PERBEDAAN EMOTION FOCUSED COPING DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTARA REMAJA YANG MENGIKUTI LES MUSIK KLASIK DAN YANG TIDAK MENGIKUTI LES MUSIK KLASIK Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERBEDAAN EMOTION FOCUSED COPING DALAM HUBUNGAN

  

INTERPERSONAL ANTARA REMAJA YANG MENGIKUTI LES MUSIK

KLASIK DAN YANG TIDAK MENGIKUTI LES MUSIK KLASIK

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PERBEDAAN EMOTION FOCUSED COPING DALAM HUBUNGAN

  

INTERPERSONAL ANTARA REMAJA YANG MENGIKUTI LES MUSIK

KLASIK DAN YANG TIDAK MENGIKUTI LES MUSIK KLASIK

Angela Ira Wulandari

029114100

  

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan emotion focused

coping dalam hubungan interpersonal antara remaja yang mengikuti les musik

klasik dan yang tidak mengikuti les musik klasik. Penelitian ini merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE DIFFERENCES OF EMOTION FOCUSED COPING IN

  

INTERPERSONAL RELATIONSHIP BETWEEN ADOLESCENT WHO

TAKES THE CLASSIC MUSIC COURSE AND WHO DOESN’T

Angela Ira Wulandari

029114100

  

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

The purpose of this research was to see the differences of emotion focused

coping between adolescent who takes the classic music course and who doesn’t.

This research was a comparison research. The hypothesis in this research was

there were differences of emotion focused coping between adolescent who takes

the classic music course and who doesn’t.

  The subjects in this research were 30 adolescent who takes the classic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  baru saja berakhir hujan di sore ini... menyisakan keajaiban..kilauan indahnya pelangi...

  ( Ipang on theme song from laskar pelangi )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala bimbingan-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi

ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Psikologi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis banyak mendapat dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, maka penulis ingin

mengucapkan terima kasih secara tulus kepada orang-orang yang telah

menginspirasi penulis selama menyelesaikan studi dan melakukan penelitian ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

6. Segenap karyawan Fakultas Psikologi : Pak Gi, Mas Gandung, Mbak

Nanik, Mas Doni, dan Mas Muji yang banyak membantu penulis selama studi, terutama saat mengerjakan skripsi.

7. Subjek penelitian untuk kerjasama dan semangatnya.

  

8. Papi Eduardus Kumoro Mariandoko...terimakasih untuk pelajaran-

pelajaran berharga dalam hidupku. Maaf untuk setiap hal yang mengecewakan..I love you so, pap...

  

9. Mami Frideswinda Dwi Enggar Sulistyorini...terimakasih untuk setiap

kasih, dan doa yang mengiringi setiap langkahku. Maaf untuk setiap hal yang membuat terluka..Sayang sekali sama mami...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

14. Teman-teman Paduan Suara Mahasiswa ( also the cantus firmus

orchestra), waktunya untuk pensiun, but not for the angel voices...

  

15. Teman-teman KKN...Suster Ignas, Asti, Fanny, Grace, Ika, Galang, BJ,

Bambang, Ernest..dan warga di Ngireng-ireng..terimakasih untuk segala kesederhanaannya...

  

16. Teman-teman Kos Putri Intan...terimakasih untuk keceriaannya setiap

hari..Dhanie”Ade”(teman terbaikku dsini..)..Mba Wiwied, Dita, Yeyen..

  Niken,Betty,Tyas,Uus,Orpha,Vivi,Mba Sandra,Riza, Fanny,Shinta.. Juga mba warti..terimakasih untuk bantuannya terutama untuk kebutuhan akan lapar dan gizi..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih untuk semuanya.

  Penulis menyadari bahwa penelitian dan penyusunan skripsi ini

masih jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari para pembaca. Semoga skripsi ini memberikan

manfaat bagi ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta, Januari 2009 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. iv

ABSTRAK........................................................................................................... v

ABSTRACT......................................................................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... viii

KATA PENGANTAR......................................................................................... ix

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II. LANDASAN TEORI A. Emotion focused coping

1. Pengertian Coping................................................................................

  7

2. Jenis Coping.........................................................................................

  8

  3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Coping....................................... 10

  B. Hubungan Interpersonal

  1. Pengertian Hubungan Interpersonal..................................................... 11

  2. Emotion Focused Coping Dalam Hubungan Interpersonal................. 12

  C. Remaja

  1. Pengertian Remaja............................................................................. 13

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Skema........................................................................................................ 24

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................................... 25

B. Variabel Penelitian................................................................................... 26

C. Definisi Operasional................................................................................ 26

D. Subjek Penelitian..................................................................................... 28

E. Prosedur Penelitian.................................................................................. 29

F. Metode Dan Alat Pengumpul Data.......................................................... 30

G. Validitas Dan Reliabilitas

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Pembahasan.............................................................................................. 49

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.............................................................................................. 57

B. Keterbatasan Penelitian............................................................................ 57

C. Saran........................................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 60

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  

Lampiran 1 Skala Uji Coba.................................................................................. 62

Lampiran 2 Hasil Uji Coba.................................................................................. 67

Lampiran 3 Reliabilitas Alat Ukur....................................................................... 70

Lampiran 4 Skala Penelitian................................................................................ 73

Lampiran 5 Hasil Penelitian................................................................................. 76

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Perbedaan Emotion focused coping Dalam Hubungan

Interpersonal Antara Remaja Yang Mengikuti Les Musik Klasik dan yang Tidak Mengikuti Les Musik Klasik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi item skala Emotion Focused Coping sebelum uji cobaTabel 3.2 Spesifikasi item setelah uji cobaTabel 3.3 Spesifikasi item penelitianTabel 4.1 Deskripsi subjek penelitianTabel 4.2 Hasil analisisTabel 4.3 Hasil uji hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja atau adolescence adalah pemuda dan pemudi yang berada pada masa

  perkembangan yang disebut adolesensi atau masa remaja menuju kedewasaan (Rifai, 1998). Remaja merupakan individu yang berintegrasi dengan orang-orang dewasa ditandai dengan keadaan bahwa anak tidak lagi merasa berada di bawah orang-orang yang lebih tua melainkan berada pada tingkatan yang sama (Santrock, 2003). Remaja terbagi dalam dua tahap usia, yaitu masa remaja awal yang dimulai usia 13-14 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 2003). Menjalin hubungan interpersonal dengan teman sebaya juga memberikan beberapa keuntungan, antara lain dukungan atau penerimaan, prestasi, dan kasih sayang. Kebutuhan akan dukungan atau penerimaan, kasih sayang dan prestasi merupakan tiga hal penting yang bisa membuat remaja merasa bahagia bila mampu memenuhinya (Santrock, 2003).

  Remaja memiliki tugas perkembangan tersulit yaitu menjalin hubungan atau relasi dengan orang lain (Dariyo, 2002). Remaja dituntut untuk mampu melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan dan nilai-nilai baru dalam persahabatan. Remaja yang sulit melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan tersebut membuat remaja terlibat dengan masalah-masalah dengan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 untuk mengurangi perasaan stress yang tidak menyenangkan, yang kemudian menyertai tindakan-tindakan tertentu, sedangkan problem focused coping merupakan usaha untuk menyelesaikan tuntutan-tuntutan internal dan lingkungan dengan menciptakan suatu tindakan tertentu.

  Hasil penelitian pada 130 remaja pada tahap remaja awal menemukan bahwa remaja mampu mengatasi berbagai masalah dalam hubungan interpersonal yang menimbulkan stres dengan menggunakan kemampuan coping, dimana remaja mampu memahami akar masalah serta bereaksi terhadap masalah dan stress secara positif.

  Hal tersebut membuktikan pentingnya coping dalam hubungan interpersonal remaja dengan teman sebaya. (Forman, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 suatu kelompok dibanding remaja yang menggunakan problem focused coping (Forman, 1998).

  Penelitian ini akan dilakukan pada remaja yang mengikuti les musik klasik dan remaja yang tidak mengikuti les musik klasik. Mengikuti les musik klasik dapat membantu meningkatkan perkembangan dan pengelolaan emosi seseorang (Djohan, 2003). Berbagai penelitian psikologi tentang musik klasik menyebutkan banyaknya pengaruh positif dan peranan musik klasik bagi perkembangan emosi remaja. Salah satu penelitian yang dilakukan yaitu di Inggris dengan hasil penelitian 76 persen remaja yang mengikuti les musik klasik memiliki kemampuan mengelola emosi yang lebih tinggi dalam menjalin persahabatan dibandingkan remaja yang tidak mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : ”Apakah ada perbedaan emotion focused coping dalam hubungan interpersonal antara remaja yang mengikuti les musik klasik dan tidak mengikuti les musik klasik?”

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan emotion

  

focused coping dalam hubungan interpersonal antara remaja yang mengikuti les

musik klasik dan tidak mengikuti les musik klasik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  2. Manfaat praktis

  a. Bagi remaja, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman tentang perbedaan emotion focused coping pada remaja yang mengikuti les musik klasik dan tidak mengikuti les musik klasik sehingga apabila penelitian ini terbukti, dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengikuti les musik klasik

  b. Bagi orangtua, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang emotion focused coping dalam hubungan interpersonal pada remaja yang mengikuti les musik klasik dan remaja yang tidak mengikuti les musik klasik, serta memberikan sumbangan positif bagi orangtua untuk peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Emotion focused coping

1. Pengertian Coping

  Coping merupakan pikiran-pikiran dan tindakan-tindakan yang digunakan

  untuk mengolah dan menyelesaikan masalah atau tuntutan-tuntutan dari situasi yang penuh stres (Perlmutter&Hall, 1997). Coping juga didefinisikan sebagai kemampuan kognitif dan behavioral yang dilakukan seseorang untuk mengatur tuntutan internal dan eksternal yang timbul dari hubungan individu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 individu dalam usaha untuk mengatasi, menahan, atau menurunkan efek negatif dari situasi yang mengancam (Sadiyati, 2000). Coping juga didefinisikan sebagai perilaku dan pikiran yang secara sadar digunakan individu untuk mengontrol pengaruh situasi stres yang dialami (Hamilton&Fagot, 1998).

  Berdasarkan sejumlah definisi tersebut, diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan coping adalah kemampuan individu untuk mengatasi dan mengelola stres dan diharapkan dapat membantu individu untuk beradaptasi dengan stress yang dialami.

2. Jenis Coping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 Dari penjelasan-penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

  emotion focused coping merupakan kemampuan untuk merespon atau

  menghadapi perasaan yang tidak menyenangkan dari stress dengan melakukan cara-cara yang berorientasi pada emosi.

  b. Problem-Focused Coping Problem-focused coping merupakan kemampuan menyelesaikan

  tuntutan-tuntutan internal dan lingkungan dengan menciptakan suatu tindakan tertentu (Folkman&Lazarus, 1998).

  Orang dapat mengatasi suatu situasi stres dengan bekerja berhadapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Coping

  Mutadin (2005) mengemukakan bahwa coping dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Kesehatan fisik

  Kesehatan fisik merupakan hal yang penting karena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengarahkan tenaga yang cukup besar.

  Apabila sedang sakit atau lelah, maka individu tidak memiliki cukup energi untuk melakukan coping sebaik ketika berada dalam kondisi sehat.

  b. Pandangan atau pemikiran positif Keyakinan atau pandangan positif dalam menghadapi berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 efektif, dan memiliki kemampuan untuk mengekspresikan diri pada situasi- situasi sosial secara efektif e. Dukungan Sosial

  Dukungan ini meliputi pemenuhan kebutuhan akan dukungan emosional dan informasi, serta bantuan nyata bagi individu yang diberikan oleh orangtua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.

  f. Sumber Materi Dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang-barang, atau layanan yang biasanya dapat dibeli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 diperoleh individu jika berhubungan dengan orang lain (Dayakisni&Hudaniah, 2003 ).

  Jika hal-hal dalam kebutuhan-kebutuhan hubungan interpersonal tidak terpenuhi atau tidak seperti yang diharapkan, dan tidak terealisasi maka akan menghasilkan suatu akibat yang tidak menyenangkan bagi individu (Schutz,1996). Konflik-konflik yang terjadi dalam hubungan interpersonal banyak disebabkan karena adanya perbedaan-perbedaan individual (Schutz, 1996).

2. Emotion focused coping Dalam Hubungan Interpersonal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 mengambil hal-hal positif atau hikmah dari suatu permasalahan, mencari ketenangan, berdiam diri atau merenung, dan melakukan imajinasi atau berkhayal akan keadaan yang lebih baik. Selain itu individu juga melakukan penerimaan dengan berdoa, ataupun tidur.

  b. Melepaskan emosi, yaitu kemampuan untuk meluapkan atau melepaskan emosi atau perasaan-perasaan. Melepaskan emosi dilakukan dengan menangis dan berteriak. Selain itu individu juga berbicara pada orang lain tentang perasaan-perasaan yang dialami, dan mendiskusikan perasaan- perasaan yang dialami saat menghadapi permasalahan atau stressor.

  c. Relaksasi, yaitu kemampuan untuk meregangkan ketegangan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 psikologis remaja adalah individu pada usia dimana ia berintegrasi dengan masyarakat dewasa, masa dimana anak merasa berada dalam tingkatan yang sama dengan orang-orang yang lebih tua paling tidak terkait dengan hak (Santrock, 2003). Masa remaja awal berlangsung dalam rentang usia 13-16 tahun, sedangkan masa remaja akhir berlangsung dalam rentang usia 16-18 tahun ( Santrock, 2003).

2. Karakteristik Remaja

  Pemikiran remaja tidak lagi terbatas pada pengalaman-pengalaman nyata dan konkret melainkan sudah mampu membayangkan kejadian atau rekaan situasi berupa kemungkinan hipotesis ataupun abstrak (Santrock, 2003). Hal ini sejalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

3. Keadaan Emosi Remaja

  Emosi merupakan perasaan-perasaan atau respon efektif yang dihasilkan gejolak fisiologis, pikiran-pikiran, dan kepercayaan-kepercayaan, evaluasi subjektif dan ekspresi tubuh (Abella, 1999). Pada periode perubahan, emosi remaja menjadi lebih tinggi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Adapun meningginya emosi terutama karena remaja berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru. Remaja awal seringkali mudah marah, mudah dirangsang dan emosinya cenderung meledak, dan sulit mengendalikan perasaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16

4. Hubungan Interpersonal Remaja Dengan Teman Sebaya

  Sekolah bagi remaja merupakan tempat untuk melakukan hubungan interpersonal. Relasi yang dibentuk remaja di lingkungan sekolah adalah dengan teman-teman sekolahnya sendiri, dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Teman-teman inilah yang biasa disebut teman sebaya atau peers (Santrock, 2003).

  Bagi remaja, hubungan interpersonal dengan teman sebaya merupakan salah satu bagian besar dalam perkembangannya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Condry, Simon, dan Bronffenbrenner, selama 1 minggu remaja baik laki-laki maupung perempuan menghabiskan waktu 2 kali lebih banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 Meskipun teman sebaya merupakan bagian penting dalam perkembangan remaja, namun teman sebaya itu juga dirasakan memberi pengaruh yang kurang baik bagi remaja. Beberapa ahli teori menekankan pengaruh negatif dari teman sebaya bagi perkembangan remaja, misalnya seperti ditolak atau tidak diperhatikan oleh teman sebaya dapat mengakibatkan remaja merasa kesepian dan timbul rasa permusuhan (Santrock, 2003). Oleh sebab itu pencetus stress terbesar pada remaja, khususnya remaja awal adalah masalah sosial yang berhubungan dengan persahabatan atau hubungan interpersonal dengan teman sebaya (Santrock, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 mengandung unsur-unsur universal, bahasa yang melintasi batas usia, jenis kelamin, ras, dan kebangsaan (Campbell, 2001). Musik memiliki tiga unsur, yaitu melodi, harmoni, dan ritmik atau ketukan (Djohan, 2003).

  Musik klasik merupakan musik yang memiliki kejernihan, keagungan, dan keheningan, serta mampu memperbaiki konsentrasi, ingatan, dan persepsi spasial (Campbell, 2001). Musik klasik baik untuk perkembangan otak karena nada dan iramanya teratur, sesuai dengan denyut nadi manusia, sehingga mampu menstimulasi perkembangan otak dan jiwa (Djohan, 2003).

  Musik klasik memiliki manfaat penting bagi perkembangan pribadi karena dapat menenangkan, membantu pengelolaan emosi, membantu proses penyerapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19 Les musik klasik melatih individu dalam mengembangkan kemampuan bermusik, kemampuan intelektual, kemampuan pengelolaan emosi, dan keterampilan sosialnya (Goleman, 1997). Salah satu perwujudannya adalah peserta les musik klasik terlatih untuk menghayati/menjiwai lagu (musik klasik) sambil memainkan alat musik (Goleman, 1997)

  Dalam sebuah lagu atau musik klasik, terdapat suatu alur atau plot yang direpresentasikan melalui keras-lembutnya nada, tempo, dan sebagainya.

  Sehingga peserta les musik klasik terlatih secara rutin untuk merepresentasikan alur atau pot tersebut setiap memainkan suatu lagu (Goleman, 1997). Selain itu mereka juga terlatih untuk mengembangkan nada dan chord (improvisasi) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20

3. Remaja Yang Mengikuti Les Musik Klasik

  Remaja yang mengikuti les musik klasik terlatih untuk mengembangkan kemampuan pengelolaan emosi. Hal itu terjadi karena dalam les musik klasik, secara rutin remaja melatih pengontrolan emosi dan pengekspresian emosi melalui penjiwaan/penghayatan lagu atau musik klasik yang dimainkan, baik secara individual maupun bermain musik dalam kelompok (Badudu&Zain, 1997). Kemampuan itu membuat remaja dapat meredakan dan menetralkan emosinya, atau bahkan mengekspresikan emosi yang dirasakan sehingga mampu merefleksikan permasalahan yang dihadapi dengan baik (Badudu&Zain, 1997).

  Remaja yang mengikuti les musik klasik cenderung memiliki kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21 kesempatan untuk mengikuti alur atau plot lagu (musik klasik) dan bertukar pikiran dalam kelompok untuk memainkan alat musik (Badudu&Zain, 1997).

  Berkaitan dengan emotion focused coping, hal-hal yang berpengaruh terhadap emotion focused coping pada remaja yang tidak mengikuti les musik dapat berkembang melalui keluarga dan lingkungan sosial. Kehidupan dalam keluarga, seperti kebiasaan, pola asuh orangtua, dan sebagainya menjadi faktor yang memungkinkan berpengaruh pada emotion focused coping remaja yang tidak mengikuti les musik klasik. Selain itu lingkungan sosial, seperti organisasi kepemudaan atau kemasyarakatan yang diikuti juga memungkinkan berpengaruh pada perkembangan emotion focused coping remaja yang tidak mengikuti les

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  22 lingkungan sosialnya tersebut. Individu yang kurang mampu menjalin hubungan interpersonal dengan teman sebaya akan mendapat konflik dan permasalahan yang berakibat pada sanksi sosial dari kelompok sebaya jika individu tidak dapat mengatasi dengan baik.

  Untuk menghadapi stressor yang timbul dalam hubungan interpersonal itu, individu memerlukan kemampuan untuk mengatasinya. Coping merupakan kemampuan untuk mengatasi stressor dan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan dalam hubungan interpersonal tersebut. Emotion focused coping yang jarang digunakan dalam menghadapi berbagai permasalahan sehari-hari ternyata menjadi strategi coping yang memiliki pengaruh dan dampak positif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  23 kebutuhan orang lain dalam relasi sosial (Goleman, 1997). Pada saat memainkan alat musik klasik bersama dengan kelompok pada dasarnya seseorang belajar untuk membina hubungan dengan orang lain, menggunakan keterampilan sosial dengan cara bekerjasama dalam tim dan menyelesaikan konflik atau permasalahan. Dengan mengikuti les musik klasik dapat meningkatkan tingkat pelepasan emosi dan pengurangan ketegangan, dimana seseorang dapat memotivasi diri sendiri agar dapat melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat (Goleman, 1997).

F. Hipotesis

  Hipotesis dari penelitian ini adalah ada perbedaan emotion focused coping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  24

F. Skema Perbedaan Emotion Focused Coping Dalam Hubungan Interpersonal Antara Remaja Yang mengikuti Les Musik Klasik dan Yang Tidak Mengikuti Les Musik Klasik

  Aspek psikologis yang Aspek emotion focused relevan dan dapat coping muncul dari les musik klasik :

  Terlatih untuk :

Menghayati / menjiwai

  • refleksi lagu (musik klasik)
  • mengend alikan emosi Mengembangkan nada kreatif Mengikuti
  • dan chord (improvisasi) imajinatif Les Musik

  mele yang sesuai ekspresi positif Klasik paskan Hubungan

  Empati Remaja Interpersonal

  Sosialisasi Bekerjasama dengan Kerjasama dan - relaksasi kelompok dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif atau perbandingan, yaitu

  penelitian yang bertujuan untuk melihat perbedaan atau membandingkan dua variabel yang sama dalam populasi yang berbeda (Azwar, 2002). Dalam penelitian ini, peneliti ingin membandingkan emotion focused coping dalam hubungan interpersonal antara remaja yang mengikuti dan tidak mengikuti les musik klasik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  26

C. Definisi Operasional

  1. Emotion focused coping dalam hubungan interpersonal

  Emotion focused coping dalam hubungan interpersonal merupakan

  kemampuan untuk merespon atau menghadapi perasaan yang tidak menyenangkan dari stress yang timbul dalam hubungan timbal balik dengan individu lainnya dengan melakukan cara-cara yang berorientasi pada emosi.

  Emotion focused coping dalam hubungan interpersonal menurut Hardjana (1997)

  dan Aldwin&Revenson (1999) meliputi aspek :

  a. Mengendalikan emosi. Dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan untuk mengatur emosi. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  27 Individu melakukan humor atau melucu dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, bersantai, menceritakan pengalaman lucu, atau melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat membuat tertawa, seperti membaca buku berisi cerita humor, atau menonton acara dan film lucu.

  Kecenderungan menggunakan emotion focused coping tercermin dalam skor yang diperoleh subjek dalam skala emotion focused coping dalam hubungan interpersonal. Makin tinggi skor yang diperoleh subjek,makin tinggi kecenderungan subjek menggunakan emotion focused coping dalam hubungan interpersonal.

  2. Les Musik Klasik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  28 ketidakikutsertaan dalam les musik klasik didapatkan dari pengisian identitas subjek pada angket.

D. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian adalah remaja putra dan remaja putri yang mengikuti dan tidak mengikuti les musik klasik dengan kriteria sebagai berikut :

  1. Berusia 13-16 tahun Subjek dengan rentang usia tersebut dipilih karena tergolong dalam masa remaja awal dimana remaja memiliki tugas perkembangan terpenting terutama dalam menghadapi storm and stress yang berpengaruh pada tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  29 memiliki pengaruh positif dalam perkembangan emosi seseorang, sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan pengontrolan dalam pemilihan subjek pada penelitian ini.

  3. Tidak mengikuti les musik klasik Subjek yang dipilih adalah remaja yang tidak mengikuti les musik klasik atau remaja yang tidak mengikuti les menari, gamelan/ karawitan, menggambar/melukis, meditasi atau yoga, beladiri, serta seni pertunjukan seperti teater, dan sebagainya..

E. Prosedur Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  30 antara 13-15 tahun. Uji coba dilaksanakan tanggal 5-20 Juli 2008. Alat ukur yang disebarkan sebanyak 80 eksemplar

  3. Melakukan pengujian validitas serta reliabilitas terhadap skala emotion focused dalam hubungan interpersonal yang telah diujicobakan. Pengujian

  coping dilakukan menggunakan program komputasi SPSS for windows versi 13.0.

  4. Mengumpulkan data dengan menyebarkan skala emotion focused coping dalam hubungan interpersonal yang berisi item-item yang telah lolos seleksi.

  5. Melakukan analisis data menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan antara 2 kelompok subjek.

  6. Membuat pembahasan dan kesimpulan dari data yang didapatkan sebagai hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  31

  1. Data identitas Data yang digunakan untuk mengungkap identitas subjek dalam penelitian ini terdiri dari : jenis kelamin, umur, keikutsertaan dalam les musik klasik.

  2. Skala Emotion focused coping dalam hubungan interpersonal Pengumpulan data penelitan dilakukan dengan menggunakan skala psikologis, yaitu skala emotion focused coping dalam hubungan interpersonal. Skala tersebut disusun dengan menggunakan method of summated ratings, yaitu metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Azwar, 2002). Prosedur penskalaan dengan menggunakan summated ratings didasarkan oleh 2 asumsi, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  32 a) Mengendalikan emosi. Dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan untuk mengatur emosi. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk menerima keadaan. Individu melakukan penerimaan dengan menganggap bahwa keadaan itu sudah terjadi dan tidak dapat diubah. Selain itu, Individu cenderung bersikap mengambil hal-hal positif atau hikmah dari suatu permasalahan, mencari ketenangan berupa berdiam diri atau merenung, dan melakukan imajinasi atau berkhayal akan keadaan yang lebih baik. Individu juga mengendaikan emosi dengan berdoa ataupun tidur.

  b) Melepaskan emosi. Dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  33 membuat tertawa, seperti membaca buku berisi cerita humor, atau menonton acara dan film lucu.

  Untuk mengungkapkan aspek-aspek tentang emotion focused coping maka peneliti membuat pernyataan-pernyataan yang mengidentifikasikan

  

emotion focused coping . Pernyatan-pernyataan tersebut bersifat favorable dan

unfavorable . Pernyataan (item) yang bersifat favorable adalah item yang

  mendukung atau menunjukkan ciri atribut yang hendak diukur. Sedangkan

  

item yang bersifat unfavorable adalah item yang tidak mendukung atau tidak

  menunjukkan ciri atribut yang hendak diukur. Berdasarkan aspek-aspek

  

emotion focused coping tersebut, maka dibuat 60 item dengan spesifikasi 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  34

Tabel 3.1 Distribusi item skala Emotion focused coping sebelum uji coba

  

No Aspek Nomor Item Jumlah

Favorable Unfavorable

  1 Mengendalikan emosi 1, 7, 13, 18, 22, 3, 8, 23, 31, 34,

  20 28, 38, 45, 51, 59 39, 42, 50, 53, 57

  2 Melepaskan emosi 2, 9, 14, 15, 21, 5, 11, 19, 32, 37,

  20 24, 26, 30, 35, 41 46, 48, 54, 56, 60

  3 Relaksasi 4, 16, 20, 25, 29, 6, 10, 12, 17, 27,

  20 33, 40, 44, 49, 52 36, 43, 47, 55, 58

  Total

  30

  30

  60

a. Pemberian skor skala Emotion focused coping

  Method of Summated Ratings merupakan metode penskalaan yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  35 mengukur atribut yang memang hendak diukur. Suatu alat ukur yang memiliki validitas yang tinggi akan menghasilkan error pengukuran yang kecil (Azwar 2002).

  Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Pada penelitian ini professional judgement dilakukan oleh orang yang sudah ahli yaitu dosen pembimbing.

2. Uji Analisis Item

  Uji analisis item bertujuan untuk mengetahui sejauhmana sebuah skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  36 individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Untuk skala sikap, item yang berdaya beda tinggi adalah item yang mampu membedakan mana subjek yang bersikap positif dan mana subjek yang bersikap negatif (Azwar, 2002).

  Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor itu sendiri dan akan menghasilkan koefisien korelasi item total (rix). Semakin baik daya diskriminasi sebuah item, maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00. Pemilihan item terbaik dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi sebesar 0,3. Dengan demikian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  37 sampai dengan 0, 573. Sebaran item setelah proses seleksi dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Spesifikasi Item Setelah Uji Coba

  Aspek Item Jumlah Item

Favorable Unfavorable

  Mengendalikan 7, 18, 22, 28, 45, 8, 23, 31, 34, 50,

  12 emosi

  59

  53 Melepaskan emosi 9, 14, 15, 21, 24, 5, 11, 19, 37, 48,

  14 26, 35 54, 60

  Relaksasi 4, 16, 20, 25, 29, 10, 12, 17, 27, 47,

  15

  38

Tabel 3.3 Spesifikasi Item Penelitian

  

Item

Aspek

  

Favorable Unfavorable

Jumlah item

  Mengendalikan emosi 7, 18, 22, 28,

  45, 59 8, 23, 31, 34,

  50, 53

  12 Melepaskan emosi 9, 14, 15, 21, 24, 26

  5, 11, 19, 37, 54, 60

  12 Relaksasi 4, 20, 25, 29, 40, 49

  12, 17, 27, 47, 55, 58

  12 Jumlah item

  12

  12

  36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  39 Pengujian reliabilitas skala emotion focused coping dalam penelitian ini dilakukan dengan program SPSS for windows versi 13.0 (Reliability Analysis

  Scale-Alpha). Koefisien reliabilitas alpha yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0,907. Hal ini berarti bahwa skala emotion focused coping memiliki keajegan yang tinggi sehingga dapat dipercaya untuk mengungkapkan perbedaan emotion focused coping antara remaja yang mengikuti les musik klasik dan remaja yang tidak mengikuti les musik klasik.

H. Metode Analisis Data

  Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data penelitian dilakukan mulai tanggal 1 Agustus sampai

  dengan 4 Agustus 2008. Skala penelitian disebarkan pada subjek yang menjadi siswa di salah satu SMP dari tiga SMP swasta Katolik di Depok dan Bogor yang dipilih oleh peneliti sebagai tempat pengambilan data. Selain itu, pengambilan data juga dilakukan di 4 tempat les musik, dalam penelitian ini adalah les musik klasik, yang berada di Depok dan Bogor. Skala yang disebarkan berjumlah 60 eksemplar. 30 eksemplar untuk subjek remaja yang mengikuti les musik klasik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  41 pertimbangan remaja dengan rentang usia tersebut termasuk dalam kategori usia remaja awal yang rentan dengan proses menghadapi “badai dan tekanan” terutama dalam hubungan interpersonalnya. Subjek dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok subjek, yaitu remaja yang mengikuti les musik klasik dan remaja yang tidak mengikuti les musik klasik. Masing-masing kelompok subjek berjumlah 30 orang, sehingga keseluruhan subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Dalam kriteria keikutsertaan dalam les musik klasik, untuk remaja yang mengikuti les musik klasik, dipilih subjek dengan kriteria mengikuti les musik klasik minimal 5 tahun, dan hanya mengikuti les musik klasik. Sedangkan untuk remaja yang tidak mengikuti les musik klasik, dipilih subjek dengan kriteria tidak mengikuti les musik klasik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  42 Tabel 4.1

  

Deskripsi Subjek Penelitian

Ikut Les Tidak Ikut Les Musik Klasik Musik Klasik Jumlah

  Pria

  14

  12

  26 Jenis Wanita

  16

  18

  34 Kelamin

  Pendidikan S1

  25

  23

  48 S2

  5

  7

  12 Terakhir

  Orangtua

C. Deskripsi Data Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  43 Tabel 4.2

  

Hasil Analisis

Statistik Ikut Les Musik Klasik Tidak Ikut Les Musik Klasik Teoritis Empiris Teoritis Empiris N

  30

  30 Skor 144 114 144 103

  Maksimum Skor

  36

  99

  36

  82 Minimum

  Mean

  90 106,5 90 92,5

  SD

  48 2,5 48 3,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  44 atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dari SPSS for windows versi 13.0. Pengambilan keputusan didasarkan pada besaran probabilitas (p). Apabila p > 0,05 maka distribusi dinyatakan normal. Sebaliknya, apabila p < 0,05 maka distribusi dinyatakan tidak normal.

  Dari hasil pengujian terhadap kedua kelompok subjek diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov 0,722 dengan probabilitas 0, 674 (p > 0,05). Oleh karena p lebih besar dari 0,05 maka diketahui bahwa distribusi data pada kedua kelompok subjek adalah normal atau memenuhi persyaratan uji normalitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  45 E. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent sample t-test dari program SPSS for windows versi 13.0. Independent sample t-test adalah pengujian menggunakan distribusi t terhadap signifikansi perbedaan nilai rata- rata tertentu dari dua kelompok sampel.

  Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi “ Ada perbedaan emotion focused

  

coping antara remaja yang mengikuti les musik klasik dan remaja yang tidak

  mengikuti les musik klasik “. Dalam menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.

  T-tabel diketahui dengan tabel distribusi t pada taraf kepercayaan 95% (α = 5%) dengan ketentuan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  46 Dari tabel dapat dilihat bahwa dua kelompok subjek sama-sama memiliki

  

mean empiris yang lebih besar daripada mean teoritis, dan mean empiris subjek

  remaja yang mengikuti les musik klasik lebih besar daripada mean empiris remaja yang tidak mengikuti les musik klasik. Dari perhitungan pada 60 subjek diperoleh nilai t sebesar 9,450. Dan dengan df sebesar 58 diperoleh nilai t 5% (2-tailed) sebesar 2,000. Dengan demikian nilai t hitung lebih besar daripada t tabel.

  Oleh karena nilai t hitung lebih besar daripada t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan emotion focused coping antara remaja yang mengikuti les musik klasik dan remaja yang tidak mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  47 Tabel 4.4

  Uji perbedaan tiap-tiap aspek

Aspek Subjek Jumlah Mean Std. t df t

item Deviation tabel

  Aspek Ikut les

  12 36,43 1,960 7,819

  58 Tdk 12 32,57 1,870 7,819

  58 Mengendalikan ikut les

  Emosi Aspek Ikut les

  12 36,53 2,161 7,170

  58 2,000

  Tdk 12 32,93 1,701 7,170

  58 Melepaskan ikut les

  Emosi Aspek Ikut les

  12 35,13 1,871 8,082

  58 Tdk 12 30,70 2,351 8,082

  58 Relaksasi ikut les Dari hasil pada tabel terlihat bahwa pada aspek mengendalikan emosi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  48 F. Pembahasan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan

  

emotion focused coping dalam hubungan interpersonal antara remaja yang

  mengikuti les musik klasik dan tidak mengikuti les musik klasik. Emotion didefinisikan sebagai kemampuan untuk merespon atau