PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA NEGERI I KUNINGAN.

(1)

No. Daftar FPIPS: 1712/ UN. 40. 2. 2/ PL/ 2013

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA NEGERI I KUNINGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

oleh:

DITTA RISTANTY 0906915

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Ditta Ristanty, 2013

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA NEGERI I KUNINGAN

Oleh

DITTA RISTANTY

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© DITTA RISTANTY 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DITTA RISTANTY

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA Negeri I Kuningan)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd. NIP. 19500502 197603 1 002

Pembimbing II

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd.S.IP.M.Si NIP. 19690929 199402 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001


(4)

[i] ABSTRAK

DITTA RISTANTY (0906915). PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA NEGERI I KUNINGAN.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi bangsa Indonesia yang sedang mengalami penurunan sikap nasionalisme pada jaman globalisasi ini. Penurunan sikap nasionalisme ini banyak terjadi di kalangan generasi muda. Oleh sebab itu, sikap nasionalisme di kalangan generasi muda harus dikembangkan, karena generasi muda merupakan generasi penerus bangsa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan), seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan), seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan), dan seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang politik terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan). Grand theory dalam penelitian ini menggunakan teori Robertson (Martono, 2012: 96) yakni “Globalisasi diartikan sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal, masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di semua aspek kehidupan, politik, ekonomi, dan budaya”. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian survei eksplanasi (explanatory survey). Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui penyebaran angket, catatan lapangan (fieldnote), studi literatur, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian adalah: 1) Globalisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda sebesar 30.68%; 2) Globalisasi dalam bidang teknologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda sebesar 14.64%; 3) Globalisasi dalam bidang sosial budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda sebesar 18.88%; 4) Globalisasi dalam bidang politik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda sebesar 17.47%. Kesimpulannya adalah globalisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda, dan disarankan agar generasi muda zaman sekarang dapat memilah mana yang baik dan mana yang buruk dari pengaruh globalisasi tersebut, agar tetap memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.


(5)

[ii] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

DITTA RISTANTY (0906915). THE INFLUENCE OF GLOBALIZATION ON NATIONALISM ATTITUDES AT AMONG THE YOUNGER GENERATION IN SMAN I KUNINGAN.

This research is motivated by the condition of the Indonesian nation is declining attitudes of nationalism in the era of globalization. The decline of nationalism attitude is quite common among the younger generation. Therefore, the attitude of nationalism among the younger generation should be developed, because the younger generation is the future generation. Formulation of the problem in this research is how much is the influence of globalization on nationalism attitudes at among the younger generation (SMA Negeri I Kuningan)?, how much is the influence of technology on nationalism attitudes at among the younger generation (SMA Negeri I Kuningan)?, how much is the influence of socio-cultural on nationalism attitudes at among the younger generation (SMA Negeri I Kuningan)?, how much is the influence of political on nationalism attitudes among the younger generation (SMA Negeri I Kuningan)?. Grand theory in this research using the theory of Robertson (Martono, 2012: 96) argues that "Globalization is defined as the process that results in a single world, people around the world become interdependent in all aspects of life, politics, economics, and culture". This research approach is a quantitative survey method explanation (explanatory survey). Techniques of data collection and dissemination of information through questionnaires, fieldnote, literature study, and documentation study. The findings of the research are: 1) Globalization has a significant influence on the attitude of nationalism among the younger generation of 30.68%; 2) Technology has a significant influence on the attitude of nationalism among the younger generation of 14.64%; 3) Social culture has a significant influence on attitudes nationalism among the younger generation of 18.88%; 4) Politics has a significant influence on the attitude of nationalism among the younger generations of 17.47%. The conclusion was that globalization has a significant influence on the attitude of nationalism among the younger generation,


(6)

[iii]

and it is suggested that the younger generation of today can sort out which ones are good and which are bad from the effects of globalization, it has a high sense of nationalism.


(7)

[vi] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR………... iii

UCAPAN TERIMA KASIH………. iv

DAFTAR ISI……….. viii

DAFTAR TABEL………. xiii

DAFTAR GAMBAR……… xv

DAFTAR LAMPIRAN……… xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………... .. 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah……… .... 7

C. Tujuan Penelitian………. . 8

1. Tujuan Umum………... .. 8

2. Tujuan Khusus……….. .. 8

D. Manfaat Penelitian……….. .. 8

1. Secara Teoritis……… . 8

2. Secara Praktis………. . 9

E. Struktur Organisasi Skripsi………... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tinjauan Mengenai Globalisasi………... 11

1. Pengertian Globalisasi……… . 11


(8)

[vii]

3. Tantangan Globalisasi……… . 14

a. Perubahan Sosial………. .. 14

1) Pengertian Perubahan Sosial………. .. 14

2) Teori Perubahan Sosial……….. . 15

a) Teori Klasik Perubahan Sosial………. . 15

b) Teori-teori Modern Perubahan Sosial……….. . 16

b. Modernisasi……….. . 17

1) Konsep Modernisasi………... . 17

2) Manusia Modern……… . 19

4. Globalisasi dan Nasionalisme……… . 20

B. Tinjauan Mengenai Sikap Nasionalisme……… ... 21

1. Tinjauan Mengenai Konsep Sikap……….... .. 21

a. Pengertian Sikap……….... 21

b. Komponen dan Fungsi Sikap……… .... 22

2. Tinjauan Mengenai Konsep Nasionalisme………... 23

a. Pengertian Nasionalisme………. .. 23

b. Karakteristik Nasionalisme Indonesia………... 24

c. Pembinaan Nasionalisme melalui Pembelajaran PKn…………... ... 25

C. Tinjauan Mengenai Generasi Muda………... ... 26

1. Pengertian Generasi Muda……… .. 26

2. Siswa sebagai Generasi Muda……….. ... 27

3. Pengembangan Sikap Nasionalisme Siswa melalui Pembelajaran PKn di Sekolah……… 28

4. Pembinaan Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda……….. .... 30

D. Penelitian Terdahulu………. .... 31

E. Kerangka Pemikiran……… .. 33


(9)

[viii] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian……… 37

1. Populasi………... ... 37

2. Sampel……… . 38

B. Tahapan Penelitian……….. .. 40

1. Persiapan Penelitian……… 40

2. Perizinan Penelitian………. 40

3. Pelaksanaan Penelitian………. ... 41

C. Pendekatan dan Metode Penelitian………... .... 42

1. Pendekatan Penelitian……….. 42

2. Metode Penelitian………. 42

3. Variabel Penelitian……… 44

D. Definisi Operasional……… 44

1. Globalisasi………. 44

2. Sikap……….. 44

3. Nasionalisme………. 45

4. Generasi Muda……….. 45

E. Instrumen Penelitian……….. 46

F. Teknik Pengumpulan Data………. 47

1. Angket (Kuesioner)……….. 47

2. Catatan Lapangan (Fieldnote)……….. 48

3. Studi Literatur……….. 48

4. Studi Dokumentasi………. . 49

G. Proses Pengembangan Instrumen……….. 49

1. Pengujian Validitas……… 49


(10)

[ix]

H. Pengujian Persyaratan Analisis Data………. 54

1. Uji Normalitas………... 54

2. Uji Linieritas……….. 56

I. Teknik Analisis Data………. 58

1. Teknik Statistik Deskriptif………. . . 59

2. Teknik Statistik Inferensial……….. 60

J. Uji Hipotesis……… 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian……… ... 64

1. Lokasi dan Sejarah Sekolah………... . 64

2. Visi, Misi, dan Strategi……… 65

a. Visi……….. 65

b. Misi………. 65

c. Strategi……… 65

3. Identitas Sekolah………. 66

B. Pengolahan Data Instrumen……….. 67

1. Uji Validitas Instrumen……… 67

a. Uji Validitas Variabel Globalisasi (X) ……….. 68

b. Uji Validitas Variabel Sikap Nasionalisme (Y)………. 71

2. Uji Reliabilitas Instrumen………. .. 74

a. Uji Reliabilitas Variabel X (Globalisasi)……….. 74

b. Uji Reliabilitas Variabel Y (Sikap Nasionalisme)……… 75

C. Pengujian Persyaratan Analisis Data………... . 76

1. Uji Normalitas……….. ... 76

a. Uji Normalitas Variabel X (Globalisasi)………. 76


(11)

[x] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Uji Linieritas………. 77

D. Deskripsi Hasil Penelitian……… . 79

1. Deskripsi Hasil Angket untuk Variabel X (Globalisasi)……… . 79

2. Deskripsi Hasil Angket untuk Variabel Y (Sikap Nasionalisme)…… ... 87

3. Deskripsi Jawaban Responden Hasil Angket……….. 92

E. Temuan Lapangan……… ... 93

F. Uji Hipotesis………. ... 94

1. Pengaruh Globalisasi terhadap Sikap Nasionalisme……… 94

2. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Teknologi terhadap Sikap Nasionalisme……… ... 98

3. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Sosial Budaya terhadap Sikap Nasionalisme……… ... 102

4. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Politik terhadap Sikap Nasionalisme……… ... 106

G. Pembahasan Hasil Penelitian……….. ... 110

1. Seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan) ... 110

2. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)……….. ... 114

3. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)………. ... 118

4. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang politik terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)………. 122


(12)

[xi] BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……… ... 127

B. Saran……… 128

1. Bagi Siswa………... ... 128

2. Bagi Guru……….. 128

3. Bagi Sekolah………. 129

DAFTAR PUSTAKA ... 130

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL No Judul Tabel Hal 2.1Hubungan Antar Variabel ... .. 35

3.1Daftar Siswa-Siswi SMA Negeri I Kuningan……….. 37

3.2 Hubungan Antar Variabel………. 44

3.3 Indikator Variabel………. 46

3.4Pernyataan dan Skor Jawaban Skala Likert………. 47

3.5 Interpretasi Validitas (nilai rxy)……….. 50

3.6 Validitas Instrumen Kuesioner………... . 51

3.7 Interpretasi Reliabilitas (nilai ri)……….. 53

3.8Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas………. . 55

4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Globalisasi……… ... 68

4.2 Validitas Variabel X untuk soal no. 3………. 69

4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Nasionalisme……… ... 71


(13)

[xii] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.5Skor Varian Tiap Item Variabel X (Globalisasi)……… 74

4.6 Skor Varian Tiap Item Variabel Y (Sikap Nasionalisme)………. . 75

4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data……….. 77

4.8Saya selalu asyik memakai handphone sehingga tidak peduli keadaan sekitar………... 79

4.9Saya suka menggunakan internet untuk mengunduh lagu-lagu Barat……. ... 80

4.10 Saya tidak suka mengunduh lagu nasional karena sudah ketinggalan jaman………. 80

4.11 Terkadang saya mengikuti gaya artis luar negeri karena terlihat lebih keren……… 81

4.12 Saya lebih suka makanan siap saji karena lebih praktis……….. .. 81

4.13 Saya lebih suka belanja di Supermarket……….... 82

4.14 Saya lebih suka dengan produk luar negeri karena kualitasnya lebih bagus………. 82

4.15 Saya lebih suka berkomunikasi melalui handphone dibanding dengan mengobrol langsung ……….. ... 83

4.16 Saya memiliki prinsip “waktu adalah uang”………... 84

4.17 Saya selalu tepat waktu dalam mengumpulkan tugas……….. 84

4.18 Saya suka lupa mengerjakan PR……… 85

4.19 Kita harus menghargai pendapat orang lain………. 85

4.20 Pada saat pemilihan KM dilakukan dengan cara demokrasi……….. 86

4.21 Saya selalu bersikap jujur kepada siapapun……… 86

4.22 Saya lebih senang memperingati “Hari Valentine” dibandingkan dengan “Hari Pahlawan”……… 87

4.23 Saya malas menggunakan bahasa daerah karena gengsi………. 87

4.24 Saya lebih suka memakai sepatu buatan luar negeri karena berkualitas dan tahan lama……… 88


(14)

[xiii]

4.25 Saya bangga memakai baju batik untuk melestarikan kebudayaan

Indonesia………. 88

4.26 Saya lebih memilih mendahulukan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama………. 89

4.27 Saya tidak menyumbangkan bantuan ketika terjadi bencana banjir di Jakarta, karena itu bukan daerah saya………. 89

4.28 Saya tidak suka menolong jika tidak mengenal orangnya……… 90

4.29 Saya selalu menolong teman yang kesusahan……….. 91

4.30 Saya suka ikut kerja bakti di lingkungan rumah……….. 91

4.31 Interpretasi Koefisien Korelasi……….. 97

DAFTAR GAMBAR No Judul Gambar Hal 2.1 Dimensi Waktu Studi Perubahan Sosial………. 14


(15)

[xiv] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

SK DOSEN PEMBIMBING BUKU BIMBINGAN

SURAT-SURAT PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN DOKUMENTASI


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini, dunia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat dan negara. Sebagaimana dikemukakan oleh Komalasari dan Syaifullah (2009: 145) bahwa “Batas-batas teritorial antarnegara yang sebelumnya menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam konteks hubungan antarbangsa dan negara, kini tidak menjadi kendala yang berarti lagi”. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat terutama teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah menyebabkan batas-batas geografis antarnegara dan bangsa seolah-olah tidak nampak lagi. Ini mencerminkan bahwa seseorang merupakan bagian dari dunia atau warga dunia. Sebagaimana dikemukakan oleh Komalasari dan Syaifullah (2009: 145) bahwa “Kecenderungan kehidupan bangsa dan negara saat ini mengarah kepada terbentuknya suatu masyarakat global (global village)”.

Marshall McLuhan (Komalasari dan Syaifullah, 2009: 145) mengemukakan bahwa „global village yang dimaknai sebagai sebuah proses

homogenisasi jagat sebagai akibat dari kesuksesan sistem komunikasi secara keseluruhan‟. Pada saat ini, betapa mudahnya orang melakukan komunikasi jarak jauh, tidak hanya antarkota melainkan antarnegara yang lokasinya sangat berjauhan. Bahkan sekarang alat komunikasi semakin berkembang pesat dan modern. Dahulu komunikasi dilakukan dengan cara menulis surat dan membutuhkan waktu yang cukup lama, namun sekarang alat komunikasi semakin canggih yakni dengan mempergunakan telephone. Setelah adanya telephone, tekhnologi semakin maju dan sekarang sebagian besar orang telah memiliki


(17)

2

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bentuk dan merk handphone. Selain daripada itu, komunikasi juga dapat dilakukan melalui media internet yang dalam waktu relatif singkat, dapat memperoleh informasi atau berita-berita aktual yang terjadi di belahan penjuru dunia. Saat ini media social telah banyak berkembang, dari yang awalnya yahoo

messenger, friendster, facebook, twitter, blog, dan semacamnya.

Itulah gambaran kehidupan saat ini, kehidupan yang serba mengglobal dalam berbagai aspek atau dimensi kehidupan manusia. Inilah yang disebut dengan globalisasi (globalization). Sebagaimana dikemukakan oleh Wuryan dan Syaifullah (2009: 141) bahwa

Secara etimologis globalisasi berasal dari kata “globe” yang berarti bola dunia, sedangkan akhiran sasi mengandung makna sebuah “proses” atau keadaan yang sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi secara etimologis, globalisasi mengandung pengertian sebuah proses mendunia yang tengah terjadi saat ini menyangkut berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara-negara di dunia.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa globalisasi mengakibatkan adanya modernisasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Azizy (2004: vi) bahwa

Abad globalisasi ini ditandai beberapa hal yang merupakan kelanjutan abad modern (dan modernisasi). Yaitu, antara lain, kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), semakin besar materialisme, kompetisi global dan bebas. Modernisasi merupakan suatu proses untuk menjadikan sesuatu itu modern.

Namun selain dampak positif tentu saja dengan adanya globalisasi ini akan membawa dampak negatif, tergantung bagaimana cara menyikapinya. Globalisasi tentunya bak mata pisau bagi generasi muda, di satu sisi aman namun di satu sisi lagi sungguh membahayakan. Sebagaimana dikemukakan oleh Azizy (2004: 2) bahwa “Barat menjajah dunia dalam arti yang sebenarnya, termasuk yang tampak adalah masalah budaya dan peradaban, lebih khusus lagi ketergantungan dalam bidang ilmu dan teknologi”. Sesuai dengan teori Kellner (Ritzer dan Goodman, 2010: 590) mengemukakan bahwa

Globalisasi melibatkan pasar kapitalis dan seperangkat relasi sosial dan aliran komoditas, kapital, teknologi, ide-ide, bentuk-bentuk kultur, dan


(18)

3

Ditta Ristanty, 2013

penduduk yang melewati batas-batas nasional via jaringan masyarakat global… Transmutasi teknologi dan kapital bekerja sama menciptakan dunia baru yang mengglobal dan saling terhubung. Revolusi teknologi yang menghasilkan jaringan komunikasi komputer, transportasi, dan pertukaran merupakan pra-anggapan (presupposition) dari ekonomi global, bersama dengan perluasan dari sistem pasar kapitalis dunia yang menarik lebih banyak area dunia dan ruang produksi, perdagangan dan konsumsi ke dalam orbitnya.

Selain itu, Scott (Martono, 2012: 99) mengemukakan bahwa

Kekuatan manusia semakin meningkat dengan adanya hubungan yang semakin kompleks dengan objek materiil yang jarang ditanamkan dalam masyarakat tunggal. Ada miniaturisasi teknologi yang dihubungkan manusia (laptop, ipods, handphone); transformasi biologi kepada kode-kode informasi genetik, peningkatan skala dan jangkauan produk limbah serta beberapa virus, perubahan teknologi jalan, kereta api dan pesawat yang memfasilitasi mobilitas secara cepat; dan arus informasi dan komunikasi yang menekan perbedaan ruang dan waktu.

Sedangkan Ritzer (Martono, 2012: 97) mengemukakan bahwa “Globalisasi telah menjadi perhatian besar bagi kalangan pebisnis, khususnya dengan kemunculan pasar-pasar global dan berbagai teknologi yang menyertainya”.

Teknologi memiliki peluang besar dalam menciptakan dunia baru yang mengglobal. Perkembangan teknologi, perubahan lingkungan sosial budaya, pergaulan, dan jati diri terhadap nasionalisme kini telah mengalami degradasi atau penurunan moral. Pengaruh globalisasi telah membuat banyak anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Sebagaimana dikemukakan oleh Azizy (2004: 7) bahwa

Kaitannya dengan dunia Barat, ada beberapa teori mengenai modernisasi, apakah modernisasi ini identik dengan Westernisasi. Pemikir-pemikir terkenal yang biasanya dikelompokkan pada pluralis dan liberalis, seperti Daniel Lerner (ahli sosiologi), Gabriel Almond, James Coleman, Karl Deutsch, dan Mc T. Kahin (ahli ilmu politik), beranggapan bahwa modernisasi identik dengan Westernisasi, sekularisasi, demokratisasi, dan pada akhirnya liberalisasi.


(19)

4

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian masih jarang terlihat anak muda yang memakai pakaian batik khas bangsa Indonesia untuk mempertahankan atau melestarikan budaya asli bangsa Indonesia. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Sebagaimana dikemukakan oleh Martono (2011: 96) bahwa “Globalisasi dapat didefinisikan sebagai penyebaran kebiasaan-kebiasaan yang mendunia, ekspansi hubungan yang melintasi benua, organisasi kehidupan sosial pada skala global, dan pertumbuhan sebuah kesadaran global bersama”. Pada zaman sekarang juga telah banyak lagu dan perfilman luar negeri yang masuk ke Negara Indonesia dan banyak disukai oleh generasi muda zaman sekarang. Mereka lebih memilih lagu-lagu dan film berkualitas luar negeri dibandingkan dengan produk hasil negara sendiri. Sehingga nilai nasionalisme mereka berkurang dan tidak membudayakan hasil produk negara sendiri. Selain di bidang teknologi dan sosial budaya, globalisasi juga mempengaruhi di bidang politik, sesuai dengan teori Meyer (Ritzer dan Goodman, 2010: 589) mengemukakan bahwa “Penyebaran model nation-state di seluruh dunia, dan

munculnya bentuk isomorfis dari tata pemerintahan di seluruh dunia, atau dengan kata lain, tumbuhnya model tata pemerintahan di seluruh dunia yang kurang lebih serupa”.

Sedangkan Robertson (Martono, 2012: 96) mengemukakan bahwa “Globalisasi diartikan sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal, masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di semua aspek kehidupan, politik, ekonomi, dan budaya”.

Sebagaimana dikemukakan oleh Smith (2003: 166) bahwa “Memudarnya nasionalisme dimulai dari gagasan mengenai suatu budaya global yang didasarkan pada komunikasi massa elektronik”. Sedangkan menurut Abdullah (2001: 73) bahwa “Kalau nasionalisme akan bertahan dalam melawan arus globalisasi, yang memberikan berbagai janji dan sekaligus menunjukan sekian banyak ancaman,


(20)

5

Ditta Ristanty, 2013

maka nasionalisme harus dikembalikan kepada yang empunya, yaitu masyarakat-bangsa”.

Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa globalisasi dapat menimbulkan peluang sekaligus ancaman bagi identitas suatu bangsa. Salah satu ancamannya ialah memudarnya rasa nasionalisme dalam suatu bangsa. Namun dampak globalisasi itu dapat diambil sisi positifnya saja dan tidak meniru sisi negatifnya, itu semua tergantung kepada sikap masyarakat dalam menghadapi dunia globalisasi ini.

Sebagaimana dikemukakan oleh Soekarno (Purwoko, 2002: 52) bahwa Nasionalisme merupakan perwujudan dari rasa cinta tanah air yang dijabarkan dalam bentuk keindahan dan kedamaian. Indikator yang mengarah kepada cinta tanah air adalah rasa cinta terhadap bangsa dan bahasa sendiri, cinta terhadap sejarah bangsa yang gilang gemilang, cinta kepada kemerdekaan dan benci terhadap penjajahan.

Hal ini berkenaan dengan pendapat Guibernau (Komalasari dan Syaifullah, 2009: 134) dalam bukunya The Nation-State and Nationlism in The Twentieth

Century mengemukakan bahwa „nasionalisme adalah sentimen yang menganggap diri sebagai bagian dari suatu komunitas yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan diri dengan seperangkat simbol yang dimiliki kemauan untuk menentukan nasib atau takdir politik bersama‟. Jadi seharusnya warga Negara Indonesia menyadari bahwa mereka merupakan bagian dari bangsa Indonesia dan berkewajiban untuk mempertahankan kebudayaan yang dimiliki.

Jika dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Ridha (Shahin, 2002: viii) mengemukakan bahwa

Barat telah merefleksikan dua sudut pandang (image) yang ganda dan terkadang saling bertentangan dengan Islam dan Timur. Barat, di satu sisi telah mendenotasikan kemajuan (progressive), kebebasan (liberalism), persamaan (egalitarianism), dan kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun di sisi lain, ia juga telah melabelkan dirinya pada


(21)

6

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

konotasi imperialism, penjajahan (colonialism), eksploitasi ekonomi, dan sikap-sikap represif lainnya.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau jadi apa generasi muda sekarang? Moral generasi bangsa menjadi rusak dan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Seharusnya generasi muda dapat dengan baik membagi-bagi efek globalisasi sesuai kaidah yang ada, bermanfaat atau tidak bagi kelestarian suatu identitas bangsa Indonesia selanjutnya. Menurut UU no. 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, menyatakan bahwa “Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”. Sedangkan menurut Simanjuntak dan Pasaribu (Sumantri, 2003: 5) menyatakan bahwa

Yang termasuk pada kategori generasi muda ialah golongan manusia berusia muda yang berumur antara 15 sampai dengan 30 tahun, baik secara individual maupun secara kelompok ataupun sebagai suatu kesatuan kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya siswa yang masih di bangku sekolah, mahasiswa di Universitas atau Perguruan Tinggi ataupun pemuda yang berada di luar lingkungan sekolah maupun Perguruan Tinggi yang usianya antara 15 sampai dengan 30 tahun.

Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa siswa merupakan bagian dari generasi muda. Siswa sebagai generasi muda penerus bangsa tentunya harus memiliki pengetahuan tentang dinamika kehidupan kebangsaan. Dalam pandangan kewarganegaraan, siswa merupakan warga negara yang masih harus dididik menjadi seseorang yang sadar akan hak dan kewajibannya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ini merupakan salah satu tugas dan peranan seorang guru di sekolah. Terlebih sikap nasionalisme sangat harus untuk dimiliki oleh generasi muda yang kelak akan menjalankan roda kehidupan di negeri ini. Sekolah sebagai lembaga formal penyelenggara pendidikan tentu memiliki peran yang sentral dalam hal ini. Selain daripada itu, siswa sebagai generasi muda penerus bangsa memegang peranan penting dalam menumbuhkan


(22)

7

Ditta Ristanty, 2013

sikap dan jiwa nasionalisme. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh para generasi muda untuk mewujudkan sikap nasionalisme yaitu dengan cara memanfaatkan pendidikan dengan sebaik-baiknya, karena pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pembinaan sikap nasionalisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar (2007: 25) bahwa “Pendidikan merupakan faktor penting untuk menumbuhkan nasionalisme disamping bahasa dan budaya”. Pendidikan kewarganegaraan sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Hal tersebut bukanlah mitos belaka, karena memang secara substanstif pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik.

Sesuai dengan teori Giddens (Ritzer dan Goodman, 2010: 591) yang mengemukakan bahwa “Kita tidak akan pernah mampu menjadi penguasa sejarah kita sendiri, tetapi kita dapat dan harus mencari cara untuk membuat dunia yang tidak terkendali ini menjadi terkendali”. Sebagaimana dikemukakan oleh Azizy (2004: 10) bahwa “Modernisasi di Indonesia tidak identik dengan westernisasi. Artinya, perubahan menuju modern diterima asalkan tidak selalu identik dengan modernisasi yang terjadi di Barat yang telah menghasilkan sekularisasi”.

Peneliti berharap generasi muda di zaman globalisasi ini mampu memilah mana yang baik dan buruk untuk diterapkan dalam kehidupannya, serta memberikan inovasi, kreatif, kesetiaan, pengorbanan, serta komitmennya dalam membangun negara dan mempertahankan budi luhur identitas bangsa ini ke depannya agar mampu bertahan dan dapat bersaing serta memiliki ciri yang khas Indonesia.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Globalisasi terhadap Sikap Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda”.


(23)

8

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah penulis kemukakan diatas, masalah umum yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda?”.

Untuk memudahkan pembahasan hasil penelitian masalah pokok tersebut, maka peneliti mengidentifikasikan dalam beberapa submasalah, sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

2. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

3. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)? 4. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang politik terhadap sikap

nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu, tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan).


(24)

9

Ditta Ristanty, 2013

b. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

c. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

d. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang politik terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis berupa konsep-konsep baru yang dapat digunakan dalam mengembangkan dan meningkatkan rasa nasionalisme dalam era globalisasi saat ini, khususnya bagi generasi muda penerus bangsa.

2. Secara Praktis

Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat secara praktis, yakni sebagai berikut:

a. Bagi siswa, yaitu agar mengetahui pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda dibagi menjadi dua, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif, sehingga siswa mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga siswa dapat mengambil manfaat atau dampak positifnya, dan meninggalkan dampak negatifnya.


(25)

10

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Bagi guru dan sekolah, mampu menanamkan dan menumbuhkan semangat nasionalisme kepada siswa-siswinya di era globalisasi ini.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika yang akan dimasukan dan disusun kedalam sebuah laporan skripsi adalah BAB I Pendahuluan yang didalamnya memuat sub-sub bab yang terdiri dari Latar Belakang Penelitian yang menjadi suatu alasan peneliti mengambil judul yang dipilih sehingga tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang ditujukan untuk bahan penulisan skripsi, sub bab lainnya adalah identifikasi dan perumusan masalah yang diuraikan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian yang akan dikaji lebih dalam. Selanjutnya tujuan peneltian yang menjadi tujuan penulisan dari penelitian tersebut, manfaat penelitan, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis. Dalam kajian pustaka, peneliti membandingkan dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti. Selain itu, dikemukakan secara jelas mengenai sumber-sumber yang digunakan seperti buku-buku atau bahan-bahan rujukan utama yang relevan dengan masalah yang dikaji oleh peneliti. Selanjutnya, kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian. Artinya, setelah hubungan variabel tersebut didukung oleh teori yang dirujuk, barulah hipotesis dapat dirumuskan.

BAB III Metode Penelitian, dijelaskan mengenai langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terkait dengan penulisan skripsi ini. Dimana dalam metode penelitian ini mencakup lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, isntrumen penelitian, proses pengembangan instrumen antara lain: pengujian validitas, reliabilitas,


(26)

11

Ditta Ristanty, 2013

normalitas dan linieritas, hingga teknik pengumpulan data untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data yang diperoleh.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dipaparkan mengenai pembahasan dari hasil penelitian yang telah diteliti oleh peneliti. Dimana dalam hasil penelitian berupa informasi dan data-data yang telah diperoleh sesuai dengan lapangan dalam rangka penulisan skripsi tentang “Pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda”. Dalam hasil penelitian ini peneliti menggambarkan temuannya secara rinci berkaitan dengan hipotesis yang diformulasikan. Dalam bab ini berisi mengenai seluruh jawaban-jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian.

Bab V Kesimpulan, merupakan bab terkahir dalam penulisan skripsi ini dimana dalam bab ini peneliti menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian atau pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam bab ini selain kesimpulan terdapat juga saran-saran yang diajukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.


(27)

37 Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Populasi

Dalam setiap penelitian ilmiah yang berusaha untuk memecahkan suatu permasalahan, perlu didukung dengan adanya sejumlah data dari lapangan. Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMA Negeri I Kuningan, yang terletak di Jl. Siliwangi No. 55 Telp. (0232) 871594 Kuningan.

Sehubungan dengan proses pengumpulan data, perlu ditegaskan mengenai populasi dan sampelnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berkaitan dengan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan yang berjumlah 888 siswa. Alasan pemilihan populasi penelitian ini adalah karena sebagian besar siswa/ siswi SMA Negeri I Kuningan sudah mengenal globalisasi dan penulis ingin mengetahui adakah pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda.

Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan yang berjumlah 888 siswa, dengan rincian sebagai berikut

Tabel 3. 1

Daftar siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan

No. Kelas X Jumlah Siswa

1. X.1 35

2. X.2 36

3. X.3 34


(28)

38

Ditta Ristanty, 2013

No. Kelas XI Jumlah Siswa

1. XI IPA 1 32

2. XI IPA 2 31

3. XI IPA 3 31

4. XI IPA 4 32

5. XI IPA 5 32

6. XI IPS 1 34

7. XI IPS 2 35

8. XI IPS 3 35

9. XI IPS 4 35

Jml. 9 Kelas 297

No. Kelas XII Jumlah Siswa

1. XII IPA 1 36

2. XII IPA 2 36

3. XII IPA 3 36

4. XII IPA 4 36

5. XII IPS 1 32

6. XII IPS 2 33

7. XII IPS 3 34

8. XII IPS 4 34

Jml. 8 Kelas 277

Sumber: SMA Negeri I Kuningan

2. Sampel

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 81) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2006: 131) mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Pengambilan sampel ini harus sedemikian rupa,

5. X.5 34

6. X.6 36

7. X.7 35

8. X.8 35

9. X.9 34


(29)

39

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sehingga sampel tersebut benar-benar berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan

sampel random atau sampel campur. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto

(2006: 134) bahwa “Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam

pengambilan sampelnya, peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi

sehingga semua subjek dianggap sama”. Dengan demikian, peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu sebuah proses sampling

yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel (Ating dan Sambas, 2006: 71). Peneliti menggunakan teknik ini sebab sampelnya refresentatif atau mewakili populasi, dan proporsional dengan prosesnya sederhana, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel.

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Slovin menurut Umar (2000: 146) yaitu:

2 1 Ne

N n

  Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)


(30)

40

Ditta Ristanty, 2013

87 . 89 ) 1 , 0 ( 888 1

888 2  

n ≈ 100

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 89 orang responden, Agar sampel yang digunakan lebih representative dan untuk menjaga keakuratan data, maka jumlah sampel yang ditarik adalah sebesar 100 orang responden.

Pengambilan sampel dengan presentase ini berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain:

a) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu dan tenaga.

b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

B. Tahapan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan dan membuat penelitian secara sistematis maka harus melalui beberapa tahapan penelitian. Adapun tahapan penelitian tersebut ialah sebagai berikut:

1. Persiapan Penelitian

Dalam tahapan ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Seperti menentukan fokus permasalahn serta obyek penelitian. Selanjutnya peneliti mengajukan judul dan proposal skripsi sesuai dengan apa yang akan diteliti. Setelah proposal penelitian disetujui oleh pembimbing skripsi, maka peneliti melakukan pra penelitian sebagai langkah awal untuk menggali gambaran awal dari subjek dan lokasi penelitian serta menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan peneliti ke sekolah tersebut.

2. Perizinan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian ke lapangan, peneliti harus menempuh prosedur perizinan penelitian. Hal tersebut dimaksudkan agar penelitian yang


(31)

41

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan mendapatkan legalitas dan persetujuan dari berbagai pihak yang terkait. Adapun prosedur perizinan penelitian yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan surat permohonan izin mengadakan penelitian kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, selanjutnya diteruskan kepada Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan I untuk mendapatkan surat rekomendasi dari Kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan administratif dan akademis;

b. Pembantu Rektor I atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat permohonan izin penelitian untuk disampaikan kepada KESBANG POLINMAS Kabupaten Kuningan;

c. Kepala Kantor KESBANG POLINMAS mengeluarkan izin penelitian kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan;

d. Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan mengeluarkan surat izin penelitian untuk disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri I Kuningan;

e. Setelah mendapatkan izin Kepala Sekolah SMA Negeri I Kuningan, kemudian peneliti melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan yaitu SMA Negeri I Kuningan.

3. Pelaksanaan Penelitian

Setelah pra penelitian selesai, maka peneliti mulai ke lapangan untuk melakukan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Peneliti mengumpulkan data melalui angket yang disebarkan kepada siswa di SMA Negeri I Kuningan pada tanggal 26 April 2013 di kelas X.7, XI IPA.4, dan XI IPS.2, dengan ditemani oleh Bapak Ayi S, M.Pd selaku wakasek SMA Negeri I Kuningan. Angket disebarkan kepada seluruh siswa-siswi yang berada di kelas dengan cara dibagikan dan dijelaskan cara-cara mengisi angket tersebut, selama ± 15 menit dan dikumpulkan kembali secara langsung.


(32)

42

Ditta Ristanty, 2013

Dengan adanya angket, peneliti berharap data yang diperoleh akan lengkap dan akurat. Karena akan memperoleh hasil data berupa angka-angka yang sifatnya pasti. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

a. Menghubungi humas SMA Negeri I Kuningan untuk meminta informasi penelitian.

b. Membuat kesepakatan waktu penelitian (penyesuaian waktu). c. Menentukan responden yang akan diberikan kuesioner.

d. Melaksanakan penyebaran kuesioner kepada siswa yang telah ditentukan.

C. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan prosedur penelitian yang menjelaskan dan menguji hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel penelitian. Sebagaimana dikemukakan oleh (Sugiyono, 2011: 8) bahwa

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena permasalahan yang dikaji dalam penelitian mengenai pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual, berdasarkan jawaban-jawaban yang sebenarnya dari responden.


(33)

43

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Metode Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti.

Langkah-langkah dalam suatu penelitian disebut prosedur penelitian atau metode penelitian. Dalam metode penelitian akan terkandung beberapa alat serta teknik tertentu yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian, hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998: 131) yang menyatakan bahwa :

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 2) bahwa : “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu“.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei eksplanasi (explanatory survey). Metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Sebagaimana dikemukakan oleh Singarimbun dan Effendi (1989: 5) bahwa “Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal

antara dua variabel atau lebih melalui pengujian hipotesis”. Sedangkan menurut Faisal (2007: 18) menjelaskan bahwa:

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden


(34)

44

Ditta Ristanty, 2013

apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel disebabkan/ dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

3. Variabel Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 38) bahwa “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipejalari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a)

Variabel X (variabel bebas/ independen): Globalisasi; sedangkan

b)

Variabel Y (variabel terikat/ dependen): Sikap Nasionalisme Tabel 3. 2

Hubungan Antar Variabel

Variabel X Variabel Y

Globalisasi Sikap Nasionalisme

D. Definisi Operasional 1. Globalisasi

Sebagaimana dikemukakan oleh Wuryan dan Syaifullah (2009: 141) bahwa


(35)

45

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Secara etimologis globalisasi berasal dari kata “globe” yang berarti bola dunia, sedangkan akhiran sasi mengandung makna sebuah “proses” atau keadaan yang sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi secara etimologis, globalisasi mengandung pengertian sebuah proses mendunia yang tengah terjadi saat ini menyangkut berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara-negara di dunia.

Globalisasi dalam penelitian ini hanya ditinjau dari pengaruhnya terhadap sikap nasionalisme.

2. Sikap

Eagly & Chaiken (Hanurawan, 2012: 64) mengemukakan bahwa

Sikap adalah tendensi untuk bereaksi dalam cara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap merupakan emosi atau yang diarahkan oleh seseorang kepada orang lain, benda, atau peristiwa sebagai objek sasaran sikap. Sikap melibatkan kecenderungan respons yang bersifat preferensial. Dalam konteks itu seseorang memiliki kecenderungan untuk puas atau tidak puas, positif atau negatif, suka atau tidak suka terhadap suatu objek sikap.

Sikap dalam penelitian ini hanya ditinjau dalam sikap nasionalisme, yakni apa saja bentuk dari sikap-sikap nasionalisme.

3. Nasionalisme

Nasionalisme lebih dikenal dengan istilah bela negara atau rasa kebangsaan, yang didalamnya terkandung makna akan kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa dan negaranya. Sebagaimana dikemukakan oleh Soekarno (Purwoko, 2002: 52) bahwa

Nasionalisme merupakan perwujudan dari rasa cinta tanah air yang dijabarkan dalam bentuk keindahan dan kedamaian. Indikator yang mengarah kepada cinta tanah air adalah rasa cinta terhadap bangsa dan bahasa sendiri, cinta terhadap sejarah bangsa yang gilang gemilang, cinta kepada kemerdekaan dan benci terhadap penjajahan.


(36)

46

Ditta Ristanty, 2013 4. Generasi Muda

Sebagaimana dikemukakan oleh Simanjuntak dan Pasaribu (Sumantri, 2003: 5) bahwa

Yang termasuk pada kategori generasi muda ialah golongan manusia berusia muda yang berumur antara 15 sampai dengan 30 tahun, baik secara individual maupun secara kelompok ataupun sebagai suatu kesatuan kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya siswa yang masih di bangku sekolah, mahasiswa di Universitas atau Perguruan Tinggi ataupun pemuda yang berada di luar lingkungan sekolah maupun Perguruan Tinggi yang usianya antara 15 sampai dengan 30 tahun.

Generasi muda dalam penelitian ini hanya dilihat pada siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan yang berjumlah 888 siswa.

Tabel 3. 3 Indikator Variabel

Variabel X Variabel Y

Globalisasi Sikap Nasionalisme

Menggunakan alat komunikasi global. Mencari data melalui internet.

Menyukai makanan dari Barat. Menyukai produk luar negeri.

Memiliki prinsip lebih cepat lebih baik. Memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi Kepemimpinan yang demokratis.

Menghargai jasa para pahlawan. Bangga terhadap bangsa Indonesia. Melestarikan kebudayaan

Gotong royong sesama warga Indonesia.

E. Instrumen Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 160) bahwa

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah: angket, ceklis (check-list) atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. Ceklis sendiri memiliki wujud yang bermacam-macam.


(37)

47

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berjenis angket/ kuesioner. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 151) bahwa

“Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Adapun angket/ kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk check list dan rating-scale. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 159) bahwa “Check list, yaitu daftar variabel yang akan

dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti tinggal memberikan tanda atau tally

setiap pemunculan gejala yang dimaksud”. Sedangkan rating scale dikemukakan

oleh Arikunto (2006: 157) bahwa “Rating atau skala bertingkat adalah suatu

ukuran subjektif yang dibuat berskala”.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 93) bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Adapun sikap yang diukur dalam penelitian ini adalah sikap nasionalisme di era globalisasi, dengan skor jawaban sebagai berikut:

Tabel 3. 4

Pernyataan dan Skor Jawaban Skala Likert

Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Skor

Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 4 Setuju (S) 2

Ragu-ragu (R) 3 Ragu-ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5

Sumber: Sugiyono (2011: 94)

Alasan peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa angket/ kuesioner adalah agar data yang diperoleh lengkap dan akurat. Karena akan memperoleh hasil data berupa angka-angka yang sifatnya pasti.


(38)

48

Ditta Ristanty, 2013

F. Teknik Pengumpulan Data

Agar dapat memperoleh data dan informasi yang akurat maka dibutuhkan teknik pengumpulan data yang tepat. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Angket (Kuesioner)

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 142) menyatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan).

Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan angket kepada siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan. Siswa-siswi dari sekolah tersebut diwakili oleh 30 siswa kelas X, 35 siswa kelas XI IPA, dan 35 siswa kelas XI IPS.

2. Catatan Lapangan (Fieldnote)

Catatan lapangan digunakan untuk mendapatkan data yang penting yang berkaitan dengan penelitian. Bogdan dan Biklen (Moleong, 2012: 209) bahwa “Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan difikirkan dalam rangka pengumpulan data dalam penelitian”.

Peneliti menggunakan catatan lapangan tersebut dimaksudkan sebagai catatan singkat mengenai pokok-pokok pembicaraan dan pengamatan tentang segala sesuatu yang diamati selama penelitian berlangsung. Dengan demikian, catatan tersebut sangat diperlukan untuk mereduksi data dari lapangan dalam pengolahan analisis data.

3. Studi Literatur

Studi literatur digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti


(39)

49

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

oleh peneliti. Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku sumber untuk mendapatkan data dan informasi teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini memperkuat landasan peneliti, serta melengkapi hasil penelitian yang peneliti lakukan.

Dengan menggunakan teknik ini, peneliti berusaha mencari data berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoritis, khususnya mengenai masalah-masalah yang sejalan dengan penelitian ini agar dapat dijadikan kerangka pemikiran juga dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini. Dalam teknik penelitian ini digunakan dengan cara membaca, menelaah, mempelajari teori-teori atau konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, sehingga akan diperoleh suatu keterkaitan antar teori yang sesuai dengan maksud penelitian.

4. Studi Dokumentasi

Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, dengan catatan harian, serta dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa serta gambaran umum SMA Negeri I Kuningan.

G. Proses Pengembangan Instrumen 1. Pengujian Validitas

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 168) bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan

sesuatu instrumen”. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan). Untuk menguji tingkat validitas dari instrumen penelitian, penulis menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Pearson Product Moment). Adapun rumusnya sebagai berikut:


(40)

50

Ditta Ristanty, 2013

] ) ( ][ ) ( [ ) )( ( ) ( 2 2 2 2 i i i i i i i i xy Y Y N X X N Y X Y X N r           

Sumber: Arikunto (2006: 170)

Keterangan:

xy

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

X = Nomor item ke i

i X

 = Jumlah skor item ke i 2

1

X = Kuadrat skor item ke i 2

i X

 = Jumlah dari kuadrat item ke i Y

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden 2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden 2

i Y

 = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i iY X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh Tabel 3. 5

Interpretasi Validitas (nilai rxy)

Interval Koefisien Kriteria Validitas Antara 0,900 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,700 sampai dengan 0,900 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,700 Sedang Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

Sumber: Arikunto (2006: 75)

Setelah koefisien korelasi diperoleh, kemudian dikonsultasikan pada ttabel

dengan taraf kepercayaan 95% dengan dk = n-2 (dk = 30 – 2 = 28) diperoleh


(41)

51

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu t =

2

1 2

r N r

 

Keterangan:

t = nilai t hitung

n = jumlah responden

r = koefisien korelasi hasil t hitung

Selanjutnya, membuat keputusan dengan cara membandingkan t hitung

dengan t tabel berdasarkan keputusan:

Jika t hitung > t tabel, berarti valid

Jika t hitung < t tabel maka tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba validitas instrumen, maka dapat

disimpulkan:

1) Dari 30 soal mengenai globalisasi (variabel X), terdapat 14 butir soal

dinyatakan valid dan 16 butir soal dinyatakan tidak valid karena t hitung < t

tabel, sehingga soal tersebut di drop.

2) Dari 20 soal mengenai sikap nasionalisme (variabel Y), terdapat 9 butir soal

dinyatakan valid dan 11 butir soal dinyatakan tidak valid karena t hitung < t

tabel, sehingga soal tersebut di drop. Tabel 3. 6

Validitas Instrumen Kuesioner

Variabel Dimensi Indikator Nomor soal

valid

Nomor soal tidak valid Globalisasi TEKNOLOGI Memakai alat komunikasi global 5 1, 2, 3, 4

Mencari data di internet 8, 9 6, 7, 10 Menonton tayangan televisi - 11, 12, 13


(42)

52

Ditta Ristanty, 2013

Variabel Dimensi Indikator Nomor soal

valid

Nomor soal tidak valid SOSIAL

BUDAYA

Menyukai makanan dari Barat 17 14, 15, 16 Menyukai produk luar negeri 18, 19, 20 - Memiliki prinsip lebih cepat

lebih baik.

21, 23 22

Memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi

24, 26 25, 27

POLITIK Kepemimpinan yang demokratis 28, 29, 30 - Sikap

Nasionalisme

Menghargai jasa para pahlawan 34 31, 32, 33 Bangga terhadap bangsa

Indonesia

37, 38 35, 36, 39

Cinta tanah air - 40, 41

Melestarikan kebudayaan 44 42, 43

Gotong royong sesama warga Indonesia

45, 46, 47, 48, 49.

50

2. Pengujian Reliabilitas

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 178) bahwa “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Penerapan tes ini untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang dipergunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuran, kestabilan, atau konsisten dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, meskipun dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.

Uji reliabilitas berguna untuk menerapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Misalnya responden telah mengisi kuesioner diminta mengisi lagi karena kuesioner pertama hilang. Isian kuesioner pertama dan kedua haruslah


(43)

53

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sama atau dianggap sama. Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen angket adalah dengan menggunakan Koefisien Alfa (α) dari Cronbach.

Untuk melakukan uji reliabilitas peneliti menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

Sumber: Arikunto (2006: 196)

Dimana: Rumus varians sebagai berikut:

N N X X 2 2 2 ) (     Keterangan: 11

r = Reliabilitas instrumen/ koefisien alfa k = Banyaknya bulir soal

2

i

 = Jumlah varians bulir 2

t

 = Varians total

X

 = Jumlah skor N = Jumlah responden

Untuk menginterpretasikan nilai reliabilitas yang diperoleh dari perhitungan di atas, digunakan kriteria reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3. 7

Interpretasi Reliabilitas (nilai )

Interval Koefisien Kriteria Reliabilitas Antara 0,900 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,700 sampai dengan 0,900 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,700 Sedang Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

Sumber: Arikunto (2006: 75)

            

2

2 11 t t 1 1 1 -r   k k


(44)

54

Ditta Ristanty, 2013

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

11.Menghitung nilai koefisien alfa.

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 30 orang, sehingga diperoleh db = 30-2 = 28 dan  = 5%. 13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya:

1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel 2. jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel


(45)

55

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu H. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas dan Uji Linieritas.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Al Rasyid, 2004: 63). Langkah kerja uji normalitas dengan metode

Lilifors menurut (Sambas dan Maman, 2009: 73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :

: X mengikuti distribusi normal : X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data.


(46)

56

Ditta Ristanty, 2013

Tabel 3. 8

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula,

S X X Z = i

Dimana:

n Xi X   dan

1 ) ( 2 2      n n Xi Xi S

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z): Proporsi umulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6) Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.

Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara

n

886 , 0

.

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria:

 D hitung < D tabel, maka diterima, artinya data berdistribusi normal


(47)

57

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Sebelum menguji linearitas regresi, harus diketahui rumus persamaan regresi sederhana yaitu:

(Sudjana, 1988: 204) Keterangan:

= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Konstanta.

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Dengan ketentuan:

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

Y  a b 

YX b Y N X b Y

a  

 

 

2

2 ) .( X X N Y X XY N b     

 

 

n Y 2 

  

        n Y X XY


(1)

127 Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan pada SMA Negeri I Kuningan mengenai pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda. Selain itu, peneliti juga memberikan beberapa saran yang memungkinkan kepada pihak-pihak terkait yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda mempunyai pengaruh yang signifikan (rxy= 0,5539) dan termasuk kategori Korelasi Sedang. Sedangkan hasil perhitungan uji determinan bahwa

kontribusi pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme sebesar 30.68% dan 69.32% dipengaruhi oleh faktor lain. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara varibel X dengan variabel Y.

2. Pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda mempunyai pengaruh yang signifikan ( = 0,3862) dan termasuk kategori Korelasi Rendah. Sedangkan hasil perhitungan uji determinan bahwa kontribusi pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap nasionalisme sebesar 14.64% dan 85.36% dipengaruhi oleh faktor lain. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.


(2)

3. Pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda mempunyai pengaruh yang signifikan ( =

0,4345) dan termasuk kategori Korelasi Sedang. Sedangkan hasil perhitungan

uji determinan bahwa kontribusi pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap nasionalisme sebesar 18.88% dan 81.12% dipengaruhi oleh faktor lain. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

4. Pengaruh globalisasi dalam bidang politik terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda mempunyai pengaruh yang signifikan ( = 0,4180) dan termasuk kategori Korelasi Sedang. Sedangkan hasil perhitungan uji determinan bahwa kontribusi pengaruh globalisasi dalam bidang politik terhadap sikap nasionalisme sebesar 17.47% dan 82.53% dipengaruhi oleh faktor lain. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan, baik di lapangan maupun secara teoritis, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Sebagai generasi muda penerus bangsa, siswa hendaknya belajar dengan tekun agar dapat memahami arti globalisasi dan nasionalisme sehingga dapat memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga siswa dapat mengambil manfaat atau dampak positifnya, dan meninggalkan dampak negatifnya.

b. Sebagai generasi muda penerus bangsa, siswa hendaknya mempertahankan rasa nasionalisme demi nusa dan bangsa.


(3)

129

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat melakukan pembinaan nasionalisme melalui pembelajaran PKn

b. Guru hendaknya dapat menanamkan jiwa nasionalisme terhadap siswa-siswinya.

c. Guru hendaknya dapat menumbuhkan semangat nasionalisme kepada siswa-siswinya.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah hendaknya mengadakan satu hari dari seminggu untuk menggunakan pakaian batik secara serempak untuk mempertahankan rasa nasionalisme dan identitas bangsa Indonesia.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T. (2001). Nasionalisme dan Sejarah. Bandung: Satya Historika.

Ali, M. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa. Al Rasyid, Harun, K. (2004). Statistik Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana

Universitas Padjajaran

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Azizy, A. Qodri. (2004). Melawan Globalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam (Persiapan SDM dan terciptanya Masyarakat Madani). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendi, R. dan Malihah, E. (2011). Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya dan Teknologi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika. Hanurawan, F. (2012). Psikologi Sosial, Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Kohn, H. (1984). Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: Erlangga.

Komalasari, K. dan Syaifullah. (2009). Kewarganegaraan Indonesia, Konsep, Perkembangan, dan Masalah Kontemporer. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Martono, N. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Posmodern dan Poskolonial. Jakarta: Rajawali Press.

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mueller, J Daniel. (1990). Mengukur Sikap-sikap Sosial (Buku pegangan bagi para ahli riset dan pekerja lapangan). F.I.S.I.P. Press Universitas Pasundan Bandung.

Purwoko, D. (2002). ”Dari Bung Karno ke Megawati“, dalam Megawati Soekarnoputri Presiden Republik Indonesia. Depok: PT. Rumpun Dian Nugraha-Gema Pesona.


(5)

131

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ritzer, A. and Goodman, J. D. (2010). Teori Sosiologi Modern, edisi ke-6. Jakarta: Kencana.

Sambas A. Muhidin dan Ating, S. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sambas A. Muhidin dan Maman, A. (2009). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Shahin, E. Eldin. (2002). Modernisasi, Bukan Westernisasi. Yogyakarta: Madani Pustaka Hikmah.

Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakrta: LP3LS.

Smith Anthony, D. (2003). Nasionalisme teori, ideology, sejarah. Jakarta: Erlangga.

Sudjana, N. (1988). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2007). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti.

Bandung: Tarsito.

---(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, E. (2003). Pendidikan Politik, dalam Buku Materi Pokok PPKN 4404/ 3SKS/ MODUL 1-9, Jakarta: Universitas Terbuka.

Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Suwarsono dan Alvin, Y.So. (2000). Perubahan Sosial dan Pembangunan. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.

Syamsuddin, A. (2008). Kaum Muda Menatap Masa Depan Indonesia. Jakarta: PT. Wahana Semesta Intermedia.

Tilaar, H. A. R. (2007). Mengindonesiakan Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Uchjana Effendy, O. (1986). Komunikasi dan Modernisasi. Bandung: ALUMNI. Umar, H. (2000). Metode Riset, Edisi 1. Jakarta: Gramedia.

Wuryan, S. dan Syaifullah. (2009). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

--- (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Skripsi/ Disertasi Terdahulu:

Affandi, I. (1996). Kepeloporan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dalam

Pendidikan Politik: (Suatu Analisis tentang Pengembangan

Kepemimpinan dalam Perspektif Budaya Politik Pemuda di Jawa Barat). Disertasi Doktor pada Program Pascasarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Bandung: tidak diterbitkan.

Kencana Sari, Dwi. (2010). Suatu Kajian Upaya Pengembangan Sikap Nasionalisme Siswa Melalui Pendidikan Kewarganegaraan di Era Globalisasi (Studi Deskriptif di SMA BPI 2 Bandung). UPI: Jurusan PKn. Pradana, Yudha. (2004). Analisa Aktivis Mahasiswa: Tantangan Disintegrasi

Bangsa dan Modernisasi serta Globalisasi terhadap Nasionalisme Negara-Bangsa Indonesia (Studi Deskriptif terhadap Aktivis Mahasiswa UPI dan UNPAD). UPI: Jurusan PKn.

Yusup Supriyadi, M. (2007). Peranan Pembelajaran PKn terhadap Perkembangan Perilaku Nasionalisme Siswa (Studi deskriptif analitis di SMA Pasundan dan Majalaya. UPI: Jurusan PKn.

Peraturan dan Undang-Undang:

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan

Situs Internet: