Kehancuran Uni Soviet Sebagai Kiblat Sosialisme Dunia

menentukan, akan tetapi faktor eksternal dari luar Partai Komunis Cina menjadi batu loncatan berkembangnya paham revisionis moderen di Cina.

3.4.2.1. Kehancuran Uni Soviet Sebagai Kiblat Sosialisme Dunia

Setelah masa Stalin, pandangan politik Uni Soviet tentang masyarakat diktator proletariat mulai beralih haluan dibawah kepemimpinan Khurushchev. Setahap demi setahap menjadi negara dibawah kepemimpinan borjuasi. Kondisi ini berdampak dengan sikap politik Uni Soviet yang mulai melakukan pemutusan hubungan dengan negara-negara sosialisme seperti dengan negara Komunis Tiongkok dibawah kepemimpinan Mao Zedong pada tahun 1960-an. Bahkan Uni Soviet mulai membuka diri untuk melakukan investasi dengan negara-negara kapitalis yang ketika itu sudah mencapai tahapan tertingginya. Khurushcev telah membuka pintu masuknya watak borjuasi ke Partai PKUS dan menjadi syarat pembubaran sistem masyarakat sosialisme. Gerakan pemeberontakan di internal negara dan tekanan krisis ekomomi Rusia akibat perang dingin melawan Amerika Serikat berimbasnya pada pengucilan gerakan sosialis. Tentu saja pimpinan partai komunis Uni Soviet menjadikan ini sebagai peluang bisnis dalam membangun kesatuan antara pekerjaan politik dan ekonomi. Imbasnya tentu pengucilan gerakan buruh dan berdampak kepada pembubaran Partai Komunis Uni Soviet pada tanggal 29 Agustus 1991 oleh Gorbachev. Pembubaran ini sebagai bentuk pemberhangusan gerakan sosialisme. Gorbachev Universitas Sumatera Utara memang selamat dari kudeta, tetapi tingkat kepercayaan masyarakat makin menurun. Gorbachev tetap dihadapkan kepada kesulitan ekonomi dalam negeri yang semakin parah, hingga berdampak kelompok militer mulai terpecah-pecah dan 15 negara bagian yang tergabung dalam Uni Soviet banyak yang menuntut kemerdekaan. Semua ini atas dasar kekecewaan negara-negara soviet dalam penegakan garis sosialisme. Hingga Uni Soviet dinyatakan bubar pada tanggal 31 Desember 1991. Pembubaran ini sebagai bentuk berdampak kepada kepemimpinnan sosialisme dunia. Gorbachev meyerahkan kepemimpinan sosialisme kepada setiap partai di setiap negara. Keadaan ekonomi dalam negeri Uni Soviet yang semakin parah, berdampak kepada kelompok militer mulai terpecah-pecah dan 15 negara bagian yang tergabung dalam Uni Soviet banyak yang menuntut kemerdekaan. Semua ini atas dasar kekecewaan negara-negara soviet dalam penegakan garis sosialisme. Hingga Uni Soviet dinyatakan bubar pada tanggal 31 Desember 1991. Sejak saat itu gerakan sosialisme dunia dianggap gagal oleh negara Amerika Serikat. Pembantaian dan gerakan anti agama dikampanyekan diberbagai dunia. Tujuannya untuk menghapuskan paham sosialisme di negara dunia. Alhasil, gerakan anti sosialisme berimbas kepada demokratisasi negara-negara dunia. Amerika Serikat sebagai negara kiblat kapitalisme mampu mendomoninasi perekonomian dunia. Salah satunya adalah Cina, restorasi kapitalisme dan semua Universitas Sumatera Utara propaganda kaum penguasa revisionis kapitalis Cina, menghitamkan Sosialisme yang dibangun Mao. Tapi kecintaan masyarakat terhadap Mao tidaklah sedemikian. Pada hari kelahiran dan meninggalnya Mao, peringatan untuk mengenang Mao diselenggarakan di berbagai kota dan para pesertanya semakin banyak dan kehadiran kaum muda pun meningkat. Terdapat berbagai grup studi karya-karya Mao dan internet juga digunakan untuk menyebarkan dan menyalurkan pendapat yang menantang versi resmi kaum penguasa dan arus pokok dalam media petisi dan persaingan. Nilai sosial lainnya yang sangat penting diajarkan Mao adalah kerja sama dan setiakawan, bukan kompetisi dan persaingan. Mao percaya akan kemampuan lembaga-lembaga ilmu dan penelitian untuk memenuhi tugasnya justru karena keunggulan dari sosialisme di mana antara lembaga-lembaga tersebut tidak ada kompetisi dan persaingan. Melalui kerja sama dan tukar informasi, semua akan maju bersama. 81 Pasca itu, hampir seluruh negara sosialisme dunia mendeklarasikan diri sebagai pemimpin sosialisme dengan corak kapitalisme. Saat itu juga sistem ekonomi politik sosialisme kehilangan pamor. Gerakan pembebasan nasional tidak lagi berhaluaan revolusioner. Para pimpinan partai mulai menjalankan sistem ekonomi sosialisme yang ada pada isi kepala mereka. Memang faktor ini 81 Op. Cit. Tatiana Lukman Hal 255 Universitas Sumatera Utara tidaklah menjadi faktor paling dominan. Tapi faktor ini mempengaruhi pandangan gerakan sosialis ketika itu.

3.4.2.2. Faktor Kampanye Hitam Tentang Sosialisme Mao Zedong