KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA DI DUSUN MEJING DESA DUREN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM MENANGGULANGI
KENAKALAN REMAJA DI DUSUN MEJING DESA DUREN
KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2016
SKRIPSI
Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Athourrohman
NIM 11111208
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi : Saudara Athourrohman Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamualaikum. Wr.Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Athourrohman Nim : 111 11 208 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : Peran Kegiatan Pendidikan Keagamaan Islam Dalam
Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Dusun Mejing Desa Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2016
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Salatiga, 21 Februari 2018 Mufiq, S.Ag., M.Phil.
NIP. 19690617 199603 1 004
DEKLARASI DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Athourrohman NIM : 111 11 208 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository
IAIN Salatiga.
Salatiga, 23 Maret 2018 Yang menyatakan,
ATHOURROHMAN 111 11 208
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Lingkar Salatiga Km.2 Telepon (0298) 6031364 Salatiga 50721 Website: tarbiya
SKRIPSI
KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM MENANGGULANGI
KENAKALAN REMAJA DI DUSUN MEJING DESA DUREN
KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2016
ATHOURROHMAN
NIM: 111 11 208
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 23 Maret 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Imam Mas Arum, M.Pd. Sekretaris Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil. Penguji I : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Penguji II : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
Salatiga, 04 April 2018 Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd NIP. 1670121 199903 1 002
MOTTO
اَهَلَف ْمُتْأَسَأ ْنِإ َو ْمُكِسُفْنَ ِلِ ْمُتْنَسْحَأ ْمُتْنَسْحَأ ْنِإ
“ Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat
baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri “ (Q.S
Al Isra’: 7)
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini sayapersembahkan kepada: 1. kedua orang tuaku tercinta Bapak Wanto dan Ibu Alm Masringah yang telah mencurahkan begitu banyak kasih sayang, selalu memberikan bimbingan dan dukungan.
2. Kakak-kakakku yang telah mendukungku dan memotivasi.
3. Adiku Ahmad Syihabuddin yang telah memberi motivasi dan dukungan.
4. Temanku Winda Ratnasari yang selalu memberiku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Mufiq, S.Ag.,M.Phil yang telah sabar dalam mengarahkan dan memberikan masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini.
6. Serta semua teman-teman PAI angkatan 2011.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektorInstitut Agama Islam Negeri Salatiga.
2. Bapak Suwardi M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam NegeriSalatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua program studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
4. Bapak Mufiq, S.Ag.,M.Phil selaku dosen pembimbing akademik dan telah membimbing, memberi pengarahan sampai selesai dalam penulisan skripsi ini.
5. Semua bapak dan ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberi bekal pengetahuan dan pelayanan kepada penulis.
6. Semua masyarakat Dusun Mejing Desa Duren Kecamatan Bandungan.
7. Bapak dan ibuku serta keluarga yang telah memberi motivasi dan do’a dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdo’a semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak dapat diterima oleh Allah SWT sebagai amal ibadah.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 21 Februari 2018 Penulis Athourrohman 11111208
ABSTRAK
Athourrohman. 2018. Peran Kegiatan Pendidikan Keagamaan Islam Dalam
Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Dusun Mejing Desa Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Mufiq, S.Ag.,M.Phil. Kata Kunci : Peran, Kegiatan Pendidikan Keagamaan, Kenakalan Remaja
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perilaku kenakalan remaja (2) kegiatan pendidikan keagamaan Islam (3) Cara mencegah kenakalan remaja (4) kendala yang dihadapi dalam mencegah kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan.
Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk jenis penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang jenis datanya kualitatif, berupa pernyataan, kalimat, dan dokumen. Metode yang digunakan adalah metode penelitian lapangan
(field research) , yaitu sebuah penelitian yang sumber data dan proses
penelitiannya menggunakan kancah atau lokasi tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.
Hasil penelitian menunjukkan : (1)Perilaku kenakalan remaja di Dusun Mejing, peneliti menemukan berbagai jawaban yang didapatkan dari pengamatan, perbincangan dan wawacara yaitu berbicara kotor, minum-minuman keras, melihat video porno, cara berpakaian, karaoke, free seks dan Pencurian (2) Kegiatan pendidikan keagamaan Islam yang ada di dusun Mejing adalah Jamaah sholawat pecinta rosul, madrasah diniyah, dan yasinan atau tahlilan (3) Cara menanggulangikenakalan remaja yaitu dengan mengikut sertakan remaja dalam kegiatan pendidikan keagamaan Islam, memberikan pengarahan dan meningkatkan kesadaran, melakukan hal-hal yang positif serta mencegah remaja dari hal-hal yang negatif, memberikan contoh atau teladan yang baik, memberikan masukan agar remaja berperilaku jujur dan faghfiru ilallah, menggunakan cara yang melibatkan partisipasi remaja secara langsung, mengemas konsep kegiatan keagamaan yang menarik perhatian remaja sehingga remaja akan memiliki keinginan untuk bisa ikut dalam kegiatan, memberikan wadah bagi remaja dan kepercayaan kepada remaja ketika akan mengadakan kegiatan keagamaan supaya remaja mampu mengeluarkan segenap potensi yang dimiliki setiap individunya, dan menyarankan ada kegiatan-kegiatan tertentu yang sifatnya dibentuk dari remaja itu sendiri. (4) Kendala yang dihadapi dalam mencegah kenakalan remaja di Dusun Mejing Desa Duren Kecamatan Bandungan adalah tingkat kesadaran setiap remaja, faktor lingkungan dan pergaulan, pengaruh teknologi dan modernisasi, kondisi Keuangan, ajakan teman untuk tidak aktif, rasa malas remaja dan kesibukan remaja.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i NOTA PEMBIMBING.............................................................................. ii DEKLARASI........................................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN.............................................................. iv MOTTO.................................................................................................. v PERSEMBAHAN..................................................................................... vi KATA PENGANTAR.............................................................................. vii ABSTRAK................................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................ xi
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A.Latar Belakang Masalah................................................................... 1 B.Fokus Masalah.................................................................................. 4 C.Tujuan Penelitian............................................................................... 5 D.Kegunaan Penelitian......................................................................... 5 E.Penegasan Masalah............................................................................ 6 F.Studi Kepustakaan ........................................................................... 7 G.Sistematika Penulisan ....................................................................... 12 BAB II KERANGKA TEORI...................................................... 14 A. Kegiatan Pendidikan Keagamaan Islam............................ ......... 14
1. Pengertian Kegiatan Pendidikan Keagamaan Islam........... 14
2. Ayat-ayat Tentang Pendidikan .......................................... 16
3. Tujuan Kegiatatan Pendidikan Keagamaan Islam............... 17
4. Bentuk-bentuk Kegiatan Pendidikan Keagamaan Islam.... 19 B. Kenakalan Remaja..................................................................
21 1. Pengertian Remaja......................................................
21 2. Klasifikasi Masa Remaja...............................................
22 3. Sikap Remaja Terhadap Agama....................................
23 4. Kenakalan Remaja............................................................
26
5. Sebab-sebab Kenakalan Remaja...................................
28 6. Jenis Kenakalan Remaja .............................................
29 BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 32
A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan.......................................... ......... 32 1. Kehadiran Peneliti..........................................................
33
2. Lokasi Peneliti.............................................................. .......... 33
3. Sumber Data................................................................ ......... 33 4. Prosedur Pengumpulan Data.............................................
34 5. Analisis Data........................................................................
38 6. Pengecekan Keabsahan Data............................................
38 7. Tahap-tahap penelitian.......................................................
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 44
A. Paparan Data ................................................................................ 44 1. Batas-batas Administrasi ..................................................
44 2. Sejarah Dusun Mejing ........................................................
44 3. Data Kependudukan................. ..........................................
45 4. Data Remaja Dusun Mejing................................................
47 5. Kondisi Keagamaan Dusun Mejing.................................
47
6. Sosial Budaya........................................................................ 48 7. Struktur Organisasi Dusun Mejing..................................
50 B. Temuan Penelitian ......................................................................... 50
1. Data Informan ...................................................................... 51 2. Perilaku Kenakalan Remaja................................................
51
3. Hasil Wawancana ................................................................. 57
C. Analisis Data .................................................................................. 63 1. Analisis Tentang Perilaku Kenakalan Remaja ............ .......
63 Keagamaan Islam.................................................................. 83 3. Cara Menanggulamgi Kenakalan Remaja..........................
89
4. Kendala yang Dihadapi dalam Mencegah Kenakalan Remaja ...............................................................................
95
BAB V PENUTUP.................................................................................. 104 A. Kesimpulan............................................................................... 104 B. Saran......................................................................................... 105 C. Penutup .................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 108 LAMPIRAN.................................................................................................. 111
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah remaja adalah suatu masalah yang sebenarnya sangat
menarik untuk dibicarakan apalagi pada akhir-akhir ini banyak perilaku negatif atau kenakalan yang dilakukan oleh remaja yang menimbulkan kecemasan pada orang tua remaja, perilaku negatif tersebut dapat menyebabkan kehancuran moral bagi remaja itu sendiri dan juga dapat meresahkan masyarakat.
Masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa, atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa (Syafaat, 2008:87). Jadi masa remaja bisa dikatakan sebagai jembatan dari masa kanak-kanak menuju masa masa dewasa.
Pada masa remaja, remaja sangat mudah mengalami kegoncangan dan ketidak-pastian dalam segala segi, karena kedudukan anak dalam masyarakat tidak jelas, dia masih lemah, perlu ditolong, dilindungi, dibimbing dan penuh kebergantungan. Orang dewasa pun jelas kedudukannya, dia dipandang telah mampu berdiri sendiri, bertanggung jawab atas dirinya, patut dihargai dan dipercayai. Akan tetapi kedudukan remaja kurang tegas, badannya sudah besar seperti orang dewasa, tetapi belum dapat diberi pertanggung jawab sebagai orang dewasa dan belum mampu menghadapi dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam hidupnya (Daradjat, 1976:38). Remaja mudah terpengaruh dan terombang-ambing antara dia ingin berdiri sendiri sebagai seorang yang matang dan tidak bergantung kepada orang lain.
Kegoncangan yang dialami oleh remaja dapat menimbulkan perilaku menyimpang atau kenakalan remaja. Kenakalan remaja atau ialah perilaku perilaku jahat atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda. Ini merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang (Syafaat, 2008:74). Kegoncangan ini apabila tidak ditanggulangi akan berdampak buruk bagi remaja itu sendiri. Masa remaja adalah masa yang sangat penting dalam perkembangan jiwa seorang remaja. Apabila perkembangan tersebut tidak berjalan dengan baik maka seorang remaja akan mengalami problem dalam perkembangannya.
Perkembangan tersebut bisa berwujud perkembangan fisik, perkembangan sosial, perkembangan moral, perkembangan kepribadian.
Salah satu cara penanggulangan kenakalan remaja yang dapat dilakukan di masyarakat adalah masyarakat membuat suatu wadah yang terorganisir yang bermanfaat. Wadah tersebut dapat berupa perbuatan atau kegiatan islam yang dapat mengajak remaja berbuat baik sesuai nilai-nilai islam. Wadah tersebut yang terdapat di dusun Mejing seperti kegiatan keagamaan yang berupa jama’ah sholawat pecinta rosul, madrasah diniyyah, yasinan, mengaji malam. Wadah tersebut diharapkan bisa menjadi kegiatan yang dapat menanggulangi kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan. Mengingat Bandungan terdapat suatu lokalisasi yang cukup besar, tidak dipungkuri lagi remaja sangat terpengaruh dengan adanya lokalisasi tersebut. Lokalisasi adalah pembatasan pada suatu tempat atau lingkungan (Depdiknas, 2007:680). Maksudnya adalah pembatasan suatu hal dengan margin yang jelas dan gamblang. Makna sebenarnya dari lokalisasi adalah hanya pembatasan tempat saja (pengertian denotatif). Akan tetapi seiring perubahan zaman pengertian itu berubah ke arah hal yang negatif.
Lokalisasi identik dengan tempat perzinaan, mabuk-mabukan, dan tempat maksiat lainnya. Adanya tempat lokalisasi tersebut banyak remaja yang terpengaruh sehingga remaja dengan mudah melakukan kenakalan remaja seperti berkaraoke, bertindik, mabuk-mabukan minuman keras, berkata kotor, bahkan lebih parah lagi remaja melakukan hubungan seks diluar nikah atau zina, dan lain lain.
Agama sebagai anugerah yang sempurna merupakan ajaran yang mengarahkan manusia sebagai kekuatan perubahan sosial, bukan malah mengarahkan manusia agar hanya bisa pasif tengah arus jaman (Dharmawan, 2005:20). Sang Kholik menciptakan agama agar manusia mempunyai pegangan atau pedoman hidup yang kuat sebagai benteng untuk mengarungi dan melawan perubahan zaman seperti pada zaman sekarang ini, zaman yang semakin miris dan membahayakan karena generasi muda mulai lemah moral atau akhlaknya. Agama diturunkan agar manusia tumbuh dan berkembang menjadi manusia-manusia besar, bukan menjadi manusia-manusia kecil yang puas dengan kesuksesan-kesuksesannya sendiri. Menjadi manusia besar artinya menjadi manusia yang berjiwa, berpikiran dan berperasaan semesta (Dharmawan, 2005:23).
Dari paparan di atas kegiatan keagamaan yang ada di dusun Mejing yang berada di lingkungan lokalisasi dimaksudkan agar dapat memberikan peran atau andil besar dalam menanggulangi kenakalan remaja pada saat ini.Maka penulis membuat penelitian ini untuk mengetahui hal tersebut dengan judul
”Kegiatan Keagamaan dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di dusun Mejing Desa Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2016 ”.
B. Fokus Masalah
1. Bagaimana perilaku kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan?
2. Bagaimana kegiatan pendidikan keagamaan Islam di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan?
3. Bagaimana cara menanggulangi kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan?
4. Apa kendala yang dihadapi dalam menanggulangi kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perilaku kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan.
2. Untuk mengetahui kegiatan pendidikan keagamaan Islam di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan
3. Untuk mengetahui cara mencegah kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan.
4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam mencegah kenakalan remaja di dusun Mejing desa Duren kecamatan Bandungan.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis, diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi masyarakat tentang kegiatan pendidikan keagamaan dalam menanggulangi kenakalan remaja di Dusun Mejing.
2. Secara Praktis, memberikan pemahaman yang lebih khususnya dalam menanggulangi kenakalan remaja terutama dengan adanya kegiatan pendidikan keagamaan, Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan kepada orang tua terkait dengan cara menanggulangi kenakalan remaja.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari pengertian dan penafsiran judul diatas dan membatasi ruang lingkup pembahasan dan penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung, yaitu:
1. Kegiatan pendidikan keagamaan Islam Kegiatan berasal dari kata “giat” yang mendapat awalan “ke” dan akhiran “an” yang berarti aktifitas, usaha dan pekerjaan. Maka kegiatan adalah aktifitas, usaha atau pekerjaan yang dilakukan seseorang dalam rangka memenuhi kegiatannya (KBBI, 1999:317).
Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang memengaruhi pertumbuhan seseorang. Pendidikan ialah pengalaman belajar. Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepannjang hidupnya (Kompri, 2015:35).
Secara sederhana, pengertian keagamaan dapat dilihat dari sudut kebahasaan (etimologis) dan sudut istilah (terminologis). Keagamaan sendiri berasal dari kata “agama”, yang mendapat awalan ke- dan akhiran
- –an. Pengertian secara etimologis yaitu Agama berasal dari kata a yang berarti tidak, dan gama yang berarti kacau atau kocar-kacir. Jadi, kata
agama berarti tidak kacau, tidak kocar-kacir, dan berarti teratur
(Muhaimin, 2005:33). Pengertian agama secara terminologis dalam al- Mu’jam al-Wasith, terdapat pengertian agama sebagai berikut:
َْ ا َ ا َا َاْلَا َاْل َ وَاند س َ دااببَا اْقْر َ وَانَد ناج َْ َدااَب َد ااقْتَ َاحابا و جْ دااَبل م ع
Artinya: Agama adalah keyakinan dalam hati, mengucapkan dengan
lisan, dan mengamalkan dengan anggota badan. (Muhaimin, 2005:37).Dari pengertian diatas penulis dapat membuat penilaian bahwa yang dimaksud dengan kegiatan pendidikan keagamaan Islam adalah segala kegiatan pendidikan dalam kehidupan yang didasarkan pada nilai- nilai agama, yang ditujukan agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan sosial bermasyarakat sehari-hari. Kegiatan keagamaan Islam yang dimaksud penulis dalam penelitian diantaranya yaitu jamaah sholawat pecinta rosul, yasinan dan tahlilan, madrasah diniyyah.
2. Kenakalan Remaja Istilah baku tentang kenakalan remaja dalam konsep psikologis adalah juvenile delinquency. Secara etimologis dapat dijabarkan bahwa
juvenile berarti anak, sedangkan delinquency berarti kejahatan. Dengan
demikian, pengertiam secara etimologis adalah kejahatan anak. Jika menyangkut subjek/pelaku maka kenakalan remaja menjadi berarti anak penjahat atau anak jahat (Syafaat, 2008:74).
Juvenile delinquency ialah perilaku jahat (dursila), atau
kejahatan/kenakalan anak-anak muda. Ini merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang (Syafaat, 2008:74). Kenakalan remaja yang dimaksud dalam penelitian diantaranya yaitu berkata kotor, merokok, bertindik, cara berpakaian yang bagian auratnya terlihat khususnya kaum wanita, melihat video porno, mabuk-mabukan minuman keras, karaoke, seks bebas.
F. Kajian Pustaka
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka langkah berikutnya adalah melakukan studi pustaka. Studi pustaka ini dimaksudkan untuk menjajaki sumber-sumber tertulis lainnya yang tentunya relevan dengan permasalahan penelitian. Dengan dasar untuk menghindari kesamaan penulisan dan plagiat, peneliti akan menjadikan beberapa sumber sebagai bahan kajian dalam penulisan penelitian ini. Adapun sumber yang menjadi acuan tersebut yaitu:
Pertama,
Skripsi karya Siti Rohisoh (11409070) berjudul “Pengaruh
Perhatian Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja Di MTs Walisongo
Sidowangi Kajoran Kabupaten Magelang”. Hasil penelitian menunjukkan
Pertama, Perhatian orang tua di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran
Magelang dalam kategori tinggi, yaitu dalam hal motivasi, menghargai , perhatian dan penanaman kedisiplinan dengan hasil prosentase sebesar 90%,dalam kategori sedang sebanyak 5% dan dalam kategori rendah sebanyak 5%. Berdasarkan hasil penelitian diatas penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa mayoritas siswa MTs Walisongo merasakan perhatian orang tua itu ada dan tinggi dirasakan. Kedua, Berdasarkan analisis kenakalan remaja pada siswa MTs Walisongo , diperoleh hasil 3.33 % dalam kategori tinggi, 20% dalam kategori sedang dan 76.66 % berada kategori rendah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa mayoritas siswa MTs Walisongo tingkat kenakalannya rendah. Ketiga, Setelah dilakukan analisis diperoleh rxy = 0.728 lebih dari nilai “r” Product moment pada taraf signifikan 5 % adalah 0.250 pada taraf 1 % adalah 0.325 ini menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap kenakalan remaja di MTs Walisongo Sidowangi Kajoran Magelang.
Kedua, Skripsi karya Mohammad Mubarok (11108116) yang berjudul
“Peran Organisasi Remaja Masjid Al-Ayyubi Dalam Menanggulangi
Kenakalan Remaja Kelurahan Kauman Kidul, Sidorejo, Salatiga”. Hasil
penelitian menunjukkan Pertama , Realitas organisasi Remaja Masjid Al- Ayyubi Kauman Kidul adalah remaja yang bertempat dan bersekretariat di TPA Al-Ayyubi Jl. Ki Jayeng Rono RT 01 / RW 03 Kelurahan Kauman Kidul, Sidorejo, Salatiga. Remaja Masjid Al-Ayyubi didirikan pada tanggal
26 Februari 1989 di Masjid Baitussalam dusun Legok RT 01/RW 06, KaumanKidul, Sidorejo, Salatiga sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Memiliki visi berorientasi pada pembinaan membentuk remaja Islam dengan akidah yang benar, akhlaq yang baik dan wawasan yang luas. Kemudian memiliki misi Pengadaan kegiatan yang berorientasi pada pembinaan remaja islam dan memiliki nilai positif. Dan tujuan Membina Remaja Masjid Al-
Ayyubi untuk menjalankan syari’at Islam yang baik dan benar sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarbenarnya. Remas Al- Ayyubi memakmurkan masjid-masjid di Kauman Kidul dan merangkul semua elemen remaja.Kedua,Kauman Kidul memiliki jenis kenakalan remaja terbagi menjadi kenakalan yang bersifat biasa dan khusus. Sebanyak 38 remaja berkenakalan khusus menjadi subjek penelitian ini seperti mabuk, penggelapan motor, judi bola, sabung ayam, judi play station, balapliar, dll. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenakalan mereka, dan mereka terbagi menjadi 6 kategori. Faktor dari lingkungan keluarga memberikn andil besar, keadaan ekonomi dan kerohanian keluarga yang kurang menjadi faktor paling mempengaruhinya.Sebanyak 16 remaja atau 42% dari jumlah remaja berkenakalan khusus di Kauman Kidul berasal dari lingkungan keadaan ekonomi dan wawasan atau keadaan rohani keluarga yang kurang. Ketiga, Peran organisasi Remas Al-Ayyubi adalah merangkul semua kalanganremaja Kauman Kidul untuk mensuasanakan aktivitas positif dan membentuk akhlak remaja agar terhindar dari akibat pergaulan negatifdengan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Remaja Al-Ayyubi. Remas Al-Ayyubi konsen kegiatannya pemberdayaan remaja dan pemakmuran masjid melalui kegiatan keagamaan, membawa peranan cukup strategis dalam melaksanakan kegiatan pembinaan kepada remaja.
Ketiga, skripsi karya Siti Aminah (11110097) berjudul ”Pengaruh Intensitas Mengikuti Kegiatan Keagamaa n terhadap Sikap Tawadhu’
Siswa pada Guru Di SMK NEGERI 1 TENGARAN TAHUN PELAJARAN
2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkanPertama, Keaktifan mengikuti
kegiatan keagamaan tergolong pada kategori tinggi dengan prosentase 78,9% sebanyak 30 responden, pada kategori sedang dengan prosentase 15,8% sebanyak 6 siswa, dan pada kategori rendah dengan prosentase 5,3% sebanyak 2 responden.Kedua
, Sikap tawadhu’ siswa tergolong pada kategori tinggi 73,7% sebanyak 28 responden, pada kategori sedang 18,4% sebanyak 17 responden dan pada kategori rendah dengan prosentase 7,9% sebanyak 3 responden. Ketiga, Dari penelitian yang dianalisis secara statistik, disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan keagamaan terhadap sikap tawadhu’ siswa di SMK Negeri I Tengaran tahun 2014. Hal ini diperoleh dari hasil perhitungan product moment dari hasil rxy yakni 0,425 dan rt tabel sebesar 0,320 pada taraf signifikansi 5% dan 0,413 pada taraf signifikansi 1%. Jadi 0,320 < 0,425 > 0,413.
Keempat, Skripsi karya Miftahul Anwar (11108149) berjudul
“Korelasi Antara Intensitas Pergaulan dengan Teman Sebaya yang
Menyimpang dengan Kenakalan Remaja pada Siswa Kelas VIII SMP
Muhammdiyah Salatiga”.Hasil penelitian menunjukkan Pertama, Intensitas
Pergaulan dengan Teman Sebaya yang Menyimpang. Pada variabel X menunjukan pada kategori tinggi sebanyak 14 dengan presentase 29,80%, pergaulan sedang sebanyak 26 dengan presentase 55,30%, intensitas pergaulan dengan kategori rendah 14,90% dengan jumlah 7,dengan demikian intensitas pergaulan dengan teman sebaya yang menyimpang termasuk dalam kategori sedang. Kedua, Kenakalan Remaja Pada variabel Y menunjukan pada kategori tinggi sebanyak 6 dengan presentase 12,80 %, kenakalan remaja termasuk kategori sedang sebanyak 24 siswa dengan presentase 51,00 %, kenakalan remaja dengan kategori rendah 36,20 % dengan jumlah 17 siswa, dengan demikian kenakaln remaja pada kelas VIII di SMP Muhammadiyah Salatiga termasuk dalam kategori sedang. Ketiga, Korelasi Intensitas Pergaulan dengan Teman Sebaya yang Menyimpang dengan Kenakalan Remaja. Hasil analisis data menunjukan bahwa hipotesis yang penulis ajukan, yaitu ada korelasi antara intensitas pergaulan dengan teman sebaya yang menyimpang dengan kenakalan remaja,dapat diterima. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi (rhitung) sebesar (0,628) lebih besar dari pada tabel pada taraf signifikan 1% (0,372).
G. Sistematika Penulisan
BAB I: Pendahuluan Memuat kajian mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, studi kepustakaan, metode penelitian, dan sistematika pembahasan
BAB II:Kerangka Teori Bab ini membahas tentang definisi kegiatan pendidikan keagamaan dan definisi kenakalan remaja. BAB III: Metode Penelitian Bab ini membahas tentang pendekatan dan jenis penelitian,
kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahap-tahap penelitian data.
BAB IV: Temuan Penelitian dan Analisis 1. Paparan Data Bab ini membahas tentang paparan data yang berupa batas-batas
administrasi, sejarah dusun Mejing, Data kependudukan, Data remaja dusun Mejing.
2. Temuan Penelitian
Bab ini membahas tentang temuan penelitian berisi data informan dan hasil wawancara tentang kegiatan keagamaan dan kenakalan remaja.
3. Analisis data
Analisis data ini membahas tentang perilaku kenakalan remaja, kegiatan pendidikan keagamaan Islam, cara mencegah kenakalan remaja, kendala yang dihadapi dalam mencegah kenakalan remaja dan cara memotivasi agar remaja aktif dalam mengikuti kegiatan pendidikan keagamaan Islam di dusun Mejing Desa Duren kecamatan Bandungan.
BAB V: Kesimpulan dan Penutup Bab terakhir yaitu tentang penutup yang meliputi, kesimpulan dan
saran-saran. Hasil penelitian yang diambil dari hasil penelitian dari judul hingga proses pengambilan kesimpulan dan saran-saran bagi berbagai pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini.
BAB II KERANGKA TEORI A. Kegiatan Pendidikan Keagamaan Islam di Dusun Mejing Desa Duren 1. Pengertian Kegiatan Pendidikan Keagamaan Islam Kegiatan berasal dari kata “giat” yang mendapat awalan “ke” dan
akhiran “an” yang berarti aktifitas, usaha dan pekerjaan. Maka kegiatan adalah aktifitas, usaha atau pekerjaan yang dilakukan seseorang dalam rangka memenuhi kegiatannya (KBBI, 1999:317)
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Azzet, 2011:15).
Di dalam Al- Qur’an dan hadits sebagai sumber utama ajaran Islam dapat ditemukan kata-kata atau istilah-istilah yang pengertiannya terkait dengan pendidikan yaitu
rabba, ‘allama, dan addaba. Dalam bahasa arab
kata-kata
rabba, ‘allama, dan addaba mengandung pengertian sebagai
berikut :
a. Kata kerja rabba yang masdarnya tarbiyyatan memiliki beberapa arti antara lain mengasuh, mendidik, dan memelihara. b. Kata kerja
‘allama yang masdarnya ta’liman yang memiliki arti
mengajar yang lebih bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan, dan ketrampilan (Achmadi, 2005 : 25 ).
Sedangkan pengertian “keagamaan” dapat dilihat dari sudut kebahasaan (etimologis) dan sudut istilah (terminologis). Keagamaan sendiri berasal dari kata “agama”, yang mendapat awalan ke- dan akhiran
- –an. Pengertian secara etimologis yaitu Agama berasal dari kata a yang berarti tidak, dan gama yang berarti kacau atau kocar-kacir. Jadi, kata
agama berarti tidak kacau, tidak kocar-kacir, dan berarti teratur
(Muhaimin, 2005:33). Pengertian agama secara terminologis dalam al- Mu’jam al-Wasith, terdapat pengertian agama sebagai berikut:
َْ ا َ ا َ ع َا َاْلَا َاْل َ وَاند س َ دااببَا اْقْر َ وَانَد ناج َْ َدااَب َد ااقْتَ
َاحابا و جْ دااَبل م ”Agama adalah keyakinan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan anggota badan” (Muhaimin, 2005:37).
Dari pengertian diatas, kegiatan keagamaan dapat diartikan segala kegiatan dalam kehidupan yang didasarkan pada nilai-nilai agama, yang ditujukan agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan sosial bermasyarakat sehari-hari. Kegiatan keagamaan yang dimaksud penulis dalam penelitian diantaranya yaitu jamaah sholawat pecinta rosul, yasinan, madrasah diniyyah, mengaji malam.
Naluri beragama merupakan fitrah sejak lahir disamping naluri lainnya. Manusia tidak akan merasa tenang hatinya dan tidak akan lega perasaannya kalau tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bersifat keagamaan (Syukur, 2000:19). Kegiatan keagamaan dapat ditunjukkan dengan cara mengadakan hubungan dengan-Nya dalam bentuk ibadah.
Jadi apabila sesorang remaja yang terbiasa dan dekat dengan yang namanya agama pasti hati dan perasaannya akan tenang dan lega, kalau ada masalah, atau ujian bahkan musibah seseorang akan mudah menyelesaikannya dengan tenang tanpa ada rasa gelisah atau cemas.
Ibadah dapat dibagi menjadi 2 yaitu ibadah khusus dan ibadah umum. Ibadah khusuS ialah upacara yang cara dan tatacara ditentukan oleh agama sedangkan ibadah umum ialah segala amal perbuatan yang titik tolaknya adalah ikhlas, titik tujuannya adalah ridla Allah SWT dan garis amalnya adalah amal saleh.
2.Ayat-ayat Tentang Pendidikan
a. Q.S Al Mujadillah ayat 11
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. b. Q.S At Tahrim ayat 6
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
c. Q.S Al-Luqman ayat 13
Artinya : dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
3. Tujuan Kegiatan Pendidikan Keagamaan Islam
Semua perbuatan atau kegiatan yang dilakukan, sudah pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai pada dasarnya kegiatan keagamaan merupakan usaha yang dilakukan masyarakat (terhadap remaja) agar dapat memahami, mengamalkan ajaran-ajaran agama. Sehingga tujuan dari sebuah kegiatan keagamaan adalah yang menjadi tujuan dari pendidikan agama itu sendiri.
Tujuan pendidikan agama Islam ialah sesuatu yang diharapkan akan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan itu meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan pandangan (Daradjat, 2011:30).
a. Menurut hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia, tanggal 7-11 Mei 1960 di Cipayung Bogor, adalah menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran islam (Syafaat, 2008:33).
Oleh karena itu pendidikan ini harus bisa mendorong manusia berbuat baik dan menuju ke arah keutamaan serta pencapaian kesempurnaan hidup kelak.Dasar untuk semua itu adalah firman Allah dalam Q.S Al-
An’am:
Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.(QS Al -
An’am [6]: 162).
b. Mendidik manusia agar menjadi hamba Allah seperti nabi Muhammad Saw. Sifat-sifat yang harus melekat pada diri hamba Allah itu adalah sifat- sifat yang tercermin dalam kepribadiannya. Di antara sifat-sifat itu adalah:
1) Beriman dan beramal saleh untuk mencapai hasanah fid dunya dan fil
akhirah
2) Berakhlak mulia dalam pergaulan 3) Berilmu yang dalam dan luas (Syafaat, 2008:34-35).
4. Bentuk-bentuk Kegiatan Pendidikan Keagamaan Islam
Sudah disebutkan bahwasanya kegiatan atau aktivitas pendidikan keagamaan Islam dapat ditunjukkan dengan cara mengadakan hubungan dengan Allah dalam bentuk ibadah.
Terkait dengan kegiatan keagamaan, sudah tentu banyak sekali kegiatannya, akan tetapi kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di dusun Mejing di antaranya adalah
a. Yasinan dan Tahlilan Yasinan merupakan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan guna membaca salah satu surat yang ada di dalam Al-
Qur’an yaitu surat Yasin, selain membaca surat Yasin, juga dilaksanakan tahlilan. Tahlilan merupakan bacaan doa-doa yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah meninggal dunia.