4. Definisi Hadis Prespektif Ulama Modern
Menurut pandangan Islam modern, para ulama memberikan terminologi sebuah objek lebih mengutamakan konteks yang bersifat humanistik, Utamanya
dalam hal sunnah dan hadits. Salah satu contohnya adalah Nurcholish Majid, ia berkomentar dalam
pengantar hasil terjemahannya, bahwa Hadis adalah laporan tentang aktifitas Rasulullah.saw.
84
Hal ini sejalan dengan kutipan Fazlur Rahman, hadis adalah sunnah yang terkonsep, atau konsep-konsep sunnah.
85
Namun, pendapat Muhammad Syahrur tidak demikian, ia menjelaskan bahwa hadis adalah kehidupan Nabi Muhammad saw sebagai seorang Rasul
pembawa berita dan manusia dan manusia yang hidup di dunia nyata. Jadi, Hadis menrupakan hasil interaksi dengan kejadian-kejadian tertentu dengan
situasi tertentu pula pada masa tertentu pula prodak sejarah.
86
Dari beberapa pembahasan di atas, penulis sengaja tidak meyebutkan aneka macam definisi dari berbagai prespektif para ulama‟ pada definisi hadis
sebagaimana di sebutkan pada definisi sunnah, karena kebanyakan para ulama‟ beranggapan bahwa sunnah dan hadis merupakan kata yang sinonem. Sedangkan
penulis mengambil definisi para ulama yang menoritas, sebagai pertimbangan akademik secara kualitatif.
84
Musthafa al- Siba‟i, Sunnah dan Peranannya Palam Penetapan Hukum Islam,
Penerjemah. Nurcholish Majid, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2003, h. ix
85
Fazlur Rahman, Islam Fazlur Rahman, Bandung: Pustaka, 2000, h. 43
86
Muhammad Syahrur, Al-kitab wa al-Quran, h. 546
BAB IV STUDI ANALISIS DEFINISI SUNNAH DAN HADIS
PERSPEKTIF ILMU LOGIKA
Definisi sunnah dan hadis mempunyai relevansi yang sangat kuat dengan ilmu logika mantik, ilmu mantik adalah metode tentang undang-undang berfikir
ilmiah.
1
Adapun bagian dari hal tersebut adalah definisi atau t a’rif, hal ini untuk
para pekerja ilmu pengetahuan para ilmuan,
2
sedangkan definisi sunnah dan hadis bagian dari cara kerja ilmiah yang wajib mengikuti standar prosedur ilmu
logika, untuk mendapatkan legitimasi kebenaran dari ilmu pengetahuan.
Mengacu pada pembahasan pada bab II, dalam bab ini penulis berupaya menganalisis beberapa definisi sunnah dan hadis yang ada, dengan ilmu mantik
atau logika. Objek kajian tersebut meliputi kajian etimologi hingga pada terminologi.
A. Studi Etimologi Sunnah dan Hadis
1. Pengertian Sunnah