Sistem Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban

pertanggungjawbaan dibandingkan dengan realisasinya sehingga dapat ditentukan prestasi setiap manajer pertanggungajawaban. Anggaran merupakan suatu bentuk laporan yang meliputi hasil-hasil penaksiran dan perhitungan berbentuk angka-angka yang disajikan menjadi suatu program dan kebijaksanaan manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk periode yang akan datang. Perhitungan dan penaksiran itu didasarkan atas fakta-fakta yang telah dicapai sebelumnya dan analisa ynag dapat mempengaruhi fakta. Anggaran yang lengkap mencakup seluruh rencana perusahan, di mana rencana-rencana dari setiap bagian departemen digabungkan sedemikian rupa sehingga dihasilkan suatu rencana perusahaan secara keseluruhan. Pada dasarnya, anggaran memberikan suatu proyeksi yang dapat dicapai mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Anggaran yang telah disusun tersebut digunakan sebagai alat pengatur pelaksanaan, penyimpangan yang terjadi antara anggaran dengan aktivitas akan diambil tindakan yang lebih baik.

4. Sistem Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban

Laporan pertanggungjawaban pusat biaya yang disusun oleh perusahaan pada umumnya membandingkan antara anggaran dengan realisasi. Cara penyajian laporan tergantung pada pengaruh terhadap operasi perusahaan, serta besar kecilnya penyimpangan suatu keadaan yang sangat terpengaruh terhadap operasi perusahaan dan jumlahnya cukup material. Jadi, dalam sisitem pelaporan manajemen harus diserahkan kepada efisisiensi penyusunan laporan dan waktu Universitas Sumatera Utara yang digunakan manajemen dapat lebih efisien. Tindakan yang diambil dan laporan yang dibuat didasarkan pada prinsip exception, yaitu tindakan yang diambil apabila terdapat perbedaan-perbedaan yang penting. Demikian pula mengenai laporan-laporan setiap kepala bagian yang disampaikan kepada atasannya menjadi semakin ringkas berhubungan dengan penyimpangan yang serius dan materil. Bentuk laporan pusat pertanggungjawaban disesuaikan dengan ketentuan dan kebutuhan perusahaan karena laporan tersebut merupakan bagian dari laporan intern perusahaan untuk pengendalian manajemen. Laporan tersebut dapat berupa laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Sistem pelaporan pertanggungjawaban pelaksaan kerja akan menghasilkan suatu laporan yang dapat dipergunakan oleh pimpinan untuk mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dan dapat mengambil tindakan perbaikan jika terdapat perbedaan dalam realisasi anggaran. Menurut Mulyadi 2001:355, dasar-dasar yang melandasi penyususnan laporan pertanggungjawaban pusat biaya yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan setiap manajer berbagai jenjang organisasi disusun atas dasar: 1. Jenjang terbawah yang diberi laporan ini adalah manajer bagian 2. Manajer jenjang terbawah diberi laporan pertanggungjawaban biaya yang berisi rincian realisasi biaya dibandingkan dengan anggaran yang disusun 3. Manajer jenjang atas diberi laporan mengenai baiaya pusat pertanggungjawaban tersendiri dan ringkasan realisasi biaya yang dikeluarkan oleh manajer yang berada di bawah wewenangnya yang disajikan dalam bentuk perbandingan antara biaya yang disusun masing- masing manajer yang bersangkutan. Menurut Mulyadi 2001:139, sebagai informasi yang dibutuhkan pengambilan keputusan, laporan yang dihasilkan dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban harus memperhatikan ciri-ciri pokok berikut ini: 1. Laporan harus sesuai dengan bagan organisasi, artinya harus ditujukan terutama pada pribadi-pribadi yang bertanggung jawab untuk mengendalikan bidang-bidang yang dilaporkan. Universitas Sumatera Utara 2. Bentuk dan isi laporan harus konsisten setiap kali diterbitkan. Perubahan hanya bisa dilakukan dengan alasan yang tepat disertai keterangan untuk para pemakai. 3. Laporan harus cepat dna tepat waktu. Penyajian laporan yang cepat membutuhkan pencatatan biaya yang terorganisir sehingga informasi dapat tersedia pada saat dibutuhkan. 4. Laporan harus diterbitkan secara teratur. 5. Laporan harus mudah dimengerti. Oleh karena itu, istilah akuntansi harus dijelaskan atau dimodifikasi agar sesuai dengan pemakaian. Manajemen harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai jenis-jenis biaya yang dibebankan pada suatu perkiraan, termasuk metode-metode yang digunakan untuk menghitung tarif overhead, alokasi biaya, dan analisis varians penyimpangan. 6. Laporan harus memberikan perincian yang cukup namun tidak berlebihan. 7. Laporan harus memberikan angka-angka yang dapat diperbandingkan. 8. Laporan harus bersifat analisis. 9. Laporan untuk manajemen operasi harus dinyatakan dalam unit fisik maupun dalam nilai uang, sebab informasi dalam nilai uang mungkin tidak relevan bagi pengamat yang tidak mengerti bahasa akuntansi. 10. Laporan dapat cenderung menonjolkan keefisienan dan ketidakefisienan dalam departemen-departemen harus diperhatikan agar departemen seperti itu tidak menyebabkan kegiatan departemen diarahkan untuk membuat penampilan yang baik tanpa memperhatikan efeknya pada keseluruhan organisasi.

5. Penilaian Kinerja Pusat Pertanggungjawaban Biaya