Uji Autokorelasi Uji Normalitas Data

53 tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi profitabilitas berdasarkan masukan variabel bebas yaitu cash conversion cycle CCC dan working capital turnover WCT.

d. Uji Autokorelasi

Pendeteksian masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan melakukan Durbin-Watson test. Pada Tabel 4.4 di bawah, dapat dilihat bawah nilai hitung DW yang diperoleh sebesar 0,909. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel DW dengan menggunakan signifikansi 5, jumlah sampel n 48, dan jumlah variabel independen k sebanyak 2. Pada tabel Durbin-Watson, didapat nilai batas bawah DL sebesar 1,4500 dan nilai batas atas DU sebesar 1,6231. Oleh karena nilai DW lebih rendah dari nilai DL, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi autokorelasi positif. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .234 a .055 .013 8.70492 .909 a. Predictors: Constant, WCT, CCC b. Dependent Variable: ROA Sumber: Output SPSS 20, diolah oleh Peneliti, 2012 Universitas Sumatera Utara 54

4.2.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik Setelah Transformasi

Setelah ditemukan adanya masalah autokorelasi pada uji asumsi klasik sebelumnya, peneliti melakukan transformasi data dengan menggunakan metode lag untuk menyelesaikan masalah autokorelasi agar memenuhi syarat pengujian asumsi klasik. Pengujian ulang dilakukan untuk menguji hasil transformasi tersebut.

a. Uji Normalitas Data

Untuk menguji data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak setelah transformasi dapat setelah dilihat melalui analisis grafik P-P Plot dan histogram serta uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov. Gambar 4.4 Grafik P-P Plot Setelah Transformasi Sumber: Output SPSS 20, diolah oleh Peneliti, 2012 Universitas Sumatera Utara 55 Pada grafik P-P Plot sebelumnya Gambar 4.4, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar tidak jauh mengikuti garis diagonal sehingga telah memenuhi asumsi normalitas. Model regresi telah terdistribusi normal juga dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan pola distribusi normal dengan penyebaran secara merata baik ke kiri maupun ke kanan sebagaimana terlihat pada Gambar 4.5 berikut. Gambar 4.5 Histogram Setelah Transformasi Sumber: Output SPSS 20, diolah oleh Peneliti, 2012 Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Transformasi Sumber: Output SPSS 20, dioleh oleh Peneliti, 2012 Model regresi yang telah memenuhi asumsi normalitas juga dapat dilihat dari Tabel 4.5 di atas. Hasil uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,903. Hal ini menandakan nilai residual tersebut telah normal karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 .

b. Uji Multikolinearitas