Efektivitas Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Trading Place Berbantuan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Kecerdasan Logis Matematis Siswa SMK.

(1)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Efektivitas Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Trading Place

Berbantuan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan

Kecerdasan Logis Matematis Siswa SMK

Annisa Maulani, 0905572, lanilan237@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan multimedia interaktif untuk membantu penerapan strategi pembelajaran aktif Trading Place; 2) mengetahui perbedaan peningkatkan rerata siswa kelas bawah, tengah, dan atas yang mendapat perlakuan strategi pembelajaran aktif Trading Place; 3) mengetahui efektivitas penerapan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif dalam mata pelajaran WEB Dinamis terhadap peningkatan kecerdasan logis matematis siswa, dan 4) mengetahui respon siswa dengan adanya penerapan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif pada mata pelajaran WEB Dinamis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Pre-Experimental Design dengan design One-Group Pretest-Postest Design. Objek pada penelitian ini adalah siswa dari satu kelas XI RPL pada SMK MedikaCom Bandung. Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan peningkatan kecerdasan logis matematis siswa antar siswa kelompok atas, tengah dan bawah pada data posttest dan gain. Siswa pada kelompok atas memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok tengah dan bawah. Nilai peningkatan dapat dilihat dari nilai gain yang diperoleh oleh masing-masing kelompok. Gain kelas atas yang lebih tinggi dipengaruhi oleh tingkat ketertarikan siswa terhadap komponen pembelajaran. Secara umum siswa memberikan tanggapan yang baik pada penerapan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif. Hal ini dapat disimpulkan dari perhitungan hasil angket yang diberikan setelah penelitian dan posttest.

Kata Kunci : Efektivitas, Strategi Pembelajaran Aktif, Trading Place, Multimedia Interaktif, Kecerdasan Logis Matematis.


(2)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Effectiveness Of Application of Active Learning Trading Place Assisted

with Interactive Multimedia to Improve Student’s Vocational High

School Logical Mathematical Intelligence

Annisa Maulani, 0905572, lanilan237@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to 1) developing multimedia to assist the application of active learning Trading Place; 2) knowing students’ average score improvement within lower group, middle group, and upper gruop which get active learning Trading Place application; 3) knowing the effectiveness of active learning Trading Place assisted with interactive multimedia in Dinamic WEB subject to improve students' logical mathematical intelligence, and 4) knowing students’ responses with the application of active learning Trading Place assisted with interactive multimedia in the Dinamic WEB subjects. The method used in this study is Pre - Experimental Design with One - Group Pretest - posttest design . Objects in this study were students from one class at the vocational XI of RPL MedikaCom Bandung. Based on data result of research, the researcher can conclude there is no difference in posttest and gain data between students improval of logical mathematical intelligence in lower class, middle class and upper class. Students in the upper group had a higher increase compared with the middle and lower group . Increasing value can be seen from the increase value of the gain obtained by each group . Upper class' Gain which is higher was influenced by the level of students' interest towards learning component . In general, students gave a good respond to the implementation of active learning Trading Place assisted with multimedia. It can be conclude from the calculation of questionnaires result that given after treatment and posttest.

Key Words: Effectiveness, Active Learning, Trading Place, Interactive Multimedia, Logical Mathematical Intelligence.


(3)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 1

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Hipotesis Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Strategi Pembelajaran ... 8

B. Strategi Pembelajaran Aktif Trading Place ... 10

C. Multimedia Interaktif ... 12

D. Kecerdasan Logis Matematis ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 18

1. Lokasi Penelitian ... 18


(4)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel Penelitian ... 18

B. Desain Penelitian ... 18

C. MetodePenelitian ... 19

D. Definisi Operasional ... 20

E. Instrumen Penelitian ... 20

1. Tes ... 20

2. Angket ... 21

3. Lembar Observasi ... 21

4. Multimedia Interaktif ... 21

F. Prosedur Penelitian ... 23

G. Teknik Pengumpulan Data ... 24

1. Data Kuantitatif ... 24

2. Data Kualitatif ... 24

H. Teknik Pengolahan Data ... 24

1. Analisis Data Kuantitatif ... 25

2. Analisis Data Kualitatif ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 38

A. Pengembangan Multimedia Interaktif ... 38

1. Tahap Analisis ... 38

2. Tahap Desain ... 38

3. Tahap Produksi Multimedia ... 40

4. Tahap Validasi Ahli ... 42

5. Tahap Revisi ... 42

6. Tahap Uji Coba ... 42


(5)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pemaparan Data Kuantitatif ... 42

2. Pemaparan Data Kualitatif ... 52

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Simpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59


(6)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Tingkat Validitas Soal ... 26

3.2 Tingkat Reliabilitas Soal ... 27

3.3 Indeks Kesukaran Soal ... 28

3.4 Indeks Daya Pembeda Soal ... 29

3.5 Interpretasi Gain yang Dinormalisasi ... 35

3.6 Skor Skala Likert Pernyataan Positif ... 36

3.7 Skor Skala Likert Pernyataan Negatif ... 36

4.1 Deskripsi Umum Data Skor Total... 46

4.2 Hasil Uji Normalitas Soal Pretest dan Posttest ... 48

4.3 Hasil Uji Homogentias Data Pretest dan Posttest ... 49

4.4 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Anava Satu Jalur ... 50

4.5 Hasil Perhitungan Lembar Observasi Keterlaksanaan ... 53


(7)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design... 19

3.2 Model Pengembangan Multimedia Pembelajaran ... 22

4.1 Flowchart Multimedia Interaktif ... 39

4.2 Storyboard Multimedia Interaktif ... 39


(8)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

4.1 Perbandingan Rerata Hasil Pretest ... 47

4.2 Perbandingan Rerata Hasil Posttest ... 47

4.3 Perbandingan Rerata Hasil Gain Ternormalisasi... 48


(9)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

A. LAMPIRAN A: Multimedia

1. Flowchart Multimedia

2. Storyboard Multimedia

3. Screenshoot Multimedia

4. Format Judgement Multimedia B. LAMPIRAN B: Instrumen Penelitian

1. RPP Penelitian 2. Soal Pretest 3. Soal Posttest

4. Format Angket Respon Siswa 5. Format Lembar Observasi 6. Format Judgement Soal

C. LAMPIRAN C: Analisa Hasil Uji Coba Instrumen 1. Analisis Validitas Soal Pretest

2. Analisis Reliabilitas Soal Pretest 3. Analisis Daya Pembeda Soal Pretest 4. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pretest 5. Analisis Validitas Soal Posttest

6. Analisis Reliabilitas Soal Posttest 7. Analisis Daya Pembeda Soal Posttest 8. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Posttest D. LAMPIRAN E

1. Surat Izin Uji Instrumen dan Penelitian 2. Surat Bukti Uji Instrumen dan Penelitian 3. Hasil Judgement Instrumen

4. Hasil Judgement Multimedia 5. Hasil Angket Respon Siswa 6. Hasil Lembar Observasi


(10)

18

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK MedikaCom Bandung. Pemilihan sekolah objek penelitian berdasarkan ketersediaan materi pelajaran yang akan diteliti dan jumlah kelas yang ada di sekolah yang bersangkutan.

2. Populasi Penelitian

Menurut Nasution (1991:118) menyebutkan bahwa penelitian biasanya ditujukan untuk menemukan sebuah generalisasi. Populasi adalah sekelompok objek yang memiliki ciri generalisasi yang diinginkan. Oleh karena itu, populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMK MedikaCom Bandung kelas XI Jurusan RPL.

3. Sampel Penelitian

Nasution (1991:118) menyebutkan bahwa sampel adalah sekelompok objek penelitian yang lebih kecil dari populasi. Syarat yang harus dimiliki oleh sampel adalah representatif terhadap keseluruhan populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas yang dipilih secara random dari seluruh kelas XI Jurusan RPL yang ada di SMK MedikaCom Bandung, yaitu kelas XI RPL C.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental designs (nondesigns) tipe one-group pretest-posttest design. Desain ini menggunakan pretest dan posttest sehingga hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2010:108).


(11)

19

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen diberi pretest untuk mengukur kecerdasan logis matematis awal siswa. Setelah diberi perlakuan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif kelas eksperimen diberi posttest untuk mengukur kemampuan akhir dan peningkatan kecerdasan logis matematis siswa.

Desain dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design Keterangan:

O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

X = perlakuan penerapan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif

O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu (Arikunto, 2010:9).

Eksperimen yang digunakan adalah pre-experimental design (nondesign). Dalam eksperimen ini masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen (Sugiyono, 2010:107).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecerdasan logis matematis siswa.


(12)

20

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan persepsi, berikut akan dijelaskan definisi dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Efektivitas: suatu ukuran dari pengaruh atau akibat tindakan yang sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya, efektivitas diukur dengan menggunakan gain ternormalisasi berdasarkan hasil pretest dan posttest. 2. Strategi pembelajaran aktif Trading Place: sebuah teknik penyampaian

materi di kelas yang mengajak peserta didik untuk bertindak, bekerja sama, berdiskusi, dan aktivitas lainnya sehingga materi yang disampaikan dapat diserap peserta didik dengan optimal.

3. Multimedia interaktif: sekumpulan informasi yang disampaikan dalam bentuk teks, gambar, animasi, suara dengan cara yang menarik dan melibatkan pengguna secara langsung. Pengguna dapat memainkan simulasi, memilih tampilan sesuai dengan keinginannya sehingga memudahkan dalam memahami informasi yang disampaikan.

4. Kecerdasan logis matematis: bagian dari kecerdasan majemuk yang digunakan untuk menyambungkan potongan-potongan informasi, menjelaskan sebab akibat, menganalisis peristiwa, mengetahui cara kerja mesin, melakukan proses kalkulasi dan membaca pola.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan saat penelitian melakukan suatu metode (Arikunto, 2010:192). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaaan atau latihan serta alat lain yang digunakan utnuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193).


(13)

21

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan berjumlah 25 butir soal. Tes dilakukan sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest).

Pretest dilakukan untuk mengetahui kecerdasan logis matematis awal siswa dalam mata pelajaran Pemrograman Web. Sedangkan posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dan serta pengaruh perlakuan terhadap siswa.

2. Angket

Menurut Arikunto (2010: 194) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai laporan pribadi tentang dirinya atau hal-hal yang ia ketahui.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket respon siswa yang terdiri dari 15 butir pertanyaan. Angket diberikan diakhir perlakuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Lembar observasi ini diisi oleh guru saat peneliti sedang melakukan proses pembelajaran.

4. Multimedia Interaktif

Multimedia interaktif yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Macromedia Flash 8. Multimedia interaktif dalam penelitian ini berfungsi menggantikan tugas guru menyampaikan materi pembelajaran. Berikut adalah tahapan dalam pembuatan multimedia menurut


(14)

22

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Model Pengembangan Multimedia Pembelajaran Diadaptasi dari Borg & Gall, Dick & Carey, dan Ariesto Hadi Sutopo (dalam Mardika) a. Tahap Analisis

Pada tahap awal pengembangan multimedia ini, pengembang multimedia menentukan sasaran pengguna multimedia dan menganalisis kebutuhan pengguna multimedia.

b. Desain Multimedia

Pada tahap desain, pengembang multimedia menentukan tujuan yang dicapai dari pengembangan multimedia, menentukan materi ajar yang digunakan, membuat diagram alir (flowchart) multimedia, membuat papan cerita (storyboard) multimedia, dan menentukan tools yang akan digunakan untuk mengembangkan multimedia.

c. Produksi Multimedia

Pada tahap produksi multimedia, pengembang multimedia mulai mengembangkan multimedia sesuai dengan desain yang telah dibuat.

d. Validasi Ahli

Pada tahap validasi ahli, multimedia yang telah dikembangkan diujicobakan pada ahli multimedia agar sesuai dengan sasaran dan tujuan pengembangan multimedia.


(15)

23

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Revisi

Pada tahap revisi, pengembang multimedia melakukan perbaikan multimedia berdasarkan rekomendasi hasil ahli multimedia pada tahap validasi ahli. Revisi yang dilakukan dapat berupa perbaikan pada tahap desain pembelajaran dan atau perbaikan pada tahap produksi multimedia. Siklus ini terus berulang sampai tidak terdapat lagi revisi dari ahli multimedia.

f. Uji Coba Produk

Pada tahap ini, multimedia yang dikembangkan diujicobakan pada pengguna.

F. Prosedur Penelitian

Berikut adalah tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian:

1. Perencanaan Penelitian

Pada tahap perencanaan penelitian ada beberapa hal yang dilakukan peneliti, antara lain mencari literatur mengenai strategi pembelajaran aktif Trading Place dan multimedia interaktif, menentukan populasi dan sampel penelitian, melakukan peninjauan sekolah tempat penelitian, menyusun instrumen dan perangkat pembelajaran, melakukan validasi instrumen soal dan multimedia pada ahli, melakukan uji coba instrumen, menganalisis hasil uji instrumen, dan menentukan jadwal penelitian yang dikoordinasikan dengan sekolah bersangkutan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum diberikan perlakuan, kelas eksperimen diberi tes awal atau pretest. Tes ini diberikan untuk mengetahui tingkat kecerdasan logis matematis awal siswa. Perlakuan diberikan setelah tes, yaitu penerapan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif. Saat kelas eksperimen diberi perlakuan, obserer mengisi lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Setelah perlakuan berakhir, siswa diberi tes akhir atau posttest untuk mengukur kecerdasan logis matematis akhir siswa. Dan yang terakhir adalah pengisian


(16)

24

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket respon oleh siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif.

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir penelitian hal yang dilakukan peneliti adalah pengolahan data hasil penelitian, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis dua jenis data yaitu:

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari nilai siswa yang didapat dari hasil pretest yang diberikan sebelum perlakuan dan hasil posttest yang diberikan setelah perlakuan.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif. Data diperoleh melalui lembar observasi pembelajaran dan angket respon siswa.

H. Teknik Pengolahan Data

Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau data-data lain terkumpul (Sugiyono, 2010: 206). Dalam penelitian ini data-data yang dianalisis adalah data-data dari uji coba instrumen pretest dan posttest, data hasil tes, angket respon siswa, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.


(17)

25

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Analisis Data Kuantitatif a. Data Uji Coba Instrumen

Sebelum digunakan dalam pretest dan posttest untuk kelas eksperimen, instrumen pretest dan posttest diujicobakan pada kelas yang telah mempelajari materi pelajaran yang telah diteliti. Hasil uji coba tersebut kemudian dianalisis meliputi analisis uji validitas, uji reliabilitas, uji indeks kesukaran, dan uji daya pembeda.

1) Uji Validitas

Arikunto (2012, 79) menyebutkan bahwa untuk mendapatkan data yang valid, instrumen atau alat evaluasi penelitian harus valid pula. Jika pernyataan tersebut dibalik maka evaluasi dituntut untuk valid karena diinginkan dapat diperoleh data yang valid. Atau dengan kata lain instrumen evaluasi dipersyaratkan agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid.

Validitas dapat dihitung dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut (Arikunto, 2012: 87):

= �∑ −(∑ )(∑ )

�∑ 2 − ()2 �∑ 2− ∑ 2 Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi (koefisien validitas)

N = Jumlah siswa

∑ = Jumlah skor setiap butir soal ∑ = Jumlah skor siswa

X = Skor tiap butir soal Y = Skor siswa

Nilai rxy yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan tingkat validitas


(18)

26

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Tingkat Validitas Soal

Nilai rxy Kriteria

0,80 < rxy 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy 0,80 Tinggi

0,40 < rxy 0,60 Cukup

0,20 < rxy 0,40 Rendah

0,00 < rxy  0,20 Sangat Rendah 2) Uji Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Jika hasil tes berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2012:100).

Metode reliabilitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode belah dua atau split half method. Dalam metode ini, hasil tes dibagi menjadi dua dan kemudian diolah dengan rumus berikut (Arikunto, 2012: 107):

11 =

2 1 212

(1 + 1 212) Keterangan :

11 = Reliabilitas instrumen 1

212 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Nilai r11 yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan tingkat


(19)

27

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Tingkat Reliabilitas Soal

Nilai rxy Kriteria

0,80 < rxy 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy 0,80 Tinggi

0,40 < rxy 0,60 Cukup

0,20 < rxy 0,40 Rendah

0,00 < rxy  0,20 Sangat Rendah 3) Uji Indeks Kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya soal dengan indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu mudah (Arikunto, 2012: 223).

Rumus mencari indeks kesukaran adalah sebagai berikut (Arikunto, 2012: 223).

�=

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Nilai P yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan indeks kesukaran soal dengan kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2012: ):


(20)

28

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Indeks Kesukaran Soal

Nilai P Kriteria 0,00 Terlalu Sukar 0,00 < P 0,30 Sukar 0,31  P 0,70 Sedang

0,71  P < 1,00 Mudah 1,00 Terlalu Mudah

4) Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal ntuk membeda-bedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2012: 226).

Daya pembeda soal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2012: 228):

� = −

Keterangan :

D = Indeks daya pembeda

= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

= Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah

Nilai D yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan indeks daya pembeda soal dengan kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2012: ):


(21)

29

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Indeks Daya Pembeda Soal

Nilai D Kriteria Negatif Soal Dibuang 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali

b. Data Hasil Tes

Data hasil pretest dan posttest diolah dengan pendekatan kuantitatif dengan uji statistik. Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Pemberian Skor

Dalam penelitian ini pemberian skor diberikan dengan metode tanpa hukuman atau tanpa denda. Soal yang dijawab dengan benar akan mendapat skor, sedangkan soal yang dijawab dengan salah atau tidak dijawab tidak mengurangi skor (Arikunto, 2012: 261-262). Rumus pemberian skor tanpa denda adalah sebagai berikut:

=

Keterangan: S = Skor

R = Jumlah jawaban benar

Setiap butir soal yang dijawab dengan benar mendapat skor satu. Dengan jumlah soal 25 buah, maka skor maksimal yang dapat diperoleh adalah 25. Nilai total dihitung dengan rumus berikut:

� = 25

25 × 100

2) Uji Hipotesis

Sugiyono (2010: 93) menyebutkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena


(22)

30

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum sebagai jawaban yang empirik.

Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian ini adalah uji chi-square atau uji chi-kuadrat dikarenakan jumlah sampel yang lebih besar dari tiga puluh. Berikut langkah-langkah untuk uji normalitas dengan menggunakan chi-kuadrat.

(1) Menghitung rerata kelas eksperimen dengan rumus:

=∑

Keterangan: = Rerata

∑ = Jumlah semua harga X n = Jumlah siswa

(Ruseffendi, 1998: 76)

(2) Menghitung deviasi baku kelas eksperimen dengan rumus:

= ∑ −

2 −1

Keterangan :

s = Deviasi baku

= Nilai data kuantitatif = Rerata

= Jumlah siswa (Ruseffendi, 1998:123)

(3) Menentukan sebaran dengan rumus:


(23)

31

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Ruseffendi, 1998: 57)

(4) Menentukan banyak kelas interval menggunakan aturan Sturges dengan rumus:

= 1 + 3,3 log

Keterangan :

K = Banyak kelas n = Jumlah siswa (Ruseffendi, 1998: 60)

(5) Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:

=

Keterangan :

p = Panjang kelas interval (Ruseffendi, 1998: 60)

(6) Menyusun data ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

(7) Menentukan batas atas dan batas bawah setiap kelas interval. Batas atas diperoleh dari ujung kelompok atas ditambah dengan setengah satuan terkecil data dan batas bawah diperoleh dari ujung kelompok bawah dikurangi setengah satuan terkecil data.

(8) Menghitung z skor masing-masing kelas interval dengan rumus:

= −

Keterangan : = Batas nyata

= Batas atas kelas interval = Rerata

= Deviasi baku (Ruseffendi, 1998: 293)

(9) Mencari proporsi komulatif (pk) dengan membaca tabel z dari nilai z yang diperoleh (Ruseffendi, 1998: 294).


(24)

32

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(10)Mencari frekuensi komulatif (fk) dengan mengalikan proporsi komulatif (pk) dan jumlah siswa (n) (Ruseffendi, 1998: 294).

(11)Menentukan frekuensi ekspetasi (fe) dengan mengurangi fk yang ada

di atasnya dengan fk yang berada tepat di bawahnya (Ruseffendi, 1998:294).

(12)Menghitung harga frekuensi dengan rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut.

�2 =∑( 0− ) 2

Keterangan : χ2

= Chi-Kuadrat

0 = Frekuensi observasi = Frekuensi ekspetasi (Ruseffendi, 1998:294)

(13)Mengkonsultasikan harga χ2 dari hasil perhitungan dengan tabel Chi-Kuadrat pada derajat kebebasan tertentu sebesar banyak kelas dikurangi tiga (dk = banyak kelas - 3) dengan taraf signifikansi pengujian sebesar 0,01. Jika diperoleh χ2hitung < χ2tabel pada taraf

signifikansi tertentu, maka sampel berdistribusi normal (Ruseffendi, 1998: 294).

Apabila sampel tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan statistik nonparametrik.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan apabila data terdistribusi normal. Uji ini dilakukan pada variansi nilai pretest dan posttest kelas eksperimen untuk mengetahui apakah kelas tersebut memiliki kemampuan yang homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Bartlett yang digunakan untuk menguji homogenitas varians lebih dari dua kelompok data. Rumus untuk uji Bartlett adalah sebagai berikut:


(25)

33

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

�2 = (ln 2) log 2 Keterangan:

= derajat kebebasan seluruh sampel = derajat kebebasan kelas

= variansi total = variansi kelas (Russeffendi, 1998:297)

Nilai 2 dikonsultasikan pada tabel chi-kuadrat dengan taraf signifikansi 0,01 dan dk=n-1. Apabila 2 < 2 maka hipotesis nol diterima dan data homogen (Russffendi, 1998:298).

c) Uji hipotesis

Jika data yang didapat terdistribusi normal dan homogen, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji anova satu jalur. Uji anova satu jalur digunakan pada tiga kelompok data yang homogen (Sugiyono, 2010:266).

Langkah-langkah menghitung uji anova satu jalur adalah sebagai berikut: 1) Menghitung jumlah kuadrat total

= 2−(∑ )

2 � 2) Menghitung jumlah kuadrat antar kelas

= (∑ 1)

2

1

+(∑ 2)

2

2

+(∑ 3)

2

3 −

(∑ )2

� 3) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelas

= −

4) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat antarkelas

=

−1

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelas

=


(26)

34

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Menghitung nilai F

� =

(Sugiyono, 2010:267)

Nilai Fhitung dikonsultasikan pada tabel distribusi f dengan taraf signifikansi

0,01 serta dk pembilang dan penyebut=n-1. Apabila Fhitung < Ftabel maka hipotesis

nol diterima yang berarti tidak ada perbedaan rerata pada kelompok bawah, tengah, dan atas (Sugiyono, 2010:269).

d) Uji Chi-Kuadrat k Sampel

Uji Chi-kuadrat k sampel digunakan apabila data tidak terdistribusi normal. Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel (Sugiyono, 2009:341). Rumus chi-kuadrat k sampel adalah sebagai berikut.

2 = ∑ − 2

Keterangan: x2 = chi-kuadrat

fo = frekuensi observasi

fh = frekuensi harapan

(Sugiyono, 2010:341)

Nilai 2 dikonsultasikan pada tabel chi-kuadrat dengan taraf signifikansi 0,01 dan dk=n-1. Apabila 2 < 2 maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan rerata pada kelompok bawah, tengah, dan atas (Sugiyono, 2010:347).

e) Perhitungan Skor Gain yang dinormalisasi

Keunggulan strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa akan ditinjau dari perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (normalized gain) yang dicapai kelas eksperimen (Meltzer, 2002: 1261).


(27)

35

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan nilai gain yang dinormalisasi dan interpretasinya menggunakan persamaan berikut :

= −

100−

Keterangan :

= Gain yang dinormalisasi Sf = Skor posttest

Si = Skor pretest

(Hake, 1997: 65)

Nilai yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan kriteria gain yang dinormalisasi seperti pada tabel berikut (Hake, 1997: 65).

Tabel 3.5

Interpretasi Gain yang Dinormalisasi

Nilai Kriteria

ͤ ͥ≥ 0,7 Tinggi

0,7 > ≥ 0,3 Sedang < 0,3 Rendah

2. Analisis Data Kualitatif a) Angket Respon Siswa

Angket respon siswa diisi setelah pemberian perlakuan. Angket diberikan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif.

Skala yang digunakan untuk menghitung data angket adalah skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010: 132).

Masing-masing jawaban pernyataan angket diberi skor. Skor untuk setiap alternatif jawaban disajikan pada tabel berikut.


(28)

36

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Skor Skala Likert Pernyataan Positif Skor

SS ST RG TS STS

5 4 3 2 1

Tabel 3.7

Skor Skala Likert Pernyataan Negatif Skor

SS ST RG TS STS

1 2 3 4 5

Keterangan :

SS = Sangat Setuju ST = Setuju

RG = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju (Sugiyono, 2010: 133)

Hasilnya kemudian dipersentasekan dengan rumus berikut : �= × 100%

Keterangan : P = Persentase

= Jumlah frekuensi alternatif jawaban = Jumlah responden

(Sudjana, 2004: 129)

Hasil persentase kemudian dianalisis dengan menggunakan batasan-batasan sebagaimana yang dikemukakan oleh Ali (2002: 184) yaitu :

100% = Seluruhnya 76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil


(29)

37

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0% = Tidak seorang pun b) Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan lembar observasi yang menilai keterlaksaan pembelajaran. Lembar observasi ini diisi oleh pengawas selama perlakuan berlangsung.

Skala yang digunakan untuk menghitung data lembar observasi adalah Skala Guttman. Pada skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu "ya-tidak"; "benar-salah"; "pernah-tidak pernah", dan lain-lain (Sugiyono, 2010: 139).

Masing-masing pernyataan pada setiap aspek penilaian observasi aktivitas guru dan siswa diberi skor 0 jika tidak terlaksana dan skor 1 jika terlaksana. Hasilnya kemudian dipersentasekan dengan rumus berikut :

�= × 100%

Keterangan : P = persentase

= Jumlah frekuensi alternatif jawaban = Jumlah responden

Hasil peresentase kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan batasan-batasan menurut Arikunto (2008: 245) berikut:

86 – 100% : Baik sekali 66 – 85% : Baik 50 – 65% : Cukup baik 31 – 49% : Kurang baik 0 – 30% : Gagal


(30)

57

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, pengolahan data, analisis dan pembahasan data maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Pengembangan multimedia interaktif melewati beberapa proses yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap desain multimedia, tahap produksi multimedia, tahap validasi ahli, tahap revisi, dan tahap uji coba produk.

2. Tidak terdapat perbedaan peningkatan rerata pada kelompok bawah, tengah, dan atas yang mendapat perlakuan penerapan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif. Kelompok bawah memperoleh peningkatan rerata sebesar 0,35, kelompok tengah memperoleh peningkatan rerata sebesar 0,39, dan kelompok atas memperoleh peningkatan rerata sebesar 0,5.

3. Efektivitas strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif dalam meningkatkan kecerdasan logis matematis antara siswa kelompok bawah, tengah, dan atas tergolong rendah disebabkan multimedia hanya mencakup penjelasan materi saja sehingga tidak ada tahapan strategi pembelajaran aktif Trading Place yang tercakup dalam multimedia. Waktu pelaksanaan pembelajaran yang terbatas menjadi kendala lain dalam penelitian ini. Dengan perbedaan pola ajar, tentunya siswa perlu waktu untuk menyesuaikan diri, serta sebagian besar soal pretest dan posttest termasuk dalam kategori sedang dan sukar.

4. Respon lebih dari setengah (62,55%) siswa positif terhadap pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif.


(31)

58

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Setelah melaksanakan penelitian penerapan strategi pembelajaran aktif Tradng Place berbantuan multimedia untuk meningkatkan kecerdasan logis matematis siswa, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang kiranya dapat dijadikan pertimbangan demi kemajuan dalam proses pembelajaran. Penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia dalam meningkatkan kecerdasan logis matematis antara siswa kelompok bawah, tengah, dan atas tergolong rendah, disarankan untuk mengkolaborasikan strategi pembelajaran aktif Trading Place dengan strategi lain.

2. Dalam penelitian ini, multimedia kurang interaktif pada saat penyajian materi disarankan untuk penelitian selanjutnya agar multimedia dikembangkan sehingga sesuai dengan karakter metode dan materi pembelajaran.

3. Bagi sekolah, hendaknya sarana dan prasarana yang terdadapat di laboratorium TIK lebih diperhatikan kondisinya. Jika terdapat kerusakan sebaiknya segera dilakukan perbaikan secepatnya agar tidak mengganggu proses pembelajaran. 4. Bagi pengajar, penulis merekomendasikan untuk dapat menggunakan strategi

pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia pembelajaran sebagai variasi strategi pembelajaran untuk meningkatkan kecerdasan logis matematis dan membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik. Pengajar perlu memperhatikan pengelolaan waktu agar waktu yang digunakan lebih efektif. Selain itu, pengajar perlu mengawasi kondisi kelas untuk memotivasi keaktifan siswa dan memberikan bimbingan secara individu maupun kelompok. 5. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang

terjadi dalam proses pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia pembelajaran. Salah satu contohnya yaitu dalam hal pengelolaan waktu dan kondisi keaktifan siswa. Selain itu, pengembangan multimedia harus lebih ditingkatkan lagi, baik dari segi materi maupun interaktifitasnya.


(32)

59

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2002). Penelitian Pendidikan, Prosedur dan Strategi Mengajar. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Gardner, Howard. (1983). Frames of Mind: The Teory of Multiple Intelligences.

New York: Basic Books.

Hake, Richard R. (1997). Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six-Thousand Student Survey Of Mechanics Test Data For Introductory

Physics Course. [Online]. Tersedia:

web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipaper/papers/Hake.pdf [16 September 2013].

Herdiyanti, Kristi. (2013). Efektivitas Penggunaan Metode Think Talk Write Berbasis Multimedia untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa SMK Rekayasa Perangkat Lunak. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hollingsworth, Pat & Gina Lewis. (2008). Pembelajaran Aktif Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas. Jakarta : Indeks.

Ipah. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square

(Tpsq) Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Irjansaputra, Sendi. (2013). Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Pemahaman Relasional Siswa pada Mata Pelajaran TIK. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.


(33)

60

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kameliya, Yowan. (2013). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz

Team dengan Memanfaatkan Multimedia Pembelajaran untuk

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA (studi kasus di sma negeri 10 bandung). Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Meltzer, David E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible "Hidden Variable"

In Diagnostic Pretest Score. [Online]. Tersedia:

physicseducation.net/docs/Addendum_on_normalized_gain.pdf [17

September 2013] .

Munir, Zaman, Halimah Badioze. (1999). “Aplikasi Multimedia dalam

Pendidikan”. Jurnal Bahagian Teknologi Pendidikan. 1, 9.

Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Nandi. (2006). ”Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi

di Persekolahan”. Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi. 6, (1), 1.

Nasution. (1991). Metode Research Penelitian Ilmiah (edisi revisi). Bandung: Penerbit Jemmars.

Northern Illinois University. “Howard Gardner‟s Theory of Multiple

Intelligences”. Journal of Faculty Development and Instructional Design

Center. 1, 4.

Nurniyanti. (2014). Efektivitas Metode Pembelajaran Mind Mapping Berbantu Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa SM Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Peranginangin, Kasiman. (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL.

Yogyakarta: Andi Offset.

Pidarta, Made. (2007). Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Raharjo, Budi, Heryanto, Imam, dan RK, Enjang. (2010). Modul Pemrograman Web (HTML, PHP, dan MySQL). Bandung: Modula.


(34)

61

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Silberman, Melvin. (2007). Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Smith, Mark K., dkk. (2010). Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Mirza Media Pustaka.

Sudarminta, J. (2000). Tantangan dan Permasalahan Pendidikan di Indonesia Memasuki Milenium Ketiga, dalam Transformasi Pendidikan Memasuki Milenium Ketiga. Yogyakarta : Kanisius.

Sudjana, N. Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

. (2011). Statistik Nonparametrik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. The Web Project. (2000). A Rough Guide To Multimedia. The Web Project. Uno, Hamzah B. (2010). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: P.T. Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. & Masri Kuadrat. 2010. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Yoo, Seungwook, et al. (2007). “Improving K-12‟s Logical Thingking Abilities

using Educational Programming Language „Dolittle‟”. Journal of WSEAS

Transactions on Advances in Engineering Education. 253.

Zaini, Hisyam, Munthe, Bermawy, & Aryani, Sekar Ayu. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.


(1)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0% = Tidak seorang pun b) Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan lembar observasi yang menilai keterlaksaan pembelajaran. Lembar observasi ini diisi oleh pengawas selama perlakuan berlangsung.

Skala yang digunakan untuk menghitung data lembar observasi adalah Skala Guttman. Pada skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu "ya-tidak"; "benar-salah"; "pernah-tidak pernah", dan lain-lain (Sugiyono, 2010: 139).

Masing-masing pernyataan pada setiap aspek penilaian observasi aktivitas guru dan siswa diberi skor 0 jika tidak terlaksana dan skor 1 jika terlaksana. Hasilnya kemudian dipersentasekan dengan rumus berikut :

�= × 100%

Keterangan : P = persentase

= Jumlah frekuensi alternatif jawaban = Jumlah responden

Hasil peresentase kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan batasan-batasan menurut Arikunto (2008: 245) berikut:

86 – 100% : Baik sekali 66 – 85% : Baik 50 – 65% : Cukup baik 31 – 49% : Kurang baik 0 – 30% : Gagal


(2)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, pengolahan data, analisis dan pembahasan data maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Pengembangan multimedia interaktif melewati beberapa proses yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap desain multimedia, tahap produksi multimedia, tahap validasi ahli, tahap revisi, dan tahap uji coba produk.

2. Tidak terdapat perbedaan peningkatan rerata pada kelompok bawah, tengah, dan atas yang mendapat perlakuan penerapan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif. Kelompok bawah memperoleh peningkatan rerata sebesar 0,35, kelompok tengah memperoleh peningkatan rerata sebesar 0,39, dan kelompok atas memperoleh peningkatan rerata sebesar 0,5.

3. Efektivitas strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif dalam meningkatkan kecerdasan logis matematis antara siswa kelompok bawah, tengah, dan atas tergolong rendah disebabkan multimedia hanya mencakup penjelasan materi saja sehingga tidak ada tahapan strategi pembelajaran aktif Trading Place yang tercakup dalam multimedia. Waktu pelaksanaan pembelajaran yang terbatas menjadi kendala lain dalam penelitian ini. Dengan perbedaan pola ajar, tentunya siswa perlu waktu untuk menyesuaikan diri, serta sebagian besar soal pretest dan posttest termasuk dalam kategori sedang dan sukar.

4. Respon lebih dari setengah (62,55%) siswa positif terhadap pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia interaktif.


(3)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Setelah melaksanakan penelitian penerapan strategi pembelajaran aktif Tradng Place berbantuan multimedia untuk meningkatkan kecerdasan logis matematis siswa, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang kiranya dapat dijadikan pertimbangan demi kemajuan dalam proses pembelajaran. Penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia dalam meningkatkan kecerdasan logis matematis antara siswa kelompok bawah, tengah, dan atas tergolong rendah, disarankan untuk mengkolaborasikan strategi pembelajaran aktif Trading Place dengan strategi lain.

2. Dalam penelitian ini, multimedia kurang interaktif pada saat penyajian materi disarankan untuk penelitian selanjutnya agar multimedia dikembangkan sehingga sesuai dengan karakter metode dan materi pembelajaran.

3. Bagi sekolah, hendaknya sarana dan prasarana yang terdadapat di laboratorium TIK lebih diperhatikan kondisinya. Jika terdapat kerusakan sebaiknya segera dilakukan perbaikan secepatnya agar tidak mengganggu proses pembelajaran. 4. Bagi pengajar, penulis merekomendasikan untuk dapat menggunakan strategi

pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia pembelajaran sebagai variasi strategi pembelajaran untuk meningkatkan kecerdasan logis matematis dan membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik. Pengajar perlu memperhatikan pengelolaan waktu agar waktu yang digunakan lebih efektif. Selain itu, pengajar perlu mengawasi kondisi kelas untuk memotivasi keaktifan siswa dan memberikan bimbingan secara individu maupun kelompok. 5. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang

terjadi dalam proses pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Trading Place berbantuan multimedia pembelajaran. Salah satu contohnya yaitu dalam hal pengelolaan waktu dan kondisi keaktifan siswa. Selain itu, pengembangan multimedia harus lebih ditingkatkan lagi, baik dari segi materi maupun interaktifitasnya.


(4)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2002). Penelitian Pendidikan, Prosedur dan Strategi Mengajar. Bandung: Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Gardner, Howard. (1983). Frames of Mind: The Teory of Multiple Intelligences.

New York: Basic Books.

Hake, Richard R. (1997). Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six-Thousand Student Survey Of Mechanics Test Data For Introductory

Physics Course. [Online]. Tersedia:

web.mit.edu/rsi/www/2005/misc/minipaper/papers/Hake.pdf [16 September 2013].

Herdiyanti, Kristi. (2013). Efektivitas Penggunaan Metode Think Talk Write Berbasis Multimedia untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa SMK Rekayasa Perangkat Lunak. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hollingsworth, Pat & Gina Lewis. (2008). Pembelajaran Aktif Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas. Jakarta : Indeks.

Ipah. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square

(Tpsq) Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Irjansaputra, Sendi. (2013). Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Pemahaman Relasional Siswa pada Mata Pelajaran TIK. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.


(5)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kameliya, Yowan. (2013). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Quiz

Team dengan Memanfaatkan Multimedia Pembelajaran untuk

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMA (studi kasus di sma negeri 10 bandung). Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Meltzer, David E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible "Hidden Variable"

In Diagnostic Pretest Score. [Online]. Tersedia:

physicseducation.net/docs/Addendum_on_normalized_gain.pdf [17

September 2013] .

Munir, Zaman, Halimah Badioze. (1999). “Aplikasi Multimedia dalam Pendidikan”. Jurnal Bahagian Teknologi Pendidikan. 1, 9.

Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Nandi. (2006). ”Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Geografi di Persekolahan”. Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi. 6, (1), 1. Nasution. (1991). Metode Research Penelitian Ilmiah (edisi revisi). Bandung:

Penerbit Jemmars.

Northern Illinois University. “Howard Gardner‟s Theory of Multiple Intelligences”. Journal of Faculty Development and Instructional Design Center. 1, 4.

Nurniyanti. (2014). Efektivitas Metode Pembelajaran Mind Mapping Berbantu Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognitif Siswa SM Pada Mata Pelajaran Pemograman Dasar. Skripsi Sarjana pada Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Peranginangin, Kasiman. (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL.

Yogyakarta: Andi Offset.

Pidarta, Made. (2007). Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Raharjo, Budi, Heryanto, Imam, dan RK, Enjang. (2010). Modul Pemrograman Web (HTML, PHP, dan MySQL). Bandung: Modula.


(6)

Annisa Maulani, 2014

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRADING PLACE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Silberman, Melvin. (2007). Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Smith, Mark K., dkk. (2010). Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Mirza Media Pustaka.

Sudarminta, J. (2000). Tantangan dan Permasalahan Pendidikan di Indonesia Memasuki Milenium Ketiga, dalam Transformasi Pendidikan Memasuki Milenium Ketiga. Yogyakarta : Kanisius.

Sudjana, N. Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

. (2011). Statistik Nonparametrik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. The Web Project. (2000). A Rough Guide To Multimedia. The Web Project. Uno, Hamzah B. (2010). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: P.T. Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. & Masri Kuadrat. 2010. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Yoo, Seungwook, et al. (2007). “Improving K-12‟s Logical Thingking Abilities using Educational Programming Language „Dolittle‟”. Journal of WSEAS Transactions on Advances in Engineering Education. 253.

Zaini, Hisyam, Munthe, Bermawy, & Aryani, Sekar Ayu. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.