Biaya produksi tahun 2013 Pengawasan Biaya Produksi

Dapat disimpulkan bahwa relisasi biaya produksi berada diatas ataupun dibawah biaya yang telah dianggarkan perusahaan. Adapun penyebab-penyebab realisasi biaya produksi bisa berada dibawah atau diatas biaya yang dianggarkan mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1 Gaji, tunjangan dan biaya sosial karyawan, berada dibawah dan diatas biaya yang dianggarkan. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya pegawai karena adanya pegawai yang dimutasi atau pegawai yang dipindahkan kekebun lain atau pensiun, meningkatnya jumlah tunjangan karyawan dan naiknya gaji para pegawai. 2 Pemeliharaan tanaman menghasilkan juga cenderung berada dibawah angka yang dianggarkan oleh perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah gaji untuk para pekerja dibidang ini tidak terlalu banyak, atau biaya untuk peralatan pemeliharaan tanamana menghasilkan tidak terlalu banyak dikeluarkan. 3 Panen, merupakan biaya yang selalu berada dibawah angka yang dianggarkan oleh perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah pekerja dibidang ini sebagian besar adalah buruh harian lepas BHL, sehingga gaji yang dikeluarkan perusahaan tidak terlalu banyak. 4 Biaya penyusutan berada diatas biaya yang dianggarkan. Biaya penyusutan pengolahan ini dimaksudkan penyusutan terhadap barang-barang yang secara langsung berhubungan dengan proses pengolahan. 5 Beban umum juga berada dibawah angka yang telah dianggarkan. Biaya umum biasanya meliputi biaya yang bersifat umum seperti biaya tamu, biaya untuk mengamankan areal. 6 Pada tahun 2012 dan tahun 2013 terdapat beban overhead, meskipun biaya overhead ini berada diatas biaya yang dianggarkan namun, selisih biaya antara realisasi dan yang dianggarkan hanya sedikit. Kenaikan biaya overhead ini disebabkan oleh meningkatnya biaya yang termasuk kedalam biaya overhead. Seperti gaji, tunjangan dan biaya sosial karyawan pimpinan, beban pemeliharaan bangunan rumah, pajak, retribusi dan PBB, beban asuransi, beban penerangan dan beban persediaan air.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis dan mengevaluasi mengenai analisis biaya produksi pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah : 1. Penyusunan Perencanaan Biaya Produksi pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan dilakukan dengan menyusun anggaran biaya produksi, yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik, sesuai dengan rancangan anggaran yang dibuat oleh perusahaan. 2. PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan telah berupaya menerapkan fungsi perencanaan dan pengawasan anggaran biaya produksi dalam meningkatkan efisiensi, namun masih banyak mengalami penyimpangan yang tidak menguntungkan unfavorable variance seperti penyimpangan biaya tanaman, penyimpangan biaya pengolahan, penyimpangan biaya penyusutan dan penyimpangan biaya pembelian. 3. Pada tahun 2012 realisasi biaya produksi berada dibawah RKAP yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan perusahaan telah berusaha melakukan efisiensi biaya produksi dengan sebaiknya. Dengan menurunnya realisasi biaya produksi diharapkan perusahaan mendapat laba yang sebaik- baiknya. 4. Dari tahun 2009 hingga 2013 realisasi biaya produksi berada diatas dan dibawah RKAP yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dimana biaya yang banyak mempengaruhi adalah biaya gaji dan tunjangan karyawan, biaya panen, biaya pemupukan, biaya pemeliharaan tanaman, biaya pengangkutan ke pabrik, dan biaya overhead.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan agar perusahaan dapat mengambil kebijaksanaan yang tepat sehubungan dengan efisiensi biaya produksi dan dapat meninjau kembali kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah diterapkan adalah sebagai berikut : 1. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi harus terus diawasi dan setiap penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. 2. PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan sebaiknya mengalokasikan semua biaya secara tepat keseluruhan bagian atau divisi yang ada dalam perusahaan, khususnya biaya operasional hendaknya dilakukan dengan lebih cermat agar anggaran biaya operasional yang disusun dapat lebih baik dan realistis. 3. PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan disarankan untuk lebih meningkatkan perencanaan dan pengawasan anggaran biaya operasi. Anggaran biaya operasi akan berperan besar dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi karena anggaran biaya operasi akan terus-menerus mengikuti perkembangan kegiatan organisasi.