13 net working capital. Hal ini berarti sebagian aktiva lancar digunakan
untuk melunasi utang lancar dan membiayai aktivitas operasi perusahaan. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan margin
of protection bagi para kreditur. 3. Modal kerja menurut konsep fungsional berarti modal kerja ditinjau
berdasarkan fungsinya sebagai dana yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan income. Pada dasarnya, dana yang dimiliki
oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana akan
digunakan untuk menghasilkan laba periode berjalan. Sebagian dana ada yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di
masa yang akan datang.
2.1.1.2 Pentingnya Modal Kerja
Modal kerja yang cukup akan menguntungkan perusahaan, di samping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis
atau efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan juga akan memberikan beberapa keuntungan Munawir, 2004: 116 yaitu:
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
Universitas Sumatera Utara
14 3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara
“credit standing” perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga, misalnya bank dan para kreditor akan kelayakan perusahaan untuk menghadapi
situasi darurat seperti dalam hal terjadi: pemogokan, banjir, dan kebakaran.
4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya.
5. Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit kepada para pembeli. Kadang-kadang perusahaan harus memberikan kepada para
pembelinya syarat kredit yang lunak dalam usaha membantu para pembeli yang baik untuk membiayai perusahaannya.
6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun
jasa yang dibutuhkan.
2.1.1.3 Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja berarti melaksanakan kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan,
pengaturan, pengarahan, dan pengendalian secara efektif dan efisien pada elemen-elemen modal kerja, yaitu aktiva lancar dan kewajiban lancar.
Menurut Eljelly 2004, manajemen modal kerja memegang peranan penting dalam membuat perbandingan likuiditas dan profitabilitas perusahaan, yang
Universitas Sumatera Utara
15 melibatkan pengambilan keputusan terkait jumlah dan komposisi aktiva
lancar dan membiayai aktiva tersebut. Kekurangan modal kerja dalam meningkatkan penjualan dan produksi akan berakibat pada hilangnya
potensi pendapatan dan laba yang mungkin diperoleh sehingga timbul pula kemungkinan perusahaan akan terseret ke dalam keadaan insolvent tidak
mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak akan mampu
melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu dan akan dihadapkan pada masalah likuiditas.
Pentingnya manajemen modal kerja didasari oleh alasan seperti yang dikemukakan oleh Martono dan Harjito 2004: 73 berikut ini:
1. Aktiva lancar dari perusahaan baik manufaktur maupun jasa memiliki jumlah yang cukup besar dibanding dengan jumlah aktiva secara
keseluruhan. 2. Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber
utama bagi pendanaan eksternal. Perusahaan seperti ini, tidak memiliki akses pada pasar modal untuk pendanaan jangka panjangnya.
3. Manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang sesuai dalam pengelolaaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan modal
kerja.
Universitas Sumatera Utara
16 4. Keputusan modal kerja berdampak langsung pada tingkat risiko, laba,
dan harga saham perusahaan. 5. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar.
2.1.2 Working Capital Turnover