Metode Pengumpulan Data Metode Penelitian

Dalam bab ini menguraikan mengenai peraturan perundang-undangan nasional serta konvensi internasional yang mengatur tentang merek seperti TRIPs, Paris union Convention, Madrid Agreement, Trademark Law Treaty, serta dampak pelanggaran merek asing ini terhadap perkembangan investasi asing di Indonesia BAB IV ANALISIS PUTUSAN Pada bab ini akan mengkaji Putusan Pengadilan Niaga 69PDT.SUSMerek2013PN.Niaga.Jkt.Pst antara Advanced Beauty Systems Inc. penggugat yang berkedudukan di Suite 400 57201 BJ Freeway, Dallas, Texas 75240 Amerika Serikat. melawan Sherly Nyolanda tergugat yang berkedudukan di Indonesia.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran penulis berdasarkan pemaparan bab-bab sebelumnya. 18

BAB II TINJAUAN UMUM MEREK DAN MEREK DAGANG ASING

A. Tinjauan Umum Merek

1. Pengertian Merek

Secara yuridis definisi merek berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001 mendefinisikan merek adalah sebagai tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 membagi merek menjadi dua jenis yaitu, merek dagang dan merek jasa. Pada pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 mendefinisikan merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya, Sedangkan pada Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 mendefinisikan merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Menurut H.M.N. Purwo Sutjipto, S.H., Merek adalah suatu tanda, dengan mana suatu benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang