sesuai dengan pelaksanaan sebelumnya akan
tetapi sudah disesuaikan dengan keadaan sekarang ini. Pelaksanaan pesta
perkawinan sekarang ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya,
hanya saja sekarang pelaksanaannya itu sudah dipersingkat, yaitu yang
dikenal dengan ulaon sadari (pesta satu hari). Dalam ulaon sadari inilah
langsung dilaksanakan acara paulak une dan maningkir tangga. Dengan
adanya ulaon sadari (pesta satu hari) memiliki dampak positif bagi
masyarakat Desa Sipultak, makanya sekarang ini sudah semua melaksanakan
yang dinamakan ulaon sadari. Dampak positif itu antara lain pelaksanaan
pesta perkawinan sekarang tidak lagi memakan waktu yang lama, sehingga

masyarakat dapat melaksanakan pekerjaan dalam mencukupi kebutuhan
sehari-hari.
3.

Melalui data yang diperoleh maka diketahui bahwa ternyata �ℎ����� lebih

besar dari nilai ������ , hal ini berarti terdapat pengaruh modernisasi dalam

pelaksanaan pesta perkawinan pada masyarakat Batak Toba di Desa Sipultak
Rurajulu Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara, hal ini dibuktikan
berdasarkan perhitungan yang diperoleh bahwa besar ��� = 0, 68. Tergolong

pada kategori yang tinggi. Dari perhitungan regresi linear sederhana Y

diperoleh persamaan linear Y= 16, 49+0, 38 (X) yang menghasilkan Y
positif. Dengan demikian maka jelas terdapat pengaruh modernisasi dalam
pelaksanaan pesta perkawinan pada masyarakat Batak Toba di Desa Sipultak
Rurajulu Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara.
B. Saran
Adapun saran sebagai penulis adalah sebagai berikut.
1.

Adat Batak Toba hendaknya dikembangkan tanpa menghilangkan nilai-nilai
budaya yang sudah ada sejak dahulu.

2.

Adat Batak Toba ini seharusnya lebih diperkenalkan kepada generasi muda
sekarang ini. Sangat diharapkan dengan adanya binaan terhadap generasi
muda sebagai generasi penerus mengenai adat Batak Toba maka ini akan
membantu dalam melestarikan nilai-nilai budaya sehingga tidak akan hilang
dengan adanya perubahan jaman yang kian lama makin berkembang. Karena
sekarang ini generasi muda tidak lagi mengetahui atau mengenal adat istiadat
Batak Toba sebagaimana mestinya.

3.

Dengan masuknya modernisasi pada pelaksanaan pesta perkawinan Batak
Toba di Desa Sipultak tidak merubah atau menghilangkan nilai-nilai budaya
yang ada tetapi memperbaiki nilai-nilai budaya yang dianggap kurang sesuai
dengan keadaan masyarakat sekarang ini. Masyarakat diharapkan mampu
menyaring pengaruh modernisasi yang dianggap bernilai negatif, sehingga
modernisasi itu lebih banyak membawa pengaruh positif, dan pelaksanaan
pesta adat yang ada tetap terjaga dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. 2007. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Djambatan.
Maleong, J. Lexy. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Profesional. Jakarta: Bumi
Aksara.
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Setiadi, M. Elly. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Simamora, Toga Naposo. 16 Maret 2012. Urutan Acara Pernikahan (Adat Batak
Toba).http://id.id.facebook.com/note.php?note.id.
Simandjuntak, Bungaran Antonius. 2006. Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak
Toba. Jakarta: Yayasan Obor.
Sosrodiharjo, Soedjito. 21 Maret 2012. Kebudayaan Batak Toba Dalam
Pernikahan.http://Jeanieserena.blog.ngm.ac.id/2010/10/31/9/.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Pendidikan Kualitatif dan
Kwantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2004. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.