s pem 0809289 chapter3
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
1.1Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Customer Relationship Management terhadap loyalitas pelanggan susu bubuk Enfagrow A+ di Sukajadi. Selanjutnya, penelitian ini akan meneliti dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable) yang diteliti yaitu Customer Relationship Management (CRM). Dimensinya terdiri dari acquisition, retention, dan win back strategies. Kemudian, yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah loyalitas pelanggan susu bubuk Enfagrow A+ yang meliputi repeat-purchase pattern (pola pembelian berulang), referrals to other (mereferensikan produk kepada orang lain) dan pay premium prices (membayar dengan harga premium).
Responden dalam penelitian ini adalah member Enfa Club yang berlangganan susu Enfagrow A+ di Sukajadi. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun yaitu dari bulan Juni 2012 hingga September 2012, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu, tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang (Umar, 2002:76).
(2)
1.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1.2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan metode untuk menentukan kebenaran yang merupakan sebuah pemikiran yang kritis. Secara umum, tujuan diadakannya penelitian yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian adalah data yang betul-betul sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang sudah ada. Melalui penelitian tersebut diharapkan masalah dapat dipahami, dipecahkan, dan diantisipasi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian dalam meneliti dalam meneliti suatu objek yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Secara deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variabel yang diteliti yaitu CRM. Metode penelitian verifikatif adalah metode penelitian yang beranjak dari teori yang dijabarkan oleh hipotesis-hipotesis yang sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan kemudian diadakan verifikasi untuk menguji kebenaran hipotesis dan kebenaran teori. Permasalahan yang akan diuji dalam penelitian ini adalah apakah Customer Relationship Management (CRM)
(3)
Karena penelitian yang bersifat deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang akan digunakan adalah metode explanatory survey. Dalam penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
1.2.2 Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2006:51), “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan, yang akan dilaksanakan”. Desain penelitian mencakup rencana, struktur, dan strategi. Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan perencanaan penelitian, yakni penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian yang dimulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran pengaruh antar variabel, perumusan hipotesis sampai rencana analisis data. Sebagai strategi, desain penelitian merupakan penjelasan rinci tentang apa yang akan dilakukan penelitian dalam rangka pelaksanaan penelitian.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Menurut Sugiyono (2006:59), riset kausal yaitu untuk menguji hubungan “sebab-akibat”. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
(4)
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas. Desain kausalitas tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui variabel mana yang mempengaruhi, dan variabel mana yang dipengaruhi. Maka desain kausalitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Customer Relationship Management (CRM) terhadap loyalitas pelanggan susu bubuk anak Enfagrow A+ di Sukajadi.
1.3Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu:
1. Variabel bebas (X) (independent variable) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam hal ini, yang menjadi variabel independennya adalah Customer Relationship Management (CRM) (X) yang terdiri dari Acquisition, Retention dan Win back strategies.
2. Variabel terikat (Y) (dependent variable) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini, yang menjadi variabel dependennya adalah loyalitas pelanggan (Y) yang terdiri dari repeat-purchase pattern, referrals to other, dan pay premium prices.
(5)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No.
Item Customer Relationship Management (X) Proses menyeluruh dalam membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan, yaitu dengan memberikan nilai terbaik hubungan dengan pelanggan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kotler dan Armstrong (2012:12) 1. Acquisiton
Daya tarik promosi yang diberikan
Daya tarik pemberian produk secara cuma-cuma.
Daya tarik pemberian diskon
Daya tarik acara member gahering Tingkat ketertarikan atas promosi yang diberikan.
Tingkat frekuensi pemberian promosi kepada pelanggan.
Tingkat ketertarikan
pemberian produk secara cuma-cuma.
Tingkat frekuensi pemberian produk secara cuma-cuma.
Tingkat
ketertarikan atas
diskon yang
diberikan.
Tingkat ketertarikan
pelanggan atas
acara member
gathering.
Tingkat frekuensi diadakannya acara
member gathering.
Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 2. Retention Kemampu-an dalam memberi-kan konsultasi gratis. Tingkat kemampuan memberikan konsultasi gratis kepada pelanggan.
(6)
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel/ Sub Variabel
Konsep Indikator Ukuran Skala No.
Item Kepuasan pelanggan terhadap layanan SMS mengenai tumbuh kembang anak secara individual. Ketepatan penanganan masalah dan keluhan pelanggan secara online.
Daya tarik pemberian
reward.
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan SMS mengenai tumbuh kembang anak secara individual.
Tingkat ketepatan penanganan masalah dan keluhan pelanggan secara online.
Tingkat ketertarikan pelanggan terhadap pemberian reward.
Interval Interval Interval A9 A10 A11
3. Win back strategies Manfaat promosi yang telah dilakukan perusahaan. Taktik harga yang ditetapkan perusahaan.
Tingkat manfaat yang dirasakan dari promosi yang dilakukan perusahaan.
Tingkat kesesuaian pelanggan terhadap harga yang ditetapkan perusahaan. Interval Interval A12 A13
(7)
Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel /Sub Variabel
Konsep Indikator Ukuran Skala No.
Item Loyalitas Pelanggan (Y) Loyalitas adalah keputusan pelanggan untuk secara suka rela terus berlangganan dengan
perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama.
(Lovelock dan Wirtz, 2011:338)
Pembelian
berulang
Tingkat frekuensi pembelian produk dalam sebulan terakhir.
Interval B1
Mereferen sikan kepada orang lain Menganjurkan penggunaan Enfagrow A+ kepada orang lain
Membicarakan
keunggulan Enfagrow A+ kepada orang lain.
Interval Interval B2 B3 Membayar dengan harga premium
Tingkat frekuensi membeli produk dengan harga non-diskon dalam sebulan terakhir.
Tingkat ketahanan terhadap daya tarik pemberian diskon merek lain. Tingkat pertimbangan harga dalam membeli produk. Interval Interval Interval B4 B5 B6
1.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan jenis data sekunder.
(8)
1. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan ilmiah-ilmiah.
Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
No Data Jenis
Data Sumber Data
1.
2.
Jumlah penderita kurang gizi dan gizi buruk di Indonesia
Perkembangan otak anak
Sekunder
Sekunder
www.riskesdas.litbang. depkes.go.id/2010
www.meadjohnson.co.id/ou r-brands/enfa/enfagrow -a-.
3. Segmentasi Susu di Indonesia Sekunder The Nielsen Indonesia 2010
dalam
www.foodreview.biz.login/ preview.
4.
5.
6.
Kategori susu anak
Tahap perkembangan anak usia 1-3 tahun
Produsen dan Merek Produk Susu Batita yang Beredar di Pasaran Indonesia.
Sekunder
Sekunder
Sekunder
www.momsnbabies.word press.com.
www.meadjohnson.co.id/ou r-brands/enfa/enfagrow
(9)
Lanjutan Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data
3.4.2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa cara yaitu :
1. Observasi, yaitu mengamati kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Wawancara, yaitu melakukan kegiatan wawancara dengan bertanya secara langsung kepada narasumber terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
3. Kuesioner, yaitu melakukan penyebaran kuesioner yang didalamnya terdapat seperangkat daftar pernyataan tertulis kepada responden (sample penelitian).
Adapun langkah-langkah penyusunan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pedoman perancangan kuesioner yang dikemukakan oleh Malhotra dalam Zuriah (2009:325) sebagai berikut:
1. Menentukan informasi yang dibutuhkan
2. Menentukan teknik pengelolaan kuesioner yang akan digunakan 7. Pasar Susu Bubuk Anak
Berdasarkan Target Konsumen
Sekunder Departemen Riset IFT dan sumber lainnya, 2012 8. Loyalitas Pelanggan Susu Bubuk
Enfagrow A+ di Sukajadi
(10)
3. Menentukan nilai masing-masing jawaban.
4. Merancang pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan ketidaksediaan responden menjawab.
5. Membuat keputusan mengenai struktur pertanyaan. 6. Menentukan susunan kata dari pertanyaan.
7. Mengurutkan pertanyaan dalam urutan yang sesuai. 8. Mengidentifikasi bentuk dan layout kuesioner. 9. Memperbanyak kuesioner.
10.Uji coba kuesioner.
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi
Zuriah (2009:116) mengemukakan definisi populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Secara singkatnya, dapat dikatakan bahwa populasi berhubungan dengan data, bukan faktor manusianya. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Berdasarkan pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah Member Enfa Club di Sukajadi pada bulan Juni-Agustus tahun 2012 yang didapatkan dari hasil penelitian.
(11)
Tabel 3.3
Populasi Jumlah Member Enfa Club di Sukajadi
Bulan Jumlah Member Enfa Club
Juni 156
Juli 156
Agustus 158
Total 470
Sumber: Hasil penelitian, 2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah member EnfaClub di Sukajadi dari bulan Juni-Agustus tahun 2012 sebanyak 470 orang.
3.5.2 Sampel
Menurut Malhotra dalam Zuriah (2009:124), sampel adalah sub-kelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi, agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memilih peluang yang sama untuk menjadi sampel. Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. Berdasarkan populasi yang diperoleh, maka penelitian ini tidak menggunakan seluruh jumlah populasi untuk diteliti, melainkan hanya sebagian jumlah populasi. Dalam menentukan jumlah sampel, digunakan rumus dari Slovin, yaitu:
� = �
1 + ��2 Dengan: n = ukuran sampel
(12)
e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. (e= 0.1)
(Sumber : Husein Umar, 2002:141).
Maka berdasarkan jumlah populasi yang telah diketahui dan melalui perhitungan dengan rumus Slovin, jumlah sampel diperoleh sebagai berikut:
n =
4701+470(0,1)2 = 82,456 ≈ 82
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 82 orang responden.
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling merupakan teknik dalam pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2006:78) mengemukakan bahwa “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.”
Teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah teknik Simple Random Sampling atau pengambilan sampel acak sistematis. Menurut Arikunto (2006:134), teknik simple random sampling digunakan apabila populasi yang diteliti dianggap homogen. Penulis memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Dikarenakan hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
(13)
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh strategi Customer Relationship Management terhadap loyalitas pelanggan pada member Enfa Club yang berlangganan susu Enfagrow A+ di Sukajadi maka dilakukan melalui analisis data dengan menggunakan angket (kuesioner) yang diberikan kepada responden.
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel strategi Customer Relationship Management (X) yang diteliti terdapat pengaruhnya atau tidak terhadap loyalitas pelanggan (Y).
Dalam melaksanakan pengolahan data penelitian, prosedur analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui kelengkapan hasil jawaban responden yang akan menentukan layak tidaknya lembar jawaban tersebut diolah lebih lanjut.
2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul.
3. Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa langkah yaitu:
a. Pemberian skor pada setiap item b. Menjumlahkan skor pada setiap item
(14)
4. Rekapitulasi nilai angket variabel X (CRM) dan variabel Y (loyalitas pelanggan).
5. Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak atau tidaknya kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan uji realibilitas. Keberhasilan mutu hasil penelitian dipengaruhi oleh data yang valid dan reliable. Oleh karena itu, dibutuhkan instrumen penelitian yang juga valid dan reliable. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reliable berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006:141).
6. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikansinya. Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden
No. Kriteria Penafsiran Keterangan
1. 0% Tidak seorang pun
2. 1% - 25% Sebagian kecil
3. 26% - 49% Hampir setengahnya
4. 50% Setengahnya
(15)
7. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat verifikatif maka digunakan teknik analisis regresi sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini menganalisis dua variabel. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah semantic differensial scale. Semantic differensial scale digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam garis kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak pada bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak pada kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval. Responden yang memberi penilaian dengan angka 7 berarti sangat positif, sedangkan bila memberi jawaban angka 1 berarti persepsi responden adalah sangat negatif. Alternatif jawaban tersebut ditunjukkan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Skor Alternatif Jawaban Pertanyaan Positif dan Negatif Alternatif
Jawaban Setuju
Rentang Jawaban
Tidak Setuju
7 6 5 4 3 2 1
Positif 7 6 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5 6 7
Sumber: Modifikasi dari Hermawan, A (2006:132).
3.6.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.6.2.1 Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
(16)
Untuk menentukan kevalidan dari item kuesioner digunakan metode koefisien korelasi Product Moment Pearson yaitu dengan mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing responden (Y) dengan skor masing-masing item (X) dengan rumus:
�
=
� ∑ − ∑ ∑� ∑ 2 − ∑ 2 � ∑ 2 − ∑ 2
(Arikunto, 2006:170) Dimana:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ 2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑ 2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden
Pengujian keberartian koefisien (rb) dilakukan dengan taraf signifikan 5%. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut:
=r n−2
1−r2, db = n - 2
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi yaitu: 1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika
(17)
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika �ℎ� �� lebih kecil dari � � �ℎ� �� ≤ � �
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan tabel 3.6.
Tabel 3.6
Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,700 - 1,000 Sangat Tinggi
Antara 0,600 – 0,500 Tinggi
Antara 0,500 – 0,400 Agak Tinggi
Antara 0,400 – 0,300 Sedang
Antara 0,300 – 0,200 Agak Tidak Rendah
Antara 0,200 – 0,100 Rendah
Antara 0,100 – 0,000 Sangat Rendah
Sumber: Arikunto (2009:178).
Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari Customer Relationship Management (CRM) sebagai variabel X dan loyalitas pelanggan sebagai variabel Y. Jumlah pertanyaan untuk variabel X adalah 13, sedangkan untuk item pertanyaan variabel Y berjumlah 6. Hasil uji validitas ditunjukkan pada Tabel 3.7.
(18)
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Customer Relationship Management (CRM)
No. Pertanyaan rhitung rtabel KET
Customer Relationship Management 1. Acquisition
1. Apakah Anda tertarik dengan promosi Enfagrow A+?
0,806 0,413 Valid 2. Seberapa sering Enfagrow A+ melakukan
promosi?
0,620 0,413 Valid 3. Apakah Anda tertarik dengan pemberian
produk
secara cuma-cuma?
0,589 0,413 Valid
4. Seberapa sering Enfagrow A+ memberikan produk secara cuma-cuma?
0,545 0,413 Valid 5. Apakah Anda tertarik dengan pemberian diskon
susu Enfagrow A+?
0,676 0,413 Valid 6. Bagaimana tanggapan Anda mengenai acara
member gathering?
0,515 0,413 Valid 7. Seberapa sering acara member gathering
diadakan?
0,566 0,413 Valid 2. Retention
8. Bagaimana tanggapan Anda terhadap pemberian konsultasi gratis?
0,545 0,413 Valid 9. Bagaimana tanggapan Anda mengenai layanan
SMS tumbuh kembang anak?
0,545 0,413 Valid 10. Bagaimana ketepatan layanan dalam
menangani keluhan pelanggan secara online?
0,545 0,413 Valid 11. Apakah Anda tertarik dengan pemberian
reward?
0,713 0,413 Valid 3. Win Back Strategies
12. Apa manfaat yang Anda rasakan dari adanya promosi susu Enfagrow A+?
0,505 0,413 Valid 13. Bagaimana tanggapan Anda mengenai harga
produk Enfagrow A+?
0,571 0,413 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012 (Menggunakan SPSS 17.0 For Windows). Berdasarkan Tabel 3.7 pada instrumen variabel Customer Relationship Management dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi acquisition dengan item pertanyaan yaitu: Apakah Anda tertarik dengan promosi
(19)
strategies dengan item pertanyaan yaitu: Apa manfaat yang Anda rasakan dari adanya promosi susu Enfagrow A+ dengan perolehan nilai sebesar 0,505.
Secara keseluruhan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel customer relationship management berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows, menunjukkan bahwa 13 item pertanyaan dalam kuisioner yang telah diuji kepada 25 orang responden adalah valid karena skor rhitung lebih besar dibandingkan skor
rtabel yang bernilai 0,413.
Hasil uji validitas variabel loyalitas pelanggan ditunjukkan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Loyalitas Pelanggan
No. Pertanyaan rhitung rtabel KET
Loyalitas Pelanggan 1. Dalam sebulan, apakah Anda sering membeli
produk susu Enfagrow A+?
0,514 0,413 Valid 2. Apakah Anda sering menganjurkan
penggunaan Enfagrow A+ kepada orang lain?
0,925 0,413 Valid 3. Apakah Anda membicarakan keunggulan
Enfagrow A+ kepada orang lain?
0,940 0,413 Valid 4. Apakah Anda membeli produk Enfagrow A+
dengan harga non-diskon?
0,793 0,413 Valid 5. Apakah Anda tertarik dengan pemberian diskon
merek lain?
0,874 0,413 Valid 6. Apakah Anda
mempertimbangkan harga dalam membeli produk?
0,903 0,413 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012 (Menggunakan SPSS 17.0 For Windows). Berdasarkan Tabel 3.8 hasil pengujian validitas variabel loyalitas pelanggan dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada item pertanyaan: Apakah Anda membicarakan keunggulan Enfagrow A+ kepada orang lain dengan nilai 0,940. Nilai terendah terdapat pada item pertanyaan: Dalam sebulan, apakah Anda sering membeli produk susu Enfagrow A+ dengan nilai 0,514.
(20)
Secara keseluruhan hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel loyalitas pelanggan berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows, menunjukkan bahwa 6 item pertanyaan dalam kuisioner yang telah diuji kepada 25 orang responden adalah valid karena skor rhitung lebih besar dibandingkan skor rtabel yang bernilai
0,413.
3.6.2.2Pengujian Reliabilitas
Instrumen penelitian disamping harus valid, juga harus dapat dipercaya (reliabel). Oleh karena itu digunakan uji reliabilitas yang gunanya untuk mengetahui ketepatan nilai kuesioner, artinya instrumen penelitian bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama.
Koefisien Cronbach’s Alpha (Ca) merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Jika alternatif jawaban pada instrumen penelitian lebih dari dua, maka rumus yang digunakan untuk mengujinya adalah Cronbach’s Alpha (Ca) dengan rumus sebagai berikut:
�11 = −1 1−∑ � 2
�2
(Husein Umar, 2008:170)
Keterangan :
�11 = reliabilitas angket
(21)
Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian dijumlahkan. Rumus varian yang digunakan adalah sebagai berikut:
�
2=
∑ 2−∑ 2 �
�
(Arikunto, 2006:196)
dimana:
�2 = harga varians total
∑ 2 = jumlah kuadrat skor total
∑ 2 = jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N = jumlah responden
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) > rkritis dengan tingkat signifikansi
5% maka item pertanyaan dinyatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≤ rkritis dengan tingkat signifikansi
5% maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Reliabilitas
No. Pertanyaan rhitung rkritis KET
1. Customer Relationship Management 0,804 0,700 Reliabel
2. Loyalitas Pelanggan 0,909 0,700 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 17.0 For Windows). Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen terhadap 25 responden yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows, dapat diketahui bahwa semua variabel adalah reliabel. Variabel customer relationship
(22)
nilainya dibandingkan dengan rkritis yaitu sebesar 0,700. Variabel loyalitas
pelanggan dinyatakan reliabel dengan nilai rhitung 0,909 yang lebih besar nilainya
dibandingkan dengan rkritis yaitu sebesar 0,700. 3.6.3 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena dalam penelitian ini menganalisis dua variabel, yaitu customer relationship management sebagai variabel bebas (independent variabel) dan loyalitas pelanggan sebagai variabel terikat (dependent variabel).
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Menurut Kurniawan (2010:43), analisis regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen yaitu CRM dengan satu variabel dependen yaitu loyalitas pembelian.
Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu strategi Customer Realtionship Management (CRM) yang dimensinya terdiri dari Acquisition, Retention, dan Win back strategies. Sedangkan variabel dependennya yaitu loyalitas pelanggan (Y). Data hasil tabulasi diterapkan pada pendekatan penelitian yaitu dengan analisis regresi sederhana. Persamaan umum regresi linier sederhana yaitu:
(23)
Keterangan:
Y = Subyek/nilai dalam variabel deependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk dapat menentukan persamaan regresi, maka harus dihitung terlebih dahulu. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
(Sugiyono, 2007 : 206)
Keterangan: X = nilai CRM
Y = nilai loyalitas pelanggan a = konstanta
b = koefisien regresi n = banyaknya responden
X dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun, nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
= ΣY ΣX − ΣX (ΣXY) nΣX2− (ΣX)2
=nΣXY− ΣX (ΣY) nΣX2− (ΣX)2
(24)
2. Analisis Korelasi
Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam, yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi ( r ). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:
1. jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)
2. jika r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
3. jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Penentuan koefisien korelasi ( r ) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation), yaitu:
(Arikunto 2006:170).
Keterangan:
r indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan.
� = � � − (� )(� )
(25)
Tabel 3.10
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Besar Koefisien Klasifikasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2006:257)
3. Koefisien Determinasi
Gujarati (2003:81) mengemukakan bahwa:
“The coefficient of determination r2 (two-variable case) or R2(multiple regression) is asummary measure that tells how well the sample regression line fits the data”. r2 mengukur presentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi.
Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari strategi Customer Relationship Management (X) terhadap loyalitas pelanggan (Y) dihitung dengan suatu koefisien yang disebut coefficient of determination atau koefisien determinasi (KD).
�� = �2 100%
(Riduwan, 2008:136) Keterangan :
KD = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi.
3.6.4 Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis penelitian yang akan diuji yaitu: H0 : Customer Relationship Management (CRM) tidak berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan
(26)
loyalitas pelanggan
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan menggunakan
rumus distribusi student (tstudent). Rumus dari distribusi student yaitu:
=
� �−21−�2 (Sugiyono, 2006:184)
Keterangan:
t = distribusi student
r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data
Menentukan kriteria pengambilan keputusan untuk hasil hipotesis yang diajukan terlebih dahulu perlu dicari nilai dari thitung yang dibandingkan dengan
nilai dari ttabel dengan toleransi kesalahan sebesar 0,05 dan derajat kebebasan dk =
(n-2). Maka ketentuannya adalah:
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
(1)
Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian dijumlahkan. Rumus varian yang digunakan adalah sebagai berikut:
�
2=
∑ 2− ∑ 2�
�
(Arikunto, 2006:196)
dimana:
�2 = harga varians total
∑ 2 = jumlah kuadrat skor total
∑ 2 = jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N = jumlah responden
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) > rkritis dengan tingkat signifikansi 5% maka item pertanyaan dinyatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≤ rkritis dengan tingkat signifikansi 5% maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Reliabilitas
No. Pertanyaan rhitung rkritis KET
1. Customer Relationship Management 0,804 0,700 Reliabel
2. Loyalitas Pelanggan 0,909 0,700 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 17.0 For Windows). Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen terhadap 25 responden yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows, dapat diketahui bahwa semua variabel adalah reliabel. Variabel customer relationship
(2)
nilainya dibandingkan dengan rkritis yaitu sebesar 0,700. Variabel loyalitas pelanggan dinyatakan reliabel dengan nilai rhitung 0,909 yang lebih besar nilainya dibandingkan dengan rkritis yaitu sebesar 0,700.
3.6.3 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena dalam penelitian ini menganalisis dua variabel, yaitu
customer relationship management sebagai variabel bebas (independent variabel)
dan loyalitas pelanggan sebagai variabel terikat (dependent variabel). 1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Menurut Kurniawan (2010:43), analisis regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen yaitu CRM dengan satu variabel dependen yaitu loyalitas pembelian.
Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu strategi Customer Realtionship Management (CRM) yang dimensinya terdiri dari Acquisition, Retention, dan Win back strategies. Sedangkan variabel dependennya yaitu loyalitas pelanggan (Y). Data hasil tabulasi diterapkan pada pendekatan penelitian yaitu dengan analisis regresi sederhana. Persamaan umum regresi linier sederhana yaitu:
(3)
Keterangan:
Y = Subyek/nilai dalam variabel deependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk dapat menentukan persamaan regresi, maka harus dihitung terlebih dahulu. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
(Sugiyono, 2007 : 206)
Keterangan: X = nilai CRM
Y = nilai loyalitas pelanggan a = konstanta
b = koefisien regresi n = banyaknya responden
X dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun, nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
= ΣY ΣX − ΣX (ΣXY) nΣX2− (ΣX)2
=nΣXY− ΣX (ΣY) nΣX2− (ΣX)2
(4)
2. Analisis Korelasi
Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam, yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi ( r ). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:
1. jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)
2. jika r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
3. jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Penentuan koefisien korelasi ( r ) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of
Correlation), yaitu:
(Arikunto 2006:170).
Keterangan:
rxy = indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan.
Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan tabel 3.10.
� = � � − (� )(� )
(5)
Tabel 3.10
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Besar Koefisien Klasifikasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2006:257)
3. Koefisien Determinasi
Gujarati (2003:81) mengemukakan bahwa:
“The coefficient of determination r2 (two-variable case) or R2(multiple regression)
is asummary measure that tells how well the sample regression line fits the data”. r2 mengukur presentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi.
Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari strategi Customer Relationship Management (X) terhadap loyalitas pelanggan (Y) dihitung dengan suatu koefisien yang disebut coefficient of determination atau koefisien determinasi (KD).
�� = �2 100%
(Riduwan, 2008:136) Keterangan :
KD = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi. 3.6.4 Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis penelitian yang akan diuji yaitu:
H0 : Customer Relationship Management (CRM) tidak berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan
(6)
loyalitas pelanggan
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student (tstudent). Rumus dari distribusi student yaitu:
=
� �−21−�2 (Sugiyono, 2006:184)
Keterangan:
t = distribusi student
r = koefisien korelasi product moment
n = banyaknya data
Menentukan kriteria pengambilan keputusan untuk hasil hipotesis yang diajukan terlebih dahulu perlu dicari nilai dari thitung yang dibandingkan dengan nilai dari ttabel dengan toleransi kesalahan sebesar 0,05 dan derajat kebebasan dk = (n-2). Maka ketentuannya adalah:
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.