Pengertian Biaya Produksi PEMBAHASAN

Tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, keduanya disebut biaya konvensi ”. Menurut Sukirno 2013:208, “Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor- faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut”. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya produksi merupakan pengorbanan atas sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan yang berhubungan dengan produksi barang atau jasa untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Biaya produksi juga terbagi atas tiga elemen yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

C. Anggaran Biaya Produksi

Perusahaan besar maupun kecil seyogyanya membuat anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan dan untuk mengendalikan kegiatan. Perencanaan melihat kedapan, menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu perusahaan. Sedangkan pengendalian melihat kebelakang, menilai hasil kerja dan membandingakan dengan rencana yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dari dilakukannya anggaran bagi perusahaan adalah berikut ini: 1. Memaksa manajer membuat rencana kerja 2. Tolak ukur mengevaluasi kinerja 3. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar manajer 4. Membantu pengambilan keputusan Anggaran ialah suatu rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Pada umumnya disusun secara tertulis. Anggaran produksi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang terperinci yang disusun oleh perusahaan untuk menentukan seluruh biaya produksi dalam satuan dimasa yang akan datang guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan itu sendiri. Berdasarkan definisi tersebut, maka anggaran biaya produksi terdiri dari:

1. Anggaran bahan baku

Anggaran biaya bahan baku adalah sebuah rencana terperinci yang disusun mengenai jumlah biaya bahan baku yang akan dikeluarkan pada periode tertentu di masa yang akan datang. Metode pengendalian bahan baku, yaitu: 1 Metode siklus pesanan Dilakukan dengan cara memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas. Perusahaan yang berbeda menggunakan periode waktu yang berbeda misalnya 30, 60, 90 hari 2 Metode minimum maksimum Dilakukan dengan didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran tertentu, dimana jumlah maksimum untuk setiap item ditetapkan dan tingkat minimun sudah memasukan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali.