STRATEGI COPING PADA BIDAN FRESH GRADUATE YANG BERTUGAS DI PONTIANAK - KALIMANTAN BARAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  

STRATEGI COPING PADA BIDAN

FRESH GRADUATE YANG BERTUGAS DI

PONTIANAK - KALIMANTAN BARAT

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  

Program Studi Psikologi

Oleh:

  

Monika Dwi Apriliyanti Nugraha

NIM : 039114087

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  Di saat aku merasa haus dan terj atuh dalam menapaki hidup dengan segala beban berat yang harus kulalui…

Sej enak aku menutup mata dan mencoba memahami bahwa

tidak semua j alan dapat kulalui sendiri dengan tangguh…

  T ersadar aku untuk mengandalkan diriN ya, yang selalu siap memberi seteguk air dan mengulurkan tanganN ya agar aku mampu bangkit kembali dalam pengharapan… Percaya bahwa T uhan adalah penolongku yang setia Kupersembahkan karyaku ini kepada : Yang pert ama dan t erut ama… Tuhan Yesus t empat aku dat ang di saat aku berbeban berat , Mama dan Papa t ersayang. . . sumber kekuat an dalam hidupku, Mas Eko t erhebat . . . sumber inspirasiku, Keluarga besar Set rod imedj o & Pawironadi… sumber segala kasih, Sahabat & t eman seperj uangan… Psikologi 2003, Mereka yang membaca karyaku dan Fakult as Psikologi Universit as Sanat a Dharma… almamat erku.

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :

  Nama : Monika Dwi Apriliyanti Nugraha Nomor Mahasiswa : 039114087 demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

  Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  STRATEGI COPING PADA BIDAN FRESH GRADUATE YANG BERTUGAS DI PONTIANAK - KALIMANTAN BARAT.

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 24 April 2008 Yang menyatakan, Monika Dwi Apriliyanti Nugraha

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang senantiasa mendampingi, memberkati, memberikan kasih dan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi dengan judul

  

Strategi Coping pada Bidan Fresh Graduate yang Bertugas di Pontianak –

Kalimantan Barat disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

  Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penelitian dan penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ibu A. Tant i Arini selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah bersedia memberi masukan, dorongan, saran dan kritik mulai dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

  3. Bapak A. Supratiknya selaku Dosen Penguji yang bersedia menguji, memberi saran dan kritik untuk penyempurnaan skripsi ini.

  4. Ibu P. Henrietta selaku Dosen Penguji yang bersedia menguji, memberi saran dan kritik untuk penyempurnaan skripsi ini.

  5. Ibu Agnes selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah mendukung, memotivasi, dan membantu selama masa kuliah.

  6. Seluruh staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terima kasih atas pengetahuan dan pengalamannya.

  7. Mbak Nanik, Mas Gandung, Mas Muji, Mas Doni, dan Pak Gi’. Terima kasih atas kerja sama, bantuan, dan sapa ramahnya.

  8. Mama dan Papa, orang tua terhebat yang selalu mendoakanku, setia menemani saat aku jatuh, dan membantuku bangkit dari kegagalan.

  9. Mas Eko kakakku tersayang, yang memberikan inspirasi dan tidak pernah membiarkanku berada dalam kesulitan.

  10. Kak David Ambarita, yang membuka mataku dan mengajarkan aku berbagai hal dalam hidup.

  11. Rini, Nova, Rachel, Cahya, Lina, Olis, Ita, Mbak Susi, dan Mbak Titin sahabat yang memberi warna berbeda dalam hidupku dan selalu menjadi tempat berbagi kasih maupun perih.

  12. Teman-teman seperjuangan tempat berbagi canda tawa juga keluh kesah hingga muncul semangat baru untuk menyelesaikan tugas berat ini.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya besar harapan penulis semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu psikologi.

  Yogyakarta, 25 Maret 2008

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 25 Maret 2008 Penulis,

  Monika Dwi Apriliyanti Nugraha

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................................iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................v KATA PENGANTAR ...............................................................................................vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ viii DAFTAR ISI .............................................................................................................ix DAFTAR TABEL .....................................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................xvi ABSTRAK ................................................................................................................xvii xviii

  ABSTRACT ................................................................................................................

  BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1 B. Rumusan Permasalahan ....................................................................................6 C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................................6

  BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................................8 A. Bidan ................................................................................................................8

  1. Pengertian Bidan ..........................................................................................8

  2. Tugas Bidan ................................................................................................ 9

  3. Peran Bidan ................................................................................................ 10

  4. Isu Etik dalam Pelayanan Kebidanan ...........................................................11

  5. Bidan Fresh Graduate .................................................................................13

  B. Stres ..................................................................................................................15

  1. Pengertian Stres ............................................................................................15

  2. Sumber Stres ................................................................................................16

  3. Reaksi Terhadap Stres ..................................................................................18

  4. Stres dan Sumber Stres pada Bidan Fresh Graduate ................................ 21

  C. Strategi Coping ................................................................................................22

  1. Pengertian Strategi Coping ...........................................................................22

  2. Jenis-jenis Strategi Coping ...........................................................................23

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping .....................................26

  4. Hasil Coping ................................................................................................27

  D. Strategi Coping pada Bidan Fresh Graduate yang Bertugas di Pontianak ..........................................................................................................

  28 E. Pertanyaan Penelitian ........................................................................................31

  BAB III. METODE PENELITIAN ...........................................................................32 A. Pendekatan Penelitian ........................................................................................32

  1. Penelitian Kualitatif ......................................................................................32

  2. Keabsahan Data Penelitian Kualitatif ...........................................................32

  B. Identifikasi Variabel .........................................................................................34

  C. Definisi Variabel Penelitian .............................................................................34

  D. Subjek Penelitian ..............................................................................................35

  1. Karakteristik Subjek .....................................................................................35

  2. Prosedur penentuan Subjek ..........................................................................36

  E. Metode Pengambilan Data ................................................................................37

  1. Wawancara ................................................................................................ 37

  2. Observasi ......................................................................................................37

  F. Instrumen Penelitian .........................................................................................38

  1. Pedoman Wawancara dan Observasi ...........................................................38

  2. Alat Perekam ................................................................................................43

  G. Metode Analisis Data .......................................................................................43

  1. Organisasi Data ............................................................................................43

  2. Koding dan Analisis .....................................................................................43

  3. Interpretasi ....................................................................................................44

  BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........45 A. Pelaksanaan Penelitian .....................................................................................45

  1. Tahap Persiapan ...........................................................................................45

  2. Tahap Pelaksanaan .......................................................................................45

  3. Pelaksanaan Pengambilan Data ....................................................................46

  4. Keabsahan Data Penelitian............................................................................47

  B. Hasil Penelitian dan Pembahasan .....................................................................48

  1. Karakteristik Subjek .....................................................................................48

  2. Stres dan Strategi Coping Subjek ................................................................60

  C. Pembahasan ......................................................................................................87

  D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................102

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 103 A. Kesimpulan ......................................................................................................103 B. Saran .................................................................................................................104 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................106 LAMPIRAN ..............................................................................................................109

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Taksonomi Strategi Coping ......................................................................25 Tabel 2. Pedoman Umum Wawancara - Data Demografi ......................................38 Tabel 3. Pedoman Umum Wawancara - Riwayat Pendidikan................................39 Tabel 4. Pedoman Umum Wawancara - Riwayat Pekerjaan................................ 39 Tabel 5. Pedoman Umum Wawancara - Sumber Stres ...........................................40 Tabel 6. Pedoman Umum Wawancara - Strategi Coping .......................................41 Tabel 7. Pedoman Umum Observasi ......................................................................42 Tabel 8. Pelaksanaan Pengambilan Data ................................................................46 Tabel 9. Pelaksanaan Membercheck .......................................................................47 Tabel 10. Data Demografi Subjek.............................................................................48 Tabel 11. Riwayat Pendidikan Kebidanan Subjek....................................................52 Tabel 12. Riwayat Pekerjaan Subjek ........................................................................56 Tabel 13. Kategori Umum Sumber Stres Subjek ......................................................60 Tabel 14. Kategori Umum Strategi Coping Subjek ..................................................61 Tabel 15. Kesimpulan Sumber Stres dan Strategi Coping pada Awal Masa Kerja.........................................................................................................

  66 Tabel 16. Kesimpulan Sumber Stres dan Strategi Coping Saat Menghadapi Masalah Pekerjaan - Menghadapi Berbagai Kasus ................................

  70

  Tabel 17. Kesimpulan Sumber Stres dan Strategi Coping Saat Menghadapi Masalah Pekerjaan - Siap Bekerja 24 Jam...............................................

  72 Tabel 18. Kesimpulan Sumber Stres dan Strategi Coping Saat Menghadapi Masala h Pekerjaan - Gagal dalam Menangani Persalinan.......................

  73 Tabel 19. Kesimpulan Sumber Stres dan Strategi Coping Saat Menghadapi Masalah Pekerjaan - Dilema Terkait Isu Etik ..........................................

  75 Tabel 20. Kesimpulan Sumber Stres dan Strategi Coping Saat Menghadapi Masalah Pekerjaan - Memberi Pertolongan/ Pelayanan yang Baik .........

  76 Tabel 21. Kesimpulan Sumber Stres dan Strategi Coping Saat Menghadapi Masalah Pekerjaan - Pasien dan Keluarga Tidak Kooperatif ..................

  78 Tabel 22. Kesimpulan Sumber Stres dan Strategi Coping Saat Menghadapi Masalah Pekerjaan - Menghadapi Keterbatasan......................................

  81 Tabel 23. Kesimpulan Sumber Stres dan Strategi Coping Saat Menghadapi Masalah Pribadi........................................................................................

  83 Tabel 24. Kesimpulan Faktor Pendukung dan Penghambat Usaha Penyelesaian Masalah..............................................................................

  85 Tabel 25. Kesimpulan Hasil dari Penggunaan Strategi Coping untuk Mengatasi Masalah ..................................................................................

  86

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Mekanisme General Adaptation Syndrome...........................................19 Gambar 2. Dinamika Coping Stres pada Bidan Fresh Graduate ............................101

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran A. Hasil Wawancara Subjek ....................................................................109 Lampiran B. Hasil Observasi Subjek ........................................................................126 Lampiran C. Analisis Data........................................................................................133 Lampiran D. Triangulasi Data ..................................................................................146 Lampiran E. Koding Data ........................................................................................151 Lampiran F. Surat Pernyataan Subjek

  

ABSTRAK

Monika Dwi Apriliyanti Nugraha (2008). Strategi Coping pada Bidan Fresh

Graduate yang Bertugas di Pontianak – Kalimantan Barat.

  Bidan fresh graduate cukup rentan terhadap stres. Mereka dituntut untuk bekerja secara mandiri dan profesional. Hal ini ditambah dengan kualitas dan prasarana pelayanan kesehatan di luar pulau Jawa yang terbatas. Bidan muda juga harus menyesuaikan diri dengan tugas perkembangannya. Berdasakan fenomena tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskrip sikan strategi coping yang digunakan bidan fresh graduate ketika mengatasi stres, khususnya yang bertugas di Pontianak, Kalimantan Barat.

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang bidan berusia 20-25 tahun dengan masa kerja tidak lebih dari 1 tahun dan belum menikah. Data diperoleh dengan wawancara semi- terstruktur dan observasi partisipasi pasif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika menghadapi masalah pekerjaan khususnya saat menangani pasien, subjek melakukan tindakan sesuai prosedur medis. Pada saat menghadapi kasus yang sulit dan jarang ditemui, mereka berkonsultasi dengan dokter atau senior. Akan tetapi pada beberapa situasi seperti saat menyesuaikan diri pada awal bekerja, saat dituntut bekerja 24 jam, mengalami kegagalan, dan menghadapi pasien yang tidak kooperatif, mereka akan mengeluh namun tetap pasrah menerima resiko dan tanggung jawab, berdoa, menceritakan masalah dengan teman dan menenangkan diri. Pada saat menghadapi masalah pribadi terkait aspek kelelahan, keterbatasan waktu untuk diri sendiri atau orang terdekat, dan bermasalah dengan rekan sejawat, mereka menceritakan masalah dengan orang terdekat, menangis dan mengeluh, serta menghentikan usaha penyelesaian masalah. Namun terkadang subjek berusaha untuk langsung membicarakan masalahnya pada waktu atau situasi yang tepat.

  Kata kunci: bidan fresh graduate, sumber stres, strategi coping.

  

ABSTRACT

Monika Dwi Apriliyanti Nugraha (2008). Coping Strategies of Fresh

Graduate Midwives who Work in Pontianak - West Kalimantan.

  Fresh graduate midwives had susceptibility to stress. They were demanded to work independently and professional. This condition could be worse because of the limited quantity and quality of health services outside Java. Those young midwives should also adapt to the developmental tasks. Based on this phenomenon, this research aimed to know and describe coping strategies that were used by fresh graduate midwives when they faced stressors, especially for them who worked in Pontianak, West Kalimantan.

  This was a descriptive qualitative research. The subjects of this research were three midwives of 20-25 years old, who had worked less than 1 year and had not married. The data collections were taken by semi-structured interview and passive participation observation.

  The results of this research showed that when the subjects were facing the problems in work, especially in treating patients, they would give treatment based on medical procedure. While subjects were facing complicated case and the rarely ones, they would consult with the doctor or senior midwives. Although in several situation, such as when they were adapting in their early working, they were being demanded to work 24 hours, experiencing some failure, and facing patients who didn't cooperative, subjects would complain nevertheless they would try to accept the risk and responsible, pray, tell their problems to friends, and being calm. When the subjects were facing personal problems related to exhaustion aspect, time limitation for themselves or someone who had close relationship, and having some problem with their colleague, they would tell their problems to closest person, cry and complain, and also stop their effort to solve the problems. Sometimes subjects would also try to tell their problems immediately at right time or situation.

  Key words : fresh graduate midwives, stressors, coping strategies.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan merupakan salah satu sarana terpenting dalam

  kehidupan suatu negara, terutama untuk menunjang kesejahteraan rakyat. Tolak ukur yang digunakan untuk melihat kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa adalah tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi dalam 100.000 jumlah persalinan (Manuaba, 1998). Indonesia saat ini memiliki angka kematian tertinggi ibu dan bayi, yaitu mencapai angka 390 dari 100.000 persalinan hidup (RIS, 2005 dalam www.gemari.com ). Angka yang tinggi ini menunjukkan bahwa kesejahteraan keluarga di Indonesia belum terwujud dengan baik. Hal ini dipicu pula dengan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga ahli melainkan masih mengandalkan bantuan dukun beranak yang belum tentu memiliki keterampilan dalam ilmu kebidanan dan tidak mengutamakan standar kesehatan yang berlaku, misalnya teknik yang digunakan dalam persalinan dan penggunaan peralatan steril.

  Kecenderungan masyarakat memilih dukun beranak daripada tenaga kesehatan yang kompeten, seperti dokter atau bidan disebabkan oleh tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang masih rendah dan faktor ekonomi lemah (RIS, 2005 dalam www.gemari.com ). Akan tetapi, saat ini sebagian dari masyarakat Indonesia, khususnya yang memiliki status ekonomi menengah ke bawah sudah mulai menyadari dan beralih untuk menggunakan tenaga bidan guna mendapatkan pelayanan kesehatan.

  Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan kebidanan, lulus dalam ujian sesuai persyaratan yang ditentukan dan memiliki Surat Izin Bidan (SIB) sebagai bukti kewenangan untuk menjalankan pelayanan kebidanan (Kepmenkes No.900/MENKES/SK/VII/2002, dalam Hartini dan Sulasmono, 2006). Sesuai dengan sumpahnya, bidan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat khususnya dalam memberikan pertolongan kepada siapapun yang membutuhkannya, kapan dan di manapun (Goelam, 1964).

  Tanggung jawab tersebut diwujudkan dengan memberikan pertolongan pertama pada orang sakit terlebih jika sukar mendapatkan akses dokter, misalnya karena jarak rumah sakit yang jauh. Meskipun demikian, bidan memiliki tugas pokok, yaitu mengawasi perempuan hamil, membantu persalinan, dan mengawasi perempuan pasca persalinan beserta bayinya (Goelam, 1964). Bidan dituntut dapat bekerja secara mandiri, baik pada saat membuat keputusan maupun dalam menyelesaikan tugas-tugasnya tanpa bantuan dokter walaupun keadaan sangat mendesak.

  Tuntutan untuk mandiri inilah yang terkadang menjadi tekanan bagi mereka. Bidan harus selalu bekerja secara profesional. Mereka dituntut untuk dapat bekerja dan membuat keputusan sendiri dalam keadaan mendesak, berani menghadapi risiko serta menge sampingkan masalah pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya (Goelam, 1964). Tekanan-tekanan seperti ini akan terasa sangat

  Bidan fresh graduate atau bidan yang baru menamatkan pendidikannya dari Akademi Kebidanan (Akbid) harus siap menghadapi kondisi darurat. Mereka tidak dapat lagi mengharapkan bantuan dari senior dan harus siap menghadapi kondisi terburuk ibu dan bayi pada saat persalinan. Melihat situasi tersebut, seorang bidan harus tanggap untuk menyelamatkan klien dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki meskipun ia sendiri berada dalam keadaan bingung, cemas, dan takut, apalagi jika harus membuat keputusan yang terkait dengan isu etik. Lulusan Akbid yang umumnya berada pada masa dewasa dini juga harus dapat menyesuaikan diri dalam berbagai aspek kehidupan sesuai dengan tugas- tugas perkembangannya, terkait dengan pekerjaan, keintiman, bertanggung jawab sebagai warga negara, dan bergabung dengan kelompok sosial (Hurlock, 1990).

  Kondisi-kondisi tersebut dapat menjadi sumber stres bagi bidan, khususnya mereka yang masih minim pengalaman dengan jam terbang praktik yang rendah. Situasi kritis di lapangan, tekanan profesionalisme, beban kerja mandiri, tanggung jawab, dan masalah tugas perkembangan dapat menyerang setiap saat. Hal ini kemudian memicu munculnya stres, yaitu reaksi psikologis maupun fisiologis yang muncul jika seseorang merasakan adanya ketidak- seimbangan antara tuntutan yang diberikan dengan kemampuan yang dimiliki (Davies, 2004). Oleh karena itu mereka harus mampu melepaskan diri dari tekanan supaya dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

  Setiap individu menggunakan usaha yang berbeda-beda untuk mengatasi tekanan. Hal inilah yang kemudian disebut dengan coping, yaitu cara individu mengelola reaksi emosinya (Lazarus 1993, dalam Compas, Connor-Smith & Saltzman, 2001).

  Upaya-upaya individu ini secara garis besar dimanifestasikan dalam dua kelompok coping, yaitu sebagai pemecah masalah (problem focused coping) dan sebagai pengatur emosi (emotional focused coping) (Hamburg, Coelho, & Adams, 1974; Lazarus, 1975 dalam Kasl & Cooper, 1995). Problem focused coping merupakan coping yang mengarah pada penyelesaian masalah dengan mengatasi dan mengubah situasi yang menekan. Hal ini berbeda dengan sudut pandang yang menekankan pada pengendalian respon emosional

  emotional focused coping

  dalam situasi tertekan dengan mengatur reaksi-reaksi emosional yang muncul (Lazarus & Folkman, 1984 dalam Sarafino, 1998).

  Berdasarkan sumber stres yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu tuntutan profesionalisme kerja maupun tuntutan-tuntutan dalam kehidupan pribadi dan sosial, maka baik disadari maupun tidak, bidan melakukan usaha untuk melepaskan diri dari situasi-situasi bermasalah dan penuh tekanan. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk melakukan salah satu atau bahkan beberapa jenis coping sekaligus dalam menghadapi permasalahannya.

  Uraian di atas mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian pada bidan yang bertugas di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kualitas dan prasarana pelayanan kesehatan di luar pulau Jawa terbatas. Rumah sakit yang jumlahnya minim mengakibatkan bidan tidak dapat dengan mudah membawa pasien yang berada dalam kondisi kritis untuk cukup jauh dari rumah sakit. Di samping itu, bidan dihadapkan pada kondisi terbatasnya peralatan yang memadai dan canggih untuk membantu tindak kebidanan yang hanya terdapat pada rumah sakit tertentu saja. Kondisi seperti ini yang membuat bidan sebagai professional helper dalam bidang kesehatan berada dalam kondisi rentan terhadap stres. Mereka dituntut untuk menyelamatkan nya wa seseorang namun di sisi lain sarana yang dimiliki kurang menunjang.

  Dalam penelitian ini, peneliti terdorong untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana seorang bidan yang baru menamatkan pendidikannya dan bertugas di Pontianak menghadapi berbagai macam sumber stres dengan menggunakan strategi coping yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Data- data yang diperoleh sangat penting untuk dijadikan acuan identifikasi efektif atau tidaknya coping yang telah dilakukan. Secara praktis, apabila coping dinilai efektif, maka strategi yang sesuai dalam menghadapi stres dapat menjadi masukan bagi calon bidan agar siap menghadapi tuntutan profesionalisme. Apabila coping dinilai tidak efektif, maka hal ini menjadi PR bagi lembaga kesehatan yang bergerak dalam bidang pendidikan, dalam hal ini Akademi Kebidanan (Akbid) agar dapat lebih memahami dan memperhatikan kondisi calon bidan khususnya yang akan menamatkan pendidikannya terkait dengan strategi coping. Akbid dapat menindak lanjuti hal tersebut dengan memberikan pelatihan keterampilan

  

coping bagi calon bidan. Dengan demikian bidan muda ini dapat secara optimal

  mengabdikan diri kepada masyarakat seperti yang telah diucapkan dalam sumpahnya.

B. Rumusan Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Strategi coping seperti apa yang digunakan bidan fresh graduate yang bertugas di Pontianak, Kalimantan Barat dalam mengatasi stres selama melaksanakan tugas-tugasnya?”.

C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi yang digunakan bidan dalam mengatasi stres selama melaksanakan tugas-

  coping

  tugasnya, khususnya pada bidan fresh graduate yang bertugas di Pontianak, Kalimantan Barat.

D. Manfaat Pene litian

  Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini menyediakan data hasil penelitian mengenai strategi

  coping yang digunakan bidan fresh graduate yang bertugas di Pontianak,

  Kalimantan Barat dalam menghadapi berbagai permasalahannya. Dengan demikian penelitian ini dapat memberi sumbangan bagi perkembangan ilmu Psikologi terutama Psikologi Klinis dalam memahami strategi coping, khususnya yang digunakan oleh para bidan saat menghadapi sumber stres.

  2. Manfaat Praktis

  a. Penelitian ini dapat menjadi wacana evaluasi efektif tidaknya strategi

  coping yang digunakan saat mengatasi permasalahan yang dihadapi bagi bidan, khususnya bidan yang baru saja menamatkan pendidikannya.

  b. Penelitian ini dapat menjadi wacana evaluasi bagi lembaga pendidikan di bidang kesehatan untuk lebih memahami dan memperhatikan kondisi calon bidan terkait dengan strategi coping yang digunakan sehingga dapat segera ditindak lanjuti agar calon bidan lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.

BAB II LANDASAN TEORI A. Bidan 1. Pengertian Bidan Klinkert (dalam Wiknjosastro, dkk., 2002) menyatakan bahwa istilah

  bidan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu widwan atau wirdhan yang memiliki arti wanita yang bijaksana atau dukun yang terdidik. Bidan secara tegas diartikan sebagai seorang wanita yang telah mengikuti dan menye lesaikan pendidikan kebidanan, lulus dalam ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku, dan memiliki Surat Izin Bidan (SIB) sebagai bukti kewenangan untuk menjalankan pela yanan asuhan kebidanan (Kepmenkes No.900/MENKES/SK/VII/2002, dalam Hartini & Sulasmono, 2006).

  Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan bidan sebagai seorang wanita yang telah menamatkan program pendidikan bidan dan memperoleh kualifikasi guna mendapatkan izin legal yang diakui oleh negara untuk melaksanakan praktik kebidanan. WHO juga memberikan batasan yang lebih spesifik mengenai bidan, yaitu seseorang yang kompeten dalam bidang atau ilmu kebidanan, yang sebelumnya telah dilatih secara khusus

  obstetric untuk melakukan perawatan selama kelahiran normal (WHO, 2003).

  Secara umum dapat ditarik batasan bahwa yang dimaksud dengan bidan adalah seorang tenaga kesehatan wanita yang telah mengikuti dan kompetensi untuk melaksanakan praktik kebidanan yang telah diakui oleh pemerintah serta mendapatkan izin menjalankan praktik kebidanan.

2. Tugas Bidan

  Seorang bidan memiliki tugas selayaknya tenaga kesehatan pada umumnya, yaitu memberi pertolongan pertama kepada orang sakit khususnya ibu dan bayi terlebih jika tidak terdapat dokter yang berwenang di wilayah tersebut (Hartini & Sulasmono, 2006). Akan tetapi bidan mengemban tugas pokok, yakni mengawasi perempuan hamil, membantu proses persalinan, dan mengawasi perempuan pasca persalinan beserta bayinya (Goelam, 1964).

  Goelam (1964) menekankan secara spesifik bahwa terdapat tiga tugas utama bidan sebagai pemilik kewenangan untuk memberikan Pelayanan Kebidanan (Kesehatan Reproduksi), yait u: a. Pengawasan perempuan hamil sebelum bersalin.

  Pengawasan penting dilakukan karena pada masa ini perempuan cukup rentan terserang penyakit yang dapat berdampak pada bayinya.

  b. Mempimpin persalinan.

  Bidan yang memimpin proses persalinan dengan sebaik-baiknya dapat menghindari atau setidaknya mengurangi bahaya yang mengancam.

  1 c. Mengawasi perempuan dalam waktu nifas dan bayinya.

  Pengawasan dilakukan karena masih mungkin muncul bahaya yang 1 disebabkan oleh kelainan-kelainan, baik pada ibu maupun pada bayi.

  

Proses pulihnya alat kandungan hingga pada keadaan normal setelah persalinan berakhir. Masa

  Selain memberikan pelayanan kesehatan reproduksi, bidan juga memiliki tugas lain, yaitu memberikan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan masyarakat (Hartini & Sulasmono, 2006).

3. Peran Bidan

  Peranan bidan yang tampak nyata adalah sebagai role model atau panutan di dalam masyarakat. Menurut Wahyuningsih & Zein (2005), peranan bidan secara garis besar dibagi menjadi empat, yaitu peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti atau investigator.

  a. Peran sebagai pelaksana Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yakni:

  1). Tugas mandiri Bidan memberi pelayanan dasar kepada perempuan pra nikah, memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, serta memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita. Di samping itu, memberi layanan KB bagi wanita dalam masa subur dan yang mengalami ganggunan reproduksi. 2). Tugas Kolaborasi

  Bidan memberi layanan kesehatan seperti pada tugas mandiri, namun dalam hal ini melibatkan peran klien dan keluarga.

  3). Tugas Ketergantungan/ Merujuk Bidan memberi layanan keseha tan pada klien yang memerlukan tindakan di luar lingkup kewenangan bidan atau yang b. Peran sebagai pengelola Bidan berperan dalam mengembangkan pelayanan dasar kesehatan dan berpartisipasi untuk melaksanakan program kesehatan di wilayah kerjanya.

  c. Peran sebagai pendidik Sebagai pendidik, peran bidan adalah memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada kader termasuk siswa bidan serta membina dukun bayi di wilayah kerjanya.

  d. Peran sebagai peneliti atau investigator Peran bidan sebagai peneliti, yaitu melakukan penelitian terapan dalam bidang kesehatan, baik mandiri maupun berkelompok dengan tenaga kesehatan lainnya.

  Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bidan memiliki peran sebagai pelaksana yang memberikan pelayanan kesehatan dan asuhan kebidanan kepada klien, kepada klien dan keluarga dalam tugas kolaborasi dan pada klien yang memerlukan rujukan. Bidan juga berperan sebagai pengelola dengan mengembangkan dan melaksanakan program kesehatan, sebagai pendidik yang memberikan ilmu dan penyuluhan kesehatan, dan sebagai peneliti atau investigator yang melakukan penelitian demi kemajuan bidang kesehatan.

4. Isu Etik dalam Pelayanan Kebidanan

  Seorang bidan sering dihadapkan pada permasalahan-permasalahan harus membuat suatu keputusan yang sulit dan berhadapan dengan etik. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral atau nilai- nilai yang bertentangan dengan kenyataan yang harus dihadapi (Wahyuningsih & Zein, 2005). Sebagai contoh, seorang ibu berada dalam masa persalinan menyatakan

  2

  bahwa ia tidak mau melakukan episiotomi . Setelah beberapa waktu, janin

  

3

  menunjukkan keadaan fetal distress , sehingga tindakan episotomi harus dilakukan. Ibu tetap menolak meskipun bidan telah menjelaskan kondisinya.

  Dalam situasi ini, bidan dapat saja melakukan episiotomi tanpa izin dari pasien. Akan tetapi konsekuensinya adalah bidan dapat dituntut secara hukum oleh pasien. Situasi tersebut merupakan dilema moral yang dihadapi bidan, di satu sisi ia dihadapkan pada nilai moral dan etik apabila melakukan tindakan tanpa persetujuan pasien, namun di sisi lain ia dihadapkan pada tugasnya untuk menolong dan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi.

  Selain contoh permasalahan di atas, kondisi yang sering menjadi dilema bagi bidan yang terkait dengan isu etik adalah sebagai berikut: a. Persetujuan dalam proses melahirkan.

  b. Memilih dan mengambil keputusan dalam persalinan.

  c. Kegagalan dalam proses persalinan.

  d. Pelaksanaan USG (ultrasonografi) dalam persalinan.

  e. Konsep normal pelayanan kebidanan.

2 Tindakan operatif untuk mempersingkat persalinan dengan menggunting kulit perineum (kulit

  antara lubang vagina dan anus) (Rusda, 2004)

  Dalam pelayanan kebidanan sering kali muncul masalah yang terkait dengan etik dan moral, sehingga hal tersebut menjadi konflik yang harus dihadapi terlebih bagi bidan yang masih minim pengalaman. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk berhati- hati dalam berperilaku dengan menampilkan perilaku yang etis profesional (Wahyuningsih & Zein, 2005).

5. Bidan Fresh Graduate

  Bidan fresh graduate pada dasarnya memiliki pengertian yang sama dengan pengertian bidan yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu wanita yang telah mengikuti, menamatkan, dan lulus dari pendidikan kebidanan sehingga sah diakui oleh pemerintah. Akan tetapi yang ditekankan pada bidan adalah bidan yang baru saja menamatkan pendidikannya,

  fresh graduate

  karena fresh graduate dalam konteks pendidikan memiliki pengertian umum, yaitu baru saja menyelesaikan pendidikan dari suatu institusi (Oxford, 1995).

  Pada umumnya yang disebut bidan fresh graduate adalah bidan yang baru saja lulus, maksimal satu tahun dari waktu kelulusan. Angka satu tahun ini didasarkan pada kelulusan dalam Akbid yang hanya berlangsung setahun sekali. Seperti halnya di lembaga lain, bidan juga memiliki tingkatan senior maupun yunior. Meskipun tidak ada batasan yang jelas, istilah ini didasarkan pada lamanya seorang bidan bekerja di suatu tempat. Seorang bidan terlebih bidan muda yang baru saja bekerja di suatu klinik, otomatis disebut yunior.

  Selain dianggap sebagai yunior, bidan fresh graduate juga dianggap kurang berpengalaman dibandingkan dengan bidan-bidan senior. Kurangnya untuk magang selama menjalani pendidikan. Oleh karena itu, pengalaman yang didapat tidak sebanyak bidan-bidan yang sudah menjalankan praktik kebidanan selama beberapa tahun. Meskipun bidan yang sudah terjun langsung dalam praktik kebidanan selama lebih kurang 1 (satu) tahun masih sering dianggap kurang berpengalaman, namun setidaknya mereka telah beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya dan menangani kasus- kasus yang belum pernah ditemui sebelumnya.

  Bidan fresh graduate pada umumnya adalah wanita yang berusia 20 hingga 25 tahun. Hal ini disebabkan pada saat memasuki program Diploma Akbid, mereka merupakan lulusan SMU/ sederajat. Masa pendidikan yang ditempuh selama lebih kurang 3 (tiga) tahun, menyebabkan bidan muda ini berkembang menjadi wanita yang berada dalam masa dewasa dini, yaitu pada rentang usia 18 hingga 40 tahun dan memiliki berbagai tugas perkembangan sesuai dengan harapan-harapan masyarakat (Hurlock, 1990).

  Tugas-tugas perkembangannya itu antara lain mulai bekerja, memilih pasangan guna membina rumah tangga, bertanggung jawab sebagai warga negara, dan bergabung dengan kelompok sosial yang menyenangkan. Penguasaan tugas-tugas ini akan mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka saat menghadapi tugas perkembangan pada masa setengah baya, di samping mempengaruhi kebahagiaan mereka di rentang kehidupan selanjutnya (Hurlock, 1990).

B. Stres

1. Pengertian Stres

  Stres pada dasarnya sulit untuk didefinisikan karena setiap individu dapat memberi pengertian yang berbeda-beda mengenai stres (Atwater, 1994).

  Bagi sejumlah orang, stres dapat menyebabkan kesedihan, misalnya bekerja di bawah tekanan, dan hidup di tengah-tengah peperangan. Akan tetapi sejumlah orang dapat memberikan respon yang berbeda dalam memandang situasi yang sama. Hal yang terpenting adalah bagaimana kita merespon suatu peristiwa, sehingga kita tidak menitikberatkan diri pada peristiwa itu sendiri yang akan membawa lebih banyak tekanan dalam kehidupan kita (Atwater, 1994).

  Stres secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis (Chaplin, 1999). Stres juga diartikan sebagai reaksi universal terhadap peristiwa yang menantang kemampuan untuk meresponnya dan dapat menimbulkan kecemasan serta membangkitkan berbagai reaksi, baik fisik maupun psikologis (Davies, 2004).

  Stres adalah pengalaman emosional negatif yang biasanya diikuti oleh perubahan-perubahan biokimia tubuh, psikologis, kognitif, dan perilaku yang dapat diarahkan, baik dengan mengubah peristiwa yang penuh dengan tekanan maupun menyesuaikan pada hasilnya (Baum, 1990 dalam Taylor, 1999). Stres menurut Sarafino (1998) adalah kondisi ketika seseorang atau lingkungan mempengaruhi individu sehingga individu tersebut merasakan ketidak seimbangan antara tuntutan situasi dan kemampuan yang dimiliki.

  Selye (1974, dalam Huffman, Vernoy, & Vernoy, 1997) memaparkan bahwa yang dimaksud dengan stres adalah bentuk respon tubuh yang tidak spesifik, baik itu berupa reaksi fisik maupun mental terhadap setiap tuntutan dari dalam diri individu dan dari luar diri individu. Sebagai contoh, seseorang yang akan mengikuti wawancara kerja akan merasa tertekan dengan pikirannya untuk memberikan jawaban yang benar dan meyakinkan. Di samping itu tubuh memberikan respon, seperti detak jantung yang lebih cepat, tangan berkeringat, dan mulut terasa kering.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan stres adalah keadaan yang menekan, penuh tuntuan, sehingga individu akan menampilkan reaksi fisiologis ma upun psikologis. Pada kondisi stres, individu akan merasakan ketidakseimbangan antara tuntutan yang diberikan dengan kemampuan yang dimiliki untuk dapat mengatasi tuntutan-tuntutan tersebut.

2. Sumber Stres

  Sumber stres atau stressor adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembahasan stres. Secara sederhana stressor merupakan penyebab munculnya stres. Sumber stres dapat berupa kejadian yang menyangkut diri, orang lain, dan lingkungan maupun kebutuhan beradaptasi (Harjana, 1994).

  Sumber stres dapat dibedakan berdasarkan besar kecilnya penyebab stres itu sendiri karena beberapa masalah dapat menyebabkan individu mengalami stres yang lebih berat daripada penyebab yang lain. Sumber- sumber stres tersebut yakni: a. Perubahan dalam hidup Peristiwa-peristiwa tertentu sering kali mengacaukan kehidupan dan menjadi penyebab stres yang dialami. Mulai bekerja di tempat yang baru, menikah, dan kematian merupakan beberapa peristiwa yang dapat menyebabkan stres (Huffman, Vernoy, & Vernoy, 1997).

  Lazarus dan Folkman (1984, dalam Huffman, Vernoy, & Vernoy, 1997) menyatakan bahwa persepsi individu dapat berbeda-beda terhadap peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Sebagai contoh, seseorang menganggap bekerja di tempat yang baru adalah tantangan karena dapat mengembangkan karirnya. Akan tetapi bagi individu lain, situasi yang sama dapat menjadi sumber stres karena mengharuskan dirinya untuk mulai beradaptasi dengan situasi dan tugas-tugas yang baru.

  b. Sumber stres kronis Peristiwa yang dapat menyebabkan munculnya stres bukan hanya yang terjadi dalam jangka waktu yang singkat, namun peristiwa yang terjadi dalam jangka waktu yang lama juga berpotensi menjadi sumber stres kronis (Huffman, Vernoy, & Vernoy, 1997). Misalnya, pernikahan yang tidak harmonis atau kondisi tempat kerja yang tidak menyenangkan.

  c. Masalah dalam kehidupan sehari- hari Permasalahan ringan sering dijumpai dalam kehidupan sehari- hari.