69
Berikut ini pembahasan dan pengklasifikasian kesalahan- kesalahan kebahasaan tersebut:
1. Kesalahan Morfologi
Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan- perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik,
sehingga kesalahan pada tataran morfologi merupakan kesalahan pembentukan kata. Dalam hasil tulisan peserta didik, muncul berbagai
kesalahan morfologi. Kesalahan pada kategori ini terjadi karena peserta didik tidak tepat dalam membentuk suatu kata bahasa Jerman.
Pernyataan adanya kesalahan morfologi atau pembentukan kata di dalam hasil karangan bahasa Jerman peserta didik kelas XII SMA N 2 Klaten
sesuai dengan pendapat Sofa 2008:4 yang mengatakan bahwa sumber kesalahan berbahasa dapat dilacak dari sistem bahasa kedua yang dipelajari
oleh peserta didik. Kaidah itu dapat meliputi kaidah tata bunyi, tata bentuk, tata kalimat, kaidah leksikal, bahkan kaidah semantik.
Dalam penelitian ini, kesalahan morfologi terdiri dari beberapa kesalahan diantaranya:
a. Kesalahan Penggabungan Kata
Dalam penelitian kesalahan penggabungan kata pada karangan peserta didik hanya ditemukan kesalahaan penggabungan dua kata atau lebih
Zusammensetzung. Data di bawah ini merupakan contoh kesalahan penggabungan kata:
70
1.a R.01.Spezialität essen ‘Makanan khas’. 1.b R.01. Das Spezialitätessen .
Kalimat yang digarisbawahi pada kalimat 1.a adalah bentuk kesalahan dalam tulisan bahasa Jerman peserta didik. Kalimat 1.a merupakan
gabungan dari kata Spezialität ‘spesial’ dan Essen ‘makanan’. Kedua kata tersebut tidak boleh dipisahkan satu sama lain atau harus digabungkan
menjadi Spezialitätessen seperti pada kalimat 1.b di atas. Kesalahan lain yang ditemukan pada kata di atas adalah kesalahan deklinasi kata benda
terutama pada artikel yang seharusnya adalah das Spezialitätessen. Kesalahan tersebut harus diperbaiki seperti pada kalimat 1.b di atas. Contoh lain
kesalahan penggabungan kata adalah sebagai berikut: 2.a
.
R.02 Die Student stadt ‘kota pelajar’. 2.b R.02 Die Studentstadt.
Kata yang digarisbawahi pada kalimat 2.a di atas adalah bentuk kesalahan penggabungan kata. Kedua kata tersebut Student ‘pelajar’ dan Stadt
‘kota’ yang berarti kota pelajar seharusnya digabung menjadi satu kata sehingga menjadi Studentstadt seperti pada kalimat 2.b di atas. Kesalahan
peserta didik ini harus diperbaiki seperti pada kalimat 2.b di atas. Kesalahan –kesalahan penggabungan kata seperti yang telah disebutkan
di atas terjadi karena peserta didik kurang menguasai aturan penggabungan kata. Dalam bahasa Jerman terdapat berbagai macam gabungan kata, namun
71
peserta didik belum menguasai penggabungan kata tersebut sehingga menimbulkan kesalahan. Hal ini termasuk dalam kesalahan yang disebabkan
karena faktor kompetensi atau ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman peserta didik tentang aturan penggabungan kata dalam bahasa Jerman. Hal ini
sesuai dengan pendapat Setyawati 2010:11 yang menyatakan bahwa kemungkinan penyebab seseorang dapat salah dalam berbahasa, karena
kurang pahamnya pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya.
b. Kesalahan Konjugasi Kata Kerja