Kesalahan Pemisahan split Kesalahan Ortografi

94 Kesalahan- kesalahan tersebut disebabkan karena faktor performansi. Kesalahan performansi itu sendiri terjadi karena peserta didik tidak teliti dalam penulisan tanda baca pada sebuah kalimat.

d. Kesalahan Pemisahan split

Kesalahan pemisahan atau split merupakan kesalahan dalam pemisahan kata yang seharusnya digabung. Kesalahan pemisahan dalam penelitian ini tidak begitu banyak ditemukan. Kesalahan pemisahan split dapat dilihat pada contoh di bawah ini: 22.a R.04. Ich Finde yogyakarta sin sauber, in teressant, angenehem, usw. ‘Menurut saya Yogyakarta bersih, menarik, menyenangkan, dan lain- lain’. 22.b R.04. Ich finde Yogyakarta ist sauber, interessant, angenehm, usw. Kata yang digarisbawahi pada kalimat 22.a di atas adalah salah satu bentuk kesalahan pemisahan split. Peserta didik menuliskan kata interessant secara terpisah padahal kata tersebut adalah kesatuan satu suku kata dan seharusnya ditulis seperti pada kalimat 22.b. Kesalahan lain yang ditemukan pada kalimat 22.a adalah kata kerja finde di tulis dengan huruf kapital, seharusnya kata finde ditulis dengan huruf kecil karena tidak berada di awal kalimat. Kesalahan- kesalahan seperti ini hendaknya diperbaiki seperti pada kalimat 22b. Contoh lain kesalahan pemisahan split dapat dilihat pada data di bawah ini: 95 23.a R.07. Der Flug hafen in Yogyakarta heisst Adi Sucipto. ‘Bandar udara di Yogyakarta bernama Adi Sucipto’. 23.b R.07. Der Flughafen in Yogyakarta heisst Adi Sucipto. Kesalahan pemisahan split yang terjadi pada kalimat 23.a adalah kata benda Flughafen ditulis secara terpisah sehingga menjadi Flug dan hafen. Kata kerja ini merupakan satu kata yang tidak dapat dipisahkan. Kata tersebut seharusnya ditulis seperti pada kalimat 23.b. Contoh lain kesalahan pemisahan split dapat dilihat pada data di bawah ini: 24.a R.09. wie zum Beis piel von der Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Nusa Tenggara, Bali, usw. ‘Sebagai contoh dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Nusa Tenggara, Bali, dan lain- lain’. 24.b R.09. Zum Beispiel von Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Nusa Tenggara, Bali, usw. Kata yang digarisbawahi pada kalimat 24.a di atas adalah bentuk kesalahan pemisahan split. Peserta didik memisahkan kata Beispiel menjadi Beis dan piel. Kata Beispiel hanya terdiri dari satu kata yang tak dapat dipisahkan dan seharusnya ditulis seperti pada kalimat 24.b. Kesalahan-kesalahan dalam pemisahan split juga dapat terjadi karena faktor interfensi. Ketidaktelitian peserta didik dalam menulis kata dalam bahasa Jerman, menjadi pemicu timbulnya kesalahan tersebut. Kesalahan – kesalahan dapat dihindari jika peserta didik lehih teliti dan memperhatikan kaidah bahasa Jerman. Ketidaktelitian ini disebabkan karna berbagai faktor 96 diantaranya kelelahan, keletihan, emosi, stres, tidak konsentrasi dan lainnya sehingga munculah kesalahan – kesalahan tersebut.

e. Kesalahan Penghilangan