PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIKIH MATERI SEDEKAH DENGAN METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS VIII MTs YASINTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIKIH

MATERI SEDEKAH DENGAN METODE SIMULASI

PADA SISWA KELAS VIII MTs YASINTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd )

Oleh:

MUFTI IMA FARISKY

  

114-13-017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIKIH

MATERI SEDEKAH DENGAN METODE SIMULASI

PADA SISWA KELAS VIII MTs YASINTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd )

Oleh:

MUFTI IMA FARISKY

  

114-13-017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  

MOTTO

Terkadang kita tidak dapat melihat diri kita sendiri dengan

jelas sampai kita bisa melihat diri kita sendiri melalui mata

orang lain

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1.

  Suamiku Fikki Isnandar dan anak-anakku tersayang Elvaro dan Kyara kalian adalah penyemangat dan Bune sayang kalian

  2. Ibunda tercinta Gunawati yang selalu mendoakan, mendidik, membimbing serta memberi motivasi dalam menuntut ilmu

  3. Para pendidik KB/TB Islam Al Husna Cabean yang selalu memberi bantuan dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini

KATA PENGANTAR

  Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul akhirnanti.

  Berkat petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Fikih Materi Sedekah Dengan Metode Simulasi Pada

  Siswa Kelas VIII MTs Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2 018” guna

  memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan, semangat dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusun tugas ini, khususnya kepada : 1.

  Bapak Dr. H. Rachmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag, selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga 4.

  Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si, Selaku pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak Kurdi, S. Ag, selaku kepala sekolah dan segenap guru MTs Yasinta Salatiga yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

  6. Ibunda tercinta yang selalu mendoakan, mendidik, membimbing serta memberi motivasi

  7. Suami dan anak-anakku tersayang yang selalu mendoakan dan memotivasi.

  8. Kepala sekolah KB/TK Islam Al Husna Cabean dan semua dewan guru yang sudah memberikan bantuan dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini

9. Teman-teman PAI Ekstensi 2013 yang tidak dapat saya sebut namanya satu per satu yang selalu mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis hanya bisa berdo akepada Allah, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dan selalu mendapat hidayah dan ridho-Nya.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan keterbatasan yang dimiliki tentunya masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan barokah bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 22 Maret 2018 Penulis Mufti Ima Farisky NIM. 114-13-017

  

ABSTRAK

Mufti Ima Farisky, 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fikih Materi Sedekah

Dengan Metode Simulasi Pada Siswa Kelas VIII MTs Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran2017/2018. JurusanPendidikan Agama Islam (PAI).

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh, M.Si

  Kata kunci : metode simulasi, pendidikan asgama islam

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui metode Simulasi pada siswa kelas VIII di MTs Yasinta Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk menanyakan adakah peningkatan hasil belajar fikih materi Sedekah pada siswa kelas VIII MTs Yasita Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan Metode Simulasi?

  Penerapan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yang setiap siklusnya terdapat 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Yasinta Salatiga, sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi, soal tes tertulis.

  Berdasarkan analisis, hasil tes dan observasi yang sudah dilakukan peneliti diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kegiatan belajardanaktivitas siswa sehinggahasilbelajarsiswa meningkat pada setiap siklusnya. Hasil nilai rata-rata pada siklus I 70,89 dengan persentase ketuntasan 38,89%. Pada siklus II meningkat lagi dengan nilai rata-rata siswa 87,5 dengan persentase ketuntasan 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Simulasi dapat meningkatan hasil belajar Fikih pada siswa kelas VIII MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

  DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR LOGO IAIN ........................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... iv

PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... v

MOTTO .................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................ x

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR DIAGRAM .............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 D. Kegunaan Penelitian....................................................................... 4 E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................ 5

  F.

  Definisi Operasional ...................................................................... 6 G.

  Metode Penelitian .......................................................................... 8 H. Sistematika Penulisan ................................................................... 14

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. PengertianBelajar ..................................................................... 15 2. PrinsipBelajar ........................................................................... 16 3. Tujuan Belajar .......................................................................... 17 4. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 19 5. Ciri-CiriBelajar ........................................................................ 21 6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................ 22 B. Kajian Pustaka 1. Penelitian Yang Relevan .......................................................... 25 2. Pengertian Mata Pelajaran Fikih .............................................. 26 C. Metode Simulasi 1. Pengertian Metode Simulasi .................................................... 29 2. Karakteristik Metode Simulasi ................................................. 30 3. Prosedur Penggunaan Metode Simulasi ................................... 31 4. Prasyarat Pengoptimalan Pembelajaran Metode Simulasi ....... 31 5. Keunggulan dan Kelemahan Metode Simulasi ........................ 32 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  1. Sejarah Perkembangan MTs Yasinta ....................................... 35 2.

  Profil Sekolah ........................................................................... 36 3. Visi ........................................................................................... 38 4. Misi ......................................................................................... 39 5. Keadaan Siswa ......................................................................... 39 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................... 41 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................... 46

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tes dan Observasi ................................................................. 51 B. HasilObservasi ............................................................................... 54 C. Pembahasan Siklus I ke Siklus II ................................................... 58 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 62 B. Saran ............................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 66

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Siswa MTs Yasinta SalatigaTabel 3.2 Data Guru dan KaryawanTabel 3.3 Struktur Organisasi MTs Yasinta SalatigaTabel 3.4 Daftar Siswa Kelas VIIITabel 4.1 Hasil Belajar Siklus ITabel 4.2 Hasil Belajar Siklus IITabel 4.3 Ketuntasan Siklus ITabel 4.4 Ketuntasan Siklus II

DAFTAR DIAGRAM

  Diagram 4.8 PeningkatanPrestasiBelajarPrasiklus, Siklus I, Siklus II

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 Rubrik Kegiatan Diskusi Siklus I Lampiran 3 Rubrik Pengetahuan Siklus I Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 6 Rubrik Kegiatan Diskusi Siklus II Lampiran 7 Rubrik Pengetahuan Siklus II Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 9 Lembar Foto Kegiatan Lampiran 10 Lembar Permohonan Izin Penelitian Lampiran 11 Surat Keterangan Selesai Penelitian Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, guru, peserta didik, dan kurikulum

  merupakan tiga komponen utama di dalamnya. Guru merupakan komponen utama yang paling penting, karena dia yang mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar. Melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik. Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukan suasana proses belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui tahapan-tahapan belajar secara efektif sehingga menjadi pribadi yang percaya diri, inovatif, dan kreatif.

  Dalam proses pembelajaran Fikih penguasaan metode pembelajaran merupakan hal yang paling penting bagi seorang guru, karena metode yang baik akan mampu mewujudkan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran seorang guru hendaknya tidak hanya membangun aspek kognitif, namun aspek afektif dan psikomotor peserta didik juga harus dikembangkan.

  Tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia tidak dapat terlepas dari peran guru, siswa, masyarakat maupun lembaga terkait lainnya.

  Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju tercapainya tujuan tersebut perlu disampaikan suatu upaya perbaikan sistem pembelajaran inovatif yang merangsang siswa untuk mencintai dan akhirnya mau mempelajari secara seksama terhadap suatu mata pelajaran.

  Mata pelajaran Fikih merupakan salah satu di antara mata pelajaran yang lebih ditekankan dibandingkan mata pelajaran lain. Tetapi banyak siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari Fikih. Kenyataannya banyak dijumpai di sekolah selama ini adalah pembelajaran Fikih berlangsung secara tradisional yang meletakkan guru sebagai pusat belajar bagi siswa. Hal tersebut dapat kita lihat dari adanya ketidaktuntasan siswa kelas VIII MTs Yasinta Salatiga saat ulangan harian pada masing-masing kompetensi dasar, sehingga guru Fikih harus mulai mengembangkan sistem pembelajaran inovatif untuk membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran Fikih. Sehubungan dengan hal di atas metode atau model mengajar yang digunakan oleh guru hendaknya bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan sehingga akan bisa membuat siswa lebih bergairah dalam belajar.

  Metode atau model yang digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran proses pembelajaran.Para ahli juga mengatakan bahwa masalah mengajar adalah masalah setiap orang dalam mengajar, oleh karena itu sangatlah dibutuhkan berbagai metode untuk proses pembelajaran (Sukardi, 2005: 128).

  Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep jika dia belajar dengan proses latihan dan praktek dimana siswa terlibat langsung terutama dalam materi pembelajaran Sedekah sehingga muncul suasana yang menyenangkan. Untuk itu, perlu suatu metode pembelajaran guna membantu guru mengatasi permasalahan dan hambatan siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi serta hasil pembelajarannya juga belum memuaskan.

  Pemanfaatan metode dapat menjadi sebuah solusi atas permasalahan yang dihadapi para guru dalam penanaman konsep, salah satunya adalah metodeSimulasi. Metode ini merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar agar dalam proses pembelajarannya aktif sehingga hasil belajar Sedekah di kelas VIII MTs Yasinta Salatiga bisa meningkat atau lebih baik dari tahun sebelumnya.

  Penerapan metode Simulasidapat memaksimalkan pembelajaran karena pengetahuan peserta didik yang didapat akan menjadi bermakna.

  Penulis berpendapat bahwa penerapan metode ini membuat ingatan siswa tentang suatu materi meningkat dan mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi lebih memuaskan dan mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Pada saat melakukan wawancara dan observasi dengan guru, ditemukan fakta bahwa proses pembelajaran masih dilakukan dengan metode biasa. Guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah tanpa dikombinasikan dengan strategi apapun. Hal ini dikarenakan sumber daya guru dan sarana prasarana sekolah belum memadai untuk diadakan pengkombinasian metode dan strategi pembelajaran. Maka dari itu KKM di sekolah ini belum tercapai atau masih di bawah 75 %.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

  FIKIH MATERI SEDEKAH DENGAN METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS

  VIII MTs YASINTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

  B. Rumusan Masalah

  Dari uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah metode Simulasidapat meningkatkan hasil belajar Fikih materi Sedekah pada siswa kelas VIII di MTs Yasinta Salatiga TahunPelajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui metode Simulasidapat meningkatkan hasil belajar siswa Fikih materi Sedekah pada siswa kelas VIII di MTs Yasinta Salatiga TahunPelajaran 2017/2018.

  D. Kegunaan Penelitian

  Dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan kegunaan bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun kegunaan yang diharapkan sebagai berikut: 1.

  Kegunaan Teoritik

  Dengan metode Simulasi diharapkan penelitian ini dapat mendukung majunya pendidikan Fikih di Indonesia.

2. Kegunaan Praktis

  Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat: a. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi Sedekah; b.

  Meningkatkan motivasi pada pelajaran Fikih; dan c. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi Fikih.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sehingga alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Suharsini, 1998: 71).

  Hipotesis tindakan dalam penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Sehingga dapat dikatakan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah metode Simulasi dapat meningkatkan hasil belajar Fikih materi Sedekah pada siswa kelas

  VIII MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan metode Simulasi dapat dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat dirumuskan peneliti adalah: a.

  Siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa mencapai KKM ≥

  75 b. Secara klasikal siswa yang tuntas mencapai 85%sesuai dengan

  KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) indikator sekolah F.

   Definisi Operasional 1.

  Pengertian Peningkatan Hasil Belajar Peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik

  (Sawiwati, 2009: 4).

  Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran. Dia juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

2. Pengertian Fikih

  Fikihberasal dari bahasa Arab fiqih yang semula berarti pengetahuan dan pemahaman. Menurut Imam Zahrah, Fikih berarti pemahaman yang mendalam lagi tuntas yang dapat menunjukkan tujuan dari perkataan dan perbuatan.

  Fikih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.

3. Metode Simulasi

  MetodeSimulasimerupakan proses perancangan model dari suatu sistem nyata (riil) dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah laku sistem atau untuk menyusun strategi (dalam suatu batas atau limit yang ditentukan oleh sebuah satu atau beberapa kriteria) sehubungan dengan operasi sistem tersebut.

  Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau prosess dengan peragaan model statistic atau pemeran.

  Jadi yang dimaksud dengan judul sekripsi ini adalah untuk mengetahui hasil belajar Fikih materi sedekah pada kelas VIII MTs Yasinta Salatiga dengan menggunakan metode Simulasi ini apakah bisa berhasil diterapkan dalam pembelajaran ataukah tidak. Karena peneliti berharap bahwasanya metode yang digunakan bisa berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dan dari materi sedekah, peneliti juga berharap bahwa sedekah itu juga bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi, 2007: 3).

  Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti di Kelas

  VIII MTs Yasinta Salatiga. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Suwarsih Madya (1994 : 25) yang terdiri dari dua siklus. Penelitian dilakukan dalam bentuk siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan,tindakandanobservasi, serta refleksi (Suharsimi, 2007:107).

2. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Yasinta Salatiga yang berjumlah 18 siswa.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Langkah-langkah pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut: a.

  Perencanaan Perencanaan merupakan langka-langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1)

  Menyiapkan materi sedekah 2)

  Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi sedekah 3)

  Menganalisis berbagai materi tentang sedekahsesuai dengan indikator pembelajaran 4)

  Menyiapkan lembar tes untuk simulasi bersedekah 5)

  Menyiapkan observasi untuk guru 6)

  Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran b.

  Pelaksanaan Dalam pelaksanaan ini merupakan pelaksanaan penerapan dan metode simulasiyang telah direncanakan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  c.

  Pengamatan Pengamatan yaitu suatu kegiatan mengamati semua peristiwa yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung sampai berakhirnya proses pembelajaran. Pengamatan tersebut meliputi melihat dengan seksama, mendengar dengan penuh konsentrasi, dan mengamati metode yang digunakan dengan penuh teliti dan kritis. Dengan adanya pengamatan pada siswa maka guru dan peneliti akan mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman materi yang diajarkan. Pengamatan tidak hanya ditunjukkan kepada siswa, tetapi juga ditunjukkan kepada guru yang mengajar. Dalam hal ini peneliti hanya meneliti guru yang mengajar dan para siswa. Peneliti tidak ikut campur dalam proses pembelajaran yang berlangsung, namun hanya sekedar mengamatinya. Dari pengamatan tersebut peneliti akan mengetahui kekurangan dari proses pembelajarannya. Sehingga dalam siklus selanjutnya dapat memperbaiki kekurangan tersebut.

  d.

  Refleksi Refleksi ini dilakukan dengan menganalisis hasildari pengamatan sejauh mana tingkat perubahan siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan metode Simulasi. Guru juga dianalisis oleh peneliti ketika mengajar di dalam kelas. Dengan adanya refleksi dapat memperbaiki tindakan pada siklus II dan seterusnya.

  GambarSiklus PTK 4. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik yang digunakan dalam penelitian antara lain: a.

  Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi, 1996: 138).Teknik ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam materi Fikih b.

  Observasi

  Dalam observasi sistematis pengamatan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan (Suharsimi, 1996: 146). Teknik ini digunakan untuk mengamati perilaku siswa dan guru, proses belajar siswa di MTs Yasinta Salatiga.

  c.

  Dokumentasi Teknik dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati berupa catatan, buku dan sebagainya. Dokumentasi penelitian ini adalah foto-foto kegiatan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa (Suharsimi, 1996: 234-235). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang gambaran umum MTs Yasinta Salatiga dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

5. Instrumen Penelitian a.

  Pedoman atau Lembar Pengamatan Digunakan untuk mengamati kegiatan secara langsung dalam proses pembelajaran Fikih materi sedekah di kelas VIII.

  Hasil observasi berupa catatan lapangan yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan guru dan siswa.

  b.

  Soal Tes

  Evaluasi yang digunakan yaitu berupa tes, karena data yang dibutuhkan berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tujuan peneliti menggunakan simulasi adalah untuk melatih keaktifan siswa agar mau memahami dan mempraktekkan bersedekah.

6. Analisis Data

  Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data yang dilakukan dengan menganalisis dan merefleksi setiap siklusnya berdasrkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus.

  Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah 85% atau lebih dari jumlah siswa kelas VIII. Sehingga dapat menggunakan rumus: P= jumlah siswa yang tuntasX 100%

  Jumlah siswa H.

   Sistematika Penulisan

  Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisannya sebagai berikut:

  BAB I Pendahuluan. Pada bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian (rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data) dan sistematika penulisan.

  BAB II Landasan Teori. Pada bab inimencakup kajian teori (kajian teori, kajian materi penelitian) dan kajian pustaka. BAB III Pelaksanaan Penelitian. Pada bab ini berisi deskripsi pelaksanaan siklus I (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II dan seterusnya mengikuti empat tahapan tersebut.

  BAB IV Hasil Penelitian dan pembahasan. Pada bab ini berisi deskripsi persiklus (data hasil penelitian, refleksi), dan pembahasan. BAB V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. Bagian terakhir dari skripi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan yang sangat penting bagi

  perkembangan setiap individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Lalu, apa itu belajar? Untuk menjawab pertanyaan itu, berikut ini adalah beberapa ahli yang mengemukakan pengertian belajar.

  Ada beberapa pengertian belajar menurut para ahli. Belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan, dan menyesuaikan dengan situasi baru. Definisi ini menekankan hasil dari aktivitas belajar (Sriyanti, 2013: 16-17)

  Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barusecara keseluruhan sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sebagai istilah psikologi dan pendidikan, belajar dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah learning (Slameto, 1995:2).

  Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan individu secara sadar dan terus menerus melalui latihan dan pengalaman yang menghasilkan perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

2. Prinsip Belajar

  Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan

  perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: a.

  Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. b.

  Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

  c.

  Fungsional atau bermanfaat sebagi bekal hidup.

  d.

  Positif atau berakumulasi.

  e.

  Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

  f.

  Permanen atau tetap sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai

  any realitively permanent shange in an organism’s

behavioral repertoire that occurs as a result of experience.

  g.

  Bertujuan dan terarah h. Mencakup keseluruhan.

  Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena

  didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif dan organic. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

  Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman

  pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya (Suprijono, 2013:4).

  Jadi prinsip belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik agar siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi dirinya sendiri.

3. Tujuan Belajar

  Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Tujuan belajar ada 3 jenis: a.

  Untuk mendapatkan pengetahuan Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Peranan guru sebagai pengajar sangat menonjol.

  b.

  Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan suatu keterampilan.

  c.

  Pembentukan sikap Guru sangat berperan penting dalam hal ini, karena pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values (Sardiman, 1986:26).

  Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang biasa berbentuk pengetahuan dan ketrampilan (Suprijono, 2013: 5).

  Kondisi belajar dikelompokkan sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai, yang disederhanakan menjadi lima kemampuan manusia sebagai hasil belajar dan membutuhkan sistem lingkungan untuk mencapainya yaitu: a.

  Ketrampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dari sitem lingkungan skolastik. b.

  Strategi kognitif mengatur cara belajar dan berpikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya termasuk kemampuan memecahkan masalah.

  c.

  Informasi herbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.

  d.

  Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka.

  e.

  Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang atau kejadian (Hasibuan dan Mujiono, 1995:5).

4. Pengertian Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.

  Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: a.

  Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan meresponsecara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. b.

  Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analitis sintesis, fakta konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

  c.

  Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

  d.

  Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

  e.

  Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penelitian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

  Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain Kognitif adalah pengetahuan (knowledge), pemahaman, menjelaskan (comprehension), menerapkan(application), menguraikan, menentukan hubungan (analysis), mengorganisasikan (synthesis), menilai(evaluation).

  Domain Afektif adalah sikap menerima (receiving), memberikan respon (responding), nilai (valuing), organisasi

  (organization), karakterisasi (characterization). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan roundtinized.

  Menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap. Jadi kesimpulannya, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Suprijono, 2011:6).

  Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran yang diukur melalui pengetahuan, pemahaman, maupun pengaplikasian yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka.

5. Ciri-ciri Belajar

  Proses belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar maka terdapat ciri-ciri adalah: a.

  Perubahan secara sadar Perubahan ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasa telah terjadi adanya perubahan dalam diri.

  b.

  Perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional

  Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara kesinambungan, tidak statis.

  Perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi proses belajar berikutnya.

  c.

  Perubahan bersifat positif dan aktif Perubahan dalam belajar senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

  d.

  Perubahan bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Perubahan ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

  e.

  Perubahan bertujuan dan terarah Perubahan ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

  f.

  Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar meliputi keseluruhan tingkah laku (Slameto, 2003: 3).

  Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan di atas, maka proses mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi suatu kegiatan memungkinkan siswa merekonstruksi diri pengetahuannya dan menggunakan pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, guru sangat dibutuhkan untuk membantu belajar siswa sebagai perwujudan perannya sebagai fasilitator.

6. Faktor yang mempengaruhi belajar

  Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar diantaranya adalah : a.

  Faktor Intern 1)

  Faktor Jasmani

  a) Faktor Kesehatan

  Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk jika badannya lemah.

  b) Cacat Tubuh

  Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.

  2) Faktor Psikologis

  Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yaitu: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan.

  b.

  Faktor Ekstern 1)

  Faktor keluarga

  Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang keadaan ekonominya kurang, perhatian orang tua yang kurang kepada anaknya, serta kebiasaan sehari- hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

  2) Faktor sekolah

  Faktorsekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. 3)

  Faktor masyarakat Faktor masyarakat merupakan faktor yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran, dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya (Slameto, 1995: 54).

  Jadi dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal, yakni faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Dimana faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

  Sedangkan faktor eksternal, yakni faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

B. Kajian Pustaka 1.

  Penelitian yang Relevan adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: a.

  Penelitian yang dilakukan oleh Eko Mar’atus Solihah (2017) yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fikih Materi Thoharoh Melalui Metode Every One Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas VII MTs Sudirman Getasan Tahun Ajaran 2017/2018”. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih materi thoharoh pada siswa kelas VII D MTs Sudirman Getasan. Hal ini terbukti dari hasil belajar yang meningkat yaitu nilai pra siklus siswa yang mencapai KKM 9 siswa atau 30% dan yang belum mencapai KKM 21 siswa atau 70%. Selanjutnya pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 25 siswa atau 83% dan yang belum mencapai KKM 5 siswa atau 17% dengan rata-rata kelas 85, siklus II yang mencapai KKM sebanyak 30 siswa 100% dengan rata-rata kelasnya 88.

  b.

  Penelitian yang dilakukan oleh Lilik Kusnianingsih (2015) yang berjudul “Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS siswa kelas V SDN Wunut Tulung Klaten”. Merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengadopsi dari Stephen Kemmis dan Mc Taggart. Dengan penerapan metode simulasi siswa berpartisipasi aktif maupun siswa yang pengamat aktif dapat mengembangkan imajinasi membentuk kekompakan kelompok, siswa tidak malu dan ragu untuk mengembangkan potensi. Meningkanya hasil belajar dapat dibuktikn dengan peningkatan kuwalitas pada ranah kognitif dari tes sebelum tindakan sebesar 65,59 meningkat menjadi 70,15 pada siklus I, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 70,48. Sedangkan pada ranah afektif dari siklus I sebesar 6 meningkat menjadi 77 pada siklus II.

  Bedanya dengan penelitian saya, materi sedekah itu lebih cenderung mengacu pada praktek kehidupan sehari-hari. Tetapi tanpa adanya pengetahuan dan pembiasaan, siswa tidak akan mengerti apa maksud dan tujuan dari sedekah. Dengan demikian. peneliti menerapan metode Simulasi pada pembelajaran fikih materi sedekah untuk kelas VIII di MTs Yasinta Salatiga dengan harapan hasil belajarnya nanti bisa meningkat menjadi lebih baik.

  Jadi peneliti menyimpulkan bahwa dengan penerapan metode Simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa MTs Yasinta kelas

  VIII yang sesuai dengan Indikator Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran yang sudah ditentukan.

2. Pengertian Mata Pelajarn Fikih

  Menurut al Jurjani dalam kitabnya At Ta’rifat yang dikutip oleh Ahmad Hanafi, Fikih menurut bahasa berarti faham terhadap tujuan seseorang pembicara dari pembicaranya. Menurut istilah Fikih ialah mengetahui hukum- hukum syara’ yang mengenaiperbuatan dengan melalui dalil-dalilnya yang terperinci. Fikih adalah ilmu yang menghasilkan oleh fikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan kepada pemikiran dan perenungan. Oleh karena itu Tuhan tidak bisa disebut sebagai “Faqih” (ahli dalam fiqh), karena bagi Nya tidak ada sesuatu yang tidak jelas (Hanafi, 1998:10).

  Menurut Ustadz Abdul Hamid Hakim dalam kitabnya “Sulam Fikih” yang dikutip oleh Sidi Nazar Bakry, Fikih menurut bahasa: Faham, maka tahu aku akan perkataan engkau, artinya faham aku” (Bakri, 2003: 3).

  Jadi secara definisi ilmu Fikih adalah suatu ilmu yang mempelajari bermacam-macam syariat atau hukum islam dan berbagai macam aturan hidup bagi manusia, baik yang bersifat individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial.

  Mata pelajaran Fikih di Madarsah Tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidup (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, pembiasaan dan keteladanan (Hanafi 1998: 05).

  a.

  Fungsi Mata pelajaran Fikih berfungsi:

  1) Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah Swt sebagai pedoman mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat;

  2) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum islam dikalangan peserta didikdengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peaturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat;

  3) Pembentukan dan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di masyarakat;

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI MENGHINDARI PERILAKU TERCELA DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 3 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SUJUD DENGAN MEDIA VIDEO SCRIBE PADA SISWA KELAS VIII D DI SMP NEGERI 5 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 4 127

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI SALAT BERJAMAAH DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTs ARROSYIDIN SECANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 116

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA RASUL DENGAN METODE QUICK ON THE DRAW PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER II SMPN 6 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 187

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQH MATERI RIBA DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI TKR 1 SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 177

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI DAN UMROH MELALUI PENERAPAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL ISLAM KECAMATAN MUSUK DAN MTs N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 167

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AL-QURAN HADIS MATERI MENGKAJI SURAT AL-KAFIRUN MELALUI STRATEGI THREE STAGE FISHBOWL DECISION PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 2 134

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA SEMESTER I KELAS VII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 1 141

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH MATERI HIBAH DENGAN METODE READING GUIDE PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 MTs MA`ARIF 2 BLORA TAHUN PELAJARAN 20162017

0 5 109

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAK SEMESTER II DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X AKUTANSI SMK PGRI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 2 162