SEBAGAI SUPERDISINTEGRANT DAN MAGNESIUM STEARAT SEBAGAI LUBRICANT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERBEDAAN SIFAT FISIKA SEDIAAN TABLET SUBLINGUAL

  ® SEBAGAI SUPERDISINTEGRANT DAN MAGNESIUM STEARAT SEBAGAI LUBRICANT SKRIPSI

EKSTRAK DAUN TEMBAKAU DENGAN VARIASI PRIMOJEL

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi

  Diajukan oleh:

  Eddie Hindrianto 088114120 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  i

  PERBEDAAN SIFAT FISIKA SEDIAAN TABLET SUBLINGUAL

  ® SEBAGAI SUPERDISINTEGRANT DAN MAGNESIUM STEARAT SEBAGAI LUBRICANT SKRIPSI

EKSTRAK DAUN TEMBAKAU DENGAN VARIASI PRIMOJEL

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi

  Diajukan oleh:

  Eddie Hindrianto 088114120 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih, penyertaan, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Sifat Fisika Tablet Sublingual

  ®

Ekstrak Daun Tembakau dengan Variasi Primojel sebagai Superdisintegrant

dan Magnesium Stearat sebagai Lubricant” ini dengan baik.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tentu memperoleh banyak bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

  1. Rini Dwiastuti, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing Utama skripsi ini, atas segala kesabaran untuk mendukung, membimbing, memotivasi, dan memberi masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

  2. Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji skripsi, atas arahan, bantuan, dan masukkan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

  3. Agatha Budi Susiana Lestari, S.Si, M.Si., Apt. selaku Dosen Penguji skripsi, atas arahan, bantuan, dan masukkan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

  4. Drs. Mufrod, M.Sc., Apt. yang telah bersedia mencarikan bahan dalam penelitian ini serta memberikan arahan, bantuan, dan

  superdisintegrant masukkan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

  vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  viii

  5. Dewi Setyaningsih, S.Si, M.Sc., Apt yang telah memberikan motivasi, saran dan ide kepada penulis saat penelitian.

  6. Ipang Djunarko, M.Si, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Sanata Dharma.

  7. Segenap dosen dan karyawan, atas segenap ilmu dan pengalaman yang diberikan, sehingga berguna dalam pennyusunan skripsi ini.

  8. Silvia Natalia, sebagai rekan kerja penulis, atas segala dukungan, kebersamaan, bantuan, dan semangat yang diberikan baik selama penelitian maupun saat penyusunan naskah skripsi.

  9. Henny angkatan 2010, yang telah meminjamkan kameranya untuk membantu dokumentasi dalam penelitian ini.

  10. KKN kelompok 20 angkatan 32 dan seluruh warga Gondang Pusung yang telah menjadi teman baik selama KKN.

  11. Semua angkatan 2008 atas kebersamaan, pengalaman, suka duka, dan kekompakkan yang pasti tidak akan terlupakan.

  12. PMK Apostolos, atas kepedulian, semangat dan dukungan yang diberikan.

  13. Seluruh alumni SMA Kristen 1 BPK Penabur Cirebon angkatan 2008, atas semangat, dukungan, kebersamaan, kepedulian, kekeluargaan, dan bantuan yang tidak dapat terlupakan.

  14. Sdri. Vanda Laurend, selaku gembala Army of God Yogyakarta, atas motivasi, perhatian, impartasi, dan semangat yang diberikan.

  15. Ko Eddy yang telah membantu mencarikan tempat penjualan bahan-bahan untuk penelitian sekaligus memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ix

  16. Connect group miracle 5 (immanuel) atas kebersamaan, pengajaran, kepedulian, semangat, sharing, tawa canda dan kekompakkan yang pasti tidak akan terlupakan.

  17. Connect group miracle 1 (restoration) atas kebersamaan, pengajaran, kepedulian, semangat, sharing, tawa canda, dan kekompakkan yang pasti tidak akan terlupakan.

  18. Kak Arini, Ko Wilbert Liu, Putu Novi, Ci Angel, atas kebersamaan, pengajaran, kepedulian, semangat, sharing, tawa canda, dan kekompakkan yang pasti tidak akan terlupakan.

  19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu oleh penulis, terima kasih atas bantuannya yang diberikan selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk membantu penulis dalam perkembangan selanjutnya.

  Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, baik mahasiswa dan lingkungan akademis maupun masyarakat serta memberikan sumbangan kecil bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

  Yogyakarta, 20 Februari 2012 Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sifat fisika dengan

  ®

  konsentrasi Primojel sebagai superdisintegrant dan magnesium stearat sebagai

  

lubricant yang berbeda. Pengukuran yang dilakukan meliputi kekerasan, waktu

hancur, keseragaman bobot, bobot rata-rata dan kerapuhan suatu tablet.

  Pada penelitian ini digunakan rancangan percobaan secara acak dengan dua faktor dan dua level. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan software R. Respon yang diukur dalam penelitian ini adalah kerapuhan, waktu hancur, keseragaman bobot, bobot rata-rata, kekerasan, wetting dan kerapuhan.

  time

  Dari penelitian ini disimpulkan bahwa tablet yang diproduksi dengan

  ®

  4% dan magnesium stearat 5% berbeda signifikan dengan tablet dengan

  Primojel ®

  

Primojel 8% dan magnesium stearat 1% dalam hal kekerasan (p=0,0227) dan

  waktu hancurnya (p=0,0326). Namun, kedua jenis formula tablet untuk bobot rata-rata (p=0,2949) dan kerapuhan (p=0,0532) tidak berbeda. Respon wetting tidak dapat dihitung.

  time ®

  , superdisintegrant, magnesium stearat, lubricant,

  Kata kunci: Primojel

  bioavailabilitas, desain faktorial, software R, wetting time x

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

®

  The aim of this study is to determine the effect Primojel as superdisintegrant and magnesium stearate as a lubricant to physical properties of sublingual tablets, such as hardness, mean weight, disintegration time, uniformity of weight and friability of a tablet. Effect of lubricant material and disintegrant material affect in bioavailability of the active substance in blood.

  Design of this study use the factorial design with two factors and two levels. The data obtained is further analyzed using the R software. Response is measured in this study is friability, disintegration time, uniformity of weight, hardness, wetting time and fragility.

  ®

  This study conclude that the tablet produced by Primojel 4% and

  ®

  magnesium stearat 5% significantly different of the tablet produced by Primojel 8% and magnesium stearat 1% in terms of hardness (p=0,0227) and disintegration time (p=0,0326). However, both types of tablets for mean weight (p = 0.2949) and friability (p = 0.0532) did not differ. Wetting time can not be calculated.

  ®

  : Primojel , superdisintegrant, magnesium stearate, lubricant,

  Key words

  bioavailability, factorial design, R software, wetting time xi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………………... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………….. v PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………………………… vi PRAKATA…………………………………………………………………….. vii

  INTISARI……………………………………………………………………… x …………………………………………………………………….. xi

  ABSTRACT

  DAFTAR ISI…………………………………………………………………... xii DAFTAR TABEL……………………………………………………………... xvii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xviii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... xix BAB I PENGANTAR………………………………………………………….

  1 A. Latar Belakang……………………………………………………………... 1 1. Permasalahan…………………………………………………………...

  3 2. Keaslian penelitian……………………………………………………..

  3 3. Manfaat penelitian……………………………………………………...

  4

  a. Manfaat teoritis…………………………………………………….. 4 b. Manfaat praktis……………………………………………………..

  4 xii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Tujuan Penelitian…………………………………………………………... 4

  1. Tujuan umum…………………………………………………………... 4

  2. Tujuan khusus………………………………………………………….. 4 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA…………………………………………..

  5 A. Tanaman Tembakau………………………………………………………..

  5 B. Kandungan Kimia Tanaman Tembakau……………………………………

  5 C. Tinjauan tentang Ekstrak…………………………………………………...

  6

  1. Penyarian dengan alat Soxhlet…………………………………………. 6 2. Infundasi………………………………………………………………..

  7 3. Perkolasi………………………………………………………………..

  8

  4. Maserasi……………………………………………………………....... 8

  D. Tablet Sublingual…………………………………………………………... 9 1. Kempa langsung………………………………………………………..

  9

  2. Granulasi basah………………………………………………………… 9 3. Granulasi kering………………………………………………………..

  10 E. Uji Campuran Serbuk………………………………………………………

  10

  1. Sudut diam……………………………………………………………... 10

  2. Kecepatan alir…………………………………………………………

  11

  3. Pengetapan……………………………………………………………... 11

  F. Evaluasi Tablet Sublingual………………………………………………… 12 1. Keseragaman bobot…………………………………………………….

  12

  2. Kekerasan………………………………………………………………

  12

  3. Kerapuhan……………………………………………………………… 13 xiii

  xiv 4. Waktu melarut………………………………………………………….

  18 I. Landasan Teori……………………………………………………………..

  a. Uji sifat alir dengan metode corong dan metode sudut diam………

  2. Uji campuran serbuk…………………………………………………… 24

  1. Pembuatan tablet……………………………………………………….. 22

  22 E. Tata Cara Penelitian………………………………………………………... 22

  21 D. Alat dan Bahan Penelitian………………………………………………….

  20 C. Definisi Operasional………………………………………………………..

  20 B. Variabel Penelitian…………………………………………………………

  20 A. Jenis Penelitian……………………………………………………………..

  19 BAB III METODE PENELITIAN…….……………………………………….

  18 J. Hipotesis……………………………………………………………………

  1. Unpaired t-test…………………………………………………………. 17 2. Paired t-test…………...………………………………………………..

  13

  16 H. Uji T-test……...………..…………………………………………………... 17

  6. Sorbitol…………………………………………………………………

  5. Amprotab………………………………………………………………. 16

  …………………………………….. 15

  ® /sodium starch glycolate

  4. Primojel

  3. Asam sitrat……………………………………………………………... 15

  14

  1. Magnesium stearat……………………………………………………... 13 2. Aerosil………………………………………………………………….

  13

  5. Wetting time……………………………………………………………. 13 G. Monografi…………………………………………………………………..

  24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Uji pengetapan serbuk……………………………………………...

  24

  3. Evaluasi tablet sublingual……………………………………………… 25

  a. Uji kekerasan tablet……………………………………………...…

  25

  b. Uji waktu hancur tablet…………………………………………….. 25

  c. Uji keseragaman bobot tablet………………………………………

  25

  d. Uji kerapuhan………………………………………………………

  26 e. Uji wetting time…………………………………………………….

  26 F. Analisis Hasil………………………………………………………………. 26

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………. 28 A. Teknik Pengambilan Sampel……………………………………………….

  28 B. Pembuatan Serbuk dan Pemerian Serbuk Daun Tembakau………………..

  29 C. Penyarian dengan alat Soxhlet……………………………………………..

  30 D. Pembuatan Tablet Sublingual……………………………………………… 32 E. Evaluasi Campuran Serbuk………………………………………………...

  36

  1. Uji kecepatan alir………………………………………………………. 36 2. Uji sudut diam………………………………………………………….

  38

  3. Uji pengetapan…………………………………………………………. 39

  F. Evaluasi Tablet Sublingual………………………………………………… 40 1. Uji bobot rata-rata dan keseragaman bobot…..………………………..

  41 2. Uji kekerasan…………………………………………………………...

  42 3. Uji kerapuhan…………………………………………………………..

  43 4. Uji waktu hancur……………………………………………………….

  44 5. Uji wetting time………………………………………………………...

  45 xv

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V PENUTUP……………………………………………………………..

  47 A. Kesimpulan…...……………………………………………………………. 47 B. Saran………………………………………………………………………..

  47 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 48 LAMPIRAN……………………………………………………………………

  52 BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………. 76 xvi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Formula acuan menurut Abraham dan Furtado (2010)………………..

  23 Tabel II. Formula hasil modifikasi……………………………………………..

  23 Tabel III. Bahan dan fungsi dari bahan...……………………………………….. 33 Tabel IV. Hasil uji kecepatan alir……….....……………………………………

  37 Tabel V. Tabel t-test tidak berpasangan respon kecepatan alir…………………

  37 Tabel VI. Hasil dari uji sudut diam………………………………………….….

  38 Tabel VII. Uji Mann-Whitney respon sudut diam………...………….….….…..

  38 Tabel VIII. Hasil dari uji pengetapan……………………..…………...………..

  39 Tabel IX. Uji Mann-Whitney respon pengetapan……………………..………… 39 Tabel X. Hasil evaluasi tablet sublingual…………………………...……..……. 40 Tabel XI. Keseragaman bobot…………………………………………….…….

  41 Tabel XII. Tabel t-test tidak berpasangan respon bobot rata-rata …………..….. 42 Tabel XIII. Tabel t-test tidak berpasangan respon kekerasan...………..……….

  43 Tabel XIV. Tabel t-test tidak berpasangan respon kerapuhan…………………..

  44 Tabel XV. Tabel t-test tidak berpasangan respon waktu hancur……….……….

  45 xvii

  xviii

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman Tembakau………………………………………………...

  5 Gambar 2. Struktur Primojel

  ®

  …………………………………….……………

  16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of analysis…………………………………………….

  52 Lampiran 2. Surat keterangan tembakau ………………………………………

  55 Lampiran 3. Surat keterangan tembakau jenis NO…………………………….. 56 Lampiran 4. Lembar kerja uji ekstraksi dan hasilnya………………………….. 57 Lampiran 5. Dokumentasi……………………………………...………………

  59 Lampiran 6. Perhitungan dosis terapi nikotin……………………..…………… 63 Lampiran 7. Pengolahan data uji pendahuluan………………………...………. 64 Lampiran 8. Pengolahan data evaluasi fisik tablet……………………..………

  65 Lampiran 9. Analisis statistika…………………….…………...………………

  70 xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Tembakau yang merupakan familia Solanaceae ternyata memiliki

  kandungan yang bervariasi, seperti zat-zat golongan alkaloida, saponin, dan polifenol (Tobing, 1989). Alkaloid dalam daun tembakau adalah

  flavonoida

  nornikotina dan anatabin yang besarnya hanya 2-3%, anabasin hanya 0,3% dan nikotina sebanyak 95% dari jenis alkaloid total (Yu, Shulgin, Liang, Jacob, Benowitz, 1993).

  Zat aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nikotina yang terkandung di dalam ekstrak etanol daun tembakau. Ekstrak memiliki kemampuan untuk mempertahankan kuantitas nikotina yang sifatnya mudah menguap dan tidak stabil dalam pemanasan (Gorrod and Jacob, 1998). Hutchinson dan Emley (1979) telah meneliti tentang dosis terapi alkaloid nikotina, yaitu 0,00007-0,02 mg/kg BB. Berdasarkan penelitian Angelina (2012) kadar nikotina dalam daun tembakau adalah 0,2% b/b, sehingga kadar nikotina dapat dikonversikan ke dalam dosis efektif ekstrak daun tembakau yang digunakan dalam tiap tablet, yakni sebesar 1,75 mg.

  Nikotina yang dimetabolisme secara cepat di dalam hati akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Untuk menghindari hal ini maka akan diproduksi suatu sediaan yang tidak melewati proses metabolisme di hati dan cepat terabsorpsi ke dalam saluran darah, maka dipilih tablet sublingual.

  1

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tablet sublingual merupakan tablet yang memiliki waktu hancur yang cukup baik. Tablet dapat hancur karena adanya interaksi antara bahan penghancur dengan cairan pelarut atau saliva pada mulut. Bahan penghancur yang

  ®

  ditambahkan pada penelitian ini adalah bahan superdisintegrant, yaitu Primojel dan bahan disintegrant, yaitu amprotab. Bahan superdisintegrant yang membutuhkan waktu lebih singkat untuk menghancurkan tablet dibandingkan dengan bahan disintegrant. Dengan adanya kedua jenis bahan penghancur ini dalam suatu formula tablet sublingual dapat menyebabkan waktu hancur tablet menjadi lebih cepat, sehingga bioavailabilitas zat aktif pada tempat absorpsi cukup baik, sehingga obat dapat mudah terabsorpsi dan cepat berefek.

  Bahan dari ekstrak kental biasanya bersifat lengket dan bahan tambahan yang digunakan adalah asam sitrat dan sorbitol yang sifatnya higroskopis, sehingga digunakan aerosil sebagai pengering ekstrak (adsorbent) sekaligus untuk membantu melindungi partikel yang higroskopis dari kelembapan udara luar.

  Magnesium stearat yang ditambahkan juga membantu tablet agar tidak menempel pada lubang cetakan, sehingga tablet yang dihasilkan memiliki permukaan yang licin atau halus dan mengkilap. Namun demikian, bahan pelicin ini merupakan bahan yang bersifat tidak larut dalam air yang dapat menghambat proses disintegrasi tablet, sehingga perlu diketahui komposisi yang tepat untuk digunakan.

  Dari pernyataan di atas, maka perlu untuk dilakukan penelitian awal tentang “Perbedaan Sifat Fisika Tablet Sublingual Ekstrak Daun Tembakau

  ®

  dengan Variasi Primojel sebagai Superdisintegrant dan Magnesium Stearat

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebagai Lubricant”. Dari penelitian ini diharapkan agar diperoleh informasi mengenai perbedaan yang signifikan atau perbedaan yang bermakna antara

  ®

  pada konsentrasi 8% dan magnesium stearat pada konsentrasi 1%

  Primojel

  dengan terhadap sifat fisika tablet sublingual dari ekstrak daun tembakau,

  ®

  sehingga dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh dari Primojel sebagai Superdisintegrant dan Magnesium Stearat sebagai Lubricant terhadap sifat fisikanya.

  1. Permasalahan

  Berdasarkan uraian pemilihan judul, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a) Apakah ada perbedaan sifat fisika pada tablet sublingual yang memiliki

  ®

  komposisi Primojel pada level rendah dan magnesium stearat pada level

  ®

  tinggi dengan tablet sublingual yang memiliki komposisi Primojel pada level tinggi dan magnesium stearat pada level rendah?

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian terdahulu oleh Hutchinson dkk. (1979) mengenai dosis nikotina yang sudah dipatenkan di Amerika Serikat dan penelitian oleh mahasiswa Sanata Dharma, yakni Curephoria Helena Angelina (2012) mengenai penetapan kadar nikotina di dalam ekstrak daun tembakau menggunakan KLT-densitometri.

  Selain itu, terdapat penelitian oleh Abraham dan Furtado (2010) mengenai formula untuk tablet sublingual. Sejauh penelusuran peneliti, penelitian Perbedaan

  ®

  Sifat Fisika Tablet Sublingual Ekstrak Daun Tembakau dengan Variasi Primojel

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebagai Superdisintegrant dan Magnesium Stearat sebagai Lubricant belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penelitian

  ®

  untuk pengembangan formula tablet sublingual dengan bahan Primojel sebagai dan magnesium stearat sebagai lubricant.

  superdisintegrant b. Manfaat praktis.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tawaran terhadap bentuk sediaan obat yang sesuai dari bahan aktif ekstrak daun tembakau bagi masyarakat.

B. Tujuan Penelitian

  a) Tujuan umum ®

  Mengetahui perbedaan sifat fisika tablet dengan komposisi Primojel dan magnesium stearat yang berbeda.

  b) Tujuan khusus

  Mengetahui adanya perbedaan sifat fisika tablet antara komposisi

  ®

  pada level rendah (4%) dan magnesium stearat pada level tinggi (5%)

  Primojel ®

  dengan komposisi Primojel pada level tinggi (8%) dan magnesium stearat pada level rendah (1%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Tanaman Tembakau ( Nicotiana tabacum) Tanaman tembakau memiliki klasifikasi sebagai berikut: Family : Solanaceae

  : Nicotianae

  Sub family

  : Nicotianae

  Genus Spesies : Nicotiana tabacum L. (Cahyono, 1998).

  

Gambar 1. Tanaman tembakau (Anonim, 2004)

B. Kandungan Kimia Daun Tembakau

  Kandungan di dalam simplisia daun Nicotiana tabacum adalah alkaloida, flavonoida dan polifenol. Jenis alkaloida yang terdapat di dalam daun tembakau adalah nornikotina dan anatabin yang besarnya hanya 2-3%, anabasin hanya 0,3% dan nikotina sebanyak 95% (Yu et al., 1993).

  5

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Tinjauan tentang Ekstrak

  Proses ekstraksi merupakan proses penarikan zat utama yang diinginkan dari bahan mentah obat (simplisia) menggunakan pelarut yang telah dipilih dan zat yang diinginkan larut dalam pelarut itu. Jenis ekstraksi dan bahan ekstraksi yang digunakan ditentukan dari kelarutan bahan kandungan dan stabilitasnya (Voigt, 1995).

  Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menggunakan cara yang tepat di luar pengaruh cahaya matahari langsung yang mengandung banyak unsur. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk (Ansel, 1989). Ekstrak kering adalah sediaan berbentuk serbuk, yang dibuat dari ekstrak tumbuhan dan bahan pelarutnya telah dihilangkan dengan cara penguapan (Voigt, 1995).

  Yang lebih penting untuk teknologi farmasi adalah cara ekstraksi. Jenis ekstraksi dan bahan ekstraksi mana yang sebaiknya digunakan sangat tergantung dari kelarutan bahan kandungan serta stabilitasnya (Voigt, 1995).

  Metode yang paling sering digunakan dalam pembuatan ekstrak dari bahan alamiah adalah sebagai berikut:

1. Penyarian dengan alat soxhlet

  Penyarian dengan alat soxhlet dilakukan dengan cara serbuk simplisia yang akan diekstraksi dimasukkan ke dalam kantung ekstraksi di bagian dalam alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu (perkolator). Wadah gelas yang mengandung kantung diletakkan diantara labu penyulingan dengan pendingin aliran balik dan dihubungkan dengan labu melalui pipa. Labu itu berisi pelarut

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang mudah menguap dan mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipet, berkondensasi di dalamnya, menetes ke atas bahan yang diekstraksi dan menarik keluar bahan yang diekstraksi. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi maksimalnya, secara otomatis dipindahkan ke dalam labu Dengan demikian, zat yang terekstraksi terakumulasi melalui penguapan bahan pelarut murni berikutnya. Pada cara ini diperlukan bahan pelarut dalam jumlah kecil, juga simplisia selalu baru artinya suplai bahan pelarut bebas bahan aktif berlangsung secara terus menerus (pembaharuan pendekatan konsentrasi secara kontinyu). Keburukan dari metode ekstraksi penyarian dengan alat soxhlet adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan ekstraksi cukup lama sehingga butuh energi yang tinggi (listrik, gas). Selanjutnya, simplisia di bagian tengah alat pemanas, langsung berhubungan dengan labu, dimana bahan pelarut menguap.

  Pemanasan bergantung pada lama ekstraksi, khususnya dari titik didih bahan pelarut yang digunakan. Pemanasan dapat berpengaruh negatif terhadap susbtansi di dalam simplisia yang sensitif terhadap suhu, misalnya glikosida dan alkaloida (Voigt, 1995).

2. Infundasi

  Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari substansi kandungan aktif dari suatu simplisia yang sifatnya larut dalam air. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh karena itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak oleh disimpan lebih dari 24 jam (Anonim, 1986).

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Perkolasi

  Perkolasi adalah proses ekstraksi simplisia yang sudah dihaluskan dan dilarutkan dengan pelarut tertentu dengan cara melewatkan pelarut secara perlahan-lahan melalui simplisia dalam suatu kolom. Simplisia dimampatkan dalam alat ekstraksi khusus disebut percolator, dengan ekstrak yang telah dikumpulkan disebut perkolat. Kebanyakan ekstraksi obat dikerjakan dengan cara perkolasi (Ansel, 1989).

  Dalam proses perkolasi pelarut mengalir melalui kolom yang mengandung simplisia yang umumnya dari atas ke bawah menuju celah untuk keluar dan ditarik oleh gaya berat seberat cairan dalam kolom. Dalam perkolator yang diberikan tekanan pada kolom, pelarut didesak oleh tekanan udara yang ditiupkan pada lubang masuk dan pengisapan pada lubang keluar (Ansel, 1989).

  4. Maserasi

  Maserasi merupakan proses ekstraksi untuk simplisia yang sudah dihaluskan dan memungkinkan untuk direndam dalam pelarut yang sesuai sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut (Ansel, 1989).

  Dalam prosesnya, obat yang akan diekstraksi biasanya ditempatkan pada wadah yang bermulut lebar, bersamaan dengan pelarut yang telah ditetapkan, bejana ditutup rapat, dan isinya dikocok berulang biasanya 2-14 hari pada suhu

  o o

  15 -20

  C. Pengocokan memungkinkan pelarut segar mengalir berulang masuk ke seluruh permukaan dari obat yang sudah halus (Ansel, 1989).

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

D. Tablet Sublingual

  Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi dan pemakaiannya dengan cara diletakkan di bawah lidah hingga larut, sehingga zat aktif dapat masuk ke pembuluh darah melalui bawah lidah (Departemen Kesehatan RI, 1995).

  Beberapa metode atau cara pembuatan tablet secara umum dibagi menjadi sebagai berikut:

  1. Kempa langsung

  Metode kempa langsung, yaitu percetakan bahan obat dan bahan tambahan yang berbentuk serbuk tanpa proses pengolahan awal atau granulasi baik basah maupun kering. Kempa langsung memaksa untuk munculnya gaya ikatan yang lemah di antara partikel sehingga tablet memiliki kekompakan yang cukup baik, serta mensyaratkan sifat aliran timbunan serbuk yang baik. Oleh karena itu, kondisi yang lebih baik untuk tabletasi langsung dapat dihasilkan dengan jalan merubah sifat partikel (ukuran partikel, bentuk partikel, distribusi ukuran partikel), melalui penambahan bahan pembantu (bahan pengikat, bahan anti lekat, bahan pelicin, bahan pelincir), dan melalui pengaturan alat-alat yang akan digunakan (tekanan cetak yang lebih tinggi, peralatan yang memudahkan pengisian ruang cetak, misalnya dengan menggunakan sayap pengaduk) (Voigt, 1995).