PEMBELAJARAN GERAK PADA MANUSIA BERBASIS NILAI TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KOMUNIKASI SISWA.
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
VERA ELISA 0800386
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
Studi Kinerja Rumah Sakit Khusus Gigi
dan Mulut Kota Bandung dengan
Pendekatan Balanced Scorecard
Oleh Asaretkha Adjane A
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Asaretkha Adjane 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S2
==================================================================
English Education at Secondary Education
Oleh Didi Sukyadi
S.Pd IKIP Bandung, 1993
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Didi Sukyadi 2004 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2004
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S3
==================================================================
English Education at Secondary Education
Oleh Didi Sukyadi
S.Pd IKIP Bandung, 1993 MA in Primary Education, 1997
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Didi Sukyadi 2004 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2004
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(5)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PEMBELAJARAN GERAK PADA MANUSIA BERBASIS NILAI TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KOMUNIKASI SISWA
Oleh : Vera Elisa Nim. 0800386
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd NIP. 195305221980021001
Pembimbing II
Dr. Hernawati, S.Pt, M.Si NIP. 197003311997022001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Dr. H. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002
(6)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Gerak pada Manusia Berbasis Nilai Tipe
Teams Games Tournament (TGT) terhadap Penguasaan Konsep dan Komunikasi
Siswa” telah dilaksanakan pada kelas VIII A dan VIII D di SMP PGII 1 Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan komunikasi siswa pada konsep sistem gerak pada manusia dengan menggunakan pembelajaran berbasis nilai. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy
Experiment dengan desain Non-equivalent Control Group Design. Hasil analisis
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terkait penguasaan konsep dan komunikasi siswa setelah menggunakan pembelajaran berbasis nilai tipe TGT. Ini dapat terlihat dari nilai rerata post-test penguasan konsep siswa kelas eksperimen yang lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 61,52 untuk kelas eksperimen dan 48,20 untuk kelas kontrol. Pembelajaran berbasis nilai tipe TGT ini pun menunjukkan adanya peningkatan terhadap komunikasi siswa dengan terlihatnya perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rerata post-test kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 66,38 pada kelas eksperimen dan 49,68 pada kelas kontrol. Dengan demikian, pembelajaran sistem gerak pada manusia menggunakan pendekatan sistem nilai dan TGT dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi siswa.
Kata kunci : Nilai, Penguasaan Konsep, Komunikasi, Sistem Gerak pada Manusia
(7)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
The research about "Learning-Based Human Motion in Type Value Teams Games Tournament (TGT) to the Concept Mastery and Communication Students" has been implemented in class VIII A and VIII D in junior PGII 1 Bandung. This research aims to determine the increase in students' mastery of concepts and communication systems on the concept of motion in humans using a values-based learning. The method used is Quasy Experiment with design Non-equivalent
Control Group Design. The analysis showed a significant difference between the
control class and the experimental class and mastery of concepts related to communication students after using values-based learning type TGT. It can be seen from the mean posttest experimental class students' concept mastery higher than the control class is 61.52 and 48.20 for classroom experiments to control the class. Type TGT values-based learning also shows an increase in the visibility of students' communication with significant differences between the experimental class and the control class. This can be seen from the mean posttest experimental class higher than the control class and the experimental class 66.38 to 49.68 in the control classes. Thus, learning of motion in humans using a systems approach and value system TGT can improve mastery of concepts and communication skills.
Key words: Value, Mastery of Concepts, Communication, Motion System in Humans
(8)
iv
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
ABSTRAK ...iii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL ...vi
DAFTAR GAMBAR ...viii
DAFTAR LAMPIRAN ...ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...3
C. Pertanyaan Penelitian. ...3
D. Batasan Masalah ...4
E. Tujuan Penelitian ...5
F. Manfaat Penelitian ...5
G. Asumsi ...6
H. Hipotesis ...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Pembelajaran Kooperatif tipe TGT sebagai Model Pembelajaran ...7
B.Penguasaan Konsep Siswa ...12
C.Komunikasi ...13
D.Nilai-nilai Sains ...17
(9)
v
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN
A.Definisi Operasional ...29
B. Metode dan Desain Penelitian ...29
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...32
D. Lokasi Penelitian ...32
E. Instrumen Penelitian ...32
F. Analisis Uji Instrumen ...33
G. Prosedur Penelitian ...41
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...43
I. Alur Penelitian ...49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...50
B. Pembahasan ...57
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ...69
B. Saran ...70
DAFTAR PUSTAKA ...71
LAMPIRAN ...74
(10)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kurikulum 2006 disebutkan bahwa latar belakang dari pendidikan IPA khususnya mata pelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, sehingga menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (BSNP,2006).
Dalam mencapai tujuan mata pelajaran biologi dikembangkan bahan ajar yang menekankan pada fenomena-fenomena alam yang akan membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap alam sekitar. Siswa berperan aktif selama proses pembelajaran untuk membangun pengetahuan melalui serangkaian kegiatan agar pembelajaran menjadi bermakna, salah satunya adalah materi gerak pada manusia. Dalam kurikulum, salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai dari materi tersebut yaitu peserta didik mampu mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Namun untuk mencapai kompetensi sistem gerak pada manusia diperlukan suatu strategi yang tepat dalam pembelajarannya. Strategi pembelajaran berkaitan dengan kemampuan pendidik dalam memilih pendekatan dan metode yang diterapkan dalam pembelajaran (Awalludin,2010).
Strategi yang tepat dalam upaya mencapai kompetensi sistem gerak pada manusia dapat dilakukan dengan memilih metode pembelajaran berbasis nilai tipe
(11)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
TGT yang dapat diharapkan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan komunikasi siswa pada pembelajaran. Kelebihan yang dapat diperoleh dari pola berkomunikasi tipe pembelajaran TGT diantaranya, dapat merangsang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, meningkatkan komunikasi antar siswa, siswa dapat mencari dan mengolah bersama kelompok informasi yang telah didapatkan, serta masih belum banyak guru yang bisa mengajar tentang pembelajaran yang berbasis nilai khususnya tipe TGT. Selain itu melalui komunikasi sesama kelompok, siswa dapat menggali nilai-nilai yang terdapat dalam keteraturan dan keindahan penciptaanNya pada sistem gerak manusia, karena segala sesuatu yang telah diciptakanNya tidak ada yang sia-sia. Adanya komunikasi antar kelompok, akan menambah pengetahuan, mempengaruhi sikap peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, serta siswa dapat mengungkapkan nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai sosial-politik, dan nilai religius.
Berdasarkan fenomena pada saat ini, dalam pembelajaran biologi khususnya sistem gerak pada manusia masih dominan menggunakan pembelajaran melalui metode ceramah atau hanya sekedar melengkapi lembar kerja siswa. Hal ini menandakan bahwa guru biologi banyak yang terpaku pada metode ceramah saja. Namun metode ceramah memiliki beberapa kelemahan, diantaranya yaitu membuat siswa kurang terangsang kreativitasnya dan tidak membuat siswa aktif mengemukakan pendapat serta tidak dibiasakan mencari dan mengolah informasi. Kondisi yang demikian akan menghambat pencapaian kompetensi sebagaimana yang diharapkan dalam kurikulum. Selain itu pengalaman belajar siswa hanya akan terbatas pada proses mendengar dan menerima, sehingga biologi hanya akan menjadi kumpulan pengetahun yang diinformasikan oleh guru.
Upaya untuk menghindari kelemahan metode ceramah, maka dalam proses pembelajarannya diperlukan metode yang tidak hanya melaksanakan pembelajaran dengan mendengarkan ceramah dari guru, melainkan dapat dimodifikasi dengan komunikasi antar siswa dalam pembelajaran berbasis nilai tipe TGT, sehingga melibatkan keaktifan siswa dalam berkomunikasi dan berperan aktif dalam pembelajaran biologi (Anggraeni,2006). Oleh karenanya
(12)
3
komunikasi merupakan alat pembelajaran yang sangat penting agar informasi dapat tersampaikan, baik itu komunikasi lisan maupun komunikasi tulisan.
Masalah yang sering muncul dalam komunikasi melalui lisan adalah kurang jelasnya kata-kata yang diucapkan sehingga kurang dipahami oleh penerima informasi, akibatnya pesan yang disampaikan seringkali tidak sampai. Sedangkan masalah yang muncul dalam komunikasi tulisan adalah kurang mampu nya mengubah bentuk informasi yang telah ada kedalam bentuk tulisan yang lainnya yang dikutip dari tulisan Widodo (dalam Pujiastiti,2007).
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas adalah tipe TGT, dimana pengalaman belajar peserta didik pun akan lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan hakikat biologi sebagai sains pun tidak hanya sebagai suatu kumpulan pengetahuan saja tetapi merupakan suatu proses penemuan, serta dapat berkomunikasi yang benar dan tepat agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
dari penelitian ini adalah “Bagaimana pembelajaran gerak pada manusia berbasis
nilai tipe Teams Games Tournament (TGT) berpengaruh terhadap penguasaan
konsep dan komunikasi siswa?” C. Pertanyaan Penelitian
Agar tujuan penelitian ini tercapai dan supaya masalah dalam penelitian ini lebih terarah, maka rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, diantaranya yaitu :
1. Bagaimana perbedaan penguasaan konsep siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran?
2. Bagaimana perbedaan komunikasi siswa dalam mengungkapkan nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai sosial-politik, dan nilai religius pada kelas
(13)
4
eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran gerak pada manusia tipe TGT?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT terhadap penguasaan konsep dan komunikasi siswa?
D. Batasan Masalah
Agar tujuan penelitian ini tercapai dan supaya masalah dalam penelitian ini lebih terarah, maka penulis perlu membatasi masalah dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan yaitu dengan mengkaji pembelajaran gerak pada manusia tipe TGT terhadap nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai sosial-politik, dan nilai religius yang terkandung dalam materi gerak pada manusia.
2. Materi yang dipilih sebagai bahan pengajaran adalah materi gerak pada manusia yang dibatasi hanya submateri yaitu rangka, persendian, sistem otot dan gangguan pada sistem gerak.
3. Subjek yang diteliti adalah kelompok-kelompok siswa kelas VIII Semester dua SMP.
4. Penguasaan konsep siswa yang diukur dibatasi pada jenjang kognitif C1 sampai C6 berdasarkan Bloom’s Taxonomy Revision.
5. Kemampuan berkomunikasi yang akan dijaring dalam penelitian ini meliputi kemampuan berkomunikasi tertulis dan lisan. Indikator kemampuan berkomunikasi tertulis yang dijaring diambil dari indikator kemampuan proses sains, yaitu kemampuan mengaplikasikan gambar, kemampuan membaca gambar, tabel, dan kemampuan mengkreasikan struktur gambar dengan dibatasi pada nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai sosial-politik, dan nilai religius yang terkandung dalam materi gerak pada manusia.
6. Kemampuan berkomunikasi lisan dijaring dari sepuluh indikator berkomunikasi lisan yang diobservasikan ketika proses pembelajaran berlangsung, diantaranya keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat
(14)
5
yang dimilikinya untuk memecahkan suatu masalah tertentu, kemampuan mendengarkan, serta keterampilan dalam menanggapi kritikan dan masukan orang lain (Rustaman,2005).
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan umum yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT terhadap penguasaan konsep dan komunikasi siswa.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
a. Mengetahui penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah melakukan pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT.
b. Mengetahui perbedaan komunikasi siswa sebelum dan setelah melakukan pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT.
c. Mengetahui tanggapan siswa dalam mengungkapkan nilai-nilai sains yang terkandung dalam materi gerak pada manusia sebelum dan setelah melakukan pembelajaran berbasis nilai tipe TGT.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Menjadikan pembelajaran berbasis nilai tipe TGT sebagai metode alternatif dalam pembelajaran yang bermakna bagi siswa, serta menambah wawasan tentang metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk menerapkan nilai-nilai sains dalam pembelajaran.
2. Bagi Siswa
Memberikan motivasi dan pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada siswa melalui tipe TGT dan mendapatkan nilai-nilai sains dalam diri siswa dengan adanya penyisipan nilai-nilai pada bahan ajar. Serta meningkatkan
(15)
6
keterampilan sosial diantara siswa dengan adanya pembelajaran berkelompok dalam pelaksanaan TGT.
3. Bagi Peneliti Lainnya
Sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran berbasis nilai tipe TGT terhadap penguasaan konsep dan komunikasi siswa.
G. Asumsi
1. Penguasaan konsep atau keterampilan intelektual adalah keterampilan yang berhubungan dengan pemahaman seseorang terhadap sebuah lingkungan disekitarnya melalui simbol-simbol atau gagasan-gagasan (Dahar,1996). 2. Pada haikatnya, komunikasi adalah suatu proses yang berlangsung antar
manusia sebagai suatu proses sosial, maka dalam komunikasi selain terjadi hubungan antar manusia juga terjadi interaksi atau saling mempengaruhi (Arifin,1984).
3. Setiap pertemuan pada pembelajaran model TGT terdiri atas empat tahapan yaitu persentasi kelas, belajar dalam kelompok, turnamen akademik, dan penghargaan kelompok (Slavin,1990).
4. Pembelajaran sains-Biologi bernuansa/bermuatan pendidikan karakter/nilai sangat penting dilaksanakan di sekolah guna mencapai tujuan pendidikan nasional (Yudianto,2011).
5. Pembelajaran bernuansa pendidikan nilai selalu berpijak kepada penguasaan konsepnya yang disebut sebagai nilai praktis (Yudianto, 2006).
H. Hipotesis
Model pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT dapat meningkatkan penguasaan konsep.
Model pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT dapat meningkatkan komunikasi siswa.
(16)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Penjelasan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT dalam penelitian ini didefinisikan sebagai proses kegiatan belajar mengajar yang menyisipkan nilai-nilai sains dalam pembelajaran yang mencakup nilai intelektual, sosial-politik, pendidikan, dan nilai religius yang terkandung dalam konsep gerak pada manusia.
2. Teams Games Tournament (TGT) dalam penelitian ini adalah salah satu
model pembelajaran yang mengandung unsur model pembelajaran kompetisi, yaitu turnamen akademik.
3. Penguasaan konsep dalam penelitian ini didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh siswa tentang konsep-konsep gerak pada manusia setelah melaksanakan pembelajaran dengan metode berbasis nilai tipe TGT.
4. Interaksi siswa dalam penelitian ini didefinisikan sebagai cara berkomunikasi siswa dalam mengungkapkan nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai sosial-politik, dan nilai religius dalam setiap kelompok antar siswa-siswa yang lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran.
5. Komunikasi siswa dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan siswa dalam menyampaikan pesan-pesan tentang konsep gerak pada manusia kepada siswa lain agar bisa diterima dengan baik.
B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah Quasy
Experiment karena banyak faktor dari subjek penelitian yang tidak dapat dikontrol
atau dikendalikan. Tujuan menggunakan metode ini untuk menganalisis bagaimana pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT terhadap
(17)
30
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penguasaan konsep dan komunikasi siswa. Adanya kelompok kontrol yaitu untuk mengurangi pengaruh variabel eksternal yang ditemukan pada kelas ekperimen.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Non-equivalent Control Group Design. Pada desain penelitian ini, pretest diberikan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan tertentu yaitu menggunakan model pembelajaran TGT berbasis nilai, sedangkan pada kelas kontrol belajar dengan menggunakan metode diskusi. Setelah kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan posttest. Secara umum desain penelitian yang akan digunakan dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 4. Non-equivalent Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 Y O2
(Sugiyono,2010)
Keterangan :
O1 = Pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
O2 = Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
X = Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis nilai tipe TGT
Y = Pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan metode diskusi Pada pelaksanaannya siswa pada kelas ini dibagi menjadi beberapa kelompok siswa yang terdiri dari 4 – 5 orang, dan pembagian siswa kedalam kelompok-kelompok pada model pembelajaran ini berdasarkan pada pertimbangan gender, kemampuan akademik, tingkatan kerja dan karakter lain, sehingga kelompok yang dihasilkan heterogen. Pada awal pembelajaran, guru menyajikan materi gerak pada manusia berbasis nilai yang berpijak pada nilai praktisnya yaitu penguasaan konsep pada materi yang diberi tersebut. Kandungan nilai praktis pada materi gerak pada manusia tersebut kemudian dikembangkan
(18)
31
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pada nilai praktis, nilai komunikasi, nilai intelektual, nilai sosial-politik, nilai pendidikan dan nilai religiusnya. Secara bagan, untuk pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai dapat digambaran seperti berikut sesuai pola pengembangan metodologi materi pelajaran kepada pendidikan nilai yang dikemukakan oleh (Yudianto, 2011).
Gambar 12 Pola Pengembangan Materi Pelajaran Kepada Pendidikan Nilai
Pada kelompok kontrol dalam desain penelitian ini adalah satu kelas yang dalam pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai dibagi menjadi beberapa kelompok siswa yang terdiri dari 4 – 5 orang dan pembagian siswa kedalam kelompok-kelompok tidak berdasarkan kriteria tertentu.
(19)
32
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP PGII 1 Bandung pada pelajaran Biologi semester dua tahun ajaran 2012/2013. Populasi berjumlah empat kelas dari VIII A – VIII D.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas VIII sebanyak 2 kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) semester 2 SMP PGII 1 Bandung pada materi Sistem Gerak pada Manusia. Penentuan sampel dipilih dengan cara
cluster random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak
atau random dari populasi, yang memungkinkan setiap kelompok berpeluang untuk menjadi sampel penelitian (Sugiyono, 2010).
D. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP PGII 1 Bandung Jl. Panatayuda No.2 yang termasuk pada pertimbangan lokasi sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran berbasis nilai pada mata pelajaran biologi khususnya.
E. Instrumen Penelitian
Alat ukur penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitin merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Dalam penelitian data merupakan kedudukan yang sangat penting, karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti serta berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes objektif, soal kemampuan berkomunikasi tertulis, angket dan lembar observasi.
1. Tes Objektif
Tes objektif yang digunakan merupakan pilihan ganda untuk melihat penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda sebanyak 14 butir soal dengan empat pilihan
(20)
33
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
jawaban yang dibatasi pada jenjang kognitif (C1) mengingat, (C2) memahami, (C3) mengaplikasikan, (C4) menganalisis, (C5) mengevaluasi, (C6) mencipta.
2. Soal Kemampuan Berkomunikasi Tertulis
Soal ini berupa lima buah soal uraian yang dinilai menggunakan rubrik penilaian keterampilan berkomunikasi tertulis dalam pembelajaran berbasis nilai tipe TGT. Soal uraian ini dijadikan sebagai data utama menjaring keterampilan berkomunikasi tertulis siswa. Soal ini diberikan pada saat sebelum dan setelah pembelajaran.
3. Angket
Angket berfungsi untuk mengetahui respon siswa dalam mengungkapkan nilai-nilai sains yang terkandung dalam materi gerak pada manusia setelah melakukan pembelajaran berbasis nilai tipe TGT. Angket yang digunakan berupa skala Guttman yang dibuat dalam bentuk checklist. Peneliti menggunakan skala Guttman karena ingin mendapatkan jawaban yang jelas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Riduwan, 2002).
4. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati tahapan-tahapan pembelajaran selama penelitian berlangsung dan merekam kemampuan berkomunikasi lisan siswa selama kegiatan pembelajaran model TGT.
F. Analisis Uji Instrumen
1. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes Objektif
Analisis uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui validitas, reliabilitas soal, tingkat kesukaran, dan daya pembeda sebagai pertimbangan dalam menyeleksi butir-butir soal yang akan digunakan dalam penelitian dengan menggunakan bantuan software ANATES ver 4.0.9. Dari 42 butir soal objektif yang dijudgement oleh dosen-dosen ahli, terdapat 20 butir soal yang bisa digunakan untuk diujicobakan. Setelah diujicobakan sebanyak 20 butir soal,
(21)
34
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
hanya 14 butir soal yang layak digunakan sebagai instrumen dalam pengambilan data. Adapun kisi-kisi soal objektif sebagai berikut :
Tabel 5. Kisi-Kisi Butir Soal Tes Objektif Penguasaan Konsep
Sumber : Lampiran B.1
Berikut ini merupakan penjabaran dari masing-masing pengujiannya.
1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian antara hasil pengukuran dengan apa yang akan diukur. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya angka koefesien korelasi antara hasil pengukuran tersebut dengan kategorinya.
Tujuan Pembelajaran No. Butir Asli No. Butir Baru Kunci Jawaban Jenjang Kognitif
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Siswa dapat menjelaskan penyusun sistem gerak pada manusia.
3 1 C - - - - -
5 2 D - - - - -
13 9 A - - - - _
16 11 B - - - - -
2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam sistem gerak pada manusia
9 5 B - - - - -
17 12 C - - - - -
19 14 C - - - - -
3. Siswa dapat
menjelasakan fungsi dari berbagai macam sistem gerak pada manusia.
7 3 B - - - - -
8 4 A - - - - -
10 6 C - - - - -
11 7 C - - - - -
12 8 D - - - - -
18 13 D - - - - -
4. Siswa dapat memahami tentang kelainan pada sistem gerak.
14 10 A - - - - -
Jumlah
3 2 1 7 1 -
(22)
35
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Soal yang dijawab benar bernilai 1 dan yang salah bernilai 0, yang menggunakan rumus uji validitas sebagai berikut :
(Arikunto, 2007) Keterangan :
∑X = Jumlah skor seluruh siswa pada soal tersebut ∑Y = Jumlah skor total seluruh siswa test
N = Jumlah seluruh siswa
X = Skor tiap siswa pada soal tersebut Y = Skor total tiap siswa
µXY = Validitas
Nilai validitas yang telah diketahui kemudian direkap mengenai besarnya koefisien korelasi menggunakan tabel rekap validitas soal.
Tabel 6. Rekap Validitas Soal
No Nilai Validitas Kategori No. Soal F %
1. 0,200 – 0,350 Rendah 1, 2, 3, 5, 8, 10 6 43 %
2. 0,350 – 0,550 Cukup 6, 7, 9, 11, 12, 13 6 43 %
3. 0,600 – 0,800 Tinggi 4, 14 2 14 %
Jumlah 14 100 %
Sumber : Lampiran C.1
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu tes berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut mendapatkan hasil yang tetap (Arikunto, 2007). Pengujian reliabilitas soal objektif dapat menggunakan rumus :
(Arikunto, 2007)
µXY =
√
r
11=
[
(23)
36
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
n = Jumlah soal
p = Proporsi objek menjawab benar pada pada tiap soal q = Proporsi objek menjawab salah pada pada tiap soal S2 = Variansi
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
Nilai reliabilitas yang telah diketahui kemudian direkap melalui tabel rekap reliabilitas tes.
Tabel 7. Rekap Reliabilitas Soal
No Nilai Kategori No. Soal F %
1. 0,200 – 0,350 Rendah 1, 2, 3, 5, 8, 10 6 43 %
2. 0,350 – 0,550 Cukup 6, 7, 9, 11, 12, 13 6 43 %
3. 0,600 – 0,800 Tinggi 4, 14 2 14 %
Jumlah 14 100 %
Sumber:Lampiran C.2
Dari perhitungan reliabilitas instrumen tes objektif yang diujicobakan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,69. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan termasuk pada kategori tinggi.
3) Uji Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda suatu soal yang baik adalah yang dapat membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
(Arikunto, 2007) Keterangan :
D = Indeks diskriminasi (daya pembeda) = Banyak objek kelompok atas
= Banyak objek kelompok bawah
= Banyak objek kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
(24)
37
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
= Banyak objek kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA = Proporsi objek kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi objek kelompok bawah yang menjawab benar
Nilai tingkat daya pembeda yang telah diketahui kemudian diinterpretasikan melalui tabel rekap daya pembeda
Tabel 8. Rekap Daya Pembeda Soal
No Indeks Daya
Pembeda (IDP) Kategori No. Soal f %
1. 20,00 – 39,00 Cukup 1, 2, 3, 5, 7, 9 6 43 %
2. 40,00 – 69,00 Baik 4, 8, 10, 11 4 28,5 %
3. 70,00 – 90,00 Sangat Baik 6, 12, 13, 14 4 28, 5 %
Jumlah 14 100 %
Sumber:Lampiran C.3 Berdasarkan hasil interpretasi, maka diketahui butir soal terpilih yang digunakan untuk pengambilan data memiliki sebaran daya pembeda dari cukup sampai dengan sangat baik sebagaimana tercantum pada Tabel 9 di atas.
4) Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan untuk menunjukkan sukar tidaknya suatu item soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar (Arikunto, 2007). Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus :
(Arikunto, 2007) Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyak siswa tersebut yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
P =
(25)
38
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 9. Rekap Tingkat Kesukaran
No Kategori No. Soal f %
1. Sukar 8 1 7 %
2. Sedang 1, 5, 6, 10, 12, 13, 14 7 50 %
3. Mudah 2, 3, 4, 7, 9, 11 6 43 %
Jumlah 14 100 %
Sumber:Lampiran C.4
Di bawah ini merupakan rekapitulasi butir soal objektif yang dapat digunakan sebagai instrumen dalam pengambilan data berdasarkan hasil uji coba instrumen.
Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Tes Objektif Korelasi XY : 0,53 = Cukup
Reliabilitas : 0,69 = Tinggi
No. Butir Asli No. Butir Baru
Validitas Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Kesimpulan Nilai Arti Nilai Arti Nilai Arti Nilai Arti
3. 1. 0,200 Rendah
0,69 Tinggi
20,00 Cukup 52,63 Sedang Digunakan
5. 2. 0,296 Rendah 20,00 Cukup 92,11 Mudah Digunakan
7. 3. 0,220 Rendah 20,00 Cukup 71,05 Mudah Digunakan
8. 4. 0,572 Tinggi 60,00 Baik 71,05 Mudah Digunakan
9. 5. 0,241 Rendah 30,00 Cukup 44,74 Sedang Digunakan
10. 6. 0,485 Cukup 70,00 Sangat
Baik 57,89 Sedang Digunakan
11. 7. 0,412 Cukup 30,00 Cukup 81,58 Mudah Digunakan
12. 8. 0,264 Rendah 40,00 Baik 28,95 Sukar Digunakan
13. 9. 0,488 Cukup 30,00 Cukup 89,47 Mudah Digunakan
14. 10. 0,344 Rendah 50,00 Baik 42,11 Sedang Digunakan
16. 11. 0,488 Cukup 40,00 Baik 89,47 Mudah Digunakan
17. 12. 0,499 Cukup 70,00 Sangat
Baik 60,53 Sedang Digunakan
18. 13. 0,470 Cukup 70,00 Sangat
Baik 60,53 Sedang Digunakan
19. 14. 0,673 Tinggi 90,00 Sangat
Baik 65,79 Sedang Digunakan Sumber:Lampiran C.5
(26)
39
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Hasil Uji Coba Keterampilan Berkomunikasi Tertulis
Jawaban dari masing-masing siswa pada tes kemampuan berkomunikasi secara tertulis diperiksa dan diberi skor. Pemberian skor disesuaikan dengan bobot soal. Setelah pemberian skor, persentase kemampuan berkomunikasi tertulis dihitung dengan rumus :
(Sumber:Purwanto, 1996)
Langkah selanjutnya adalah menafsirkan nilai-nilai persentase pada setiap aspek tersebut berdasarkan tabel tafsiran persentase berikut:
Tabel 11.
Tafsiran Persentase Keterampilan Berkomunikasi Tertulis Siswa
Persentase (%) Kategori
86 – 100 Sangat Baik
76 – 85 Baik
60 – 75 Cukup
55 – 59 Kurang
< 55 Kurang Sekali
(Sumber:Purwanto, 1996)
3. Analisis Lembar Observasi Kemampuan Berkomunikasi Lisan
Agar dapat mengetahui aspek keterampilan berkomunikasi lisan yang sering dimunculkan siswa yaitu perhitungan data lembar observasi dengan menjumlahkan dan memberi skor banyaknya kemunculan tanda () pada setiap aspek keterampilan berkomunikasi yang dinilai. Data tersebut dihitung dengan rumus :
NP =
x 100 %
(27)
40
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
X = Presentase munculnya aspek keterampilan berkomunikasi lisan R = Jumlah total indikator berkomunikasi yang diharapkan
r = Jumlah indikator berkomunikasi yang muncul
Tabel 12. Tafsiran Harga Persentase Keterampilan Berkomunikasi Lisan
Presentase Keterangan
0% Tidak Pernah
1% - 30% Sangat Jarang
31% - 49% Jarang
50% Cukup
51% - 80% Sering
81% - 99% Sangat Sering
100% Selalu
(Sumber:Sumantri dalam Noviana, 2009)
4. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Bentuk Angket
Analisis hasil ujicoba instrumen bentuk angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT terhadap penguasaan konsep dan komunikasi siswa dilakukan dengan menghiting persentase dari pernyataan positif untuk Sangat Setuju (SS) dan Setuju (S), serta pernyataan negatif untuk Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Seperti yang telah di rekap pada Tabel 13.
Tabel 13. Persentase Pada Setiap Pernyataan
Pernyataan Positif SS
S
Pernyataan Negatif TS
STS
(28)
41
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Penelitian
Prosedur peneitian dilakukan melalui beberapa tahapan seperti berikut :
1. Tahapan Persiapan
Tahap persiapan penelitian meliputi : a. Merumuskan masalah.
b. Studi literatur mengenai pembelajaran berbasis nilai tipe TGT pada materi gerak pada manusia.
c. Penyusunan proposal penelitian.
Proposal penelitian yang diajukan berisi masalah yang akan dikaji, variabel dan sumber data serta langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan. d. Pelaksanaan seminar proposal penelitian
Seminar proposal penelitian merupakan tahap sebelum dilaksanakan penelitian, tujuan dari seminar proposal ini untuk memaparkan proposal dan untuk mendapatkan masukan dalam upaya untuk menghasilkan rencana penelitian yang sempurna.
e. Penyusunan instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes objektif, soal kemampuan berkomunikasi tertulis, angket dan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati tahapan-tahapan pembelajaran selama penelitian berlangsung dan merekam kemampuan berkomunikasi lisan siswa selama kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
f. Menyusun Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman proses pembelajaran.
g. Judgement dan Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen penelitian itu diuji coba, perlu adanya judge oleh dosen ahli untuk melihat jenjang kognitif, kedalaman materi dan tata bahasa dalam instrumen tersebut.
(29)
42
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi :
a. Penentuan kelas sebagai sampel dalam penelitian.
Pada penelitian ini digunakan dua kelas, yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yang melaksanakan materi sistem gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol yang melaksanakan pembelajaran bukan dengan bembelajaran berbasis nilai tipe TGT melainkan dengan pembelajaran biasa.
b. Pelaksanaan tes awal (pretest).
Tes awal diberikan untuk mengukur pengetahuan awal dan komunikasi siswa terhadap nilai-nilai sains yang terkandung dalam materi sistem gerak pada manusia.
c. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada kelas eksperimen, pembelajaran dimulai dengan presentasi kelas dilanjutkan dengan turnamen dalam kelas pada pembelajaran sistem gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan kegiatan diskusi kelompok tentang sistem gerak pada manusia.
d. Pelaksanaan tes akhir (posttest)
Tes akhir dilaksanakan setelah proses pembelajaran berakhir untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dilaksanakan berupa penguasaan konsep dan komunikasi tertulis siswa terhadap nilai-nilai sains yang terkandung dalam konsep sistem gerak pada manusia.
3. Tahap Akhir
Tahap akhir dari penelitian ini meliputi beberapa kegiatan, yaitu : a. Pengolahan data penelitian.
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian. c. Menarik kesimpulan dari penelitian.
(30)
43
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan dan analisis sesuai dengan prosedur statistika sehingga dapat menarik kesimpulan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut:
1. Analisis Tes Ojektif
Analisis tes objektif dilakukan untuk mengetahui kondisi penguasaan konsep sistem gerak pada manusia di kelas eksperimen berdasarkan hasil pretest dan posttest yang dibandingkan dengan kelas kontrol.
a. Menentukan skor kemudian merubahnya dalam bentuk nilai
Skor dihitung dari jumlah setiap jawaban siswa yang benar saja. Skor yang telah diperoleh kemudian dirubah menjadi nilai dengan ketentuan:
Nilai Siswa =
x 100
b. Uji Prasyarat
Untuk menentukan pengolahan dan menggunakan uji parametrik atau non parametrik, maka sebelumnya perlu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Dalam melakukan uji prasyarat ini penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0 for windows.
1) Uji Normalitas
Suatu data bersifat normal dapat diketahui dengan malakukan uji normalitas. Uji normalitas data pretest pada penelitian ini menggunakan uji statistik Shapiro-Wilk untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, karena masing-masing kelas memiliki data lebih dari 30.
Perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
H0 = Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal,
dengan kriteria pengujian (Uyanto, 2009) : H0 ditolak, apabila nilai Sig. < 0,05
(31)
44
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a) Data Pretest Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data penguasaan konsep diperoleh melalui tes tertulis dengan tes berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban, yang berjumlah 14 butir soal. Analisis data hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 14. berikut.
Tabel 14. Rekapitulasi Nilai Pretest Penguasaan Konsep antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Komponen Pretest
Kontrol Eksperimen
N 40 40
Mean 39,82 40,00
Std. Deviasi 10,190 11,029
Varians 103,840 121,641
Nilai Maksimum 64 64
Nilai Minimum 21 14
Uji Normalitas Shapiro-Wilk
Sig. 0,005 0,004
Tafsiran Tidak Normal Tidak Normal
Sumber:Lampiran E.1, Lampiran E.2
Uji normalitas nilai pretest penguasaan konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Berdasarkan uji tersebut diperoleh nilai sig. 0,004 untuk kelas eksperimen dan nilai sig. 0,005 untuk kelas kontrol, dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi dari uji normalitas pretest penguasaan konsep dari kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih rendah dari taraf signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai pretest penguasaan konsep kelas eksperimen berdistribusi tidak normal. Oleh karenanya dapat ditafsirkan bahwa uji normalitas pretest penguasaan konsep antara keduanya berdistribusi tidak normal, selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji Posttest, yaitu dengan uji Mann-Whitney U.
b) Data Pretest Komunikasi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data komunikasi siswa diperoleh melalui tes tertulis dengan tes berbentuk essay yang berjumlah 5 butir soal. Analisis data hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 15. berikut.
(32)
45
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 15. Rekapitulasi Nilai Pretest Komunikasi Tertulis antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Komponen Pretest
Kontrol Eksperimen
N 40 40
Mean 41,08 42,28
Std. Deviasi 9,955 11,712
Varians 99,097 137,179
Nilai Maksimum 67 67
Nilai Minimum 27 20
Uji Normalitas Shapiro-Wilk
Sig. 0,001 0,010
Tafsiran Tidak Normal Tidak Normal
Sumber : Lampiran E.3
Uji normalitas nilai pretest komunikasi tertulis kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Berdasarkan uji tersebut diperoleh nilai sig. 0,010 untuk kelas eksperimen dan nilai sig. 0,001 untuk kelas kontrol, dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi dari uji normalitas pretest komunikasi tertulis dari kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih rendah dari taraf signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai pretest komunikasi tertulis antara keduanya berdistribusi tidak normal. Oleh karenanya dapat ditafsirkan bahwa uji normalitas pretest komunikasi tertulis dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi tidak normal, selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji Posttest, yaitu dengan uji Mann-Whitney U.
c. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini uji hipotesis untuk penguasaan konsep maupun komunikasi siswa diuji melalui data posttest karena setelah dilakukan pengujian pada data pretest melalui uji Mann-Whitney U menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi, uji hipotesis perbedaan rata-rata penguasaan konsep menggunakan perbedaan nilai posttest dengan uji Mann-Whitney U.
(33)
46
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Lembar Observasi
Dari data observasi dihitung persentase kemunculan tiap aspek
berkomunikasi lisan yaitu dengan rumus :
(Subekti dalam Astuti, 2007) Keterangan :
X = Persentase munculnya aspek kemampuan berkomunikasi siswa selama pembelajaran.
n = Jumlah aspek yang muncul selama pembelajaran.
N = Jumlah aspek yang diharapkan muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Kemudian hasil kriteria di atas dianalisis melalui penafsiran kalimat berdasarkan Somantri (dalam Puspitarona, 2004) sebagai berikut :
Tabel 16. Kriteria Kemunculan Siswa Dalam Berkomunikasi
Persentase Analisis
0% Ditafsirkan tidak satupun
1% - 30% Ditafsirkan sebagian kecil 31% - 49% Ditafsirkan hampir setengahnya
50% Ditafsirkan setengahnya
51% - 80% Ditafsirkan sebagian besar 81% - 99% Ditafsirkan hampir seluruhnya
100% Ditafsirkan seluruhnya
Sumber:Lampiran E.5
Supaya dapat mengetahui keterlibatan siswa dalam memunculkan setiap aspek kemampuan berkomunikasi selama pembelajaran dilakukan pembagian kriteria sesuai dengan jumlah anggota kelompok siswa yang terlibat dalam memunculkan aspek komunikasi tersebut. Adapun kriteria yang dimaksud untuk mempermudah analisis data dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.
(34)
47
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 17. Kriteria Keterlibatan Siswa Dalam Berkomunikasi
Banyak Siswa yang Terlibat Keterangan
4 – 6 orang Kategori seluruhnya
1 – 3 siswa Kategori sebagian
Tidak ada siswa yang terlibat Kategori tidak ada Sumber:Lampiran E.5
3. Menentukan Persentase Penerimaan Tiap Variabel Nilai-Nilai Sains
Persentase komunikasi siswa terhadap tiap variabel nilai-nilai sains yang terkandung dalam konsep sistem gerak pada manusia dapat diketahui dengan menghitung skor yang diperoleh dari masing-masing butir pertanyaan pada variabel nilai tertentu yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Peningkatan penguasaan konsep pada kedua kelas penelitian dapat dilakukan pengujian indeks gain (g) menggunakan rumus (Meltzer, 2003).
Setelah indeks gain diketahui, dilakukan klasifikasi berdasarkan kriteria indekas gain, seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 18. Kriteria Indeks Gain
Indeks Gain Kriteria
0,00 – 0,29 Rendah
0,30 – 0,69 Sedang
0,70 – 1,00 Tinggi
4. Analisis Angket Tanggapan Siswa
Data yang diperoleh melalui angket tanggapan siswa diolah secara persentase untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran berbasis nilai tipe TGT dengan menggunakan rumus yang diutarakan oleh sebagai berikut:
(g) = Persentase =
(35)
48
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Karno To (dalam Karlina, 2005) % penerimaan Variabel nilai =
(36)
49
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu I. Alur Penelitian
(37)
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan tentang pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT terhadap penguasaan konsep dan komunikasi siswa dapat disimpulkan yakni tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa sebelum pembelajaran, tetapi terdapat perbedaan signifikan penguasaan konsep siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pembelajaran. Dan ternyata peningkatan penguasaan konsep pada kelas eksperimen lebih tinggi (baik) daripada kelas kontrol.
Dalam mengungkapkan kemampuan komunikasi tentang nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai sosial-pilitik, dan nilai religius pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran tidak terdapat perbedaan yang signifikan, tetapi terdapat perbedaan signifikan setelah pembelajaran. Dan ternyata peningkatan kemampuan komunikasi pada kelas eksperimen lebih tinggi (baik) daripada kelas kontrol. Variabel nilai yang persentase paling tinggi penerimaannya adalah nilai religi, sedangkan yang paling rendah adalah nilai sosial-politik baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dengan demikian, pembelajaran sistem gerak pada manusia menggunakan pendekatan sistem nilai dan TGT dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi siswa.
Tanggapan siswa menyatakan bahwa setelah pembelajaran berbasis nilai tipe TGT diterapkan siswa dapat termotivasi dalam belajar. Manfaat dari adanya penyisipan nilai-nilai sains adalah menambah pengetahuan, mendapat informasi baru, membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna sehingga mendorong siswa mengagungkan kebesaran Allah SWT. Adapun kendala yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT yakni alokasi waktu yang sangat terbatas dalam melaksanakan pembelajaran.
(38)
70
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Saran
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diungkapkan terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan kepada pendidik dan peneliti lain, yaitu :
1. Kepada Guru
a. Dalam melaksanakan pembelajaran tidak terpaku pada konsep yang biasa dipaparkan dalam buku sumber belajar, melainkan mencoba mengaitkan antara konsep yang diajarkan dengan konsep yang relevan dan biasa dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari.
b. Hendaknya dalam upaya menyampaikan nilai-nilai sains dalam pembelajaran digunakan metode yang melibatkan indera agar informasi mengenai nilai-nilai sains tersebut dapat efektif diterima oleh siswa sehingga menjadi landasan dalam perilakunya.
2. Kepada Peneliti Lain
a. Model pembelajaran berbasis nilai tipe TGT merupakan model pembelajaran yang membutuhkan persiapan yang begitu matang dari peneliti yang ingin menerapkannya, dimulai dari persiapan alat-alat evaluasi, perlengkapan turnamen, dan pengelolaan waktunya.
b. Pengelolaan kelas pada pembelajaran TGT berbasis nilai ini sangat penting demi tercapainya tujuan pembelajaran.
(39)
71
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Agustian,D. (2011). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Penguasaan Konsep Sistem Pernapasan dan Kemampuan Berkomunikasi Siswa SMA RSBI. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI : Tidak
diterbitkan.
Anggraeni,D.S. (2006). Kelayakan Peer Assessment dalam Mengidentifikasi Life
Skill Siswa yang Muncul pada Kegiatan Praktikum Materi Aksi Interaksi.
Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan. Aonillah,F. (2004). Kajian Pola Interaksi Siswa Melalui Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Turnament (TGT) pada Kegiatan Praktikum Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan. Skripsi
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan. Arifin,A. (1984). Strategi Komunikasi. Bandung : CV Armico. Arikunto,S. (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto,S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto,S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Awalludin,J. (2010). Implementasi Fiel Trip Pada Pembelajaran Ekosistem
Bermuatan Nilai Terhadap Penguasaan Konsep dan Sikap Siswa. Skripsi
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Campbell,N., Reece,J., dan Mitchell,L. (1994). Biologi Edisi Kelima Jilid 1, 2, 3
(terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Dahar,R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar Biologi SMA dan MA. Jakarta.
Ferguson. (1988). Communication Skill (Second Edition). New York : Facts On File, Inc. USA.
Herlina. (2011). Mengenali Komunikasi Non-Verbal (Salah Satu Upaya
(40)
72
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Karlina,I. (2005). Kemampuan Komunikasi Siswa pada Konsep Pencemaran
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Three-Step Interview. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI> Tidak
diterbitkan.
Krisno,H.M.A. et al. (2002). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII. Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan.
Kurniadi,K.A. (2002). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia (Bagian 2). Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Lie,A. (2002). Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Meltzer,D.E. (2003). The Relationship Between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gain in Physics : A Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Score, [Online]. Tersedia :
http://www.physics.iastate.edu/per/docs/Addendum_on_normalized_gain.pd f [30 Mei 2007].
Mulyana,D. (2012). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Pujiastuti. (2007). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Turnament (TGT) terhadap Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Siswa pada Konsep Sistem Indera. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA
UPI : Tidak diterbitkan.
Purwanto, N. (1996). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Purwanto,N. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Pengajaran. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Rustaman,N.Y. et al. (2005) Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Sacco,J. (1995). Using Teams Games Tournament, [Online]. Tersedia :
http://accessexcellence.org/AE/AEPC/WWC/1995tournament.html [1 Juli
2007].
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Slavin,E.R. dan De Vries. (1990). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa Media.
(41)
73
Vera Elisa, 2013
Pembelajaran Gerak Pada Manusia Berbasis Nilai Tipe Teams Games Tournament Terhadap Penguasaan Konsep Dan Komunikasi Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penertbit Alfabeta. Sumarni,N. (2003). Pembelajaran Kooperatif. Makalah latihan kerja guru inti
MGMP IPA-Biologi SLTP & MTS se Jawa Barat.
Suroya. (2008). Kajian Motivasi Siswa SMP pada Kegiatan Pembelajaran di Luar
Kelas (Field Trip) dengan Pengelompokan Berdasarkan Pembagian Tugas.
Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Susilana,R. (2006). Prosedur Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Uyanto,S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Widanengsih. (2005). Pengajaran Remedial Berdasarkan Gaya Belajar Siswa
pada Konsep Sistem Gerak Manusia. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi
FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.
Yudianto,S.A. (2006). Manajemen Alam Sumber Pendidikan. Bandung : Mughni Sejahtera.
Yudianto,S.A. (2011). Dimensi Pendidikan Karakter/Nilai dalam Model
Sains-Biologi untuk Pembelajaran Manusia sebagai Upaya Mengatasi Krisis Nilai dan Moral Bangsa. Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar/Profesor :
(1)
49
I. Alur Penelitian
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan tentang pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT terhadap penguasaan konsep dan komunikasi siswa dapat disimpulkan yakni tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa sebelum pembelajaran, tetapi terdapat perbedaan signifikan penguasaan konsep siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pembelajaran. Dan ternyata peningkatan penguasaan konsep pada kelas eksperimen lebih tinggi (baik) daripada kelas kontrol.
Dalam mengungkapkan kemampuan komunikasi tentang nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai sosial-pilitik, dan nilai religius pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran tidak terdapat perbedaan yang signifikan, tetapi terdapat perbedaan signifikan setelah pembelajaran. Dan ternyata peningkatan kemampuan komunikasi pada kelas eksperimen lebih tinggi (baik) daripada kelas kontrol. Variabel nilai yang persentase paling tinggi penerimaannya adalah nilai religi, sedangkan yang paling rendah adalah nilai sosial-politik baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dengan demikian, pembelajaran sistem gerak pada manusia menggunakan pendekatan sistem nilai dan TGT dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi siswa.
Tanggapan siswa menyatakan bahwa setelah pembelajaran berbasis nilai tipe TGT diterapkan siswa dapat termotivasi dalam belajar. Manfaat dari adanya penyisipan nilai-nilai sains adalah menambah pengetahuan, mendapat informasi baru, membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna sehingga mendorong siswa mengagungkan kebesaran Allah SWT. Adapun kendala yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran gerak pada manusia berbasis nilai tipe TGT yakni alokasi waktu yang sangat terbatas dalam melaksanakan pembelajaran.
(3)
70
B. Saran
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diungkapkan terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan kepada pendidik dan peneliti lain, yaitu :
1. Kepada Guru
a. Dalam melaksanakan pembelajaran tidak terpaku pada konsep yang biasa dipaparkan dalam buku sumber belajar, melainkan mencoba mengaitkan antara konsep yang diajarkan dengan konsep yang relevan dan biasa dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari.
b. Hendaknya dalam upaya menyampaikan nilai-nilai sains dalam pembelajaran digunakan metode yang melibatkan indera agar informasi mengenai nilai-nilai sains tersebut dapat efektif diterima oleh siswa sehingga menjadi landasan dalam perilakunya.
2. Kepada Peneliti Lain
a. Model pembelajaran berbasis nilai tipe TGT merupakan model pembelajaran yang membutuhkan persiapan yang begitu matang dari peneliti yang ingin menerapkannya, dimulai dari persiapan alat-alat evaluasi, perlengkapan turnamen, dan pengelolaan waktunya.
b. Pengelolaan kelas pada pembelajaran TGT berbasis nilai ini sangat penting demi tercapainya tujuan pembelajaran.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Agustian,D. (2011). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pernapasan dan Kemampuan Berkomunikasi Siswa SMA RSBI. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.
Anggraeni,D.S. (2006). Kelayakan Peer Assessment dalam Mengidentifikasi Life Skill Siswa yang Muncul pada Kegiatan Praktikum Materi Aksi Interaksi. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan. Aonillah,F. (2004). Kajian Pola Interaksi Siswa Melalui Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Turnament (TGT) pada Kegiatan Praktikum Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.
Arifin,A. (1984). Strategi Komunikasi. Bandung : CV Armico. Arikunto,S. (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto,S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto,S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Awalludin,J. (2010). Implementasi Fiel Trip Pada Pembelajaran Ekosistem Bermuatan Nilai Terhadap Penguasaan Konsep dan Sikap Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Campbell,N., Reece,J., dan Mitchell,L. (1994). Biologi Edisi Kelima Jilid 1, 2, 3 (terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Dahar,R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Biologi SMA dan MA. Jakarta.
Ferguson. (1988). Communication Skill (Second Edition). New York : Facts On File, Inc. USA.
Herlina. (2011). Mengenali Komunikasi Non-Verbal (Salah Satu Upaya Memahami Perilaku Manusia). Bandung : Pustaka Cendikia Utama.
(5)
72
Karlina,I. (2005). Kemampuan Komunikasi Siswa pada Konsep Pencemaran Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Three-Step Interview. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI> Tidak diterbitkan.
Krisno,H.M.A. et al. (2002). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII. Pusat Perbukuan Dinas Pendidikan.
Kurniadi,K.A. (2002). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia (Bagian 2). Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Lie,A. (2002). Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Meltzer,D.E. (2003). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : A Possible “Hidden Variable” in
Diagnostic Pretest Score, [Online]. Tersedia :
http://www.physics.iastate.edu/per/docs/Addendum_on_normalized_gain.pd f [30 Mei 2007].
Mulyana,D. (2012). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Pujiastuti. (2007). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Turnament (TGT) terhadap Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Siswa pada Konsep Sistem Indera. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.
Purwanto, N. (1996). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Purwanto,N. (2009). Prinsip-prinsip dan Teknik Pengajaran. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Rustaman,N.Y. et al. (2005) Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Sacco,J. (1995). Using Teams Games Tournament, [Online]. Tersedia : http://accessexcellence.org/AE/AEPC/WWC/1995tournament.html [1 Juli 2007].
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Slavin,E.R. dan De Vries. (1990). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa Media.
(6)
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penertbit Alfabeta. Sumarni,N. (2003). Pembelajaran Kooperatif. Makalah latihan kerja guru inti
MGMP IPA-Biologi SLTP & MTS se Jawa Barat.
Suroya. (2008). Kajian Motivasi Siswa SMP pada Kegiatan Pembelajaran di Luar Kelas (Field Trip) dengan Pengelompokan Berdasarkan Pembagian Tugas. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.
Susilana,R. (2006). Prosedur Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Uyanto,S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Widanengsih. (2005). Pengajaran Remedial Berdasarkan Gaya Belajar Siswa pada Konsep Sistem Gerak Manusia. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.
Yudianto,S.A. (2006). Manajemen Alam Sumber Pendidikan. Bandung : Mughni Sejahtera.
Yudianto,S.A. (2011). Dimensi Pendidikan Karakter/Nilai dalam Model Sains-Biologi untuk Pembelajaran Manusia sebagai Upaya Mengatasi Krisis Nilai dan Moral Bangsa. Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar/Profesor : Tidak diterbitkan.