Pokok Permasalahan Lokasi Penelitian dan Informan

2

1.2 Pokok Permasalahan

Beliau mengatakan bahwa ia telah lama berkecimpung di kesenian Simalungun terutama dalam aspek musiknya. Ia juga menyampaikan bahwa Garantung Simalungun adalah alat musik yang biasanya dimainkan di tengah-tengah sawah. PenulismengetahuikeberadaanBapakRosulDamaniksetelahobservasilapang an pada tanggal 29 Januari 2015 di desa Sarimatondang I kecamatan Siantar kabupaten Simalungun. Dari uraiandiatas, penulistertarikuntukmeneliti proses pembuatanalatmusik GarantungSimalungunserta teknikpermainannya, danmembuat skripsi denganjudul“KAJIAN ORGANOLOGIS GARANTUNG SIMALUNGUN BUATAN BAPAK ROSUL DAMANIK DI DESA SARIMATONDANG I, KECAMATAN SIDAMANIK,KABUPATEN SIMALUNGUN.” Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan sebelumnya, pokok permasalahan yang menjadi topik bahasan dalam tulisan ini yaitu: 1. Bagaimana proses dan teknik pembuatan Garantung Simalungun yang dilakukan Bapak Rosul Damanik? 2. Bagaimana teknik memainkan Garantung Simalungun? 3. Bagaimana eksistensi Garantung Simalungun dikalangan masyarakat? 2 Wawancara narasumber pada tanggal 29 Januari 2015. Universitas Sumatera Utara 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penulis meneliti terhadap Garantung Simalungun yaitu: 1. Untuk mengetahui proses dan teknik pembuatan Garantung Simalungun oleh Bapak Rosul Damanik. 2. Untuk mengetahui teknik permainan Garantung Simalungun.Untuk mendeskripsikan eksistensi Garantung Simalungun dikalangan masyarakat. 3. Untuk mendeskripsikan fungsi Garantung Simalungun dalam perkembangan budaya musikal Simalungun.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang Kebudayaan Simalungun. Selain hal tersebut, manfaat lain ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Sebagai dokumentasi untuk menambah referensi mengenai musik Simalungun di Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. 2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat maupun para musisiseniman Batak yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran kesenian musik sesuai dengan kebutuhannya. 3. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni dalam bidang Etnomusikologi. Universitas Sumatera Utara 4. Sebagai referensi untuk menjadi acuan pada penelitian yang relefan dikemudian hari. 1.4 Konsep dan Teori 1.4.1 Konsep Konsepmerupakanpenggabungandanperbandinganbagian-bagiandari suatu penggambaran dengan bagian-bagiandariberbagaipenggambaranlain yang sejenis,berdasarkanasas-asastertentusecara konsisten Koentjaraningrat 2009:85. Konsepmerupakan rancangan ideatau pengertian yang diabstrakandariperistiwakonkret. KamusBesarBahasa Indonesia, BalaiPustaka, 2005. Berikut ini penulis akan membuat pengertian dari kata-kata yang terdapat pada judul. Kajian adalah penyelidikan atau pelajaran yang mendalam atau menelaah Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Dalam perhatian Etnomusikologi, bahwa kajian Etnomusikologi tidak hanya berhubungan dengan musikal, aspek sosial, konteks budaya, psikologis, dan estetika, melainkan paling sedikit ada enam aspek yang menjadi perhatiannya. Salah satu diantaranya adalah materi Kebudayaan musikal musical material culture, Merriam, 1964:45 Seperti yang dikemukakan oleh Mantle Hood 1982:124 bahwa Organologi yang digunakan adalah berhubungan dengan alat musik itu sendiri. Menurut Hood Organologi adalah ilmu pengetahuan musik yang tidak hanya meliputi sejarah dan deskripsi alat musik, akan tetapi sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan dari alat musik itu sendiri antara lain: teknik pertunjukkan, fungsi musikal, dekoratif, dan variasi sosial budaya. Universitas Sumatera Utara Dari uraian tersebut, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pengertian Kajian Organologis adalah suatu penyelidikan yang mempelajari tentang instrumen musik baik mencakup aspek sejarahnya maupun deskripsi alat musik itu sendiri tanpa mengesampingkan aspek-aspek budaya dari alat musik itu sendiri. Garantung Simalungun merupakan alat musik pukul yang termasuk dalam klasifikasi Idiofon yang berfungsi membawakan melodi lagu dalam penggunaannya. Masyarakat simalungun menggolongkan Garantung Simalungun dalam kelompok alat musik yang dimainkan secara tunggal solo instrumen namun pada kesempatan tertentu Garantung Simalungun juga dapat dimainkan secara ensambel dengan alat musik lain yaitu, Gondrang sipiti, dan Husapi.

1.4.2. Teori

Teori merupakan pendapat yang dikemukakan mengenai suatu peristiwa Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005.Sebagai landasan dalam melihat suatu permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teori-teori yang relevan yang sesuai untuk permasalahan tesebut. Dalam tulisan ini untuk membahas pendeskripisian alat musik penulis mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Khasima Shusumu, 1978:174 terjemahan Rizaldi Siagian dalam laporan APTA Asia Performing Traditional Art, bahwa studi musik dapat dibagi kedalam dua kelompok sudut pandang yang mendasar, yaitu studi struktural dan studi fungsional. Studi strutural berkaitan dengan observasi pengamatan, pengukuran, perekaman, atau bentuk pencatatan, Universitas Sumatera Utara ukuran besar kecil, konstruksi serta bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan alat musik tersebut. Kemudian studi fungsional memperhatikan fungsi dari alat- alat atau komponen yang memproduksi suara, antara lain membuat pengukuran dan pencatatan terhadap metode memainkan alat musik tersebut, metode pelarasan dan keras lembutnya suara loudness bunyi, nada, warna nada dan kualitas suara yang dihasilkan oleh alat musik tersebut. Garantung Simalungun adalah instrumen musik idiofon yang mana sumber bunya yang dihasilkan adalah dari alat musik itu sendiri. Oleh karena itu dalam pengklasifikasian alat musik tersebut penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Curt Sach dan Hornbostel 1961, yaitu: “Sistem pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar utama bunyi. Sistem klasifikasi ini terbagi menjadi empat bagian yang terdiri dari: Idiofon alat musik itu sendiri sebagai penggetar utama, Aerofon udara sebagai penggetar utama bunyi, Membranofon kulit sebanyai penggetar utama bunyi, dan kordofon senar sebagai sumber penggetar utama bunyi. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis menggolongkan proses dan teknik pembuatan Garantung Simalungun yang dilakukan oleh Bapak Rosul Damanik kedalam studi struktural dan studi fungsional serta pengklasifikasian alat musik.

1.5 Metode Penelitian

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki melalui cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 . Universitas Sumatera Utara Metode yang dapat digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif yaitu rangkaian kegiatan suatu proses menjaring data informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada objeknya. Untuk mendukung metode penelitian tersebut, penulis menggunakan metode ilmu Etnomusikologi yang terdiri dari dua peneltian tersebut yaitu disiplin lapangan field dicipline dan disiplin laboratorium laboratory dicipline. Hasil dari kedua metode ini kemudian digabungkan menjadi satu hasil akhir a final study, Merriam 1964: 37. Untuk memperoleh data dan keterangan penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu: studi kepustakaan, observasi, wawancara, perekaman dan kerja laboratorium.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Pada tahap sebelum ke lapangan pra-lapangan, dan sebelum mengerjakan penelitian, penulis terlebih dahulu mencari dan membaca serta mempelajaribuku- buku, tulisan-tulisan ilmiah, literatur, majalah, situs internet, dan catatan-catatan yang berkaitan dengan objek penelitian. Kemudian mencari teori-teori yang dapat digunakan sebagai acuan dalam membahas tulisan ini dan memperoleh pengaturan awal mengenai apa yang akan diteliti. Studi pustaka ini bertujuan untuk mencari informasi dan menambah data- data yang di butuhkan dalam penulisan, penyesuaian dan pengamatan yang sudah ada mengenai objek penelitian di lapangan. Universitas Sumatera Utara

1.5.2 Kerja Lapangan

Penulis akan melakukan kerja lapangan field work dan akan melakukan observasi langsung ke daerah penelitian ke rumah Bapak Rosul Damanik dan mencari narasumber dari tokoh masyarakat Simalungun yang ada di kabupaten Simalungun sebagai narasumber lainnya.

1.5.3 Wawancara

Adapun teknik wawancara yang dilakukan penulis ialah melakukan dengan tiga cara yang dikemukakan oleh Koentjaningrat untuk melakukan wawancara 1985 : 139 yaitu : 1. Wawancara berfokus focused interview adalah pertanyaan yang selalu bepusat kepada pokok permasalahan. 2. Wawancara bebas casual interview adalah pertanyaan yang selalu beralih dari satu pokok permasalahan ke pokok permasalahan yang lain. Dalam hal ini penulis terlebih dahulu menyiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada saat wawancara secara bebas ataupun tertuju dari satu topik ke topik lain dan materinya tetap berkaitan dengan topik penelitian. Penulis melakukan wawancara langsung terhadap informan dalam hal ini Rosul Damanik sebagai informan kunci, dan beberapa informan lainnya. Menurut Sutrisno Hadi 1989:192, wawancara sebagai sesuatu proses Tanya- jawab lisan, dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, Universitas Sumatera Utara tampaknya merupakan alat pengumpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam latent maupun yang memanifes. Wawancara adalah alat yang sangat baik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya ; mempuyai kemampuan yang cukup besar untuk menggali masa lalu seseorang serta rahasia-rahasia hidupnya. Wawancara juga dapat digunakan untuk menangkap aksi-reaksi orang dalam bentuk ekspresi dalam pembicaraan- pembicaraan sewaktu tanya-jawab sedang berjalan.Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sekaligus dapat mengecek dan sebagai bahan ricek ketelitian dan kemantapannya. Untuk pemotretan dan perekaman wawancara, penulis menggunakan kamera dan handphone sebagai alat rekam sedangkan untuk pengambilan gambar foto digunakan kamera Samsung Galaxy Tab 3, dan blackberry 9900.

1.5.4 Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan indra penglihatan yang juga berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

1.5.5 Kerja Laboratorium

Keseluruhan data yang telah terkumpul dari lapangan, selanjutnya diproses dalam kerja laboratorium.Data-data yang bersifat analisis disusun dengan sistematika penulisan ilmiah.Data-data berupa gambar dan rekaman diteliti kembali sesuai ukuran yang telah ditentukan kemudian di analisis seperlunya. Universitas Sumatera Utara Semua hasil pengolahan data tersebut disusun dalam satu laporan hasil penelitian berbentuk skripsi Alan P. Merriam,1995:85.

1.6 Lokasi Penelitian dan Informan

Lokasi penelitian Garantung Simalungun ini adalah desa Sarimatondang I kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.Alasan peneliti memilih lokasi ini dikarenakan daerah tersebut merupakan salah satu tempat berdomisilinya etnis Simalungun, sekaligus pusat peradaban musik Simalungun.Di daerah ini juga banyak ditemukan berbagai kesenian Simalungun lainnya, seperti seni lukis, pahat, tari, dan kesenian simalungun lainnya. Pencarian informan sangatlah penting karna informan dapat memberikan informasi yang sesuai dengan data yang diharapkan. Dalam proses penelitian ini informan yang lebih dahulu penulis cari adalahinforman pangkal, yaitu orang yang terlebih dahulu penulis kenal sebelum melakukan penelitian yang dianggap memiliki informasi tentng kajian ini. Informan pangkal yang membantu peneliti dalam proses kali ini adalah Pak Badu. Setelah mendapatkan informan pangkal, penulis menentukan informan kunci.Informan kunci adalah orang yang memberikan informasi akurat kepada penulis dan dianggap orang yang mengetahui segala informasi tentang kajian peneliti.Informan kunci peneliti adalah Bapak Rosul damanik yang merupakan pemilik sanggar sekaligus tempat pembuatan Garantung Simalungun.Melalui informan kunci ini penulis berharap dapat menyelesaikan kajian ini secara mendalam dan akurat. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN BIOGRAFI

SINGKAT BAPAK ROSUL DAMANIK Dalam Bab ini penulis akan menjelaskan secara umum gambaran wilayah penelitian serta etnografi Simalungun, penulis akan menjelaskan lokasi penelitian, Keadaan Penduduk, Sistem Bahasa, Sistem Kesenian, Sistem Kekerabatan, Marga-Marga Simalungun, Sistem Kepercayaan, dan Biografi Singkat bapak Rosul Damanik.

2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang menjadi sasaran kerja penulis berada di Desa Sarimatondang I, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun yang merupakan lokasi produksi, sekaligus tempat pembuatan Garantung Simalungun, tempat ini juga merupakan tempat tinggalnya bapak Rosul Damanik.

2.2 Keadaan Penduduk

Desa Sarimatondang merupakan tempat berdomisilinya sebahagian besar dari masyarakat Simalungun. Simalungun yang merupakan salah satu dari tujuh kelompok etnis asli Sumatera Utara ini merupakan etnis yang sekaligus memiliki nama daerahnya sendiri, yaitu Kabupaten Simalugun di Sumatera Utara. Kabupaten Simalungun terletak antara 02 °36’ - 03° 1’ Lintang Utara dan berbatasan dengan lima kabupaten tetangga yaitu: Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Karo, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Asahan. Universitas Sumatera Utara