PENGARUH METODE LATIHAN KETERAMPILAN/DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA:Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sukatani Kab. Purwakarta.

(1)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Belajar Dan Pembelajaran ... 12

1. Belajar ... 12

2. Teori Belajat ... 14

3. Pembelajaran ... 19

B. Model Pembelajaran ... 20

C. Kajian Tentang Metode Latihan Keterampilan/Drill ... 22

1. Pengertian Metode Latihan Keterampilan/Drill ... 22

2. Tujuan Metode Latihan Keterampilan/Drill ... 23

3. Karakteristik Metode Latihan Keterampilan/Drill ... 24

4. Kebaikan Metode Latihan Keterampilan/Drill ... 24

5. Kelemahan Metode Latihan Keterampilan/Drill ... 25

6. Pelaksanaan Metode Latihan Keterampilan/Drill ... 25

D. Pembelajaran Akuntansi ... 26

E. Hasil Belajar ... 28

F. Penelitian Terdahulu ... 35

G. Kerangka Pemikiran ... 36


(2)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 40

B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 41

C. Skenario Pembelajaran ... 43

D. Instrumen Penelitian ... 53

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 56

F. Teknik Pengumpulan Data ... 61

G. Teknik Analisa Data ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 67

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 69

C. Deskripsi Data Penelitian ... 71

D. Pembahasan ... 102

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 105

B. Rekomendasi ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 108


(3)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Hal

1.1 Daftar Kolektif Rata-Rata UN SMAN 1 Sukatani ... 3 1.2 Hasil Nilai Rata-Rata Murni UTS dan UAS Kelas XI Semester 2

Pelajaran Ekonomi Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa...

5

3.1 Skenario Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen Dan Kontrol... 47 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar... 54 3.3 Kategori Tingkat Gain... 66 4.1 Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen... 73 4.2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen... 76 4.3 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen... 77 4.4 Rangkuman Hasil Uji Wilcoxon Pretest dan Posttest kelas

Eksperimen... 79 4.5 Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol... 81 4.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Pretest Dan Posttest Kelas


(4)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill

4.7 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol... 86 4.8 Rangkuman Hasil Uji Wilcoxon Pretest Dan Posttest Kelas

Kontrol... 87

4.9 Rangkuman Analisis Gain Ternormalisasi Hasil Belajar Materi

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas Eksperimen... 89 4.10 Rangkuman Analisis Gain Ternormalisasi Hasil Belajar Materi


(5)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

1.1 Diagram Rata-rata Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran

Ekonomi... 4

2.1 Kerangka Berfikir Kristalisasi Hasil Pemikiran... 38

3.1 Desain Penelitian... 41

3.2 Alur Penentuan Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol... 43

4.1 Grafik Perbandingan Rata-Rata Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen... 72

4.2 Grafik Perbandingan Rata-Rata Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol... 80

4.3 Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Posttest Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol... 88


(6)

Hanny Mulyawati, 2012


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting. Pendidikan tidak dapat diperoleh dalam waktu singkat namun memerlukan proses yang cukup panjang melalui suatu pembelajaran sehingga mencapai hasil yang dapat memberikan efek positif terhadap kehidupan dan lingkungan sekitar.

Pendidikan adalah suatu proses upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata pembangunan sumber daya manusia yang berperan dalam pembentukan peserta didik agar menjadi aset bangsa yang diharapkan, supaya menjadi manusia yang produktif.

Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat.

Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Oleh karena itu guru sebaiknya memiliki kemampuan dalam memilih metode dan media pembelajaran yang tepat. Ketidaktepatan dalam penggunaan metode dan media akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam menerima materi yang


(8)

disampaikan sehingga materi kurang dapat dipahami yang akan mengakibatkan siswa menjadi apatis.

Prinsip pengajaran yang baik adalah jika proses belajar mengajar mampu mengeneralisasikan konsep dari bahan abstrak menjadi hal yang jelas dan nyata. Maksudnya, proses belajar mengajar dapat memberikan suatu perubahan yang lebih berarti pada diri anak di masa yang akan datang.

Dalam proses belajar mengajar, keaktifan peserta didik merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh pakar pendidik sehingga proses belajar mengajar yang ditempuh akan benar-benar mendapatkan hasil yang optimal. Pendidik hanyalah merangsang keaktifan dengan jalan menyajikan bahan pelajaran, sedangkan yang mengolah dan mencerna adalah peserta didik itu sendiri sesuai dengan kemauan, kemampuan, bakat dan latar belakang masing-masing.

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama, daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat. ada yang sedang dan ada yang lambat. Terhadap perbedaan daya siswa sebagaimana kenyataan diatas, diperlukan strategi dan metode pengajaran yang tepat.

Ada berbagai macam metode mengajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran, namun setiap metode mengajar tersebut digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.


(9)

Djamarah, Syaiful Bahri (2010:105) menyatakan bahwa, “Suatu Proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya”. Oleh karena inilah suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan atau materi pelajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator maupun tujuan pembelajaran dari materi tersebut.

Mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa SMA/MA yang mengambil jurusan IPS. Ekonomi salah satu mata pelajaran yang ada dalam Ujian Nasional. Oleh karena itu pelajaran ekonomi sebagai salah satu penentu kelulusan siswa dalam Ujian Negara. Di bawah ini disajikan daftar kolektif rata-rata hasil Ujian Nasional SMA Negeri 1 Sukatani jurusan IPS.

Tabel 1.1

Daftar Kolektif Rata-rata Ujian Nasional SMA Negeri 1 Sukatani Kab. Purwakarta

Tahun Pelajaran

Jumlah Siswa

NILAI

Prosentase Kelulusan B.Ind B.Ing Mat Eko Sos Geo

2007/2008 141 7.15 5.95 6.23 7.26 7.64 5.44 97.14% 2008/2009 147 5.59 8.23 6.59 6.92 7.02 6.25 98.63% 2009/2010 110 7.52 7.00 7.25 7.31 5.94 6.30 100% 2010/2011 91 7.76 7.20 7.29 6.39 6.75 6.59 100% Sumber : Data Nilai Arsip SMAN 1 Sukatani


(10)

Adapun untuk pelajaran ekonomi dari tabel 1.1 disajikan dalam diagram berikut ini :

Gambar 1.1

Diagram Rata-rata Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi Dalam gambar 1.1 terlihat adanya ketidak stabilan nilai dari setiap tahunnya. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan penguasaan siswa pada materi ekonomi sehingga mencapai hasil belajar yang maksimal.

Dalam pelajaran ekonomi terdapat materi akuntansi yang mulai diberikan di kelas XI dan dilanjutkan di kelas XII. Ekonomi akuntansi adalah salah satu pelajaran yang sarat dengan pengetahuan yang prosedural, dalam pelajaran ini siswa dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa maupun dagang. Siklus akuntansi tersebut dimulai dengan pencatatan transaksi ke dalam jurnal, pemindahan transaksi dari jurnal ke buku besar, pengikhtisaran dalam bentuk neraca saldo, membuat jurnal penyesuaian, menyusun kertas kerja, membuat laporan keuangan, dan terakhir

5,8 6 6,2 6,4 6,6 6,8 7 7,2 7,4

2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011

Mata Pelajaran Ekonomi


(11)

membuat jurnal penutup dan pembalik. Konsekuensi dari materi seperti ini adalah bila seorang siswa tidak memahami langkah-langkah dasar, maka siswa itu akan kesulitan untuk memahami langkah selanjutnya yang lebih kompleks, kondisi ini tentu berimplikasi kepada kegagalan dalam pembelajaran.

Tujuan pembelajaran ekonomi-akuntansi di atas seyogianya harus dicapai oleh siswa, namun ternyata kondisi di lapangan berdasarkan hasil pengamatan data yang ada menunjukan bahwa banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal. Adapun data tersebut dirangkum dalam tabel 1.2:

Tabel 1.2

Hasil Nilai Rata-Rata Murni UTS dan UAS Kelas XI Semester 2 Pelajaran Ekonomi Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Tahun Ajaran/KKM Kelas/Jumlah Siswa Nilai Rata-Rata UTS Jumlah Siswa yang mencapai KKM Nilai Rata-Rata UAS Jumlah Siswa yang mencapai KKM 2008/2009 KKM 70

XI1/ 41 37,80 5 Orang 55,17 13 Orang XI2/ 38 50,00 11 Orang 56,58 13 Orang XI3/ 39 33,08 3 Orang 52,68 8 Orang 2009/2010

KKM 68

XI1/ 31 43,87 2 Orang 51,77 4 Orang XI2/ 30 47,03 3 Orang 51,70 4 Orang XI3/ 31 51,39 3 Orang 60,13 6 Orang 2010/2011

KKM 69

XI1/ 32 56,67 5 Orang 57,09 6 Orang XI2/ 30 57,67 8 Orang 59,20 8 Orang XI3/ 30 56,63 5 Orang 59,07 7 Orang Sumber : Data nilai SMA Negeri 1 Sukatani

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran ekonomi dalam materi siklus akuntansi masih jauh dari pencapaian KKM serta belum memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar yang memuaskan.

Hal ini menunjukan bahwa siswa kurang menguasai materi yang diajarkan. Karena itu peneliti mencoba melakukan penelitian untuk


(12)

meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode latihan keterampilan/drill dengan menggunakan bahan ajar Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet).

Menurut Joesafira, Delsa (2010), “Metode latihan keterampilan/drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan - latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang - ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih

keterampilannya.”

Metode latihan keterampilan/drill merupakan cara penyajian bahan pelajaran, guru memberikan seperangkat latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara individual dengan menggunakan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS).

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

Keberhasilan belajar siswa merupakan harapan bagi setiap guru, orang tua, pemerintah bahkan masyarakat pada umumnya. Keberhasilan siswa sangat diharapkan mengingat mereka merupakan generasi yang akan menentukan pembangunan bangsa di masa mendatang. Proses pendidikan


(13)

siswa di sekolah pada intinya adalah melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Ada beberapa hal yang menjadi faktor penentu keberhasilan belajar siswa. Menurut Djamarah, Syaiful Bahri (2010;109) “faktor yang dimaksud adalah tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pengajaran, bahan dan alat evaluasi dan suasana evaluasi.”

Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.

Guru akuntansi di SMAN 1 Sukatani, mengungkapkan bahwa akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa, karena kurangnya pengaitan ilmu-ilmu yang lain dapat menyebabkan pelajaran akuntansi itu kering, kurang kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dalam memahami akuntansi dibutuhkan penalaran tinggi. Serta menurutnya, bagi sebagian siswa SMA bukanlah suatu hal yang mudah untuk memahami suatu konsep yang abstrak, khususnya konsep-konsep dalam mata pelajaran akuntansi karena kenyataan di lapangan mengisyaratkan bahwa hasil belajar siswa terkait dengan pengetahuan siswa mengenai materi siklus akuntansi masih rendah.

Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka diperlukan usaha-usaha yang yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMAN 1 Sukatani dalam Pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi. Salah satunya yaitu dengan


(14)

mengembangkan metode yang tepat dalam pembelajaran akuntansi, agar siswa mudah memahami akuntansi dengan benar dan cepat. Metode latihan keterampilan/drill salah satu cara yang tepat guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian ini “Pengaruh metode latihan keterampilan/drill terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sukatani kabupaten Purwakarta”.

B. Perumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti berkenaan dengan rendahnya hasil belajar siswa dalam pengetahuannya tentang materi siklus akuntansi. Adapun pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh metode latihan keterampilan/drill terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran

ekonomi?”. Metode latihan keterampilan/drill yang akan dieksperimenkan disandingkan dengan metode ceramah dan pemberian tugas yang dilakukan dalam kesehariannya.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan antara hasil Pre-test dengan Post-test dengan perlakuan metode latihan keterampilan/drill?


(15)

2. Apakah terdapat perbedaan antara hasil Pre-test dengan Post-test tanpa perlakuan metode latihan keterampilan/drill yaitu dengan metode ceramah dan pemberian tugas?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang mendapat perlakuan metode latihan keterampilan/drill dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan metode latihan keterampilan/drill pada pengukuran akhir (Post-test)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Memperoleh gambaran tentang ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar dilihat dari hasil pengukuran awal (Pretest) dan Pengukuran akhir (Posttest) dengan perlakuan metode latihan keterampilan/drill.

2. Memperoleh gambaran tentang ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar dilihat dari hasil pengukuran awal (Pretest) dan Pengukuran akhir (Posttest) dengan metode ceramah dan pemberian tugas.

3. Memperoleh gambaran tentang ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar dilihat dari hasil pengukuran akhir (Posttest) antara kelas yang pembelajarannya menggunakan metode latihan keterampilan/drill dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas.


(16)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari adanya penelitian ini bersifat teoritis dan praktis. Adapun manfaat-manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi khasanah pada proses pembelajaran ekonomi terutama yang berkaitan dengan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini pembelajaran menggunakan metode latihan keterampilan/drill. Penggunaan metode latihan keterampilan/drill, untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dengan diketahuinya kadar kekuatan pengaruh tersebut, diharapkan dapat menunjukkan seberapa penting variable tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, sebagai sarana dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta menambah pengalaman yang relevan dengan teori sebagai calon guru serta melatih kemampuan penulis dalam menganalisa suatu masalah dan pemecahannya. Serta melatih diri dalam melakukan perencanaan pembelajaran.

b. Bagi guru, sebagai salah satu alternatif penerapan metode latihan keterampilan/drill yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi.


(17)

c. Bagi siswa, dapat membangun pengetahuan, memotivasi untuk giat belajar, memberikan banyak latihan guna meningkatkan hasil belajarnya serta menumbuhkan keterampilan akuntansi.

d. Bagi peneliti lain, sebagai sumber informasi penerapan metode latihan keterampilan/drill pada pembelajaran ekonomi.


(18)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar

Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau tidaknya proses belajar, dimana proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan

oleh John Dewey dengan “Learning By Doing”, dimana belajar

sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung.

Belajar menurut Slameto (2010;2) diartikan sebagai “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Demikian juga menurut Rusman (2010;1) belajar merupakan proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Dimana belajar merupakan suatu proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui pengalaman.

Menurut Winkel, W.S (2009;59), belajar merupakan suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang


(19)

menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap.

Ali, Mohammad (1984;4) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perilaku disini mengandung pengertian luas, hal ini mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya. Setiap perilaku ada yang nampak/dapat diamati (Behavioral Performance) dan ada yang tidak nampak/tidak bisa diamati (Kecenderungan Perilaku/Behavioral Tendency). Setiap pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap tidak dapat diidentifikasi kepada kecendenderungan perilaku saja tetapi hal ini dapat diidentifikasi/diukur dari penampilan (Behavioral Performance). Penampilan ini dapat dilihat dari kemampuan menjelaskan, menyebutkan, atau melakukan sesuatu perbuatan. Maka kita juga dapat mengidentifikasi hasil belajar melalui suatu penampilan.

Begitupula pengertian lain yang dikemukakan oleh Gulo, W (2008;8) belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya dalam berfikir, bersikap dan berbuat.

Dalam Abdillah, Husni menurut James O. Whittaker : belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.


(20)

Dari pengertian belajar menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan ataupun pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu.

2. Teori Belajar

Dalam tautan di bawah ini akan dikemukakan empat jenis teori belajar, yaitu: teori behaviorisme; teori belajar kognitif menurut Piaget; teori pemrosesan informasi dari Gagne, dan teori belajar gestalt.

a. Teori behavioralisme

Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.

Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya :

1) Teori Connectionism

Teori ini dikembangkan oleh Edward Lee Thorndike yang menjelaskan bahwa terdapat kesamaan antara proses belajar dalam diri hewan dan manusia. Kesamaan tersebut yaitu adanya


(21)

hubungan atau koneksi antara kesan yang ditangkap oleh pancaindera atau Stimulus (S) dengan perbuatan atau Response (R).

Thorndike mengajukan tiga hukum dasar tentang perilaku belajar (Gintings, Abdorrakhman 2010;19) :

a) Law of Readiness menjelaskan tentang adanya hubungan antara kesiapan seseorang dalam merespon, menerima atau menolak terhadap stimulus yang diberikan. Maka pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien apabila peserta didik telah memiliki kesiapan belajar.

b) Law of Exercise menjelaskan bahwa hubungan antara perlakuan (S) dan tindakan (R) akan menjadi lebih kuat jika hubungan tersebut dilakukan berulang-ulang, sebaliknya hubungan tersebut akan melemah jika jarang dilakukan. Dalam hal ini menekankan pentingnya latihan atau pengulangan dalam menggunakan materi yang sedang dipelajari untuk memperkuat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut.

c) Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons. Ini dijadikan sebagai penerapan prinsip hadiah atau reward dan sanksi atau hukuman atau punishment dalam pembelajaran. 2) Classical Conditioning

Teori ini dikembangkan oleh Ivan Petrovich Pavlov (1927) yang menjelaskan bahwa proses belajar dalam teori seseorang bahwa suatu respon akan berlangsung sebagai akibat dari terjadinya pengasosiasian ganjaran sebagai kondisi dan rangsangan sebagai stimulus yang mendahului ganjaran tersebut.


(22)

3) Operant Conditioning

Teori ini dikembangkan oleh B.F. Skinner yang menjelaskan terdapat dua macam respon yang berbeda yaitu (Gintings, Abdorrakhman 2010;24):

a) Respondent response atau reflexive response yaitu respon tertentu yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu, dan

b) Operant response atau instrumental response yaitu respon yang timbulnya diikuti oleh munculnya perangsang-perangsang lain.

4) Social Learning

Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura, teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan(Sudrajat, Akhmad : 2008).


(23)

b. Teori belajar kognitif menurut J.Piaget

Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu.

Dalam Gintings, Abdorrakhman (2010;30) menyatakan bahwa teori ini memandang setiap individu memiliki kemampuan untuk mengkontruksi sendiri pengetahuannya dengan jalan berinteraksi secara terus menerus dengan lingkungannya. Pandangan ini berimplikasi menolak bahwa ilmu pengetahuan dapat di transfer.

Bahwa dalam pembelajaran harus disediakan bahan ajar yang secara konkrit terkait dengan kehidupan nyata dan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi secara aktif dengan lingkungannya

c. Teori pemrosesan informasi dari Gagne

Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai


(24)

hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.

Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase (Sudrajat, Akhmad : 2008) yaitu,

1) Motivasi 2) Pemahaman 3) Pemerolehan 4) Penyimpanan 5) ingatan kembali 6) generalisasi 7) perlakuan dan 8) Umpan balik d. Teori belajar gestalt

Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan.

Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran (Sudrajat, Akhmad : 2008) antara lain :

1) Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa. 2) Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan pengembangan alternatif pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari peserta didik


(25)

hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.

3) Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.

4) Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.

5) Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. Judd menekankan pentingnya penangkapan prinsip-prinsip pokok yang luas dalam pembelajaran dan kemudian menyusun ketentuan-ketentuan umum (generalisasi). Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.

3. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan tindak lanjut dari proses belajar. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa. Dimana perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar.


(26)

Hill, Winfred F (2011;2) mengartikan bahwa “Pembelajaran merupakan satu faktor penting yang menentukan siapa diri kita dan apa yang kita kerjakan. Dimana jawabanya akan kita dapat melalui proses dari pembelajaran itu sendiri”.

Dalam psikologi, apa yang kita pelajari tidak harus benar dan adaptif, tidak harus dengan sadar atau sengaja dan tidak harus melibatkan tindakan lahiriah (Hill, Winfred F 2011;1). Namun reaksi yang berlainan seperti mengerjakan sesuatu, berlibur dengan senang, mempercayai sesuatu ataupun tidak menyukai seseorang merupakan suatu hasil pembelajaran.

Begitu pula dengan Rusman (2010;1) mengartikan bahwa “Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya”. Komponen tersebut meliputi ; tujuan, materi, metode dan evaluasi.

Semua komponen tersebut harus diperhatikan oleh guru untuk memilih dan menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena pembelajaran merupakan suatu proses yang meliputi aktivitas dalam bentuk interaksi belajar mengajar guna mencapai suatu tujuan pembelajaran.

B. Model Pembelajaran

Model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Model pembelajaran


(27)

merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan (Rusman, 2010;2).

Menurut Joyce, Bruce.,Marsha Weil dan Emily Calhoun (2009;30) model pembelajaran merupakan gambaran suatu lingkungan pembelajaran yang meliputi perilaku guru saat model tersebut diterapkan.model tersebut memiliki banyak kegunaan yang menjangkau segala bidang pendidikan diantaranya materi, kurikulum hingga tujuan intruksional termasuk program multimedia.

Dalam Rusman (2010;136) ada empat macam model pembelajaran berdasarkan teori yaitu :

a. Model interaksi sosial, model ini didasari oleh teori belajar Gestalt. Model ini menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat.

b. Model pemrosesan informasi, model ini berdasarkan teori belajar kognitif (Piaget). Yang berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya.

c. Model personal, model ini bertitik tolak dari teori humanistik yaitu berorientasi terhadap pengembangan diri individu.

d. Model modifikasi tingkah laku, model ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan cara memanipulasi penguatan.

Model pembelajaran diatas dijadikan pola pilihan para guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dan model pembelajaran memberikan pengaruh besar pada proses pengajaran.


(28)

C. Kajian Tentang Metode Latihan Keterampilan/Drill

1. Pengertian Metode Latihan Keterampilan/Drill

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.(Sudrajat, Akhmad. 2008).

Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas, belajar tidak mungkin akan berlangsung dengan baik. Suatu metode dalam pembelajaran bertujuan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar serta terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien serta banyak mengandung makna, sehingga proses belajar mengajar fokusnya bergeser ke proses pembelajaran.

Seorang siswa harus memiliki keterampilan dalam sesuatu. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar diadakan latihan untuk menguasai keterampilan tersebut. Latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki siswa dapat siswa kuasai sepenuhnya.

Adapun metode latihan keterampilan/drill menurut beberapa pendapat yaitu :

Roestiyah (2008;125) mengemukakan bahwa “metode latihan/drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki keterampilan yang lebih tinggi dari yang telah dipelajari.”


(29)

Demikian juga menurut Setiani, Ani dalam diktat kuliah pengantar perencanaan pengajaran UNPAS (2006;66)

“Teknik latihan/drill merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik untuk memperoleh keterampilan.”

“Model pembelajaran latihan dirancang berdasarkan asumsi bahwa orang dapat belajar melalui observasi dan praktek. Keberhasilannya ditunjukan melalui perilaku yang dapat diamati seperti kemampuan membaca, menerbangkan pesawat, memecahkan permasalahan matematis, mengajar, dll.”(Tim penyusun UPIbahan ajar PLPG 2008;14)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode latihan keterampilan/drill adalah sustu cara menyajikan bahan pelajaran dengan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil.

Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa mempraktekannya sehingga menjadi mahir dan terampil.

2. Tujuan Metode Latihan Keterampilan/Drill

Tujuan metode latihan keterampilan/drill adalah untuk memeperoleh suatu keterampilan dari apa yang telah dipelajari anak dengan cara mempraktekkan pengetahuan-pengetahuan yang telah dipelajarinya itu.


(30)

Adapun tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode latihan menurut Roestiyah (2008;125) adalah :

a. Memiliki keterampilan motoris/gerak (menghafalkan kata-kata, menulis, menggunakan alat/membuat suatu benda, melakukan gerakan dalam olah raga.

b. Mengembangkan kecakapan intelek (berhitung, mengenal benda/bentuk)

c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan dengan hal lain (hubungan sebab akibat, antara tanda huruf dan bunyi, penggunaan lambing/symbol)

3. Karakteristik Metode Latihan Keterampilan/Drill

Menurut Punggul, Isman (2011) karakteristik metode latihan keterampilan/drill adalah :

a. Memerlukan perencanaan yang matang.

b. Memerlukan keahlian dan keterampilan yang lebih dari guru.

c. Dapat memanggil narasumber ahli untuk membantu guru mengajarkan siswa membuat hasil karya..

d. Menentukan jenis latihan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan siswa.

e. Melatih keterampilan secara berulang hingga dikuasai oleh siswa.

f. Bertujuan membentuk kebiasaan dan pola pada siswa. 4. Kebaikan Metode Latihan Keterampilan/Drill

Menurut Punggul, Isman (2011) kelebihan metode latihan keterampilan/drill adalah :

a. Siswa menjadi lebih aktif dalam belajar. b. Meningkatkan motivasi siswa.

c. Menumbuhkan kecakapan motoris seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan peralatan. d. Mengembangkan kecakapan mental, seperti dalam operasi

hitung, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.

e. Membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan (lebih terampil).


(31)

5. Kelemahan Metode Latihan Keterampilan/Drill

Menurut Punggul, Isman (2011) kelemahan metode latihan keterampilan/drill adalah :

a. Menghambat bakat dan inisiatif siswa karena lebih banyak diarahkan hingga kadang-kadang jauh dari pengertian. b. Menyebabkan penyesuaian secara statis/pasif terhadap

lingkungan.

c. Pembelajaran bisa menjadi monoton dan mudah membosankan siswa.

d. Dapat menimbulkan verbalisme (karena banyaknya hafalan).

e. Memerlukan waktu yang relatif lama.

f. Tidak sesuai untuk jumlah siswa yang banyak. 6. Pelaksanaan Metode Latihan Keterampilan/Drill

Adapun prosedur yang harus disusun seorang guru guna mencapai kesuksesan pelaksanaan metode latihan keterampilan/drill Roestiyah (2008;127) yaitu :

a. Latihan digunakan untuk pelajaran yang bersifat tindakan seperti menghafal, berhitung, berlari, dll.

b. Guru harus dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan yang dilakukan dalam pembelajaran.

c. Latihan digunakan sebagai alat diagnosa. Guru harus mampu memberikan latihan mulai dari latihan yang sifatnya sederhana hingga latihan yang sifatnya kompleks. d. Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan

latihan secara tepat kemudian diperhatikan kecepatan agar siswa dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan.

e. Guru memperitungkan waktu latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan tetapi sering dilakukan dalam kesempatan lain.

f. Latihan harus menarik perhatian siswa dan menggembirakan sehingga dapat menjadi motivasi bagi kreatifitas siswa.

g. Guru perlu memperhatikan kondisi individual siswa sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing dapat dikembangkan.


(32)

Sedangkan hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan metode latihan keterampilan/drill menurut Joesafira, Delsa (2010) :

a. Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan

b. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan

c. Lama latihan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa d. Selingilah latihan agar tidak membosankan

e. Perhatikan kesalahan - kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula

D. Pembelajaran Akuntansi

Ilmu ekonomi merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat tidak terbatas dengan alat pemenuhan kebutuhan berupa barang dan jasa yang bersifat langka serta memiliki kegunaan alternatif. (Supardan, Dadang 2009;387)

Ekonomi adalah ilmu yang mengkaji kondisi dan hukum yang mempengaruhi produksi, distribusi, dan konsumsi kemakmuran atau materi untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Dalam pembelajaran ekonomi pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa harus menguasai beberapa hal guna pencapaian kompetensi yang diharapkan. Dalam hal ini siswa harus belajar lebih mendalam menggenai apa itu akuntansi, konsep dasar akuntansi keuangan, serta siklus akuntansi baik untuk perusahaan jasa maupun untuk perusahaan dagang.

Pengetahuan tersebut sangat penting untuk dikuasai oleh siswa untuk mempermudah proses pembelajaran. Dalam hal ini guna mencapai


(33)

kompetensi yang diharapkan, ada beberapa hal yang harus dimiliki siswa, diantaranya :

a. Membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi. b. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar.

c. Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. d. Mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam neraca saldo. e. Membuat jurnal penyesuaian

f. Menyusun kertas kerja.

g. Menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. h. Menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam

kertas kerja.

i. Menyusun neraca berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja. j. Membuat jurnal penutup.

k. Membuat buku besar penutup

l. Menyusun neraca saldo setelah penutupan.

Komponen diatas merupakan proses pencatatan siklus akuntansi pada perusahaan jasa. Komponen tersebut harus dikuasai siswa, agar siswa mmampu mencapai kompetensi yang diharapkan serta agar siswa memiliki keterampilan khusus dalam menyusun laporan keuangan. Komponen tersebut sangat berkaitan satu sama lain, sehingga apabila salah satu tahapan tidak dapat terselesaikan dengan baik maka akan berpengaruh pada tahapan pencatatan lainnya.


(34)

E. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa merupakan kompetensi yang dimiliki siswa setelah ia melakukan proses pembelajaran. Untuk mengetahui ketercapaian kompetensi tersebut maka diperlukan adanya kegiatan penilaian. Hasil belajar selalu dikaitkan dengan nilai perolehan siswa setelah mengikuti evaluasi sebagai tolak ukur penguasaan siswa terhadap isi bahan pengajaran yang telah diberikan.

Seseorang dalam melakukan suatu kegiatan tertentu pasti akan mendapatkan hasil. Demikian pula dengan kegiatan belajar di sekolah tentu akan mendapatkan suatu hasil dari kegiatan belajar yang telah dilakukan yaitu dengan adaya suatu perubahan.

Menurut Sudijono, Anas (2009;31) evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip yaitu :

a. Prinsip keseluruhan

Bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh menyeluruh artinya harus dapat mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku pada diri peserta didik.

b. Prinsip kesinambungan

Bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan baik apabila dilaksanakan secara teratur, terencana dan terjadwal untuk memperoleh informasi yang


(35)

mampu memberikan gambaran mmengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik.

c. Prinsip obyektivitas

Bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan baik apabila dapat terlepas dari factor-faktor yang sifatnya subyektif.

Dalam KBK Kompetensi didefinisikan sebagai perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

Tujuan intruksional terdapat dalam taksonomi Bloom dalam Winkel, W.S (2009;273) yang mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif menurut Bloom dan kawan-kawan meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi.

1) Aspek pengetahuan berkaitan dengan kemampuan mengingat bahan pelajaran yang telah dipelajari, dimana siswa dapat menjawab suatu pertanyaan dengan berdasarkan kepada hapalan saja.

2) Pemahaman siswa memiliki kemampuan dalam memahami arti atau makna dari suatu konsep dengan kata-katanya sendiri.

3) Aplikasi atau penerapan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menerapkan suatu konsep, ide dalam situasi yang baru.


(36)

4) Analisis berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguraikan suatu materi ke dalam bagian atau komponen yang lebih mudah dimengerti.

5) Sintesis yaitu berkaitan dengan kemampuan dalam menyatukan unsur-unsur dalam satu kesatuan yang utuh, ini berkaitan dengan kreatifitas siswa dlam merumuskan pola yang baru dalam merangkai materi pembelajaran.

6) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguji suatu materi dengan kriteria tertentu.

b. Ranah afektif

Ranah ini berkaitan dengan minat dan sikap siswa terhadap suatu mata pelajaran (Tim Penyusun UPI bahan ajar PLPG 2008;53) ,. Menurut Bloom dan kawan kawan dalam Winkel, W.S (2009;274), ranah ini meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup.

c. Ranah psikomotor

Ranah ini berkaitan dengan gerakan atau apresiasi yang dilakukan siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran. Menurut klasifikasi Simpson dalam Winkel, W.S (2009;274), ranah ini meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan serta kreativitas.


(37)

Ketiga ranah diatas berperan penting guna pencapaian kompetensi siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Menurut Sudijono, Anas (2009;62) Penilaian hasil belajar di sekolah dikenal adanya dua macam teknik, yaitu dilakukan melalui teknik tes dan teknik non tes. Adapun macam-macam teknik tersebut adalah sebagai berikut :

a. Teknik tes merupakan penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan/kemajuan peserta didik. Tes ini dapat dibedakan menjadi enam golongan yaitu : tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostic, tes formatif dan tes sumatif dalam Sudijono, Anas (2009;68)

b. Teknik nontes adalah penilaian yang dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dengan melakukan pengamatan secara sistematis (observasi), melakukan wawancara, menyebar angket, memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen dalam Sudijono, Anas (2009;76)

Belajar merupakan proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Jadi berhasil tidaknya seseorang dalam proses belajar tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Menurut Slameto (2010 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.


(38)

Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor ekstern itu antara lain :

a. Latar belakang pendidikan orang tua

Latar belakang pendidikan orang tua paling mempengaruhi prestasi belajar. Semakin tinggi pendidikan orang tua, maka anak dituntut harus lebih berprestasi dengan berbagai cara dalam pengembangan prestasi belajar anak.

b. Status ekonomi sosial orang tua

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu. Akibatnya, belajar anak juga terganggu.

c. Ketersediaan sarana dan prasarana di rumah dan sekolah

Sarana dan prasarana mempunyai arti penting dalam pendidikan dan sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah harus mempunyai ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, halaman sekolah dan ruang kepala sekolah. Sedangkan di rumah diperlukan tempat belajar dan bermain, agar anak dapat berkeasi sesuai apa yang diinginkan. Semua tujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik


(39)

d. Media yang di pakai guru

Media digunakan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya media yang digunakan dalam pendidikan yang dirancang. Bervariasi potensi yang tersedia melahirkan media yang baik dalam pendidikan yang berlainan untuk setiap sekolah. e. Kompetensi guru

Kompetensi guru adalah cara guru dalam pembelajaran yang dilakukannya terhadap siswa dengan metode atau program tertentu Metode atau program disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Bervariasi potensi yang tersedia melahirkan metode pendidikan yang berlainan untuk setiap sekolah.

Faktor Intern adalah faktor yang mempengaruhi pretasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor intern itu antara lain :

a. Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Siswa yang kesehatannya baik akan lebih mudah dalam belajar dibandingkan dengan siswa yang kondisi kesehatannya kurang baik, sehingga hasil belajarnya juga akan lebih baik.

b. Kecerdasan / intelegensia

Kecerdasan/intelegensia besar pengaruhnya dalam menentukan seseorang dalam mencapai keberhasilan. Seseorang yang memiliki intelegensi yang


(40)

tinggi akan lebih cepat dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dibandingkan dengan orang yang memiliki intelegensi rendah. Dengan demikian intelegensi memegang peranan dalam keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Demikian pula dalam prestasi belajar. Siswa yang memiliki intelegensia tinggi, prestasi belajarnya juga akan tinggi, sementara siswa yang memiliki intelegensia rendah maka prestasi yang diperoleh juga akan rendah.

c. Cara belajar

Cara belajar seseorang mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.

d. Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Siswa yang belajar sesuai dengan bakatnya akan lebih berhasil dibandingkan dengan orang yang belajar di luar bakatnya.

e. Minat

Seorang siswa yang belajar dengan minat yang tinggi maka hasil yang akan dicapai lebih baik dibandingkan dengan siswa yang kurang berminat dalam belajar.


(41)

f. Motivasi

Motivasi sebagai faktor intern berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Dengan adanya motivasi maka siswa akan memiliki prestasi yang baik, begitu pula sebaliknya.

F. Penelitian Terdahulu

Berikut ini disampaikan beberapa hasil penelitian yang terdahulu mengenai metode latihan keterampilan/drill. Namun semua sumber penelitian tedahulu yang didapatkan belum memberikan kontribusi terhadap penelitian ini dikarenakan semua penelitian terdahulu berkaitan dengan pembelajaran olahraga yang menggunakan metode latihan/drill yaitu untuk perlakuan latihan fisik bukan untuk perlakuan dari materi pembelajaran yang diberikan. 1. Wulan Wahyu Widyaningsih. 2009. Perbedaan Metode Latihan Drill

antara Drill Bebas dan Drill Terfokus Terhadap Ketepatan Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis Pada Atlet Pemula PB Pendowo Semarang Tahun 2008. Menurutnya bahwa kelompok yang dilatih dengan drill terfokus mencapai 69,00 dan lebih baik dibandingkan kelompok yang dilatih dengan drill bebas yang hanya mencapai 61,00. 2. H.Mamad Widya 2007 “Metode latihan kondisi fisik dalam

pengembangan komponen dasar kebugaran jasmani siswa tunanetra (Penerapan metode latihan fisik intensitas rendah melalui latihan pada treadmill dan ergocycle dalam pengembangan unsure daya tahan


(42)

latihan intensitas rendah dengan menggunakan media treadmill dan ergocycle dapat meningkatkan daya tahan aerobic siswa tunanetra di SLBN A.

3. Widyawati, Reny. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-3 SMPN 1 Tanjunganom, Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mengenai keterlaksanaan pelaksanaan model pembelajaran Latihan Inkuiri dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa secara keseluruhan.

Dari hasil penelitian-penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode latihan/drill apabila diterapkan dalam suatu pembelajaran dapat menghasilkan suatu keterampilan yang diinginkan.

G. Kerangka Pemikiran

Tujuan utama pembelajaran adalah memberikan suatu perubahan positif yang lebih berarti pada diri anak guna melakukan hal yang baik untuk kehidupannya di masa yang akan datang.

Proses Pembelajaran mengandung dua unsur penting yaitu proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.


(43)

Pelajaran ekonomi merupakan bagian dari pembelajaran IPS di sekolah menengah. Dalam pembelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa ,siswa diharapkan memiliki suatu pengetahuan serta keterampilan khususnya dalam bidang akuntansi dengan tujuan siswa mampu mengaplikasikan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Metode latihan keterampilan/drill merupakan metode yang mengarahkan siswa pada banyaknya latihan-latihan yang diberikan sehingga siswa memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu dan siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih dari apa yang dipelajarinya.

Pembelajaran ekonomi dalam materi siklus akuntansi menuntut siswa memiliki keterampilan dalam mencatat transaksi, menghitung, melakukan mengidentifikasi, membuat laporan, melakukan pengukuran atas hasil pelaporan hingga mengambil kesimpulan atas laporan yang dibuat. Sehingga perlu adanya latihan yang mampu mendatangkan keterampilan tersebut.

Alur pemikiran penelitian ini berawal dari kajian tentang rendahnya hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI IPS SMAN 1 Sukatani Kabupaten Purwakarta. Yang diakibatkan dari rendahnya ketuntasan belajar ekonomi materi siklus akuntansi, rendahnya minat belajar dan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi sehingga diperlukan adanya suatu inovasi pembelajaran. Dalam hal ini peneliti akan mencoba untuk menerapkan suatu metode pembelajaran yang baru yaitu metode latihan keterampilan/drill mata pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa di kelas XI IPS SMAN 1 Sukatani.


(44)

Diharapkan dari implementasi pembelajaran dengan metode latihan keterampilan pada pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa dapat melatih dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi.

Berikut disampaikan kerangka berfikir dalam penelitian ini :

FEEDBACK

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Kristalisasi Hasil Pemikiran

Mencermati hal-hal di atas, tercermin bahwa metode latihan keterampilan/drill membuka peluang siswa untuk melatih dirinya agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam materi siklus akuntansi. Dengan tujuan agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya baik untuk dirinya ataupun orang disekitarnya.

INPUT

•Rendahnya hasil belajar

siswa

•Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran ekonomi

•Kurang bervariasinya metode pembelajaran •Sumber dan media

pembelajaran yang kurang memadai.

PROSES

•Pelaksanaan metode latihan

keterampilan/drill pada mata pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa.

OUTPUT

•peningkatan hasil belajar dalam hal pengetahuan dan keterampilan siswa pada materi siklus akuntansi


(45)

H. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan antara hasil Pre-test dan Post-test pada pembelajaran dengan perlakuan metode latihan keterampilan/drill

2. Tidak terdapat perbedaan antara hasil Pre-test dengan Post-test pada pembelajaran tanpa perlakuan metode latihan keterampilan/drill.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang mendapat perlakuan metode latihan keterampilan/drill sebagai kelompok eksperimen dengan kelas yang tidak mendapat perlakuan metode latihan keterampilan/drill sebagai kelompok kontrol pada pengukuran akhir (Post-test).


(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode latihan keterampilan/drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal, maka dipilihlah salah satu metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipilih oleh peneliti dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada saat penelitian.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sukardi (2009;179) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif jika penelitian ini dilakukan dengan baik.

Metode penelitian eksperimen menurut Sugiyono (2010;107) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

A. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kuantitatif dengan Desain Eksperimen tipe Quasi Eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan analisa data hasil penelitian melalui perhitungan statistik. Dan desain eksperimental semu (Quasi Eksperimental) menurut Emzir (2010;102)


(47)

adalah Desain penelitian yang agak lebih baik bila dibandingkan dengan Pra Eksperimental karena melakukan suatu cara untuk membandingkan kelompok. Quasi eksperimental design dalam bentuk nonequivalent control group design dimana kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

Adapun desain penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut : Group Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O3

Kontrol O2 O4

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :

Eksperimen : kelas eksperimen XI IS 3

O1 : Pretest yaitu test sebelum adanya perlakuan metode latihan keterampilan/drill pada kelas eksperimen X : Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode

latihan keterampilan/drill pada kelas eksperimen O3 : Posttest yaitu test akhir setelah diadakan perlakuan

pembelajaran dengan metode latihan keterampilan/drill pada kelas eksperimen

Kontrol : kelas kontrol XI IS 1

O2 : Pretest yaitu test sebelum adanya perlakuan metode ceramah dan pemberian tugas pada kelas kontrol : pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan

metode ceramah dan pemberian tugas.

O4 : Posttest yaitu test setelah adanya perlakuan metode ceramah dan pemberian tugas pada kelas kontrol.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri 1 Sukatani Kabupaten Purwakarta Jalan Jatijajar no 20. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 86 Orang.


(48)

Sampel diperoleh dari siswa kelas XI IPS tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 58 orang yang terbagi kedalam 2 kelas yaitu dari kelas XI IPS 1 sebanyak 29 orang dan kelas XI IPS 3 sebanyak 29 orang. Pemilihan kedua kelas ini melalui perhitungan nilai rata-rata UTS semester ganjil mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah yang sama/mendekati. Hal ini menunjukan bahwa kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang relatif seimbang. Keseimbangan ini diperlukan agar di dalam penelitian tidak terjadi diskriminasi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pada kelas eksperimen nantinya akan diberikan perlakuan khusus yakni dengan penerapan metode latihan keterampilan/drill pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Dan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan khusus artinya pembelajaran menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas seperti yang selama ini dilakukan.

Dari data yang diperoleh, bahwa dua kelas yang nilai rata-rata kelasnya mendekati adalah kelas XI IS 1 dan XI IS 3. Dua kelas inilah yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Selanjutnya dari dua kelas ini harus dipilih kelas eksperimen dan kelas kontrolnya. Untuk menentukan kelas tersebut dilakukan pengundian. Hasil pengundian menunjukan bahwa yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas XI IS 3 dan kelas XI IS 1 sebagai kelas kontrol.


(49)

Berikut ini adalah alur penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Gambar 3.2 Alur Penentuan Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

C. Skenario Pembelajaran

Adapun skenario pembelajaran pada pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Menurut Thoifuri (2007;68) metode latihan adalah metode yang menekankan pada siswa untu melaksanakan latihan agar memiliki keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

Dalam hal ini keterampilan yang menjadi tujuan pembelajaran adalah keterampilan dalam pembelajaran akuntansi. Dalam metode ini guru hendaknya selalu memantau apa yang dikerjakan peserta didiknya secara langsung. Karena jika tidak siswa akan membuat kesalahan yang sulit untuk diperbaiki. Guru menjadi pedoman bagi siswa yang belum menjalankan latihannya sehingga guru menjadi media tiruan anak didik. Terpilih kelas XI IS 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IS 1 sebagai

kelas kontrol

Mengundi dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol Terpilih dua kelas

Mencari dua kelas dengan nilai rata-rata sama/mendekati Nilai rata-rata UTS mata pelajaran ekonomi


(50)

Metode latihan keterampilan/drill diterapkan untuk meningkatkan keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah siswa pelajari.

2. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat menjelaskan fungsi jurnal.

b. Siswa dapat mengetahui fungsi dari pembuatan jurnal c. Siswa dapat mengetahui dan memahami bentuk jurnal d. Siswa dapat memahami tahapan pencatatan jurnal

e. Siswa dapat melakukan Posting dari jurnal ke buku besar

f. Siswa dapat menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar

g. Siswa dapat mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam neraca saldo

h. Siswa dapat membuat jurnal penyesuaian i. Siswa dapat menyusun kertas kerja

j. Siswa dapat menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.

k. Siswa dapat menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.

l. Siswa dapat menyusun neraca berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.

m. Siswa dapat menyusun laporan arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.


(51)

o. Siswa dapat membuat buku besar penutupan

p. Siswa dapat menyusun neraca saldo setelah penutupan.

3. Standar Kompetensi

Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

4. Kompetensi Dasar

a. Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum b. Melakukan Posting dari jurnal ke buku besar

c. Membuat Ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa d. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

5. Indikator

a. Menjelaskan definisi jurnal, fungsi jurnal serta bentuk jurnal b. Membuat jurnal dari berbagai transaksi

c. Melakukan Posting dari jurnal ke buku besar

d. Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. e. Mengoreksi apabila terjadi kesalahan dalam neraca saldo f. Membuat jurnal penyesuaian

g. Menyusun Kertas Kerja

h. Menyusun laporan laba-rugi berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.

i. Menyusun laporan perubahan modal berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.


(52)

k. Menyusun laporan arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja.

l. Membuat jurnal penutup m. Menyusun buku besar penutup.

n. Menyusun neraca saldo setelah penutupan.

6. Materi Pokok

a. Jurnal b. Buku Besar

c. Ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa d. Laporan keuangan

e. Penutupan

7. Uraian Materi

a. Pengertian dan fungsi jurnal b. Bentuk jurnal

c. Tahapan pencatatan jurnal

d. Pengertian buku besar dan posting e. Mengenal bentuk buku besar

f. Langkah-langkah dalam melakukan posting g. Neraca Saldo

h. Jurnal Penyesuaian i. Kertas Kerja

j. Laporan Keuangan : laporan laba/rugi, laporan perubahan modal dan neraca


(53)

k. Penutupan : jurnal penutup, buku besar penutup dan neraca setelah penutupan

8. Pengalaman Belajar (Treatment)

Adapun langkah-langkah kegiatan penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skenario Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen Dan Kontrol Kegiatan

Pengalaman Belajar

Kelas Eksperimen dengan metode latihan keterampilan/Drill

Kelas Kontrol dengan metode ceramah dan tugas Prosedur

Penelitian Awal

Peneliti melaksanakan kegiatan prapenelitian, dengan memberikan penjelasan kepada guru Ekonomi di SMA Negeri 1 Sukatani mengenai tahapan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan untuk kelas eksperimen yaitu dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan metode latihan keterampilan/drill. dan kegiatan pembelajaran untuk kelas control yaitu dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan metode yang biasa digunakan dalam kesehariannya yaitu metode ceramah dan tugas. Selanjutnya memilih dan menentukan kelas yang mana yang dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Melakukan persiapan penelitian dengan menyusun materi pembelajaran, RPP, instrumen penelitian, melakukan uji coba instrumen serta menganalisis data uji coba instrumen Memberikan pre-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan, pre-test diberikan setiap akan memulai sub materi dalam pembelajaran, dalam penelitian ini pre-test diberikan sebanyak 9 kali.


(54)

Lanjutan Tabel 3.1 Kegiatan

Inti

a. Guru menjelaskan sedikit materi dalam setiap sub materi siklus akuntansi perusahaan jasa lalu memberikan contoh

b. Siswa diberikan latihan soal

c. Siswa diberikan kesempatan dalam mengemukakan

tanggapan atas jawaban soal yang diberikan d. Siswa diberikan latihan

kembali mengenai materi siklus akuntansi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi.

e. Siswa dipanggil satu per satu secara bergiliran untuk menjawab tiap soal yang telah diberikan, dan

menuliskan jawabannya pada media yang

tersedia di muka kelas. f. Guru dan siswa

membahas soal latihan yang telah diberikan secara bersama-sama g. Guru membantu siswa

apabila ada yang mengalami kesulitan dalam belajarnya. h. Melaksanakan Posttest

dalam setiap akhir sub materi

a. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari

b. Siswa membuat kelompok belajar lalu diberikan tugas c. Siswa menuliskan

tentang hal-hal yang belum diketahui d. Guru menjelaskan

tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa.

e. Apabila tugas yang berikan tidak selesai dikerjakan maka tugas tersebut dibebankan sebagai pekerjaan rumah

f. Melaksanakan Posttest dalam setiap akhir sub materi


(55)

Lanjutan Tabel 3.1 Kegiatan

Akhir

a. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah diberikan.

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan sama-sama

menyimpulkan materi yang di bahas.

c. Penilaian hasil belajar : hasil kerja tiap individu, hasil pengamatan di kelas.

d. Siswa mengerjakan tugas soal-soal evaluasi yang tersedia dalam LKS

a. Guru menyimpulkan pembelajaran

b. Penilaian : Hasil kerja individu dan kelompok (kognitif), Lembar pengamatan di kelas

Prosedur Penelitian

Akhir

Memberikan Posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan, pre-test diberikan setiap akhir sub materi dalam pembelajaran, dalam penelitian ini Posttest diberikan sebanyak 9 kali. Pada akhir pembelajaran kuesioner diberikan pada siswa kelas eksperimen untuk mendapatkan gambaran

tanggapan siswa tentang pelaksanaan pembelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa dengan metode latihan keterampilan/drill.

Adapun tahapan kegiatan dalam mengaplikasikan metode latihan keterampilan/drill dijelaskan sebagai berikut :

a. Tahap persiapan :

Tahap persiapan dalam metode latihan keterampilan yaitu guru memberikan gambaran antara materi yang akan di pelajari dengan pengetahuan yang sudah di miliki oleh siswa. Guru juga menyampaikan tujuan-tujuan yang hendak di capai dari


(56)

pembelajaran ini. Serta guru memberikan motivasi agar siswa memahami kaitan materi yang dipelajari.

b. Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah pelaksanaan metode latihan keterampilan dalam pembelajaran ekonomi dengan materi siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sebagai berikut:

1) Langkah pertama adalah sebelum latihan dilaksanakan, siswa harus diberi penjelasan mengenai arti atau manfaat dan tujuan dari latihan tersebut. Pada awalnya siswa diberikan penjelasan tentang materi siklus akuntansi perusahaan jasa dari mulai teori akuntansi, prinsip pencatatan akuntansi, pencatatan transaksi di jurnal, pemindahan transaksi dari jurnal ke buku besar, pengikhtisaran dalam bentuk neraca saldo, membuat jurnal penyesuaian, menyusun worksheet atau kertas kerja, membuat laporan keuangan, membuat jurnal penutup, buku besar penutup dan terakhir membuat neraca saldo penutup.

2) Setelah siswa memahami konsep materi siklus akuntansi perusahaan jasa, siswa diberikan soal-soal latihan untuk di kerjakan.

3) Latihan hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari yang sederhana kemudian ke taraf yang lebih kompleks atau sulit. 4) Soal-soal latihan yang diberikan kepada siswa hendaknya soal


(57)

yang mudah sudah menguasai, maka tingkat kesulitan soal harus di tambah. Jadi soal tersebut sudah di buat sedemikian kompleks sehingga siswa benar-benar bisa meningkatkan kemampuannya. 5) Prinsip-prinsip dasar pengerjaan latihan hendaknya telah

diberikan kepada anak. Supaya siswa tidak mengalami kesulitan-kesulitan, maka guru harus memberikan prinsip-prinsip dasar pengerjaan latihan tersebut seperti guru memberikan prinsip bahwa kelompok harta dan beban bertambah di tulis di kolom debit dan jika berkurang ditulis di kolom kredit sedangkan jika yang bertambah kelompok akun kewajiban, pendapatan dan modal maka di tulis di kolom kredit dan jika berkurang di tulis di kolom debit.

6) Selama latihan berlangsung, perhatikanlah bagian-bagian mana yang sebagian besar anak-anak dirasakan sulit. Ketika siswa mengerjakan latihan-latihan soal, guru hendaknya memantau secara langsung hasil pekerjaan siswa. Guru bisa mengecek hasil pekerjaan tiap siswa, sehingga guru bisa mengetahui di bagian mana saja siswa mengalami kesulitan. Latihlah bagian-bagian yang dipandang sulit itu lebih intensif.

7) Setelah guru mengetahui di mana letak kesulitan siswa, guru harus memberikan penjelasan kembali tentang materi yang dianggap sulit oleh siswa tersebut serta menambah kuantitas


(58)

latihan soal-soal sehingga siswa bisa lebih memahami materi tersebut.

8) Perbedaan individual anak perlu diperhatikan. Pada dasarnya karakteristik siswa berbeda-beda, sehingga guru harus bisa professional dalam menangani perkembangan siswa ini. Dalam metode pembelajaran latihan keterampilan ini, guru harus bisa membedakan mana siswa yang cepat menyerap materi siklus akuntansi perusahaan jasa dan mana siswa yang kurang memahaminya. Sehingga guru harus melakukan perlakuan yang berbeda pula. Guru bisa memberikan penjelasan berulang-ulang dan juga lebih mengintensifkan siswa yang agak lambat ini untuk sesering mungkin melakukan latihan-latihan soal.

9) Jika suatu latihan telah dikuasai anak-anak, taraf berikutnya adalah aplikasi Setelah siswa mampu mengerjakan latihan soal-soal yang telah diberikan oleh guru.

10) Dan taraf selanjutnya siswa mampu mengaplikasikannya dalam ujian-ujian baik itu ujian mid semester, ujian akhir semester maupun ujian akhir. Jika siswa sudah memahami prinsip-prinsip dasar pengerjaan, maka siswa tidak akan mengalami kesulitan-kesulitan lagi dalam mengerjakan soal walaupun soal-soalnya sudah mengalami modifikasi.


(59)

c. Tahap Evaluasi/Dimensi penilaian

Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Evaluasi ini sebaiknya dilakukan setiap akhir pertemuan, dengan cara siswa harus mengumpulkan hasil latihan-latihan soal yang telah dikerjakan siswa sehingga guru dapat mengecek pada bagian mana saja siswa mengalami kesulitan dan guru bisa membahasnya kembali pada pertemuan minggu berikutnya. Selain itu dengan memberikan tugas untuk siswa juga dapat dikatakan evaluasi, jadi setiap satu pokok bahasan selesai, guru memberikan tugas untuk siswanya, supaya siswa-siswa dapat lebih memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data penelitian yang berupa nilai hasil belajar peserta didik. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Intrumen Untuk Tes Hasil Belajar

Intrumen tes hasil belajar ini berupa tes dalam bentuk uraian. Bentuk soal uraian disini yang akan diujikan adalah soal uraian bentuk terbatas dimana jawaban yang dikehendaki adalah jawaban yang sifatnya sudah lebih terarah (dibatasi). Instrumen ini nantinya akan digunakan untuk pretest dan posttest baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.


(60)

Adapun kisi-kisi instrumen Pretest dan Posttest materi siklus akuntansi perusahaan Jasa sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar

Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Indikator Penilaian

Nomor Item Jumlah Item Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa /Mencatat transaksi

ke dalam jurnal umum

Jurnal  Menjelaskan definisi jurnal, fungsi jurnal

 Membuat jurnal dari berbagai transaksi 1a,1b 2 6 14 Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa/Melakukan Posting dari jurnal

ke buku besar

Buku Besar  Menjelaskan definisi buku besar  Melakukan Posting dari jurnal ke

buku besar 1 2 1 11 Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa/Membuat Ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa

Neraca Saldo  Menjelaskan definisi neraca saldo  Menyusun neraca saldo

berdasarkan saldo dalam buku besar.

1 2

1 10

Jurnal Penyesuaian  Menjelaskan definisi jurnal penyesuaian

 Menyebutkan klasifikasi ayat jurnal penyesuaian

 Membuat jurnal penyesuaian

1 2 3 1 8 4 Kertas Kerja  Menjelaskan definisi kertas kerja

 Menyebutkan kolom kertas kerja  Menyusun kertas kerja

1 2 3 1 5 15 Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa/Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

Laporan Keuangan :

a. Laporan laba/rugi, b. Laporan

perubahan modal c. Neraca

 Menjelaskan definisi laporan keuangan

 Membuat laporan laba/rugi  Membuat laporan perubahan modal  Membuat neraca

1 2a 2b 2c 1 8 5 13 Penutupan

a. Jurnal penutup  Menjelaskan definisi jurnal penutup

 Menyebutkan proses penutupan rekening

 Membuat jurnal penutup

1 2 3 1 4 4


(1)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill Terhadap Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

D. Pembahasan

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi merupakan tujuan utama dari penelitian ini. Adapun upaya yang dilakukan yaitu dengan cara menerapkan metode latihan keterampilan/drill. Metode latihan keterampilan/drill merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan oleh guru dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang lebih dari apa yang telah siswa pelajari. Adapun cara yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode latihan yaitu dengan memberikan latihan-latihan soal kepada siswa mengenai materi siklus akuntansi perusahaan jasa dimulai dengan latihan membuat jurnal, memposting ke buku besar, membuat neraca saldo, membuat jurnal penyesuaian, membuat kertas kerja, membuat laporan keuangan, membuat jurnal penutup, membuat buku besar penutup serta membuat neraca saldo setelah penutupan. Dari berbagai macam transaksi dan tingkat kesukaran soal yang berbeda.

Pada hipotesis ketiga dilakukan analisis terhadap nilai hasil Posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang di analisis melalui analisis

Gain Ternormalisasi sehingga dapat diketahui dari kedua data NGain dapat

diambil kesimpulan dari rata-ratanya yaitu untuk kelas eksperimen Total

NGain adalah 7,88. Jadi rata-rata NGain adalah 7,88/9 = 0,88 dan termasuk

ke dalam kategori Tinggi. Dan untuk kelas kontrol jumlah NGain adalah6,10. Jadi rata-rata NGain adalah 6,10/9 = 0,68 dan termasuk kedalam kategori Sedang. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa pada kelas eksperimen dengan metode latihan


(2)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill Terhadap Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

keterampilan/drill menunjukan peningkatan hasil belajar dalam kategori Tinggi, dibandingkan pada kelas kontrol dengan metode ceramah dan pemberian tugas dalam kategori peningkatan belajar Sedang.

Setelah penelitian dilakukan ternyata ada beberapa hal yang menarik dalam bentuk temuan.

1. Pada keseharian pembelajaran, guru tidak pernah melakukan Pretest dan

Posttest sehingga hasil dari Pretest dan Posttest dijadikan sebagai nilai

tambahan bagi siswa, sehingga guru dapat mengetahui kemampuan/pengetahuan belajar siswa sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran.

2. Hasil belajar berupa akumulasi nilai Postest antara kelas eksperimen yang menggunakan metode latihan keterampilan/drill memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas.

3. Semangat belajar peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan metode latihan keterampilan/drill lebih kelihatan hal ini ditunjukan dengan antusias dan kreatifitas siswa pada saat menerima latihan serta menjawab latihan yang diberikan dibandingkan pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas.

4. Kemampuan dalam memahami dan mengaplikasikan materi siklus akuntansi perusahaan jasa memiliki perubahan nilai Posttest yang semakin baik dan meningkat dari semua siswa. Sedangkan pada kelas


(3)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill Terhadap Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kontrol masih banyak siswa yang belum menunjukan peningkatan hasil belajar secara maksimal.

Namun untuk mencapai hasil belajar yang optimal selama penelitian, terdapat beberapa keterbatasan yang sulit dihindari diantaranya :

Dalam penelitian ditemukan beberapa keterbatasan yang sulit untuk dihindari: 1. Penyusunan alokasi waktu dalam latihan, karena keterbatasan waktu sangat mempengaruhi pelaksanaan latihan dikarenakan siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.

2. Susahnya membangun motivasi belajar siswa

3. Karakter siswa yang belum terbiasa dengan kuantitas latihan yang diberikan, sehingga pencapaian penyelesaian latihan masih terdapat ketidakseragaman.

4. Apabila ada yang tidak bisa mengikuti pretest dan posttest tepat pada waktunya peneliti dan guru mencari dan memberikan waktu khusus 5. Keterbatasan sarana pembelajaran menyulitkan guru dalam menjelaskan


(4)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill Terhadap Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan oleh peneliti serta hasil pembahasan yang didapat, secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode latihan keterampilan/drill pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Sukatani Kabupaten Purwakarta. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin banyak kuantitas latihan dalam pembelajaran diberikan maka semakin tinggi pengetahuan siswa terkait materi pembelajaran tersebut.

Secara khusus, kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Hasil uji hipotesis pertama membuktikan terdapat perbedaan nilai Pretest dan nilai Posttest pada kelas kelas eksperimen dengan menggunakan metode latihan keterampilan/drill pada pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan nilai antara sebelum mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan metode latihan keterampilan/drill dan setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan metode latihan keterampilan/drill.

2. Hasil uji hipotesis kedua menunjukan adanya perbedaan nilai Pretest dan nilai Posttest pada kelas kelas kontrol dengan menggunakan metode


(5)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill Terhadap Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

ceramah dan pemberian tugas pada pelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan nilai antara sebelum mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan metode ceramah, pemberian tugas dan setelah perlakuan pembelajaran dengan metode ceramah dan pemberian tugas.

3. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara hasil Posttest kelas eksperimen yang menggunakan metode latihan keterampilan/drill dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Dari hasil gain ternormalisasi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa pada kelas eksperimen dengan metode latihan keterampilan/drill menunjukan peningkatan hasil belajar dalam kategori Tinggi, dibandingkan pada kelas kontrol dengan metode ceramah dan pemberian tugas dalam kategori peningkatan hasil belajar Sedang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi yang diberikan yaitu pembelajaran ekonomi materi siklus akuntansi dengan metode latihan keterampilan/drill memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pembelajaran ekonomi materi siklus akuntansi perusahaan jasa dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(6)

Hanny Mulyawati, 2012

Pengaruh Metode Latihan Keterampilan/Drill Terhadap Hasil Belajar Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode latihan keterampilan/drill, hendaknya guru di sekolah ini memperhatikan hal-hal berikut :

1. Menyusun alokasi waktu untuk pelaksanaan latihan-latihan secara matang.

2. Hendaknya dalam setiap pembelajaran, memberikan pretest untuk mengetahui kemampuan/pengetahuan belajar siswa terhadap materi yang akan dipelajari serta memberikan posttest untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

3. Peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada materi akuntansi dengan capaian hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik.


Dokumen yang terkait

Analisis Validitas dan Tingkat Kesukaran Soal Latihan Evaluasi Akhir Tahun Pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) Mata Pelajaran Ekonomi SMA/MA Kelas XI (Studi Kasus pada SMA Negeri Rambipuji Jember Kelas XI IPS 1 Tahun Ajaran 2013-2014)

0 5 7

ENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS WONDERSHARE QUIZ CREATOR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri Arjasa Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 Mata Pelajaran Ekonomi K

0 4 18

IMPLEMENTASI METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Pokok Bahasan Mengklasifikasi Tenaga Kerja Siswa Kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 3 Lumajang Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 16

IMPLEMENTASI METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Pokok Bahasan Mengklasifikasi Tenaga Kerja Siswa Kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 3 Lumajang Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 17

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LIMBAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Sidomulyo Kab. Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 DI SMA SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

5 33 68

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM PERTAHANAN TUBUH (Kuasi Eksperimen pada Siswa SMA Negeri 1 Kalianda Kelas XI Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 23 68

PENERAPAN METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS 1 SMA ISLAMIYAH PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN

0 0 10

Pengaruh Disipilin Siswa Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 0 15

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Peserta Didik Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bulu Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 19