Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian terhadap “Studi Kritis Definisi Sunnah dan Hadis Prespektif Ilmu Logika” layak untuk diteruskan.

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan untuk memperjelas alur penelitian ini, penulis perlu mengidentifikasi beberapa masalah berikut untuk kemudian diteliti lebih lanjut: a. Apakah semua para ulama sepakat atas definisi sunnah dan hadis yang telah ada? b. Apakah definisi sunnah dan hadis yang ada telah memenuhi standar ilmu logika? c. Adakah relevansi kata sunnah dan hadis dalam al-Qur‟an dengan terminologi para ulama? d. Apakah kata sunnah dan hadis dalam al-Qur‟an sesuai dengan terminologi para ulama? e. Bagaimana korelasi definisi hadis dan sunnah dengan ilmu mantik?

2. Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan difokuskan pada kajian definisi hadis dan sunnah yang dirilis oleh para ahli: Ahli Hadis, Ahli Ushul Fiqh, Ahli Fiqh, dan Ahli Tafsir modern, karena beberapa pendapat yang lain selain para ahli di atas tidak jauh berbeda dengan di atas. Artinya, definisi yang tidak disebutkan dalam penelitian ini dapat dipastikan terwakili oleh definisi-definisi yang disebutkan dalam penelitian ini.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut: a. Bagaimana korelasi definisi hadis dan sunnah dengan ilmu mantik? b. Apakah definisi sunnah dan hadis telah memenuhi standar ilmu mantik?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana yang tertuang dalam rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan penulis yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: a. Tujuan akademis, yaitu memenuhi salah satu syarat penyelesain studi pada program Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Jakarta. b. Tujuan Non Akademis, yaitu penulis ingin memberikan dukungan atau penolakan terhadap beberapa definisi hadis dan sunnah yang ada masyhur. Dengan kata lain, apa bila “terminologi” tidak sesuai dengan standar ilmu mantik maka penulis akan menolaknya, dan bila hal tersebut sesuai dengan kaidah ilmu mantik maka penulis harus mendukungnya.

D. Manfaat Penelitian

Terkait dengan manfaat atau signifikasi yang terealisasi, penelitian ini dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu secara teoritis dan praktis: Pertama, Pada tatanan teoritis, masyarakat dapat memahami persoalan sunnah dan hadissecara definitif dalam prespektif ilmu logika. Kedua, Dalam tatanan praktis, hasil penelitian ini sangat diharapkan memberikan sumbangan pemahaman yang lebih luas prihal sunnah dan hadis, dalam prespektif ilmu logika.

E. Studi Terdahulu yang Relevan

Setelah penulis melacak hasil penelitian sebelumnya, baik di perpustakaan maupun dibeberapa situs-situs internet, penulis tidak menemukan hasil penelitian tentang persoalan ini, hampir semua literatur tidak mempertanyakan penetapan definisi para ulama perihal sunnah dan hadis. Namun penulis menemukan tiga literatur dari sekian banyak hasil penelitian yang ada: Pertama, Buku “Menyoal Relevansi Sunnah dalam Islam Modern” yang ditulis oleh Daniel W. Brawn. Dalam buku ini menjelaskan bahwa sunnah dan hadis mempunyai persoalan yang berbeda, sunnah lebih banyak berperan dalam memberikan keterangan wahyu, sedangkan hadis hanya sebagai atau media untuk menyampaikan sunnah. 8 Kedua, Penulis menemukan sebuah buku yang di tulis oleh salah satu guru besar STAIN Purwokerto. B uku terebut berjudul “Hadis Semenjak Disabdakan sampai Dibukukan. 9 Dalam buku ini menceritakan dual hal, Pertama, Ia menceritakan sejarah perjalanan hadis. Kedua, Ia menceritakan bagaimana proses 8 Daniel W.Brown, Menyoal Relevansi Sunnah dalam Islam Modern, Penerjemah: Jaziar Radianti.dkk. Bandung: Mizan, 2000, h. 26 9 Muhammad Dailamy, Hadis Semenjak Disabdakan Sampai Dibukukan, Porwokerto: Fajar Pustaka, 2010 pembukuan hadis Rasulullah Saw. Pada bagian pertama penulis telah memaparkan bukti kongkrit perbedaan sunnah dan hadis, namun ia tidak memformulasikan secara spesifik mengenai dua kata tersebut. Ketiga, berupa skripsi mahasiswa Tafsir Hadis Jakarta yang berhubungan erat dengan penelitian yang sedang penulis lakukan, hasil penelitian tersebut adalah: a. Penelitian yang ditulis dengan judul Otentitas Hadis Menurut Imam al- Ghâzalî Studi Analitis, 10 Beliau melakukan pembahasan tentang tata cara memahami hadist menurut al-Ghâzalî, secara keseluruhan tidak banyak penulis mendapatkan informasi penting prihal masalah definisi sunnah dan hadis, Namun beliau hanya membedakan kedua definisi tersebut. b. Penelitian yang berbeda, berjudul “Metode Pemahaman Hadis Tela’ah Historis dan Semantik ”. 11 Dalam skripsi ini, penulisnya menjelaskan tentang cara memahami hadis Rasulullah Saw. Dalam hal ini, penulis juga tidak banyak mendapatkan informasi. Skripsi ini hanya membahas cara memahami hadis yang benar, padahal untuk memahami sesuatu dengan benar maka harus memahami persoalan definisi dengan benar pula, karena bila tidak demikian, maka dapat di pastikan hasil pemahaman tersebut salah. Dari beberapa hasil penelitian di atas, penulis tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang sunnah dan hadis yang sedang penulis teliti, oleh 10 Kuswandi Yahdi, “Otentitas Hadis Menurut Imam al-Ghȃzalî: Studi Analitis,” Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. 11 Nurul Huda, “Metode Pemahaman Hadis Tela‟ah Historis dan Semantik,” Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2002. karenanya penulis harus melanjutkan penelitian ini, untuk menyempurnakan pemahaman sunnah dan hadis.

F. Metodologi Penelitian

Metodologi 12 yang penulis gunakan dalam penelitian ini, adalah metodologi kualitatif, yaitu Metode penelitian yang berlandaskan pada positifisme, yang digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah, dan hasil penelitian ini lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi. 13 Metode dalam kajian ini mempunyai beberapa prosedur yang harus di tempuh, sebagai sebuah rangkaian keabsahan penelitian sebuah objek. Adapun Studi ini akan mengikuti prosedur penelitian sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini mengikuti prosedur yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. 14 atau dengan ungkapan lain yang menguraikan kata-kata dengan menganalisis satu persatu yang menyangkut pokok permasalahan. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pustaka 15 Library Research. Setelah masalah dirumuskan, langkah yang dilakukan dalam mencari 12 Artinya adalah Ilmu cara-cara dan langkah-langkah yang tepat untuk menganalisa sesuatu; penjelasan serta penerapan cara. Lihat, Pius A Partanto, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2001, h. 461. 13 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif-kualitatif, Bandung: al-Fabet, 2009, h. 9 14 Lexy J. Meleong,, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004, h. 4 15 Adapun yang dimaksud dengan perpustakaan adalah koleksi pustaka; tempat koleksi buku, Perpustakaan adalah menggunakan buku-buku sebagai bahan penelitian, artinya tidak memakai data eksperimen. Lihat, Pius A. Partanto.dkk. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola,1994, h. 590. data tersedia, di mana terdapat hubungan yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan referensi di perpustakaan merupakan hal yang tidak bisa dihindari.

2. Sifat Penelitian