2.4.2 Seni Suaravokal Doding
Nyanyian dalam masyarakat Simalungun disebut juga dengan doding sedangkan teknik bernyanyi dalam bahasa Simalungun disebut inggou. Berikut
adalah beberapa contoh nyanyian Simalungun: 1.
Mangmang adalah nyanyian berupa mantera. Mangmang ini dinyanyikan oleh seorang dukun atau dalam masyarakat Simalungun disebut datu
sebagai mediasi dalam menyembuhkan suatu penyakit. Mangmang ini juga dapat digunakan untuk menobatkan seorang raja pada zaman dahulu.
2. Urdo-urdo adalah suatu bentuk nyanyian yang biasanya dinyanyikan oleh
seorang ibu kepada anaknya atau juga dapat dinyanyikan oleh seorang anak perempuan kepada adiknya. Urdo-urdo dinyanyikan untuk
menidurkan anak. 3.
Tihtah adalah suatu bentuk nyanyian gembira. Nyanyian ini sering sekali dinyanyikan pada saat anak-anak bermain.
4. Taur-taur adalah nyanyian yang digunakan oleh sepasang muda-mudi
secara saut-sautan, biasanya nyanyian ini digunakan untuk mengungkapakan satu sama lainnya.
5. Doding-doding adalah bentuk nyanyian pujian ataupun sindiran biasanya
dinyanyikan oleh sekelompok pemuda –pemudi atau orangtua. 6.
Tangis-tangis adalah suatu nyanyian yang dinyanyikan oleh seorang gadis, biasanya nyanyian ini berupa ungkapan putus asa ataupun karena
akan berpisah dengan keluarga karena akan menikah.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Seni Tari Tor-tor
Pada masyarakat Simalungun, seni tari disebut sebagai Tor- tor.Keberadaan Tor-tor sendiri dalam kebudayaan Simalungun memiliki peranan
penting terutama dalam aspek upacara-upacaranya. Namun, pada saat ini banyak jenis Tor-tor yang hilang, hal ini dikarenakan tidak ada masyarakat yang
meneruskannya, sehingga keberadaannya tidak diketahui lagi. Melakukan gerakan Tor-tor dalam Simalungun disebut dengan Manortor menari.Manortor menari
pada umumnya mempertontonkan atau mempertunjukkan gerakan tubuh dan anggota tubuh sebagai hiburan dalam koridor seni tari yang dibatasi oleh etika dan
norma-norma yang berlaku di lingkungannya.Tor-tor Simalungun biasanya tidak hanya sebatas hiburan semata tetapi terdapat nilai plus bersifat sakral yang
merupakan realisasi dari salah satu elemen budaya Simalungun yang mengandung nilai-nilai luhur sosial universal dan dogma-dogma religi. Adapun jenis Tor-tor
yang sering digunakan antara lain: 1.
Tor-tor Turahan adalah Tor-tor yang dilakukan untuk bergotong royong menarik kayu untuk membangun sebuah istana kerajaan atau
rumah besar. Biasanya kinerja gotong-royong diawasi oleh seorang mandor yang sekaligus bertugas untuk penyemangat para pekerja.
2. Tor-tor Toping-toping adalah Tor-tor yang digunakan untuk
menghibur keluarga atau kerabat orang yang sudah meninggal dalam kondisi Saurmatua
3
3
Tingkatan kematian yang dianggap tinggi karena telah menyelesaikan tugas-tugasnya dalam konteks adat selama yang bersangkutan hidup.
. Tarian ini merupakan bentuk tarian yang mirip dengan gerakan kuda, dalam tarian ini juga sebahagian dari penari
memakai topeng. Dahulu tarian ini digunakan untuk menghibur para
Universitas Sumatera Utara
raja yang mengalami duka karena anggota keluarganya yang meninggal.
3. Tor-torSombah adalah tarian yang digunakan untuk menyambut
kehadiran Tondong
4
4. Tor-tor Porang yaitu tarian adu ketangkasan seni beladiri dengan
tangan kosong. . Tarian ini juga sering digunakan untuk
menyambut para tamu kehormatan yang datang berkunjung untuk menghadiri acara ataupun upacara.
5. Tor-tor Dihar Manglao-alo yaitu tarian yang digunakan untuk
penyambutan dan pengawalan tamu-tamu kerajaan atau tamu pemerintahan. Tarian ini biasanya ditarikan oleh dua orang atau empat
orang pria dengan menggunakan sebilah pedang di setiap penari. 6.
Tor-tor Haro-haro tarian ini disebut sebagai Haroan Bolon yang merupakan Tor-tor hiburan dalam konteks kreasi.
2.4.4 Seni Ukir atau Seni Gorga