5.2 Diskusi
Pada penelitian ini ada hal-hal penting berkaitan dengan tipe kepribadian ekstrovert introvert dengan self disclosure, adalah berdasarkan hasil penelitian
oleh peneliti menunjukkan bahwa dari tujuh karakteristik tipe kepribadian EPQ yang dikemukakan oleh Eysenck dan Wilson dalam Retnowati Haryanthi,
2001, hanya ada dua karakteristik yang mempengaruhi self disclosure secara signifikan yaitu activity dan expressiveness.
Penelitian yang dilakukan oleh Retnowati Haryanthi 2001 menunjukkan bahwa ketujuh karakteristik kepribadian mempengaruhi cybersex
sebanyak 6,1. Sedangkan pada penelitian ini variabel yang berpengaruh adalah variabel activity dan expressiveness. Terdapat perbedaan variabel yang signifikan
dikarenakan konten internet yang dijadikan penelitian Haryanthi adalah cybersex dan konten yang menjadi konsen peneliti adalah self disclosure.
Hasil yang didapat peneliti pada variabel activity sama seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Young dan Rogers dalam Retnowati Haryanthi,
2001 yang mana dari hasil penelitian mereka menggambarkan bahwa pengguna internet lebih memilih aktivitas sendiri dan kecenderungan membatasi diri dari
kehidupan sosial. Peneliti juga melakukan uji beda variabel jenis kelamin dengan
expressiveness dan tidak menunjukkan perbedaan expressiveness jenis kelamin pria dengan expressiveness jenis kelamin perempuan. Tetapi berpengaruh pada
variabel activity pada jenis kelamin laki-laki dan pada variabel impulsiveness pada jenis kelamin perempuan. Hasil ini berbeda dengan yang dilakukan oleh
Fujita dkk dalam Kashdan, 2009 yang mengatakan bahwa secara umum perempuan lebih emosional dalam dibandingkan pria. Kecuali dalam hal marah,
pengalaman emosi lebih sering dan lebih banyak dibandingkan pria. Wanita lebih waspada terhadap emosi mereka dan emosi mereka lebih kompleks dibandingkan
pria. Selain itu ada variabel demografis yang mempengaruhi self disclosure,
yaitu agama. Variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self disclosure. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kroger
dalam Sherwin, 1998, ia menunjukkan bahwa orang-orang beragama lebih terbuka.
Peneliti juga melihat hasil dari variabel agama dengan tujuh karakteristik kepribadian, hasilnya adalah variabel activity dan expressiveness memiliki
pengaru terhadap self disclosure untuk individu yang beragama Islam sedangkan tidak ada dari tujuh karakteristik variabel kepribadian yang berpengaruh terhadap
self disclosure untuk individu yang beragama Kristen. Pada penelitian ini individu yang beragama Islam lebih banyak melakukan
aktivitas, energik, dan menikmati pekerjaannya dibandingkan individu yang beragama Kristen. Dan individu yang beragama Islam lebih baik dalam
mengekspresikan emosinya dibandingkan dengan individu yang beragama Kristen. Namun, peneliti menyadari kesimpulan diatas tidaklah dapat generalisasi
untuk semua kalangan karena penelitian in hanya mencakup kalangan remaja dan tidak meneliti agama secara mendalam maka dari itu dibutuhkan penelitian yang
lebih mendalam untuk membahas masalah ini.