3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi harga lahan di Kelurahan Sekaran
Perubahan harga lahan pastinya dipengaruhi faktor-faktor yang menyebabkan perubahan harga lahan pada suatu daerah. Faktor-faktor penentu
berubahnya harga lahan di Kelurahan Sekaran yang diteliti dalam penelitian ini adalah status kepemilikan lahan, penggunaan lahan, kemiringan lereng,
aksesbilitas lahan, dan utilitas lahan.
a. Penggunaan lahan
Penggunaan lahan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi harga lahan di Kelurahan Sekaran dalam penelitian ini. Semakin baik penggunaan
lahan di daerah tersebut maka harga lahannya semakin tinggi pula. untuk mengetahui klasifikasi penggunaan lahan maka digunakan harkat
berdasarkan Pusltbang BPN 2006:13 yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik Kelurahan Sekaran yaitu permukiman yang berharkat 4,
tegalan berharkat 3, sawah berharkat 2 dan semak belukar yang berharkat 1. Jenis penggunaan lahan Kelurahan Sekaran dari tahun 1994 diamati
berdasarkan peta RBI bakosurtanal lembar Jatingaleh skala 1:25.000 dan pada tahun 2003, 2006, 2009, dan 2010 berdasarkan Citra Quickbird yang
dikombinasikan dengan survei lapangan. Dukuh Sekaran dan Dukuh Banaran luas permukiman dari tahun ke
tahun semakin meluas, sedangakan untuk penggunaan lahan tegalan pada tahun 2006 meluas dan semak belukar mengecil luasnya dari tahun
sebelumnya, pada tahun 2009 dan 2010 luas area semak belukar mengalami perluasan lagi. Untuk penggunaan lahan sawah tidak mengalami perubahan
penggunaan lahan yang berarti dari tahun 1994 sampai 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.17.
Gambar 4.17 : Peta Perubahan Penggunaan Lahan Kelurahan Sekaran Tahun 1994-2010
b. Status Kepemilikan Lahan
Faktor lain yang mempengaruhi harga lahan dalam penelitian ini adalah status kepemilikan lahan. Menurut Puslibang BPN 2006:27 harkat status
kepemilikan lahan digolongkan menjadi, sertifikat hak milik maka harkatnya 4, status kepemilikan lahan sertifikat hak guna harkatnya 3, status
kepemilikan lahan sertifikat guna usaha harkatnya 2, dan untuk lahan yang belum bersertifikat berharkat 1.
Status kepemilikan lahan di Kelurahan Sekaran hanya ada dua jenis yaitu sertifikat hak milik dan belum bersertifikat. Pada tahun 1989 masih
banyak lahan yang belum bersertifikat. Setelah adanya program PRONA Proyek Nasional yang digalangkan pemerintah dengan tujuan untuk
membuat sertifikat lahan secara masal maka, banyak dari penduduk di Kelurahan Sekaran yang mengikuti program pemerintah tersebut yang
dilaksanakan pada tahun 1996. Hasilnya setelah itu hampir sebagian besar penduduk Kelurahan Sekaran status kepemilikan lahannya yang awalnya
belum bersertifikat berubah menjadi sertifikat hak milik.
c. Aksesbilitas Lahan