Biaya produksi tahun 2012 Pengawasan Biaya Produksi

produksi Rp. 3.932,23kg tahun 2012 apabila dibandingkan dengan RKAP tahun 2012 berada dibawah sebesar 150,46kg atau 3,69.

5. Biaya produksi tahun 2013

Besarnya realisasi biaya produksi untuk setiap kg produksi kelapa sawit untuk tahun 2013 adalah Rp. 4.435,32kg dengan total biaya sebesar Rp. 3.111.490.562.884 untuk kuantitas realisasi sebesar 701.525.353 kg. Penyimpangan biaya produksi Anggaran biaya produksi tahun 2013 Rp. 3.087.703.886.000 Realisasi biaya produksi tahun 2013 Rp. 3.111.490.562.884 Selisih Rp. 23.786.676.884 Selisih sebesar Rp. 23.786.676.884 0,77 merupakan penyimpangan yang tidak menguntungkan unfavorable variance. Realisasi biaya produksi kelapa sawit tahun 2013 berada diatas anggaran disebabkan oleh : Perbedaan harga = harga sesungguhnya – harga standar x kuantitas sesungguhnya = 4.435,32 – 3.992,95 x 701.525.353 = 442,37 x 701.525.353 = 310.333.770.407 unfavorable variance Realisasi biaya produksi tahun 2013 dibandingkan dengan RKAP tahun 2013 berada diatas sebesar Rp. 23.786.676.884 atau 0,77. Sedangkan realisasi biaya produksi Rp. 4.435,32kg tahun 2013 apabila dibandingkan dengan RKAP tahun 2013 berada dibawah sebesar 442,37kg atau 11,08 . Dapat disimpulkan bahwa relisasi biaya produksi berada diatas ataupun dibawah biaya yang telah dianggarkan perusahaan. Adapun penyebab-penyebab realisasi biaya produksi bisa berada dibawah atau diatas biaya yang dianggarkan mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1 Gaji, tunjangan dan biaya sosial karyawan, berada dibawah dan diatas biaya yang dianggarkan. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya pegawai karena adanya pegawai yang dimutasi atau pegawai yang dipindahkan kekebun lain atau pensiun, meningkatnya jumlah tunjangan karyawan dan naiknya gaji para pegawai. 2 Pemeliharaan tanaman menghasilkan juga cenderung berada dibawah angka yang dianggarkan oleh perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah gaji untuk para pekerja dibidang ini tidak terlalu banyak, atau biaya untuk peralatan pemeliharaan tanamana menghasilkan tidak terlalu banyak dikeluarkan. 3 Panen, merupakan biaya yang selalu berada dibawah angka yang dianggarkan oleh perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah pekerja dibidang ini sebagian besar adalah buruh harian lepas BHL, sehingga gaji yang dikeluarkan perusahaan tidak terlalu banyak. 4 Biaya penyusutan berada diatas biaya yang dianggarkan. Biaya penyusutan pengolahan ini dimaksudkan penyusutan terhadap barang-barang yang secara langsung berhubungan dengan proses pengolahan. 5 Beban umum juga berada dibawah angka yang telah dianggarkan. Biaya umum biasanya meliputi biaya yang bersifat umum seperti biaya tamu, biaya untuk mengamankan areal.