22
atau root yaitu asal kata, sedangkan morfem yang ditambahkan pada asal kata itu disebut affix imbuhan dan terbagi dua: yang ditambahkan di depan asal
kata disebut prefix, dan yang di belakang disebut suffix. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa morfologi
adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang pembentukan kata secara gramatikal yang terdiri dari unsur- unsur terkecilnya yang disebut
morfem. Jadi, kesalahan morfologi adalah kesalahan berbahasa yang berkaitan dengan pembentukan kata.
b. Kesalahan Sintaksis
Dalam menganalisis kesalahan berbahasa, perlu diperhatikan juga kesalahan sintaksis, karena kesalahan sintaksis itu sendiri berkaitan dengan
gramatik sebuah kalimat. Menurut Kridalaksana 1993: 199 sintaksis Syntax adalah pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau
dengan satuan- satuan yang lebih besar, atau antar satuan- satuan yang lebih besar itu dalam bahasa.
Bidang sintaksis menyelidiki semua hubungan antar kata dan antar kelompok kata atau antar frase dalam satuan dasar sintaksis itu kalimat
Verhaar, 1995: 70. Sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase; berbeda
dengan morfologi yang membicarakan seluk-beluk kata dan morfem Ramlan, 1987: 21
23
Kesalahan dalam tataran sintaksis berhubungan dengan kesalahan pada bidang morfologi, karena kalimat berunsurkan kata-kata. Sintaksis adalah
studi penghimpunan dan tautan timbal balik antar kata-kata, frase-frase, klausa-klausa dalam kalimat Alwasilah, 1985: 104.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah ilmu bahasa yang mempelajari tentang susunan kalimat, yang terdiri dari kata,
kelompok kata, frase, klausa yang kemudian disusun menjadi sebuah kalimat. Jadi, kesalahan sintaksis adalah kesalahan yang berkaitan dengan kalimat dan
gramatikalnya.
c. Kesalahan Leksikal
Kesalahan leksikal adalah kesalahan yang berkaitan dengan kesalahan makna sebuah bahasa. Menurut Kridalaksana 2011: 142 leksikon lexicon,
vocabulary adalah komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa. Selain itu Kridalaksana juga
menyatakan bahwa leksikon adalah daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang singkat dan praktis.
Wode 1988: 134 mengatakan bahwa Das Laxikon einer Sprache erlenen heiβt die Morpheme und Wörter bzw. ihre Eigenschaften meistern.
Artinya mempelajari leksikal suatu bahasa berarti menguasai morfem dan kata termasuk sifat- sifat dari kata tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa leksikal adalah kajian linguistik yang mempelajari tentang makna kata dalam suatu bahasa. Jadi,
24
kesalahan leksikal adalah kesalahan yang berkaitan dengan kesalahan makna
kata dan sifat kata dari suatu bahasa. d.
Kesalahan Ortografi
Dalam menulis bahasa Jerman seringkali peserta didik melakukan kesalahan dalam bidang ortografi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap makna
dari penulisan tersebut, karena kesalahan ortografi berkaitan dengan ejaan dan tanda baca.
Menurut Kridalaksana 2011: 169 ortografi adalah sistem ejaan suatu bahasa. Dalam bahasa Jerman ortografi mempunyai fungsi dan peranan yang
cukup penting. Ketidakcermatan penulisan sebuah kata dalam bahasa dapat merubah bunyi bahkan merubah makna dari sebuah kata.
Ortografi adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari ejaan Soeparno, 2002: 111. Ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja
suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya kata, kelompok kata, dan
kalimat. Kecuali itu, ejaan berkaitan pula dengan penggunaan tanda baca pada satuan- satuan huruf tersebut Setyawati, 2010: 141.
Pada prinsipnya ada tiga macam sistem ortografis, yaitu ejaan fonologis, ejaan silabis, dan ejaan morfemis. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa ortografi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang ejaan dan tanda baca, jadi, kesalahan ortografi adalah kesalahan yang
berhubungan dengan ejaan dan tanda baca.
25
Dari berbagai klasifikasi kesalahan berbahasa yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa terdiri dari kesalahan
morfologi, yaitu kesalahan yang berkaitan dengan pembentukan kata, kesalahan morfosintaksis yang berkaitan dengan hubungan kelompok kata,
kesalahan sintaksis yang berkaitan dengan kalimat dan struktur gramatikalnya, kesalahan leksikal yang berkaitan dengan makna kata dan
sifat kata dari suatu bahasa, dan kesalahan ortografi yang berkaitan dengan ejaan dan tanda baca.
5. Hakikat Menulis