kapitalis di satu sisi adalah akumulasi penderitaan, kesengsaraan, dan degradasi mental di sisi buruh. Buruh yang sadar sebagai kelas yang tertindas harus bersatu
dan secara bersama-sama memperjuangkan kepentingan kolektif mereka melalui wadah politik.
23
Seperti hal nya kebangkitan liberalisme atau kapitalisme, sosialisme atau marxisme juga bangkit sebagai suatu respons terhadap era industrialisasi. Marx
dengan gencar mengkritik ekonomi pasar yang dikembangkan oleh Adam Smith. Marx menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk “membuktikan” bahwa
kapitalisme adalah sebuah sistem yang tidak adil dan “busuk dari dalam”. Secara esensi kelahiran sistem sosialisme adalah cara untuk menghancurkan kapitalisme
yang tumbuh pesat pasca revolusi industri atau biasa disebut sebagai revolusi borjuasi tipe lama. Dalam sejarahnya kelahiran sosialisme digambarkan oleh Karl
Marx harus dijalankan melalui perjuangan klas melalui revolusi sosial. Revolusi Kedudukan kelas buruh dalam sistem ekonomi politik sosialisme memiliki
peran sebagai pimpinan tertinggi di negara sosialis. Kepemilikan kolektif atas alat produksi telah menghaspuskan sistem monopoli yang dikembangkan dari sistem
kapitalisme. Kesimpulannya sistem politik sosialisme adalah sistem yang tidak meletakan kedudukan individu sebagai penentu utama corak produski ekonomi
suatu negara.
1.6.2. Sosialisme Marxisme
23
Ibid . Hal 46
Universitas Sumatera Utara
sosial digambarkan oleh Marx merupakan bagian dari hukum dialektika histori atas perkembangan masyarakat.
Menurut Karl Marx sejarah perjuangan dan perkembangan masyarakat adalah sejarah perjuangan kelas. Teori kelas merupakan analisis Karl Marx dan
Friedirch Engles terhadap kapitalisme dan pada mulanya memfokuskan pada corak produksi. Analisis Marx tertuju pada inti ketidakadilan yang tersembunyi
dari hubungan masyarakat dalam sistem ekonomi kapitalisme di mana ia melihat hubungan tersebut bersifat eksploitatif, Sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh
pemikir sosial lainnya. Masyarakat di mana-mana terbagi menjadi klas penghisap dan terhisap. Sementara itu, kelas penghisap karena kepemilikan monopolinya
atas alat produksi, mereka mendapat bagian terbesar dari barang yang diproduksi dalam masyarakat untuk keuntungannya sendiri sekalipun tidak bekerja.
Sementara, ada kelas yang terhisap yang hanya memiliki tidak memiliki sama sekali, sekalipun mereka yang bekerja untuk memproduksi barang akan tetapi
mereka hanya mendapat bagian yang sangat kecil bahkan tidak cukup untuk bertahan hidup.
Perjuangan klas lahir dari pertentangan kepentingan klas-klas dalam masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah pertarungan antara klas yang mengeruk
keuntungan dan karenanya mempertahankan hubungan produksi yang lama dengan klas yang berusaha menghancurkan hubungan produksi yang lama dan
menggantikannya dengan yang baru. Perjuangan antara klas penghisap dan klas
Universitas Sumatera Utara
terhisap terpusat pada penghilangan tipe penghisapan tertentu dalam sebuah sistem kemasyarakatan. Dan karena penghisapan itu berasal dari sebuah tipe
tertentu dari monopoli atas alat produksi, maka perjuangan klas berlangsung di seputar pihak-pihak yang mempertahankan dan menentang monopoli tersebut.
Marx menganggap bahwa kapitalis mewarisi ketidakadilan dari dalam, hal ini dikarenakan sistem liberal tidak perduli tentang masalah kepincangan dan
kesenjangan sosial. Dengan menerapkan sistem “upah besi” kaum buruh dalam sistem perekonomian liberal tidak akan pernah mampu mengangkat derajatnya
lebih tinggi karena sebagaimana yang diucapkan Marx “pasar bebas memang telah mentakdirkannya demikian”. Sistem perekonomian liberal-kapitalis harus
digantikan dengan sistem lain yang lebih memperhatikan masalah pemerataan bagi semua untuk semua, yaitu sistem perekonomian sosialis-komunis
24
Akumulasi kapital akan semakin berhasil jika para kapitalis bisa menindas kaum buruh, yaitu dengan memberikan tingkat upah yang sangat rendah. Disini
tampak perbedaan yang sangat nyata antara Marx dan Smith dalam memandang persaingan. Smith menganggap persaingan bebas sebagai prasyarat bagi
terbentuknya masyarakat sejahtera. Sebaliknya Marx memandangnya sebagai penyebab terjadinya konsentrasi-konsentrasi ekonomi atau monopoli.
. Sistem liberal yang lebih menyebabkan kaum buruh menderita haruslah diperbaiki, atau
diganti dengan sistem sosialis yang lebih berpihak pada golongan kaum buruh.
25
24
Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2007. Hal.74
25
Ibid. Hal 79
Universitas Sumatera Utara
Basis adalah suatu sistem ekonomi. Factor-faktor dari sistem ekonomi yaitu pemilikan alat produksi, distribusi hasil produksi dan pertukaran hasil
produksi. Dari ketiga factor tersebut maka yang paling mempengaruhi adalah pemilikan alat produksi. Adapun bangunan atas adalah suatu pencerminan dari
basis. Bangunan atas dipengaruhi oleh kekuatan basis. Bangunan atas terdiri dari factor ide dan factor pelaksana ide realisasikan ide. Namun yang paling penting
dari kedua tersebut adalah factor alat pelaksana ide atau alat realisasi ide, atau negara, karena negara mempunyai birokrasi, tentara, dan penjara.
Marx menjelaskan secara keseluruhan hubungan produksi menentukan sistem ekonomi masyarakat. Basis menentukan bangunan atas kemudian
melahirkan kesadaraan sosial. Cara produksi barang-barang materil untuk memenuhi kebutuhan hidup menentukan karakter kehidupan sosial, politik,
spiritual. Bukan kesadaraan sosial yang menentukan keadaan sosial, tetapi keadaan sosial yang menentukan kesadaraan sosial.
Sementara itu pengubahan bangunan atas itu menurut Karl Marx harus dengan jalan Perjuangan atau tepatnya melalui revolusi politik. sebab bangunan
atas yaitu negara, kekuasaan politik, hukum, moral, dan ideologi, itu dicipta untuk melindungi basis, terutama sistem pemilikan alat-alat produksi. Dengan demikian
basis harus dihancurkan untuk melahirkan sebuah sistem sosial yang baru. Paham pemikiran Karl Marx mengenai basis dan bangunan atas kemudian dikembangkan
menjadi teori kelas dan perjuangan kelas.Menurut Marx, sistem yang tidak baik
Universitas Sumatera Utara
akan digantikan oleh sistem yang lebih maju. Perbudakan akan digantikan oleh feodalisme, feodalisme akan digantikan oleh kapitalisme, dan kapitalisme akan
digantikan oleh sistem yang lebih maju lagi, yaitu sosialisme dan komunisme. Permasalahan seperti kelangkaan scarcity dan insentif pribadi dengan
sendirinya akan hilang jika masyarakat sudah sampai pada tahap komunisme penuh. Bahkan, uang tidak perlu lagi digunakan. Dalam tahap komunisme penuh,
tidak ada lagi soal kelangkaan, tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat, penghisapan dari suatu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lainnya. Bahkan
negara dengan sendirinya akan hilang.
26
Negara adalah bangunan atas masyarakat. Negara merupakan suatu organisasi yang menguasai masyarakat. Negara itu lahir karena pertentangan kelas-kelas
sosial yang tidak dapat diselesaikan . ia berdiri di atas pertentangan kelas sosial. Negara dan revolusi adalah pengembangan Karl Marx oleh Lenin. Marx
memiliki konsep pemikirannya, Lenin yang mempraktekkannya. Negara dan revolusi bagaiakan dua sisi pada satu keeping mata uang. Negara lahir karena
adanya revolusi, dan revolusi lahir karena adanya negara yang menghisap dan menindas rakyatnya. Revolusi borjuis lahir karena negara feudal menindas
rakyatnya, sementara revolusi sosialis lahir karena negara borjuis menindas rakyatnya. Revolusi kemerdekaan lahir karena negara colonial menindas rakyat
yang dijajah. a. Negara
26
Ibid . Hal 87
Universitas Sumatera Utara
Manusia secara orang per orang tidak mampu melawan negara. Negara menurut pandangan Karl Marx merupakan bangunan atas, yaitu pelaksana ide, alat sesuatu
kelas yang berkuasa untuk menindas dan menguasai kelas lain, guna mempertahankan dan melindungi kepentingan dan kekuasaan kelas yang
berkuasa. oleh karena itu negara merupakan suatu lembaga yang tidak berada di atas masyarakat, tetapi merupakan lembaga yang digunakan oleh kelas ekonomi
yang berkuasa untuk melawan kelas-kelas lain. Atau negara adalah badan pelaksana kelas ekonomi yang dominan dalam suatu masyarakat. Negara lahir
sebagai akibat dari suatu perjuangan kelas antara terhisap dan penghisap yang tidak bisa didamaikan. Untuk bisa mengatasi penghisapan tersebut, maka negara
sebagai alat legitimasi penghisap untuk mengatasi perlawanan dari kelas terhisap yang terus-menerus semakin besar.
27
27
Cahyono Edi. Njoto Marxisme Ilmu dan Amalnya. Harian Rajat 1962. Hal 25
b. Revolusi Revolusi adalah keharusan karena kelas yang berkuasa tidak mampu digulingkan
secara diplomasi, tetapi penguasa hanya bisa digulingkan dengan revolusi. Kelas yang melakukan revolusi mengulingkan penguasa lama dan membangun kembali
masyarakat baru. Revolusi hakikatnya pergantian kekuasaan politik dengan kekerasaan. Mengubah sistem sosial lama menjadi sistem sosial yang baru. Oleh
sebab itu harus melalui revolusi politik.
Universitas Sumatera Utara
1.8. Metodologi Penelitian 1.8.1. Metode Penelitian