Latar Belakang Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu untuk

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perusahaan adalah organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu untuk

mencapai tujuan dalam menjaga dan mengembangkan kelangsungan usahanya untuk mendapatkan laba yang optimal. Perusahaan yang berhasil sudah semestinya memiliki manajemen yang mampu untuk melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, dagang maupun jasa senantiasa dihadapkan dengan berbagai masalah, salah satunya adalah berkaitan dengan tersedianya dana untuk digunakan sebagai modal kerja. Modal kerja merupakan dana yang disediakan oleh perusahaan untuk melakukan aktivitas operasionalnya yang meliputi current assets atau aktiva lancar dan current liabilities atau hutang lancar Sawir, 2005:129. Aktiva lancar umumnya mencapai hampir 50 dan hutang lancar mencapai hampir 30 dari total financing total pembelanjaan sehingga pengelolaan modal kerja merupakan salah satu aspek penting dari keseluruhan financial management. Perusahaan secara umum harus mempertahankan jumlah modal kerja yang menguntungkan yaitu jumlah aktiva lancar yang harus lebih besar daripada jumlah hutang lancar. Modal kerja yang dimiliki perusahaan harus mampu mewujudkan jumlah penjualan yang dikehendaki sekaligus mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo dari perusahaan sehingga dapat mewujudkan laba dikehendaki sekaligus mampu pula mewujudkan atau mempertahankan posisi likuiditas perusahaan. Universitas Sumatera Utara 2 Pengelolaan modal kerja yang baik akan mendukung perusahaan dalam mencapai suatu keseimbangan dalam hal penyediaan dan penggunaan modal kerja. Modal kerja yang lebih kecil dari kebutuhan akan menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba. Modal kerja yang jumlahnya terlalu besar dari yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya dana menganggur idle money, sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana. Jika perusahaan mampu mengelola modal kerja dengan baik, maka profitabilitas rentabilitas suatu perusahaan dapat ditingkatkan. Profitabilitas atau rentabilitas perusahaan berhubungan dengan manajemen modal kerja perusahaan, karena manajemen modal kerja merupakan salah satu aspek terpenting dari keseluruhan manajemen pembelanjaan perusahaan. Rasio rentabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan dengan besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Salah satu alat ukur rentabilitas yang sering digunakan adalah ROI Return On Investment. ROI merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Industri farmasi merupakan industri di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, dan distribusi obat. Perkembangan industri farmasi di Indonesia terutama di tahun 2006 semakin menurun karena dipengaruhi oleh keadaan ekonomi negara yang tidak mendukung www.wartaekonomi, 2007. Pertumbuhan industri melambat dan sebagian besar perusahaan menurun kinerjanya. Menurut Anthony, Ketua Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia, penyebab lambatnya pertumbuhan industri farmasi akibat Universitas Sumatera Utara 3 adanya peraturan baru berupa labelisasi generik, penurunan harga obat dan labelisasi obat yang menyebabkan pembelian barang menjadi tertahan karena menunggu stok produk habis www.tempointeraktif, 2006. Penurunan daya beli masyarakat, naiknya harga bahan baku impor, dan kurs mata uang juga menjadi penyebab turunnya penjualan obat. Kimia Farma sebagai perintis dalam industri farmasi Indonesia merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu : industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan www.kimiafarma, 2006. Hasil produksi yang di buat oleh pabrik farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, formulasi dan herbal, dibagi dalam enam lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku. Pada saat ini, Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat. ‐ 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 2003 2004 2005 2006 2007 CURRENT RATIO WORKING CAPITAL TURNOVER RECEIVABLES TURNOVER RETURN ON INVESTMENT Sumber: Bagian Akuntansi dan Keuangan, 2008 diolah Grafik 1.1 Current ratio, Working capital turnover, Receivables turnover dan ROI PT. Kimia Farma Plant Medan periode 2003- 2007 Universitas Sumatera Utara 4 Grafik 1.1 menunjukkan bahwa pergerakan current ratio pada PT. KImia Farma Plant Medan selalu searah dengan ROI. Misalnya pada tahun 2004 dan 2006 ROI mengalami penurunan hingga mencapai 0,52 dan 0,21 demikian juga dengan current ratio yang turun pada hingga mencapai 15,55 dan 1,66. Menurut teori Van Horne Wachowicz 2005:313 profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas. Tentunya pergerakan current ratio dengan ROI dalam grafik tersebut tidak sesuai dengan teori Van Horne Wachowicz, karena current ratio yang merupakan bagian dari likuiditas tidak bergerak searah dengan ROI. Fluktuasi rasio modal kerja dan ROI pada Grafik 1.1 yang selalu mengalami kenaikan penurunan yang drastis tersebut tentunya berpengaruh bagi kinerja perusahaan dan keefektifan manajemen secara keseluruhan khususnya manajemen modal kerja perusahaan yang ditunjukkan dengan besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Hubungan Manajemen Modal Kerja dengan Rentabilitas pada PT. Kimia Farma Plant Medan”.

B. Perumusan Masalah