Pembahasan 1. Pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit

Tabel 13. Hasil Uji Wilcoxon terhadap Hitung Jenis Monosit dengan Aktifitas Fisik Maksimal Hitung Jenis Monosit Mean SD P value Ket Sebelum AFM Setelah AFM 3.19 1.10 0.75 0.44 .000 S Keterangan : AFM : Aktifitas Fisik Maksimal Mean : Rata-Rata SD : Standar Deviasi P value : Tingkat Kemaknaan S : Signifikan Dari tabel 13 di atas diketahui bahwa pengukuran hitung jenis monosit sebelum dan setelah AFM didapatkan nilai P = 0.000, maka H ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan hitung jenis monosit antara sebelum dan setelah AFM secara signifikan. 4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap jumlah leukosit Dari hasil uji statistik jumlah leukosit tabel 4 didapat bahwa rata-rata nilai jumlah leukosit mengalami peningkatan pada saat pengukuran setelah AFM dari sebelum AFM, seperti terlihat pada gambar 16 berikut ini. Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008. USU e-Repository © 2008 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 Sebelum AFM Setelah AFM Pengukuran J u ml a h Le uk os it s e l mm3 Gambar 16. Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal terhadap Jumlah Leukosit Keterangan : Sebelum AFM : Sebelum Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Setelah AFM : Setelah Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Pada penelitian ini, hasil uji t berpasangan untuk variabel jumlah leukosit peningkatannya menunjukkan perbedaan yang bermakna P0,05 antara pengukuran sebelum dan sesudah AFM. Adapun peningkatan jumlah leukosit setelah AFM rata- rata mencapai 82.12 dari jumlah leukosit sebelum AFM dengan jumlah leukosit rata-rata 11542.86 sel mm 3 darah. Data ini sesuai dengan laporan Peake dan Suzuki 2004 yang menyatakan bahwa beberapa kelompok penelitian yang mendapatkan adanya peningkatan jumlah leukosit melebihi normal setelah aktifitas fisik yang berat secara singkat yang berkisar antara 15 menit, maupun aktifitas fisik yang berat dan lama sampai 60 menit. Hasil penelitian team Pharma Nutura 2004 menunjukkan Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008. USU e-Repository © 2008 bahwa aktifitas fisik yang berat dapat meningkatkan produksi radikal bebas. Menurut Cooper 2000 pada keadaan normal, radikal bebas terbentuk sangat perlahan, 5 dari konsumsi oksigen akan membentuk radikal bebas kemudian dinetralisir oleh antioksidan yang ada di dalam tubuh. Namun jika laju pembentukan radikal bebas sangat meningkat melebihi 5 karena terpicu oleh aktifitas fisik yang berat dan melelahkan, jumlah radikal bebas akan melebihi kemampuan kapasitas sistem pertahanan antioksidan. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan stres oksidatif dan merangsang aktifitas sel leukosit. Peningkatan leukosit oleh adanya suatu aktifitas, dalam hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya diawali oleh karena adanya mediasi dari katekolamin, kortisol , demarginasi, neuron transmiters dan peptida atau purine chemical transmiters. Peningkatan jumlah leukosit setelah aktifitas dikarenakan banyaknya leukosit yang mengikut masuk ke dalam dinding pembuluh darah endothelium dengan cara merembes diapedesis ke dalam sirkulasi dari penyimpanannya cadangan secara tiba-tiba. Sodique,2000, Malm, 2004 Demarginasi dipengaruhi oleh hormon adrenalin yang menyebabkan menurunnya perlekatan leukosit pada endotelium. Hasil dari penelitian ini berupa peningkatan jumlah leukosit juga sejalan dengan penelitian yang dilaporkan bahwa pada aktifitas yang singkat 1 jam, hanya pengaruh katekolamin yang menyebabkan terjadi peningkatan ratio sirkulasi ke non sirkulasi sel yang mengakibatkan peningkatan mobilisasi leukosit dari sumsum tulang Ke darah sehingga terjadi proses demarginasi dari dinding pembuluh darah secara Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008. USU e-Repository © 2008 diapedesis. Sodique, 2000. Risøy, 2003, Edwards 2005 Dari hasil penelitian ini yang didapat adanya peningkatan jumlah leukosit mencapai rata-rata 82 memberikan suatu gambaran atau informasi terhadap perubahan sistem kekebalan tubuh pada saat melakukan AFM. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi olahragawan yang kompetitif agar memperhatikan masa pemulihan di musim-musim pertandingan untuk menghindari atau mencegah terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh yang dapat mempengaruhi performance olahragawan tersebut. 4.2.2. Pengaruh aktifitas fisik maksimal terhadap hitung jenis sel leukosit 4.2.2.1. Hitung jenis neutrofil Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini tabel 6, dapat diketahui bahwa pengukuran yang dilakukan setelah aktifitas fisik maksimal didapatkan rata-rata hitung jenis neutrofil 38.90 menurun secara signifikan dari pada sebelum aktifitas fisik maksimal 57.19, seperti terlihat pada gambar 17 di bawah ini. Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008. USU e-Repository © 2008 10 20 30 40 50 60 70 Sebelum AFM Setelah AFM Pengukuran H it u ng J e n is N e ut ro fil Gambar 17. Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal terhadap Hitung Jenis Neutrofil Keterangan : Sebelum AFM : Sebelum Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Setelah AFM : Setelah Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Sejalan dengan penelitian lain didapatkan bahwa terjadi penurunan neutrofil setelah aktifitas fisik yang berat secara signifikan. Dalam hal ini terjadinya penurunan neutrofil sangat tergantung pada berat dan durasi dari latihan tersebut, karena latihan yang keras dan berat, dapat mengakibatkan otot skeletal mengalami anaerobic respiratori dan akan menghasilkan penumpukkan asam laktat di dalam otot. Asam laktat di dalam otot ini akan mengiritasi dan merangsang terjadinya inflamasi Sodique, 2000. Seperti diketahui bahwa merupakan garis terdepan untuk pertahanan Guyton, 1997, mereka meninggalkan ruang pembuluh darah dengan cara berdiapedesis dan masuk ke dalam jaringan karena adanya rangsangan langsung oleh Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008. USU e-Repository © 2008 kemotaksis.

4.2.2.2. Hitung jenis eosinofil

Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini tabel 7, didapat hasil bahwa terjadi penurunan rata-rata hitung jenis eosinofil dari sebelum aktifitas fisik maksimal 1.52 dibanding setelah aktifitas fisik maksimal 0.19, seperti terlihat pada gambar 18 berikut ini. 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 Sebelum AFM Setelah AFM Pengukuran H it u ng J e n is E o s inof il Gambar 18. Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal terhadap Hitung Jenis Eosinofil Keterangan : Sebelum AFM : Sebelum Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Setelah AFM : Setelah Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Dilaporkan pada penelitian lain bahwa terjadi penurunan eosinofil akibat diberikan latihan yang berat. Hal ini disebabkan adanya stres akibat aktifitas mengakibatkan terjadinya peningkatan sekresi hormon dari korteks adrenal dan salah satu produksi Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008. USU e-Repository © 2008 yang dihasilkan oleh hormon ini mengakibatkan penurunan jumlah eosinofil dalam darah atau eosinopenia walaupun hal ini masih kontradiktif karena ada pendapat lain yang menyatakan terjadinya eosinopenia relatif berhubungan dengan adanya marked limfositosis. Sodique, 2000 4.2.2.3. Hitung jenis basofil Seperti diketahui bahwa fungsi sel basofil dalam darah mirip dengan sel mast besar yang sangat berperan pada beberapa tipe reaksi alergi, namun pada penelitian ini tidak didapatkan adanya perubahan jumlah sel basofil sebelum AFM maupun setelah AFM berupa renang sampai hampir tenggelam. Penelitian yang dilakukan oleh Sodique 2000 didapatkan terjadinya peningkatan basofil sebelum dan sesudah diberikan latihan yang berat, tetapi tidak signifikan.

4.2.2.4. Hitung jenis limfosit

Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini tabel 10 di dapat hasil nilai rata-rata hitung jenis limfosit setelah AFM 59.95 meningkat secara signifikan dibandingkan sebelum AFM 37.95, seperti terlihat pada gambar 19 di bawah ini. Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008. USU e-Repository © 2008 10 20 30 40 50 60 70 Sebelum AFM Setelah AFM Pengukuran H it u ng J e n is Lim fos it Gambar 19. Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal terhadap Hitung Jenis Limfosit Keterangan : Sebelum AFM : Sebelum Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Setelah AFM : Setelah Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Penelitian lain Sodique, 2000 didapatkan bahwa peningkatan hitung jenis limfosit terjadi setelah aktifitas berat, dan peningkatannya signifikan. Telah diketahui bahwa limfosit menghasilkan pertahanan imun terhadap sasaran yang telah diprogramkan. Sherwood, 1996 Hasil penelitian ini dimana jumlah hitung jenis limfosit meningkat karena beban maksimal akan memacu keluarnya limfosit dari lien menuju aliran darah karena rangsangan dari stres hormon seperti kortisol dan katekolamin. Mastro, 1999, Jawi, 2001 Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008. USU e-Repository © 2008

5. Hitung jenis monosit

Berdasarkan dari hasil uji statistik pada penelitian ini tabel 12 didapat hasil bahwa terjadi penurunan nilai rata-rata hitung jenis monosit setelah aktifitas fisik maksimal 1.10 dibanding sebelum aktifitas fisik maksimal 3.19 , seperti terlihat pada gambar 20 berikut ini. 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Sebelum AFM Setelah AFM Pengukuran H it u n g Jen is M o n o si t Gambar 20. Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal terhadap Hitung Jenis Monosit Keterangan : Sebelum AFM : Sebelum Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Setelah AFM : Setelah Aktifitas Fisik Maksimal berupa Renang Sekuat-Kuatnya Sampai Hampir Tenggelam Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Morehouse and Miller 1976, bahwa terdapat penurunan monosit setelah dilakukan latihan berat bersepeda, dimana stres oleh karena exerciselatihan dapat meningkatkan sekresi hormon kortisol yang dapat menurunkan jumlah monosit dalam darah. Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008. USU e-Repository © 2008