Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja

5. Rekan Kerja Sifat alami dari kelompok atau tim kerja akan mempengaruhi kepuasan kerja. Kelompok yang memerlukan kesalingtergantungan antar anggota dalam menyelesaikan pekerjaan, akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi Luthans 2006:245.

2.2.3 Dampak Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja

Sering timbulnya kepuasan dan ketidakpuasan kerja yang dialami karyawan dalam menjalankan tugasnya Di samping itu, atas kepuasan ataupun ketidakpuasan dalam bekerja mempunyai dampak yang kurang baik bagi kemajuan karyawan yang bersangkutan. Berikut ini ada dua dampak yang ditimbulkan atas kepuasan atau ketidakpuasan kerja Suhendi 2010:198 yaitu : 1 Dampak terhadap produktivitas Hubungan antara produktivitas dan kepuasan kerja sangat kecil. Kepuasan kerja mungkin merupakan akibat, dan bukan merupakan sebab dari produktivitas. Adanya produktivitas yang tinggi akan menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika karyawan mempersepsikan bahwa ganjaran intrinsik misalnya rasa telah mencapai sesuatu dan ganjaran ekstrinsik misalnya gaji yang diterima terasa adil dan wajar, serta diasosiasikan dengan unjuk kerja yang unggul. Jika karyawan tidak dapat mempersepsikan intrinsik dan ekstrinsik berasosiasi dengan unjuk kerja, kenaikan dalam unjuk kerja tidak akan berkorelasi dengan kenaikan dalam kepuasan kerja. 2 Dampak terhadap ketidakhadiran dan keluarnya tenaga kerja turnover Ketidakhadiran lebih spontan sifatnya sehingga bisa saja mencerminkan ketidakpuasan kerja. Lain halnya dengan berhenti atau keluar dari pekerjaan. Universitas Sumatera Utara Karena mempunyai akibat ekonomis besar, lebih besar kemungkinan perilaku ini sehubungan dengan ketidakpuasan kerja. Adapun ketidakpuasan kerja pada karyawan dapat diungkapkan dengan berbagai cara misal meninggalkan pekerjaan, mengeluh, membangkang, mencuri barang perusahaan, menghindari sebagian dari tanggung jawab pekerjaan dan lainnya. Ada empat cara tenaga kerja mengungkapkan ketidakpuasan yaitu : a. Keluar, meninggalkan pekerjaan, termasuk mencari pekerjaan lain. b. Menyuarakan atau memberikan saran perbaikan dan mendiskusikan masalah dengan atasan untuk memperoleh kondisi. c. Mengabaikan, sikap membiarkan keadaan menjadi lebih buruk, seperti sering absen atau membuat kesalahan lebih banyak. d. Kesetiaan, menunggu secara pasif sampai kondisi menjadi lebih baik termasuk membela perusahaan terhadap kritik dari luar.

2.3 Penelitian Terdahulu