28
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah PT. Kimia Farma
Kimia Farma berdiri tahun 1817 dengan nama NV. Chemicalien Handel Rathkamp Co. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks perusahaan-
perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16
Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT. Kimia Farma Persero. Sejak tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat
sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. PT. Kimia Farma didukung oleh 6 unit produksi farmasi yang tersebar di
Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon- Jatim dan juga Tanjung Morawa – Medan. Keenam pabrik ini telah memenuhi syarat Cara Pembuatan Obat yang
Baik CPOB. Dengan dukungan kuat Riset Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat
tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati.
1. Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, granul,
sirop kering, suspensisirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari
pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan ISO-
9001.
2. Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunannya,
rifampicin, obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim AKDR. Unit
Universitas Sumatera Utara
29 produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga
memproduksi tablet, sirup, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang
Baik CPOB dan ISO-9002.
3. Plant Semarang mengkhususkan diri pada produksi minyak jarak, minyak
nabati dan kosmetika bedak. Untuk menjamin kualitas hasil produksi, unit ini secara konsisten menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah
memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan US-FDA Approval.
4. Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang
mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodiurn dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet
besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak Yodiol yang merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas
produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop clan cairan obat luardalam. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang
Baik CPOB, ISO-9002 dan ISO-14001.
5. Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk
memasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB
ini meliputi sediaan tablet, krim dan kapsul. Hasil produksi yang di buat oleh pabrik farmasi perusahaan baik produk
obat-obat kimia, formulasi dan herbal, dibagi dalam enam lini produksi yaitu:
Universitas Sumatera Utara
30 1.
Etikal produk obat yang hanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter, misalnya alergin, asmacare, fungoral virules dan lain- lain .
2. Obat bebas produk obat yang yang dapat dibeli secara bebas di pasaran,
misalnya parasetamol, salisil, dan lain- lain 3.
Generik misalnya antalgin, hydrocortison, betametason, ctm dan lain- lain. 4.
Narkotika produk obat yang hanya digunakan dalam keperluan medis 5.
Lisensi produk obat yang diproduksi oleh perusahaan asing namun didistribusikan oleh perusahaan domestik
6. Bahan baku
Kimia Farma di Indonesia memelopori pengembangan obat tradisional dan telah lama memproduksi serta memasarkannya. Kimia Farma melakukan
pengembangan obat tradisional secara ilmiah, misalnya memperbaiki cara penyemaian, penanaman dan teknologi produksinya. Disamping itu juga
melakukan perbaikan kualitas, keamanan dan khasiat. Hal itu dikarenakan prospek obat tradisional yang cukup baik dilihat dari kecenderungan yang kuat dari
masyarakat untuk memakai obat tradisional sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesehatan tubuhnya.
PT. Kimia Farma Tbk memiliki visi dan misi yang menjadi motivasi perusahaan untuk lebih maju, yaitu sebagai berikut:
Visi yaitu menjadi perusahaan farmasi utama di Indonesia dan berdaya saing di pasar global.
Universitas Sumatera Utara
31 Misi
a. Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan jasa kesehatan lainnya yang berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Mengembangkan bisnis farmasi dengan cara meningkatkan nilai
perusahaan untuk kepentingan pemegang saham dan pihak lain yang berkepentingan tanpa meninggalkan prinsip - prinsip “good corporate
governance”. c.
Mengembangkan sumber daya manusia perusahaan untuk meningkatkan kompetensi dan komitmen guna pengembangan perusahaan serta dapat
berperan aktif dalam pengembangan industri farmasi.
B. Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Medan