Sistematika Penulisan Skripsi Prevalensi HIV/Aids pada pecandu napza di RSKO Jakarta Tahun 2010-2011

18

BAB II TINJAUAN UMUM MEREK DAN MEREK DAGANG ASING

A. Tinjauan Umum Merek

1. Pengertian Merek

Secara yuridis definisi merek berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001 mendefinisikan merek adalah sebagai tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 membagi merek menjadi dua jenis yaitu, merek dagang dan merek jasa. Pada pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 mendefinisikan merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya, Sedangkan pada Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 mendefinisikan merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Menurut H.M.N. Purwo Sutjipto, S.H., Merek adalah suatu tanda, dengan mana suatu benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang sejenis 1 . Pendapat H.M.N. Purwo Sutjipto, S.H., lebih menekankan pada suatu tanda tertentu yang dipribadikan, hal tersebut dimaksudkan untuk membedakan satu benda dengan benda lainnya yang sejenis. Menurut Drs. Iur Soeryatin Suatu merek dipergunakan untuk membedakan barang yang bersangkutan dari barang sejenis lainnya oleh karena itu, barang yang bersangkutan dengan diberi merek tadi mempunyai; tanda asal, nama, jaminan, terhadap mutunya 2 . Pendapat Drs. Iur Soeryatin lebih menekankan pada pembedaan dengan barang yang sejenis dengan memberikan tanda asal, nama, dan jaminan mutunya. Menurut Harsono Adisumitro, S.H.,MPA, merek adalah tanda pengenal yang membedakan milik seseorang dengan milik orang lain, seperti pada pemilikan ternak dengan memberi tanda cap pada punggung sapi yang kemudian dilepaskan di tempat penggembalaan bersama yang luas. Cap seperti itu memang merupakan tanda pengenal untuk menunjukkan bahwa hewan yang bersangkutan adalah milik orang tertentu. Biasanya, untuk membedakan tanda atau merek digunakan inisial dari mana pemilik sendiri sebagai tanda pembedaan 3 . Pendapat Harsono Adisumitro, S.H.,MPA lebih menekankan merek sebagai tanda kepemilikan seseorang 1 H.M.N. Purwo Sutjipto, Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1984, h. 82 2 Suryatin, Hukum Dagang I dan II, Jakarta: Pradnya Paramita, 1980, h. 84 3 Harsono Adisumitro, Hak Milik Perindustrian, Jakarta: Akademika Pressindo, 1990, h.44. atas barangnya dengan menggunakan inisial, hal tersebut dimaksudkan agar memiliki daya pembeda dengan barang milik orang lain.

2. Fungsi Merek

Suatu merek menjalankan beberapa fungsi sekaligus, baik dalam hubungannya dengan pemilik merek itu sendiri maupun dengan para konsumen pada umumnya 4 . 1. Fungsi Tanda untuk Membedakan Distinctitive Function Suatu merek memberikan identitas atau kepribadian pada barang- barang atau jasa-jasa yang ditandai merek tersebut, dan sekaligus juga memperbedakan barang-barang atau jasa-jasa tersebut dari barang- barang atau jasa-jasa sejenis yang diproduksi dan diperdagangkan oleh lain-lain produsen, pedagang dan pengusaha bidang jasa. Dengan adanya merek pada barang-barang dagangan, para konsumen dapat membedakan atau memilih barang-barang, maka tidak ada kebanggaan akan hasil karya para produsen, karena dengan demikian tidak akan diperoleh pujian jika barangnya bermutu tinggi dan sebaliknya, tidak dapat diketahui siapa yang harus bertanggung jawab jika barang-barang itu bermutu rendah. Dalam keadaan tidak adanya merek pada hasil-hasil produksi, maka timbul persaingan untuk 4 Suyud Margono, Hak Milik Industri: Pengaturan dan Praktik di Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, h.50. memproduksi barang-barang yang bermutu serendah mungkin, karena ongkos produksinya menjadi lebih murah dan dengan demikian, akan lebih menguntungkan. Lagi pula, tidak akan dapat diketahui oleh konsumen siapa produsen dari barang-barang tanpa merek itu. Seperti halnya manusia, demikina juga dengan barang-barang, jika tidak ada merek dagang sebagai “nama pribadi” dari barang-barang tersebut, maka akan sulit bagi konsumen membedakan yang baik dan yang buruk. Dengan demikian, merek dagang mutlak diperlukan untuk memberikan kepribadian pada barang-barang, sehingga setiap barang dapat dikenal oleh para konsumen baik karena mendengar dari orang lain ataupun karena pengalaman sendiri. 2. Fungsi Jaminan Mutu Quality Product Function Merek dagang dari barang-barang yang dibeli oleh para konsumen, lambat laun akan membentuk kesan di dalam ingatan konsumen yang bersangkutan bahwa merek dagang tersebut merupakan lambang dari mutu barang-barangnya. Sebagai lambang dari mutu barang, merek memberikan jaminan kepada para konsumen bahwa barang yang dibeli pada hari ini akan sama mutunya dengan barang yang sama mereknya yang dibeli olehnya kemarin, dan setereusnya. Dalam hal ini, perlu dimengerti bahwa suatu merek tidak selalu merupakan jaminan akan mutu yang tinggi dari barang-barangnya, tetapi lebih cendrung merupakan jaminan akan kesamaan mutu dari barang yang bersangkutan dari waktu ke waktu.