PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI : Studi Deskriptif Analitis di Kelas XI MA Al-Inayah Kecamatan Sukasari Kota Bandung.

(1)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Keluarga merupakan elemen dasar dalam masyarakat, artinya konsep keluarga merupakan struktur awal yang kemudian bila dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah unsur inti dalam struktur sosial. Suatu masyarakat berawal dari sebuah keluarga, karena keluarga berfungsi sebagai perantara individu dengan masyarakat. Interaksi seseorang di dalam keluarga mencerminkan pula bagaimana individu tersebut berinteraksi dengan masyarakat, yakni mencerminkan cara berpikir seseorang, cara bersikap, dan bertindak di lingkungan masyarakat yang luas.

Berdasarkan fungsi keluarga di atas, maka sesungguhnya keluarga dapat memainkan peran yang sangat strategis dalam memengaruhi perilaku seorang individu. Perilaku siswa di lingkungan sekolah sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara siswa membina hubungan dalam keluarga. Bila seorang siswa membina hubungan yang baik dengan keluarganya, maka di lingkungan sekolah dia akan memiliki perilaku yang cukup baik. Bagimana perilaku tersebut dinilai cukup baik? Dilihat dari berbagai perspektif, bahwa perilaku tidak hanya berhubungan dan diartikan sebagai sikap, namun dapat kita pandang dari segi prestasi, yakni perilakunya dalam prestasi.

Dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan tempat utama dan pertama manusia untuk bersosialisasi dan mendapatkan dukungan untuk belajar, dari belajar berbicara sampai mencapai dewasa dan mampu belajar apapun, semuanya bersumber dari keluarga. Keluarga juga merupakan pendukung agar anak mendapat prestasi yang baik saat anak mulai masuk dunia sekolah. Anak merupakan individu yang terus belajar dan memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosial maupun lingkungan sekolahnya. Aspek kebersamaan dalam satu lingkungan sosial memengaruhi individu untuk bertindak, di samping aspek organik jasmaniah dan aspek psikologisnya.


(2)

2

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Aspek kebersamaan dalam keluarga tentunya memberikan pengaruh yang cukup besar kepada individu, karena mereka tumbuh dewasa dalam lingkungan keluarga. Fungsi ayah, ibu, kakak, maupun adik memengaruhi sifat, tindakan individu, begitupun terhadap prestasi individu di sekolah. Berjalannya fungsi-fungsi keluarga sangat penting pengaruhnya terhadap karakter individu siswa dan terhadap prestasi siswa, sejalan dengan pendapat Hartomo dan Aziz (2008, hlm. 83) bahwa, “Salah satu yang mempunyai arti penting bagi kehidupan individu adalah keluarga. Keluarga merupakan salah satu bentuk kelompok primer”.

Keluarga yang merupakan satuan terkecil yang memiliki ciri adanya kerja sama ekonomi, keluarga tersebut dapat dikelompokkan ke dalam bermacam-macam kategori, seperti keluarga inti dan keluarga besar. Namun yang sering digunakan di masyarakat, keluarga dideskripsikan dengan kategori keluarga inti, yaitu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Idealnya dalam keluarga orang tua bersama-sama mendidik dan membimbing anaknya agar menjadi anak yang berprestasi khususnya di sekolah.

Keluarga memberikan pengaruh terhadap prestasi anak, karena fungsi-fungsi dari keluarga mendukung anak untuk mendapatkan prestasi yang baik. Pendapat ini tergambar dalam fungsi-fungsi keluarga yang dipaparkan oleh Verkuyl (Hartomo dan Aziz, 2008, hlm. 83) fungsi orang tua yaitu, Pertama, mengurus keperluan materil anak-anak; kedua, menciptakan suatu “home” bagi anak-anak; ketiga, tugas pendidikan”.

Pendapat di atas berarti, tugas pertama orang tua kepada anak-anaknya adalah memberikan dan memenuhi kebutuhan pokok anak, melindungi anak, dan memberikan kebutuhan sekunder anak. Anak-anak dalam keluarga sepenuhnya masih tanggung jawab orang tua karena anak belum mampu untuk memenuhi keperluan materil sepenuhnya sendiri; kedua, di dalam rumahlah atau di dalam keluargalah anak mendapatkan kasih sayang, ketentraman, merasakan diakui, dan merasakan dukungan dalam belajar; ketiga, pendidikan adalah fungsi yang harus


(3)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan orang tua kepada anaknya, terutama dalam hal dukungan kepada anak agar mendapatkan prestasi yang optimal di sekolah.

Bertolak dari peran dan fungsi keluarga yang telah diulas di atas, maka kedua hal tersebut bisa dikaitkan dengan prestasi, yakni sebagai faktor pendukung juga sebagai faktor penghambat. Seorang siswa bertingkah laku sebagaimana ia bertingkah laku di lingkungan keluarganya, motivasi seorang siswa juga bahkan sangat tergantung dengan bagaimana berjalannya keberfungsian keluarga bagi kehidupan mereka. Di era modernisasi, industrialisasi, dan globalisasi informasi yang merasuki kehidupan manusia saat ini, konsep keluarga mulai mengalami pergeseran dalam pendefinisiannya dan pemaknaannya. Keluarga bukan lagi menjadi unsur inti dalam struktur sosial dan bukan menjadi elemen dasar karena keberfungsian keluarga sudah tidak ada lagi. Peran ibu dan ayah sudah hilang dan digantikan dengan peran teknologi dan peran uang.

Banyak anak merasa tidak memiliki keluarga karena tidak berfungsinya keluarga tersebut, akhirnya menimbulkan perilaku-perilaku tidak terbina muncul dalam diri seorang anak. Perilaku-perilaku tidak terbina tersebut bila dibiarkan akan mengakibatkan banyak penyimpangan, dan dampak lain bagi anak sebagai siswa adalah, anak tersebut akan kehilangan motivasi belajarnya, akan kehilangan passion-nya, dan anak akan kehilangan jati dirinya sehingga selama hidupnya seorang anak hanya akan disibukkan dengan pencarian jati diri. Tugas pokoknya sebagai seorang pelajar akan terlupakan, sehingga proses-proses belajar di dalam kehidupannya akan membuahkan prestasi yang buruk. Hal tersebut tentu saja sangat miris, karena anak merupakan generasi bangsa yang diharapkan membawa bangsa ini ke kehidupan yang lebih baik.

Peningkatan kualitas generasi muda dengan kualitas prestasi gemilang yang seharusnya bisa mengharumkan nama bangsa merupakan masalah nasional, walaupun merupakan masalah nasional, dalam pelaksanaannya bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi dimulai dari hal terkecil, dimulai dari lingkup terkecil, yakni dimulai dari keluarga. Keluarga harus bisa memberikan


(4)

4

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

pembinaan yang lebih baik, sehingga fungsi keluarga akan sangat berguna untuk menciptakan anak bangsa yang cerdas dengan prestasi gemilang membanggakan negara. Keluarga harus bisa membiasakan untuk bisa memainkan peranannya dengan baik, sehingga bila peranan tersebut dilaksanakan dengan baik, tidak ada lagi generasi muda kita yang melakukan penyimpangan-penyimpangan bahkan akan sangat termotivasi dalam belajar untuk bisa mewujudkan cita-cita mereka dan mencapai prestasi belajar yang optimal.

Prestasi merupakan suatu kebutuhan individu, dimana prestasi merupakan suatu pencapaian seorang individu atas sesuatu yang telah dilakukannya. Tentu saja semua orang mengharapkan prestasi yang baik dan gemilang, namun hal tersebut ditentukan dari proses seorang individu tersebut dalam melakukan sesuatu. Prestasi merupakan suatu hasil, namun yang diperlukan sebagai indikator penilaian atas tingkah laku seorang individu dalam memeroleh hasil tersebut dilihat dari proses. Proses seorang mendapatkan prestasi tersebutlah yang sangat banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor, tentu saja ada faktor pendukung dan adapula faktor penghambat. Bila faktor pendukung dalam menjalankan sebuah proses berjalan dengan baik, maka hasilnya akan didapat prestasi yang gemilang, dan tentu saja kita pahami prestasi mencakup kognitif, afektif, dan psikomotor. Sebaliknya jika proses yang dijalaninya banyak terhambat oleh sesuatu, maka tentu saja hasil yang didapatkan tidak akan sesuai harapan.

Siswa membutuhkan faktor pendukung untuk mencapai prestasi pada bidang yang diminatinya. Faktor keberfungsian keluarga merupakan faktor pendukung dalam pencapaian prestasi siswa dam belajar. Prestasi yang ingin dicapai anak bisa dalam lingkup akademik maupun non-akademik. Prestasi belajar merupakan prestasi dalam lingkup akademik. Prestasi ini biasanya melihat nilai-nilai setelah dilaksanakannya proses tes dan penilaian. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi ditunjukkan oleh nilai-nilai angka yang diperoleh seorang siswa pada mata pelajaran sosiologi. Nilai-nilai angka yang diperoleh siswa tersebut merupakan prestasi belajar setelah siswa melalui proses


(5)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

pembelajaran pada mata pelajaran sosiologi. Prestasi pada mata pelajaran sosiologi menjadi tolak ukur pengetahuan siswa pada mata pelajaran sosiologi. Alat pengukur pengetahuan dalam proses penilaian prestasi belajar adalah dilaksanakannya tes oleh seorang pendidik.

Prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi ditunjukkan dengan angka yang diperoleh dari Ulangan Akhir Semester (UAS). Angka-angka yang dihasilkan menunjukkan stratifikasi prestasi individu di dalam kelas pada mata pelajaran sosiologi. Apakah dia pertama, kedua dan selanjutnya. Prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi juga menunjukkan proses belajar individu, dan keseriusan belajar individu untuk menghasilkan prestasi belajar pada mata pelajaran sosiologi sesuai yang diharapkan. Proses belajar individu ditentukan oleh semangat belajar individu yang kadang-kadang semangatnya naik dan kadang-kadang semangatnya melemah untuk belajar. Keluarga memiliki partisipasi yang cukup penting ketika anak berada pada fase semangatnya lemah. Keberfungsian keluarga yang dijalankan secara optimal tentu akan mendukung agar anak-anak mereka mengalami perkembangan psikologis yang yang seimbang karena mendapatkan dukungan dari keberfungsian kelurga tersebut. Faktor keberfungsian keluarga juga tentunya akan memengaruhi kenyamanan anak dalam belajar dan memengaruhi optimis siswa untuk mendapatkan prestasi yang optimal di sekolah.

Dengan demikian, terlihat jelas bahwa keberfungsian keluarga memunyai peranan dalam mengoptimalkan prestasi belajar anak pada mata pelajaran sosiologi di sekolah. Bertolak dari pemahaman-pemahaman yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti mengambil judul tentang “Pengaruh Keberfungsian Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi” (Studi Deskriptif Analitis di Kelas XI MA Al-Inayah Kecamatan Sukasari Kota Bandung).


(6)

6

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan latar belakang di atas mengenai penelitian yang berjudul pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MA AL-Inayah, maka identifikasi masalah diputuskan pada berjalan atau tidaknya fungsi-fungsi keluarga siswa yang akan memengaruhi prestasi siswa di sekolah. Fungsi-fungsi keluarga yang berupa fungsi ekonomi, pendidikan, kasih sayang, perlindungan, keagamaan, dan fungsi rekreasi menjadi peran yang positif ketika di jalankan dengan baik. Begitu pula ketika fungsi-fungsi keluarga ini tidak berjalan dengan baik akan menjadi peran yang negatif terhadap anak atau siswa itu sendiri.

Berjalannya keberfungsian keluarga dengan baik menjadi faktor eksternal selain media, model, metode, dan bahan ajar dalam menentukan prestasi belajar siswa. Keberfungsian keluarga merupakan pemenuhan hak anak dan kewajiban orang tua untuk menjalankannya. Sehingga keberfungsian keluarga menjadi peran aktif positif yang mendukung minat belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di sekolah. Pemenuhan kebutuhan ekonomi sekolah anak untuk belajar seperti uang untuk membeli buku pelajaran dan alat tulis serta yang lainnya menjadi faktor eksternal yang mendorong siswa untuk berprestasi baik pada mata pelajaran sosiologi.

Selain berkewajiban memenuhi segala kebutuhan finansial anak-anaknya, orang tua juga harus memberikan landasan pendidikan keluarga yang baik sehingga dapat berpengaruh terhadap terwujudnya prestasi yang maksimal di sekolah. Sehingga anak tidak hanya belajar di sekolah akan tetapi di lingkungan keluarga juga anak belajar melalui penerapan fungsi pendidikan di lingkungan keluarga. Fungsi ekonomi, pendidikan, kasih sayang, perlindungan, keagamaan, dan fungsi rekreasi juga menjadi saling berkaitan untuk mendorong anak berprestasi di sekolah. Maka keberfungsian keluarga berperan dalam mengoptimalkan prestasi belajar anak/siswa pada mata pelajaran sosiologi di sekolah.


(7)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Masalah utama yang diteliti berkenaan dengan, “Bagaimana Pengaruh Keberfungsian Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi” (Studi Deskriptif Analitis di Kelas XI MA Al-Inayah Kecamatan Sukasari Kota Bandung).

Untuk lebih memerinci permasalahan di atas, secara lebih terperinci dinyatakan ke dalam rumusan masalah yang lebih khusus, yaitu:

1. Bagaimana gambaran mengenai keberfungsian keluarga siswa di kelas XI MA Al-Inayah?

2. Bagaimana gambaran mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI MA Al-Inayah?

3. Bagaimanakah pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI MA Al-Inayah?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujan utama dari penelitian ini untuk memeroleh gambaran tentang “Pengaruh Keberfungsian Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi” (Studi Deskriptif Analitis di Kelas XI MA Al-Inayah Kecamatan Sukasari Kota Bandung).

Untuk lebih memerinci tujuan di atas, secara lebih terperinci dinyatakan ke dalam tujuan yang lebih khusus sebagai berikut:

1. untuk memeroleh gambaran tentang keberfungsian keluarga siswa di kelas XI MA Al-Inayah.

2. untuk memeroleh gambaran tentang prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI MA Al-Inayah.

3. untuk memeroleh gambaran tentang pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI MA Al-Inayah.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, antara lain : 1. Manfaat Teoritis


(8)

8

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

a. Memberikan sumbangan kepada disiplin ilmu Sosiologi mengenai konsep pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi siswa.

b. Menambah pengetahuan tentang adanya faktor keberfungsian keluarga sebagai salah satu hal yang menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. 2. Manfaat Praktis

a. Memberikan sumbangan khazanah bagi perkembangan pendidikan dalam keluarga, sehingga orang tua mampu memberikan bimbingan yang maksimal kepada anak agar mendapatkan prestasi belajar yang optimal di sekolah.

b. Menjadikan keberfungsian keluarga sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan anak dalam belajar sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan bimbingan yang baik untuk mendidik anak agar mendapatkan prestasi belajar yang baik.

c. Terciptanya kerja sama antara keluarga dan pendidik dalam penanganan kendala-kendala anak untuk mencapai prestasi belajar yang baik.

d. Orang tua mampu menjalankan fungsi-fungsinya agar hak dan kebutuhan anak tercukupi sehingga memunculkan motivasi pada diri anak untuk mencapai prestasi belajar yang baik.

e. Anak merasa nyaman berada dalam keluarganya dan di lingkungan sekolah, karena keberfungsian keluarga yang baik dapat mendorong anak (siswa) untuk berprestasi di sekolah.

F. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI

Sistematika dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab, yaitu:

BAB I :Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi

BAB I I :Kajian pustaka. Dalam bab ini diuraikan mengenai kosep-konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang


(9)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

memiliki hubungan dalam mendukung penelitian penulis, penelitian terdahulu yang relevan, dan hipotesis penelitian.

BAB III : metode penelitian. Dalam bab ini penulis menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif dan anlitis. Sedangkan teknikpengumpulan data penelitian dengan teknik angket, observasi, dan dokumentasi. Diuraikan pula definisi operasional setiap variabel dan tahapan penelitian yang digunakan mengenai pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi.

BAB IV : hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan analisis hasil temuan data yang dikaitkan dengan dasar teoritik dan metodologi penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya BAB V : simpulan dan saran. Dalam bab ini penulis berusaha memberikan

kesimpulan dan saran sebagai penutup dari hasil penelitian dan permasalahan yang telah diidentifikasi dan dipaparkan hasil dan pembahasannya dalam skripsi.


(10)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN SUBJEK POPULASI/SAMPEL PENELITIAN

1. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) Al-Inayah Bandung. Objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar dan keberfungsian keluarga siswa MA Al- Inayah. MA Al-Inayah berlokasi di Jalan Cijerokaso No. 63, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MA Al-Inayah.

Alasan dipilihnya MA Al-Inayah sebagai lokasi penelitian didasarkan pada aspek-aspek berikut :

a. Peneliti memilih MA Al-Inayah karena berdasarkan informasi guru sosiologi di sekolah menyatakan bahwa siswa kurang begitu antusias dalam membaca dan belajar karena faktor ekonomi dan fungsi keluarga siswa dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan siswa untuk membeli buku-buku dan LKS tidak terpenuhi.

b. Hasil observasi secara tidak langsung yang pernah dilakukan sebelumnya menunjukan bahwa siswa di sekolah tersebut memiliki minat yang rendah terhadap belajar hal ini dikarenakan latar belakang keberfungsian keluarga siswa yang kurang berjalan dengan baik, sehingga bila peran guru di sekolah tidak terlalu menonjol maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar, jadi guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

c. Ditinjau dari latar belakang sekolah yang menerapkan sistem boarding school sehingga siswa jauh dari pantauan dan asuhan orang tuanya.

d. Peneliti memilih MA Al-Inayah Bandung ini pun melihat dari situasi dan kondisi yang ada.


(11)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan data yang akan diteliti. Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012, hlm. 13) menjelaskan populasi sebagai, “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah objek atau subjek penelitian yang sifatnya generalisasi. Sejalan dengan pendapat di atas, Margono (2009, hlm. 118) mengartikan populasi adalah, ”Seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di MA AL-Inayah.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di MA Al-Inayah tahun ajaran 2014-2015 yang berjumlah 77 siswa.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian Jumlah Siswa

Kelas Jumlah Populasi

XI IPS 1 26 Siswa

XI IPS 2 26Siswa

XI IPS 3 25Siswa

Jumlah 77 Siswa

(Sumber: Hasil Pengolahan Data)

b. Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012, hlm. 215) berarti, ”Sebagian

dari populasi itu”. Sampel merupakan sebagian data yang peneliti ambil dari populasi untuk mewakili populasi tersebut. Begitupun menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012, hlm. 13) sampel adalah, “Bagian dari jumlah dan karakteristik


(12)

42

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

� = N N. � +

Ada beberapa sebab kenapa ada sampel dalam penelitian. Sebab-sebab tersebut menurut Margono (2009, hlm. 121):

1. Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi.

2. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil kepenilitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel random, teknik sampel random adalah, “Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memeroleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi” (Margono, 2009, hlm. 126).

Banyaknya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus dari Slovin, sebagai berikut:

Keterangan : n = jumlah sampel yang dicari N = jumlah populasi

� = nilai presisi yang ditetapkan

Dalam objek penelitian ini populasinya diketahui sebanyak 77 siswa, dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar = 15%.

� = N.� + N

= . , 5 + = , 5 + = , 5= ,

Karena jumlah sampel sebesar 28,179 maka dibulatkan menjadi 30 responden untuk memenuhi minimum jumlah distribusi normal.


(13)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

B. DESAIN PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif sudah lama digunakan dan mentradisi dalam metode penelitian sehingga merupakan metode tradisional dalam metode penelitian. Metode yang berlandaskan filsafat positivisme yang memandang fenomena dapat diklasifikasikan, tetap, konkrit, terukur dan dengan hubungan gejala sebab akibat, sehingga metode ilmiah kuantitatif telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu empiris, terukur, objektif, rasional dan sistematis. Kaidah-kaidah ilmiah tersebut tergambar bahwa masalah yang dibawa peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif akan tetap dari awal sampai akhir. Alasan digunakannya pendekatan kuantitatif karena peneliti menggunakan sampel dalam penelitian untuk mendapatkan informasi yang bersifat umum, didukung oleh pendapat Sugiyono (2012, hlm. 23):

Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Pendekatan penelitian kuantitatif peneliti menggunakan data-data berupa angka kemudian di analisis. Seperti dipaparkan oleh Sugiyono (2012, hlm. 7) bahwa, ” ... disebut pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupa

angka-angka dan analisis menggunakan statistik”.

Sampel yang digunakan memberikan informasi berupa data-data angka yang dihasilkan dari instrumen berupa angket ataupun teknik pengumpul data lainnya. Maka pendekatan kuantitatif sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.


(14)

44

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Pengertian metode penelitian dijelaskan oleh Sugiyono (2012, hlm. 2) adalah:

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu...cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Sejalan dengan pendapat Sugiyono, Sujarweni dan Endrayanto (2012, hlm.1) memaparkan bahwa metode penelitian adalah, “Cara ilmiah untuk memeroleh data, dan data yang diperoleh tersebut diolah dengan statistik sehingga dapat dibaca yang selanjutnya dapat disimpulkan untuk tujuan dan kegunaan

tertentu”.

Adapun Margono (2009, hlm. 18), menjelaskan bahwa metode penelitian adalah, ”Penerapan pendekatan ilmiah pengkajian suatu masalah. Tujuannya yaitu untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah”.

Metode yang digunakan peneliti untuk menganalisis persoalan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang membuat gambaran mengenai kejadian atau fenomena yang terjadi. Alasan menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini didukung oleh pendapat Arikunto (2010, hlm. 3) bahwa, “...penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang sudah

disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Dalam penelitian dengan metode deskriptif ini peneliti ingin mengetahui secara faktual tentang adanya pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa, karena menurut Margono (2009, hlm. 114) menyebutkan bahwa:

Penelitian deskriptif dapat dianggap sabagai suatu kajian yang ingin menemukan fakta yang kemudian disusul oleh suatu penafsiran. Kajian-kajian deskriptif dapat meliputi penelitian rintisan atau perumusan untuk mengenali sifat suatu kejadian, sebelum diadakan penelitian sebenenarnya yang lebih mendalam. Kajian deskriptif ini dapat pula berguna untuk mendapatkan gambaran tentang ciri-ciri kelompok, golongan masyarakat, atau organisasi.


(15)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Dengan alasan inilah peneliti memilih metode deskriptif, karena dirasa cocok dengan persoalan yang akan peneliti lakukan.

C. VARIABEL PENELITIAN

Variabel adalah komponen dari permasalahan yang akan diteliti. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012, hlm. 38) bahwa variabel adalah, “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”. Hal serupa juga disebutkan oleh Kerlinger (Sugiyono 2012, hlm. 38) beliau menyebutkan variabel adalah, “Konstruk (constructs) atau sifat yang

akan dipelajari”.

Menurut Margono (2009, hlm. 133) bahwa, “Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai. Variabel dapat juga diartikan sebagai pengelompokkan

yang logis dari dua atribut atau lebih”.

Adapun operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2

Operasional Variabel

NO VARIABEL Dimensi Indikator

1 Keberfungsian Keluarga

Fungsi Ekonomi

 Membiayai anak

sekolah

 Membelikan

Variabel Independen:

Keberfungsian Keluarga

Variabel Dependen:

Prestasi Belajar

Siswa pada mata

pelajaran sosiologi


(16)

46

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

kebutuhan sekolah anak

Fungsi Pendidikan

 Memotivasi anak mengerjakan

pekerjaan rumah (PR)

 Membantu anak

agar semangat

dalam belajar Fungsi Kasih

Sayang

 Memberikan

dukungan dalam belajar, bakat anak, dan apa yang

anak inginkan

dalam kegiatan positif

Fungsi Perlindungan

 Memberi rasa

nyaman anak

 Menjauhkan anak dari hal-hal yang negatif

Fungsi Keagamaan

 Memimpin dan

mengajarkan untuk selalu mengingat Allah S.W.T


(17)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Fungsi Rekreasi

 Mengajak liburan anak pada masa libur sekolah

 Memberikan

waktu anak untuk bermain

2 Prestasi Belajar Siswa

Mata Pelajaran

Sosiologi

Nilai hasil tes sumatif

Nilai UAS

D. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian, maka akan dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini secara ringkas, yaitu :

1. Keberfungsian Keluarga

Keberfungsian keluarga adalah penjalanan fungsi-fungsi anggota keluarga (orang tua) sesuai dengan fungsi-fungsi keluarga yang telah disepakati bersama ataupun cara-cara keluarga itu sendiri untuk bertindak agar tugas–tugas dalam keluarga tersebut dapat terlaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keberfungsian keluarga juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dianggap penting dalam keluarga dan harus dilaksanakan oleh setiap individu dalam keluarga sebagai peran dan konsekuensi dia sebagai anggota keluarga. Keberfungsian keluarga dianggap efektif jika anggota keluarga tersebut mampu melaksanakan fungsi-fungsinya secara optimal. Adapun fungsi-fungsi keluarga yaitu fungsi ekonomi, fungsi pendidikan, kasih sayang, perlindungan, keagamaan, dan fungsi rekreasi.


(18)

48

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Prestasi belajar adalah hasil akhir yang dicapai seseorang setelah dia melakukan proses belajar. Prestasi belajar bisa berupa prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor. Tiga prestasi ini umum negara kita ditunjukan oleh angka-angka dan salah satu oleh nilai Ujian Akhir Semester (UAS).

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Observasi

Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan. Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format observasi digunakan peneliti untuk menganalisis tingkat prestasi siswa dari data variabel yang didapat.

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan dalam bentuk tertulis kepada responden. Angket bertujuan untuk mengetahui data dari responden tentang fungsi- fungsi keluarga yang menunjangnya untuk berprestasi maupun hal-hal lain.

Peneliti menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran pada angket.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara

spesifik oleh peneliti” (Sugiyono, 2012, hlm. 93). Angket yang digunakan peneliti berskala 1-5 dengan pilihan sangat sering (SS), sering (S), Cukup (C), jarang (J), dan Sangat Jarang. Bisa juga angket dengan pilihan sangat setuju (SS), setuju (S), Ragu (R), Kurang setuju (KS), Tidak Setuju (TS).


(19)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data mengenai varibel dalam penelitian yang berupa catatan, buku, transkip dan lain-lain yang berhubungan dengan variabel penelitian.

F. INSTRUMEN DAN PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN

Dalam penelitian ini menggunakan dua instrmen yaitu angket dan lembar observasi. Angket digunakan untuk mengetahui tingkat keberfungsian keluarga siswa dan lembar observasi digunakan untuk menganilisis prestasi siswa. Instrumen tersebut harus diuji berdasarkan kaidah berikut :

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini Product Moment Coefficient, sebagai berikut:

rxy= N ∑xy − ∑x ∑y

√{N∑x − ∑x }{N∑y − ∑y ²}

(Arikunto, 2010, hlm. 213) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

X = Skor tiap butir angket dari tiap responden

Y = Skor total seluruh butir angket dari tiap responden

∑X = Jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden

∑Y = Jumlah skor total seluruh butir angket dari tiap responden N = Banyaknya data

Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterprestasikan indeks validitas tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3


(20)

50

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Angka Validitas Keterangan

0,00 – 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 0,90 – 1,00

Sangat Rendah Rendah

Cukup Tinggi Sangat Tinggi

(Sugiyono, 2012, hlm. 184)

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

c. Memeriksa kelengkapan data untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian angket oleh responden uji coba.

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya. e. Menempatkan skor terhadap item yang sudah diisi pada tabel pembantu. f. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap butir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

g. Menentukan titik kritis/nilai tabel r pada db = n-2 dan tingkat signifikan 95%

atau α = 0,05

h. Membuat kesimpulan dengan kriteria uji : r hitung≥r tabel, maka instrumen valid

r hitung≤ r tabel, maka instrumen tidak valid

i. Mencocokan tingkat-tingkat valid instrumen dengan tabel interpretasi.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau konsisten


(21)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

dalam mengungkapkan gejala yang diteliti. Menurut Arikunto (2010, hlm. 221)

bahwa, “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu :

a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan

=

∑�

∑�

i

b. Menentukan nilai varians total

=

∑� ∑�

c. Menentukan reliabilitas instrumen

� = [

� −

][ −

∑ �

]

(Siregar, 2013, hlm. 58) Keterangan :

n : Jumlah sampel

�� : Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

∑� : Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan.

: Varians pertanyaan

�� : Varians total

∑� : Jumlah varians butir k : Jumlah butir pertanyaan


(22)

52

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Kriteria Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Interprestasi

Antara 0,81 sampai dengan 1,000 Antara 0,61 sampai dengan 0,800 Antara 0,41 sampai dengan 0,600 Antara 0,21 sampai dengan 0,400

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah

(Sugiyono, 2012, hlm. 184)

G. ANALISIS DATA

Data penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan metode kuantitatif yang terdiri dari tahapan-tahapan berikut ini:

1. Editing

Proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk melihat apakah jawaban-jawaban pada daftar pertanyaan sudah terisi dengan lengkap atau belum.

2. Cooding

Proses mengklasifikasikan jawaban responden.

3. Tabulating

Pengolahan data secara teratur dihitung dan dijumlah secara teratur dan sempurna.

4. Teknik Analisi Data

Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini memilik dua tahapan, yaitu:


(23)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Tahap pertama, analisis data menggunakan statistika deskriptif yaitu menyajikan tabel tunggal distribusi X dan Y untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2. Penyajian data dalam analisis ini melalui tabel atau diagram hasil perhitungan prosentase. Adapun teknik analisis deskriptif untuk menghitung prosentase jawaban responden melalui tabel tunggal distribusi frekuensi dan prosentase dengan menggunakan rumus:

P =Nf x %

Keterangan : P = Prosentase f = Frekuensi data N = Jumlah Sampel

Tahap kedua, pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan statistika analisis persamaan regresi sederhana untuk menguji hipotesis. Alasan pemilihan uji persamaan regresi sedehana dalam hipotesis ini berdasarkan tabel berikut:

Tabel 3.5

Contoh Judul Penelitian, Rumusan Masalah, Hipotesis, dan Teknik Analisis Data (Satu Variabel Independen)

Rumusan Masalah Hipotesis Statistik untuk uji hipotesis

Bagaimakah

pengaruh kecerdasan emosional terhadap

prestasi kerja

pegawai?

Kecerdasan emosional

berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai

Koefisien determinasi, dan analisis regresi sederhana

(Sugiyono, 2012, hlm 155-156) Tabel yang dicontohkan Sugiyono tersebut menjelaskan, apabila rumusan

masalah dengan pertanyaan “ bagaimakah pengaruh...?” dengan hipotesis “...


(24)

54

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

variabel independen, maka uji hipotesis yang tepat adalah uji persamaan regresi dan uji determinasi.

Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah no 3 mengenai,

”Bagaimanakah pengaruh keberfungsian keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XI MA Al-Inayah?”. Dengan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Keberfungsian keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MA Al-Inayah. Ho : Keberfungsian keluarga tidak berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MA Al-Inayah.

Rumus persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

̂= +

(Sugiyono, 2012, hlm. 188)

Keterangan :

Y = nilai konstanta yang diprediksi a = konstanta atau bilangan harga X=0 b = koefisien regresi

x = nilai variabel independen

Adapun untuk mengetahui koefisien a dan b dengan rumus sebagai berikut:

a =

(Σy) (Σx²)

-

(Σx) (Σxy)

n(Σx²) –

(Σx)²

b =

n(Σxy) –

(Σx) (Σy)

n(Σx²) –

(Σx)²

(

Siregar, 2013, hlm. 284-285) Keterangan:

a = konstanta atau bilangan harga X=0 b = koefisien regresi


(25)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Σx = jumlah data variabel X

Σy = jumlah data variabel Y

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, harus menghitung terlebih dahulu tahapan-tahapan di bawah ini:

1. Transformasi Data Ordinal ke Data Interval

Transformasi data ordinal ke interval menggunakan Method of Succesive Intervals (MSI) dengan langkah sebagai berikut :

a. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab (memberikan) respon terhadap alternatif (kategori) jawaban yang tersedia.

b. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden (n), kemudian tentukan proporsi untuk setiap alternatif jawaban responden tersebut.

c. Jumlahkan proporsi secara beruntun sehingga keluar proporsi kumulatif untuk setiap alternatif jawaban responden.

d. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung nilai z untuk setiap kategori berdasarkan proporsi kumulatif pada setiap alternatif jawaban responden tadi.

e. Menghitung nilai skala (scale value) untuk setiap nilai z dengan menggunakan rumus:

� = Area under upper limit − Area under lower limitDensity at lower limit − Density at upper limit

f. Melakukan transformasi nilai skala (transformed scale value) dari nilai skala ordinal ke nilai skala interval, dengan terlebih dahulu menentukan angka indeks skala interval (SIx) yang diperoleh dari pengurangan angka satu

(diperoleh dari nilai skala yang nilainya kecil atau harga negatif terbesar yang kemudian diubah menjadi sama dengan satu) dengan SVi terkecil (=SVMin).

SIx = 1 - SVMin. Sehingga untk setiap alternatif jawaban skala intervalnya dapat

diketahui dengan rumus : SIx = SVi + SIx.


(26)

56

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka statistika yang digunakan statitika parametrik. Jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka statistika yang digunakan statistika non parametrik.

Untuk menguji normalitas data digunakan rumus chi-kuadrat sebagai berikut:

X = Oi − EiEi

(Sudjana, 2005, hlm. 273) Keterangan:

X2 = Chi – kuadrat Oi = hasil dari penelitian Ei = hasil yang diharapkan

Populasi berdistribusi normal jika X2 hitung ≥ X2 tabel.

Jika menggunakan jasa SPSS 16.0 for windows untuk menguji normalitas data, maka menggunakan langkah- langkah berikut ini:

a. Siapkan lembar kerja SPSS

b. Buat definisi tiap variabel dan masukan skor responden yang akan diuji normalitasnya.

c. Klik menu “ analize”, pilih “non parametrick test”, lalu klik “chi-square”. d. Masukan variabel ke kotak “test variabel list”, klik “normal” pada kotak

dialog “ test distribution” lalu klik “ok” maka akan muncul out put. 3. Uji Kelinieran

Langkah-langkah untuk menguji linieritas regresi sebagai berikut: a. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

b. Menghitung jumlah kuadrat (Jkreg (a)) dengan rumus:

(

Jk

reg (a)

) =

∑ � 2

c. Menghitung jumlah kuadrat regresi b│a (JKreg b│a), dengan rumus:

JKreg b│a =

[b. ∑XY −

∑ . ∑


(27)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

d. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JK

res =

∑Y − JKreg

− JKreg a

e. Menghitung rata-rata kuadrat regresi a (RJKreg (a)) dengan rumus:

RJKreg (a) = JKreg (a)

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b / a (RJKreg (a)) dengan rumus:

RJKreg (b / a) = JKreg (b / a)

g. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres = JKres �−

h. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

RJKT C = JKTC −

i. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (RJKT C) dengan rumus:

JKT C = JKres - JKE

j. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKT C) dengan rumus:

RJKT C = JKTC −

k. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE = �−JKE

l. Mencari nilai uji F dengan rumus : F = RJKTC

m. Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F ≤ nilai tabel F maka distribusi berpola linier.

n. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F(1- α) (db T C, db E) dimana db TC = K-2 dan db E = n – k.

o. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan:

Apabila Fhitung ≤ Ftabel artinya data tidak berpola linier


(28)

58

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Adapun untuk mempermudah menghitung linieritas data, peneliti menggunakan SPSS 16.0 for windows dalam perhitungannya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Siapkan lembar kerja SPSS.

b. Buat definisi tiap tabel variabel dan masukan skor responden yang akan diuji linieritasnya.

c. Klik menu “analize” lalu pilih “compare means” kemudian klik “means”. d. Masukan variabel X ke kotak “independent list” dan variabel Y ke kotak

dependent list”.

e. Klik “options”, lalu klik “test for linierity” lalu klik “continue”. f. Klik “Ok” lalu akan muncul “output


(29)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran secara umum tentang keberfungsian keluarga di MA Al-Inayah kelas XI dapat dikatakan baik karena mempunyai skor 2267 dan untuk skor baik berada pada rentang 1800-2400. Akan tetapi masih sedikit mempunyai kekurangan, sehingga belum mencapai kategori baik yang utuh. Terbukti dari hasil analisis deskriptif tentang keberfungsian keluarga pada jawaban responden yang berada pada taraf sedikit dibawah taraf baik yang diharapakan dan masih jauh di bawah taraf ideal yang ditetapkan yaitu 3000.

2. Gambaran secara umum tentang prestasi belajar siswa di MA Al-Inayah kelas XI pada mata pelajaran sosiologi dapat dikatakan belum cukup baik. Hal itu dapat dilihat dari tabel distribusi frekuensi nilai UAS yang menunjukkan rata-rata prestasi belajar siswa di MA Al-Inayah kelas XI pada mata pelajaran sosiologi berada pada nilai 72, sedikit di bawah nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.

3. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat diperoleh kesimpulan bahwa keberfungsian keluarga berpengaruh positif secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa di kelas XI MA Al-Inayah pada mata pelajaran sosiologi. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi akan meningkat 0,744 apabila kondusifitas keberfungsian keluarga meningkat. Faktor keberfungsian keluarga memengaruhi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi sebesar 74%.


(30)

104

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

B. SARAN

Berlandaskan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka pada bagian ini pada bagian ini dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam rangka meningkatkan kondisifitas atau kualitas keberfungsian keluarga di MA Al-Inayah agar orang tua anak (siswa) lebih memperhatikan fungsi ekonomi, pendidikan, kasih sayang, perlindungan, keagamaan dan rekreasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua tersebut lebih terperincinya antara lain: menyekolahkan anak ke sekolah yang anak minati, selalu berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan keuangan dan perlengkapan sekolah, buku dan LKS yang dibutuhkan anak, mengingatkan anaknya untuk selalu mengerjakan tugas sekolah, membimbing anak dalam mengerjakan tugas sekolah, memberikan motivasi belajar agar cita-cita anak tercapai, memberikan apresiasi terhadap (bakat, minat, dan hal-hal positif) yang disukai oleh anak, memberikan hadiah atau pujian ketika anak mendapat prestasi, melindungi anaknya agar terhindar dari hal-hal negatif, selalu mengajak dan

mengajarkan agama (alqur’an, doa, dan lain-lain), dan mengajak anak untuk berlibur serta memberikan waktu untuk bermain agar anak tidak stres dan tertekan untuk terus belajar.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI di MA Al-Inayah pada mata pelajaran sosiologi mengidentifikasi adanya faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi meningkatnya prestasi belajar selain dari faktor keberfungsian keluarga. Karena faktor keberfungsian keluarga hanyalah faktor eksternal yang mendukung prestasi belajar. Akan tetapi memang pada kenyataannya faktor keberfungsian keluarga sangat memengaruhi prestasi belajar di sekolah. Guru dan stakeholder sekolah


(31)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

harus lebih mengoptimalkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah.

3. Keberfungsian keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi prestasi belajar, maka dari itu orang tua harus selalu meningkatkan kondusifitas keberfungsian keluarga agar prestasi belajar anak yang optimal dapat tercapai di sekolah.

Orang tua tidak bisa hanya menyerahkan kepada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar anak tanpa didukung oleh kondusifitas keberfungsian di dalam keluarganya sendiri. Keberfungsian keluarga yang dijalankan orang tua sangat memengaruhi juga prestasi belajar anak di sekolah. Enam fungsi keluarga yaitu fungsi ekonomi, pendidikan, kasih sayang, perlindungan, keagamaan dan rekreasi harus diusahakan orang tua seoptimal mungkin untuk dijaga kondusifitasnya.

Hasil analisis penelitian mendapatkan, bahwa ternyata orang tua yang menjaga kondusifitas keberfungsian keluarga hanya dari faktor ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah tidak menunjukan hasil yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua harus memperhatikan keenam fungsi keluarga tersebut agar mendukung terhadap prestasi belajar anak di sekolah. anak (siswa) membutuhkan enam keberfungsian keluarga tersebut sebagai peran orang tua untuk mendukung prestasi belajarnya di sekolah.


(32)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M.B dan Deli, T. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Citra Umbara Bandung

Arikunto, S. (1986). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Dahlan, Djawad. (1982). Ciri-ciri Kepribadian Siswa Dikaitkan dengan Sikapnya terhadap Jabatan Guru. Bandung PPS-IKIP (tidak diterbitkan)

Djahiri, A. Kosasih. (1996). Dasar-dasar Metodologi dan Pengajaran Nlai Moral PVCT. Bandung : Lab PMPKN FPIPS IKIP Bandung.

Djamarah, Syaiful B. (2005). Prestasi Belajara Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional

Daradjat, Zakiah. (1994). Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Ruhama

Goode, W.J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara

Hartomo, H. dan Aziz,A. (2008). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Ihromi. (2004). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Ihsan, F. (2003). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Istiwidayanti. (1992). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Jakarta: Erlangga


(33)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Malihah, Elly dan Kolip, Usman. (2011). Pengantar Sosiologi. Bandung: Kencana Pranada Media Group

Margono, S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Muhibbin, Syah. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Muhibbin, Syah. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press

Munandar, M. (1986). Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung: PT. Uresco

Nasution, E. (1996). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara

Pribadi, Sikun. (1981). Menuju Keluarga Bijaksana. Bandung: Yayasan Sekolah Istri Bijaksana

Purwadarminta, W.J.S. (1985). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka Purwanto, M. Ngalim. (1990). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung :

CV Remaja Karya

Ruhimat, T. et al. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada.

Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Pranada Media Group Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta :

Rineka Cipta

Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : CV. Rajawali Soelaeman, M.I. (1994). Pendidikan dalam Kelurga. Bandung: Alpabeta


(34)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sujarweni, W dan Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu

Surya, muhamad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengukuran. Bandung : Pustaka bani Quraisy

Suryabrata, S. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Syamsudin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Usman, M, U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT remaja Rosdakarya

Willis, S. (1994). Problema Remaja dan Pemecahannya. Bandung: Angkasa

Publikasi Departemen

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP Artikel Jurnal

Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar.Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), hlm. 81-86.

Skripsi

Dini, R.H. (2009). Pengaruh Iklim Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Setudi Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran


(35)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Produktif di SMK Pasundan 3. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Indonesia.

Heri, A.L. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.

Meta. I.T. (2008). Penerapan Pola Asuh Orang Tua di dalam Keluarga terhadap Perilaku Moral Siswa di Sekolah. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.

Metha, S.Y. (2011). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Tunggal terhadap Perilaku Moral Remaja. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.

Nuryani, E. (2012). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pengembangan

Sikap Demokratis Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraa. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ramdiani, S. (2009). Pengaruh Pendidikan Keluarga terhadap Proses Pembelajara di Sekolah. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

104

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

B. SARAN

Berlandaskan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka pada bagian ini pada bagian ini dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam rangka meningkatkan kondisifitas atau kualitas keberfungsian keluarga di MA Al-Inayah agar orang tua anak (siswa) lebih memperhatikan fungsi ekonomi, pendidikan, kasih sayang, perlindungan, keagamaan dan rekreasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua tersebut lebih terperincinya antara lain: menyekolahkan anak ke sekolah yang anak minati, selalu berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan keuangan dan perlengkapan sekolah, buku dan LKS yang dibutuhkan anak, mengingatkan anaknya untuk selalu mengerjakan tugas sekolah, membimbing anak dalam mengerjakan tugas sekolah, memberikan motivasi belajar agar cita-cita anak tercapai, memberikan apresiasi terhadap (bakat, minat, dan hal-hal positif) yang disukai oleh anak, memberikan hadiah atau pujian ketika anak mendapat prestasi, melindungi anaknya agar terhindar dari hal-hal negatif, selalu mengajak dan

mengajarkan agama (alqur’an, doa, dan lain-lain), dan mengajak anak untuk berlibur serta memberikan waktu untuk bermain agar anak tidak stres dan tertekan untuk terus belajar.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI di MA Al-Inayah pada mata pelajaran sosiologi mengidentifikasi adanya faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi meningkatnya prestasi belajar selain dari faktor keberfungsian keluarga. Karena faktor keberfungsian keluarga hanyalah faktor eksternal yang mendukung prestasi belajar. Akan tetapi memang pada kenyataannya faktor keberfungsian keluarga sangat memengaruhi prestasi belajar di sekolah. Guru dan stakeholder sekolah


(2)

105

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

harus lebih mengoptimalkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah.

3. Keberfungsian keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi prestasi belajar, maka dari itu orang tua harus selalu meningkatkan kondusifitas keberfungsian keluarga agar prestasi belajar anak yang optimal dapat tercapai di sekolah.

Orang tua tidak bisa hanya menyerahkan kepada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar anak tanpa didukung oleh kondusifitas keberfungsian di dalam keluarganya sendiri. Keberfungsian keluarga yang dijalankan orang tua sangat memengaruhi juga prestasi belajar anak di sekolah. Enam fungsi keluarga yaitu fungsi ekonomi, pendidikan, kasih sayang, perlindungan, keagamaan dan rekreasi harus diusahakan orang tua seoptimal mungkin untuk dijaga kondusifitasnya.

Hasil analisis penelitian mendapatkan, bahwa ternyata orang tua yang menjaga kondusifitas keberfungsian keluarga hanya dari faktor ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah tidak menunjukan hasil yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua harus memperhatikan keenam fungsi keluarga tersebut agar mendukung terhadap prestasi belajar anak di sekolah. anak (siswa) membutuhkan enam keberfungsian keluarga tersebut sebagai peran orang tua untuk mendukung prestasi belajarnya di sekolah.


(3)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M.B dan Deli, T. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Citra Umbara Bandung

Arikunto, S. (1986). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Dahlan, Djawad. (1982). Ciri-ciri Kepribadian Siswa Dikaitkan dengan Sikapnya

terhadap Jabatan Guru. Bandung PPS-IKIP (tidak diterbitkan)

Djahiri, A. Kosasih. (1996). Dasar-dasar Metodologi dan Pengajaran Nlai Moral

PVCT. Bandung : Lab PMPKN FPIPS IKIP Bandung.

Djamarah, Syaiful B. (2005). Prestasi Belajara Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional

Daradjat, Zakiah. (1994). Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Ruhama

Goode, W.J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara

Hartomo, H. dan Aziz,A. (2008). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Ihromi. (2004). Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Ihsan, F. (2003). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Istiwidayanti. (1992). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan). Jakarta: Erlangga


(4)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Malihah, Elly dan Kolip, Usman. (2011). Pengantar Sosiologi. Bandung: Kencana Pranada Media Group

Margono, S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Muhibbin, Syah. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Muhibbin, Syah. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press

Munandar, M. (1986). Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung: PT. Uresco

Nasution, E. (1996). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar

Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara

Pribadi, Sikun. (1981). Menuju Keluarga Bijaksana. Bandung: Yayasan Sekolah Istri Bijaksana

Purwadarminta, W.J.S. (1985). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka Purwanto, M. Ngalim. (1990). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung :

CV Remaja Karya

Ruhimat, T. et al. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada.

Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Pranada Media Group Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta :

Rineka Cipta

Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : CV. Rajawali Soelaeman, M.I. (1994). Pendidikan dalam Kelurga. Bandung: Alpabeta


(5)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sujarweni, W dan Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu

Surya, muhamad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengukuran. Bandung : Pustaka bani Quraisy

Suryabrata, S. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Syamsudin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Usman, M, U. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT remaja Rosdakarya

Willis, S. (1994). Problema Remaja dan Pemecahannya. Bandung: Angkasa

Publikasi Departemen

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP

Artikel Jurnal

Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap

Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar.Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), hlm. 81-86.

Skripsi

Dini, R.H. (2009). Pengaruh Iklim Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas


(6)

S oleh Hamdani, 2014

Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository PENGARUH KEBERFUNGSIAN KELUARGA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

.upi .edu |perpustakaan.upi.edu

Produktif di SMK Pasundan 3. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ekonomi

dan Bisnis. Universitas Pendidikan Indonesia.

Heri, A.L. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Belajar

Siswa. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Universitas Pendidikan Indonesia.

Meta. I.T. (2008). Penerapan Pola Asuh Orang Tua di dalam Keluarga terhadap

Perilaku Moral Siswa di Sekolah. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.

Metha, S.Y. (2011). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Tunggal terhadap Perilaku

Moral Remaja. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Universitas Pendidikan Indonesia.

Nuryani, E. (2012). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pengembangan

Sikap Demokratis Siswa Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraa. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ramdiani, S. (2009). Pengaruh Pendidikan Keluarga terhadap Proses

Pembelajara di Sekolah. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia.


Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

4 20 86

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 6 Bandung.

6 13 49

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

0 0 40

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA STUDI: PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA PASUNDAN SE-KOTA BANDUNG.

4 18 58

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

5 15 59

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG.

0 0 44

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA/MA Swasta Kota Cimahi.

0 0 39