PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA YANG BERSTATUS JANDA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI KELURAHAN KARTINI RANTAU PRAPAT.

(1)

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA YANG BERSTATUS

JANDA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI

KELURAHAN KARTINI RANTAU PRAPAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

HOTMAIDA SARI NASUTION

NIM. 109371011

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKUTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas penyertaan-Nya dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul “Hubungan Pola Asuh Orangtua Yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak Di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”

Tujuan penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED. Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis dan juga Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan atau kejanggalan baik dalam penulisan maupun isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi menyempurnakan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya dunia pendidikan luar sekolah.

Medan, Maret 2014 Penulis

HOTMAIDA SARI NASUTION


(5)

i

ABSTRAK

Hotmaida Sari Nasution. Nim. 109371011. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah kesibukan orangtua yang berstatus janda bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak sehingga anak tidak mendapatkan pola asuh dari orangtuanya yang berpengaruh terhadap minat belajar anak. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua yang berstatus janda terhadap minat belajar anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat.

Menurut (Gunarso:2005) “Pola asuh orangtua adalah suatu bentuk perlakuan orangtua dalam berinteraksi yang meliputi orangtua menunjukkan cara orangtua memperhatikan keinginan anak”. Sedangkan menurut (Sukardi:2008) “minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, dan kecenderungan dalam suatu aktivitas”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan sampel 35 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus regresi linier sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan rumus Uji “t”.

Dari pengujian regresi linier sederhana diperoleh Y = 10,25+0,51X artinya bahwa pola asuh orangtua yang berstatus janda memberikan pengaruh terhadap minat belajar anak dengan hipotesis menggunakan rumus Uji-t pada taraf signifikan 95% (α=0,05) diperoleh thitung > ttabel yaitu (4,38 > 1,690) artinya H0 ditolak dan Ha diterima artinya menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orangtua yang berstatus janda terhadap minat belajar anak. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh pola asuh orangtua yang berstatus janda terhadap minat belajar anak sebesar 54% sedangkan sisanya 46% disebabkan faktor lain.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teori 1. Pengertian Pola Asuh Orangtua ... 9

1.1. Jenis-jenis Pola Asuh Orangtua ... 11

1.2. Aspek-aspek Pola Asuh Orangtua ... 16

2. Pengertian Orangtua………... 18

2.1 Peran Orangtua Dalam Pendidikan Anak ... 20

3. Pengertian Minat Belajar ... 22

3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar……… 26

3.2 Ciri-ciri Orang Yang Berminat Belajar………... 28

4. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Minat Belajar…. 28 B. Kerangka Konseptual ... 30


(7)

v BAB III METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian ... 32

B.Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 33

C.Operasional Variabel Penelitian ... 33

1. Variabel Penelitian ... 33

2. Defenisi Operasional ... 33

D.Teknik Pengumpulan Data ... 34

E.Teknik Analisis Data ... ….. 38

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Lokasi Penelitian... ... 40

B.Pengujian Persyaratan Analisis ... 41

C.Analisis Penelitian ... 41

a. Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda... 41

b.Minat Belajar Anak ... 43

D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 44

a. Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda... 44

b.Minat Belajar Anak ... 45

c. Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 48

B.Saran ... 49


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 : Paradigma Penelitian ... 31 Gambar 2 : Histogram Pola Asuh Orangtua ... 42 Gambar 3 : Histogram Minat Belajar Anak ... 43


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Uji Coba Angket Pola Asuh Orangtua Yang

Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak……… Lampiran 2. Uji Validitas Pola Asuh Orangtua Yang Berstatus

Janda Terhadap Minat Belajar Anak………. Lampiran 3. Skor Angket Pola Asuh Orangtua Yang Berstatus Janda…. Lampiran 4. Skor Angket Minat Belajar Anak……….. Lampiran 5. Pengujian Hipotesis………...

Lampiran 6. Daftar Tabel t……….

Lampiran 7. Daftar Tabel r………


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa proses pendidikan dapat diselenggarakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan di dalam sekolah (pendidikan formal), pendidikan di dalam masyarakat (pendidikan non formal), dan pendidikan di dalam keluarga (pendidikan informal).

Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati karena setelah anak lahir, pengenalan diantara orangtua dan anak-anaknya harus diliputi rasa cinta kasih, ketentraman, dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang kearah kedewasaan dengan wajar di dalam lingkungan keluarga. Segala sikap dan tingkah laku orangtuanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena orangtua merupakan pendidik utama bagi anak-anaknya. Kartono (2001:11) menyebutkan bahwa keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Keluarga yang memberikan dasar pembentukan tingkah-laku, watak, moral, dan pendidikan anak.

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah, yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.


(11)

2

fungsi utama dari keluarga adalah sebagai wahana untuk mendidik dan mengasuh anak.

Memiliki orangtua yang lengkap adalah idaman semua anak, orangtua yang lengkap yaitu adanya ayah dan ibu. Tetapi pada kenyataan yang dijalani tidak seperti itu. Lebih banyak anak yang diasuh oleh orangtua yang berstatus janda. Bahkan saat ini, hal tersebut sudah menjadi fenomena, dikarenakan orangtua yang berstatus janda dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil pendataan di Indonesia pada tahun 2009 orangtua yang berstatus janda sebesar 6,43% jiwa, pada tahun 2010 sebesar 7,70% jiwa, dan pada tahun 2011 sebesar 10,77% jiwa. Kemudian dari hasil sensus penduduk nasional 2012 juga dapat diketahui bahwa jumlah perempuan yang menjabat sebagai kepala rumah tangga sebesar 1.245.761 dimana sebagian besar 92,59% jiwa berstatus janda baik karena cerai mati maupun cerai hidup. (BPS, Tahun 2012)

Dengan data tersebut dapat dilihat bahwa angka ibu yang berstatus janda semakin meningkat. Pada umumnya sebagian besar keluarga dengan ibu yang berstatus janda disebabkan karena meninggalnya suami, perceraian, dan remaja yang hamil diluar nikah (Feltey:1995). Jadi orangtua yang berstatus janda merupakan orangtua perempuan yang berpisah dengan pasangan hidupnya, yang memiliki tanggung jawab atas pengasuhan anak yang dilahirkan dari pernikahan yang sah secara hukum, adat, agama, dan Negara.

Setiap orangtua memiliki tanggung jawab dalam memberikan pengasuhan kepada anak-anaknya, karena pola asuh merupakan perlakuan orangtua dalam rangka memenuhi kebutuhan, memberikan perlindungan, dan


(12)

mendidik anaknya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap pola asuh yang diterapkan oleh orangtua memiliki pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang anak-anaknya. Orang tua memiliki cara atau strategi yang berbeda-beda dalam mengasuh anak-anaknya, orangtua yang mengasuh anaknya secara keras akan mengakibatkan anak menjadi takut dan ketergantungan dengan orangtuanya, sehingga menyebabkan anak melakukan semua hal karena terpaksa. Sebagian orangtua tidak peduli dengan kehidupan anak-anaknya, hal tersebut disebabkan kesibukan kerja orangtua untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehingga mengakibatkan anak tidak terarah dengan baik. Begitu juga halnya dengan orangtua yang menerapkan pola asuh memanjakan anak-anaknya, yang akan mengakibatkan anak ingin berbuat sesuka hatinya. Oleh karena itu, pola asuh yang di terapkan keluarga khususnya orangtua sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak di dalam keluarga dan juga berpengaruh terhadap minat belajarnya.

Minat belajar merupakan suatu keinginan seseorang yang kuat untuk melakukan perubahan tingkah laku guna memperoleh ilmu pengetahuan. Di dalam proses perkembangan, minat diperlukan dukungan, perhatian, dan bimbingan dari keluarga khususnya orangtua, baik itu orangtua yang lengkap maupun orangtua yang tidak lengkap. Orangtua yang tidak lengkap khususnya ibu yang berstatus janda pada hal ini kurang memberikan dorongan dan perhatian kepada anak-anaknya dalam minat belajarnya. Jadi, yang dikatakan minat berlajar seseorang baik, jika antara orangtua dan anak harus memiliki interaksi yang baik sehingga akan menimbulkan kemauan dalam diri anak. keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi minat


(13)

4

belajar anak. sehubungan dengan faktor minat belajar tersebut, keluarga yang lengkap dan tidak lengkap juga memiliki pengaruh pada tinggi rendahnya minat belajar anak.

Masyarakat berpendapat bahwa anak yang di asuh oleh orangtua yang tidak lengkap atau berstatus janda minat belajarnya rendah, hal tersebut dapat dilihat dari kehidupan mereka sehari-hari yang kurang asuhan dan perhatian dari orangtuanya yang sibuk bekerja sehingga kebanyakan dari anak-anak yang diasuh oleh orangtua yang berstatus janda lebih menghabiskan waktu belajar mereka dengan bermain-main, bahkan tidak banyak dari anak-anak yang diasuh oleh orangtua yang berstatus janda membantu orangtuanya berjualan di pasar untuk mendapatkan uang.

Hal demikian dapat dibuktikan dari hasil penelitian (Lita,2009) menyebutkan bahwa jumlah minat belajar anak yang diasuh oleh orangtua yang berstatus janda di Indonesia rendah yaitu sebesar 60,4% anak, sedangkan minat belajar anak yang diasuh oleh orangtua yang lengkap sebesar 49,8 % anak. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa anak yang diasuh oleh orangtua berstatus janda minat belajarnya lebih rendah dari minat belajar anak yang diasuh oleh orangtua yang lengkap.

Orangtua yang berstatus sebagai janda dituntut untuk siap dan mampu memainkan peran gandanya sebagai pencari nafkah dan juga sekaligus mengasuh anak-anaknya seorang diri, termasuk untuk menyediakan waktu bagi anak-anaknya. Sebagai orangtua yang berstatus janda, mau tidak mau mereka harus mampu mengatur segalanya seorang diri dan membagi waktu antara kapan mereka harus bekerja, kapan harus menyediakan waktu untuk


(14)

memberikan perhatian kepada anak-anaknya. Tetapi, fakta yang terjadi saat ini orangtua yang berstatus janda kesulitan dalam membagi waktunya antara bekerja dengan mengasuh anaknya. Sampai mereka lebih mementingkan mencari nafkah dari pada mengasuh anaknya, hal tersebut terjadi dikarenakan faktor ekonomi keluarga lemah yang membuat ibu sebagai orangtua tunggal “janda” harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Jadi, fokus penelitian yaitu para ibu yang berstatus janda, baik yang usia produktif maupun tidak produktif yang memiliki anak dalam usia pendidikan.

Dari data yang ada di Kelurahan Kartini Rantau Prapat terdapat 100 orangtua yang berstatus janda, baik dikeranakan kematian maupun perceraian, dan orangtua berstatus janda yang memiliki anak usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 35 orang. Kemudian masih banyak ibu sebagai orangtua yang berstatus janda belum memberikan pola asuh yang baik terhadap anak-anaknya, sehingga berdampak kepada keinginan dan semangat anak untuk belajar. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan ibu sebagai orangtua yang berstatus janda terhadap bagaimana mengasuh anak dengan baik disebabkan kurangnya pendidikan orangtua. Tingkat pendidikan orangtua berhubungan dengan tingkat pengetahuannya mengenai bagaimana cara untuk mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik sehingga berpengaruh kepada keinginan anak untuk belajar.

Orangtua yang berstatus janda di kelurahan ini juga kebanyakan kehidupannya menengah kebawah dan tidak memiliki penghasilan yang tetap setiap bulannya, seperti jualan di pasar, tukang cuci, pembatu rumah tangga, bertani, dan lain-lain. Tidak banyak diantara anak-anak mereka juga ikut


(15)

6

membantu ibunya bekerja untuk mencari uang. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian (Arifin:2010) anak-anak usia sekolah yang membantu orangtua bekerja sebesar 58% anak sedangkan anak-anak yang tidak ikut serta dalam membantu orangtua bekerja sebesar 42% anak. Oleh karena itu, anak-anak yang sudah ke asyikkan bekerja membantu orangtua, membuat anak-anak lupa waktu untuk belajar sehingga berpengaruh pada minat belajarnya. Tetapi, anak yang membantu orangtuanya bekerja tidak semua minat belajarnya rendah, demikian juga dengan anak yang tidak ikut dalam membantu orangtua bekerja, tidak semua minat belajarnya tinggi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis sangat tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Keinginan belajar anak yang diasuh oleh orangtua berstatus janda rendah 2. Masih ada anak yang kurang semangat untuk belajar

3. Kesadaran anak dalam kegiatan belajar masih kurang

4. Kurangnya perhatian dari orangtua janda terhadap kegiatan belajar anak 5. Orangtua yang berstatus janda sulit dalam membagi waktu antara bekerja

dan mengasuh anaknya

6. Rendahnya tingkat pendidikan orangtua yang berstatus janda 7. Faktor ekonomi keluarga yang lemah


(16)

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti serta untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka penulis membatasi masalah penelitian pada “Pengaruh pola asuh orangtua yang berstatus Janda yang memiliki anak usia sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap minat belajarnya di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Seberapa Besar Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak Di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.

E. Tujuan Penelitian

Di dalam penelitian ini yang menjadi tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui “Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Penelitian Secara Praktis

Sebagai bahan masukan bagi orangtua yang berstatus janda di Kelurahan Kartini Rantau Prapat untuk mengasuh anak dalam meningkatkan minat belajar.


(17)

8 2. Manfaat Penelitian Secara Teoritis

a. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain,khususnya bagi mahasiswa/i UNIMED jurusan Pendidikan Luar Sekolah

b. Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi peneliti selanjutnya.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

persamaan regresi linier yang peroleh adalah 

Y = 10,25+0,51X. Hal ini berarti jika tidak ada pola asuh orangtua yang berstatus janda maka minat belajar anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat adalah sebesar 10,25. Dan pengaruh yang diberikan terhadap minat belajar anak adalah sebesar 0,51. Sehingga dari perhitungan tersebut disimpulkan bahwa pola asuh orangtua yang berstatus janda memberikan pengaruh yang berarti terhadap minat belajar anak. Pola asuh orangtua yang berstatus janda memberikan pengaruh sebesar 0,54 atau 54% terhadap minat belajar anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain. Tingkat keberartian (hipotesis) pola asuh orangtua yang berstatus janda dengan minat belajar anak pada taraf signifikan 95% atau

α=0,05 dengan dk=n-2=35-2=33 diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,38 > 1,690 dengan

demikian jawaban dari tujuan penelitian bahwasanya terdapat pengaruh yang positif antara pola asuh orangtua yang berstatus janda terhadap minat belajar anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat.


(19)

48 B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka peneliti mengajukan saran-saran:

1. Bagi orangtua yang berstatus janda, harus memberikan pengasuhan yang terbaik kepada anak-anaknya sehingga anak-anak memiliki keinginan atau minat dalam belajar dengan baik.

2. Diharapkan kepada orantua yang berstatus janda, perlu adanya pengaturan tentang membagi waktu antara bekerja dan mengasuh anak.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik. 2013. http://datastatistikindonesia.com. Diakses 12 Mei 2013

Balson. Maurice. 2002. Menjadi Orangtua Yang Baik. Jakarta: Bumi Aksara

Crow Lester. D, Crow. Alice. 2000. Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu Depdikbud, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Djamarah S.B. 2004. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hadi, S dan Parmadiningsih, Y. Manual SPS (Seri Program Statistik). Yogyakarta:Badan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Kartini, kartono. 2001. Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Rajawali Press.

Laisya Febriyanti. 2009. Pola Asuh Orangtua. Dalam

(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/37hubungan-pola-asuh-orang-tua.htm diakses mei 2013). diakses 24 Mei 2013

Litani. 2009. Faktor-Faktor Dalam Minat Belajar. Dalam

http://www.sabda.org/c3i/faktor_minat_belajar_anak. diakses 24 Mei 2013

Musen. 2004. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Octaria, Dwi (2007), Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Penyesuaian Sosial Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung. Skripsi tidak dipublikasikan.

Rahayu, M.H. 2009. Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Dengan Motivasi Belajar Anak. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta.


(21)

51

Rahmadani, Sri. 2012. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Mengajar Paket C di Unit Pelaksana Teknis SKB Karo. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Sadirman, A. M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Singgih D. Gunarsa. 1996. Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia, Jakarta

Singgih D. Gunarsa. 1982. Dasar dan Teori Perkmbangan Anak, BPK Gunung Mulia, Jakarta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sudarsono. 2005. Lingkungan dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Sukardi, 2008. Minat Belajar.http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/minat-belajar/. Diakses 24 Februari 2013.

Shohib, M. 2002. Praktek dan Teoritis Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Slameto. 2011. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/37hubungan-pola-asuh-orang-tua.htm diakses mei 2013)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003. Bandung : Cipto Umbara.


(1)

7 C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti serta untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka penulis membatasi masalah penelitian pada “Pengaruh pola asuh orangtua yang berstatus Janda yang memiliki anak usia sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap minat belajarnya di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Seberapa Besar Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak Di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.

E. Tujuan Penelitian

Di dalam penelitian ini yang menjadi tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui “Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Penelitian Secara Praktis

Sebagai bahan masukan bagi orangtua yang berstatus janda di Kelurahan Kartini Rantau Prapat untuk mengasuh anak dalam meningkatkan minat belajar.


(2)

8 2. Manfaat Penelitian Secara Teoritis

a. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain,khususnya bagi mahasiswa/i UNIMED jurusan Pendidikan Luar Sekolah

b. Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi peneliti selanjutnya.


(3)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

persamaan regresi linier yang peroleh adalah 

Y = 10,25+0,51X. Hal ini berarti jika tidak ada pola asuh orangtua yang berstatus janda maka minat belajar anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat adalah sebesar 10,25. Dan pengaruh yang diberikan terhadap minat belajar anak adalah sebesar 0,51. Sehingga dari perhitungan tersebut disimpulkan bahwa pola asuh orangtua yang berstatus janda memberikan pengaruh yang berarti terhadap minat belajar anak. Pola asuh orangtua yang berstatus janda memberikan pengaruh sebesar 0,54 atau 54% terhadap minat belajar anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain. Tingkat keberartian (hipotesis) pola asuh orangtua yang berstatus janda dengan minat belajar anak pada taraf signifikan 95% atau α=0,05 dengan dk=n-2=35-2=33 diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,38 > 1,690 dengan demikian jawaban dari tujuan penelitian bahwasanya terdapat pengaruh yang positif antara pola asuh orangtua yang berstatus janda terhadap minat belajar anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat.


(4)

48 B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka peneliti mengajukan saran-saran:

1. Bagi orangtua yang berstatus janda, harus memberikan pengasuhan yang terbaik kepada anak-anaknya sehingga anak-anak memiliki keinginan atau minat dalam belajar dengan baik.

2. Diharapkan kepada orantua yang berstatus janda, perlu adanya pengaturan tentang membagi waktu antara bekerja dan mengasuh anak.


(5)

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik. 2013. http://datastatistikindonesia.com. Diakses 12 Mei 2013

Balson. Maurice. 2002. Menjadi Orangtua Yang Baik. Jakarta: Bumi Aksara

Crow Lester. D, Crow. Alice. 2000. Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu Depdikbud, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Djamarah S.B. 2004. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hadi, S dan Parmadiningsih, Y. Manual SPS (Seri Program Statistik). Yogyakarta:Badan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Kartini, kartono. 2001. Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Rajawali Press.

Laisya Febriyanti. 2009. Pola Asuh Orangtua. Dalam

(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/37hubungan-pola-asuh-orang-tua.htm diakses mei 2013). diakses 24 Mei 2013

Litani. 2009. Faktor-Faktor Dalam Minat Belajar. Dalam

http://www.sabda.org/c3i/faktor_minat_belajar_anak. diakses 24 Mei 2013

Musen. 2004. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Octaria, Dwi (2007), Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Penyesuaian Sosial Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung. Skripsi tidak dipublikasikan.

Rahayu, M.H. 2009. Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Orangtua Dengan Motivasi Belajar Anak. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta.


(6)

51

Rahmadani, Sri. 2012. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Mengajar Paket C di Unit Pelaksana Teknis SKB Karo. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Sadirman, A. M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Singgih D. Gunarsa. 1996. Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia, Jakarta

Singgih D. Gunarsa. 1982. Dasar dan Teori Perkmbangan Anak, BPK Gunung Mulia, Jakarta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sudarsono. 2005. Lingkungan dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Sukardi, 2008. Minat Belajar.http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/minat-belajar/. Diakses 24 Februari 2013.

Shohib, M. 2002. Praktek dan Teoritis Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Slameto. 2011. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/37hubungan-pola-asuh-orang-tua.htm diakses mei 2013)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003. Bandung : Cipto Umbara.