2. Pendekatan Psikodinamik The Psychodynamic Approach Dalam pendekatan ini, terdapat pertempuran antara kepribadian yaitu
antara apa yang dinamakan “The Id” dan “Superego” yang dimoderasi oleh ego. Id adalah bagian kepribadian yang primitif, yang berada dibawah sadar.
Id bekerja secara irrasioinal, tanpa mempertimbangkan apakah yang dikehendakii dapat dicapai, ataupun secara moral dapat diterima. Yang
kedua adalah superego yaitu merupakan gudang dari nilai-nilai seseorang individu, di dalam hal ini termasuk sikap-sikap moral yang dibentuk oleh
masyarakat. Superego sering berkonflik dengan Id, dimana Id berkeinginan melakukan apa yang terasa baik, sedangkan superego menekankan tindakan
apa yang dianggap benar. 3. Pendekatan Humanistik
Pendekatan-pendekatan ini guna memahami kepribadian dicirikan oleh adanya pemusatan perhatian pada pertumbuhan dan aktualisasi diri sang
individu. Teori ini menekankan pentingnya fakta bagaimana manusia mempersepsikan
sunia mereka
dan semua
kekuatan yang
mempengaruhinya. Teori humanistik menitikberatkan person, dan pentingnya aktualisasi diri bagin kepribadian.
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
Kepribadian merupakan salah satu hal penting yang terdapat dalam diri setiap individu, dimana kepribadian tersebut banyak dipengaruhi oleh sejumlah faktor
baik dari dalam diri individu tersebut atau faktor internal dan faktor eksternal
Universitas Sumatera Utara
yang berasal dari luar atau lingkungan sekitar. Kepribadian merupakan hasil dari sejumlah kekuatan yang secara bersama-sama membantu membentuk individu.
Menurut Robbins 2008:127 terdapat dua faktor pembentuk kepribadian yaitu :
1. Faktor keturunan Mengarah pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk
wajah, gender, tempramen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi, dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dipengruhi
oleh orang tua. Penjelasan pokok mengenai kepribadian seseorang adalah struktur molekul dari gen yang terdapat dalam kromosom. Dalam hal ini
keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang.
2. Faktor lingkungan Memiliki peranan penting dan pengaruh yang cukup besar dalam
pembentukan kepribadian seseorang. Dalam pendekatan ini faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang yaitu lingkungan
dimana ia tumbuh dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial. Kepribadian seseorang, meskipun pada umumnya
stabil dan konsisten, dapat berubah bergantung pada situasi yang dihadapinya.
Sementara itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi kepribadian oleh Stephen dan Timothy 2008 yaitu :
1. Faktor keturunan ditransimisikan melalui gen, yang berada dalam kromoson, yang menentukan keseimbangan hormone, bentuk fisik, dan
Universitas Sumatera Utara
menentukan atau membentuk kepribadian. Kepribadian tidak seluruhnya dipengaruhi oleh faktor keturunan, faktor lingkungan juga dapat
mempengaruhi bentuk kepribadian seseorang. 2. Faktor lingkungan yang dapat memberikan tekanan kepada kepribadian
seseorang adalah kultur masyarakat dimana seseorang dibesarkan, norma- norma keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial, serta pengaruh-
pengaruh lain yang dialami. Kultur akan membentuk norma, sikap dan nilai-nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya yang
terus menerus berlangsung secara konsisten. Kondisi situasional dapat mempengaruhi efek dari faktor-faktor keturunan
dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang meskipun relatif stabil dan konsisten, namun dapat berubah pada situasi-situasi yang berbeda.
Tuntutan yang berbeda pada situasi yang berbeda dapat menimbulkan reaksi dan aspek yang berbeda pada kepribadian seseorang. Oleh sebab itu, sebaiknya tidak
melihat corak kepribadian secara terisolasi, tetapi juga mengetahui bahwa situasi- situasi tertentu lebih relevan dari situasi-situasi lain dalam mempengaruhi
kepribadian sehingga dapat dilihat adanya perbedaan-perbedaan individual yang signifikan.
Menurut Ivancevich 2006:93 kepribadian merupakan produk bawaan nature sekaligus juga lingkungan. Nature merujuk pada keturunan, susunan
genetik yang diwarisi dari orang tua secara parsial menentukan kepribadian yang dimiliki. Lingkungan merujuk pada pengalaman kehidupan yang dimliki.
Hubungan keluarga merupakan bagian penting dari nature. Hal ini mengarah pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki dengan orang tua, saudara kandung, dan
Universitas Sumatera Utara
anggota keluarga lainnya. Budaya membentuk diri setiap orang. Meskipun sebagian besar anggota dari suatu budaya memiliki karakteristik kepribadian yang
serupa, mungkin akan terdapat perbedaan karakteristik kepribadian yang signifikan antar budaya. Kelas sosial juga dapat membentuk kepribadian
seseorang. Kelas sosial mempengaruhi persepsi diri seseorang, persepsinya terhadap orang lain, terhadap pekerjaan, otoritas dan uang.
2.1.4 Sifat-Sifat Kepribadian