Faktor Kepemimpinan Klas Borjuasi Kecil Dalam Partai

Bagi Deng maupun Mao keduanya memiliki kepentingan masing-masing untuk mempertahankan metode ekonomi politiknya. Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk saling menghapuskan sistem yang berlaku baik dimasa Deng maupun dimasa Mao. Bagi Deng, kepentingannya adalah menggantikan sistem sosialisme menuju kapitalisme. Sedangkan bagi Mao mendiktatori klas borjuasi atas klas proletariat.

3.4.1.2. Faktor Kepemimpinan Klas Borjuasi Kecil Dalam Partai

Menurut pandangan Marxisme, klas borjuasi kecil adalah golongan masyarakat yang memiliki modal terbatas dan kerap bersikap bimbang. Deng Xiaoping merupakan kader Patai Komunis Cina yang berlatar belakang klas borjuasi kecil. Berasal dari kalangan pemuda pelajar, Deng mulai mencoba mempelajari ideologi sosialis. Pasca kematian Mao, Deng melanjutkan tonggak kepemimpinan partai dan Cina. Saat itu sistem sosialisme dunia sedang dalam keadaan surut, gerakan kapitalisme mencuat kepermukaan. Keadaan ini juga berimbas kepada perekonomian Cina. Gerakan untuk merevisi ajaran Marx mulai bermunculan dari kalangan kaum intelektual atau borjuasi kecil. Bagi pandangan kaum borjuasi kecil ini merupakan peluang untuk keluar dari krisis dengan bergabung dengan negara poros kapitalisme. Sama halnya dengan Deng Xiaoping yang menilai melalui jalan ekonomi kapitalisme, Cina dapat keluar dari krisis ekonomi pasca perang dingin. Universitas Sumatera Utara Kehancuran Uni Soviet menjadi sebuah batu sandungan dalam pembangunan sosialisme di Cina. Dominasi golongan revisionis telah mengubah haluan ideologi partai. Tawaran secara tidak langsung tersaji didepan mata pemerintahan Deng Xiaoping untuk membangun kapitalisme di Cina. Investasi dan pinjaman untuk membangun Cina digelontorkan oleh negara-negara kapitalisme. Tahun pertama pasca deklarasi kapitalisasi ekonomi Cina, pembangunan begitu peasat. Peraturan ekonomi dalam konstitusi diamandemen untuk merubah kebijakan agar lebih terbuka terhadap investasi. Pembangunan Cina ditujukan untuk mempercepat perputaran modal di Cina. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, ini menjadi pasar dan sasaran tenaga produktif bagi investasi. Para klas borjuasi dalam PKC menyambut ini dengan meriah. Tapi yang menjadi persoalan, Deng tidak menjaga seutuhnya ajaran sosialisme. Memang pada saat itu negara dunia sudah didominasi oleh perekonomian kapitalisme. Deng melihat peluang ini, kelompok klas kanan yang menjadikan para golongan revisionis terbawa arus. Deng merevisi ajaran Marx dengan menegasikan kontradiksi, perjuangan klas dan mereformasi ekonomi politik Cina.Pandangan borjuasi kembali ke tengah-tengah masyarakat, seluruh pandangan sosialisme direvisi demi kepentingan klas borjuasi yang menguasai partai komunis Cina. Deng mulai menjalankan sistem ini, dan mengembalikan Cina ke sistem ke jalan kapitalisme. Universitas Sumatera Utara Kepemipinan borjuasi kecil dalam partai Komunis Cina adalah penyebab peralihan sistem ekonomi politik Cina dari sistem sosialisme menuju sistem kapitalisme. Memang karakteristik borjuasi ini bukan hanya dilihat dari status hubungan produksinya tetapi dilihat juga dari wataknya penghisap atau terhisap. Bagi Deng pemerintahan politik sosialis dan sistem ekonomi kapitalis merupakan sebuah hal yang sah-sah saja. Mao Zedong sendiri memang juga berasal dari kalangan borjuasi kecil, akan tetapi teori Marx yang menempah Mao menjadi seorang proletariat dalam menajalankan teori revolusioner. Inilah yang membawa Cina menjadi negara sosialisme. Berbeda dengan Deng, dimasa kepemimpinannya Mao meletakan kekuasaannya didalam garis koridor teori Marxisme. Mao tidak bimbang dalam menjalankan praktek revolusionernya. Alhasil sampai akhir hidupnya, Mao tidak sesekalipun mengubah haluan ekonomi politik Cina. Jika berkaca pada pandangan Marx, keberhasilan Mao dan PKC dalam menjalankan revolusi adalah sebuah usaha untuk menghapuskan sistem monopoli alat produksi di Cina. Penggulingan kekuasaan Partai Kuomintang dan perjuangan melawan kolonialisme merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan rakyat Cina ketika itu merampas tanah-tanah yang dikuasai oleh tuan tahan, penumbangan kekuasaan rezim nasionalis Kuomintang. Masuknya klas borjuasi dalam partai menjadikan seluruh hasil revolusi dikembalikan lagi ke sistem kapitalisme Universitas Sumatera Utara

3.4.1.3. Pandangan Revisionis Moderen Tentang Kontradiksi