Ekstrak Etanol Kulit Manggis sebagai Hepatorecovery terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Mencit yang Diinduksi oleh CCL14.

(1)

iv

ABSTRAK

EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS SEBAGAI

HEPATORECOVERY TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR MECIT YANG DIINDUKSI OLEH CCL4

Audi Evani, 2013. Pembimbing : Dr. Hana Ratnawati,dr., M.Kes, PA(K)

Hati sangat rentan terhadap jejas karena perannya yang penting dalam transformasi dan membersihkan bahan kimia. Kerusakan pada hati dapat disebabkan oleh berbagai bahan kimia (seperti antibiotik, agen kemoterapetik, karbon tetraklorid (CCl4), thioacetamide (TAA), dan lain-lain), konsumsi alkohol yang berlebih, dan mikroba. Indonesia adalah negara yang kaya akan tumbuhan obat tradisional, namun belum banyak penelitian mengenai khasiat tumbuhan obat tersebut. Oleh karena itu, orang-orang mencari berbagai pengobatan alternatif. Salah satunya adalah tumbuhan obat tradisional manggis (Garcinia mangostana Linn). Kulit manggis kaya akan zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn) sebagai hepatorecovery dengan menggunakan model kerusakan hati pada mencit yang diinduksi CCl4. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain Rancangan Acak Lengkap. Hewan coba adalah mencit jantan Swiss Webster, berat 20-25 gram dan berumur 8 minggu, dibagi menjadi 5 kelompok (n=6), diberi ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn) dengan dosis 50, 100 dan 200 mg/kgBB. Setelah 7 hari, penilaian efektivitas ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn) pada mencit dilakukan dengan penilaian kerusakan hati dengan menghitung jumlah sel yang mengalami degenerasi (cloudy swelling). Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dengan = 0,05. Hasil yang diperoleh adalah bahwa ekstrak kulit manggis dosis tinggi (200 mg/kg BB) mengurangi kerusakan hati yang bermakna (bengkak keruh = 163,5) pada mencit-mencit yang telah diinduksi CCl4, bila dibandingkan dengan kelompok kontrol positif yang diberi CCl4 dosis tunggal (bengkak keruh = 430,6) (p<0,05). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn) berpengaruh sebagai hepatorecovery.


(2)

ABSTRACT

MANGOSTEEN PERICARP ETHANOL EXTRACT AS HEPATORECOVERY ON HEPATIC HISTOPATHOLOGY OF MICE INDUCED BY CCL4

Audi Evani, 2013. Tutor : Dr. Hana Ratnawati,dr., M.Kes, PA(K)

Liver is highly vulnerable because of its critical role in the transformation and clearance of chemicals. Liver cell injury could be caused by various toxic chemicals (certain anti-biotic, chemotherapeutic agents, carbon tetrachloride (CCl4), thioacetamide (TAA) etc.), excessive alcohol consumption and microbes. Indonesia is a rich country of traditional herbal medicine, but has not been much research on the herbal medicine. Therefore, people are looking for alternative medical treatments. One of them is traditional hebal medicine, such as Mangosteen Pericarp (Garcinia mangostana Linn). The mangosteen pericarp has rich substances that are beneficial for health. The purpose of this research is to know the effect of Mangosteen Pericarp (Garcinia mangostana Linn) extract as hepatorecovery by using it on mice’s damaged liver model which induced by CCl4. This research is laboratory experimental with Complete Randomize Trial Design. Experimental animal which were used in this research were Swiss Webster male mice 8 weeks old, with 20-25 gram of weights, divided into 5 groups (n = 6, ), given the mangosteen pericarp extract (Garcinia mangostana Linn) 50, 100 and 200 mg / kg dose. After 7 days, the effect of Mangosteen Pericarp (Garcinia mangostana Linn) extract on mice was measured by counting the number of cloudy swelling hepatocyte. Data analisis using Kruskal Wallis test followed by Mann-Whitney test with = 0,05. The result showed that high dose of Mangosteen Pericarp extract reduce liver damaged (cloudy swelling = 163,5) on mice that have been induced by CCl4, when compared with positive control group that was given a single dose of CCl4 (cloudy swelling = 430,6) (p<0,05). The conclusion of this research, showed that Mangosteen Pericarp (Garcinia mangostana Linn) extract has hepatorecovery function.

Keywords: Garcinia mangostana Linn, hepatorecovery, CCl4.


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hati ... 4

2.1.1 Anatomi Makroskopis Hati ... 4

2.1.2 Anatomi Mikroskopis Hati ... 5

2.1.3 Fisiologi Hati ... 8

2.1.4 Patologi Hati ... 9

2.2 Manggis ... 11

2.2.1 Morfologi Manggis ... 11

2.2.2 Kandungan Kimia dan Manfaat Kulit Manggis ... 12 viii


(4)

2.3 Antioksidan ... 15

2.3.1 Definisi Antioksidan ... 15

2.3.2 Jenis-jenis Antioksidan ... 15

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 18

3.1.1. Bahan Penelitian ... 18

3.1.2. Alat Penelitian ... 18

3.1.3. Subjek Penelitian ... 19

3.1.4. Waktu dan Tempat Penelitian ... 19

3.2 Metode Penelitian ... 19

3.2.1. Desain Penelitian ... 19

3.2.2. Variabel Penelitian ... 19

3.2.2.1. Definisi Konsepsional Variabel ... 19

3.2.3. Besar Sampel Penelitian ... 20

3.2.4. Prosedur Kerja ... 20

3.2.5. Metode Analisis ... 22

3.2.5.1. Hipotesis Statistik ... 22

3.2.5.2. Kriteria Uji ... 22

3.2.6. Aspek Etik Penelitian ... 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Data Hasil Penelitian ... 23

4.2 Pembahasan ... 26

4.3 Uji Hipotesis Penelitian ... 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 28

5.1.1 Kesimpulan Umum ... 28

5.2 Saran ... 28


(5)

LAMPIRAN ... 32 RIWAYAT HIDUP ... 43


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling)..24

Tabel 4.2 Tes Mann-Whitney...26

Tabel L.1.1 Jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada kelompok dosis 1...37

Tabel L.1.2 Jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada kelompok dosis 2...37

Tabel L.1.3 Jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada kelompok dosis 3...38

Tabel L.1.4 Jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada kolompok kontrol positif...38

Tabel L.1.5 Jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada kelompok kontrol negatif...38

Tabel L.3.1 Rata-rata Hasil...41

Tabel.3.3 Tes Kruskal-Wallis...42

Tabel 3.4. Perbandingan Dosis I dengan Kontrol Negatif...43

Tabel.3.5 Perbandingan Dosis I dengan Dosis II...43

Tabel.L.3.6 Perbandingan Dosis I dengan Dosis...43

Tabel L.3.7 Perbandingan Dosis I dengan Kontrol Positif...44

Tabel.L.3.8 Perbandingan Dosis II dengan Dosis III...44

Tabel L.3.9 Perbandingan Dosis II dengan Kontrol Positif...45

Tabel L.3.10 Perbandingan Dosis II dengan Kontrol Negatif...45

Tabel L.3.11 Perbandingan Dosis III dengan Kontrol Positif...46

Tabel L.3.12 Perbandingan Dosis III dengan Kontrol Negatif...46

Tabel L.3.13 Perbandingan Kontrol Positif dengan Kontrol Negatif...47


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Makroskopis hati...7

Gambar 2.2 Mikroskopis hati...8

Gambar 2.3 Buah manggis...12

Gambar 2.4 Pohon manggis...12

Gambar L.2.1 Mikroskopis hati mencit kelompok I (dosis I + CCl4)...39

Gambar L.2.2 Mikroskopis hati mencit kelompok II (dosis II + CCl4)...39

Gambar L.2.3 Mikroskopis hati mencit kelompok III (dosis III + CCl4)...40

Gambar L.2.4 Mikroskopis hati mencit kelompok IV (kontrol positif)...40

Gambar L.2.5 Mikroskopis hati mencit kelompok V (kontrol negatif)...40

Diagram 4.1 Rata-rata jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) masing-masing kelompok setelah diberi perlakuan selama 7 hari...25


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1...37 Lampiran 2...39 Lampiran 3...41


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh yang mempunyai fungsi yang komplek. Hampir setiap fungsi metabolisme tubuh dilakukan oleh hati, tetapi hati merupakan organ yang paling sering terkena jejas, sehingga menyebabkan kerusakan yang berakhir menjadi kegagalan hati. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik karena virus ataupun senyawa toksik yang terdapat di dalam obat (Husadha dkk., 1996).

Kerusakan pada hati yang kronis dapat menyebabkan fibrosis hati. Fibrosis hati adalah terbentuknya jaringan ikat oleh penumpukan protein matriks ekstraseluler (MES) yang berlebihan diawali karena adanya cedera hati kronis yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, ketergantungan alkohol, nonalkoholik steatohepatitis dan penyebab lainnya. Bila fibrosis berjalan secara progresif, dapat menyebabkan sirosis hati (Bataller R, Brenner DA, 2005).

Menurut WHO, pada tahun 2006 sekitar 170 juta umat manusia terkena penyakit sirosis hati. Angka ini meliputi sekitar 3% dari seluruh populasi manusia di dunia dan setiap tahunnya infeksi baru sirosis bertambah sekitar 3-4 juta orang. Insiden sirosis di Amerika diperkirakan 360 per 100.000 penduduk dan menimbulkan sekitar 35.000 kematian pertahun. Kejadian di Indonesia menunjukkan bahwa pria lebih banyak dari wanita (2,4-5:1), kelompok terbanyak didapati pada dekade kelima, sedangkan di negara Barat angka kejadian sirosis hati dari hasil otopsi sekitar 2,4% (Sutadi & Maryani,2003).

Penyebab sirosis hati adalah hepatitis C kronis (26%), penyakit alkoholik hati (21%), penyebab kriptogenik (18%), hepatitis B yang disertai hepatitis D (15%), dan penyebab lain (Choudhury, 2006). Di Indonesia, sirosis hati terutama disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (40-50%) dan hepatitis C (30-40%), sedangkan 10-20% penyebabnya tidak diketahui (Nurdjanah, 2006).


(10)

Oleh karena itu, berbagai penelitian terus dilakukan untuk menemukan obat-obat alternatif ataupun herbal yang dapat digunakan sebagai hepatorecovery. Hepatorecovery adalah zat yang berkhasiat untuk memulihkan sel-sel hati terhadap zat toksik yang dapat merusak.

Manggis (Garcinia mangostana Linn) disebut juga “Queen of Fruits” karena memiliki kemampuan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Biasanya orang membuang kulit manggis dan hanya memakan buahnya saja, tetapi setelah dilakukan penelitian, ternyata kulit manggis mempunyai fungsi sebagai antioksidan, antitumor, antialergi, anti-inflamasi, antibakteri, antijamur, dan antivirus. Zat utama dalam kulit manggis yang mempunyai efek antioksidan adalah xanton dan flavonoid. Efek antioksidan dari kulit manggis ini diharapkan dapat memperbaiki kerusakan jaringan hati.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa kulit manggis mempunyai potensi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, yaitu penelitian dari Weecharangsan et al (2006) dan Jung et al. (2006). Berdasarkan aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efetivitas ekstrak kulit manggis terhadap fibrosis hati yang diakibatkan oleh radikal bebas. Pada penelitian ini untuk menimbulkan fibrosis hati akan digunakan senyawa karbon tetraklorida (CCl4) yang telah diketahui dapat menyebabkan gangguan fungsi hati berupa nekrosis, fibrosis, dan sirosis (Juan Zhang et al., 2004).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah ekstrak kulit manggis mempunyai efek hepatorecovery dengan mengurangi jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada mencit yang diinduksi CCl4.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit manggis terhadap degenerasi (cloudy swelling) hati mencit yang diinduksi CCl4.


(11)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas ekstrak kulit manggis sebagai hepatorecovery dengan mengurangi jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling).

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk pengembangan ilmu pengetahuan kedokteran, khususnya farmakologi herbal, yakni kulit manggis sebagai heparecovery. Manfaat praktis penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini untuk mendukung dan menerapkan pemakaian ekstrak kulit manggis sebagai obat alternatif yang efektif sebagai hepatorecovery.

1.5 Kerangka Pemikiran

Hati merupakan organ tubuh yang memegang peranan penting khususnya dalam detoksifikasi. Hati rentan terhadap jejas akibat toksin, obat-obatan, sirkulasi, keganasan, mikroba, atau bahan-bahan kimia lainnya sehingga menyebabkan kerusakan hati.

Kerusakan hati yang disebabkan oleh toksisitas CCl4 (karbontetraklorida) dimediasi oleh zat reaktifnya yaitu CCl3 (triklometil) yang dihasilkan dari pembelahan homolitik CCl4 melalui reaksi antara CCl3 dengan O2. Biotransformasinya dikatalisis oleh enzim sitokrom P450. Kedua metabolit reaktif tersebut, CCl3 (triklorometil) dan Cl3COO-(triklorometilperoksi), bersifat radikal bebas sehingga ketika berinteraksi dengan lipid dan protein pada sel hepar akan menimbulkan peroksidasi asam polienoat pada organel retikulum endoplasma dan menghasilkan radikal bebas. Peroksidasi lipid ini memicu kerusakan struktur dan gangguan fungsi membran sel, dan apabila CCl4 yang terpapar cukup banyak, terjadi peningkatan Ca2+ intraseluler yang berdampak pada kematian sel (Tirkey et al., 2005). Kerusakan hati yang disebabkan oleh CCl4 (karbontetraklorida) dapat dinetralisir oleh antioksidan (Kumar et al.,2005).


(12)

Ekstrak kulit manggis berpotensi sebagai antioksidan (Moongkarndi et al., 2004). Antioksidan utama pada kulit manggis yaitu antosianin pada golongan flavonoid dan xanthon. Efek antioksidan dari flavonoid ditunjukan pada letak gugus OH dari suatu fenol dan ikatan rangkap C2=C3. Diharapkan efek antioksidan ekstrak kulit manggis dapat memperbaiki kerusakan jaringan hati akibat cloudy swelling.

1.6 Hipotesis

Ekstrak etanol kulit manggis sebagai hepatorecovery dengan mengurangi jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada mencit yang diinduksi dengan CCl4 .


(13)

28

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

5.1.1 Simpulan Umum

♦ Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan:

Ekstrak Kulit Manggis pada dosis 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek hepatorecovery dengan mengurangi jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada mencit yang diinduksi CCl4.

5.2 Saran

Sebagai akhir dari penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

♦Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu uji toksisitas kulit manggis terhadap hati..

♦Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu perlakuan yang lebih lama.

♦Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu fungsi kulit manggis sebagai hepatoprotektor.

♦Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut efek kulit manggis sebagai hepatorecovery dengan menggunakan parameter lainnya seperti aktivitas enzim hati.


(14)

29

DAFTAR PUSTAKA

Battaler, R. and D.A. Brenner. 2005. Liver fibrosis.J Clin Invest115(2):209-218 Choudhury J, Sanyai A. Clinical aspects of fatty liver disease. Semin Liver Dis 2006;

24: 349-62.

Chomnawang, M.T., Surassmo, S., Nukoolkarn, V.S., Gritsanapan, W., 2007. Effect of Garcinia mangostana on inflammation caused by Propionibacterium acnes.

Fitoterapia 78, 401–408.

David Zakim, MD. and Thomaas D. Boyer, MD. 2003. Hepatology: a Textbook of Liver Disease., 4th edition volume 1. Philadelphia: Saunders, 2003.

Delgado JN, Cooksley WG, Searle J, Halliday JW, Halliday WJ, Holder L, et al. The nature of piecemeal necrosis in chronic active hepatitis. lan 1991; 2(8147):827-828.

Ding WX, Yin XM. Bid-dependent generation of oxygen radicals promotes death receptor activation-induced apoptosis in murine hepatocytes. Hepatology. 2004;40:403–413.

Drake R.L., Volg W., Mitchell A.W.M. 2005. Gray’s anatomy for students. International edition. Sapin: Elsevier. P. 285-287.

Encyclopedia Britanica, 2003. Anatomy of Hepar www.britannica.com/EBchecked/topic/22980/anatomy

Guyton & Hall. 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 1106-1108.

Haruenkit, R., Poovarodom, S., Leontowicz, H., Leontowicz, M., Sajewicz, M., Kowalska, T., Delgado, E., Rocha, N.E., Gallegos, J.A., Trakhtenberg, S., Gorinstein, S., 2007. Comparative study of health properties and nutritional value of durian, mangosteen and sneke fruit: Experiments in vitro and in vivo. J. Agric. Food Chem. 55, 5842–5849.

Ho CK, Huang YL, Chen CC., 2002, Garcinone E,a xanthone derivative, has potent cytotoxic effect against hepatocellular carcinoma cell lines, Planta Med., 68(11):975-979.


(15)

30

Husadha.Y, Noer S, Waspadji S, Rachman M, Lesmana LA, Widodo D, Isbagio H, dkk (editor). Buku ajar ilmu penyakit dalam: Fisiologi dan pemeriksaan biokimia hati Ed 3 volume 1. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 1996: 224-32.

Jinsart W, Ternai B, Buddhasukh D, Polya GM., 1992, Inhibition of wheat embryo calcium-dependent protein kinase and other kinases by mangostin and gammamangostin, Phytochemistry, 31(11):3711-3713.

Juan Zhang, Wang XZ, Huang YH, ChenZX. Current situation in studies of gene therapy of liver cirrhosis and liver fibrosis. Shijie Huanren Xiaohua Zazhi 2000; 8: 371-373.

Jung HA, Su BN, Keller WJ, Mehta RG, Kinghorn AD., 2006, Antioxidant xanthones from the pericarp of Garcinia mangostana (Mangosteen), J Agric Food Chem., 54(6):2077-2082.

Karthikumar, S., Vigneswari, K., and Jegatheesan, K., 2007, Sci. Res. Essays, 2,4, 101-104.

Kompas, 2013. Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan.

http://forum.kompas.com/alternatif/239194-75-manfaat-kulit-manggis-untuk-kesehatan.html

Kresno, S.B., 2001, Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium, 137-145, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Kumalaningsih S. 2007. Antioksidan Alami, Penangkal Radikal Bebas “Sumber, Manfaat, Cara Penyajia dan Pengolahan”. Trubus Agrisarana, Surabaya.

Kumar V., Abbas A.K., Fausto N.2005. Robbins and cotran pathologic basis of disase. 7th edition. Pennsylvania: Elseivier Saunders. P. 25,878-881.

Laphookhieo, S., Syers, J.K., Kiattansakul, R., Chantrapromma, K., 2006. Cytotoxic and antimalarial prenylated xanthones from Cratoxylum cochinchinense. Chem. Pharm. Bull. 54, 745–747.

Li-Juan Zhang, Jie-Ping Yu, Dan Li, Yue-Hong Huang, Zhi-Xin Chen, Xiao-Zhong Wang, 2004. Effects of cytokines on carbon tetrachloride- induced hepatic fibrogenesis in ratsWorld J Gastroenterol., 10: 77-81.


(16)

31

Martini F.H. 2004. Fundamentals of anatomy and physiology. 6th edition. San Francisco: Bejamin Cumming.p 902-906.

Nakagawa Y. linuma, M, Naoe, T. Nozawa, Y. Akao. Y., 2007. Characterized mechanism of a-mangostin-induced cell death: Caspase-independent apoptosis with realiase of endonuclease-G from mitochondria and increased mi RNA-143 expression in human cololateral cancer DLD-I cells. Bioorg. Med. Chem. 15,5620-5628.

Nakatani, K., Nakahata, N., Arakawa, T., Yasuda, H., Ohizumi, Y., 2002. Inhibition of cyclooxygenase and prostaglandin E2 syntesis by c-mangostin, a xanthone derivative in mangosteen, in C6 rat glioma cells. Biochem. Pharmacol. 63, 73–79.

Nurdjanah, S., 2006. Sirosis Hati. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV, Jilid II. Pusat Penerbitn Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta

Rusnas Buah. 2007. Manggis.

http://www.rusnasbuah.or.id/template.php?1=db_menu.php&m=com_home.php&co m_id=7. Juni 2013.

Sakagami, Y., Iinuma, M., Piyasena, K.G.N.P., Dharmaratne, H.R.W., 2005. Antibacterial activity of a-mangostin against vancomycin resistant Enterococci (VRE) and synergism with antibiotics. Phytomedicine 12, 203–208.

Shanmugasundaram P, Venkataraman S. J.Ethnopharmacol. 104 (2006) 124-128

Sheila Sherlock. 1995. Penyakit Hati an Sistem Sluran Empedu. Jakarta: Widya Medika. Hal 1-15.

Siumen, 2002. Histology of Hepar. http://www.siumed.edu/~dking2/erg/GI166b.htm Sloane, Ethel. 2004. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC

Sri Kumalaningsih. 2006. Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana Sugito, J. 2003. Kamus Pertanian Umum. Jakarta: Penebar Swadaya

Suksamrarn, S., Suwannapoch, N., Ratananukul, P., Aroonlerk, N., Suksamrarn, A., 2002. Xanthones from the green fruit hulls of Garcinia mangostana. J. Nat. Prod. 65, 761–763.


(17)

32

Sutadi., Maryani S., 2003. Sirosis Hepatis. Universitas Sumatra Utara:Fakultas Kedokteran.

.

Verheij EMW, Coronel RE, editor. 1997. Buah-buahan yang dapat dimakan. Sumber daya Nabati Asia Tenggara 2. PORSEA. Hlm 68-76.

Weecharangsan, W., P. Opanasopit, et al. (2006). “Antioxidative and neuroprotective

activities of extracts from the fruit hull of mangosteen (Garcinia mangostana Linn.).” Med Princ Pract 15(4): 281-7.


(1)

Ekstrak kulit manggis berpotensi sebagai antioksidan (Moongkarndi et al., 2004). Antioksidan utama pada kulit manggis yaitu antosianin pada golongan flavonoid dan xanthon. Efek antioksidan dari flavonoid ditunjukan pada letak gugus OH dari suatu fenol dan ikatan rangkap C2=C3. Diharapkan efek antioksidan ekstrak kulit manggis dapat memperbaiki kerusakan jaringan hati akibat cloudy swelling.

1.6 Hipotesis

Ekstrak etanol kulit manggis sebagai hepatorecovery dengan mengurangi jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada mencit yang diinduksi dengan CCl4 .


(2)

28 5.1.1 Simpulan Umum

♦ Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan:

Ekstrak Kulit Manggis pada dosis 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek hepatorecovery dengan mengurangi jumlah hepatosit yang mengalami degenerasi (cloudy swelling) pada mencit yang diinduksi CCl4.

5.2 Saran

Sebagai akhir dari penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: ♦Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu uji toksisitas kulit manggis terhadap

hati..

♦Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu perlakuan yang lebih lama. ♦Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu fungsi kulit manggis sebagai

hepatoprotektor.

♦Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut efek kulit manggis sebagai hepatorecovery dengan menggunakan parameter lainnya seperti aktivitas enzim hati.


(3)

29

DAFTAR PUSTAKA

Battaler, R. and D.A. Brenner. 2005. Liver fibrosis.J Clin Invest115(2):209-218

Choudhury J, Sanyai A. Clinical aspects of fatty liver disease. Semin Liver Dis 2006; 24: 349-62.

Chomnawang, M.T., Surassmo, S., Nukoolkarn, V.S., Gritsanapan, W., 2007. Effect of Garcinia mangostana on inflammation caused by Propionibacterium acnes.

Fitoterapia 78, 401–408.

David Zakim, MD. and Thomaas D. Boyer, MD. 2003. Hepatology: a Textbook of Liver Disease., 4th edition volume 1. Philadelphia: Saunders, 2003.

Delgado JN, Cooksley WG, Searle J, Halliday JW, Halliday WJ, Holder L, et

al. The nature of piecemeal necrosis in chronic active hepatitis. lan 1991;

2(8147):827-828.

Ding WX, Yin XM. Bid-dependent generation of oxygen radicals promotes death receptor activation-induced apoptosis in murine hepatocytes. Hepatology. 2004;40:403–413.

Drake R.L., Volg W., Mitchell A.W.M. 2005. Gray’s anatomy for students. International edition. Sapin: Elsevier. P. 285-287.

Encyclopedia Britanica, 2003. Anatomy of Hepar www.britannica.com/EBchecked/topic/22980/anatomy

Guyton & Hall. 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 1106-1108.

Haruenkit, R., Poovarodom, S., Leontowicz, H., Leontowicz, M., Sajewicz, M., Kowalska, T., Delgado, E., Rocha, N.E., Gallegos, J.A., Trakhtenberg, S., Gorinstein, S., 2007. Comparative study of health properties and nutritional value of durian, mangosteen and sneke fruit: Experiments in vitro and in vivo. J. Agric. Food Chem. 55, 5842–5849.

Ho CK, Huang YL, Chen CC., 2002, Garcinone E,a xanthone derivative, has potent cytotoxic effect against hepatocellular carcinoma cell lines, Planta Med., 68(11):975-979.


(4)

Husadha.Y, Noer S, Waspadji S, Rachman M, Lesmana LA, Widodo D, Isbagio H, dkk (editor). Buku ajar ilmu penyakit dalam: Fisiologi dan pemeriksaan biokimia hati Ed 3 volume 1. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 1996: 224-32.

Jinsart W, Ternai B, Buddhasukh D, Polya GM., 1992, Inhibition of wheat embryo calcium-dependent protein kinase and other kinases by mangostin and gammamangostin, Phytochemistry, 31(11):3711-3713.

Juan Zhang, Wang XZ, Huang YH, ChenZX. Current situation in studies of gene therapy of liver cirrhosis and liver fibrosis. Shijie Huanren Xiaohua Zazhi 2000; 8: 371-373.

Jung HA, Su BN, Keller WJ, Mehta RG, Kinghorn AD., 2006, Antioxidant xanthones from the pericarp of Garcinia mangostana (Mangosteen), J Agric Food Chem., 54(6):2077-2082.

Karthikumar, S., Vigneswari, K., and Jegatheesan, K., 2007, Sci. Res. Essays, 2,4, 101-104.

Kompas, 2013. Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan.

http://forum.kompas.com/alternatif/239194-75-manfaat-kulit-manggis-untuk-kesehatan.html

Kresno, S.B., 2001, Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium, 137-145, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Kumalaningsih S. 2007. Antioksidan Alami, Penangkal Radikal Bebas “Sumber, Manfaat, Cara Penyajia dan Pengolahan”. Trubus Agrisarana, Surabaya.

Kumar V., Abbas A.K., Fausto N.2005. Robbins and cotran pathologic basis of disase. 7th edition. Pennsylvania: Elseivier Saunders. P. 25,878-881.

Laphookhieo, S., Syers, J.K., Kiattansakul, R., Chantrapromma, K., 2006. Cytotoxic and antimalarial prenylated xanthones from Cratoxylum cochinchinense. Chem. Pharm. Bull. 54, 745–747.

Li-Juan Zhang, Jie-Ping Yu, Dan Li, Yue-Hong Huang, Zhi-Xin Chen, Xiao-Zhong Wang, 2004. Effects of cytokines on carbon tetrachloride- induced hepatic fibrogenesis in ratsWorld J Gastroenterol., 10: 77-81.


(5)

31

Martini F.H. 2004. Fundamentals of anatomy and physiology. 6th edition. San Francisco: Bejamin Cumming.p 902-906.

Nakagawa Y. linuma, M, Naoe, T. Nozawa, Y. Akao. Y., 2007. Characterized mechanism of a-mangostin-induced cell death: Caspase-independent apoptosis with realiase of endonuclease-G from mitochondria and increased mi RNA-143 expression in human cololateral cancer DLD-I cells. Bioorg. Med. Chem. 15,5620-5628.

Nakatani, K., Nakahata, N., Arakawa, T., Yasuda, H., Ohizumi, Y., 2002. Inhibition of cyclooxygenase and prostaglandin E2 syntesis by c-mangostin, a xanthone derivative in mangosteen, in C6 rat glioma cells. Biochem. Pharmacol. 63, 73–79.

Nurdjanah, S., 2006. Sirosis Hati. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV, Jilid II. Pusat Penerbitn Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta

Rusnas Buah. 2007. Manggis.

http://www.rusnasbuah.or.id/template.php?1=db_menu.php&m=com_home.php&co m_id=7. Juni 2013.

Sakagami, Y., Iinuma, M., Piyasena, K.G.N.P., Dharmaratne, H.R.W., 2005. Antibacterial activity of a-mangostin against vancomycin resistant Enterococci (VRE) and synergism with antibiotics. Phytomedicine 12, 203–208.

Shanmugasundaram P, Venkataraman S. J.Ethnopharmacol. 104 (2006) 124-128

Sheila Sherlock. 1995. Penyakit Hati an Sistem Sluran Empedu. Jakarta: Widya Medika. Hal 1-15.

Siumen, 2002. Histology of Hepar. http://www.siumed.edu/~dking2/erg/GI166b.htm

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC

Sri Kumalaningsih. 2006. Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana

Sugito, J. 2003. Kamus Pertanian Umum. Jakarta: Penebar Swadaya

Suksamrarn, S., Suwannapoch, N., Ratananukul, P., Aroonlerk, N., Suksamrarn, A., 2002. Xanthones from the green fruit hulls of Garcinia mangostana. J. Nat. Prod. 65, 761–763.


(6)

Sutadi., Maryani S., 2003. Sirosis Hepatis. Universitas Sumatra Utara:Fakultas Kedokteran.

.

Verheij EMW, Coronel RE, editor. 1997. Buah-buahan yang dapat dimakan. Sumber daya Nabati Asia Tenggara 2. PORSEA. Hlm 68-76.

Weecharangsan, W., P. Opanasopit, et al. (2006). “Antioxidative and neuroprotective activities of extracts from the fruit hull of mangosteen (Garcinia mangostana Linn.).” Med Princ Pract 15(4): 281-7.


Dokumen yang terkait

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Bakteri Salmonella Typhi, Escherichia Coli dan Shigella Dysenteriae

3 46 92

Efek Antiagregasi Platelet Ekstrak Etanol Buah Nanas (Ananas comusus Merr) Pada Mencit Putih Jantan

21 114 92

Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

45 235 99

Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Buah Tanaman Sawo (Achras zapota L.) Terhadap Mencit Jantan

25 111 91

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

13 110 116

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 40% KULIT MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR DAN GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley YANG DIINDUKSI ISONIAZID

3 44 72

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 40% KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

2 30 64

Ekstrak Etanol Teh Hijau sebagai Hepatoprotektor terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Mencit yang Diinduksi oleh Karbon Tetraklorida.

0 2 15

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 2 10