3.1.3.1. Hitung jenis neutrofil
Pada tabel 5 dibawah ini dapat dilihat hasil uji statistik hitung jenis neutrofil yang telah dilakukan pengukuran sebelum dan setelah AFM berupa renang sampai hampir
tenggelam.
Tabel 5. Distribusi Hitung Jenis Neutrofil dengan Aktifitas Fisik Maksimal
Hitung Jenis Neutrofil sebelum AFM
Hitung Jenis Neutrofil setelah AFM
No subjek
Mean SD Mean SD
1 55 32
2 60 39
3 58 34
4 55 32
5 56 39
6 54 45
7 60 45
8 60 39
9 55 37
10 56 35
11 54 37
12 54 36
13 56 44
14 65 42
15 60 57.19
2.84
39 38.90
4.34
16 57 41
17 58 41
18 60 34
19 55 48
20 55 39
21 58 39
Keterangan : AFM
: Aktifitas Fisik Maksimal : Persentase Jumlah Hitung Jenis Neutrofil
Mean : Nilai Rata-rata
SD : Standar Deviasi
Dari tabel 5 di atas didapatkan bahwa nilai rata-rata hitung jenis neutrofil setelah AFM berupa renang sampai hampir tenggelam mengalami penurunan rata-rata =
Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008.
USU e-Repository © 2008
38.90, SD = 4.34 dari sebelum AFM rata-rata = 57.19, SD = 2.84 . Kemudian data dilakukan uji Normalitas, didapat data hitung jenis neutrofil tidak berdistribusi
normal, maka untuk uji t berpasangan tidak dapat dilakukan, oleh karena itu dilanjutkan dengan uji Wilcoxon seperti pada tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Hasil Uji Wilcoxon terhadap Hitung Jenis Neutrofil dengan Aktifitas Fisik Maksimal
Keterangan :
Hitung jenis neutrofil Mean
SD P value
Ket Sebelum AFM
Setelah AFM 57.19
38.90 2.84
4.34 .000
S
AFM : Aktifitas Fisik Maksimal
Mean : Nilai Rata-Rata
SD : Standar Deviasi
P value : Tingkat kemaknaan S
: Signifikan
Dari tabel 6 di atas diketahui bahwa pengukuran hitung jenis neutrofil sebelum dan setelah melakukan AFM didapatkan P = 0.000 maka Ho ditolak. Dengan
demikian terdapat perbedaan hitung jenis neutrofil antara sebelum dan setelah AFM secara signifikan.
4.1.3.2. Hitung jenis eosinofil
Pada tabel 7 , dapat dilihat hasil uji statistik hitung jenis eosinofil yang didapat dari pengukuran sebelum dan setelah AFM berupa renang sampai hampir tenggelam.
Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 7. Distribusi Hitung Jenis Eosinofil dengan Aktifitas Fisik Maksimal
Hitung Jenis Eosinofil Sebelum AFM
Hitung Jenis Eosinofil Setelah AFM
No subjek
Mean SD Mean SD
1 2 1
2 2 3 1
4 1 5 1
6 2 7 1
8 2 1
9 2 10 1
11 2 12 1
13 2 14 2
1 15 2
1.52 .51
1 0.19
.40
16 1 0 17 1 0
18 2 0 19 1 0
20 1 0 21 2 0
Keterangan : AFM
: Aktifitas Fisik Maksimal : Persentase Jumlah Hitung Jenis Eosinofil
Mean : Nilai Rata-rata
SD : Standar Deviasi
Dari tabel 7 di atas diketahui bahwa nilai hitung jenis eosinofil setelah
melakukan AFM berupa renang sampai hampir tenggelam lebih rendah rata-rata = 0.19, SD = 0.40 dari sebelum AFM rata-rata = 1.52, SD = 0.51 . Kemudian
dilakukan uji Normalitas, didapat data hitung jenis eosinofil tidak berdistribusi normal, maka untuk uji t berpasangan tidak dapat dilakukan, oleh karena itu
dilanjutkan dengan uji Wilcoxon seperti pada tabel 8 berikut ini.
Novita Sari Harahap: Pengaruh Aktivitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Mencit Mus musculus L Jantan, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 8. Hasil Uji Wilcoxon terhadap Hitung Jenis Eosinofil dengan Aktifitas Fisik Maksimal
Keterangan :
Hitung Jenis Eosinofil Mean
SD P value
Ket Sebelum AFM
Setelah AFM 1.52
0.19 0.15
0.40 .000
S
AFM : Aktifitas Fisik Maksimal
Mean : Rata-Rata
SD : Standar Deviasi
P value : Tingkat Kemaknaan S
: Signifikan
Dari tabel 8 di atas diketahui bahwa pengukuran hitung jenis eosinofil sebelum
dan setelah melakukan AFM didapatkan P = 0.000 maka Ho ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan hitung jenis eosinofil antara sebelum dan setelah AFM
secara signifikan.
4.1.3.3. Hitung jenis basofil