Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

50 Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 8.51769728 Most Extreme Differences Absolute .153 Positive .153 Negative -.088 Kolmogorov-Smirnov Z 1.061 Asymp. Sig. 2-tailed .210 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS 20, dioleh oleh Peneliti, 2012 Dari hasil uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov, didapat nilai signifikansi Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,210. Nilai signifikansi di atas 0,05 menandakan nilai residual tersebut telah normal.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas ditujukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel bebas pada model regresi. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai collinearity statistic dan nilai koefisien korelasi di antara variabel bebas. Multikolinearitas terjadi apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 dan variance inflation factor VIF lebih Universitas Sumatera Utara 51 besar dari 10. Berdasarkan Tabel 4.3 di bawah, dapat dilihat bahwa nilai tolerance untuk kedua variabel bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF keduanya juga lebih kecil dari 10. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi satu sama lain. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Sebelum Transformasi Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant CCC .963 1.039 WCT .963 1.039 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Output SPSS 20, diolah oleh Peneliti, 2012

c. Uji Heteroskedastisitas

Pendeteksian masalah heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dilakukan dengan Scatter-Plot test. Jika titik-titik membentuk pola yang teratur pada grafik, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 52 Berikut dapat dilihat dari grafik scatter-plot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dengan mengamati penyebaran titik-titik pada Gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3 Scatter-Plot Sebelum Transformasi Sumber: Output SPSS 20, diolah oleh Peneliti, 2012 Dari Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tanpa membentuk pola serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 nol pada sumbu Y. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara 53 tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi profitabilitas berdasarkan masukan variabel bebas yaitu cash conversion cycle CCC dan working capital turnover WCT.

d. Uji Autokorelasi