Konsep Modal Kerja Manajemen Modal Kerja

19 illikuid tidak mampu membayar kewajiban-kewajibannya yang sudah jatuh tempo, bahkan mungkin harus dilikuidasi. Kesimpulannya, modal kerja adalah nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas yang digunakan perusahaan untuk kegiatan operasional sehari-hari.

E. Konsep Modal Kerja

Menurut Martono dan Harjito 2001: 71, modal kerja terdiri dari beberapa konsep yaitu: a. Konsep Kuantitatif Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar, atau disebut juga modal kerja kotor gross working capital. Umumnya elemen- elemen dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, surat- surat berharga, piutang dan persediaan. b. Konsep Kualitatif Modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, atau disebut modal kerja bersih net working capital . c. Konsep Fungsionil Konsep ini mendasarkan fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan income. Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam suatu periode akuntansi tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut current income, dan ada Universitas Sumatera Utara 20 sebagian dan lain yang juga digunakan selama periode tersebut tetapi tidak seluruhnya digunakan untuk menghasilkan current income.

F. Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja mendasari 2 keputusan penting perusahaan, yaitu: a. Tingkat optimal dari investasi pada aktiva lancar. b. Perpaduan yang sesuai antara pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang digunakan untuk mendukung investasi pada aktiva lancar Van Horne, 2005:309 Keputusan ini dipengaruhi oleh trade off atau timbal balik yang harus dibuat antar tingkat kemampuan memperoleh laba dan resiko. Mengurangi tingkat investasi aktiva lancar, namun masih mampu mendukung penjualan, akan meningkatkan pengembalian perusahaan pada total aktiva. Jika biaya eksplisit dari pembiayaan jangka pendek lebih sedikit daripada untuk jangka menengah dan jangka panjang, maka semakin besar proporsi hutang jangka pendek terhadap total hutang akan mempertinggi tingkat kemampuan memperoleh laba perusahaan. Sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah: a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat pengembangan investasi marginal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan membiayai aktiva-aktiva lancar tersebut. b. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar. Universitas Sumatera Utara 21 c. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber utang, sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo Syahyunan, 2004:36. Menurut Sawir 2005:134 modal kerja yang cukup akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, antara lain: a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai aktiva lancar. b. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membayar semua kewajiban tepat pada waktunya. c. Memungkinkan perusahaan untuk dapat memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk dapat melayani para konsumennya. d. Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langgannya. e. Lebih efisien karena tidak adanya kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan Pentingnya manajemen modal kerja antara lain sebagai berikut : a. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar waktu manajer tersita untuk kegiatan operasi perusahaan dari hari ke hari, yang kurang lebih dapat diartikan sebagai manajemen modal kerja. b. Lebih separuh dari total aktiva perusahaan merupakan aktiva lancar. Sebagai bagian investasi yang besar dan mudah diuangkan, maka aktiva lancar memerlukan perhatian yang seksama dari manajer keuangan, karena bagaimanapun aktiva lancar mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menjalankan bisnis. Universitas Sumatera Utara 22 c. Keburukan dalam manajemen aktiva lancar dapat mengakibatkan kegagalan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan keputusan strategi dan investasi yang tepat terhadap aktiva modal. d. Adanya hubungan yang langsung antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan untuk membiayai aktiva lancar. Peningkatan penjualan akan membutuhkan tambahan persediaan, dan mungkin juga tambahan kas. Investasi aktiva lancar memiliki waktu yang relatif singkat dalam pengambilan keputusan. e. Dalam memberikan kredit, kreditur sangat memperhatikan bagaimana perusahaan mengelola aktiva lancarnya. Kegagalan dalam mengelolanya akan mempengaruhi perusahaan.

G. Jenis Modal Kerja