PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA (PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG.

(1)

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA (PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh: Linda Maulida

1100789

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Komitmen Kerja Pegawai di Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar

Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung

Oleh Linda Maulida

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Linda Maulida 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

(4)

Linda Maulida, 2015

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Kerja Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu masih rendahnya komitmen kerja pegawai di lingkungan PPPPTK TK dan PLB Bandung. Hal ini dilihat dari sikap yang ditunjukkan oleh para pegawai terhadap pekerjaannya, seperti pegawai yang kurang menerima terhadap kebijakan organisasi serta kurang memberikan usaha optimal dalam bekerja. Hal ini diduga disebabkan oleh kepuasan kerja yang belum tercapai. Sehingga tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh data secara jelas dan aktual tentang bagaimana gambaran pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di PPPPTK TK dan PLB Bandung.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif serta ditunjang dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket tertutup dengan 5 skala penilaian (likert). Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini sekaligus dijadikan sampel penelitian yaitu seluruh staf pegawai struktural di PPPPTK TK dan PLB Bandung sebanyak 68 orang.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan teknik WMS (Weight Means Scored) menunjukkan bahwa kecenderungan umum untuk kepuasan kerja berada dalam kategori baik dan kecenderungan umum untuk komitmen kerja pegawai berada dalam kategori baik pula. Hasil pengujian normalitas distribusi data, diketahui bahwa data berdistribusi normal. Dilihat dari perhitungan koefisien korelasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai. Uji signifikansi menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan kerja memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap komitmen kerja pegawai. Dari uji determinasi dan analisis regresi membuktikan bahwa kepuasan kerja dapat menentukan komitmen kerja pegawai. Adapun faktor lain yang dapat menentukan komitmen kerja pegawai adalah motivasi, budaya organisasi dan lain-lain.

Berdasarkan hasil penelitian ini, jawaban dari hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen kerja pegawai di PPPPTK TK dan PLB Bandung. Adapun implikasi apabila kepuasan kerja rendah yaitu akan memunculkan secara individual pada diri pegawai perasaan tidak nyaman dalam bekerja, bekerja asal-asalan, berhenti atau pindah kerja, mencari tambahan penghasilan lain, dan sebagainya. Sedangkan untuk komitmen kerja pegawai, keinginan bertahan dalam organisasi tidak muncul bila organisasi tidak melakukan pembinaan, pengawasan, penanaman exsprit the corp, memunculkan tanggung jawab, dan sebagainya. Sehingga hal yang dapat dilakukan oleh PPPPTK TK dan PLB Bandung adalah dengan memberikan kesempatan yang sama kepada para pegawai berdasarkan penilaian kinerja dalam pengembangan karir pegawai, membuka atau memberikan kesempatan yang terbaik kepada seluruh anggota organisasi untuk memperoleh jaminan kesehatan, asuransi dan jaminan-jaminan sosial kemasyarakatan lainnya, serta pembinaan dalam bentuk pelatihan SQ (Spiritual Quotient).


(5)

Linda Maulida, 2015

ABSTRACT

The tittle of research is “Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Kerja Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB)

Bandung”. The problem of this research is the employees’ lack of work commitment in PPPPTK TK & PLB Bandung (Bandung Development and Empowerment Centre for Kindergarten and Special Education Teachers). It is showed from the attitude of the employees toward their jobs, such as when the employees could not accept the organization’s decisions or the employees who are not give the best effort at their job. It is assumed that this happened because of their unachieved job satisfaction. This comes to the aims of this research to get the clear and actual data about how the job satisfaction

affects the employees’ work commitment in PPPPTK TK and PLB.

This research was done by using descriptive method and quantitative approach which supported by library research. The data collection used closed questionnaire which used 5 scale points (likert). The population of the data is the 68 employees of PPPPTK TK and PLB Bandung.

Based on the result of the data collection which was calculated by using WMS (Weight Means Scored) technique, showed that both the general tendency for work satisfaction and the general tendency for employees’ work commitment are in the good category. The result of normality distributions was also proven normal. Seen by the coefficient correlation, it showed that there were strong connection between work satisfaction and employees’ work commitment. The significance test showed the effect

of work satisfaction had positive and significance result to the employees’ work

commitment. Based on the determination test and regression analysis, showed that work satisfaction could determine the employees’ work commitment. There were also other

factors that determined employees’ work commitment, such as motivation, culture

organization and more.

Based on the result of this research, the answer to the hypothesis, there are positive and significance between the employees’ work satisfaction and work commitment in PPPPTK TK and PLB Bandung. There was also the implication that the lack of work satisfaction will cause the feel of uncomfortable in working, carelessly working, retire or changing job, looking for additional work, and others. While for the

employees’ work commitment, the willingness of survive in the organization was not

showed up if the organization not do the development, supervision, exsprit the corp, showing responsibility, and others. Which the things that the PPPPTK TK and PLB can

do are giving the same chances to the employees based on the employees’ work

performance, open or gives the best chance to all organization members to get the health insurance and other social insurance, also SQ training.


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat berkumpulnya individu-individu yang saling bekerjasama dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Organisasi itu sendiri di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan organisasi yang telah diatur secara terarah serta terdapat pula sumber-sumber daya yang dibutuhkan dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Sumber-sumber daya yang ada dalam organisasi berperan penting dalam proses pencapaian tujuan organisasi sebab kegiatan-kegiatan organisasi tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya sumber daya organisasi.

Dalam proses pencapaian tujuan organisasi tersebut sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam kegiatan organisasi, karena manusia merupakan penggerak seluruh aktifitas di dalam organisasi yakni sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi yang selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi. Sehingga sumber daya manusia merupakan salah satu modal utama yang dianggap sebagai suatu kekayaan (asset) organisasi yang harus dikelola dengan baik disamping faktor-faktor lainnya seperti modal, material dan teknologi. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Tjuju Yuniarsih dan Suwatno (2008, hlm.1) mengemukakan bahwa “manajemen sumber daya manusia menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama organisasi yang harus dikelola dengan baik, jadi MSDM sifatnya lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Namun tersedianya sumber daya manusia bukanlah jaminan bahwa sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik dalam mencapai tujuannya. Karena untuk mencapai tujuan organisasi tidak bisa hanya dilakukan melalui ketersediaan sumber daya manusia yang banyak, melainkan harus memperhatikan juga kualitas sumber daya manusia yang ada pada organisasi tersebut. Untuk itu organisasi harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia atau pegawainya, sebab apabila sumber daya manusia atau pegawai


(7)

dalam organisasi kurang berkualitas maka sumber daya lainnya seperti modal, material dan teknologi tidak dapat diberdayakan secara optimal. Oleh karena itulah kualitas sumber daya manusia harus menjadi perhatian utama bagi kehidupan organisasi.

Kualitas pegawai dapat dilihat dari sikap dan perilaku yang dimiliki oleh pegawai dalam organisasi, atau disebut sebagai perilaku organisasi. Nimran (dalam Sopiah, 2008, hlm.4) mengemukakan bahwa “perilaku organisasional adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku manusia di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang didapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi”. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa melalui perilaku organisasi dapat meningkatkan efektivitas organisasi dimana efektivitas organisasi menentukan tingkat ketercapaian tujuan organisasi. Dengan demikian perilaku organisasi yang dimiliki pegawai harus mendukung setiap kegiatan yang ada di organisasi untuk dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Perilaku organisasi yang mendukung tersebut salah satunya melalui komitmen kerja pegawai.

Mowday (dalam Sopiah, 2008, hlm.155) menyebut “komitmen kerja sebagai istilah lain dari komitmen organisasional”. Menurut Blau & Boal (dalam Sopiah, 2008, hlm.155) mengemukakan bahwa “komitmen organisasional sebagai keberpihakan dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dan tujuan organisasi”. Selain itu O’Reilly (dalam Sopiah, 2008, hlm.156) menyebutkan bahwa “komitmen karyawan pada organisasi sebagai ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi yang mencakup keterlibatan kerja, kesetiaan dan perasaan percaya terhadap nilai-nilai organisasi”. Dari banyak pendapat ahli lainnya terkait komitmen organisasi secara umum menyebutkan bahwa pegawai yang mempunyai komitmen kepada organisasi akan menunjukan sikap kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya, melakukan usaha maksimal dalam bekerja serta loyal terhadap organisasi.

Dengan demikian komitmen kerja perlu dimiliki setiap pegawai karena dengan suatu komitmen seorang pegawai dapat menjadi lebih produktif dalam bekerja dibanding dengan pegawai yang tidak mempunyai komitmen. Karena


(8)

biasanya pegawai yang memiliki komitmen, akan bekerja secara optimal sehingga dapat mencurahkan perhatian, pikiran, tenaga dan waktunya untuk pekerjaannya, sehingga apa yang sudah dikerjakannya sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung merupakan lembaga yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan program fasilitasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan taman kanak-kanak dan pendidikan luar biasa melalui pendidikan dan pelatihan, hal tersebut didasarkan pada visi dari PPPPTK TK dan PLB Bandung sendiri yaitu “Menjadi lembaga profesional dan inspiratif bagi peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan TK dan PLB”. Melihat pentingnya tugas PPPPTK TK dan PLB Bandung maka para pegawai harus mempunyai komitmen kerja yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya agar menghasilkan produktifitas kerja yang tinggi pula dalam upaya memberikan pelayanan diklat yang baik kepada semua pihak.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di PPPPTK TK dan PLB Bandung (Oktober-Desember 2014), melalui wawancara dengan beberapa kepala seksi diungkapkan beberapa permasalahan diantaranya pegawai masih merasa keberatan dalam menerima tugas dinas luar padahal pegawai yang ditunjuk merupakan pegawai yang dianggap memiliki kinerja baik dan kompetensi lebih oleh manajemen lembaga. Selain itu dalam pelaporan kegiatan diklat tidak dibuat segera oleh pegawai, harus diberi peringatan oleh bagian urusan yang berwenang dan dalam penyusunan laporannya banyak yang kurang lengkap sehingga menghambat proses lainnya di lembaga. Kemudian kepuasan pelanggan yakni peserta diklat kurang ditindaklanjuti. Penulis juga menemukan beberapa permasalahan berdasarkan pengamatan pribadi yaitu ketika menghadapi permasalahan dalam pekerjaannya pegawai kurang berusaha secara maksimal dalam menyelesaikannya, kemudian seringkali pegawai merasa harus mengerjakan pekerjaan pegawai lain yang bukan tanggung jawabnya, serta tidak jarang


(9)

terjadi kesalahpahaman antar pegawai tentang keberadaan penyimpanan suatu dokumen/file yang sedang dibutuhkan.

Melihat fenomena-fenomena tersebut, permasalahan yang terjadi adalah berkaitan dengan komitmen kerja pegawai dilihat dari pegawai yang kurang menerima terhadap kebijakan organisasi serta kurang memberikan usaha optimal dalam bekerja. Sebab, menurut Newstroom (dalam Sopiah, 2008, hlm.156) mengungkapkan bahwa “secara konseptual, komitmen organisasional ditandai oleh tiga hal:

1. Adanya rasa percaya yang kuat dan penerimaan seseorang terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi.

2. Adanya keinginan seseorang untuk melakukan usaha sungguh-sungguh demi organisasi.

3. Adanya hasrat yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam suatu organisasi.

Komitmen organisasi atau komitmen kerja pegawai tidak tumbuh begitu saja dari dalam diri seorang pegawai melainkan ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi timbulnya komitmen tersebut. Stum (dalam Sopiah, 2008, hlm.164) mengemukakan ada lima faktor yang berpengaruh terhadap komitmen organisasional, yaitu: 1) budaya keterbukaan, 2) kepuasan kerja, 3) kesempatan personal untuk berkembang, 4) arah organisasi, dan 5) penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu menurut McShane dan Von Glinow (dalam Wibowo, 2013, hlm.142) “kepuasan kerja mempunyai pengaruh postif dan kuat terhadap komitmen organisasi”.

T. Hani Handoko (2000, hlm.193) mendefinisikan bahwa “kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan saat karyawan memandang pekerjaan mereka”. Dari beberapa pendapat ahli lainnya mengenai kepuasan kerja dapat disimpulkan bahwa pegawai yang memiliki ketidakpuasan kerja atau kepuasan kerja yang rendah cenderung melihat pekerjaannya sebagai suatu hal yang menjenuhkan dan membosankan sehingga menyebabkan pegawai tersebut bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Sehingga kepuasan kerja merupakan suatu aspek yang berpengaruh bagi pegawai dalam bekerja sebab menurut Sutarto Wijono (2010, hlm.140):


(10)

ketidakpuasan kerja yang dimiliki karyawan menyebabkan berbagai masalah yang sama terhadap diri karyawan maupun organisasi tempat ia bekerja. Situasi tersebut dapat menyebabkan prestasi kerja karyawan menurun dan membuat karyawan menjadi tidak produktif serta dapat berakibat munculnya stress kerja di kalangan karyawan yang ada dalam organisasi.

Berdasarkan hal tersebut kepuasan kerja memiliki peranan yang penting dalam organisasi karena dapat dikatakan kepuasan kerja merupakan salah satu kunci utama dalam organisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Malayu S.P Hasibuan (2004, hlm.203) bahwa “kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan”. Dengan demikian organisasi perlu untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat pegawainya merasa puas dalam bekerja di organisasi tersebut.

Menurut Ridha Rinanda (2013) dengan judul skripsi Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, bahwa “kepuasan kerja pegawai dapat mempengaruhi hasil kerja. Semua penyedia pelayanan menunjukkan pelayanan yang lebih baik ketika mereka puas dengan pekerjaannya dan ketika mereka merasa berkomitmen dengan organisasinya”.

Berdasarkan paparan di atas dan mengingat begitu pentingnya kepuasan kerja yang diduga mempengaruhi komitmen kerja pegawai dimana keduanya dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan dan nilai organisasi. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Kerja Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana gambaran kepuasan kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung?


(11)

2) Bagaimana gambaran komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung? 3) Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja

pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperjelas arah dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan ke dalam dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus: 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

2. Tujuan Khusus

1) Ingin mengetahui gambaran kepuasan kerja pegawai di lingkungan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

2) Ingin mengetahui gambaran komitmen kerja pegawai di lingkungan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

3) Ingin mengetahui besaran pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.


(12)

D. Manfaat/ Signifikasi Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, diharapkan melalui penelitian ini dapat memperoleh banyak manfaat. Beberapa manfaat yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

2. Secara Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi peneliti, khususnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada pihak Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung tentang pentingnya pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang skripsi ini, penulis sajikan uraian dari sistematika skripsi yang sudah ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4518/UN40/HK/2014 yang dikemas dalam sebuah buku yang berjudul


(13)

“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI Tahun Akademik 2014/2015” sebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II menguraikan tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi teori yang sedang dikaji yaitu konsep dasar kepuasan kerja dan komitmen kerja pegawai, dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Kerangka pemikiran merupakan tahapan yang ditempuh dalam merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian, setelah hubungan variabel tersebut didukung oleh teori yang dirujuk barulah hipotesis dapat dirumuskan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian.

Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metodologi penelitian yang terdiri dari desain penelitian, partisipan, populasi/sampel penelitian, instrument penelitian, prosedur penelitian dan analisis data.

Bab IV terdiri dari dua bagian yaitu temuan dan pembahasan. Bagian pertama, peneliti akan menguraikan hasil perhitungan yang diperoleh melalui pengumpulan data/angket terhadap indikator-indikator variabel penelitian. Sedangkan untuk bagian kedua, peneliti akan menyajikan penafsiran, pembahasan hasil penelitian, dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

Bab V menguraikan mengenai simpulan, implikasi dan rekomendasi. Bab ini berisi mengenai hasil kesimpulan penelitian, implikasi dan rekomendasi yang diajukan bagi pihak yang terkait.


(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Desain penelitian akan memberikan gambaran mengenai prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian.

Untuk menghasilkan peneltian yang baik dan akurat, maka peneliti harus menyusun desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian ini akan mengarahkan peneliti dalam setiap tahapan penelitiannya. Menurut Nasution (2009, hlm.56) proses desain penelitian yaitu:

a. Identifikasi dan pemilihan masalah b. Pemilihan kerangka konseptual

c. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis d. Membangun penyelidikan dan percobaan

e. Memilih dan mendefinisikan pengukuran variabel f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data

h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data i. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik

j. Penelitian laporan hasil penelitian

Dari penjelasan di atas, peneliti mencoba untuk memberikan gambaran mengenai desain penelitian yang akan dilakukan peneliti, yaitu sebagai berikut:


(15)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Deskripsi desain penelitian di atas yaitu, peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang dapat dijadikan penelitian. Setelah menemukan permasalahan, peneliti melakukan identifikasi masalah untuk menentukan variabel penelitian. Penentuan variabel dilakukan melalui studi kepustakaan yang relevan, agar penentuan variabel sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Setelah menentukan variabel penelitian, peneliti merumuskannya ke dalam latar belakang masalah yang di dalamnya menggambarkan fenomena yang terjadi pada organisasi tempat dilakukannya penelitian. Kemudian peneliti juga merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian (rumusan masalah) yang nantinya akan dijawab setelah melakukan teknik pengumpulan data. Latar belakang masalah dan rumusan masalah tersebut dituliskan dalam BAB I. Selanjutnya untuk kerangka konseptual dan hipotesis awal dituliskan dalam BAB II yang juga berisi landasan teori yang sesuai dengan variabel penelitian. Setelah mendapatkan landasan teori atau

Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Hipotesis

Kepustakaan yang Relevan

Kerangka Konseptual

Metode Penelitian

Teknik Pengolahan

Data

Analisa

Kesimpulan Laporan

Rumusan Masalah

Perhitungan Statistika Pengujian

Hipotesis

Pengumpulan Data


(16)

konsep dari para ahli, selanjutnya peneliti perlu mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian yang berasal dari organisasi yang akan diteliti. Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan, maka peneliti perlu menggunakan metode penelitian sebagai alat untuk dijadikan pedoman menjalankan penelitian, metode penelitian tersebut dituliskan dalam BAB III. Setelah menentukan alat-alat yang akan digunakan untuk melakukan analisis dan teknik pengolahan data serta perhitungan statistika, selanjutnya peneliti menggunakan seluruh alat tersebut untuk menguji hipotesis yang telah dituliskan pada BAB II. Selanjutnya hasil perhitungan dituliskan pada BAB IV sebagai temuan dari penelitian dan disertai dengan pembahasannya. Kemudian yang terakhir yaitu pada BAB V dituliskan simpulan penelitian, implikasi serta rekomendasi berdasarkan temuan penelitian, hal tersebut sebagai timbal balik dari peneliti untuk organisasi yang diteliti.

Dalam desain penelitian tersebut, terdapat metode penelitian. Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah yang dipergunakan sebagai alat bantu untuk mendapatkan data untuk kemudian dianalisis sehingga memperoleh suatu kesimpulan dalam mencapai tujuan penelitian. Menurut

Surakhmad (1998, hlm.31), “metode merupakan cara utama yang digunakan

untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan untuk mendukung serta mempertajam teori yang relevan ditunjang oleh studi kepustakaan. Adapun tujuan penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung. Fokus penelitian mengenai kepuasan kerja meliputi faktor psikologis, faktor fisik, faktor sosial dan faktor finansial. Sedangkan komitmen kerja pegawai berfokus pada komitmen afektif, komitmen normatif dan komitmen berkelanjutan.

Untuk metode penelitian dan definisi operasional dalam penelitian ini, akan dijabarkan sebagai berikut:


(17)

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif. Dimana menurut Sudjana dan Ibrahim (2001, hlm.64) menyebutkan bahwa

“penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain bahwa penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Berdasarkan pemaparan tersebut mengenai metode deskriptif, peneliti akan menggunakan metode deskriptif untuk memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Melalui metode deskriptif ini diharapkan peneliti dapat menghasilkan gambaran yang tepat mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen kerja pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dimana menurut Sugiyono (2011, hlm.14) mengungkapkan bahwa

metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif untuk dapat menguji hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari variabel X yang diteliti yaitu kepuasan kerja terhadap variabel Y yang diteliti yaitu komitmen kerja pegawai. Pendekatan kuantitatif ini lebih difokuskan pada sistem pengumpulan dan pengolahan yang menggunakan angka-angka dengan mengutamakan nilai-nilai matematis sehingga hasil dari pengujian hipotesis tersebut dapat diperoleh dengan jelas melalui hitungan statistik.


(18)

2. Definisi Operasional a. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja pegawai yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu sikap dan rasa seorang staf pegawai Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung dalam menjalankan pekerjaannya yang didukung oleh beberapa faktor yaitu faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik dan faktor finansial sebagai indikatornya dalam mendukung tercapainya tujuan suatu lembaga.

b. Komitmen Kerja Pegawai

Komitmen kerja pegawai yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sebagai ikatan psikologis dan fisik dari staf pegawai Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung terhadap organisasi yang ditunjukkan melalui beberapa dimensi komitmen yaitu komitmen afektif, komitmen normative dan komitmen berkelanjutan dalam upaya mencapai tujuan lembaga.

B.Partisipan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa “partisipan adalah orang

yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan”. Partisipan dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Kerja Pegawai ini adalah staf pegawai struktural di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) yang beralamat di Jalan Dr. Cipto Nomor 9 Bandung yang terdiri dari beberapa bidang/bagian seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Partisipan Penelitian

No Bidang/Bagian

1 Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian 2 Subbagian Perencanaan dan Penganggaran


(19)

No Bidang/Bagian

3 Seksi Program

4 Seksi Data dan Informasi 5 Seksi Penyelenggaraan 6 Seksi Evaluasi

C.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Akdon dan Sahlan (2005, hlm.96) menjelaskan bahwa

“populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Sedangkan menurut menurut Sugiyono (2012, hlm.117) menyatakan bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil ditarik kesimpulannya”.

Populasi yang digunakan atau dilibatkan dalam penelitian ini adalah staf pegawai struktural di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung yang berjumlah 68 staf pegawai. Untuk lebih jelas mengenai data jumlah staf pegawai di setiap bidang/bagian PPPPTK TK dan PLB Bandung dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

No Bidang/Bagian Populasi

1 Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian 31

2 Subbagian Perencanaan dan Penganggaran 12

3 Seksi Program 5

4 Seksi Data dan Informasi 6

5 Seksi Penyelenggaraan 7

6 Seksi Evaluasi 7

Jumlah 68


(20)

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011, hlm.118) mengungkapkan bahwa “sampel

adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Sehingga dapat dikatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan untuk memperoleh informasi dan data tentang permasalahan dalam penelitian ini.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif). Oleh karena jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi yang menjadi subjek penelitian. Sebagaimana menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm.112) menyatakan bahwa “untuk mendapatkan sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya sehinga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel dalam penelitian ini mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sumber data. Sampel sebanyak 68 orang staf pegawai struktural yang merupakan Pegawai Negeri Sipil yang berada di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) Bandung.

D.Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm.148) mengemukakan bahwa “instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yag diamati”. Kemudian Suharsimi (2006, hlm.134) mengemukakan tentang instrumen penelitian yaitu: “instrumen penelitian/pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya”.

Berdasarkan hal tersebut instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti agar mempermudah dalam hal pengukuran variabel


(21)

yang diteliti. Kemudian agar data yang dihasilkan akurat maka setiap instrumen harus mempunyai skala, sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono

(2011, hlm.134), bahwa “dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang

diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,

sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif”.

Berikut adalah instrumen penelitian dari tiap-tiap variabel yang dituangkan ke dalam kisi-kisi sebagi berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM

VARIABEL X KEPUASAN

KERJA

Faktor Psikologis

Minat dan bakat staf pegawai

1,2

Ketentraman kerja staf pegawai

3

Sikap staf pegawai terhadap pekerjaan 4,5 Keterampilan staf pegawai dalam pekerjaan 6 Faktor Sosial

Hubungan kerja staf pegawai di dalam organisasi

7,8,9

Interaksi sosial antar staf pegawai, staf pegawai dengan pimpinan dan dengan staf pegawai unit kerja berbeda

10,11,12

Faktor Fisik

Kondisi fisik lingkungan pekerjaan staf pegawai

13,14,15 16,17 Kondisi fisik staf

pegawai


(22)

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM

Faktor Finansial

Insentif staf pegawai 19 Jaminan sosial staf

pegawai 20 Kompensasi staf pegawai 21 VARIABEL Y KOMITMEN KERJA PEGAWAI Komitmen Afektif Keterkaitan emosional positif staf pegawai terhadap organisasi

1,2,3

Identifikasi staf pegawai dengan tujuan organisasi

4,5,6

Hasrat staf pegawai untuk terus menjadi anggota organisasi

7,8

Keterlibatan staf pegawai dengan tujuan organisasi

9,10

Komitmen Normatif

Loyalitas staf pegawai terhadap organisasi

11,12

Partisipasi staf pegawai dalam kegiatan

organisasi

13,14

Kesediaan staf pegawai berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi organisasi.

15,16,17,18

Komitmen Berkelanjutan

Tingkat keinginan staf pegawai untuk pindah kerja

19,20,21

Kebanggaan staf pegawai menjadi


(23)

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR NO ITEM

anggota organisasi

Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Dalam penelitian ini, skala yang digunakan yaitu skala likert. Menurut Sugiyono (2011, hlm.134) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial”. Untuk pengukuran tersebut akan dijabarkan sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban

Bobot Nilai

Variabel X Variabel Y

฀ ………... Selalu (SL) 5

฀ ……….. Sering (SR) 4

฀ ……….. Kadang-kadang (KD) 3

฀ ……….. Jarang (JR) 2

฀ ………... Tidak Pernah (TP) 1

Untuk variabel X dilakukan gradasi instrumen yaitu dengan melakukan pengembangan pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan. Akan tetapi skala yang digunakan tetap sama seperti variabel Y yakni menggunakan skala likert. Hal tersebut dilakukan dengan cara memberi bobot penilaian pada setiap jawaban mulai dari terbesar yakni 5 hingga terkecil yakni 1. Akan tetapi penempatan pilihan jawaban dilakukan secara acak atau tidak berurut dari bobot nilai terbesar hingga terkecil, namun pada dasarnya hal ini tetap sama yaitu mengacu pada prinsip skala likert. Hal tersebut dilakukan agar variabel X yakni kepuasan kerja dapat terukur dengan lebih jelas.

Kemudian untuk mengisi instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan cara checklist (). Responden diharuskan memberi tanda checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban untuk mengisi setiap item pertanyaan. Instrumen


(24)

penelitian yang digunakan yaitu berupa angket. (instrumen penelitian terlampir).

Adapun sebelum melakukan proses pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang sudah dibuat. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang baik. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik perlu didukung oleh data yang baik, dimana baik tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen. Instrumen yang baik itu sendiri harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel.

Uji coba instrumen dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung dengan penentuan responden yang memiliki karakteristik sejenis dengan responden sebenarnya, dalam hal ini peneliti menguji cobakan kuesioner yang dibuat kepada 10 staf pegawai PPPPTK IPA Bandung.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid atau tidak, artinya apakah dapat mengukur yang benar-benar dikehendaki untuk diukur dalam penelitian. Menurut Arikunto (2009,

hlm.167) mengungkapkan “validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan

diukur”.

Instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu yang hendak diukur dan memiliki kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang terjadi pada objek yang diteliti. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (dalam Riduwan, 2013, hlm.97) bahwa “jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Dalam proses uji validitas instrumen, peneliti melakukan pegujian terhadap setiap butir-butir pertanyaan dalam angket dan proses perhitungannya menggunakan rumus Pearson Product Moment, Riduwan (2013, hlm.98) yaitu:


(25)

Keterangan:

rhitung = Koefsien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden

Hasil dari perhitungan korelasi Pearson Product Moment (PPM), selanjutnya dilakukan uji signifikansi menggunakan rumus Uji-t sebagai berikut:

Keterangan:

thitung = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

Hasil perhitungan thitung kemudian dikonsultasikan dengan distribusi

(tabel t), yang diketahui taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2), sehingga dk = 10 - 2 = 8. Dengan uji satu pihak (one tail lest) maka diperoleh ttabel = 1,860.

Sesudah nilai thitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel, dengan kaidah keputusan sebagai berikut: jika thitung > ttabel maka item soal dinyatakan valid. Sebaliknya, jika thitung < ttabel maka item soal dinyatakan tidak valid.

Peneliti melakukan uji validitas angket kepada 10 responden di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung. Sehingga didapatkan hasil uji validitas dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2013 sebagai berikut:

√ √


(26)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X (Kepuasan Kerja)

No Item

Koefisien Korelasi

rhitung

thitung ttabel Keputusan Keterangan

1 0,74 3,119 1,860 Valid Digunakan

2 0,72 2,956 1,860 Valid Digunakan

3 0,87 5,020 1,860 Valid Digunakan

4 0,61 2,190 1,860 Valid Digunakan

5 0,48 1,545 1,860 Tidak Valid Direvisi

6 0,55 1,857 1,860 Tidak Valid Direvisi

7 0,80 3,767 1,860 Valid Digunakan

8 0,84 4,327 1,860 Valid Digunakan

9 0,92 6,842 1,860 Valid Digunakan

10 0,82 4,070 1,860 Valid Digunakan

11 0,85 4,528 1,860 Valid Digunakan

12 0,49 1,598 1,860 Tidak Valid Direvisi

13 0,67 2,568 1,860 Valid Digunakan

14 0,60 2,125 1,860 Valid Digunakan

15 0,02 0,060 1,860 Tidak Valid Direvisi

16 -0,40 -0,974 1,860 Tidak Valid Direvisi

17 0,24 0,701 1,860 Tidak Valid Direvisi

18 -0,17 -0,48 1,860 Tidak Valid Direvisi

19 0,13 0,374 1,860 Tidak Valid Direvisi

20 0,33 0,989 1,860 Tidak Valid Direvisi


(27)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Komitmen Kerja Pegawai)

No Item

Koefisien Korelasi

rhitung

thitung ttabel Keputusan Keterangan

1 0,40 1,228 1,860 Tidak Valid Direvisi

2 0,66 2,493 1,860 Valid Digunakan

3 0,83 4,196 1,860 Valid Digunakan

4 0,94 7,628 1,860 Valid Digunakan

5 0,84 4,372 1,860 Valid Digunakan

6 0,62 2,275 1,860 Valid Digunakan

7 0,83 4,196 1,860 Valid Digunakan

8 0,73 3,029 1,860 Valid Digunakan

9 0,67 2,568 1,860 Valid Digunakan

10 0,87 5,020 1,860 Valid Digunakan

11 0,79 3,613 1,860 Valid Digunakan

12 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan

13 0,82 4,070 1,860 Valid Digunakan

14 0,80 3,767 1,860 Valid Digunakan

15 0,85 4,528 1,860 Valid Digunakan

16 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan

17 0,75 3,212 1,860 Valid Digunakan

18 0,82 4,070 1,860 Valid Digunakan

19 0,85 4,528 1,860 Valid Digunakan

20 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan

21 0,64 2,351 1,860 Valid Digunakan

22 0,89 5,478 1,860 Valid Digunakan


(28)

24 0,96 9,714 1,860 Valid Digunakan

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Seperti

yang diungkapkan Sugiyono (2012, hlm.364), “reliabilitas menunjuk pada

tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat

diandalkan”.

Dalam penelitian ini proses pengujian reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode Alpha. Sebagaimana yang dikemukakan

Riduwan (2013, hlm.115) bahwa “metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = Nilai reliabilitas

∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item St = Varians total

k = Jumlah item

Adapun Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Keterangan:

Si = Varians skor tiap-tiap item

[ ] [ ]


(29)

= Jumlah kuadrat item Xi

= Jumlah item Xi dikuadratkan = Jumlah responden

Langkah 2: Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

Keterangan:

∑Si = Jumlah varians semua item

Si = S1 + S2 + S3…..Sn = Varians item ke-1,2,3…..n

Langkah 3: Menghitung varians total dengan rumus:

Keterangan:

St = Varians total

= Jumlah kuadrat X total

= Jumlah total X dikuadratkan = Jumlah responden

Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2013. Nilai reliabilitas yang didapatkan dari hasil perhitungan uji reliabilitas (r11), kemudian dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment, dengan derajat kebebasan (dk) = n - 1 sehingga (dk) = 10 – 1 = 9, dan dengan signifikansi sebesar 5% sehingga dapat diperoleh nilai rtabel adalah 0,666. Adapun

[ ] [ ]


(30)

keputusan untuk membandingkan r11 dengan rtabel adalah sebagai berikut: jika r11 > rtabel berarti reliabel dan jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel.

Berdasarkan perhitungan uji coba reliabilitas dengan menggunakan langkah-langkah di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Distribusi Data Kesimpulan

r11 rtabel

Variabel X

(Kepuasan Kerja) 0,8505 0,666 Reliabel

Variabel Y

(Komitmen Kerja Pegawai) 0,9672 0,666 Reliabel

E.Prosedur Penelitian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prosedur adalah “tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas atau metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa prosedur penelitian adalah tahapan atau langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan atau memecahkan permasalahan dalam penelitian. Pada bagian prosedur penelitian ini akan memaparkan secara kronologis langkah-langkah penelitian yang dilakukan terutama bagaimana desain penelitian dioperasionalkan secara nyata. Sehingga peneliti membuat prosedur penelitian melalui langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Tahap penemuan masalah, pada tahap ini peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah-masalah yang ada di lembaga, sehingga peneliti mendapatkan masalah penelitian yang akan dikaji. 2. Tahap penentuan variabel dan sumber data, pada tahap ini peneliti

menentukan variabel X dan Y yang akan diteliti berdasarkan permasalahan dan data yang diperoleh.


(31)

3. Tahap merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah peneliti menentukan 3 rumusan masalah yang akan dipecahkan.

4. Tahap mambuat kerangka pemikiran, peneliti membuat kerangka pemikiran untuk mempermudah dalam menyusun penelitian karena dapat dijadikan tuntunan oleh peneliti dalam melaksanakan proses penelitian. 5. Tahap perumusan hipotesis, dalam merumuskan hipotesis peneliti

mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan untuk dapat memperoleh rumusan hipotesis.

6. Tahap pemilihan metode dan pendekatan, pada tahap ini peneliti memilih metode dan pendekatan penelitian yang sesuai untuk memecahkan masalah penelitian.

7. Tahap pembuatan dan uji validitas instrumen, pada tahap ini peneliti membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator dari variabel kemudian melakukan uji validitas atau hasil uji angket.

8. Tahap pengolahan data, setelah melakukan beberapa tahapan sebelumnya pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang diperoleh untuk diolah. 9. Tahap analisis data, setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis

data sehingga peneliti dapat memperoleh hasil penelitian.

10. Tahap kesimpulan, pada tahap ini peneliti membuat hasil kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.

11. Tahap penyusunan laporan, pada tahap ini peneliti menuliskan laporan dalam bentuk hasil laporan berupa skripsi.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan penelitian yang dilakukan setelah semua data terkumpul dari responden atau sumber data lainnya. menurut Sugiyono (2011, hlm.2017) menerangkan bahwa

kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data menggunakan perhitungan statistik. Adapun dalam proses perhitungan dan pengolahan data,


(32)

peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak dari bantuan SPSS Statistics versi 22.0 for Windows dan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2013.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Proses seleksi data ini dilakukan setelah data terkumpul dari responden. Seleksi data dilakukan dengan memilih/menyortir data dengan sedemikian rupa agar data yang didapatkan adalah data yang layak dipakai dan dapat diolah lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar data yang terkumpul dapat menjawab semua permasalahan penelitian.

2. Klasifikasi Data

Setelah melakukan tahap penyeleksian data langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data berdasarkan Variabel X dan Y sesuai dengan sampel penelitian. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatf jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yaitu skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari data responden merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data.

3. Pengolahan Data

a. Perhitungan Dengan Menggunakan Teknik Weight Mean Score (WMS)

Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari masing-masing variabel penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk mengetahui kedudukan setiap indikator atau item. Adapun langkah-langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:

1) Pemberian bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih. 3) Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap


(33)

memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikalikan dengan bobot alternatif itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata (X) untuk setiap butir pernyataan dalam kedua bagian angket, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Nilai rak setiap rata-rata yang dicari

x = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk setiap alternatif kategori)

n = Jumlah responden (Sudjana, 2005, hlm.67)

5) Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinann jawaban. Kriterianya sebagai berikut:

Tabel 3.8

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

4,01 – 5,00 Sangat Baik Selalu

3,01 – 4,00 Baik Sering

2,01 – 3,00 Cukup Kadang

1,01 – 2,00 Rendah Jarang

0,01 – 1,00 Sangat Rendah Tidak Pernah

(Akdon dan Hadi, 2005, hlm.39)

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap Variabel

Dalam proses mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2013, hlm.131):

̅


(34)

Keterangan: Ti = Skor baku Xi = Skor mentah S = Standar deviasi ̅ = Rata-rata (Mean)

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: a) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil.

b) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

c) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus Sturgess, yaitu:

d) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

e) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan sebelumnya.

f) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

g) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

̅


(35)

h) Mengubah skor mentah menjadi skor baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

c. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidak normalnya penyebaran data yang telah dilakukan. Hasil pengujian normalitas tersebut akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang harus digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Apabila distribusi data normal maka teknik perhitungan statistik yang digunakan adalah statistik parametric, tetapi jika distribusi data tidak normal maka teknik perhitungan statistic yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam perhitungannya, pengujian normalitas data menggunakan rumus Chi Kuadrat (X2) sebagai berikut:

Keterangan:

X2 = Chi kuadrat yang dicari

fo = Frekuensi yang ada (frekuensi observasi atau frekuensi sesuai

dengan keadaan)

fe = Frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung uji normalitas data adalah sebagai berikut:

a) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil. b) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

c) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus Sturgess, yaitu:


(36)

d) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara mengurangkan rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:

e) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan sebelumnya.

f) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

g) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

h) Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan (fe) melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan batas kelas interval, yaitu skor kiri (interval pertama) dikurang 0,5 dan semua skor kanan interval ditambah 0,5

2) Menentukan batas kelas interval dengan menghitung angka standar atau Z-score dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

x = Batas kelas

∑x = Rata-rata distribusi S = Standar deviasi

3) Menentukan luas 0 – Z dari tabel kurva normal 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. Sehingga diperoleh batas 0 – Z.

̅


(37)

4) Mencari luas dari setiap kelas interval dengan cara mengurangi angka-angka atau bilangan 0 – Z dengan interval selanjutnya (nilai luas 0 – Z pada baris pertama dikurangi dengan nilai luas 0 – Z pada baris kedua) untuk tanda Z-score yang sama, dan menambahkan nilai luas 0 – Z yang mempunyai tanda yang berbeda (tanda positif dan negatif) ditambahkan dengan angka berikutnya.

5) Menentuka frekuensi yang diharapkan (fe) dengan mengalikan luas dari setiap interval dengan jumlah responden (n).

i) Menentukan nilai Chi-Kuadrat (X2), dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

j) Membandingkan X2hitung dengan X2tabel

Setelah diketahui nilai X2hitung, kemudian dikonsultasikan dengan nilai X2tabel, dimana untuk taraf signifikansi (α) sebesar 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut: Jika X2hitung > X2tabel, artinya distribusi data tidak normal.

Jika X2hitung < X2tabel, artinya distribusi data normal.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan mentukan teknik statistik apa yang akan digunakan pada pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal, maka akan digunakan teknik statistik parametrik, namun apabila penyebaran datanya tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametrik.

Adapun perhitungan uji normalitas data yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics versi 22.0 for Windows dengan rumus One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Berikut langkah-langkah dalam menghitung uji normalitas menggunakan SPSS Statistics versi 22.0 for Windows sebagai berikut:

a) Buka program SPSS


(38)

b) Masukkan data mentah Variabel X dan Y pada data variabel

c) Klik Variabel View. Pada variabel view, kolom name pada baris pertama diisi dengan Variabel X dan baris kedua dengan Variabel Y, kolom decimal = 0, kolom tabel diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu

d) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik 1-Sample K-S

e) Sorot Variabel X pada kotak Test Variabel List dengan mengklik tanda panah

f) Klik Option, kemudian pilih descriptive pada Statistic dan Exclude cases test by test, continue

g) Klik normal Distribution lalu OK (lakukan kembali untuk menghitung uji normalitas variabel Y).

d. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengatahui ada atau tidaknya pengaruh variabel X (Kepuasan Kerja) dengan variabel Y (Komitmen Kerja Pegawai). Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

1) Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengatahui derajat hubungan antara variabel X (Kepuasan Kerja) dengan variabel Y (Komitmen Kerja Pegawai). Teknik perhitungan statistik yang digunakan dalam menentukan derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, karena distribusi data dari kedua variabel penelitian bersifat normal. Adapaun rumus korelasi Pearson Product Moment (Suharsimi Arikunto, 2009, hlm.327):


(39)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi yang dicari n = Banyaknya subjek pemilik nilai X = Variabel 1

Y = Variabel 2

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja Pegawai.

Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja Pegawai

Dalam perhitungan tersebut, rxy merupakan hasil koefisien korelasi dari variabel X dan Y. Kemudia rxy hitung dibandingkan dengan rxy tabel, dengan taraf kesalahan sebesar 5%. Apabila rxy hitung > rxy tabel maka Ha diterima, tetapi apabila rxy hitung < rxy tabel maka Ho diterima. Agar dapat memberikan interpretasi terhadap kuat atau tidak kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sugiyono (2013, hlm.257)

Adapun langkah-langkah mencari koefisien korelasi dengan menggunakan program SPSS, Sururi dan Nugraha (2007, hlm.33-34) sebagai berikut:


(40)

a) Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut:

Kolom Name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan Variabel Y

Kolom Type diisi dengan Numeric

Kolom Width diisi dengan 8

Kolom Decimal = 0

 Klom label diisi untuk baris pertama Variabel X dan baris kedua Variabel Y

Kolom Value dan Missing diisi dengan None

Kolom Coloumns diisi dengan 8

Kolom Align pilih Center

Kolom Measure pilih Scale

b) Aktifkan Data View kemudian masukkan data baku variabel X dan Y

c) Klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate d) Sorot Variabel X dan Y, lalu pindahkann ke kotak variabel

dengan cara mengklik tanda panah e) Tandai pilihan pada kotak Pearson

f) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan Standar Deviation. Klik Continue

g) Klik OK

2) Uji Tingkat Signifikansi

Uji tingkat signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari hasil koefisien korelasi kedua variabel, yaitu variabel X dan variabel Y, dan untuk mengetahui apakah hubungan tersebut signfikansi atau berlaku untuk seluruh populasi. Untuk menguji signifikansi korelasi digunakan rumus sebagai berikut:


(41)

Keterangan:

thitung = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel. Apabila thitung > ttabel maka Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai korelasi Pearson Product Moment tersebut signifikan, dan jika thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai korelasi Pearson Product Moment tersebut tidak signifikan. Tingkat kesalahan dalam uji signifikansi ini adalah 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2.

3) Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi atau pengaruh variabel X terhadap Y dan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2013, hlm.139) Keterangan:

KD = Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi

Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen


(42)

e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square, Descriptive, klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik

Continue dan OK

4) Analisis Regresi

Analisis regresi dapat digunakan apabila adanya hubungan fungsional atau sebab akibat antara variabel X (independen) terhadap variabel Y (dependen). Riduwan (2013, hlm.148) mengemukakan

bahwa “kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk

meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel

bebas (X) diketahui”. Sehingga rumus yang digunakan adalah rumus regresi sederhana Riduwan (2013, hlm.148), sebagai berikut:

Keterangan:

̂ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus sebagai berikut:

̂


(43)

Adapun untuk mencari nilai analisis regresi linear dengan menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke kotak dependen

e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square, Descriptive, klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik

Continue dan OK


(44)

(1)

Linda Maulida, 2015

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA (PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi yang dicari n = Banyaknya subjek pemilik nilai X = Variabel 1

Y = Variabel 2

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja Pegawai.

Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja Pegawai

Dalam perhitungan tersebut, rxy merupakan hasil koefisien korelasi dari variabel X dan Y. Kemudia rxy hitung dibandingkan dengan rxy tabel, dengan taraf kesalahan sebesar 5%. Apabila rxy hitung > rxy tabel maka Ha diterima, tetapi apabila rxy hitung < rxy tabel maka Ho diterima. Agar dapat memberikan interpretasi terhadap kuat atau tidak kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.9

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sugiyono (2013, hlm.257)

Adapun langkah-langkah mencari koefisien korelasi dengan menggunakan program SPSS, Sururi dan Nugraha (2007, hlm.33-34) sebagai berikut:


(2)

a) Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut:

Kolom Name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan Variabel Y

Kolom Type diisi dengan Numeric

Kolom Width diisi dengan 8

Kolom Decimal = 0

 Klom label diisi untuk baris pertama Variabel X dan baris kedua Variabel Y

Kolom Value dan Missing diisi dengan None

Kolom Coloumns diisi dengan 8

Kolom Align pilih Center

Kolom Measure pilih Scale

b) Aktifkan Data View kemudian masukkan data baku variabel X dan Y

c) Klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate d) Sorot Variabel X dan Y, lalu pindahkann ke kotak variabel

dengan cara mengklik tanda panah e) Tandai pilihan pada kotak Pearson

f) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan Standar

Deviation. Klik Continue

g) Klik OK

2) Uji Tingkat Signifikansi

Uji tingkat signifikansi dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari hasil koefisien korelasi kedua variabel, yaitu variabel X dan variabel Y, dan untuk mengetahui apakah hubungan tersebut signfikansi atau berlaku untuk seluruh populasi. Untuk menguji signifikansi korelasi digunakan rumus sebagai berikut:

√ √


(3)

Linda Maulida, 2015

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA (PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG

Keterangan:

thitung = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel. Apabila thitung > ttabel maka Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai korelasi Pearson Product Moment tersebut signifikan, dan jika thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa nilai korelasi

Pearson Product Moment tersebut tidak signifikan. Tingkat kesalahan

dalam uji signifikansi ini adalah 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2.

3) Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi atau pengaruh variabel X terhadap Y dan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2013, hlm.139) Keterangan:

KD = Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi

Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen


(4)

e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,

Descriptive, klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik

Continue dan OK

4) Analisis Regresi

Analisis regresi dapat digunakan apabila adanya hubungan fungsional atau sebab akibat antara variabel X (independen) terhadap variabel Y (dependen). Riduwan (2013, hlm.148) mengemukakan

bahwa “kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk

meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel

bebas (X) diketahui”. Sehingga rumus yang digunakan adalah rumus regresi sederhana Riduwan (2013, hlm.148), sebagai berikut:

Keterangan:

̂ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus sebagai berikut:

̂


(5)

Linda Maulida, 2015

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA (PPPPTK TK DAN PLB) BANDUNG

Adapun untuk mencari nilai analisis regresi linear dengan menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299), sebagai berikut:

a) Buka program SPSS

b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke kotak dependen

e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,

Descriptive, klik Continue

f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next

g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik

Continue dan OK


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan

5 42 105

Profil Lembaga Berbasis Website Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak Dan Pendidikan Luar Biasa

0 3 51

Perancangan Sistem informasi Pengelolaan Diklat Dilembaga Pusat pengembangan Pemberdayaan Pendidikan Dan Tenaga Kependididkan Taman Kanak-Kanak Dan Pendidikan Luar Biasa

0 2 1

Analisis prosedur peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa Bandung : laporan kerja praktek

0 13 59

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (PPPPTK IPA) BANDUNG.

0 4 46

DAMPAK PROGRAM E-TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU: Studi Evaluatif di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak- Kanak dan Pendidikan Luar Biasa.

0 1 30

PENGARUH KEPUASAN KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (PPPPTK IPA) BANDUNG.

5 20 60

KONTRIBUSI PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA BANDUNG.

0 0 56

Pengaruh Disiplin Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa).

0 2 28

Analisis Parameter Pengukuran Tes pada Mata Diklat “Dasar-dasar Pendidikan Luar Biasa” di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa | Fatimatizzahro | Educational Technologia 8965 1860

0 0 7