Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

B. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan perusahaan dalam suatu kondisi perekonomian yang kompetitif seperti saat ini adalah untuk memperoleh keuntungan maksimal dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan secara matang serta meningkatkan etos kerja secara profesional untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, baik domestik maupun internasional. PT. Pelabuhan Indonesia I Persero merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang melaksanakan kegiatan di bidang Pelayanan Jasa Kepelabuhanan. Secara geografis letaknya sangat strategis karena berada di jalur perdagangan internasional, mempunyai misi menyediakan jasa kepelabuhan berkualitas yang berperan sebagai pusat logistik, memberikan nilai tambah serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Semakin kompleks kegiatan yang ada pada perusahaan, maka pemimpin perusahaan tidak dapat hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri, tetapi memerlukan bantuan dan partisipasi dari pihak lain yang ada di dalam perusahaan. Oleh karena itu, mereka memerlukan orang-orang yang dapat membantu dalam Universitas Sumatera Utara pelaksanaan tugas-tugas yang ada, sehingga pimpinan dapat lebih fokus terhadap tujuan jangka panjang perusahaan. Seiring dengan berkembangnya skala usaha perusahaan dan semakin tajamnya persaingan dalam dunia usaha, maka semakin berkembang pula kebutuhan dan tuntutan atas informasi oleh pihak manajemen perusahaan. Melalui struktur organisasi yang ada, pimpinan dapat mendelegasikan tugas kepada manajer. Para manajer bertugas merumuskan rencana perusahaan, hal ini dikarenakan mereka lebih mengetahui pelaksanaan operasional perusahaan sehari-hari secara langsung. Untuk dapat dimintai pertanggungjawaban, manajer harus mengetahui dengan jelas wewenang yang didelegasikan kepadanya. Dengan demikian, wewenang mengalir dari atasan ke bawahan, dan tanggung jawab mengalir sebaliknya dari bawahan ke atasan. Oleh karena itu, timbul kebutuhan manajemen dalam hal informasi akuntansi untuk menilai pertanggungjawaban wewenang. Salah satu alat bantu manajemen dalam menilai kinerja manajer secara lebih baik adalah dengan adanya informasi akuntansi pertanggungjawaban. Oleh karena itu, haruslah disusun anggaran untuk setiap tingkatan manajemen melalui pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban, serta laporan anggaran dan realisasinya dari setiap pusat pertanggungjawaban untuk dapat menentukan prestasi pusat pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan perusahaan yang mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan menetapkan pendapatan dan biaya tertentu. Akuntansi pertanggungjawaban yang Universitas Sumatera Utara baik, dalam penerapannya harus menetapkan atau memberi wewenang secara tegas, karena dari wewenang ini akan menimbulkan adanya tanggung jawab. Dengan diterapkannya sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik akan menyebabkan terciptanya suatu pengendalian dan pengukuran prestasi kerja manajer. Akuntansi pertanggungjawaban juga sebagai sarana untuk mengevaluasi kemampuan setiap manajer, sehingga akan dibentuk landasan terciptanya suatu sistem pengukuran prestasi kerja manajer. Istilah pusat pertanggungjawaban dipergunakan untuk mengartikan bahwa setiap unit kerja dalam organisasi dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Suatu sistem untuk mengembangkan pengawasan akuntansi pertanggungjawaban harus dianggap sebagai tangggung jawab utama manajemen pelaksana dengan bantuan teknis dari departemen akuntansi. Untuk keberhasilan program yang direncanakan, para pemberi tugas harus menjelaskan dengan lengkap apa yang menjadi tujuan dan tanggung jawab yang harus dilakukan setiap tingkatan manajemen. Pengendalian biaya melalui akuntansi pertanggungjawaban dapat dijalankan dengan menyelenggarakan suatu pencatatan atas biaya-biaya yang terkendali. Dari sistem pencataan ini, akan dihasilkan laporan biaya yang menunjukkan bagaimana manajer bertanggung jawab atas biaya yang terjadi pada unit organisasi. Dengan adanya laporan tersebut, maka dapat diketahui besarnya biaya yang dianggarkan dengan biaya yang terealisasi. Berkaitan dengan hal itu, penulis bermaksud mempelajari penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai salah satu alat pengendalian biaya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang akuntansi pertanggungjawaban dalam skripsi yang berjudul “Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengendalian Biaya Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I”.

C. Batasan Penelitian